Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fenomena kekerasan semakin marak dalam kehidupan bermasyarakat.
Sebagian individu dapat mengatasi pengalaman akan kekerasannya, namun
sebagian besar mencari solusi kepada pihak lain atau mencari jalur hukum
untuk memperoleh penyelesaian yang lebih baik. Walaupun demikian, masih
banyak individu yang tidak melaporkan kejadian kekerasan yang mereka
alami. Hal ini dapat terkait adanya perasaan malu untuk memperoleh bantuan,
atau malu akan sanksi sosial dari masyarakat setempat.
Bentuk kekerasan yang banyak terjadi di masyarakat adalah kekerasan
fisik, tetapi masyarakat sendiri tidak menyadari bahwa penghinaan, cemooh
dan kata-kata kasar merupakan bagian dari kekerasan verbal. Efek kekerasan
fisik dan verbal akan menyakitkan bagi individu yang mengalaminya, dan
dapat saja menimbulkan trauma. Trauma yang terjadi pada korban kekerasan
akan berbeda, begitu pula dengan aspek penganganannya yang berbeda, hal ini
terkait dengan aspek kepribadian dan kondisi psikologis seseorang.
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan
tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri,
orang lain maupun lingkungan. Hal tersebut dilakukan untuk mengungkapkan
perasaan kesal atau marah yang tidak konstruktif. (Stuart dan Sundeen, 1995).
Perilaku kekerasan/amuk dapat disebabkan karena frustasi, takut,
manipulasi atau intimidasi. Perilaku kekerasan merupakan hasil konflik
emosional yang belum dapat diselesaikan. Perilaku kekerasan juga
menggambarkan
rasa
tidak
aman,
kebutuhan
akan
perhatian
dan
kekerasannya, dan akibat dari perilaku kekerasan yang dilakukannya dan juga
cara mencegah perilaku kekerasan baik dengan cara kegiatan fisik, interaksi
sosial, kegiatan spiritual maupun dengan cara patuh minum obat agar perilaku
kekerasan yang dilakukannya dapat terkendali dengan baik.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Klien dapat mengendalikan perilaku kekerasan yang biasa dilakukannya
1.2.2
Tujuan Khusus
a. Klien dapat mengenal perilaku kekerasan yang biasa dilakukannya.
b. Klien dapat mencegah perilaku kekerasan melalui kegiatan fisik.
c. Klien dapat mencegah perilaku kekerasan melalui interaksi sosial.
d. Klien dapat mencegah perilaku kekerasan melalui kegiatan spiritual
yang biasa dilakukannya.
e. Klien dapat mencegah perilaku kekerasan dengan cara patuh minum
obat.
BAB II
ISI
orang-orang
disekitarnya.
2) Mata merah, wajah agak merah. Nada suara tinggi dan keras,
bicara menguasai. Ekspresi marah saat membicarakan orang,
pandangan tajam. Merusak dan melempar barang barang.
C. Tujuan Umum
Klien dapat mengontrol atau mencegah perilaku kekerasan baik secara
fisik, sosial atau verbal, spiritual, dan terapi psikoformatika.
D. Tujuan Khusus
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya.
2. Klien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan.
3. Klien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan.
4. Klien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang dapat dilakukan.
5. Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan.
6. Klien dapat menyebutkan cara mengontrol perilaku kekerasan.
3
: Perilaku Kekerasan
:I
: 7 Juni 2012
: 09.00 WIB
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
- Salam dari terapis kepada klien.
Assalamualikum mbak. Waah hari ini mbak kelihatan
segar sekali.
b. Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama).
Perkenalkan nama saya Pramudya Yopalika bisa di panggil
Lika saya perawat yang dinas di ruangan ini mbak. Hari ini
saya dinas pagi dari jam 08.00-13.00. Saya yang akan merawat
mbak di Rumah sakit ini. Nama mbak siapa? Senang nya di
panggil apa?
c. Evaluasi/validasi
- Menanyakan perasaan klien saat ini.
Bagaimana perasaan mbak A hari ini ? Masih ada
perasaan kesal atau marah di hati mbak A?
d. Kontrak
1) Topik
Baiklah kita akan berbincang-bincang sebentar ya mbak
A tentang perasaan marah mbak A, apakah mbak A
bersedia?
2) Waktu
Berapa
lama
mbak
kita
berbincang-bincang?
3) Tempat
3. Tahap kerja
a. Mendiskusikan penyebab marah.
Apa yang menyebabkan mbak A itu merasa marah? Apakah
sebelumnya mbak A pernah marah? Terus penyebabnya apa?
Samakah dengan sekarang? Oh iya jadi ada 2 penyebab
marahnya ya mbak A?
Pada saat mbak A marah itu ada, seperti pada saat pacar mbak
A memukul mbak A, apa yang mbak A rasakan?(tunggu respon
klien)
Apakah mbak A merasakan kesal kemudian dada mbak A
berdebar-debar,mata melotot,rahang terkatup dan tangan
mengepal?
untuk
melakukan
cara
yang
baik
untuk
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
Bagaimana perasaan mbak A setelah berbincang-bincang
A. Tujuan
Pasien dapat mencegah/mengontrol perilaku kekerasannya secara
fisik II
B. Langkah kegiatan
1. Persiapan
1) Masalah utama
2) Pertemuan ke
3) Hari/tanggal
4) Jam
: Perilaku Kekerasan
: II
: 7 Juni 2012
: 11.00 WIB
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
Assalamualaikum mbak A, sesuai dengan janji saya dua
jam yang lalu sekarang saya datang lagi
b. Perkenalkan nama
Masih ingat ya mbak A nama saya? Ya benar sekali, saya
perawat Lika
c. Evaluasi/validasi
Bagaimana perasaan mbak A saat ini, adakah hal yang
menyebabkan mbak A marah dan kesal?
d. Kontrak
1) Topik
Baik, sekarang kita akan belajar cara mengontrol
perasaan marah dengan kegiatan fisik untuk cara yang
kedua
2) Waktu
Mau berapa lama mbak A? Bagaimana kalau 20 menit?
3) Tempat
3. Tahap kerja
Nanti kalau ada yang menyebabkan mbak A marah dan
muncul perasaan kesal, berdebar-debar, mata melotot, selain
10
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
Bagaimana perasaan mbak A setelah melakukan latihan
cara menyalurkan marah tadi?
b. Tindak lanjut
Ayo, sudah ada berapa cara yang kita latih? Coba mbak A
11
12
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
Bagaimana perasaan mbak A setelah kita bercakap-cakap
tentang cara mengontrol marah dengan baik tadi?
b. Tindak lanjut
Coba mbak A sebutkan lagi cara bicara yang baik yang
SP 4
spiritual
a. Diskusikan hasil latihan mengontrol perilaku kekerasan secara fisik
dan sosial/verbal
b. Latihan sholat/berdoa
c. Buat jadual latihan sholat/berdoa
A. Tujuan
Pasien dapat mencegah/mengontrol perilaku kekerasannya secara
spiritual
B. Langkah kegiatan
1. Persiapan
1) Masalah utama: Perilaku Kekerasan
2) Pertemuan ke : IV
3) Hari/tanggal : 8 Juni 2012
4) Jam
: 13.00 WIB
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
Assalamualaikum mbak A, sesuai dengan janji saya dua
jam yang lalu sekarang saya datang lagi.
Baik, yang mana yang mau dicoba?
b. Perkenalkan nama
Bertemu lagi dengan saya ya mbak A, perawat Lika
c. Evaluasi/validasi
Bagaimana mbak A, latihan apa yang sudah dilakukan?
Apa yang dirasakan setelah melakukan latihan secara
teratur? Bagus sekali, bagaimana rasa marahnya?
Apakah sudah berkurang?
14
d. Kontrak
1) Topik
Bagaimana kalau sekarang kita latihan cara lain untuk
mencegah marah yaitu dengan ibadah?
2) Waktu
Berapa lama kita akan berbincang-bincang?
Bagaimana kalau 15 menit?
3) Tempat
Dimana kita akan berbincang-bincang? Bagaimana
kalau di tempat tadi?
3. Tahap kerja
Coba ceritakan kegiatan ibadah yang biasa mbak A lakukan?
meredakan kemarahan.
Coba mbak A sebutkan sholat 5 waktu? Bagus. Mau coba
yang mana? Coba sebutkan langkah-langkah yang harus kita
lakukan sebelum sholat. Ya baik sekali mbak A.
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
Bagaimana perasaan mbak A setelah kita bercakap-cakap
tentang cara yang ketiga ini?
b. Tindak lanjut
Jadi sudah berapa cara yang kita pelajari untuk
15
kalau begitu.
Nanti kita akan membicarakan cara penggunaan obat
yang benar untuk mengontrol rasa marah bapak, setuju
mbak A? Kalau begitu sampai jumpa. Assalamualaikum
Persiapan
: Perilaku Kekerasan
:V
: 9 Juni 2012
: 13.00 WIB
Orientasi
a. Salam terapeutik
Assalamualaikum mbak A, sesuai dengan janji saya
kemarin kita bertemu lagi.
16
b. Perkenalkan nama
Sudah hafal dengan nama saya kan mbak A? Ya benar,
saya perawat Lika
c. Evaluasi/validasi
Bagaimana mbak A, sudah dilakukan latihan tarik nafas
dalam, pukul kasur bantal, bicara baik serta sholat? Apa
yang dirasakan setelah melakukan latihan secara teratur?
Coba kita cek kegiatan yang sudah mbak A lakukan.
d. Kontrak
1) Topik
Bagaimana kalau sekarang kita bicara dan latihan
tentang cara minum obat yang benar untuk mengontrol
rasa marah?
2) Waktu
Berapa lama mbak A mau kita berbincang-bincang?
Bagaimana kalau 15 menit?
3) Tempat
Dimana kita akan berbincang-bincang? Bagaimana
kalau di tempat kemarin?
3.
Tahap kerja
Mbak A sudah dapat obat dari dokter?
Berapa macam obat yang mbak A minum? Warna apa saja?
untuk
membantu
mengatasinya
mbak
A bisa
menghisap-hisap es batu.
Apabila mata mbak A terasa berkunang-kunang sebaiknya
17
benar obatnya.
Jangan pernah
menghentikan
minum
obat
sebelum
Tahap terminasi
a. Evaluasi
Bagaimana perasaan mbak A setelah kita bercakap-cakap
tentang cara minum obat yang benar?
b. Tindak lanjut
Coba mbak A sebutkan lagi jenis obat yang mbak A
pelajari?
kegiatannnya
Sekarang
dengan
kita
minum
tambahkan
obat.
mbak
jadwal
Jangan
untuk
melaksanakan
lupa
melihat
kegiatan
dan
18