Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
Faridatuz Zakiyah
F14224254
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA.
Turki Usmani merupakan salah satu dari tiga kerajaan besar dalam sejarah
Islam. Kerajaan Turki Usmani telah banyak memberikan kontribusi bagi
perkembangan peradaban Islam. Puncak kejayaan kerajaan Turki Usmani diraih
dibawah kepemimpinan Sultan Sulaiman Al-Qanuni (1520-1566 M). Kejayaan
yang diraih oleh Sultan Sulaiman merupakan kelanjutan dari kejayaan pada masa
Muhammad II (1451-1484 M). Ia tidak hanya mengarahkan ekspansinya ke salah
satu arah timur dan barat, tetapi ke seluruh wilayah yang berada di sekitar Turki
Usmani, yaitu Asia kecil. Kemajuan dan perkembangan kerajaan Turki Usmani
diantaranya dalam bidang kemiliteran, bidang pemerintahan, bidang ilmu bidang
pengetahuan, bidang budaya, dan bidang keagamaan.
Setelah wafatnya Sultan Sulaiman Al-Qanuni, kerajaan Turki Usmani
mengalami kemunduran. Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya
perebutan kekuasaan dan pengganti Sultan Sulaiman yang memiliki sifat buruk
dan lemah. Seorang sultan yang kuat saja bisa memperlambat kehancuran suatu
dinasti, apalagi jika sultannya lemah dan bersifat buruk. Kemunduran kerajaan
Turki Usmani menyebabkan perekonomian semakin memburuk dan sistem
pemerintahan juga kacau. Oleh karena itu, makalah ini akan membahas lebih
detail tentang kejayaan, kemunduran dan kejatuhan kerajaan Turki Usmani.
B;
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang diangkat adalah
sebagai berikut:
Bagaimana dan apa saja yang diraih oleh kerajaan Turki Usmani
semasa kejayaan?
2; Bagaimana dan apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi
kemunduran dan kejatuhan kerajaan Turki Usmani?
1;
BAB II
PEMBAHASAN
A;
daerah
ke
benua
Eropa.
Ia
dapat
menaklukkan
Bidang Kemiliteran
Para pemimpin kerajaan Turki Usmani adalah orang-orang
yang kuat, sehingga kerajaan dapat melakukan ekspansi dengan cepat
dan luas. Namun, kerajaan Turki Usmani mencapai masa keemasannya
bukan semata-mata karena keunggulan politik para pemimpinnya.
Akan tetapi yang terpenting diantaranya adalah keberanian,
ketrampilan, ketangguhan, dan kekuatan militernya yang sanggup
bertempur kapan saja dan dimana saja.
seorang penguasa yang shaleh, dan juga berhasil menerjemahkan AlQuran dalam bahasa Turki. Bahkan, pada saat terjadi pertentangan
antara katolik di Eropa, mereka diberi kebebasan dalam memilih
agama dan diberikan tempat di Turki Usmani. Lord Cerssay
mengatakan, bahwa pada zaman dimana dikenal ketidakadilan dan
kedzaliman Katolik Roma dan Protestan, maka Sultan Sulaiman yang
paling adil dengan rakyatnya meskipun ada yang tidak beragama
Islam.
Tarekat juga mengalami kemajuan semasa kerajaan Turki
Usmani. Tarekat yang paling terkenal adalah tarekat Bektasyi dan
tarekat Maulawi. Kedua Tarekat itu banyak dianut oleh kalangan sipil
dan militer. Tarekat Bektasyi mempunyai pengaruh yang sangat
dominan di kalangan Jenissary, sehingga mereka sering disebut dengan
tentara Bektasyi. Sementara tentara Maulawi mendapat dukungan dari
para penguasa dalam mengimbangi Jenissary Bektasyi.
Di lain pihak, kajian-kajian ilmu keagamaan seperti: Fiqh,
ilmu kalam, Tafsir, dan Hadist boleh dikatakan tidak mengalami
perkembangan yang berarti. Para penguasa lebih cenderung untuk
menegakkan satu paham (Madzab) keagamaan dan menekan Madzab
lainnya. Misalnya, Sultan Abdul Al-Hamid II begitu fanatik terhadap
aliran Ash-Ariyah. Akibat kelesuan di bidang ilmu keagamaan dan
fanatik yang berlebihan, maka ijtihad tidak berkembang.
Berikut adalah nama-nama penguasa kerajaan Usmani:
Nama-nama Penguasa Kerajaan Usmani
(1299-1924)
Periode Pertama
1. Usman I
1299-1324
1324-1359
1359-1389
1389-1402
Periode Kedua
5. Muhammad I bin Bayazid I
1403-1421
1421-1451
1451-1481
1481-1512
1512-1520
1520-1566
Periode Ketiga
11. Salim II bin Sulaiman I
1566-1574
1574-1595
1595-1603
1603-1617
1617-1618
1618-1622
1622-1623
1623-1640
1640-1648
1648-1687
21. Sulaiman II
1687-1691
1691-1695
1695-1703
Periode Keempat
24. Ahmad III bin Muhammad IV
1703-1730
1730-1754
1754-1757
1757-1774
1774-1789
1789-1807
1807-1808
1808-1839
Periode Kelima
1839-1861
1861-1876
1876
1876-1909
1909-1918
1918-1922
1922-1924
Sumber: googlemaps.com
C;
3 Hasan Ibrahim Hasan, Sejarah Kebudayaan Islam ( Yogyakarta: Kota Kembang, 1989), hlm.
340
4 Syafiq A. Mughni, Sejarah Kebudayaan Islam di Turki (Jakarta: Logos, 1997), hlm. 114
5 Ibid.
10
11
12
13
14
15
16
17
Di pihak lain, satu demi satu daerah-daerah di Asia dan Afrika yang
sebelumnya dikuasai Turki Usmani, melepaskan diri dari Konstantinopel.
Periode kemunduran Turki Usmani di mulai saat terjadinya perjanjian
Carltouiz (26 Januari 1699 M) antara Turki Usmani Australia, Rusia,
Polandia, Vanesia, dan Inggris. Isi perjanjian tersebut diantaranya;
Australia dan Turki Usmani terikat perjanjian selama 25 tahun dan
mengatakan seluruh Honigaria (merupakan wilayah kekuasaan Turki
Usmani) kecuali Traslvonia dan kota barat diserahkan sepenuhnya pada
Australia. Sementara wilayah Camanik dan Podolia diserahkan kepada
Polandia. Rusia memperoleh wilayah-wilayah di sekitar Laut Azov dan
Venesia menjadi penguasa di seluruh Valmartia dan Maria. Dengan
demikian, perjanjian Carltouiz ini melumpuhkan Turki Usmani, dan
menjadikannya negara yang kecil. Kerajaan Turki Usmani berakhir dengan
berdirinya Republik Turki (1923 M.) yang dipimpin oleh presiden baru,
Musthafa Kemal At-Taturk.
18
BAB III
PENUTUP
Puncak kejayaan Turki Usmani terjadi pada masa kekuasaan Sulaiman alQanuni. Beliau raja yang sangat terkenal di dunia dan juga penguasa yang Shaleh.
Sedangkan periode kemundurannya dimulai karena terjadinya perjanjian Carltouiz
(26 Januari 1699) antara Turki Usmani dengan Australia, Polandia, Venesia, dan
Inggris.
Kerajaan Usmani mengalami kemuduran pada abad XVII M, setelah
kepemimpinan
Sultan
Sulaiman
al-Qanuni.
Berbagai
macam
faktor
sangat
luas,
heterogritas
penduduk,
kelemahan
para
penguasa,
19
DAFTAR PUSTAKA
Yatim, Badri. 1993. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Hamka. 1981. Sejarah Umat Islam, cet. III. Jakarta: Bulan Bintang.
Nasution, Harun. 2005. Islam ditinjau dari Berbagai Aspeknya. Jakarta: UI Press.
Ali, K. 2000. Sejarah dan Peradaban Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Nurhakim, Mohamad. 2004. Sejarah dan Peradaban Islam. Yogyakarta: Umar
Press.
Sunanto, Musyarifah. 2003. Sejarah Islam Klasik. Jakarta: Kencana.
Firdaus. 2000. Negara Adikuasa Islam. Padang: IAIN IB Press.
Harun Nasution, 1985. Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya. Jakarta: UI-Press.
Ibrahim Hasan, Hasan. 1989. Sejarah Kebudayaan Islam. Yogyakarta: Kota
Kembang.
Mughni, Syafiq A.. 1997. Sejarah Kebudayaan Islam di Turki. Jakarta: Logos.
Salabi, Ahmad. 1988. Imperium Turki Usmani. Jakarta: Kalam Mulia.
Ahmad, Akbar S.. 1992. Citra Muslim. Jakarta: Erlangga.
20