Professional Documents
Culture Documents
A. Definisi
Neoplasma / Kanker adalah pertumbuhan baru (atau tumor) massa yang
tidak normal akibat proliferasi sel-sel yang beradaptasi tanpa memiliki
keuntungan dan tujuan. Neoplasma terbagi atas jinak atau ganas. Neoplasma
ganas disebut juga sebagai kanker (cancer). (SylviaA Price, 2005).
Kanker kolon adalah suatu gangguan pertumbuhan seluler dengan
manifestasi yang mengakibatkan kegagalan untuk mengontrol proliferasi dan
maturasi sel pada organ kolon (Doengoes, 1999).
B. Etiologi
Terdapat empat etiologi utama kanker kolon (Davey, 2006) yaitu :
1. Diet : kebiasaan mengkonsumsi makanan yang rendah serat (sayursayuran, buah-buahan), kebiasaan makan makanan berlemak tinggi dan
sumber protein hewani.
2. Kelainan kolon
Adenoma di kolon : degenerasi maligna menjadi adenokarsinoma.
Familial poliposis : polip di usus mengalami degenerasi maligna
menjadi karsinoma.
Kondisi ulserative : Penderita colitis ulserativa menahun mempunyai
pertumbuhan
sel
kanker
dapat
propria.
4. C1
: kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah bening
sebanyak satu sampai empat buah
5. C2
: kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah bening
lebih dari lima buah.
6. D
: kanker telah mengadakan metastasis regional tahap lanjut dan
penyebaran yang luas dan tidak dapat di operasi lagi.
E. Manifestasi Klinik
Gejala sangat di tentukan oleh lokasi kanker, tahap penyakit, dan fungsi
segmen usus tempat kanker berlokasi. Adanya perubahan dalam defekasi,
darah pada feses, konstipasi, perubahan dalam penampilan feses, tenesmus,
anemia dan perdarahan rectal merupakan keluhan yang umum terjadi.
1. Kanker kolon kanan
Isi kolon berupa cairan, cenderung teteap tersamar hingga stadium
lanjut. Sedikit kecenderungan menimbulkan obstruksi, karena lumen usus
besar dan feses masih encer. Anemia akibat perdarahan sering terjadi, dan
darah bersifat samar dan hanya dapat dideteksi dengan tes Guaiak (suatu
tes sederhana yang dapat di lakukan di klinik). Mucus jarang terlihat,
karena tercampur dalam feses. Pada orang yang kurus, tumor kolon kanan
mungkin dapat teraba, tetapi jarang pada stadium awal. Penderita mungkin
kronik.
Pertumbuhan
pada
sigmoid
atau
rectum
dapat
mengenairadiks saraf, pembuluh limfe atau vena, menimbulkan gejalagejala pada tungkai atau perineum. Hemoroid, nyeri pinggang bawah,
keinginan defekasi atau sering berkemih dapat timbul sebagai akibat
tekanan pada alat-alat tersebut. Gejala yang mungkin dapat timbul pada
lesi rectal adalah evakuasi feses yang tidak lengkapsetelah defekasi,
konstipasi dan diare bergantian, serta feses berdarah.
F. Penatalaksanaan
Bila sudah pasti karsinoma kolon, maka kemungkinan pengobatan adalah
sebagai berikut ;
1. Pembedahan (operasi)
Operasi adalah penanganan yang paling efektif dan cepat untuk
tumor yang diketahui lebih awal dan masih belum metastasis , tetapi tidak
menjamin semua sel kanker telah terbuang. Oleh sebab itu dokter bedah
biasanya juga menghilangkan sebagian besar jaringan sehat yang
mengelilingi sekitar kanker.
2. Penyinaran (Radioterapi)
Terapi radiasi memakai sinar gelombang partikel berenergi tinggi
misalnya sinar X, atau sinar gamma, di fokuskan untuk merusak daerah
yang di tumbuhi tumor, merusak genetik sehingga membunuh kanker.
Terapi radiasi merusak se-sel yang pembelahan dirinya cepat, antara lain
sel kanker, sel kulit, sel dinding lambung dan usus, sel darah. Kerusakan
sel tubuh menyebabkan lemas, perubahan kulit dan kehilangan nafsu
makan.
3. Kemotherapy
mungkin
dapat
memperjelas
keadaan
tumor
dan
5. Ultrasonografi (USG)
Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon, tetapi
digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah
bening di abdomen dan hati.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth, (1996), Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC.
Doengoes,M.E.,(1998), Dokumentasi & Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah,
Jakarta : EGC.
Sjamsuhidayat & wong. 2005. Buku ajar Ilmu Bedah. Jakarta : EGC