You are on page 1of 4

Abses Bezold

Definisi
Abses Bezold adalah abses leher dalam yang berkembang mirip dengan abses
subperiosteal secara patologi. Dengan adanya mastoiditis coalescent, jika korteks
mastoid terkena pada ujungnya, sebagai lawan dari korteks lateral, abses akan
berkembang dileher, dalam sampai sternokleidomastoid. Abses ini dideskripsikan
sebagai massa yang dalam dan lembut pada leher.
Epidemiologi
Menurut Mygind (1903), yang dikutip oleh Gaffney, pada era praantibiotik, lebihdari
50% kasus otitis media akut menimbulkan komplikasi mastoiditis. Bezoldmendapatkan
20% kasus mastoiditis berlanjut menjadi abses Bezold. Namun sejak ditemukan
antibiotika, kasus komplikasi otitis media supuratif sangat menurun. Beberapa penulis
mendapatkan 0,4% kasus otitis media berlanjut menjadi mastoiditis.
Etiologi
Pneumokokus adalah organisme penyebab abses Bezold. Edison (1980)mendapatkan
Klebsiella sebagai organisme penyebab abses Bezold, pada pasien denganriwayat otore
selama 20 tahun. Smousha (1989) mendapatkan bebrapa organisme penyebab bakteri
gram positif, negatif, anaerob. Furukawa (2001) menemukanBacteroides dan tiga
macam bakteri gram negatif.
Jika merupakan komplikasi mastoiditis akut maka kuman yang ditemukan samadengan
kuman penyebab Otitis Media Akut yaitu Streptococcus pneumoniae danHaemophilus
influenza, sedangkan jika merupakan komplikasi dari mastoiditis subakutdan kronis,
kuman penyebab Staphylococcus aureus dan gram negatif seperti E. Coli,Proteus dan
Pseudomonas
Diagnosis
Diagnosis abses Bezold ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan klinis
dan pemeriksaan penunjang
Anamnesis
Pada anamnesis biasanya didapatkan adanya riwayat otore dan panas tinggi,
walaupun tidak jarang ditemukan kasus dengan suhu normal. Kadang-kadang terdapat
trismus dan sukar menelan akibat tekanan abses pada dinding faring dan tonsil.

Pemeriksaan Klinis
Abses Bezold biasanya ditandai dengan pembengkakan dari tip mastoid sampai
sepanjang m. sternokleidomastoideus, nyeri tekan dengan atau tanpa fluktuasi.6,8
Kadang-kadang sel-sel besar mastoid pada permukaan medial prosesus mastoid
meluas dari insisura digastrika sampai sepanjang bulbus vena jugularis. Destruksi
daerah ini memberikan gambaran klinik yang berbeda, karena pus tidak dapat mencapai
permukaan otot, sehingga tidak ditemukan fluktuasi. Nyeri tekan didaerah leher lebih
ringan daripada daerah mastoid.8

Gambar 2. Pasien dengan


pembengkakan di leher dan regio

Gambar 3. Cervicotomy dengan

retroaurikular.

drainase sekret purule

Kadang-kadang abses Bezold disertai paresis fasialis akibat tekanan pada foramen
stilomastoideum. Kelainan telinga pada abses Bezold seperti adanya desakan pada dinding liang
telinga posterosuperior dengan perforasi membran timpani dan sekret yang banyak. Kadangkadang infeksi liang telinga mengalami perbaikan sehingga tidak ditemukan gambaran infeksi.
Pada pemeriksaan daerah retroaurikuler menunjukkan obliterasi dari sulkus. Nyeri tekan
lebih nyata bila dilakukan pada bagian puncak mastoid.
Pemeriksaan Penunjang
Pada pemeriksaan penunjang radiologik mastoiditis akut biasanya didapatkan
perselubungan, sedangkan pada mastoiditis kronis memberikan gambaran sklerotik. Pada
pemeriksaan foto jaringan lunak leher berguna untuk melihat adanya proses patologik pada
ruangan leher dalam. Biasanya menunjukkan penebalan jaringan lunak.
Penatalaksanaan
Terapi yang diberikan pada abses bezold meliputi terapi medikamentosa dan operatif.
Bila diagnosis abses Bezold ditegakkan maka antibiotik spektrum luas harus diberikan.
Antibiotik parenteral merupakan terapi andalan. Untuk mendapatkan jenis antibiotik yang sesuai
dengan kuman penyebab,uji kepekaan perlu dilakukan. Namun, pemberian antibiotik
secara parenteral sebaiknya diberikan secepatnya tanpa menunggu hasil kultur pus. Antibiotik
kombinasi (mencakup terhadap kuman aerob dan anaerob, gram positip dan gram negatif) adalah
pilihan terbaik mengingat kuman penyebabnya adalah campuran dari berbagai kuman.
Kombinasi penisilin dengan metronidazole merupakan terapi primer standar. Kloramfenikol
sering digunakan dan mencakup antibiotik spektrum luas, tapi memiliki beberapa efek samping.

Secara empiris kombinasi ceftriaxone dengan metronidazole masih cukup baik. Setelah hasil uji
sensistivitas kultur pus telah didapat pemberian antibiotik dapat disesuaikan.
Berdasarkan uji kepekaaan, kuman aerob memiliki angka sensitifitas tinggi terhadap
terhadap ceforazone sulbactam, moxyfloxacine, ceforazone,ceftriaxone, yaitu lebih dari 70%.
Metronidazole dan klindamisin angka sensitifitasnya masih tinggi terutama untuk kuman anaerob
gram negatif. Antibiotik biasanya dilakukan selama lebih kurang 10 hari.
Berdasarkan literatur, operasi dini umumnya dianjurkan untuk evakuasi abses dengan
drainase pus dari sel mastoid di regio leher dilakukan secara bersamaan. Pendapat lain operasi
dini untuk drainase pus dari leher, kemudian direncanakan operasi untuk penyakit telinga yang
mendasarinya pada saat yang lebih tepat dimana inflamasi telah berkurang.
Pada saat dilakukan mastoidektomi, seluruh sel mastoid dibersihkan dengan kuret sampai
destruksi di bagian dalam ditemukan. Insisi pada abses Bezold dilakukan di bawah ujung tulang
mastoid, sejajar dengan tepi anterior m. sternokleidomastoid di sepanjang abses leher.

You might also like