Professional Documents
Culture Documents
At Bertram's Hotel
by Agatha Christie, 1965
TOKOH-TOKOH CERITA
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
Di luar, di tangga yang menuju ke pintu model kupukupu, berdiri tegak seseorang, yang pada pandangan
pertama nampak seperti seorang marsekal- Tali emas
dan pita-pita medali menghiasi dadanya yang bidang.
Sikapnya sempurna. Bila seseorang keluar dengan
susah-payah dari sebuah taksi atau dari sebuah mobil
pribadi, dia akan menyambut orang itu dengan lembut.
Dituntunnya orang itu menaiki tangga dengan hati-hati,
lalu dibawanya melewati pintu yang tak bersuara.
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Oh, asli, Nyonya. Juru masak kami sudah bertahuntahun mempelajari resepnya. Saya yakin Anda akan
menyukainya."
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
Mr. Humfries adalah seorang pria yang berumur kirakira lima puluh tahun. Budi bahasanya halus sekali dan
penampilannya seperti seorang menteri muda. Setiap
saat dia bisa menyesuaikan diri dengan macam-macam
orang. Dia bisa berbicara tentang pacuan kuda dan
taruhan-taruhan-nya, tentang politik luar negeri,
menceritakan anekdot-anekdot tentang orang-orang
ningrat, memberikan informasi tentang pertunjukan
balap mobil, tahu drama-drama apa saja yang sedang
dipertunjukkan, dan bisa pula memberikan saran pada
orang-orang Amerika mengenai tempat-tempat mana di
Inggris yang harus mereka lihat, betapapun singkatnya
kunjungan mereka. Dia bisa memberi tahu di mana
sebaiknya orang-orang makan, berdasarkan
pertimbangan penghasilan dan selera orang-orang itu.
Tapi, dia tak mudah ditemui. Miss Gorringe juga bisa
melakukan hal-hal itu dengan sama baiknya. Hanya
begitu dia muncul, seperti matahari di cakrawala, dia
langsung memperlihatkan perhatiannya kepada
seseorang.
http://inzomnia.wapka.mobi
Dia berhenti.
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya kira tak ada orang lain yang memikirkan hal itu.
Waktu saya mulai bekerja di sini, Bertram sudah siap
pakai. Hanya membutuhkan beberapa perbaikan yang
agak mahal. Semua orang yang datang kemari mengira
bahwa tempat ini merupakan penemuan mereka
sendiri. Tak ada orang lain yang tahu."
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Bagaimana?"
"Ah, tidak. Aku hanya berpikir, Humfries, bahwa sifatsifat yang bertentangan bisa juga dipadankan."
http://inzomnia.wapka.mobi
"Yah, tidak juga." Miss Marple membayangkan bagianbagian tertentu desa tempat tinggalnya itu.
Perkembangan perumahan baru. Tambahan bangunan
pada balai desa. High Street yang sudah berubah,
dengan etalase toko-toko berwajah baru.... Dia
mendesah. "Yah, kurasa orang harus mau menerima
perubahan."
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Oh, ya, kau memang benar. Tapi kalau boleh aku ingin
pergi ke tempat yang lain. Sebaiknya tidak ke
Bournemouth."
http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya?"
"Tidak. Pasti tidak." (Ke mana orang tua ini ingin pergi?)
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
siapa nama pria muda yang tak beres itu ya?-Aduh, dia
tak ingat! Untunglah ibunya bijak, dan memutuskan
dengan tegas persahabatan itu sebelum berkembang.
Bertahun-tahun kemudian dia bertemu lagi dengan pria
itu-keadaannya mengerikan sekali! Padahal pada saat
ibunya mengambil tindakan dulu, dia menangis sampai
tertidur selama sekurang-kurangnya seminggu!
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Memang tidak."
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Tidak juga."
"Oh-jadi...."
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
Luscombe tak tahu bagaimana harus menanggapi katakata itu. Ketika dia sedang menimbang-nimbang apa lagi
yang harus dikatakannya, Elvira berbicara. Kata-katanya
sederhana dan tepat. "Apakah saya punya uang?"
tanyanya.
http://inzomnia.wapka.mobi
"Kita tak bisa tahu itu," kata Elvira. "Saya hanya ingin
tahu siapa yang akan mendapatkan uang saya bila saya
meninggal?"
"Aku sama sekali tak tahu tentang itu," kata Pak Kolonel
dengan jengkel. "Mengapa kauta-nyakan hal itu?"
http://inzomnia.wapka.mobi
"Ah, itu kan hanya bayangan saya saja. Orang pasti ingin
tahu kenyataan yang sebenarnya."
"Yakinkah Anda?"
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Daerah Regent?"
http://inzomnia.wapka.mobi
Elvira tersenyum.
"Oh, orang itu." Nama itu memang terasa tak asing bagi
Kolonel Luscombe. "Dia pembalap, bukan?"
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya, Ayah, kami ingin mendengar pandanganpandanganmu," kata seorang inspektur kepala yang
lain.
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
McNeill tertawa.
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Ada satu atau dua mobil yang tak bisa kita lacak.
Mungkin pelat nomor polisinya sudah diganti. Tak ada
yang aneh mengenai hal itu karena orang sering
melakukan itu. Kebanyakan di antaranya akhirnya bisa
dilacak. Aku hanya akan mengemukakan satu contoh.
Sebuah mobil sedan Morris Oxford, berwarna hitam,
dengan nomor CMG 256, yang dilaporkan oleh seorang
calon perwira. Katanya, mobil itu dikemudikan oleh
Bapak Hakim Ludgrove."
http://inzomnia.wapka.mobi
"Apakah maksudmu...?"
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
Miss Marple kembali ke tempat tidurnya. Ditepuktepuknya bantalnya, lalu melihat ke jam. Pukul setengah
delapan. Diambilnya buku ibadahnya yang kecil, yang
selalu dibawanya ke mana-mana, dan sebagaimana
biasa, dibacanya satu setengah halaman. Dia memang
mengharuskan dirinya membaca buku itu sekian
banyaknya dalam sehari. Lalu diambilnya pekerjaan
rajutannya dan mulai merajut. Mula-mula perlahanlahan, karena jari-jarinya masih kaku dan sakit kalau dia
baru bangun tidur. Tapi tak lama kemudian,
kecepatannya bertambah, dan jemarinya tak sakit dan
tak kaku lagi.
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya, aku memang akan ke luar negeri dua belas jam lagi.
Jadi semuanya sudah cocok."
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Yah, macam-macamlah," sahut Micky dengan berhatihati. "Aku memang tak pernah menjadi bahan berita
seperti kau. Aku sering membaca tentang kegiatankegiatanmu dalam surat-surat kabar."
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Itu memang benar. Kau tak punya akal sehat. Bila kau
punya akal sehat, kau tidak akan mau berhubungan
dengan aku. Tapi kau pandai sekali menunggang kuda.
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Aku hanya mengatakan bahwa aku tak lupa -segalagalanya. Aku hanya ingin-mengingatkan kau."
http://inzomnia.wapka.mobi
"Ah," kata Micky tertawa, "aku kan tak serius, aku hanya
bercanda. Aku tidak akan mau melakukan apa-apa yang
akan merugikan Bessie cilikku. Aku akan tutup mulut."
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
Bridget cekikikan.
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Tak bisa, ya? Yah, mungkin kau benar. Tapi aku yakin
dia tidak akan tahu. Kita bisa mengembalikannya
sebelum dia merasa kehilangan.... Oh, aku tahu. Kita
pergi saja ke toko Mr. Bollard."
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Oh, ya, tentu bisa. Sama sekali tak sulit." Mr. Bollard
mengambil arloji itu dari Elvira. "Ke alamat mana harus
saya kirimkan nanti?"
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Apakah-semuanya-beres ?"
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Mengapa-maksudmu... ?"
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
Jauh di masa lalu toko itu sering didatangi oleh bibi Miss
Marple. Waktu itu keadaannya tentu jauh berbeda.
Pikiran Miss Marple melayang kembali pada bibinya,
Tante Helen, yang selalu mencari pelayan khususnya di
bagian bahan-bahan keperluan dapur. Lalu duduk
dengan nyaman di sebuah kursi. Dia mengenakan topi
kecilnya dan mantel poplin hitam. Dan berlangsunglah
belanja yang berkepanjangan. Tanpa buru-buru. Tante
Helen mengingat-ingat bahan-bahan keperluan apa saja
yang bisa dibelinya dan disimpannya untuk digunakan
kemudian hari. Bahan-bahan untuk keperluan Natal
sudah dilengkapi, dan Paskah yang masih lama pun
sudah dipikirkan. Jane kecil mulai agak gelisah, dan
disuruh pergi melihat-lihat bagian gelas-gelas untuk
menyenangkan hatinya.
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Biar saja!"
http://inzomnia.wapka.mobi
"Tenang, Bess."
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
Tapi, ya Tuhan, apakah dia salah lihat? Tapi siapamengapa-? Dia terlambat melihat tangan yang
terangkat...
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
Pendobrak-pendobrak yang ahli di gerbong barangbarang pos telah selesai menjalankan tugasnya. Ada dua
tubuh lagi yang tergeletak dalam keadaan terikat di
lantai. Kantong-kantong barang pos dilemparkan ke
luar, dan jatuh di tempat di mana beberapa orang sudah
siap menanti.
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Mengapa Wimbledon?"
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Halo, Kak Mildred. Ya, ini aku.... Maafkan aku sebesarbesarnya- Ya, aku tahu... ya aku memang akan ke sana...
Ya, aku mengunjungi Maddy tua yang kusayangi, kau
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Aku heran," kata Mr. Bollard sendiri. "Ya, aku benarbenar heran...."
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
10
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Kalau tak salah, aku sudah berkata bahwa aku tak mau
diganggu!"
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Sebenarnya tidak ada. Tapi soalnya saya tak tahu apaapa. Tak seorang pun pernah mengatakan apa-apa pada
saya. Sedang saya tak suka selalu bertanya."
http://inzomnia.wapka.mobi
"Oh, begitu."
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Benar."
"Ya."
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Yah, dia sendiri sudah agak tua. Aku dan dia samasama sudah tua. Jadi harap kau mengerti jika kami
bertindak sesuai dengan umur kami yang sudah lanjut."
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya."
"Yah, mau tak mau aku merasa kurang baik bagi seorang
gadis bila dia tahu bahwa dia akan mendapatkan uang
sebanyak itu."
http://inzomnia.wapka.mobi
"Begitukah menurutmu?"
"Apa?"
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya, aku juga mendengar. Aku tak tahu apakah hal itu
benar. Kurasa mungkin ada benarnya. Itu sebabnya dia
merasa begitu terhadap anaknya. Teman-teman si Bess
itu kadang-kadang suka melanggar hukum. Tapi dia
benar-benar wanita yang istimewa bukan, Derek?
Wanita yang hebat."
http://inzomnia.wapka.mobi
11
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
Namun pagi esok harinya tiba tanpa kabar apa pun dari
Pater. Baru sekaranglah Mrs. McCrae mulai gelisah.
Antara pukul sembilan pagi sampai pukul satu siang dia
terus memandangi pesawat telepon dengan rasa
bimbang. Mrs. McCrae mempunyai pandangan
tersendiri mengenai pesawat telepon. Dia
menggunakan benda itu dan mengakui manfaatnya, tapi
dia sama sekali tak suka pada telepon. Kadang-kadang
dia memang memesan barang-barang keperluan rumah
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Tunggu sebentar."
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya-benar."
"Memang benar."
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Aduh. Anda kan tidak berpikir bahwa sesuatu benarbenar telah terjadi atas dirinya?"
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
12
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
Biasanya Miss Marple tidak begitu suka hanya melihatlihat barang-barang yang dipajang. Tapi kali ini dia
menghabiskan banyak waktu dengan senang, berkeliling
melihat-lihat pola-pola rajutan, bermacam-macam jenis
wol rajut yang baru, dan barang-barang lain
semacamnya. Secara khusus, dia mengunjungi
Richmond untuk melihat rumah yang pernah didiami
oleh Kakek Thomas, pensiunan admiral. Terasnya yang
indah masih ada, tapi juga di sini agaknya setiap rumah
sudah diubah menjadi flat-flat. Jauh lebih menyedihkan
lagi adalah rumah di Lowndes Square, di mana seorang
sepupu jauhnya, Lady Merridew, pernah tinggal dengan
penuh gaya. Di tempat itu kini terdapat sebuah
bangunan pencakar langit yang luas sekali dengan
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
Itu berarti sesuatu yang tak baik. Miss Marple yakin itu.
Miss Marple jarang menilai seseorang dengan raguragu. Dia lebih sering menilai yang terburuk, dan
sembilan dari sepuluh penilaiannya ternyata benar. Dia
yakin bahwa kedua pertemuan itu adalah pertemuan
rahasia. Diperhatikannya keduanya duduk dengan
membungkuk di atas meja, hingga kepala mereka
hampir bersentuhan. Diperhatikannya pula betapa
asyiknya mereka berbicara. Wajah gadis itu-Miss Marple
menanggalkan kacamatanya, menggosok-gosok
lensanya dengan cermat, lalu memasangnya lagi. Ya,
gadis itu sedang jatuh cinta. Jatuh cinta setengah mati.
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
13
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Sibuk?" tanyanya.
"Lumayan."
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Bagaimana dia?"
http://inzomnia.wapka.mobi
"Tentu." Campbell mencari-cari di antara kertaskertasnya, lalu membaca," Tinggi 1.70 meter. Rambut
lebat beruban-jalan membungkuk...."
http://inzomnia.wapka.mobi
"Yah, dari apa yang sudah saya dengar, Sir, saya rasa
yang terakhir itulah yang benar. Dulu pun dia pernah
begitu."
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
Kemudian kedua perwira detektif itu pergi bersamasama. Campbell mengenakan setelan resmi yang bagus
(perawakannya sangat bagus pula), sedang Inspektur
Kepala Davy hanya mengenakan setelan triko dan
nampak seperti seseorang yang baru kembali dari desa.
Mereka cocok sekali. Hanya mata Miss Gorringe yang
tajam, yang diangkatnya dari buku kasnya, yang bisa
mengenali mereka dalam kedudukan mereka
sebenarnya dan memberi hormat pada mereka. Karena
dia sendiri yang telah melaporkan tentang hilangnya
Pater Pennyfather, dan telah pula berbicara dengan
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Secara pribadi, tidak. Tapi saya sudah satu atau dua kali
berbicara melalui telepon dengan dia. Saya rasa dia
seorang wanita yang bisa diandalkan dan sudah
beberapa tahun ikut Pater Pennyfather. Tentu saja dia
kuatir. Saya dengar, dia dan Wakil Uskup Simmons
menghubungi teman-teman dekat Pater, juga sanak
saudaranya, tapi mereka tak tahu-menahu. Dan karena
Pater tahu kalau Wakil Uskup Simmons akan datang
untuk menginap di rumahnya, rasanya aneh sekali kalau
dia tak pulang."
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Nah, kita bisa mulai dengan dua orang itu. Lalu saya
rasa tentu ada pula pelayan kamarnya."
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Mungkin tak banyak. Tapi mungkin ada hal kecilucapan yang mungkin dikatakan oleh Pater mengenai
suatu surat atau suatu janji umpamanya. Kita tak tahu."
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Aku tak bisa berpikir lagi. Tapi yang jelas, aku tak suka
itu. Apakah dia mengatakan akan menemui orang lain
lagi kecuali si Rose?"
http://inzomnia.wapka.mobi
14
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya."
"Pater Pennyfather."
http://inzomnia.wapka.mobi
"Teh, Pak?"
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Mungkin, mungkin."
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
wanita tua, Miss Marple lalu terus merasa agak terlibat"maksud saya dia berkata tanggal sembilan belas, dan
mungkin maksudnya memang tanggal sembilan belas,
padahal sebenarnya tanggal dua puluh. Maksud saya,
mungkin tanggal dua puluh itu pikirnya tanggal sembilan
belas, atau mungkin pikirnya tanggal sembilan belas
adalah tanggal dua puluh."
http://inzomnia.wapka.mobi
"Memang."
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
15
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Oh, ya, Sir. Dia orang yang baik sekali. Dia sering
menginap di sini."
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Bagaimana, Sir?"
http://inzomnia.wapka.mobi
"Tapi dia tidak jadi pergi ke luar negeri. Dia sama sekali
tidak pergi ke Swiss. Jadi tas itu tentu ditinggalkannya.
Atau kalau dia kembali lagi kemari, tas itu pasti akan
ditinggal bersama barang-barangnya yang lain."
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Dari Burma."
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Begitukah, Sir?"
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Oh, jangan, Sir. Saya diberi tahu bahwa teh yang Anda
minum ditanggung oleh hotel. Itu perintah Mr.
Humfries."
http://inzomnia.wapka.mobi
16
http://inzomnia.wapka.mobi
dinding kiri itu. Tapi lemari itu tak ada di situ. Lemari itu
ada di sebelah kanan. Hal itu sangat mengganggu
pikirannya sampai dia merasa letih. Dia menyadari
bahwa kepalanya sakit sekali, tapi yang lebih tidak
menyenangkannya adalah letak lemari yang salah itu....
Pada saat itu matanya tertutup lagi.
Dia berada jauh dari rumahnya. Dia sedang beradaberada di mana dia, ya? Oh, tentu. Dia pergi ke London,
bukan? Dia berada di Hotel Bertram, dan-tapi tidak, ini
bukan Hotel Bertram. Di Hotel Bertram tempat tidurnya
menghadap ke jendela. Jadi itu pun salah.
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Tabrakan?"
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
17
http://inzomnia.wapka.mobi
"Dia seorang yang nekat. Tak punya rasa takut. Dia telah
memenangkan kejuaraan dunia. Mengalami kecelakaan
yang hebat tahun yang lalu. Punya nama buruk
mengenai pergaulannya dengan kaum wanita. Sumbersumber penghasilannya meragukan. Suka menghamburhamburkan uang, baik di sini maupun di luar negeri.
Sering kali bolak-balik ke Benua Eropa. Apakah kaupi-kir
dialah yang berada di balik perampokan-perampokan
dan perampasan perampasan yang diatur dengan baik
itu?"
"Mengapa?"
"Pertama, dia mengemudikan sebuah mobil MercedesOtto model balap. Mobil seperti itulah yang kelihatan di
dekat Bedhampton pada pagi hari terjadinya
perampokan kereta api pos itu. Pelat nomor polisinya
http://inzomnia.wapka.mobi
memang lain-tapi itu biasa. Dan tipu dayanya sama sajalain tapi tak terlalu berbeda. Yang satu FAN 2299,
sedang yang lain nomornya 2266. Modelnya MercedesOtto dari tipe yang tidak begitu banyak di sini. Lady
Sedgwick memiliki sebuah dan yang sebuah lagi dimiliki
oleh putra Lord Merrivale."
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Dia pasti tahu. Dan bila dia tak tahu, dia bisa mencari
tahu dengan mudah, dengan hanya menekan tombol di
atas meja kerjanya, atau dengan mengangkat telepon
saja."
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Benar."
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya? Ya, kau cepat sekali. Aku senang. Ya, aku mengerti.
Oh! Amsterdam, ya.... Ah.... Terima kasih.... Ya. Coba
tolong eja. Bagus."
http://inzomnia.wapka.mobi
"Oh."
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
18
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya, lalu?"
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Tidak."
http://inzomnia.wapka.mobi
"Tak ada yang luar biasa, bukan?" kata Pater itu dengan
yakin. "Sering terjadi dalam keadaan gegar otak."
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya rasa sudah cukup," kata Mrs. McCrae, yang hilirmudik saja di pintu, siap untuk bertindak bila
dianggapnya perlu. Dia mendekati mereka. "Dokter
berkata bahwa dia tak boleh dibuat risau," katanya
tegas.
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
19
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
soal itu. Saya mendengar bahwa sebuah perusahaanMayfair Holding Trust, begitulah kira-kira namanyaterdaftar atas nama pemiliknya. Perusahaan itu dimiliki
pula oleh sebuah perusahaan lain, dan begitu
seterusnya. Tapi yang sebenarnya adalah hotel itu milik
Anda. Sederhana saja. Saya benar, bukan?"
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
Ayah berjalan ke pintu, tapi berbalik lagi. "Ngomongngomong, apakah Lady Sedgwick salah seorang direktur
dalam perusahaan Anda?" tanyanya.
"Saya-ya."
http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya."
"Apa katanya?"
http://inzomnia.wapka.mobi
"Tentu tidak."
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
20
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya, saya rasa tidak akan ada orang yang mau keluar
malam ini bila tak perlu."
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
Ayah membuka buku itu lalu melihat halamanhalamannya. Miss Gorringe menyangka bahwa dia
sedang mencari nama seorang tamu khusus. Padahal
sebenarnya tidak demikian halnya. Ayah punya
kebiasaan yang telah dipelajarinya sejak muda, yang
kemudian berkembang menjadi suatu keahlian. Dia
mampu mengingat nama-nama dan alamat-alamat
dengan sempurna seperti alat potret. Ingatan itu akan
melekat padanya selama dua puluh empat atau empat
puluh delapan jam. Dia menggeleng sambil menutup
buku itu, lalu mengembalikannya pada Miss Gorringe.
http://inzomnia.wapka.mobi
"Pater Pennyfather?"
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
Ada satu atau dua pasangan tua yang tidak begitu perlu
bercakap-cakap. Sekali-sekali ada dua atau tiga orang
yang berkumpul memperbincangkan cuaca. Mereka
membahasnya dengan rasa kuatir, bagaimana mereka
atau keluarga mereka akan bisa pergi ke tempat yang
akan mereka tuju.
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Enak di sini?"
http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya, enak."
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya, memang."
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya. Sekali atau dua kali saya melihat mobil itu di dekat
hotel ini."
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Kecelakaan apa?"
http://inzomnia.wapka.mobi
"Aneh sekali."
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Oh, bukan. Tidak akan ada orang yang mau barangbarang itu di pasar loak. Dia mengirimkannya ke sebuah
sanggar teater drama. Mereka menerimanya dengan
baik sekali. Tapi, eh...." Miss Marple memperbaiki arah
bicaranya. "Apa yang saya bicarakan tadi, ya?"
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Tapi-mengapa?"
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
Teriakan itu-suara seorang wanita yang ketakutanmenembus kabut. Inspektur Kepala Davy berlari dengan
cepat di sepanjang Pond Street ke arah suara teriakan
itu. Samar-samar dapat dilihatnya sesosok tubuh wanita
yang tersandar pada pagar. Dengan dua belas langkah
dia tiba di tempat wanita itu. Dia mengenakan mantel
panjang dari bulu hewan, dan rambutnya yang panjang
dan pirang berkilau tergerai di kiri kanan wajahnya. Di
atas trotoar, di kaki wanita itu, tergeletak tubuh seorang
pria yang berseragam.
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
Miss Gorringe keluar dari meja resepsionis, dan bersiapsiap untuk membantu. Tapi pada saat itu lift turun.
Sesosok tubuh yang tinggi keluar dari lift. Gadis itu
melepaskan dirinya dari rangkulan polisi itu lalu berlari
menyeberangi ruang duduk itu.
21
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Tidak."
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya. Waktu kami diajak menonton opera. Dia bercakapcakap dengan saya di sana. Dia baik dan sangat menarik.
Saya kadang-kadang menemuinya kalau kami pergi ke
tempat kursus. Dia biasa pula mengirimi saya surat
dengan sembunyi-sembunyi."
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Lanjutkan."
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
Ayah mengangguk.
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Lalu?"
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Sudah."
http://inzomnia.wapka.mobi
"Seorang wanita tua yang menceritakannya padakuorang tua itu tak senang melihatnya. Soalnya menurut
dia laki-laki itu tak baik untuk dijadikan teman bagi
seorang gadis. Dan itu memang benar."
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Anda percaya?"
http://inzomnia.wapka.mobi
"Mengapa tidak?"
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Jadi?"
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
22
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Memang begitu," kata Davy. "Tapi pandangan gadisgadis tidak begitu. Sekarang Anda bisa melanjutkan
bercerita."
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Memang adakah?"
http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya rasa pada saat itu tidak, atau saya tak melihat
apa-apa. Baru kemudian, di sini."
http://inzomnia.wapka.mobi
"Oh-itu-ah, entahlah."
http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya. Ya, saya mengerti itu. Yah, memang ada orang lain.
Saya tak tahu siapa dia, pokoknya ada orang lain-yang
benar-benar disukainya. Dia benar-benar serius dengan
orang itu. Maksud saya, itu sangat berarti baginya."
http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya, saya rasa begitu. Dia menyimpan foto laki-laki itudiguntingnya dari surat kabar. Dia menyimpannya di
bawah kaos kakinya."
"Saya tak tahu. Soalnya saya tak tahu betul apa yang
dilakukannya sejak dia kembali dari Italia."
http://inzomnia.wapka.mobi
Bridget cekikikan.
http://inzomnia.wapka.mobi
"Esok harinya."
"Ya."
http://inzomnia.wapka.mobi
"Mungkin dia kembali naik kapal laut dan kereta api pos
Irlandia, umpamanya?"
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Dia menelepon."
"Pukul berapa?"
"Pagi hari. Ya, saya rasa waktu itu kira-kira pukul sebelas
atau pukul dua belas."
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya."
http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya tidak begitu yakin dia naik kapal laut atau kereta
api. Mengapa Anda tidak menanyakannya padanya
sendiri?"
http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya rasa itu mungkin saja," kata Ayah. "Tapi saya pikir
mungkin dia telah melihat sesuatu atau seseorang, atau
mungkin telah terjadi suatu peristiwa yang
berhubungan dengan perampokan kereta api pos
Irlandia itu. Mungkin dia telah melihat seseorang yang
dikenalnya, umpamanya. Dan hal itu menyebabkan dia
tetancam bahaya."
http://inzomnia.wapka.mobi
"Tidak," katanya.
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
23
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya."
"Siapa namanya?"
http://inzomnia.wapka.mobi
"Oh, ya, tentu, tentu. Tapi sungguh, saya hanya dua kali
bertemu dengan Elvira sejak dia masih kanak-kanak."
http://inzomnia.wapka.mobi
"Oh."
http://inzomnia.wapka.mobi
"Seperti umpamanya?"
http://inzomnia.wapka.mobi
"Banyakkah uangnya?"
"Mengenai uangnya?"
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
Egerton mengangguk.
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
24
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Tentu."
http://inzomnia.wapka.mobi
"Tidak."
"Memang ada orang yang tak suka. Di mana senjatasenjata itu sekarang?"
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Seorang gadis?"
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
25
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Lantai dua."
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Oh, begitu."
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Tak bisa?"
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Tunggu sebentar."
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
26
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Oh, tidak, sama sekali tak benar. Untuk saat ini, ya,
saya rasa itulah yang terbaik." Dia memalingkan
kepalanya, melihat ke luar jendela. Lalu dia berkata
dengan suara yang berubah, "Saya dengar Anda telah
menangkap teman saya Ladislaus Malinowski. Atas
tuduhan apa?"
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
Dia mendesah.
http://inzomnia.wapka.mobi
"Bagaimana kejadiannya?"
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
saya lupakan. Saya singkirkan saja itu, bersama hal-halyang banyak sekali jumlahnya-yang tak punya arti dalam
hidup ini."
http://inzomnia.wapka.mobi
"Anda mendengarkan?"
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Oleh siapa."
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
27
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Bisa saja dia berkata begitu pada saya, tapi itu tak
benar. Dia bahkan mencintai pemuda itu. Dia ingin
menikah dengan pemuda itu."
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
Selama hidup saya, saya hanya mencintai satu orangJohnny Sedgwick." Suaranya berubah menjadi lembut
waktu dia menyebutkan nama itu.
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
"Anda percaya?"
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
gara-gara itu? Zaman sekarang ini tidak lagi! Saya rasaada segi keuangannya. Betulkah?"
http://inzomnia.wapka.mobi
uang itu, dia tidak akan mau. Dan gadis itu tak bodoh.
Dia tahu itu. Padahal dia menginginkan laki-laki itu
dengan cara yang bagaimanapun juga. Dia cinta matimatian pada laki-laki itu."
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
http://inzomnia.wapka.mobi
-end-
http://inzomnia.wapka.mobi