You are on page 1of 2

ANESTESI PADA GAGAL GINJAL

Gagal ginjal merupakan salah satu penyakit ko-morbid pada


pasien pasien yang akan menjalani prosedur anestesi. Adanya
penyakit penyerta ini pada seseorang pasien akan membuat resiko
anestesi semakin meningkat sesuai dengan stratifikasi ASA
(American Society of Anesthesiology).
Sehingga diperlukan
penatalaksanaan yang terencana dengan baik sebelum dilakukan
prosedur anestesi dan juga diperlukannya komunikasi mengenai
kondisi penyakit kepada pasien atau keluarganya.
Ginjal merupakan salah satu organ penting dalam tubuh
manusia yang berfungsi untuk mengatur ekskresi cairan dalam
tubuh,homeostasis asam basa, sekresi hormon,regulasi tekanan
darah, dan regulasi osmolaritas.
Gagal ginjal dibagi menjadi 2, yaitu : gagal ginjal akut dan
kronis. Gagal ginjal akut didefinisikan sebagai suatu penurunan
fungsi ginjal yang terjadi < 3 hari, sedangkan gagal ginjal kronis
didefinisikan sebagai penurunan filtrasi glomerulus hingga GFR <
dari 60 ml/menit/1.73m2 selama lebih dari 3 bulan. Diagnosa gagal
ginjal ini ditentukan dari anamesa, keluhan fisik, dan juga
pemeriksaan tambahan laboratorium. Pemeriksaan yang sering
dilakukan adalah pemeriksaan klirens kreatinine dan penghitungan
GFR untuk menentukan kriteria gagal ginjal.
Manajemen anestesi pada gagal ginjal dimulai pada saat
kunjungan awal pre-anestesi di ruangan untuk menentukan
kelayakan pasien yang akan menjalani prosedur pembiusan.
Persiapan yang penting dilakukan adalah pemeriksaan rutin
laboratorium seperti ureum/kreatinine, elektrolit, darah perifer, faal
hemostasis, penentuan perlunya tindakan hemodialisa sebelum dan
sesudah prosedur operasi, persiapan teknik operasi dan pembiusan,
status hidrasi pasien dan manajemen cairan yang ketat serta
menentukan agen obat anestesi yang akan digunakan.
Teknik anestesi yang akan digunakan sebaiknya disesuaikan
dengan kondisi klinis pasien, bila terdapat kontraindikasi untuk
tindakan regional seperti spinal ataupun epidural, maka yang
menjadi pilihan adalah anestesi umum. Prinsip penggunaan obatobatan anestesi pada gagal ginjal adalah menggunakan obat yang
tidak diekskresikan di ginjal dan bersifat durasi pendek, adapun
obat-obatan yang aman digunakan adalah Propofol, etomidate,
thiopenthal, N20, isofluran, desfluran, analgetik seperti fentanyl,
sulfentanyl, alfentanyl, remifentanyl, pelemas otot seperti
atrakurium,
mivacurium,
rocuronium,
vecuronium,
dan
succinylcholin.

dr. Yudi Hadinata


(Anestesi)

Kunci keberhasilan pada tindakan anestesi dengan ko-morbid


gagal ginjal adalah evaluasi awal kondisi pasien di ruangan,
manajemen cairan dan penanganan hemodialisa yang tepat,
pemilihan teknik anestesi serta obat-obatan anestesi yang aman
bagi pasien, dan juga komunikasi serta penjelasan mengenai resiko
anestesi dan operasi kepada pasien dan keluarga.

dr. Yudi Hadinata


(Anestesi)

You might also like