You are on page 1of 35

LAPORAN KASUS

1. BIODATA
a.

b.
c.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
d.

Identitas passion
Nama
Jenis kelaminn
Umur
Pekerjaan
Pendidikan
Nama suami
Umur
Alamat
Pekerjaan
Pendidikan
Keluhan utama
Nyeri pada luka SC
Riwayat kehamilan dan persalinan
Gravida
HPHT
TTP
Umur kehamilan
Jenis persalinan
Plasenta lahir
Penolong
Riwayat menstruasi
Haid bulan sebelumnya bulan mei
Lamanya
Siklus

: Ny. T
: perempuan
: 24 tahun
: ibu rumah tangga
: SMU
: Tn. D
: 28 tahun
: jln samanhudi komplek asim kodim no 22 binjai
: TNI AD
: SMU

: G 1 P0A1
: 5-5-2012
: 12-2-2013
: 32 mgg
: sectio caesaria
: lahir
: dokter
: 7 hari
: 30 hari

e. Riwayat kesehatan ibu


1. Riwayat masuk rumah sakit : Ny. T telah dilakukan operasi sectio caesaria sito pada hari
jumat tanggal 8 januari 2013. Ny. T post operasi SC jam 13:00 WIB. Pasien terbaring, tiduran
terus dan mengalami nyeri. Nyerinya dirasakan setelah 4 jam operasi dan hilang timbul.
Ny.T merasakan nyeri pada saat bergerak dengan skala 6. Nyeri dirasakan ketika Ny.T
2.

bergerak, Nyerinya seperti ditusuk tusuk selama 10 menitan, nyeri berada di sekitar abdomen.
Riwayat kesehatan yang lalu: klien mengatakan belum pernah hamil dan ini pertama kali

3.

klien hamil dan melahirkan.


Riwayat kesehatan keluarga: Di keluarga Ny. T dan Tn. D tidak mempunyai penyakit

menular, seperti TBC, penyakit menurun seperti DM dan hipertensi.


f. Riwayat kontrasepsi
Klien mengatakan belum ada rencana dalam penggunaan alat KB.
g. Data kebiasaan sehari-hari
1. Pola nutrisi
Sebelum masuk RS
: pasien makan 3 kali sehari, dengan lauk pauk dan sayuran,
minum 4-6 gelas/hari
1

Saat dikaji
operasi pada jam 13.00 WIB
2. Pola eliminasi
Sebelum masuk RS
Saat dikaji
3. Pola aktivitas
Sebelum masuk RS

: pasien baru makan porsi dan minum 2 gelas setelah

: pasien mengatakan BAB 1 x/hari dan BAK 4-6 x/hari


: Ny. T BAK melalui selang kateter dan belum BAB
: pasien mengatakan saat dirumah dia bisa mengerjakan

aktivitasnya sebagai ibu rumah tangga tanpa bantuan


Saat dikaji
: pasien dapat beraktivitas dengan bantuan keluarga
terbaring di tempat tidur belum ada mobilisasi
4. Pola istirahat
Sebelum masuk RS
: pasien biasanya tidur selama 7-8 jam/hari tanpa gangguan
Saat dikaji

: pasien mengalami gangguan karena nyeri pada luka

operasi dan lingkungan yang ramai serta panas.


5. Pola seksual
Sebelum sakit
: pasien mengatakan biasanya pola seksual 2 hari sekali
Saat dikaji
: pasien mengalami gangguan seksual karena nyeri pada
h.
1)
2)
3)

luka operasi.
Adaptasi psikologis masa nifas
Pola interaksi klien dengan orang (tenaga kesehatan) menggunakan teknik wawancara
Ibu merasa senang bayinya lahir dengan selamat
Suasana hati klien gelisah, klien mengatakan selalu memikirkan bayinya dan selalu bertanya

tentang keadaan luka operasinya.


4) Klien berharap cepat sembuh dan ingin berkumpul kembali lagi

dengan bayi dan

keluarganya
Riwayat social budaya
Hubungan klien :
a. Hubungan klien dengan keluarga dan masyarakat baik.
b. Selama di RS, interaksi klien dengan petugas kesehatan baik.
c. Yang paling berarti adalah suami, anak, dan keluarga.
j. Data spiritual
Klien seorang muslim, taat menjalankan sholat 5 waktu
k. Pengetahuan ibu tentang masa nifas
1.perawatan masa nifas: memberikan penjelasan agar mengetahui perawatan pada saat masa
i.

nifas dengan melakukan personal hygiene.


2.perawatan payudara
Dilakukan sambil memperagakan/memberikan penjelasan agar perawatan buah dada
dilakukan setiap hari dengan cara masase dan puting susu ditarik keluar dan berikan HE
setiap mandi harus membersihkan mamae.
3. Perawatan perineum
Setiap kali BAB / BAk perineum ibu harus dibersihkan untuk mencegah terjadinya infeksi,
l.

apabila pakaian dalam basah perlu diganti dengan pakaian dalam yang kering.
Pemeriksaan fisik
2

1. Keadaan umum
2. Kesadaran
3. TTV

: lemah
: Composmentis
: TD 120/80 mmHg, Nadi 89 x/menit, RR 24 x/menit, Suhu

37,8 oC
4. Pemeriksaan fisik
5. Kepala

: rambut lurus, hitam, panjang sebahu, tidak beruban, tidak

ada luka
6. Muka
7. Mata

: simetris, tampak menahan nyeri


: bentuk simetris, sclera tidak ikterik, konjungtiva tidak

anemis, tidak ada gangguan dan alat Penglihatan


8. Hidung
: lubang simetris, tidak ada sekret
9. Mulut
: gigi masih utuh, lidah masih bersih, nafas tidak bau, bibir
tidak kering, mukosa lembab
10. Telinga

: letak simetris, tidak ada serumen, masih berfungsi dengan

baik, tidak ada gangguan pendengaran


11. Leher
: tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran kelenjaran
tyroid
12. Dada

: bentuk simetris, tidak ada retraksi dada, payudara menonjol

besar, terapa hangat dan kencang, aerola hitam, putting menonjol, ASI belum keluar
13. Abdomen
: terdapat luka jahitan SC 12 cm secara horizontal, masih
dibalut (hari pertama)
14. ektremitas

: tidak ada edema, pada ektremitas atas terpasang IVFD RL

20 gtt/i, bentuk simetris, tidak ada luka


15. kulit
: turgor elastic
16. genetalia
: terpasang DC 18
m. pemeriksaan laboratorium
tanggal 07-01-2013
No
1
2
3
4

Hasil
HB =11,2 gr %
HT = 34,0%
Leukosit = 20.800/mm3
Trombosit= 321.000

Nilai normal
Pria 14-15. Wanita 12-16 gr%
40-50%
4000-10800/mm3
150000-450000/ microliter darah

No
1
2
3
4
5
6
7

Nama obat
IVFD RL
Inj ketorolac
Inj gentamycin
Inj ceftriaxone
Inj vit c
Inj transamin
Inj alinamin

Dosis
20 gtt/I
1 amp/ 12 jam
1 amp/12 jam
1 amp/12 jam
1 amp/12 jam
1 amp/12 jam
1 amp/12 jam

n. therapy

DATA FOKUS
- Pasien mengatakan nyeri pada luka SC
- Skala nyeri 4-5 nyeri sedang,
- ekspresi wajah meringis
- Terdapat luka insisi operasi pada daerah abdomen 12 cm
- KU lemah
- Klien mengatakan susah mengangkat kedua tungkai bawahnya
- Klien mengatakan panas pada luka post SC
- pada luka post SC tampak merah, bengkak
-T: 37,8C RR: 24x/I TD: 120/80 mmHg HR: 89 x/i
-HB =11,2 gr %
-HT = 34,0%
-Leukosit = 20.800/mm3
- Trombosit= 321.000
- kekuatan otot +3 dapat melawan gravitasi tapi tidak mampu melawan tahanan

ANALISA DATA
NO DATA
1
DS:

ETIOLOGI
SC

MASALAH
Nyeri

Pasien mengatakan nyeri


pada luka SC

Insisi pada bagian depan

DO:
- Skala nyeri 4-5 nyeri

dinding perut

sedang,
- Post op hari ke-1

Terputuenya kontuinitas

- ekspresi wajah meringis


-

Terdapat

operasi

luka

pada

insisi
daerah

abdomen
2

- KU lemah
DS : Klien mengatakan
susah mengangkat kedua
4

jaringan
Nyeri
SC

Gangguan
fisik

mobilitas

tungkai bawahnya

Insisi pada bagian depan perut

DO :
- Post op hari ke-1

Luka post operasi SC

- KU lemah
-

Nampak

operasi

luka

pada

insisi
daerah

abdomen 12 cm.

Kelemahan penurunan
sirkulasi

-kekuatan otot +3 dapat


melawan
3

gravitasi

tetapi

lemah
DS : Klien mengatakan

Gangguan mobilitas fisik


SC

Resiko infeksi

panas pada luka post SC


DO :
- Ku lemah
- Terdapat luka insisi pada

Pembedahan pada bagian


depan perut

daerah abdomen 12 cm
- pada luka post SC tampak

Luka post operasi SC

merah, bengkak
T: 37,8C RR: 24x/I TD:
120/80 mmHg HR: 89 x/i

Resiko infeksi

HB =11,2 gr %
HT = 34,0%
Leukosit = 20.800/mm3
Trombosit= 321.000

o. diagnosa keperawatan
1. nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan akibat tindakan operasi ditandai
dengan Pasien mengatakan nyeri pada luka SC, Skala nyeri 4-5 nyeri sedang, Post op hari ke1, ekspresi wajah meringis, Terdapat luka insisi operasi pada daerah abdomen, KU lemah.
2. Resiko tinggi Infeksi berhubungan dengan adanya luka post operasi SC ditandai dengan
Klien mengatakan panas pada luka post SC, Ku lemah, Terdapat luka insisi pada daerah
abdomen 12 cm, pada luka post SC tampak merah dan bengkak, T : 37,8C RR: 24x/I TD :
120/80 mmHg HR: 89 x/I, HB
Trombosit= 321.000
5

=11,2 gr % HT

= 34,0%, Leukosit = 20.800/mm3,

3.

Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan adanya luka operasi ditandai dengan Klien
mengatakan susah mengangkat kedua tungkai bawah, Post op hari ke-1, KU lemah, Nampak
luka insisi operasi pada daerah abdomen 12 cm. kekuatan otot +3.

p. Intervensi keperawatan
No diagnosa
1
Dx 1

Tujuan / kriteria
Intervensi
Rasionalisasi
Tujuan : Klien - Kaji intensitas, -Pengkajian
dapat

beradaptasi karakteristik,

dan spesifik

membantu

dengan nyeri yang derajat nyeri

memilih

intervensi

dialami

yang tepat

Kriteria Hasil :

- Pertahankan tirah -Meminimalkan

-Mengungkapkan

baring selama masa stimulasi


meningkatkan

perutnya berkurang

relaksasi

tindakan

nyeri

untuk yang diderita klien

mengurangi nyeri

dan penyebabnya.

-Kooperatif dengan
tindakan

koping

klien

dalam

guidance

teknik mengatasi nyeri

distraksi

Pengurangan

-TTV dalam batas -Kolaborasi

persepsi nyeri

normal ; Suhu : 36- pemberian

- Mengurangi onset

37 0 C, TD

terjadinya nyeri dapat

120/80

: analgetika

mmHg,

dilakukan

dengan

RR :18-20x/menit,

pemberian analgetika

Nadi

oral maupun sistemik

80-100

x/menit

dalam

Tujuan:

Tidak -Kaji

terjadi
selama

spectrum

luas/spesifik
kondisi -Perubahan

infeksi keluaran/dischart

terjadi

pada

perawatan yang keluar ; jumlah, dikaji

perdarahan
luka operasi.\
Kriteria Hasil :
6

-Meningkatkan
melakukan

yang -Ajarkan

dilakukan

Dx 2

atau

nyeri dan tegang di akut.


-Dapat melakukan -Terangkan

yang

setiap

dan warna, dan bau dari dischart


luka operasi.

yang
dishart
saat
keluar.

Adanya warna yang


lebih

gelap

disertai

Tidak ada

bau

tanda

mungkin

infeksi,

seperti

tanda

merah,

: -Terangkan

panas, klien

bengkak,

enak

merupakan

pada tanda infeksi.

pentingnya -Infeksi dapat timbul

fungsio perawatan

laesa

tidak

selama

luka akibat

masa

kurangnya

post kebersihan luka.

operasi.
-Lakukan
pemeriksaan biakan -Berbagai
pada dischart.

dapat

kuman

teridentifikasi

-Lakukan perawatan melalui dischart.


luka

-Inkubasi kuman pada

area

luka

dapat

-Terangkan

pada menyebabkan infeksi.

klien

cara -Berbagai manivestasi

mengidentifikasi

klinik dapat menjadi

tanda inveksiobat

tanda

nonspesifik

infeksi; demam dan


peningkatan rasa nyeri
mungkin

merupakan

-kolaborasi

dengan gejala infeksi.


-mengurangi
resiko
dokter
dalam
infeksi pada klien
pemberian therapy
3

DX3

Tujuan
dapat

Kllien -

Kaji

tingkat - Mungkin klien tidak

melakukan kemampuan

aktivitas

klien mengalami perubahan

tanpa untuk beraktivitas

berarti,

adanya komplikasi
Kriteria

Hasil

klien

perdarahan masif perlu


:

diwaspadai

untuk

mampu

menccegah

kondisi

melakukan

klien lebih buruk

aktivitasnya secara
mandiri

2) -

Kaji

aktivitas
7

tetapi

pengaruh Aktivitas merangsang


terhadap peningkatan

kondisi

luka

dan vaskularisasi

kondisi tubuh umum

dan

pulsasi

organ

reproduksi,

tetapi

dapat

mempengaruhi

kondisi

luka

post

operasi

dan

3) - Bantu klien untuk berkurangnya energi


memenuhi

3 - Mengistiratkan klilen

kebutuhan aktivitas secara optimal.


sehari-hari..

4)

4) - Bantu klien untuk


melakukan tindakan
sesuai

- Mengoptimalkan

dengan kondisi

klien,

kemampuan /kondisi abortus


klien

imminens,

istirahat

5) -

pada
mutlak

Evaluasi sangat diperlukan

perkembangan
kemampuan

- Menilai kondisi
klien umum klien.

melakukan aktivitas
- kolaborasidengan
dokter

dalam -membantu

pemberian

therapy mempercepat

obat

mobilitas fisik klien

CATATAN PERKEMBANGAN
Nama

: Ny. T

umur

: 24 tahun

No RM

: 29 24 34

diagnosa

post

section

caesaria
No Tgl/hr/ dx Implementasi
1
Tgl 7 -2 -mengkaji intensitas,

Evaluasi
karakteristik, S= klien mengatakan nyeri sudah

2013

dan derajat nyeri

08:00 wib

- mempertahankan tirah baring selama O= klien tampak tenang

tidak ada

DX 1

masa akut.

A= masalah nyeri teratasi

-menerangkan nyeri yang diderita P= intervensi dihentikan


klien dan penyebabnya.
-mengajarkan teknik distraksi
-berkolaborasi

pemberian

therapy

obat
H:
Inj ketorolac 1 amp / 8 jam
7-2- -mengkaji kondisi keluaran/dischart S= klien mengatakan masih panas

Tgl
2013

yang keluar ; jumlah, warna, dan bau pada luka post SC

10:00 wib

dari luka operasi.

DX 2

H: warna luka masih merah , bengkak merah

O=pada luka post SC masih tampak

dan panas

A=masalah resiko infeksi teratasi

-menerangkan pada klien pentingnya sebagian


perawatan luka selama masa post P=
operasi.

-Kaji pengeluaran pada luka

-melakukan pemeriksaan biakan pada -kolaborasi dengan dokter dalam


dischart.

pemberian therapy obat

-melakukan perawatan luka

I=

H: perawatan luka dengan mengganti -mengkaji pengeluaran pada luka


perban
-menerangkan

-berkolaborasi dengan dokter dalam


pada

klien

cara pemberian therapy obat

mengidentifikasi tanda infeksi obat

E=masalah resiko infeksi teratasi

H: klien mengerti tanda tanda sebagian


infeksi dengan obat seperti merah, R= kaji kembali luka post SC
bengkak, bintik-bintik merah
-berkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian therapy
H:
Inj gentamycin 1 amp/ 8jam
Inj ceftriaxone 1gr/12 jam
7-2- -mengkaji tingkat kemampuan klien S= klien mengatakan sudah bisa

Tgl
2013

untuk beraktivitas

12: 00 wib

H: klien dapat melawan garvitasi O=klien

DX 3

tetapi lemah . kekuatan otot ROM +4

mengankat tungkai bawahnya


tampak

tenang,

kekuatan otot ROM : +5

tingkat

-mengkaji pengaruh aktivitas terhadap A=masalah gangguan mobilisasi fisik


kondisi luka dan kondisi tubuh umum

sudah teratasi

- membantu klien untuk memenuhi P=intervensi dihentikan


kebutuhan aktivitas sehari-hari.
-membantu klien untuk melakukan
tindakan

sesuai

dengan

kemampuan /kondisi klien


H: klien mampu melakukan aktivitas
dengan bantuan
-mengevaluasi
kemampuan

perkembangan
klien

melakukan

aktivitas
H: tingkat kekuatan otot klien dapat
melawan gravitasi tetapi lemah
-berkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian therapy obat
H:
IVFD RL 20 gtt/i
Tgl 8 -2- -mengkaji kondisi keluaran/dischart S= klien mengatakan tidak panas
2013

yang keluar ; jumlah, warna, dan bau pada luka post SC

08:00 wib

dari luka operasi.

DX 2

H: warna luka post operasi SC tidak merah dan bengkak T : 36,8C TD ;

O=pada luka post SC sudah tidak ada

merah dan tidak bengkak panas

120/80 mmHg HR: 80 x/I RR: 20 x/i

-menerangkan pada klien pentingnya A=masalah resiko infeksi teratasi


perawatan luka selama masa post P= intervensi dihentikan
operasi.
H:

klien

mengikuti

apa

yang

diterangkan perawat
-melakukan pemeriksaan biakan pada
dischart.
H: hasil pemeriksaan biakan tidak
terdapat tanda adanya infeksi
-melakukan perawatan luka
H: perawatan luka dengan mengganti
10

perban
-menerangkan

pada

klien

cara

mengidentifikasi tanda infeksi obat


H : klien mengerti tentang tanda
infeksi obat seperti merah, panas, dah
bintik-bintik merah
-berkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian therapy
H:
Inj gentamycin 1 amp/ 8jam
Inj ceftriaxone 1gr/12 jam

BAB II
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. M DENGAN
POST OPERASI SECTIO CAESARIA INDIKASI GEMELLY
DI RUANG NUSA INDAH RSUD dr. SOESELO SLAWI

11

Nama Mahasiswa

: Yuli Ika Rakhmawati

Hari / tanggal

masuk RS

Hari / tanggal

pengkajian : Kamis / 13 Desember 2011 / 08.00 WIB

Ruang Rumah Sakit


Tempat

: Rabu / 12 Desember 2011 / 09.30 WIB

: Ruang Nusa Indah


: RSUD dr. Soeselo Slawi

A. PENGKAJIAN
1. BIODATA
a. Identitas Klien
Nama

: Ny. M

Umur

: 28 Tahun

Jenis Kelamin

: Perempuan

Status

: Kawin

Agama

: Islam

Pendidikan

: SMU

Suku/bangsa

: Jawa/Indonesia

Pekerjaan

: Ibu Rumah Tangga

Alamat

: Dukuh Wringin Rt. 4 Rw. 2 Slawi Tegal

No. RM

: 10.12.10.

b. Identitas Penanggung Jawab


Nama

: Tn. T

Umur

: 30 Tahun

Pekerjaan

: Wiraswasta

Alamat

: Dukuh Waringin Rt. 4 Rw. 2 Slawi Tegal

12

Hubungan dengan klien: Suami

2. RIWAYAT KESEHATAN

Klien mengatakan nyeri pada perut bagian bawah setelah


operasi

Sekarang
Klien mengatakan napasnya sesak setelah operasi, klien
merasakan nyeri pada perut bagian bawah dengan kriteria:
P

: Setelah dilakukan operasi.

: Nyeri seperti ditusuk-tusuk.

: Perut bagian bawah.

: Nyeri dengan skala 6.

: Pada saat di gerakan.

3. RIWAYAT KEHAMILAN
Klien mengatakan ini adalah hamil yang pertama. Klien tiap bulan rutin
memeriksakan kandungannya ke bidan. Klien datang ke RSUD dr. Soeselo
kiriman bidan Erni Fatimah dengan G 1 P0 A0 dengan gemelly. Klien juga
mengatakan seminggu yang lalu periksa ke RS Adelia di USG dengan hasil
detak jantung janin bayi pertama 148 kali/menit, bayi kedua 140
kali/menit. Tinggi fundus uterus 41 cm, belum ada tanda-tanda persalinan.

4. RIWAYAT KELUARGA BERENCANA


13

Klien mengatakan belum pernah menggunakan KB, karena klien


sangat mengharapkan seorang anak.

5. SIKLUS MENARCHE
Klien mengatakan haid pertama umur 15 tahun dengan siklus 28 hari,
haid lancar setiap bulan. Klien mengatakan hari pertama haid terakhir
tanggal 3 Maret 2011 dan perkiraan lahirnya tanggal 10 Desember 2011

6. RIWAYAT KESEHATAN YANG LALU


Klien mengatakan belum pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya,
klien tidak memiliki penyakit asma, hipertensi, jantung dan diabetes
militus serta tidak memiliki penyakit menular dan tidak memiliki alergi.

7. RIWAYAT KELUARGA
Klien mengatakan dalam anggota keluarganya tidak ada yang
melahirkan secara SC tetapi kalau melahirkan kembar ada yaitu ibu dari
klien merupakan anak kembar. Klien

mengatakan tidak mempunyai

riwayat asma, jantung, kencing manis dan alergi serta tidak mempunyai
riwayat penyakit menular dan keturunan.

8. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Klien mengatakan jika ada masalah klien terbuka dengan suami dan
keluarga. Klien senang karena anaknya lahir dengan sehat.

9. KEBIASAAN SEHARI-HARI
14

a.

Nutrisi
Sebelum

Klien mengatakan makan 3 kali sehari

sakit :

dengan

menu

nasi

lauk

pauk

sayur

mayur, setiap kali makan habis 1 porsi


Selama

dan minum air putih 5 7 gelas sehari.


Klien mengatakan belum boleh makan

sakit :

sebelum klien flatus (kentut).

Sebelum

Klien

sakit :

dengan konsistensi lembek, warna coklat

b. Eliminasi
mengatakan

BAB

kali

sehari

kekuningan dan BAK kurang lebih 4 5


kali dalam satu hari dengan konsistensi
Selama

jernih dan berbau khas.


Klien mengatakan belum BAB, klien BAK

sakit :

dengan

menggunakan

kateter

no.16

jumlah urine 1500 cc dengan warna


kuning pekat.
c.

Istirahat atau tidur


Sebelum

Klien

mengatakan

istirahat

di

rumah

sakit :

biasanya kurang lebih 8 jam, dari jam


21.00 - 05.00 WIB dan kadang-kadang
tidur siang kurang lebih 1 jam, dari jam

Selama

13.00 - 14.00 WIB


Klien mengatakan tidur malam 5 6 jam ,

sakit :

dari jam 22.30 04.30 WIB. Klien sering


terbangun karena merasa nyeri pada luka
bagian perut bawah setelah di operasi,

15

kantong mata klien terlihat agak hitam,


klien tampak lelah.
d. Kebersihan diri
Sebelum

Klien mengatakan di rumah setiap hari

sakit:

mandi kurang lebih 2 kali pagi dan sore


dan

klien

juga

berhias

setiap

Selama

selesai mandi.
Klien mengatakan

sakit :

hanya dilap dengan menggunakan waslap


dan

air

hangat

perawat.

10. PEMERIKSAAN FISIK


a. Pemeriksaan Umum
1) Keadaan Umum
2) Kesadaran

: Baik
: Composmetis

3) Tanda - Tanda Vital


a) Tekanan darah

: 100 / 70 mmHg

b) Denyut nadi

: 80 kali / menit

c) Suhu tubuh

: 360C

d) Pernafasan

: 29 kali / menit

4) Berat Badan

: 60 kg

5) Tinggi Badan

: 154 cm

16

selalu
tidak

yang

mandi,

dilakukan

klien

oleh

b. Pemeriksaan Head To Toe


1) Kepala
a) Wajah dan kulit kepala
Klien berwajah simetris, kulit kepala bersih, rambut hitam panjang
bersih dan tidak ada ketombe, ekpresi wajah merintih menahan nyeri dan
tidak ada nyeri tekan.
b) Mata
Kedua mata klien simetris, tidak ada oedema pada kedua palpebrae,
tidak ada radang, sekrela an ikterik, konjungtiva an anemis, kantong mata
terlihat agak

hitam, tidak ada penonjolan pada kedua mata klien dan

penglihatan klien normal.


c) Hidung
Keadaan hidung bersih, tidak ada radang, tidak ada polip, tidak ada
secret atau cairan dan tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan,
terpasang O2dengan 2 liter/menit.
d) Telinga
Kedua telinga klien simetris, keadaan canalis bersih, tidak ada
serumen, indra pendengaran masih normal, klien tidak menggunakan alat
bantu pendengaran.
e) Mulut
Keadaan gigi bersih, tidak ada karang gigi atau karies, tidak
menggunakan gigi palsu, gusi merah tidak ada radang, lidah agak kotor,
bibir tidak sianosis dan kering.
2) Leher

17

Bentuk simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada


kelainan kelenjar getah bening, tidak ada pembesaran vena jugularis,
tidak ada nyeri tekan.
3) Thorak dan Paru - Paru
Bentuk dada simetris, pergerakan dada teratur, pernapasan vesikuler,
frekuensi 29 kali / menit, tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat suara
tambahan, napasnya tersengal-sengal.
4) Jantung
Jantung klien normal, ictus cordis nampak dan teraba di IC 3, bunyi
jantung I lub bunyi jantung II dub, nadi 80 kali / menit.
5) Abdomen
Bentuk abdomen normal, datar, TFU 2 jari di bawah pusat, terdapat
luka jahitan post SC dengan panjang 10 cm, terdapat nyeri tekan disekitar
luka, terdapat bunyi peristaltik 12 kali / menit, terdapat bunyi timpani,
kalau buat bergerak terasa sakit.
6) Ginjal
Tidak ada nyeri tekan pada kedua ginjal klien kiri dan kanan saat
perkusi dan palpasi.
7) Genetalia
Vagina klien terpasang kateter no.16 jumlah urin 1500 cc, warnanya
kuning pekat, tidak ada luka pada perineum, keluar sedikit darah post
partum, warna merah segar, baunya khas amis, lochea rubra, tidak
terdapat hemoroid eksternal maupun internal.
8) Muskuloskeletal
a) Ekstremitas atas
18

Bentuk simetris, tangan kanan terpasang infus RL 20 tetes / menit,


tidak terdapat lesi, kulit lembab, tidak ada oedema.
b) Ekstremitas bawah
Bentuk simetris, tidak ada oedema, tidak ada lesi atau jaringan parut,
tidak ada tremor dan tidak ada nyeri tekan.
9) Integumen
Turgor kulit baik, warna kuning langsat, kulit lembab, tidak ada
oedema, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada lesi.
11. TERAPI
Tabel 1. Terapi yang diberikan
JENIS OBAT
Infus RL

DOSIS
20 tetes / menit

CARA PEMBERIAN
IV

Ceftriaxon

3 x 1 gram

IV

Ketorolac

3 x 1 ampul

IM

Drainage

Uretra

Cateter
12. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Tabel 2. Pemeriksaan Laboratorium Tanggal 13 Desember 2011
PARAMETE

HASI

SATUA
NILAI NORMAL

R
Haematologi
Hemoglobin

L
12,6

N
g/dl

M : 14 18
16

19

F : 12

B.

ANALISA DATA
Tabel. 3 Analisa Data.
N
o
1

Tanggal

Data Fokus

13-12- DS :
2011

Klien

Etiologi

Problem

Hipoventila

Pola napas

mengatakan si

tidak

sesak napas setelah

efektif

operasi.
DO :
-

Respirasi 29 kali /
menit.
Napas

tersengal-

sengal
2

O2:

liter/mnt
DS :

13-122011

Terpasang

Klien
nyeri

Agen
mengatakan

pada

perut

bagian bawah setelah


operasi.
P : Setelah dilakukan
operasi.
Q:

Nyeri

ditusuk20

seperti

cedera

Nyeri Akut

tusuk.
R:

perut

bagian

bawah.
S

: Nyeri dengan

skala 6.
T

Pada

saat

digerakan.
DO :
Klien

tampak

merintih

menahan

nyeri.
- Terdapat luka post op
pada

perut

bagian

bawah
kurang lebih 10 cm .
- Terdapat nyeri tekan.
3

13-12-

- RR 29 kali / menit.
DS :

2011

Klien

Nyeri

mengatakan

sering

Gangguan
pola tidur

terbangun

karena

nyeri

pada

perut bagian bawah


DO :
-

Klien tampak lelah


dan

kantong

mata

agak hitam
- Tidur malam 5-6 jam
22.30
4

13-122011

WIB

04.30

WIB
DS :
- Klien mengatakan
balutan luka kapan
diganti.
DO :

21

Prosedur

Resiko

invasif

tinggi
infeksi

- Terdapat luka post


operasi pada perut
bagian bawah kurang
lebih 10 cm.
- Terpasang DC no.16
- Terpasang infus RL 20
tetes/menit.
Hemoglobin : 12,6

gr/dl.

C. DAFTAR MASALAH
Tabel. 4 Daftar Masalah
N

Diagnosa Keperawatan

o.
1

Pola napas tidak efektif

Tanggal

Tanggal

Timbul

Teratas

Masalah
13/12/2011

i
13/12/2

berhubungan dengan

011

hipoventilasi.
Nyeri akut berhubungan

13/12/2011

dengan agen cedera.


Gangguan pola tidur

13/12/2011

berhubungan dengan nyeri.


Resiko tinggi infeksi

13/12/2011

berhubungan dengan trauma


22

Para
f

jaringan, prosedur invasif.

D. INTERVENSI KEPERAWATAN
Tabel. 5 Rencana Keperawatan
No

Tangga

13/12/2
011

Dx.
Ke
p
I

Tujuan &

Rencana

Kriteria

Setelah dilakukan1) Kaji tanda-tanda vital


2)
Ajarkan
teknik
tindakan
relaksasi
keperawatan
(tarik napas dalam)
selama 3 x 24
3) Berikan posisi tidur
jam diharapkan
klien tidak sesak
napas dengan

yang
(semifowler)
4)
Kolaborasi

kriteria hasil:
1) Klien tidak sesak
2) Napasnya tidak
tersengal-sengal
3) Respirasi 12 20
kali / menit
23

nyaman
dengan

tim
medis lain dalam
pemberian O2

Para
f

13/12/2
011

II

Setelah dilakukan1) Kaji nyeri secara


tindakan

komperhensif

keperawatan

2) Berikan posisi

selama 3 x 24

semifowler

jam diharapkan 3) Ajarkan tehnik


nyeri klien

relaksasi (tarik napas

berkurang

dalam)

dengan kriteria

4) Tingkatkan istirahat

hasil:

5) Berikan analgesik

1) Nyeri berkurang

untuk mengurangi

dengan skala 0-3


2) Wajah klien tidak

rasa nyeri

meringis
menahan nyeri
3) Tanda-Tanda
Vital
TD: 100/70
mmHg
N : 80 kali /
menit
S

: 360C

RR : 12-20 kali/mnt

24

13/12/2

III

011

Setelah dilakukan1) Kaji frekuensi tidur


tindakan
keperawatan
selama 3 x 24

klien.
2) Ciptakan suasana
yang nyaman.
3) Anjurkan klien dan

jam diharapkan
istirahat klien
terpenuhi
dengan kriteria

keluarga untuk
menjaga kebersihan.
4) Batasi pengunjung.
5) Kaji penyebab klien
tidak bisa tidur.

hasil:
1) Frekuensi tidur
terpenuhi 8 jam.
2) Kantong mata
tidak menghitam.
3) Klien nampak
4

13/12/2
011

IV

segar.
Setelah dilakukan1) Observasi
tindakan
keperawatan

perkembangan luka.
2) Anjurkan klien
mengganti baju 2x

selama 3 x 24
jam diharapkan
tidak terdapat
tanda-tanda

sehari
3) Jaga kebersihan klien
dan lingkungan.
4) Anjurkan klien makan

infeksi dengan
kriteria hasil:
1) Tidak terdapat

tinggi protein, buah


dan sayur.
5) Kolaborasi dengan

tanda-tanda
radang
2) Luka terlihat
kering,
4) Tanda-Tanda
Vital
TD: 100 / 70
mmHg
N : 80 kali/menit
S : 360C
RR : 12-20 x /
25

tim medis dalam


pemberian antibiotik

mnt
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tabel. 6 Catatan Keperawatan
N

Tanggal/

o.

Jam

13/12/20

Dx.
Ke

p
2 1) Mengkaji

11
Jam:

Para

Respon

Implementasi

- Klien mengatakan

nyeri secara

masih merasakan

komperhensip

nyeri dengan skala 6

08.00

P : Setelah dilakukan

WIB

operasi
Q : Nyeri seperti
ditusuktusuk.
R

perut

bagian

bawah.
S
1,22) Memberikan

: Nyeri denagan

skala 6.

posisi

semifowler.

digerakan.

Pada

saat

1,23) Mengajarkan
teknik
relaksasi (tarik
1

- Klien kooperaratif
diposisikan
semifowler.

napas
dalam)
4) Memberikan

- Klien mau melakukan


tarik napas dalam.

terapi sesuai
dengan advis
- Klien mau dipasang
1,2, dokter O2 :
3,4 2 liter / menit selang oksigen kanul.
5) Mengukur
tanda-tanda
26

vital.
- Klien mau diperiksa
TTV dengan hasil :
TD
= 100 / 70
mmttg
S
= 36 0 C
N
= 80 kali / menit
RR
= 20 kali / menit
Klien mengatakan
sudah tidak sesak
2

13/12/20

2 1) Kolagorasi

11

dengan

Jam:

dokter,

09.00

napas.
- Klien mau disuntik,
tidak ada reaksi alergi.

memberikan

WIB

obat antibiotic
(cefriaxon 1
4

gram per 1v) - Klien mau disuntik,


2) Kolaborasi

tidak ada reaksi alergi.

dengan
dokter,
pemberian
obat analgetik
(keterolac 1
3

13/12/20

amp per 1M
3 1) Menciptakan - Klien dan keluarga

11
Jam:
09.30

suasana yang

mau membatasi jam

nyaman

kunjungan.

(membatasi

WIB

jam
4, 3 kunjungan)

mau menjaga

2)
Menganjurkan
klien dan
keluarga
27

- Klien dan keluarga


kebersihan.

menjaga
kebersihan.
2, 3

- Klien mengatakan
tidak bisa tidur karena
nyeri.

3) Menanyakan
penyebab
klien tidak
bisa tidur .
4

13/12/20

4 1)

11
Jam:
10.00
WIB

- Klien mau dan


Menganjurkan

menjalankan apa yang

klien

dianjurkan perawat.

mengganti
4

baju 2 kali
sehari.
Menganjurkan

dirumah sakit (nanti

klien banyak

kalau sudah flatus)

makan yang
berprotein

tinggi, buah
dan sayur.
3) Mengganti
pempes
4) Perawatan
kateter

28

menghabiskan menu
yang disediakan

2)

- Klien mau

- Klien mau diganti


pempes sama
perawat.
- Klien mau dibersihkan
bagian
kewanitaannya.

F. CATATAN PERKEMBANGAN
Tabel.7 Catatan Perkembangan
Tanggal
13/12/20

Dx.

Par

Catatan Perkembangan

Kep
1

af
S : Klien mengatakan sudah tidak sesak Ika

11

nafas
O :
- TD

: 100 / 70 mmHg

- Nadi : 80 kali / menit


- Respirasi

: 20 kali / menit

- Suhu : 360 C
A : Masalah teratasi
13/12/20

P : Pertahankan intervensi
S : Klien mengatakan masih merasakan Ika

11

nyeri
dengan skala 6.
O :- Wajah klien meringis menahan nyeri
-

Terdapat luka post operasi pada perut


bagian bawah kurang lebih 10 cm.
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi

Kolaborasi

dengan

dokter

dalam

pemberian analgetik ( ketorolac )


13/12/20
11

III

Ajarkan teknik

relaksasi tarik napas

dalam
S :O : Kantong mata klien tampak hitam
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Ciptakan suasana senyaman mungkin

29

Ika

- Jaga kebersihan diri dan lingkungan


13/12/20

IV

- Batasi jumlah pengunjung.


S : Klien mengatakan mau melakukan Ika

11

anjuran
perawat menjaga kebersihan
O :A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Tingkatkan intake nutrisi
-

Kolaborasi

pemberian

antibiotic

(cefriaxon 1 gram per iv).


-

Cuci

tangan

sebelum

melakukan tindakan.
- Ganti balut

30

dan

sesudah

BAB III

A. SIMPULAN
Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan pada Ny. M dengan
post operasi sectio caesaria indikasi gemelly di Ruang Nusa Indah RSUD
dr. Soeselo Slawi pada tanggal 13 Desember 2011, maka dengan ini
penulis dapat mengambil kesimpulan yaitu :
1. Sectio caesaria adalah suatu cara melahirkan janin dengan sayatan pada
dinding uterus melaui dinding depan perut.
2. Gemelly adalah satu kehamilan dengan dua janin atau lebih.
3. Pada Ny. M ditemukan data subjektif dan objektif sebagai berikut :
Data subjektif :
Klien mengatakan nyeri pada perut bagian bawah, skala nyeri 6,
sesak napas setelah operasi, klien sering terbangun karena nyeri, klien
juga mengatakan kapan ganti balutnya.
Data objektif :
Napasnya tersengal-sengal, tespirasi 29 kali/menit, terpasang O2 2
liter/menit, meringis menahan nyeri, terdapat luka post operasi pada
perut bagian bawah, kantong mata agak meghitam, tidur malam 5 - 6
jam, terpasang DC no.16, terpasang infus RL 20 tetes / menit.
4. Pada Ny. M ditemukan empat diagnosa keperawatan yaitu pola napas
tidak efektif, nyeri, gangguan pola tidur, dan resiko tinggi infeksi.
5. Implementasi yang bisa diakukan oleh penulis hanya sebagian. Hal ini
disebabkan karena keterbatasan waktu dan kondisi klien.
6. Evaluasi dengan kasus yang dikelola oleh penulis satu yang teratasi dan
yang tiga belum teratasi.
B.

SARAN
Dalam upaya meningkatkan pelayanan keperawatan, pengetahuan
dan pemahaman tentang asuhan keperawatan pada klien dengan post
31

operasi section caesaria dengan indikasi gemelly, penulis menekankan


pentingnya penyuluhan kesehatan karena dengan pengetahuan dan
pemahaman tentang penyakitnya diharapkan klien dapat menghindari
atau membatasi komplikasi lebih lanjut.
1. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan kepada akademi agar dapat lebih memperbanyak bukubuku yang dapat menunjang perkuliahan dan untuk pendidik lebih
perbanyak sumber-sumber buku panduan agar lebih luas pengetahuan
dan

informasi

terkini

dalam

pemberian

informasi

kepada

mahasiswa/mahasiswi .
2. Instansi / Rumah Sakit
Lebih meningkatkan Profesionalisme untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi
pasien sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
3. Pasien
Lebih mewaspadai apabila ada kelainan atau ketidak nyamanan pada diri pasien dan
konsultasikan ke dokter atau tenaga kesehatan terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut.

DAFTAR PUSTAKA

Damall, Ahmad. 2003. Kamus Kedokteran. EGC: Jakarta.


Elizabeth J Corwin.2003.Buku Saku Patofisiologi. EGC: Jakarta.
Http:medlinox. Blogspoot. Com: 2007.
Johnson M. Mas M Moorheads.2000.Nursing out Come Classification
NOC).Mosby Philadelphia.
Mansjoer,Arief, dkk, Kapita Selekta Kedokteran. Media Aesculapius: Jakarta.
Mochtar R. 1998. Synopsis Obstetric Fisiologi, Obstetric Patologi. EGC:
Jakarta.
Nanda. 2005. Panduan Diagnosa Keperawatan. Jakarta : Prima Medika.
Santoso, Budi. 2005-2006. Panduan Diagnosa Nanda. Prima Medika: Jakarta.
Suddart, Brunner, 1999.Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8. EGC: Jakarta.
32

Wilkinson W. Judith. 2007. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. EGC:


Jakarta.
Wiknjosastro Hanif. 2002. Ilmu Kebidanan. YBP-SP: Jakarta.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

33

4. Diagnosa keperawatan
a. Gangguan rasa nyaman, nyeri b.d trauma pembedahan.
b. Resiko tinggi infeksi b.d penyembuhan jaringan belum terjadi
c. Kerusakan integritas kulit b.d luka section caesarea.
d. Perubahan eliminasi urine b.d trauma mekanis, efek anastesi.

5. Intervensi
a. Gangguan rasa nyaman, nyeri b.d trauma pembedahan
Kriteria hasil:
1) Klien mampu mengidentifikasi dan mengatasi nyeri / ketidaknyamanan
dengan tepat.
2) Klien mengungkapkan nyeri berkurang.
3) Klien relaks, mampu istirahat.
Intervensi
1) Tentukan karakteristik dan lokasi ketidaknyamanan, perhatikan isyarat
verbal dan non verbal.
2) Monitor tanda tanda vital
3) Ubah posisi klien, berikan tindakan kenyamanan dan posisi nyaman.
4) Ajarkan latihan nafas dalam.
5) Anjurkan ambullasi dini.
34

6) Kolaborasi pemberian analgesic.


b. Resiko tinggi infeeksi b.d penyembuhan jaringan belum terjadi.
Kriteria hasil :
1) Klien bebas dati tanda tanda infeksi.
2) Tanda tanda vital dalam batas normal.
Intervensi :
1) Pantau tanda tanda vital, perhatikan peningkatan suhu.
2) Observasi proses penyembuhgan luka.
3) Pertahankan teknik aseptic pada perawatan luka.
4) Observasi terhadap adanya drainase.
5) Kolaborasi pemberian antibiotika sesuai indikasi.

Daftar Pustaka:
1. Cunningham. Mac Donald. Grant obstetric Williams. Ed 18 Jakarta: EGC,
1995.
2. Hamilton PM, Dasar Dasar Keperawatan Maternitas Ed 6, Jakarta : EGD.
1995.
3. Mansjoer, Arif, Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1 Ed 3, Jakarta : Media
Aesculapius. 1999
4. Mochtar R. Sinopsis Obstetric Jilid 1. Ed 2. Jakarta: EGC.1998
5. Dongoes, Moorhouse, Rencana Perawatan Maternal/Bayi Ed 1, Jakarta :
EGC 2001.

35

You might also like