Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
akibat tekanan mendesak dari pertumbuhan janin pada vena hemorrhoid. Perlu diketahui bahwa
ibu hamil sangat rentan menderita wasir karena meningkatnya kadar hormon seks wanita, yang
melemahkan dinding vena dibagian anus. Banyak ibu hamil yang menderita wasir setelah 6
bulan usia kehamilan karena adanya peningkatan tekanan vena dalam area panggul. Beberapa
wanita juga mengalami wasir selama persalinan akibat tekanan bayi yang kuat. Komplikasi
setelah melahirkan juga memicu terjadinya wasir (Probosuseno, 2009).
Hemoroid atau wasir merupakan vena varikosa pada kanalis dan dibagi menjadi 2
jenis yaitu, hemorroid interna dan eksterna. Kedua jenis hemoroid ini sangat sering dijumpai dan
terjadi sekitar 35% penduduk berusia lebih dari 25 tahun. Walaupun keadaan ini tidak
mengancam jiwa, namun dapat menimbulkan perasaan yang tidak nyaman. Hemoroid atau wasir
memang menjadi momok bagi sebagian orang yang menderitanya. Benjolan didalam anus sangat
membuat rasa tidak nyaman, baik untuk posisi duduk maupun berdiri. Apalagi kalau hendak
buang hajat (BAB), seseorang sering meringis kesakitan.
1.2
Tujuan
1.2.1
Tujuan Umum
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dan penatalaksanaan
Tujuan Khusus
Makalah ini dibuat untuk mengidentifikasi penulisan Asuhan Keperawatan pada An. S
dengan hemoroid di Ruang Anak RS. Muhammadiyah dimulai dari pengkajian, diagnosa
keperawatan, intervensi keperawatan, dan evaluasi keperawatan yang meliputi:
a. Melakukan pengkajian pada pasien hemoroid
b. Menegakkan diagnosa keperawatan pada pasien hemoroid
c. Merumuskan intervensi keperawatan dan Implementasi pada pasien hemoroid
d. Evaluasi tindakan yang muncul
1.3
1.3.1
Tempat
Penelitian ini dilakukan di ruang Anak RS. Muhammadiyah Palembang
1.3.2
Waktu
Waktu pengkajian dimulai dari tanggal 22 27 November 2010
1.4
Manfaat
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Penyakit
2.1.1 Defenisi Hemorroid
Hemorroid adalah pelebaran vena (varises) di dalam plexus hemoroidalis yang bukan
merupakan keadaan patologik (Syamsuhidajat, 1997)
Hemorroid adalah varises vena eksternal dan atau internal dari kanal anus yang
disebabkan oleh adanya tekanan pada vena anorektal. Hemorroid adalah pelebaran (dilatasi) vena
pada anus maupun rektal (Brunner & Suddart, 2001)
2.1.2 Etiologi
a.
b.
c.
tumor intra abdomen, terutama di daerah velvis, yang menekan vena sehingga alirannya
terganggu misalnya tumor ovarium, tumor rektal, dll.
2.
Idiopatik tidak jelas adanya kelainan organik hanya ada faktor-faktor yang mungkin menjadi
penyebab timbulnya hemorrhoid seperti:
a.
keturunan atau herediter. Dalam hal ini yang menurun adalah kelemahan dinding pembuluh
darah dan bukan hemorrhoidnya.
b.
Peningkatan tekanan intra abdomen, pada orang yang pekerjaannya banyak berdiri atau duduk
dimana gaya gravitasi akan mempengaruhi timbulnya hemorrhoid.
c.
2.1.3
Diare
Anatomi dan Fisiologi
Rektum adalah bagian terminal dari intestinum crasum yang merupakan kelanjutan dari
colon sigmoid. Mukosa rektum mempunyai kelanjutan dari colon sigmoideum. Mukosa rektum
mempunyai persyarafan otonom dan tidak peka terhadap nyeri ( Budianto, 2004 ; syamsuhidajat,
1997).
Di anus terdapat otot-otot sphincter yang mengatur kontraksinya antara lain m. levator
ani, m sphincter ani internus dan m sphincnter ani ekternus. Rektum mendapat vascularisasi dari
a. rectalis superior cabang a mesentarica inferior, a rectalis media cabang a. hipogastrica dan a.
rectalis inferior cabang a. pudenda interna. Sedangkan aliran darah balik rektum terdiri dari dua
vena, yaitu V. Hemorodialis supeiro roidalis internus dan berjalan ke arah cranial ke dalam V.
Mesenterica inferior dan seterusnya. Melalui v. linealis ke v. porta. Vena ini tidak berkatub
sehingga tekanan rongga abdomen menentukan tekanan di dalamnya. V hemoradialis inferior
mengalirkan darah ke dalam v. pudenda interna dan ke dalam v. illiaca interna dan sistem cava.
Pembesaran v. hemoradialis dapat menimbulkan keluhan hemorroid (Faradilah, Firman & Anita,
2000; Syamsuhidajat, 1997).
2.1.4 Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala yang sering timbul adalah :
1. Bengkak (bendungan) di dalam atau diluar rectum.
2. Nyeri.
3. Gatal daerah rectum.
4. Gangguan mukosa rectum.
5. Perdarahan pada saat BAB
2.1.5 Pemeriksaan penunjang
a. pemeriksaan laboratorium
-
Eritrosit
Leukosit
Led
Hb
b. pemeriksaan diagnostik
Protoskopy
Anuscopy
Sigmoideskopy
2.1.6
Patoflow
Konstipasi
Pendarahan
krisis situasi
hemoroidectomy
port Dentry
kontunitas
terputusnya
mikroorganisme
media berkembang
mikroorganisme
resti infeksi
jaringan
afferent
medulla spinalis
thalamus
korteks serebri
afferent
Aktivitas / istirahat
S : riwayat pekerjaan mengangkat beban berat, berdiri lama
O : - penurunan rentang gerak dan ekstremitas pada salah satu bagian tubuh
- tidak mampu melakukan aktivitas yang biasanya.
b.
Eliminasi
S : konstipasi yang lama
O : retensi urine
c.
Integritas Ego
S : ketakutan akan timbulnya masalah finansial keluarga, hubungan dan gaya hidup.
O : cemas, depresi, menghindar dari keluarga
d.
Keamanan
Alergi terhadap obat dan makanan, plester, larutan desinfektan.
2.2.2
1.
Gangguan rasa nyaman b.d. adanya benjolan di daerah anus, terasa nyeri dan gatal
Kriteria hasil :
Nyeri berkurang
Intervesi
Perbaiki personal hygiene
Rasional
Memberikan kenyamanan dan kesegaran
pasien
Untuk mengurangi penekanan, edema
dan prolaps
Menurunkan ketidaknyamanan lokal,
sore
Kompres dingin pada saat nyeri
penyembuhan
Mengurangi nyeri dan rasa panas pada
hemorrhoid
Untuk mengurangi pembesaran
2
3
hemorrhoid
2.
Potensial konstipasi b.d mengabaikan dorongan untuk defekasi akibat nyeri selama eliminasi
dan takut terjadi perdarahan.
Tujuan : tidak terjadi konstipasi
Kriteria hasil :
-
Intervensi
Berikan diet tinggi serat yang
Rasional
Agar feses tidak terlalu padat dan pola
2
3
terlalu keras
pengeluaran feses
POST OPERATIF
3.
Gangguan rasa nyaman (nyeri) pada luka operasi b.d adanya jahitan pada luka operasi
Tujuan : terpenuhinya rasa nyaman
Kriteria hasil :
-
Intervensi
Beri posisi tidur yang menyenangkan
Rasional
Dapat menurunkan tegangan abdomen
pasien
Ganti balutan setiap pagi sesuai teknik
aseptic
Latihan jalan sedini mungkin
karena imobilisasi
Pendarahan pada jaringan inflamasi lokal
pendarahan
rasa nyeri
BAB III
TINJAUAN KASUS DAN ASKEP
3.1
I.
Pengkajian
Identitas
Inisial Nama
: S
Jenis Kelamin
: Laki laki
: 4 Januari 1996
Usia
: 9 tahun
Agama
: Islam
: Mesra
Pekerjaan Ayah
: Tani
II.
Pekerjaan Ibu
: Tani
Pendidikan Ayah
: SMP
Pendidikan Ibu
: tidak tamat SD
Alamat
Suku Bangsa
: Melayu
Riwayat Keperawatan
a)
: Baik
Internal
: Baik
Postnatal
: Baik
: Tidak ada
2.
Pernah dirawat di Rs
: Tidak ada
3.
: Tidak ada
4.
Tindakan (operasi)
: Tidak ada
5.
Alergi
: Tidak ada
6.
Kecelakaan
: Tidak ada
7.
Imunisasi
: BCG
e)
Riwayat Keluarga
Genogram
Keterangan :
: menikah
: laki-laki
: perempuan
: perempuan meninggal
: laki-laki meninggal
: tinggal se rumah
: klien laki-laki
f)
Riwayat Sosial
Yang mengasuh
: Orang tua
: Baik
: Baik
III.
KEBUTUHAN DASAR
No
1
Saat dirumah
Makanan Ringan :
Selera makan
cemilan
Baik
3x / hari
3x / hari
hari
hari
tidur
hari
hari
ayahnya.
cairan
apapun
Pasien terbiasa tidur
siang selama 1 jam
setelah pulang sekolah
Pola Eliminasi
BAB
Warna
Kuning pucat
Konsistensi
Padat
Frekuensi
BAK
Kuning
Tidak menentu
warna
Pekat
Pekat
5 x / hari
Tidak menentu
konsistensi
frekuensi
IV.
Tindakan operasi
: Hemorrhoidectomy
Status nutrisi
Status cairan
Obat obatan
Hemorrhoid
BB 20 Kg
1. Cefotaxime
: 2 x 0,5 gr
as
3. Novalgin
: 2 x amp
4. Laxadin
: 2 x amp
: semua aktivitas pasien dibantu keluarga : BAB, BAK, makan dan minum
Tindakan Keperawatan : menurunkan rasa nyeri dengan menarik nafas panjang
Hasil Laboratorium :
Hematologi
1.
Hemoglobin
Hasil
Normal
10,2
V.
2.
Leukosit
8.100
4000-11000
3.
Trombosit
368.000
< 15 menit
4.
CT
150.000 - 400.000
5.
BT
1-6 menit
PENGKAJIAN FISIK
data klinis
: BB 20 kg
kesadaran
: Composmentis
TTV
: S : 36,5 C
N : 97 x/menit
a.
kesan umum
tampak sakit
b.
kulit
warna
c.
: sedang
: normal
kepala
bentuk
: simetris
rambut
d. mata
: hitam
: jernih
pupil
: isokor
e.
telinga
: simetris
f.
hidung
g.
mulut
bibir
gigi
: simetris
: dalam batas normal
: normal
h.
leher
: simetris
i.
tenggorokan
: normal
j.
dada
: simetris
paru-paru
inspeksi
: stidor, RR 30 x/menit
irama pernapasan : normal
palpasi
: normal
auskultasi
: teratur
perkusi
jantung
inspeksi
palpasi
auskultasi
: irama teratur
abdomen
bentuk
: simetris
: normal
anus
: prolap recti
Etiologi
Masalah Keperawatan
Hemoroidectomy
(nyeri)
operasi
DO : - KU / Lemah
Tampak meringis
kesakitan dan menagis
TTV : N : 97 x/m
S: 36,5 C
Terputusnya kontunitas
jaringan
Afferent
Medula Spinalis
Thalamus
Korteks Serebri
Afferent
Nyeri
Hemorrhoidectomy
Imobilisasi
Luka Operasi
:dibantu keluarga
DO: KU /Lemah
N : 97 x/m
Nyeri
S : 36,2 C
Intoleransi Aktivitas
Nyeri
Kurang Informasi
Kurang Pengetahuan
S : - ayah klien mengatakan suhu
klien sedikit panas
O : KU : sedang
N : 96 X /m
S : 37 C
Resiko infeksi
Media berkembang
mikroorganisme
1. Gangguan rasa nyaman (Nyeri) pada luka operasi b.d adanya jahitan pada luka operasi
2. Intoleransi aktivitas b.d nyeri pasca operasi
3. kurang pengetahuan b.d kurang informasitentang makana tingi serat
4. resiko terjadinya infeksi pada luka b.d pertahanan primer tidak adekuat
3.5 Intervensi Keperawatan
Nama pasien
Diagnosa Medis :
Jenis Kelamin
Laki-laki
Hari /Tanggal
3/B1
Shift
: Selasa / 23-1
: Pagi
Dx. Kep
Tujuan
o
1
Gangguan rasa
Tujuan
nyaman
terpenuhinya
(nyeri) pada
rasa nyaman
nyeri seseorang
luka operasi
setelah
b.d adanya
dilakukan
jahitan pada
tindakan Kep.
meningkatkan rasa
luka operasi
Selama 30 m
kontrol
DS :
Intervensi Kep
Hemorrhoid
1.
2.
ibu pasien
KKlien tidak
dengan kriteria: 3.
Rasionalisasi
Ajarkan teknik
untuk mengurangi
disukai dapat
mengatakan
merigis
mengalihkan perhatian
bahwa klien
kesakitan lagi
Menarik nafas
nyeri pada
KKU / baik
luka operasi
N : Normal
DO :
S : 36,5 C
panjang dll
4.Obseravasi daerah
KU/ Lemah -
Tampak
SSkala Nyeri :
0
pendarahan
meringis
kesakitan &
menagis
-
TTV :
RR : 97 x/m
S: 36,5 C
Intoleransi
Tujuan
aktivitas b.d
terpenuhinya
nyeri pasca
mobilisasi
diperlukan
operasi
setelah
DS :
dilakukan
ayah klien
mengatakan
tidakan kep.
botol aqua
-
ayah klien
mengatakan
kemampuan/kebutuan
Selama 1x24
1. Bantu aktivitas
kriteria :
- dapat BAK &
BAB sendiri
- dapat makan &
pemilihan intervensi
3. dorong untuk sering
mengubah posisi,
pergerakan dapat
merangsang otot
ditempat secara
perlahan
mempercepat
membantunya
minum sendiri
prosesdefekasi dan
dalam makan
- KU/Baik
& minum
DO :
KU: Lemah
TTerpasang
infus
Kurang
Tujuannya
1.Diskusikan
-Pengetahuan tentang
pengertahuan
keluarga dan
pentingnhya
b.d kurang
klien mengetahi
penatalaksanaaan diet
informasi
makanan yang
rendah sisa
merencanakan diet
tentang
banyak
makanan
mengandung
tinggi serat
DS: -Kakek
untuk tubuh
2.Berikan penjelasan
klien
setelah
makanan yang
dapat menyebabkan
mengatakan
dilakukan
dianjurkan untuk
koonstipasi
selama ini
tindakan kep.
Klien malas
Selama 30 m
engenai kekambuan
untuk
dengan kriteria:
embali hemorrhoid
memakan
-Makanan yang
mMampu
sayur
menyebutkan
DO:
makanna tinggi
3.Diskusikan untuk
-Menghindari
KU /Lemah
mencegah mengejan
pembesaran kembali V.
N : 36,2 C
untuknya
saat defekasi
Hemoroidalis
1.Observasi TTV
1.Respon autonomik
KU /baik
N : DBN
S: 36,5
S:
Resiko
Tujuan tidak
terjadinya
terjadinya
infeksi pada
infeksi setelah
luka b.d
dilakukan
pertahanan
tindakan
primer tidak
keperawatan
2.Lakukan rendam
adekuat
selama 1x 24
jam dengan
2.Rendam VK mencegah
- ayah klien
kriteria:
mengatakan
-luka mengering
3.Observasi balutan
suhu klien
Tidak terdapat
sedikit panas
tanda-tada
terhadap pendarahan
- klien
proses defekasi
radang
mengatakan
N :DBN
gatal disekitar
S: 36,5
bekas operasi
O:
KU/ sedang
N : 96 X /m
S : 37,6 C
-
TTampak
kemerahan
Nama pasien
Diagnosa Medis :
Jenis Kelamin
Laki-laki
Hari /Tanggal
Hemorrhoid
: Selasa / 23-11-2010
No. Kamar /
Bed :
3/B1
Shift
Pagi
Tgl/Jam
Dx. Kep
Implementasi Kep
23/11/1
Gangguan
rasa nyaman
1.
Respons
sedikit berkurang
(nyeri) pada
luka operasi
9.15
b.d adanya
2.
KU/ Lemah
N : 97 x /m
menyenangkan pasien
jahitan pada
luka operasi
S : 36,5 C
Skala nyeri : 6
3.
4.
Mengobseravasi daerah
rektal apakah ada pendarahan
23/11/1
Intoleransi
aktivitas b.d
11.00
1.
Membantu aktivitas
nyeri pasca
diperlukan
operasi
2.
KU/Lemah
N: 97 x/m
3.
S: 36,2 C
24/11/1
Kurang
pengertahuan
b.d kurang
sisa
11.30
1.
Mendiskusikan pentingnya -
informasi
N : 93 x/m
tentang
makanan
2.
tinggi serat
Memberikan penjelasan
S: 36,2 C
Mendiskusikan untuk
mencegah mengejan saat
defekasi
24/11/1
Resiko
terjadinya
08.00
1. Mengobservasi TTV
pertahanan
primer tidak
infeksi pada
luka b.d
KU/ sedang
N : 96 X /m
adekuat
S : 37,6 C
-
Tampak kemerahan
pendarahan
3.7
Catatan Perkembangan
No Dx
1
Hari/ Tgl
Selasa
Catatan Perkembangan
S : Klien mengatakan nyeri sedikit berkurang
23/11/2010
O : KU/ Lemah
N : 97 x /m
S : 36,5 C
Skala nyeri : 6
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi teratasi sebagian
Ajarkan teknik untuk mengurangi rasa nyeri
Selasa
23/112010 -
Rabu
P : intervensi diterusan
S : Keluarga & klien mengerti makanan yang tinggi serat
24/11/2010
O : KUSedang
N : 93 x/m
S: 36,2 C
A: Masalah teratasi
Rabu
24/11/2010
Nama pasien
Jenis Kelamin
Laki-laki
Kamar / Bed
Diagnosa Medis :
Hari /Tanggal
3/B1
Hemorrhoid
: Selasa / 23-11-2010 No.
Shift
No Dx
Hari/ Tgl
Catatan Perkembangan
Selasa
23/11/2010
O : KU/ Sedang
N : 97 x /m
S : 36,5 C
Skala nyeri : 5
: Pagi
Selasa
23/112010
Rabu
24/11/2010
Rabu
24/11/2010
O : -KU/ sedang
N : 96 X /m
S : 37,6 C
-Tampak kemerahan disekitar luka operasi
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
Lakukan rendam VK disekitar bekas luka operasi setiap 2 x /
hai selama 10-15 menit
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Hemorroid adalah varises vena eksternal dan atau internal dari kanal anus yang
disebabkan oleh adanya tekanan pada vena anorektal. Hemorroid adalah pelebaran (dilatasi) vena
pada anus maupun rektal. Hemoroid atau wasir merupakan vena varikosa pada kanalis dan
dibagi menjadi 2 jenis yaitu, hemorroid interna dan eksterna. Walaupun keadaan ini tidak
mengancam jiwa, namun dapat menimbulkan perasaan yang tidak nyaman. Hemoroid atau wasir
memang menjadi momok bagi sebagian orang yang menderitanya.
4.2
Saran
Hemorrhoid dapat terjadi disemua umur baik itu laki-laki maupun perempuan maka jagalah
aktivitas dan menu makan yang sehat
DAFTAR PUSTAKA