Professional Documents
Culture Documents
B. Angka kejadian
Setiap tahun lebih 21.000 pasien baru di diagnosa gagal ginjal tahap akhir.
20% pasien gagal ginjal akut mengalami kerusakan ginjal yang berat.
50.000 orang Amerika meninggal karena gagal ginjal menetap.
C. Penyebab/ etiologi
Gagal ginjal kronik terjadi setelah berbagai macam penyakit yang merusak nefron
ginjal. Sebagian besar merupakan penyakit parenkim ginjal difus dan bilateral.
1. Infeksi
: pielonefritis kronik
2. Penyakit peradangan
: glomerulonefritis
: nefrosklerosis benigna
nefrosklerosis maligna
stenosis arteri renalis
: SLE
7. Nefropati obstruktif
: Penyalahgunaan analgetik
nefropati timbale
8. Nefropati obstruktif
prostate,
striktur
uretra,
anomali
Kreatinin
phosphate serum
kalsium serum
Sekresi parathormon
Tubuh tdk berespon dgn N
Kalsium di tulang
Met.aktif vit D
Perub.pa tulang/osteodistrofi ginjal
poliuri, nokturia
nefron tidak dapat lagi mengkompensasi dgn tepat
terhadap kelebihan dan kekurangan Na atau air
G. Pathway
Glomerulus Nefritik Kronik
Obstruksi & Infeksi
Gagal Ginjal Kronik
Filtrasi Ginjal
Penimbunaan
cairan &
garam
HCO3
Amonia
dalam darah
Gastrointestinal
Hipertensi
Asidosis
Renin,
Angiotensina
Aldosteron
Hiperventilasi
Met.bakteri
Nafsu makan
berkurang,
mual, muntah
Udema
Uremia
Penimbunan
urokrom
Masa hidup
Eritrocyt
Fe
Gatal
Kerusakan
integritas
kulit
Perdarahan
Kelemahan otot
Kelebihan
volume cairan
Sesak nafas
& Nyeri dada
Nyeri akut
Pola nafas tidak aktif
Intoleransi aktivitas
Gangguan keseimbangan
elektrolit (Asidosis metabolik)
Ketidakseimbangan
nutrisi< kebutuhan
tubuh
Resiko cedera
pembekuan,
masa
hidup
eritrosit
memendek,
bilirubuin
serum
Sistem Respirasi
-hiperventilasi, dispnoe
-type pernapasan kussmaul
-edema pulmonum, disertai tanda pneumonia : Toxin uremic dalam pleura &
jaringan paru.
-respirasi berbau urine (uremia): urea dirubah amonia oleh bakteri mulut.
- asam basa (asidosis metabolik): retensi asam organik hasil metabolisme
4. Sistem Kardiovaskuler
- Hipertensi, edema : Overload cairan mekanisme renin angiotensin
- Congestif Heart Failure : kelebihan cairan uremia
- Aterosklerosis Heart Disease : Hipertensi kronis pengapuran jaringan lunak.
Pericarditis : toxin uremic dalam pericardium
5.Sistem Endokrine
-Gangguan seksual(penurunan libido + ereksi) : penurunan produk testoteron &
spermatogenesis.
-Infertility : mekanismenya belum diketahui dengan jelas
-Gangguan menstruasi samapi dengan amenorrhoc : Rangsangan parathyroid
meningkat.
-Gangguan intoleransi karbohidrat :
-menurunnya sensitivitas pada insulin
I. Pemeriksaan penunjang
a.
Radiologi
ditujukan untuk menilai keadaan ginjal dan menilai derajat dari komplikasi yang
terjadi.
-Foto polos abdomen untuk menilai bentuk dan besar ginjal (batu atau obstruksi).
Dehidrasi akan memperburuk keadaan ginjal oleh sebab itu penderita diharapkan
tidak puasa.
-USG untuk menilai besar dan bentuk ginjal, tebal parenkim ginjal, kepadatan
parenkim ginjal, anatomi sistem pelviokalises, ureter proksimal, kandung kemih serta
prostat.
-IVP (Intra Vena Pielografi) untuk menilai sistem pelviokalises dan ureter.
Pemeriksaan ini mempunyai resiko penurunan faal ginjal pada keadaan tertentu,
misalnya : usia lanjut, DM, dan Nefropati Asam Urat.
-Renogram untuk menilai fungsi ginjal kanan dan kiri, lokasi dari gangguan (vaskuler,
parenkim, ekskresi), serta sisa fungsi ginjal.
-Pemeriksaan Pielografi Retrograd bila dicurigai obstruksi yang reversibel.
-Pemeriksaan radiologi jantung untuk mencari kardiomegali, efusi perikardial.
-Pemeriksaan radiologi paru untuk mencari uremik lung : yang terakhir ini dianggap
sebagai bendungan.
-Pemeriksaan radiologi tulang untuk mencari osteodistrofi (terutama untuk falanks
jari), kalsifikasi metastasik
b.
c.
Biopsi ginjal.
d.
Laju Endap Darah : meninggi yang diperberat oleh adanya anemia dan
hipoalbuminemia.
J. Penatalaksanaan
Managemen terapi
GGK
Terapi konservatif
Penyakit ginjal terminal
Dialisis
Transplantasi ginjal
Penatalaksanaan konservatif
Tujuan : - mencegah dan mengoreksi gangguan metabolik serta mempertahankan fungsi
ginjal yang masih tersisa.
- meringankan keluhan uremia.
- mengurangi gejala uremia dengan memperbaiki metabolisme.
Terdiri dari:
-
Pengaturan cairan dan elektrolit dengan pengontrolan yang ketat terhadap diet
dan cairan
Modifikasi diit:
-
protein dibatasi 0,6-0,7 gram/ kg BB/ Hari, untuk mengurangi produk nitrogen.
Natrium dan air sesuai kondisi kardiovaskuler, pada keadaan status cair stabil:
sebanyak urine keluar ditambah IWL
L. Prognosis
-
Kematian biasanya disebabkan oleh penyakit penyebab, bukan gagal ginjal itu sendiri.
Prognosa buruk pada pasien lanjut usia dan bila terdapat gagal organ lain.
M. Pengkajian
Perubahan-perubahan yang sering terjadi pada GGK
A.
Riwayat keperawatan :
-
Penggunaan obat-obatan
Penyakit endokrin.
Penyakit vaskuler.
Penyakit jantung
Pola berkemih.
B.
Pemeriksaan fisik
1. Aktifitas dan istirahat/ tidur:
-
ROM <<
Cardiac dysrhythmias.
Orthostatic hypotension
2. Eliminasi
3. Nutrisi/ cairan
4. Neurosensori
5. Nyeri/ rasa nyaman
6. Respirasi
7. Keamanan :
- infeksi berulang
- Pruritus
- Demam
- Petechiae, echimosis
8. Seksual
C. Pengkajian Psikososial
-
integritas ego
interaksi sosial
Diagnosa Keperawatan
Pola Nafas tidak efektif
b/d hiperventilasi,
penurunan energi /
kelelehan
Intervensi
Setelah
dilakukan
tindakan
selama 2 x 24 jam
NOC :
NIC :
Respiratory status :
Airway Management
Buka
jalan
nafas,
Ventilation
Respiratory status : Airway
guanakan teknik chin lift
atau jaw thrust bila perlu
patency
Vital sign Status
Posisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi
Kriteria Hasil :
Identifikasi pasien perlunya
Mendemonstrasikan batuk
pemasangan alat jalan
efektif dan suara nafas yang
nafas buatan
bersih, tidak ada sianosis Lakukan fisioterapi dada
dan
dyspneu
(mampu
jika perlu
mengeluarkan
sputum, Keluarkan sekret dengan
mampu bernafas dengan
batuk atau suction
mudah, tidak ada pursed Auskultasi suara nafas,
lips)
catat
adanya
suara
Menunjukkan jalan nafas
tambahan
yang paten (klien tidak Berikan bronkodilator bila
merasa
tercekik,
irama
perlu
nafas, frekuensi pernafasan
Monitor
respirasi
dan
rentang normal (tekanan
status
O2
darah, nadi, pernafasan)
Terapi Oksigen
Bersihkan mulut, hidung
dan secret trakea
Pertahankan jalan nafas
yang paten
Atur peralatan oksigenasi
Monitor aliran oksigen
Pertahankan posisi pasien
Observasi adanya tanda
tanda hipoventilasi
Monitor
adanya
kecemasan
pasien
terhadap oksigenasi
Vital sign Monitoring
2.
NIC :
Fluid management
o Pertahankan catatan intake
dan output yang akurat
o Pasang urin kateter jika
diperlukan
o Monitor hasil lAb yang
sesuai dengan retensi
cairan
(BUN
,
Hmt
osmolalitas urin )
o Monitor
status
hemodinamik
termasuk
CVP, MAP, PAP, dan
PCWP
o Monitor vital sign
o Monitor indikasi retensi /
kelebihan cairan (cracles,
CVP , edema, distensi
vena leher, asites)
o Kaji lokasi dan luas edema
o Monitor masukan makanan
/ cairan dan hitung intake
kalori harian
o Monitor status nutrisi
o Kolaborasikan pemberian
diuretik sesuai indikasi
o Batasi masukan cairan
Fluid Monitoring
o Tentukan riwayat jumlah dan
tipe intake cairan dan
eliminasi
o Tentukan
kemungkinan
faktor resiko dari ketidak
seimbangan
cairan
(Hipertermia, terapi diuretik,
kelainan
renal,
gagal
jantung, diaporesis, disfungsi
hati, dll )
o Monitor berat badan
o Monitor serum dan elektrolit
urine
o Monitor
serum
dan
osmilalitas urine
o Monitor TD, HR, dan RR
o Monitor
tekanan
darah
orthostatik dan perubahan
irama jantung
o Monitor
parameter
hemodinamik infasif
o Catat secara akutar intake
dan output
o Monitor
adanya
distensi
leher, rinchi, eodem perifer
dan penambahan BB
o Monitor tanda dan gejala dari
odema
o Beri
obat
yang
dapat
meningkatkan output urin
3
NIC :
Energy Management
o
Kriteria Hasil :
o
o Berpartisipasi dalam aktivitas
fisik tanpa disertai
peningkatan tekanan darah,
o
nadi dan RR
o Mampu melakukan aktivitas
o
sehari hari (ADLs) secara
mandiri
o
o
Observasi
adanya
pembatasan klien dalam
melakukan aktivitas
Dorong
pasien
untuk
mengungkapkan perasaan
terhadap keterbatasan
Kaji adanya factor yang
menyebabkan kelelahan
Monitor nutrisi dan sumber
energi tanga adekuat
Monitor pasien akan adanya
kelelahan fisik dan emosi
secara berlebihan
Monitor respon kardivaskuler
terhadap aktivitas
Monitor pola tidur dan
lamanya tidur/istirahat pasien
Activity Therapy
o Bantu
klien
untuk
mengidentifikasi
aktivitas
yang mampu dilakukan
o Bantu untuk memilih aktivitas
konsisten
yangsesuai
dengan kemampuan fisik,
psikologi dan social
o Bantu untuk mengidentifikasi
dan mendapatkan sumber
yang
diperlukan
untuk
aktivitas yang diinginkan
o Bantu untuk mendpatkan alat
bantuan aktivitas seperti
kursi roda, krek
o Bantu untu mengidentifikasi
aktivitas yang disukai
o Bantu klien untuk membuat
jadwal latihan diwaktu luang
o Bantu pasien/keluarga untuk
mengidentifikasi kekurangan
dalam beraktivitas
o Sediakan penguatan positif
bagi yang aktif beraktivitas
o Bantu
pasien
untuk
mengembangkan
motivasi
diri dan penguatan
o Monitor respon fisik, emoi,
social dan spiritual
o
4.
Kerusakan intergritas
kulit b/d edema dan
menurunnya tingkat
aktivitas
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan selama 5 x 24 jam
diharapkan
NOC :
Tissue Integrity : Skin
Mucous Membranes
NIC :
and Pressure Management
Anjurkan pasien untuk
menggunakan
pakaian
Kriteria Hasil :
yang longgar
Integritas kulit yang baik bisa Hindari
kerutan
pada
dipertahankan
(sensasi,
tempat tidur
elastisitas,
temperatur, Jaga kebersihan kulit agar
hidrasi, pigmentasi)
tetap bersih dan kering
Tidak ada luka/lesi pada kulit
Mobilisasi pasien (ubah
Perfusi jaringan baik
posisi pasien) setiap dua
Menunjukkan
pemahaman
jam sekali
dalam proses perbaikan kulit Monitor kulit akan adanya
dan mencegah terjadinya
kemerahan
cedera berulang
Oleskan
lotion
atau
Mampu melindungi kulit dan
minyak/baby
oil
pada
mempertahankan
derah yang tertekan
kelembaban
kulit
dan Monitor
aktivitas
dan
perawatan alami
mobilisasi pasien
Monitor
status
nutrisi
5.
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b/d
pembatasan cairan, diit,
dan hilangnya protein,
Ketidakmampuan untuk
mengunyah makanan
pasien
Memandikan
dengan sabun
hangat
pasien
dan air
NIC :
Nutrition Management
Kaji
adanya
alergi
makanan
Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan nutrisi yang
dibutuhkan pasien.
Anjurkan pasien untuk
meningkatkan intake Fe
Anjurkan pasien untuk
meningkatkan protein dan
vitamin C
Berikan substansi gula
Yakinkan
diet
yang
dimakan
mengandung
tinggi
serat
untuk
mencegah konstipasi
Berikan makanan yang
terpilih
(
sudah
dikonsultasikan
dengan
ahli gizi)
Ajarkan pasien bagaimana
membuat catatan makanan
harian.
Monitor jumlah nutrisi dan
kandungan kalori
Berikan informasi tentang
kebutuhan nutrisi
Kaji kemampuan pasien
untuk mendapatkan nutrisi
yang dibutuhkan
Nutrition Monitoring
BB pasien dalam batas
normal
Monitor adanya penurunan
berat badan
Monitor tipe dan jumlah
aktivitas
yang
biasa
dilakukan
Monitor kulit kering dan
perubahan pigmentasi
Monitor turgor kulit
Monitor kekeringan, rambut
kusam, dan mudah patah
Monitor mual dan muntah
Monitor kadar albumin,
NIC :
Anxiety Reduction (penurunan
kecemasan)
Gunakan pendekatan yang
menenangkan
Nyatakan dengan jelas
harapan terhadap pelaku
pasien
Jelaskan semua prosedur
dan apa yang dirasakan
selama prosedur
Temani
pasien
untuk
memberikan
keamanan
dan mengurangi takut
Berikan informasi faktual
mengenai
diagnosis,
tindakan prognosis
Dorong keluarga untuk
menemani anak
Dengarkan dengan penuh
perhatian
Identifikasi
tingkat
kecemasan
Bantu pasien mengenal
situasi yang menimbulkan
kecemasan
Dorong
pasien
untuk
mengungkapkan perasaan,
ketakutan, persepsi
Instruksikan
pasien
menggunakan
teknik
relaksasi
Barikan
obat
untuk
mengurangi kecemasan
Jelaskan
pada
pasien
tentang pengobatan yang
harus dijalani
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8 volume 2,
EGC, Jakarta
Bongard, Frederic, S. Sue, darryl. Y, 1994, Current Critical, Care Diagnosis and
Treatment, first Edition, Paramount Publishing Bussiness and Group,
Los Angeles
McCloskey, 1996, Nursing Interventions Classification (NIC), Mosby, USA
Ralph & Rosenberg, 2003, Nursing Diagnoses: Definition & Classification 2005-2006,
Philadelphia USA
Price, Sylvia A and Willson, Lorraine M, 1996, Patofisiologi: Konsep Klinis ProsesProses penyakit, Edisi empat, EGC, Jakarta
www. Us. Elsevierhealth.com, 2004, Nursing Diagnosis: for guide to Palnning care,
fifth Edition
TUGAS TERSTRUKTUR
MATA KULIAH
KMB
DISUSUN OLEH :
ENDANG HASTOWATI
NIM : N1B 006 006