You are on page 1of 6

Asuhan Keperawatan GAGAL JANTUNG (ASKEP)

8:54 PM
GAGAL JANTUNG, Kumpulan Askep
GAGAL JANTUNG
PENDAHULUAN
Gagal jantung terjadi saat jantung tidak dpat memompakan sejumlah darah yang
cukup kedalam siekulasi sistemik guna memenuhi kebutuhan kerja. Biasanya
dibedakan kedalam gagal jantung kiri dan kanan, gagal jantung biasanya
disebabkan oleh kelainan jantung kongenital selama bayi.
Komplikasi dari gangguan ini termasuk hemapatomegali, asites, dan sianosis.
Pengobatan termasuk diuretik (pengobatan edema dan mencegah reabsorpsi
garam) dan digoxin (meningkatkan kontraktilitas jantung dan memperlambat heart
rate), diet rendah garam, pembatasan cairan, dan penurunan aktifitas dan stres.
PENGKAJIAN
Bayi
Kardiovaskuler
Ringan : resting takikardia (diatas 160 denyutan/menit0
Berat: penurunan nadi perifer ( 1+ atau 2+; jika duktus arteriosus menetap
menyebabkan 4+).
Pernafasan
Ringan: Resting takikardia (diatas 60 denyutan/menit)
Kompensasi: Upaya respirasi berlebihan (resting takikardia, retraksi
substernal dan interkostal, nasal flaring, crackle, batuk kering, dispnea, dan
orthopnea)
Gastrointestinal
Ringan: peningkatan berat badan yang perlahan-lahan
Genitourinaria
Berat: Penurunan haluaran urine (kurang dari 1 ml/jam).
Muskuloskeletal
Ringan: letih bila makan, gagal untuk bertumbuh, hambatan perkembangan.
Integumen
Ringan: Diaphoresis (kepala dan wajah), pucat,kehitaman.
Kompensasi: edema orbita, edema perifer, ekstremitas dingin, edema
skjrotum (pada bayi pria dengan gagal jantung berat).
Anak dan remaja
Kardiovaskuler
Ringan: resting takikardia
Berat: Penurunan denyut perifer (1+ atau 2+; jika duktus arteriosus menetap
menyebabkan 4+)

Pernafasan
Ringan: resting takipnea, dispnea yang hebat
Kompensasi: Upaya bernafas yang berlebihan (termasuk resting takipnea,
retraksi substernal dan interkostal, nasal flaring, creckle, dan batuk kering),
wheezing, orthopnea.
Gastrointestinal
Ringan: kuirangnya nafsu makan, peningkatan berat badan yang cepat
(berat cairan)
Kompensasi: Ederma orbita, edema bergantung pada lengan dan tungkai,
pucat, kehitaman, ekstremitas dingin.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Volume cairan berlebihan berhubungan dengan peningkatan aliran darah pada paruparu (pada kelainanan septum ventrikel, duktus arteriosus yang menetap, fistula
atrioventrikuler, kebocoran katup jantung, gagal ginjal, pemberian cairan I.V yang
berlebihan).
Hasil yang diharapkan
Anak akan mempertahankan keadaan jantun tetap stabil ditandai oleh frekuensi
jantung dan pernafasan sesuai usia dan tidak ada crackle atau ronchi.
Intervensi
1. Kaji dan catat keadaan kardiovaskuler anak melalui pencatatan denyut apikal
dan iramanya, denyut perifer, tekanan darah, waktu pengisian kapiler, dan
perubahan kulit (warna kulit lurik, edema, peningkatan atau penurunan
temperatur, diaphoresis).
2. Gunakan monitor jantung guna mengkaji keadaan anak. Kaji tanda-tanda vital
dan beritahu segera pada dokter bila terjadi perubahan yang bermakna.
3. Berikan digoxin (lanoxin), obat ini merupakan obat pilihan, atau pengobatan
jantung lainnya, sesuai pertunjuk. Berikan setengah dari seluruh pengobatan
diditalisasi dalam dosis tertentu, selanjutnya seperempat dari total dosis
dalam dua dosis berikutnya.
4. Berikan istirahat sesewring mungkin.
5. Saat penanganan anak, lakukan dengan cara yang tenang, berikan
perawatan yang konsisten, dan lakukan prosedur yang dianggap berbahaya
dalam ruang tindakan, tidak didalam ruang anak.
6. monitor serum digoxin ( pengobatan berentang dari 0,5 sampai 2 ng/ml.
7. Kaji tanda-tanda keracunan digoxin, seperti muntah dan mata berkunangkunang.
Rasional
1. Pengkajian data dasar dan perubahan keadaan jantung anak, termasuk
takikardia, bradikardia, hipotensi, dan ketidakteraturan heart rate semua
berindikasi sebagai dekompensasi jantung.
2. Monitoringjantung akan mendeteksi dengan segera perubahan heart rate dan
irama jantung, seperti takikardia(tanda awal gagal jantung) dan atritmia
(mungkin merupakan pengaruh lanjut dari berbagai penanganan gagal
jantung).

3. Pengobatan ini akan membuat kontraksi jantung menjadi kuat dan lambat.
4. Instirahat yuang sering menurunkan beban kerja jantung.
5. Intervensi ini dapat membantu menurunkan stres dan kecemasan,
menurunkan beban jerka jantung.
6. monitoring diperlukan untuk mempertahankan tingkat pengobatan.
7. Digoxin dapat menyebabkan reaksi lanjut yang berat.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan edema paru.
Hasil yang diharapkan
Anak akan mempertahankan oksigenasi yang adekuat ditandai oleh warna kulit dan
mukosa membran berwarna marah jambu dan waktu pengisian kapiler 3 sampai 5
detik.
Intervensi
1. Kaji dan catat keadaan pernafasan anak melalui :
Mencatat frekuensi, sifat, dan keteraturan pernafasan
Auskultasi bunyi nafas
Catat adanya batuk dan sifatnya.
2. tempatkan anak pada posisi semi-Fowler
3. berikan oksigen belalui sungkup wajah, kap oksigen (untuk bayi), atau nasal
kanule, sesuai petunjuk.
4. berikan diuretik sesuai petunjuk; catat asupan dan haluaran cairan.
5. Monitor elektrolit serum, terutama kalium (lihat lampiran E, nilai laboratorium
normal).
6. Monitor catatan oksimeter, jika tingginya 90s
Rasional
1. Pengkajian data dasar dan perubahan keadaan pernafasan anak,
seperti tanda gangguan pernafasan (dispnea, crackle, takipnea,
retraksi, dan sianosis).
2. Posisi semi-Fowler memungkinkan terjadi gravitasi guna menurunkan
tekanan pada jantung dan paru-paru.
3. Peningkatan jumlah oksigen dalam udara yang diinspirasi akan
membantu untuk mengkompensasi gangguan pertukaran oksigen
dalam laveoli akibat kongesti paru.
4. Diuretik menyebabkan jaringan melepaskan cairan dan ginjal
melepaskan banyak caioran.
5. Ketidakseimbangan elektrolit dapat disebabkan adanya edema atau
penggunaan diuretik; penurunan atau peningkatan kalium dapat
menyebabkan aritmia.
6. Perubahan penilaian oksimeter pada oksigenasi anak, yang dapat
dicuragai adanya kongesti paru dan gangguan pertukaran gas dalam
alveoli.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan berhubungan dengan penurunan simpanan
energi.

Hasil yang diharapkan


Anak akan mempertahankan asupan nutrisi adekuat ditandai oleh makan 80% dari
makanan yang disediakan dan mempertahnkan berat badan tetap stabil dan turgor
kulit baik.
Intervensi
1. Jadwalkan makan setelah periode istirahat, dan berikan lingkungan yang
tenang.
2. Berikan makan sedikit, sering (5 atau 6 kali perhari).
3. Tempatkan anak pada posisi semi-Fowler selama makan.
4. Berikan makanan pada anak dengan formula yang disenangi atau makan
yang disukai; jika anak diberikan pengobatan yang mengakibatkan penurunan
kalium, berikan makanan yang kaya akan kalium.
5. Jika ditentukan, berikan oksigen selama makan.
6. Tingkatkan asupan kalori melalui pemberian makanan dengan formula tinggi
kalori.
7. Jika anak bosan sebelum makan yang cukup, berikan makan melalui
nasogastrik, sesuai petunjuk.
8. Batasi asupan caioran pada anak, sesuai petunjuk.
Rasional
1. Anak memiliki banyak energi setelah istirahat dari kegiatan mengisap atau
menguyah dan menalan. Lingkungan tenang membantu relaksasi anak, yang
asupan akan meningkat.
2. Makan sedikit, dan sering membantu pencegah distensi lambung akibat
makan berlebihan pada saat makan dan menggunakan sedikit energi anak
pada saat makan.
3. Posisi semi-Fowler memudahkan menelan; gravitasi membantu menurunkan
tekanan pada jantung dan paru-paru.
4. Makan pada anak dengan formula yang disenangi atau makan yang dapat
membantu meningkatkan asupan; menurunkan kadar kalium yang dapat
memicu aritmia.
5. Sebab kangesti paru dapat menurunkan pengambilan oksigen, peningkatan
konsentrasi oksigen dari udara yang diinspirasi dapat membantu peningkatan
tingkat energi anak saat dia makan.
6. Anak harus mengkonsumsi banyak kalori guna meningkatan kebutuhan
metabolisma sebagai akibat takipnea, takikardia, dan gangguan pernafasan.
7. Pemberian makanan melalui nasogastrik memungkinkan anak dapat
menerima nutrisi yang adekuat.
8. Pembatasan cairan dapat sarankan untuk menurunkan volume sirkulasi yang
berhubungan dengan retensi cairan.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Risiko injury berhubuan dengan dosis pengobatan atau respon fisiologis akibat
pengobatan.
Hasil yang diharapkan
Anak akan menunjukkan tidak adanya injury akibat dosis pengobatan atau respon
fisiologis akibat pengobatan.

Intervensi
1. monitor heart rate anak dan irama jantung melalui penggunaan monitoring
jantung.
2. Monitor kladar elektrolit anak.
3. Lakukan cek ulang pada semua perhitungan obat secara akurat; yakinkan
bahwa petunjuk sudah bebar dan bahwa anak menerima dalam jumlah yang
bear.
Rasional
1. Monitorting jantung mendeteksi gangguan heart rate dan irama jantung
sehubungan dengan pengobatan yang digunakan. Contoh, first-degree heart
block atau sinus bradikardia dapat berinidikasi adanya keracunan digoxin,
dan ventrikular aritmia dapat disebabkan oleh hipokalemia karena
penggunaan diuretik.
2. Ketidakseimbangan elektrolit dapat disebabkan karena penggunaan obat.
Contoih, diuretik dapat menyebabkan dipokalemia, yang dapat berpotensi
terjadinya keracunan akibat pengaruh digoxin.
3. Akurasi semua pengobatan menjamin anak menerima pengobatan dengan
benar dalam jumlah yang diperlukan untuk pengobatan yang efektif.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Kecemasan (orang tua) berhubungan dengan anak yang sakit, tinggal rawat di
rumah sakit, dan perawatan dirumah
Hasil yang diharapkan
Orang tua akan berkurang kecemasannya ditandai oleh bertanya dengan
pertanyaan yang tepat tentang kondisi anak.
Intervensi
1. Jelaskan pada orang tua difat penyakit anak dan alasan tinggal dirumah sakit.
Juga jelaskan semua prosedur dan pengobatan, dan mulai dengan instruksi
lanjut yang dimulai sejak dirumah sakit.
2. Dorong orang tua berpartisipasi dalam perawatan anak dengan membantu
memberikan obat dan memandikan, memberi makan, dan memonitoring
anak.
3. Berikan dukungan emosional pada orang tua.
Rasional
1. Mengetahui informasi akan membantu orang tua memahami kondisi anak dan
pengobatan yang diharapkan dan memudahkan menangani kecemasannya.
2. Berpartisipasi dalam perawatan anak akan menurunkan kecemasan orang
tua tentang pengobatan dan tinggal rawat di rumah sakit.Juga memungkinkan
memulai mempraktikan prosedur perawatan dirumah dibawah pengawasan.
3. Memberikan dukungan emosional membantu menurunkan kecemasan.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan proses penyakit dan perawatan
dirumah.

Hasil yang diharapkan


Orang tua akan mengekspresikan pemahamannya terhadap penyakit dan instruksi
perawatan dirumah.
Intervensi
1. Ajarkan orang tua tentang tanda-tanda dan gejala-gejala gagal jantung;
termasuk takipnea, takikardia, kelelahan, kurang makan, gelisah, diaphoresis,
peningkatan berat badan yang cepat, dispnea, sianosis, wheezing, dan
edema perifer.
2. Ajarkan orang tua tentang pemberian obat; termasuk detail dosis dan
kemungkinan terjadinya reaksi lanjut, khususnya digoxin, dan berikan
informasi tentang pengawasan keracunan.
3. Ajarkan orang tua tentang maksud dan penggunaan alat monitoring di rumah.
4. Jelaskan pada orang tua pentingnya makanan tinggi kalori, diet rendah
garam; jika anak menggunakan pengobatan yang dapat mengakibatkan
penurunan kalium, jelaskan pentingnya penambahan kalium dalam makanan
pada makanan akan.
Rasional
1. Mengetahui tanda-anda dan gejala-gejala gagal jantung akan membantu
orang tua secara cepat menemui dokjter meminta bantuan jika diperlukan.
2. Penjelasdan informasi membantu menjamin pemberian pengoabtan secara
benar dan memenuhi seluruh rencana pengobatan; orang tua memerlukan
pengetahuan secara bertahap bagiamana menangani anak bila terjadi
peristiwa yang berhubungan dengan pengobatan.
3. Anak memerlukan pengawasan dirumah guna mendeteksi kejadian
bradikardia, takikardia, atau apnea.
4. Anak akan membutuhkan ekstra kalori untuk bertumbuh dan kadar natrium
yang rendah guna mencegah retensi cairan dan hipertensi; pengobatan yang
mengakibatkan penurunan kalium akan berisiko aritmia karena menurunnya
kadar kalium. Mengetahui onformasi akan mendorong memenuhi kebutuhan
diet anak.
Daftar cek pedokumentasian
Selama tinggal rawat di rumah sakit, catatan :
Keadan anak dan pengkajian selama di rumah sakt.
Perubahan keadaan anak
Berhubungan dengan pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan diagnostik
Asupan dan haluaran cairan
Asupan nutrisi
Respon anak terhadap pengobatan
Reaksi anak dan oranhg tua terhadap sakit dan tinggal rawat dirumah sakit.
Pedoman pengajaran pasien dan keluarga
Pedoman rencana pulang.

You might also like