You are on page 1of 4

OBAT OBAT SALURAN CERNA

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Antasida
Antagonis reseptor histamine 2 dan Proton bloker
Anti Spasmodik
obat laksans
Diare non spesifik
Infeksi saluran cerna
Obat konstipasi
Hepatoprotektor dan Regulator saluran cerna

1. Antasida adalah obat yang dapat mengurangi keasaman lambung


Basa lemah. Tidak dapat mengurangi produksi asam lambung. Tidak dapat membuat
pH menjadi 7. Kapasitas pengurangan asam tergantung jenis antasida, frekuensi
pemberian dan kecepatan pengosongan lambung. Peninggian Ph menurunkan aktifitas
pepsin.
A.

Na HCO3
-

B.

Antasida sistemik, urine alkalis, alkalis metabolic


Antasida yang poten, mula kerja cepat dan efek singkat
Timbul gas CO2, distensi lambung, tablet 500 mg, dosis 1-4 gr
Al(OH)3

Antasida yang non sistemik


Mula kerja lama dan masa kerja lama
Bereaksi dengan fosfat dari makanan, dengan protein bersifat
adstrigen
Menginaktifkan pepsin, menyebabkan kostipasi
Mengurangi adsorbsi vitamin dan Tetrasiklin
Tablet 600 mg dan suspensi 3,6-4,4 %
C.

CaCO3
-

D.

Antasida poten, sistemik


Mula kerja cepat dan masa kerja lama
Menyebabkan acid rebound, konstipasi, mual, muntah
Tablet 600 mg, dosis 1-2 gr

Mg(OH)2 danMg CO3


Mula kerja lambat dan berlangsung lama
Diabsorbsi antara 5 -10%, dapat menyebabkan diare
Dapat menimbulkan gangguan CV.neurologik dan neuromuskuler,
alkaliuri
Tablet 325 mg dan suspensi 7-8,5% Mg(OH)2
Mg trisilikat
Mg2Si308 nH20 + H+ ------2Mg++ + 3SiO2 + (n+2) H2O
SiO2 berupa gel menutupi ulkus, menyerap gas
Antasida lemah, lambat dan efek panjang
Mengadsorbsi protein dan Fe dari makanan, Mg menyebabkan alkaliuri,
dapat menimbulkan siliceous nephrolithiasis
Tablet 500 mg.bentuk polimer disebut simetikon, polisiloksan

2. Antagonis Reseptor Histamin 2 dan Proton Bloker

Bila reseptor H2 terisi oleh histamine dilambung terjadi sekresi cairan lambung dan
H+. Pemberian antagonis H2 menyebabkan hambatan sekresi. Reseptor H2 terdapat
juga di organ lain maka efek samping muncul.
Simetidine
Menduduki reseptor androgen menyebabkan gynecomastia dan disfungsi seksual
Ranitidin dan famotidin tidak menimbulkan efek ini
Simetidine mengikat sitokrom PP-450 dan menghambat metabolisme obat lain
Tersedia Simetidin 200 mg tablet,Ranitidin 150 mg,dan famotidin 20 mg
Omoperazole
Proton pump inhibitor dilambung
Mengurangi produksi HCl lambung menimbulkan rasa ngantuk
Granul 20 mg dalam kapsul
3. Antispasmodik
Anti kolinergik tanpa efek sentral hanya di perifer. Anti muskarinik.p-simpatikolytik
Protipe Atropin, obat syntetik dibandingkan dengan Atropin dan efek samping.
Farmakodinamik: COV: 0,5 mg stimulsi SSP lebih besar depresi skopolamin euphoria,
amnesia, ngantuk; Mata ; midriasis karena m.constrictor pupilae, m.ciliaris; CVO: 2
mg menghambat n.vagus; Otot polos sal.kemih: relaksasi m.detrusor dan konstriksi
sfingter kelenjar eksokrin; hypo
Obat kelompok : 1) Papaverin tab 40 mg, 2) Atropin 0,25 mg /tab, 3) Ekstrak
Belladon 10 mg/tab, 4) Skopolamin 1 mg/tab, 5) Clidium 2,5 mg tab, 6) Butropium Br
5 mg/tab Hiosin n-butilbromida 10 mg/tab, 7) Skopolamin metilbromida 1 mg/tab
4. Obat Konstipasi/ Laksans
Memperlancar defekasi
a. Pencahar rangsang, merangsang mukosa, syaraf intramural, otot polos usus,
meningkatkan peristaltik.dan sekresi lender.
minyak jarak, zat aktip asam resinolat, masa laten 3 jam
Difenilmektan (p.p), antrakinon masa laten 6 jam
Berasal dari daun dan cassia angustifolia, kulit pohon Rhamnus pursiana
Bisakodil drags 10 mg masa laten 6-12 jam, terdapat bentuk supp. lewat rectal
b. Pencahar garam
Mg SO4, 30 gr
Menaikkan tekanan osmotic cairan lumen usus misalnya gula disakarida, laktulosa
Bentuk syrup 10 gr/15 ml
c. Pencahar pembentuk massa
Mengikat air dan ion dalam lumen kolon, seperti metilsellulosa, efek setelah 12-24 jam
Agar agar, koloid hidrofil, hemisellulosa
d. Pencahar emolien
melunakkan tinja, menurunkan tegangan permukaan,
Dioktil Na sulfosuksinat 24-48 jam
Parafin cair : reabsorbsi air menurun, gannguan absorbsi vitamin, zat lemak
Na lauryl`sulfoasetat, sorbitol, glyseropolyethylen sebagai enema per rectal
5. Obat diare non spesifik
- Bersifat narkotik, misalnya Loperamid 2 mg, diserap disal.cerna menghambat
peristaltic/menekan peristaltik
- Berefek local, mengadsorbsi toksin, adstrigen
* Norit (karbon adsorben), Kaolin senyawa silikat
* Pektin berfungsi mengumpalkan, menarik air
* Attapulgit

6. Obat Infeksi Saluran Cerna


A. Tetrasiklin
Asal dari jamur Str.aureofaciens menghasilkan Klortetrasiklin
Str. Rimosus menghasilkan oksitetrasiklin
Macam 2: Tetrasiklin, Doksisiklin, Minosiklin, Demetilklortetrasiklin
MA: menghambat sintesa protein, bakteriostatik. Spektrum antimikroba luas
Farmakokinetik: 30-80 % Tetrasiklin diserap pada sal.cerna. Doksisiklin, Minosiklin
diserap 90 persen pada usus halus bagian atas dan lambung
Diganggu oleh adanya makanan, pH tinggi dan dengan Antasida
membentuk kompleks (kelat). Dieskresi lewat ginjal
Pembagian: Absorbsi kurang baik masa paruh 6-9 jam: Tetrasiklin, Klortetrasiklin,
Oksitetrasiklin
Absorbsi lebih baik masa paruh 16 jam. Dosis 150 mg tiap 6 jam:
Demetilklortetrasiklin
Absorbsi baik sekali ,masa paruh 17-20 jam: Dosis100 g 2kali
Minosiklin, Doksisiklin
Terikat dengan jaringan tulang yangtumbuh membentuk komplek warna coklat sampai
kelabu tua. Tetrasiklin yang sudah rusak membentuk anhidro 4 epitetrasiklin menimbulkan
poliuri, polidipsia, proteinuria, nausea, muntah, gangguan ginjal disebut Fanconi
syndrome.
B. Kloramfenikol
Asal dari jamur Str. Venezuelae anti mikroba kuat, menghambat sintesa protein dengan
jalan menghambat enzyme peptidil transferase. Bakteriosastik dapat menimbulkan anemia
aplastik. Terdapat dalam sediaan palmintat dan stearat,kapsul 250 mg dan 500 mg. Diserap
dengan cepat pada sal.cerna, dimetabolisme di hati dengan penambahan asam glukoronat.
Dieskresi lewat ginjal.
Efek samping:
1. Reaksi toksik bila kadar lebih 25 ug/ml deprsi sumsum tulang, pulih bila dosis
dihentikan
2. Reaksi diduga kelainan gen atau idiosinkrasi berupa anemiaplasik
3. Sindroma Gray apabila diberikan pada bayi neonatus premature
Turunan nya Thiamfenikol
Lebih aman dari Kloramfenikol tanpa adanya anemia apalstik
9. Hepatoprotektor dan Regulator Saluran Cerna
Yang biasa digunakan: Methionin, Lecithine, Curcumin sebagai hepatoprotektor.
Methionin adalah suatu asam amino esensiale pembentuk cholin. Cholin +
gliserofosfat + asam lemak menjadi lecithin, suatu lipoprotein sebagai transport lemak
di darah.Methionin bagian dari beta globulin dari lipoprotein berguna sebagai
lipotropic
Regulator saluran cerna
a. Metoclopramid
Struktur mirip Prokainamid,tapi efek anestesi local kurang, kemungkinan
1. potensiasi dengan efek kolinergik
2. Efek langsung pada otot polos di usus
3. Penghambatan dopaminergik sentral
Pada sal.cerna : - memperkuat tonus sfingter esophagus distal
- Pada gaster memperkuat kontraksi pada bgn antrum
- memperbaiki kordinasi kontraksi antrum dan duodenum
mempercepat
Pengosongan lambung.kontraksi otot polos.

Sentral: bersifat anti emetic berdasarkan efek sentral dan perifer. Menaikkan
ambang rangsang muntah di CTZ. Diperifer menurunkan kepekaan syaraf
visceral yang menghantar impuls aferen dari sal.cerna ke pusat muntah
Antagonis dopamine sentral merupakan dasar anti emetic dan gejala
ekxtrapiramidal. Merangsang sekresi prolaktin memperbaiki laktasi.
Tidak boleh diberikan pada obstruksi,pendarahan,perforasi sal.cerna
Tablet dan injeksi 5 mg,10 mg
Domperidone
Turunan benzimidazolin suatu antagonis dopamine seperti klorpromazin.
Mekanisme anti muntah mencegah refluks esophagus, meningkatkan tonus sfingter
Esophagus bgn bawah. Tidak menimbulkan efek sentral
Tersedia bentuk tablet 10 mg dan syrup, dan supp.
Cisepride derivate dari domperidone
Kolelitolytik: Chenodeoxycholic acid, ursodeoxycholic acid (Urdaflak)
Obat hemorohoid:
Bismuth sub gallat,Bismuth subnitrat,Cinchonin(Borraginol)
Anusol, Anusol (H) zat adstrigent + Hydocortison
Ultraproct supp. (lidocain + adstrigent + Fluocortolone (steroid0

You might also like