Mount Bromo

Geological Summary
The 16-km-wide Tengger caldera is located at the northern end of a volcanic massif extending from Semeru volcano. The
massive volcanic complex dates back to about 820,000 years ago and consists of five overlapping stratovolcanoes, each
truncated by a caldera. Lava domes, pyroclastic cones, and a maar occupy the flanks of the massif. The Ngadisari caldera at
the NE end of the complex formed about 150,000 years ago and is now drained through the Sapikerep valley. The most recent
of the calderas is the 9 x 10 km wide Sandsea caldera at the SW end of the complex, which formed incrementally during the
late Pleistocene and early Holocene. An overlapping cluster of post-caldera cones was constructed on the floor of the Sandsea
caldera within the past several thousand years. The youngest of these is Bromo, one of Java's most active and most
frequently visited volcanoes.
Tengger Kaldera atau Gunung Bromo memiliki lebar 16 km dan berlokasi di bagian utara dari jalur gunungapi yang berawal
dari Semeru. Komplek volkano tersebut berumur tidak lebih tua dari 820,000 tahun yang lalu dan terdapat 5 stratovolkano
yang saling tumpeng tindih, dan masing masing dipotong oleh sebuah kaldera. Kubah lava, kerucut piroklastik dan maar
menempati sayap dari gunungapi yang ada. Kaldera Ngadisari pada Timur Laut pada jajaran gunungapi terbentuk pada
150,000 tahun yang lalu dan sekarang membentuk lembahan yang disebut lembah Sapikerep. Kaldera terbaru adalah
kaldera Sandsea yang memiliki lebar 9 x 10 km pada arah Barat Daya dari komplek volkano yang ada, terbentuk pada masa
Pleistosen Akhir dan Holosen Awal. Terdapat suatu cones yang berada di kaldera Sandsea yang terbentuk beberapa ribu
tahun yang lalu yang disebut sebagai Bromo, salah satu gunungapi aktif di Jawa dan paling sering dikunjungi.

Basic Data
Basic Data

Volcano Number

263310

Last Known Eruption

2012 CE

Elevation

2329 m / 7639 ft

Latitude

7.942S

Longitude

112.95E

Volcano Type
Stratovolcano(es)
Caldera(s)
Pyroclastic cone(s)
Lava dome(s)
Maar
Rock Type
Major
Trachyandesite / Basaltic trachy-andesite
Basalt / Picro-Basalt
Andesite / Basaltic Andesite
Tectonic Setting
Gunung bromo merupakan salah satu gunung yang berada di jalur pegunungan gunung api. Pembentukan jalur gunung api
pada jawa diakibatkan oleh proses tektonik berupa interaksi antara lempeng indo-australia yang menunjam dibawah
lempeng Eurasia.
Pulau jawa pada dasarnya memiliki ketebalan yang tipis, kurang lebih hanya 25 km, menyebabkan magma yang bersifat
basaltic dapat naik ke permukaan. Namun, dengan adanya subuksi lempeng indo-australia menyebabkan adanya perubahan
komposisi magma dari basaltic berubah menjadi andestik.
Subduksi
Subduction zone
Continental crust (> 25 km)

Bromo volcano steams at the left in this view from the rim of Ngadisari caldera, the older of two Tengger calderas. The
pyroclastic cones of Bromo and the conical, parasol-ribbed Batok in the lower center, are two of several post-caldera cones of
Tengger caldera. The towering conical peak of Semeru, Java's highest volcano, appears in the background at the end of a long
N-S trending volcanic massif.

Uap volkano yang ada pada bagian kiri merupakan uap dari Bromo yang dilihat dari puncak pinggiran dari kaldera Ngadisari,
kaldera tertua dari kaldera yang ada. Kerucut Piroklastik dari Bromo dan parasol ribbed Batok pada bagian tengah bawah,
merupakan dua dari beberapa gunung kerucutyang terbentuk setelah adanya kaldera Tengger. Pada bagian belakang tampak
gunung Semeru.

Semeru, Java's highest volcano, is seen in eruption on the skyline at the southern end of a volcanic chain extending from
Tengger caldera on the north. The ribbed post-caldera cone of Batok is the center foreground and the steaming cone of
Bromo in the left foreground. This sunrise view from the rim of Tengger caldera is a popular tourist destination.

Pada bagian tengah merupakan Batok dan uap yang ada merupakan uap yang berasal dari Bromo. Gambar ini tampak dari
puncak pinggiran dari kaldera Tengger

Steam rises from the crater of Bromo, one of several post-caldera cones constructed within the Tengger caldera. The low rim
of the younger Tengger (Sandsea) caldera rises immediately above the flat caldera floor; the background ridge forms the
northern wall of the 16-km-wide Ngadisari caldera. Minor explosive eruptions are common at Bromo, one of Java's most active
volcanoes.

Uap berasal dari crater yang ada di Bomo, salah satu cone yang terbentuk setelah kaldera Tengger. Garis lingkaran dari
kaldera Sandsea terbentuk diatas kaldera Tengger yang lebih tua; dinding yang berada di bagian utara dengan luas 16 km
merupakan kaldera Ngadisari. Eksplosif kecil sering terjadi di Bromo.

Tengger caldera is about 16 km wide and 0.5 km deep. Seven eruptive centers appear on the floor of the flat-bottomed
Sandsea caldera, the youngest at the compound Tengger caldera. The cluster of post-caldera cones was constructed along EW and NNE-SSW fracture zones, the latter localizing Bromo, the active steaming volcano in this view from the south. The
Bromo crater, with a N-S diameter of 800 m and an E-W one of 600 m, contains a terrace indicating the migration of its
eruptive center to the north.

Batok (right), a prominent pyroclastic cone on the floor of Tengger caldera, is one of the youngest of the post-caldera cones.
Charcoal from a scoria layer on the eastern flank of Batok was radiocarbon dated at about 360 years ago. The only younger
pyroclastic cone of Tengger caldera is the historically active Bromo, which is steaming to the left of Batok.

Subfeature in Bromo
Cones

Feature Name
Batok
Bromo
Brama
Cemara Lawang
Cemorolawang
Kursi, Gunung
Koersi, Gunung
Pananjakan
Panandjakan
Semongkrong, Gunung
Watangan, Gunung
Widodaren, Gunung

Feature Type
Pyroclastic cone

Elevation

Pyroclastic cone

2329 m

Latitude

Longitude

Stratovolcano
Pyroclastic cone
Cone

2770 m

Cone
Cone
Pyroclastic cone

Crater

Feature Name
Grati
Keciri, Gunung
Kundi-Baruklingting-Sapikerep
Ngadisari

Feature Type
Maar
Pleistocene caldera
Pleistocene caldera
Pleistocene caldera

Elevation

Latitude

Longitude

Nongkojajar
Sandsea
Segarawedi Kedul
Segarawedi Kidul
Segarawedi Lor

Pleistocene caldera
Caldera
Crater
Crater

Dome

Feature Name
Gondang
Gunturan
Penunggul
Prongoll
Ringgit
Sambinongko
Sedaeng

Featu
Elevati Latitu Longitu
re
on
de
de
Type
Dome
Dome
Dome
Dome
Dome
Dome
Dome

2010 Nov 26

2012 Jun 13

Confirmed

Historical Observations

2004 Jun 8

2004 Jun 24 3 days

Confirmed

Historical Observations

2000 Nov 29

2001 Jan 15 (in or after)

Confirmed

Historical Observations

1995 Sep 9

1995 Dec

Confirmed

Historical Observations

1995 Mar 3

1995 May 26 5 days

Confirmed

Historical Observations

1984 May 12

1984 May 31

Confirmed

Historical Observations

1983 Dec 21

1983 Dec 21

Confirmed

Historical Observations

[ 1983 Apr 15 5 days ]

[ 1983 Jun 28 1 days ]

Uncertain

1980 Jun 5 1 days

1980 Sep 20

Confirmed

Historical Observations

1972 Jan 26

1972 Mar

Confirmed

Historical Observations

1956 Jun

1956 Jul (?)

Confirmed

Historical Observations

1955 Dec 29

1955 Dec 30

Confirmed

Historical Observations

1950 May 27

1950 Aug

Confirmed

Historical Observations

1948 Feb 15

1948 Apr 25

Confirmed

Historical Observations