Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Nama
NIM
Kelas
Kelompok
: M. Rizki Yuliansah
: 115040200111078
:C
: C1
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN BUDIDAYA PETANIAN
MALANG
2015
1. PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Gulma antara lain didefinisikan sebagai tumbuh-tumbuhan yang tumbuh
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi Gulma
Gulma adalah suatu tumbuhan lain yang tumbuh pada lahan tanaman
budidaya, tumbuhan yang tumbuh disekitar tanaman pokok (tanaman yang
sengaja ditanam) atau semua tumbuhan yang tumbuh pada tempat (area) yang
tidak diinginkan oleh sipenanam sehingga kehadirannya dapat merugikan tanaman
lain yang ada di dekat atau disekitar tanaman pokok tersebut. Pendapat para ahli
gulma yang lain ada yang mengatakan bahwa gulma disebut juga sebagai
tumbuhan pengganggu atau tumbuhan yang belum diketahui manfaatnya, tidak
diinginkan dan menimbulkan kerugian (Herianto. 2013). Pengertian gulma
menurut sutidjo (1974) adalah tumbuhan yang tumbuh tidak sesuai dengan
tempatnya dan tidak dikehendaki serta mempunyai nilai negatif.
Gulma adalah tumbuhan pengganggu yang nilai negatif apabila tumbuhan
tersebut merugikan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung dan
sebaliknya tumbuhan dikatakan memiliki nilai positif apabila mempunyai daya
guna manusia (Mangoensoekarjo 1983). Pengertian gulma adalah tumbuhan yang
tumbuh tidak sesuai dengan tempatnya dan tidak dikehendaki serta mempunyai
nilai negative (Johnny, Martin. 2006).
2.2 Klasifikasi Gulma
Gulma dapat dibedakan menjadi beberapa golongan sesuai dengan bentuk
daun(daun lebar atau daun sempit), lama hidupnya (setahun atau semusim, dua
tahun atau tahunan), serta sari sudut pentingnya (golongan yang sangat ganas dan
golongan agak ganas).
Gulma berdaun lebar. Tumbuhan ini mempunyai bentuk daun lebar dari
jenis dikotil dan pada umumnya mempunyai lintasan C3.
Gulma berdaun sempit. Tumbuha
ini mempunyai
bentuk daun
dapat menyebar secaravegetatif bila tumbuhan ini terpotong, akar lunak dan
tumbuh meluas. Gulma perennial merayap menyebar dengan akar yang merayap,
stolon (bagian merayap diatas tanah) dan rhizoma (bagian marayap didalam
tanah) ( Sudarmo, 1991 ).
Cara klasifikasi gulma berbeda-beda berdasarkan morfologinya gulma
dapat dibedakan menjadi:
1. Golongan Rerumputan (Gulma Berdaun Sempit/ Grasses). Golongan rerumputan
mencakup jenis gulma yang termasuk dalam famili gramineae. Selain merupakan
komponen terbesar dari seluruh populasi gulma, famili ini mempunyai daya
adaptasi yang cukup tinggi, distribusi amat luas dan mampu tumbuh baik pada
lahan kering maupun tergenang. Contoh: Alang-alang, rumput pahit, jampang
pahit, kakawatan, gerinting, jejagoan, glagah, jejahean dan bebontengan.
2. Golongan Teki (Sedges). Golongan teki meliputi semua jenis gulma yang
termasuk kedalam famili Cyperaceae. Golongan teki terdiri dari 4000 spesies,
lebih menyukai air kecuali Cyperus rotundus L. Contoh: rumput teki, walingi,
rumput sendayan, jekeng, rumput 3 segi, dan rumput knop.
3. Golongan Berdaun Lebar (Broadleaf Weeds). Golongan gulma berdaun lebar
meliputi semua jenis gulma selain famili gramineae dan Cyperaceae. Golongan
gulma berdaun lebar biasanya terdiri dari famili paku-pakuan (pteridophyta) dan
dicotyledoneae. Contoh: Bayam duri, kremek, jengger ayam, kayu apu, wedusan,
sembung dan meniran. ( Maspary,2010)
2.3 Dampak Negatif Gulma
Keberadaan gulma pada areal pertanaman budidaya dapat menimbulkan
kerugian baik dari segi kuantitas maupun kualitas produksi. Kerugian yang
ditimbulkan oleh gulma diantaranya penurunan hasil pertanian akibat persaingan
atau kompetisi dalam perolehan sumber daya (air, udara, unsur hara, dan ruang
hidup), menjadi inang hama dan penyakit, dapat menyebabkan tanaman
keracunan akibat senyawa racun yang dimiliki gulma (alelopati), menyulitkan
pekerjaan lapangan dan dalam pengolahan hasil serta dapat merusak atau
menghambat penggunaan alat pertanian. Kerugian kerugian tersebut merupakan
alasan kuat mengapa gulma harus dikendalikan (Hamid, 2010).
2.
Mengkategorikan gulma
yang ditemui
di lahan sesuai fungsinya
Identifikasi
Gulma
bagi tanaman
Dokumentasi
5. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat di ambil kesimpulan bahwa gulma yang
terdapat pada lahan budidaya tebu antara lain Cyperus rotundus, Cynodon
dactylon dan Cyperus kyllingia. Interaksi antara tanaman budidaya tebu dengan
ketiga gulma tersebut adalah interaksi amensalisme, yaitu tanaman tebu dirugikan
oleh adanya gulma di lahan budidaya tetapi gulma tidak diuntungkan dan
dirugikan oleh adanya tanaman budidaya pada lahan. Gulma tersebut mengambil
unsur hara dalam tanah air dan cahaya matahari yang dibutuhkan oleh tanaman
budidaya pada lahan serta gulma tersebut dapat mengeluarkan senyawa alelopat
yang menjadi racun terhadap tanaman budidaya.
DAFTAR PUSTAKA
Buhman, R dkk. 1999. Gulma dan Teknik pengendaliannya. Yogyakarta:
Konisius
Jumin, Hasan Basri.1991. Dasar-dasar Agronomi. Jakarta : CV. Rajawali.
Kendeigh, S.C.1980. Ecology with Special Reference to Animal and Man.
Departement of Zoological Univercity of Illinoist at Urbana-Champaign.
New Delhi: Pretince-Hall of India Private Limited.