Professional Documents
Culture Documents
PULPITISREVERSIBLE
Pulpitis reversible adalah suatu
kondisi inflamasi pulpa ringan sampai
sedang yang disebabkan oleh stimuli
noksius,tetapipulpamampukembalipada
a. Pulpitis Reversible
Menurut arti katanya, pulpitis
reversible adalah inflamasi pulpa
yang tidak parah. Jika penyebabnya
telah dihilangkan, inflamasinya akan
pulih kembali dan pulpa akan
kembali normal. Pulpitis reversible
dapat ditimbulkan oleh stimuli ringan
atau yang berjalan sebentar seperti
karies insipien, erosi servikal atau
atrisi oklusal, sebagian prosedur
operatif, kuretasi periodontium yang
dalam, dan fraktur enamel yang
menyebabkan terbukanya dentin.
Biasanya pulpitis reversible tidak
menimbulkan gejala (asimtomatik),
akan tetapi jika ada, gejala biasanya
timbul dari suatu pola tertentu.
Aplikasi cairan atau udara
dingin/panas misalnya, bisa
menimbulkan nyeri tajam
preparat
Kalsium
hidroksida
Ca(OH)2
kemudian
dilapisi Zinc
Okside
Eugenol
(ZOE) yang
diletakkan
didasar
kavitas kemudian dilapisi semen
fosfat dan akhirnya tambalan
sementara.
kemudian.
Pada Kunjungan Kedua :
Apabila ada keluhan, dilakukan penambalan
tetap.
1. Dilakukan
pemasangan
rubber
dam/cotton roll untuk mencegah
kontaminasi bakteri pada karies.
ekscavator steril.
3. Kavitas
dibersihkan
dengan
air
calxyl.
4. Bagian yang tereksponasi ditutup
1. Bur bulat
Fungsinya :
d) Untuk membur email
e) Untuk menyingkirkan karies di dentin
f) Untuk menyingkirkan dentin karies di daerah
singulum
2. Ekscavator
Fungsinya :
c) Untuk membuang sisa-sisa akhir dari debris
d) Untuk membuang jaringan gigi yang
lunak/karies
3. Hachet email atau pahat
4. Pinset berkerat
Fungsinya :
b) Untuk menjepit kapas dan gulungan kapas
5. Plastis filling instrument
Fungsinya :
d) Untuk memasukkan, memanipulasi dan
membentuk bahan tumpatan plastis
e) Aplikasi semen
f) Untuk mengurangi kelebihan bahan
6. Alat pengaduk semen
Fungsinya :
b) Untuk memanipulasi bahan tumpatan
7. Stopper cement
Fungsinya :
b) Untuk menempatkan atau memampatkan
bahan basis/semen
Bahan - bahan
Semen zinc oxide eugenol
Semen ZOE yang terdiri dari serbuk zinc oxide
dicampur dengan cairan eugenol, kemudian
diaduk sehingga menghasilkan suatu massa
dengan konsistensi pasta
Kalsium Hidroksida
Pada dasarnya kalsium hidroksida merupakan
powder yang lunak dan tidak berbau, namun
kalsium hidroksida juga tersedia dalam bentuk
pasta, yaitu bila dicampur dengan champorated
para chlorophenol, metakresil asetat, metal
selulosa, garam normal, atau hanya dengan air
murni
c. Faktor Kegagalan dan Keberhasilan Direct
Pulp Capping
Keberhasilan perawatan
Pulp capping direct sampai saat ini masih
merupakan suatu metode perawatan yang valid
di bidang endodontic, karena bila perawatan ini
berhasil maka vitalitas dari gigi dengan pulpa
terbuka dapat dipertahankan. Kondisi ini sangat
tergantung pada diagnosis yang tepat sebelum
perawatan, tidak ada bakteri yang mencapai
b. Bingkai
Bingkai isolator karet terbuat dari logam dan
plastik. Gunanya untuk menahan atau
meregang lembaran karet yang digunakan. Saat
ini yang sering dipakai adalah Starlite
visiframe.
c. Cengkram
Untuk setiap elemen gigi mempunyai
cengkeram tersendiri.
1. Permukaan gigi, cengkeram, dan karet di
sekelilingnya diulas dengan hydrogen peroksida
30 %
2. Permukan dioles dengan desinfektan iodium
tinktur 5%, natrium hipoklorit juga bisa
digunakan untuk menggantikannya.
Sterilisasi instrument
Sterilisasi adalah proses pemusnahan semua
mikroorganisme. Disinfeksi bakteri berarti
menghilangkan organisme vegetative yang
menyebabkan penyakit. Instrument yang
digunakan dalam perawatan endodontik
memerlukan disinfeksi, tetapi hal ini tidak
begitu memuaskan Karena tiga alas an yaitu:
1. Metode disenfeksi yang digunakan tidak
dapat bergantung pada eliminasi organisme
yang dapat menyebabkan penyakit.
2. Organsme yang secara normal adalah
nonpatogenik dapat menimbulkan penyakit jika
memperoleh tambahan jaringan yang
nekrosisatau rusak yang terdapat dalam ruang
pulpa atau region periapeks.
3. Instrument yang berkontak dengan cairan
tubuh dapat memindahkan hepatitis Bdari satu
pasien kepada yang lainnya, kecuali dilakukan
sterilisasi.
Oleh kerena itu, jika perawatan hendak
dilakukan dalam keadaaan asepsis, semua
instrument yang digunakan dalam ruang pulpa
harus disterilisasi terlebih dahulu. Selain itu,
harus diingat bahwa semua instrument yang
hendak di sterilisasi harus digosok dan
dibersihkan terlebih dahulu dengan deterjen
dan air karena jika terdapat sisa darah kering,
jaringan, atau yang lainnya, dapat menghambat
jalannya sterilisasi.
Banyak cara untuk mensterilisasikan instrument
dan bahan-bahan endodontik ini, seperti:
1. Autoklaf
2. Oven udara panas
3. Pemanas kering
4. Sterilisasi garam panas
6. Penumpatan sementaraa
Tujuan Restorasi Sementara
Keutuhan struktur berperan amat penting
dalam mempertahankan seal hermetik yang
baik di atas pulpa. Penempatan restorasi
sementara yang stabil tanpa mengganggu
bagian oklusal dan periodontal gigi tidak selalu
mudah dicapai. Restorasi sementara harus
protektif, rapat, dan bagus estetik serta
fungsinya.
Tujuan restorasi sementara :
Menutupi dentin yang terbuka dan mencegah
kerusakan pulpa dan sakit atau
ketidaknyamanan bagi pasien. Jadi semen
sementara juga harus non-iritasi sehingga
menjaga kenyamanan pasien selama periode
waktu yang singkat.
Mencegah kontaminasi kavitas dari saliva dan
benda asing lainnya.
Mencegah pergerakan gigi atau gigi-gigi
sekitarnya baik ke lateral, dengan cara
merestorasi titik kontak, atau ke oklusal
dengan merestorasi stop sentrik.
Memungkinkan kelanjutan fungsi gigi.
Mempertahankan kondisi periodontal dan
kebersihan mulut. Tidak mempersulit
pembersihan mulut dengan menutupi kavitas
gigi. Jika kavitas dibiarkan terbuka akan timbul
masalah gingiva akibat sulit menjaga
kebersihan mulut.
Ada tiga prinsip praktis agar restorasi dapat
berfungsi dengan baik dan bertahan lama,
yakni :
1. Mempertahankan struktur gigi. Struktur gigi
yang memerlukan perawatan biasanya sudah
tidak lebih baik lagi sehingga pengambilan
dentin lebih lanjut sebaiknya diminimalkan.
Sebaliknya, kuspa mungkin perlu dikurangi dan
diberi pelindung (capping).
2. Retensi. Restorasi korona memperoleh
retensi dari inti dan sisa dentin yang masih ada.
Jika intinya memerlukan retensi, maka yang
dimanfaatkan adalah sistem saluran akarnya
dengan memakai pasak. Namun pasak ini akan
melemahkan dan mungkin menyebabkan
operforasi sehingga hendaknya dipakai jika
diperlukan untuk retensi inti.
3. Proteksi sisa struktur gigi. Pada gigi
posterior, hal ini diaplikasikan untuk
tetap.
III. 5 Perbedaan Antara Indirect Pulp Capping
Dan Direct Pulp Capping
Perbedaan pulp capping direct dan pulp
capping indirect
Pulp Caping Direct Pulp Caping Indirect
1. Seluruh dentin karies dihilangkan
2. Pulpa terbuka
3. Perawatannya hanya satu kali kunjungan
4. Bahan basis yang digunakan adalah Ca(OH)2
1. Hanya dentin tepi yang karies disingkirkan
2. Pulpa tidak terbuka
3. Perawatannya lebih dari dua kali kunjungan
4. Bahan basis yang digunakan adalah seng
fosfat eugenol (OSE)