You are on page 1of 7

AKADEMI KEBIDANAN GRIYA HUSADA

SURABAYA

KATA PENGANTAR

1.
2.
3.

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan hidayah-Nya penulis
dapat menyelesaikan tugas Penyelesaian Masalah dengan Siklus PDCA tepat pada waktunya.
Asuhan kebidanan ini disusun dalam rangka memenuhi tugas pada mata kuliah Mutu
Pelayanan Kebidanan. Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada
pihak yang membantu dalam penyelesaian penulisan makalah, antara lain :
Sugiarti, SKM, M.Kes., selaku Direktur Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya
Henny Juaria, SKM., M.Kes, selaku pengampu mata kuliah Mutu Pelayanan Kebidanan di
Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya
Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini
Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini, untuk
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
meningkatkan mutu makalah ini pada masa mendatang. Semoga laporan ini dapat bermanfaat
bagi petugas kesehatan dan teman teman sejawat lainnya.
Surabaya,
Penulis

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mutu Pelayanan Kesehatan adalah penampilan yang pantas dan sesuai (yang
berhubungan dengan standar-standar) dari suatu intervensi yang diketahui aman, yang dapat
memberikan hasil kepada masyarakat yang bersangkutan dan yang telah mempunyai
kemampuan untuk menghasilkan dampak Mutu merupakan kepatuhan terhadap standar yang
telah ditetapkan.
Mutu pelayanan dapat diketahui apabila sebelumnya telah dilakukan penilaian. Dalam
praktiknya melakukan penilaian tidaklah mudah, karena mutu dalam pelayanan kebidanan
bersifat multi dimensional. Artinya setiap orang dapat berbeda persepsi penilaiannya
tergantung dari dimensi penilaian yang dipakai. Salah satu cara untuk menilai mutu pelayanan
adalah dengan menggunakan siklus PDCA.
PDCA merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari perencanaan kerja, pelaksanaan
kerja, pengawan kerja dan perbaikan kerja yang dilakukan terus menerus dan
berkesinambungan mutu pelayanan. Siklus PDCA digunakan dalam pelayanan kesehatan untuk
penyelesaian masalah dalam rangka peningkatan mutu pelayanan kesehatan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan siklus PDCA?


2. Bagaimana contoh pemecahan maslah dengan siklus PDCA?
1.3 Tujuan
1. Agar mahasiswa mengetahui apa yang dimaksud dengan siklus PDCA
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui cara menyelesaikan masalah dengan siklus PDCA

BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Siklus PDCA
PDCA, singkatan bahasa Inggris dari "Plan, Do, Check, Act" adalah suatu proses
pemecahan masalah empat langkah iteratif yang umum digunakan dalam pengendalian
kualitas. Metode ini dipopulerkan oleh W. Edwards Deming, yang sering dianggap sebagai
bapak pengendalian kualitas modern sehingga sering juga disebut dengan siklus Deming.
Deming sendiri selalu merujuk metode ini sebagaisiklus Shewhart, dari nama Walter A.
Shewhart, yang sering dianggap sebagai bapak pengendalian kualitas statistis. Belakangan,
Deming memodifikasi PDCA menjadiPDSA ("Plan, Do, Study, Act") untuk lebih
menggambarkan rekomendasinya.
2.2 Siklus PDCA
1. Plan (Perencanaan)
Artinya merencanakan SASARAN (GOAL=TUJUAN) dan PROSES apa yang dibutuhkan
untuk menentukan hasil yang sesuai dengan SPESIFIKASI tujuan yang ditetapkan. PLAN ini
harus diterjemahkan secara detil dan per sub-sistem
Tahapan yang dilakukan :
1. Mengidentifikasi output pelayanan, siapa pengguna jasa pelayanan, dan harapan pengguna
jasa pelayanan tersebut melalui analisis suatu proses tertentu.
2. Mendeskripsikan proses yang dianalisis saat ini
Pelajari proses dari awal hingga akhir, identifikasi siapa saja yang terlibat dalam prose
tersebut.
Teknik yang dapat digunakan : brainstorming
3. Mengukur dan menganalisis situasi tersebut
Menemukan data apa yang dikumpulkan dalam proses tersebut
Bagaimana mengolah data tersebut agar membantu memahami kinerja dan dinamika proses
Teknik yang digunakan : observasi
Mengunakan alat ukur seperti wawancara
4. Fokus pada peluang peningkatan mutu
Pilih salah satu permasalahan yang akan diselesaikan
Kriteria masalah : menyatakan efek atas ketidakpuasan, adanyagap antara kenyataan dengan
yang diinginkan, spesifik, dapat diukur.
5.Mengidentifikasi akar penyebab masalah
Menyimpulkan penyebab

Teknik yang dapat digunakan : brainstorming


Alat yang digunakan : fish bone analysis ishikawa
6.Menemukan dan memilih penyelesaian
Mencari berbagai alternatif pemecahan masalah
Teknik yang dapat digunakan : brainstorming

2. Do (Kerjakan)
Artinya MELAKUKAN perencanaan PROSES yang telah ditetapkan sebelumnya. Ukuranukuran proses ini juga telah ditetapkan dalam tahap PLAN. Dalam konsep DO ini kita harus
benar-benar menghindari penundaan, semakin kita menunda pekerjaan maka waktu kita
semakin terbuang dan yang pasti kerjaan akan bertambah banyak.
Tahapan yang dilakukan :
1. Merencanakan suatu proyek uji coba
Merencanakan sumber daya manusia, sumber dana, dan sebagainya.
Merencanakan rencana kegiatan (plan of action)
2. Melaksanakan Pilot Project
Pilot Project dilaksanakan dalam skala kecil dengan waktu relatif singkat ( 2 minggu)
3. Check (Evaluasi)
Artinya melakukan evaluasi terhadap SASARAN dan PROSES serta melaporkan apa saja
hasilnya. Kita mengecek kembali apa yang sudah kita kerjaan, sudahkan sesuai dengan
standar yang ada atau masih ada kekurangan.
Tahapan yang dilakukan
1. Evaluasi hasil proyek
Bertujuan untuk efektivitas proyek tersebut
Membandingkan target dengan hasil pencapaian proyek (data yang dikumpulkan dan teknik
pengumpulan data harus sama)
Target yang ingin dicapai 80%
Teknik yang digunakan: observasi dan survei
Alat yang digunakan: kamera dan kuisioner
2. Membuat kesimpulan proyek
Hasil menjanjikan namun perlu perubahan
Jika proyek gagal, cari penyelesaian lain
Jika proyek berhasil, selanjutnya dibuat rutinitas
4. Action (Tindak lanjut)
Artinya melakukan evaluasi total terhadap hasil SASARAN dan PROSES dan
menindaklanjuti dengan perbaikan-perbaikan. Jika ternyata apa yang telah kita kerjaan masih
ada yang kurang atau belum sempurnya, segera melakukan action untuk memperbaikinya.
Proses ACT ini sangat penting artinya sebelum kita melangkah lebih jauh ke proses perbaikan
selanjutnya.
Tahapan yang dilakukan :
1. Standarisasi perubahan
Pertimbangkan area mana saja yang mungkin diterapkan
Revisi proses yang sudah diperbaiki

Modifikasi standar, prosedur dan kebijakan yang ada


Komunikasikan kepada seluruh staf, pelanggan dan suplier atas perubahan yang dilakukan.
Lakukan pelatihan bila perlu
Mengembangkan rencana yang jelas
Dokumentasikan proyek
2. Memonitor perubahan
Melakukan pengukuran dan pengendalian proses secara teratur
Alat yang digunakan : .

2.3 Contoh Masalah yang Diselesaikan dengan Siklus PDCA


1. Plan
Masalah
Kurangnya cakupan K1 dan K4 di Puskesmas XXX Surabaya
Judul Rencana
Upaya Meningkatkan Mutu Pelayanan Pemeriksaan Kehamilan di Puskesmas XXX
Surabaya

a.

b.

c.

d.

e.

f.

Rumusan Masalah dan Uraian Masalah


Mengapa
Mengapa dilakukan upaya peningkatan mutu pada pelayanan pemeriksaan kehamilan di
Puskesmas XXX Surabaya?
Jawab : karena kurangnya K1 dan K4 di Puskesmas XXX Surabaya
Apa
Apa tujuan dilakukannya upaya peningkatan mutu pada pelayanan pemeriksaan kehamilan di
Puskesmas XXX Surabaya?
Jawab : Untuk memenuhi target cakupan K1 dan K4 sesuai target MDGs. K1 sebesar 100%
dan K4 sebesar 95%
Siapa
Siapa yang menjadi sasaran dalam upaya peningkatan mutu pelayanan pemeriksaan
kehamilan di Puskesmas XXX Surabaya?
Jawab : ibu hamil di wilayah Puskesmas XXX dan petugas pelayanan di Puskesmas XXX
Surabaya
Dimana
Dimana dilakukannya upaya peningkatan mutu pelayanan pemeriksaan kehamilan?
Jawab : Di Puskesmas XXX Surabaya
Kapan
Kapan dilakukan upaya peningkatan mutu pelayanan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas
XXX Surabaya?
Jawab : pada bulan Oktober minggu pertama samapai minggu keempat.
Bagaimana
Bagaimana upaya yang dilakukan untuk meningkatkan mutu pelayanan pemeriksaan
kehamilan di Puskesmas XXX Surabaya?

Jawab : dengan pengadaan pelatihan peningkatan mutu bagi para pelaksana pelayanan
pemeriksaan kehamilan dan penyuluhan bagi ibu hamil tentang pentingnya memeriksakan
kehamilan secara rutin
Rumusan Tujuan
Untuk meningkatkan cakupan K1 dan K4 di Puskesmas XXX Surabaya agar sesuai
dengan target yang diharapakan yaitu cakupan K1 100% dan cakupan K4 95% sesuai MDGs

1.

2.
3.
4.
5.

1.
2.
3.
4.

5.

Uraian Kegiatan
Menyebarkan kuesioner pada ibu hamil yang datang untuk pemeriksaan kehamilan tentang
mutu pelayanan yang dirasakan di Puskesmas XXX Surabaya. Target responden 100 orang
ibu hamil.
Melakukan interview dengan para petugas pelaksana tentang kendala yang dirasakan saat
melakukan pelayanan
Melakukan penilaian / sidak pada petugas pemberi pelayanan pemeriksaan kehamilan
Mengadakan penyuluhan pada ibu hamil tentang pentingnya melakukan pemeriksaan
kehamilan
Mengadakan pelatihan bagi petugas pemberi pelayanan pemeriksaan kehamilan
Kriteria Penilaian
Kuesioner, dikatakan berhasil bila ada 100 orang responden yang mengisi kuesioner
Interview, dikatakan berhasil jika petugas pelayanan menghadiri interview dan menjawab
pertanyaan interview dengan baik
Penilaian / sidak, dikatakan berhasil jika petugas pelayanan didapati menyelenggarakan
pelayanan sesuai protap yang ditentukan
Penyuluhan pada ibu hamil, dikatakan berhasil jika ada 100 0rang ibu hamil yang mengikuti
penyuluhan dan ibu hamil tersebut mampu mengulang materi penyuluhan dengan bahasa
sendiri
Pelatihan petugas, dikatakan berhasil jika petugas menghadiri acara pelatihan dan mampu
mengikuti pelatihan sesuai prosedur yang ditetapkan
Waktu
KEGIATAN

OKTOBER 2013
2
3

Penyebaran kuesioner
Interview petugas
Penilaian / sidak
Penyuluhan bumil
Pelatihan petugas
Tabel 2.1 Gant Chart waktu pelaksanaan kegiatan di Puskesmas XXX Surabaya
Pelaksana
1. Team Badan Penjamin Mutu Puskesmas XXX sebagai panitia pelaksana
2. Kepala Puskesmas XXX Surabaya

3.
4.
5.

Bidan di Puskesmas XXX Surabaya


Dokter SpOg sebagai narasumberpenyuluhan
Narasumber dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya

Biaya
1. Kuesioner
Fc kuesioner
2. Penyuluhan bumil
Konsumsi
Fc Materi
Narasumber
3. Pelatihan petugas
Konsumsi
Fc Materi
Narasumber

: 100 x Rp 100

= Rp10000

: 100 x Rp 4500
: 100 x Rp 500
:

= Rp 450000
= Rp 50000
= Rp 200000

: 20 x Rp 5000
: 20 x Rp 1000
:

= Rp 100000
= Rp 20000
= Rp 200000

2. Do
Tanggal Pelaksanaan
1 Oktober 2013 s/d 7 Oktober 2013
10 Oktober 2013
13 Oktober 2013
16 Oktober 2013
26 Oktober 2013

Jenis Kegiatan
Penyebaran kuesioner bagi ibu hamil
Interview petugas pelaksana ANC
Penilaian kinerja petugas (sidak)
Penyuluhan bumil dengan tema Pentingnya
ANC rutin
Pelatihan petugas pelaksana ANC

3. Check
JENIS KEGIATAN
Penyebaran kuesioner bagi bumil

Interview petugas pelaksana ANC

Penilaian / sidak kinerja petugas

Penyuluhan bumil

HASIL KEGIATAN
Responden yang mengisi kuesioner hanya
75 orang dan 20 di antaranya mengisi asal asalan
Petugas mengikuti kegiatan interview dan
menjawab pertanyaan interview dengan baik
(mengatakamn kendala saat pelayanan dan
memberi kritik serta saran mengenai
pelayanan di puskesmas XXX)
Tanggal pelaksanaan yang sifatnya rahasia
telah bocor ke petugas, sehingga hasilnya
tidak sesuai yang diharapkan karena petugas
telah melakukan persiapan terlebih dahulu
Bumil yang datang sebanyak 100 orang dan
penyuluhan berjalan lancar. Setelah selesai
penyuluhan bumil dapat mengulang kembali
atau menyimpulkan hasil penyuluhan
dengan bahasa sendiri

Pelatihan bagi petugas

20 petugas menghadiri pelatihan dan


mengikuti pelatihan sesuai prosedur yang
ditetapkan

4. Action
1. Penyebaran kuesioner diganti dengan mewawancarai bumil, sehingga petugas dapat
menggali lebih dalam tentang yang dirasakan bumil mengenai pelayanan yang mereka terima
2. Melakukan uji kompetensi internal (dalam area Puskesmas XXX saja) pada petugas
kesehatan
3. Menyediakan kotak saran

BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Siklus PDCA merupakan metode untuk mengidentifikasi, menganalisa, dan menemukan
solusi tepat dalam mengatasi sampai memperkecil masalah yang timbul dalam proses
berorganisasi. Siklus PDCA memiliki empat tahap yang harus dilalui untuk mendapatkan
`masalah yang dihadapi 'ke` masalah harus diselesaikan'. Keempat tahap tersebut
diantaranya Plan-Do-Check-Act.
Dalam meningkatkan mutu pelayanan di sebuah organinsasi, terutama organisasi kesehatan,
tentu adanya siklus ini sangat membantu untuk menyelesaikan masalah yang ada di
organisasi tersebut.

You might also like