Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Netti Herlina., Amd. Keb., S.Pd., M. Kes.
Tatarini Ika Pipit Cahyani, S.ST., M. Keb
Della Windarlin
Desi Rahmawati
Dewi Setiowati
Dinda Rizky R.
Diyas Windarena
P27824413019
P27824413012
P27824413006
P27824413020
P27824413013
LEMBAR PENGESAHAN
Satuan Acara Penyuluhan Tanda Bahaya Pada Kehamilan telah disajikan oleh
tim pembimbing pada hari selasa, 20 oktober 2015
Pembimbing Klinis
Pembimbing Pendidikan
NIP
Mengetahui,
Ketua
Ketua Ruangan/
Ruangan/ Ketua
Ketua Puskesmas
Puskesmas
Tanah
Tanah Kalikedinding
Kalikedinding
drg.
drg. Rias
Rias Ari
Ari Mukti.,M.Kes
Mukti.,M.Kes
NIP.
NIP.
Topik
: Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil
Sub Topik
: Tanda bahaya pada kehamilan
Sasaran
: Ibu hamil di Puskesmas Tanah Kalikedinding
Jumlah Sasaran : 10 orang
Tempat
: Puskesmas Tanah Kalikedinding
Hari / tanggal
: Selasa, 20 Oktober 2015
Pukul
: 09.00 11.00 WIB
Waktu
: 120 menit
Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah peserta mengikuti penyuluhan selama 120 menit, peserta dapat
mengetahui tentang tanda bahaya pada kehamilan
b. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan tentang tanda bahaya pada kehamilan
selama 120 menit, peserta dapat menjelaskan kembali tentang:
1)
2)
3)
4)
5)
1) Leaflet
2) Lembar balik
13. Daftar rencana proses penyuluhan.
No
Pukul
1.
09.00
09.05
Kegiatan
Pembukaan
Materi
1. Ucapkan salam
(5 menit)
Kegiatan Penyaji
Mengucapkan salam
Kegiatan Peserta
Menjawab salam
WIB
2. Perkenalkan diri
penyuluhan.
Memperhatikan
Memperkenalkan
dan mendengarkan
Memperhatikan
3. Tujuan (umum
Menjelaskan tujuan
dan mendengarkan
Memperhatikan
dan khusus)
4. Topik dan Sub
dan mendengarkan
Menyepakati
Topik
5. Kontrak waktu
sub topik.
Menjelaskan dan
kontrak
waktu
menyepakati kontrak
waktu selama 120
2.
09.05-
Pelaksanaan
1. Pengertian
09.35
penyuluhan
tanda bahaya
WIB
(30menit)
pada kehamilan
Mendengarkan
dan
Menjelaskan dengan
memperhatikan.
Mendengar,
menunjukan gambar
melihat gambar
dan
kehamilan
Menjelaskan dengan
memperhatikan
Mendengar,
menunjukan gambar
melihat gambar
harus dilakukan
dan
apabila
kehamilan
memperhatikan
Menjelaskan dengan
Mendengar,
menunjukan gambar
melihat gambar
dan
2. Macam- macam
tanda bahaya
kehamilan
3. Tindakan yang
mengalami
salah satu dari
tanda bahaya
kehamian
tersebut.
4. Bagaimana cara
megantisipasi
tanda bahaya
tersebut, agar
tidak terjadi.
5. Cara
kehamilan
memperhatikan
Menjelaskan
dengan Mendengar,
menunjukan
materi
bahaya dan
tanda
kehamilan
memperhatikan
Menerima dan
membaca leaflet
leaflet
Memberikan
Mengajukan
menghitung
3.
09.35-
Evaluasi
10.45
WIB
(10 menit)
gerak janin
1. Membagikan
leaflet kepada
peserta
2. Tanya jawab
kesempatan peserta
untuk bertanya kepada
penyaji
Memberikan
pertanyaan kepada
peserta
Pembimbing
pertanyaan kepada
penyaji
Menjawab
pertanyaan dari
penyaji
Mendengarkan dan
memperhatikan
menambahkan
penjelasan,
memberikan
kesempatan
4
10.4511.00
Penutup
(15 menit)
1. Simpulan
materi
WIB
2. Memberikan
tugas pada
peserta
3. Salam penutup
14. Pengorganisasian
14.1 Moderator : Desi Rahmawati
redemonstrasi
Penyaji menyimpulkan
Peserta
menyimpulkan
dibahas
materi dengan
bimbingan penyaji
Peserta membaca
dirumah
Menjawab salam
Tugas :
a) Memperkenalkan anggota kelompok dan pembimbing
b) Membuka acara penyuluhan
c) Mengatur jalannya penyuluhan
d) Menfasilitasi tanya jawab
e) Menutup acara penyuluhan
14.2 Penyaji : Dinda Rizky R.
Tugas : Menyajikan materi penyuluhan
a) Della Windarlin
b) Desi Rahmawati
c) Dewi Setiowati
d) Dinda Rizky R.
e) Diyas Windarena
14.3 Observer: Diyas Windarena
Tugas :
a) Mengevaluasi jalannya penyuluhan
b) Mengobservasi ketepatan waktu penyuluhan
14.4 Notulen: Dewi Setyowati
Tugas :
a) Mencatat semua peserta yang hadir
b) Mencatat semua pertanyaan peserta
c) Menyimpulkan penjelasan dan jawaban hasil penyuluhan
14.5 Fasilitator :
a) Della Windarlin
b) Desi Rahmawati
c) Dewi Setiowati
d) Dinda Rizky R.
e) Diyas Windarena
15. Kegiatan Evaluasi
15.1 Kriteria hasil :
a) 10 orang peserta yang menghadiri penyuluhan mampu menjelaskan
b)
MATERI PENYULUHAN
TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN
1. Pengertian tanda bahaya pada kehamilan
Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang mengindikasikan
adanya bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan/ periode antenatal,
yang apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan
kematian ibu (Pusdiknakes,2003).
Menurut Kusmiyati dkk, 2008, kehamilan merupakan hal yang
fisiologis. Namun kehamilan yang normal dapat berubah menjadi patologi.
Salah satu asuhan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk menapis
adanya risiko ini yaitu melakukan pendeteksian dini adanya komplikasi/
penyakit yang mungkin terjadi selama hamil.
Tanda bahaya kehamilan adalah suatu kehamilan yang memiliki
suatau tanda bahaya atau risiko lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu
maupun bayinya), akan terjadinya penyakit atau kematian sebelum
maupun sesudah persalinan (Tiran, 2007).
Tujuan Mengenali Tanda Bahaya Kehamilan
Tujuan pentingnya mengetahui tanda bahaya kehamilan menurut
Pusdiknakes-WHO-JHPIEGO (2003) yaitu :
1)
2)
Abortus
Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum
janin dapat hidup di luar kandungan. Sebagai batasan ialah
kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500
gram (Hadijanto, 2008).
Menurut SDKI tahun 2007 penyebab kematian ibu dikarenakan
abortus (5%). Berdasarkan jenisnya Sujiyatini dkk (2009)
menyebutkan abortus dibagi menjadi:
(a)
dengan
real
time
ultrasound
pada
panggul
(d)
(e)
Missed Abortion
Adalah kematian janin berusia sebelum 20 minggu, tetapi janin mati
itu tidak dikeluarkan selama 8 minggu atau lebih.
(f)
(2)
Kehamilan ektopik
Adalah suatu kehamilan yang pertumbuhan sel telur telah
dibuahi tidak menempel pada dinding endometrium kavum uteri.
pada
banyaknya
darah
yang
terkumpul
dalam
Mola hidatidosa
Adalah suatu kehamilan yang berkembang tidak wajar dimana
tidak ditemukan janin dan hampir seluruh vili korialis mengalami
perubahan berupa degenerasi hidropik. Secara makroskopik,
molahidatidosa mudah dikenal yaitu berupa gelembung-gelembung
putih, tembus pandang, berisi cairan jernih, dengan ukuran
bervariasi dari beberapa millimeter sampai 1 atau 2 cm.
Menurut Hadijanto (2008) pada permulaannya gejala mola
hidatidosa tidak seberapa berbeda dengan kehamilan biasa yaitu
mual, muntah, pusing, dan lain-lain, hanya saja derajat keluhannya
sering lebih hebat. Selanjutnya perkembangan lebih pesat, sehingga
pada umumnya besar uterus lebih besar dari umur kehamilan. Ada
pula kasus-kasus yang uterusnya lebih kecil atau sama besar
walaupun
jaringannya
belum
dikeluarkan.
Dalam
hal
ini
utama
mola.
Biasanya
keluhan
perdarahan
inilah
yang
c)
d) Demam Tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38C dalam kehamilan
merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya
infeksi dalam kehamilan. Menurut SDKI tahun 2007 penyebab kematian
ibu karena infeksi (11%). Penanganan demam antara lain dengan istirahat
baring, minum banyak dan mengompres untuk menurunkan suhu
Demam Tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38C dalam kehamilan
merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya
infeksi dalam kehamilan. Menurut SDKI tahun 2007 penyebab kematian
ibu karena infeksi (11%). Penanganan demam antara lain dengan istirahat
baring, minum banyak dan mengompres untuk menurunkan suhu
(Saifuddin, 2002, p.249). Demam dapat disebabkan oleh infeksi dalam
kehamilan yaitu masuknya mikroorganisme pathogen ke dalam tubuh
wanita hamil yang kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau gejala
gejala penyakit. Pada infeksi berat dapat terjadi demam dan gangguan
fungsi organ vital. Infeksi dapat terjadi selama kehamilan, persalinan dan
masa nifas (Pusdiknakes, 2003).
c)
Perdarahan Pervaginam
Dilihat dari SDKI tahun 2007 penyebab kematian ibu dikarenakan
perdarahan (28%). Pada akhir kehamilan perdarahan yang tidak normal
adalah merah, banyak dan kadang-kadang tidak disertai dengan rasa nyeri.
Perdarahan semacam ini berarti plasenta previa. Plasenta previa adalah
keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat yang abnormal yaitu
segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh ostium
uteri interna. Penyebab lain adalah solusio plasenta dimana keadaan
plasenta yang letaknya normal, terlepas dari perlekatannya sebelum janin
lahir, biasanya dihitung sejak kehamilan 28 minggu.
kepala
selama
kehamilan
adalah
umum,
seringkali
yang menunjukkan masalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang
menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit
kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin mengalami penglihatan yang
kabur. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari preeklampsia (Pusdiknakes, 2003).
c)
Penglihatan Kabur
Penglihatan menjadi kabur atau berbayang dapat disebabkan oleh
sakit kepala yang hebat, sehingga terjadi oedema pada otak dan
meningkatkan resistensi otak yang mempengaruhi sistem saraf pusat, yang
dapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri kepala, kejang), dan gangguan
penglihatan. Perubahan penglihatan atau pandangan kabur, dapat menjadi
tanda pre-eklampsia. Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan
yang mengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak, misalnya
penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik (spot), berkunangkunang. Selain itu adanya skotama, diplopia dan ambiliopia merupakan
tanda-tanda yang menujukkan adanya preeklampsia berat yang mengarah
pada eklampsia. Hal ini disebabkan adanya perubahan peredaran darah
dalam pusat penglihatan di korteks cerebri atau didalam retina (oedema
retina dan spasme pembuluh darah) (Pusdiknakes, 2003).
dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan diikuti dengan keluhan
fisik yang lain. Hal ini bisa merupakan pertanda pre-eklampsia.
e)
f)
g)
Kejang
Menurut SDKI tahun 2007 penyebab kematian ibu karena eklampsi
(24%). Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya
keadaan dan terjadinya gejala-gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati
sehingga muntah. Bila semakin berat, penglihatan semakin kabur,
kesadaran menurun kemudian kejang. Kejang dalam kehamilan dapat
merupakan gejala dari eklampsia (Saifuddin, 2002, p.212)
dan nifas, BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram)
(Saifuddin, 2002).
i)
Demam Tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38C dalam kehamilan
merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya
infeksi dalam kehamilan. Menurut SDKI tahun 2007 penyebab kematian
ibu karena infeksi (11%). Penanganan demam antara lain dengan istirahat
baring, minum banyak dan mengompres untuk menurunkan suhu
(Saifuddin, 2002, p.249). Demam dapat disebabkan oleh infeksi dalam
kehamilan yaitu masuknya mikroorganisme pathogen ke dalam tubuh
wanita hamil yang kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau gejala
gejala penyakit. Pada infeksi berat dapat terjadi demam dan gangguan
fungsi organ vital. Infeksi dapat terjadi selama kehamilan, persalinan dan
masa nifas (Pusdiknakes, 2003).
3. Tindakan yang harus dilakukan apabila mengalami salah satu dari tanda
bahaya kehamilan tersebut.
a. Jangan panik
b. Mencari dan mempersiapkan transportasi
c. Segera bawa ibu ke tempat bidan, puskesmas, RS atau pelayanan
kesehatan yang lain.
Daftar Pustaka
Asrinah dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Nifas.Yogyakarta:Graha ilmu
Depkes RI. 1993. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks Keluarga.
Jakarta: Pusdiknakes.
Dewi dkk. 2012. Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan. Jakarta: salemba medika
Miratu, Megasari, dkk. 2014. Panduan Belajar Asuhan Kebidanan. Yogyakarta:
Budi Utama.
Sarwono Prawirohardjo. 2002. Ultrasonografi dalam Obstetri, Ilmu Kebidanan.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.