You are on page 1of 21

21/04/2010

Filum Arthropoda
SubFilum KLASIFIKASI

Tribolita Mandibulata Chelicerata


Kelas Kelas
Xiphosora
Crustacea Chelopoda Pauropoda Eurypterida
Pycnoogonida
Diplopoda Insecta Symphyta Arahnida
SubKelas

Pterygota Apterygota
Ordo :
Endopterygota Exopterygota Protura
Ordo : Neuroptera; Ordo: Odonata; Diplura
Diptera; Mecoptera; Ephimeroptera; Colembola
Tricoptera; Orthoptera; Isoptera; Tysanura
Lepidoptera; Dermaptera; Plecoptera; Microcoryphia
Strepsiptera; Mallophaga; Embioptera;
Siphonaptera Zoraptera; Anoplura;
Coleoptera; Hemiptera; Homoptera;
Hymenoptera Thyasanoptera; Psocoptera

DasLinTan by Sudarmo 1
21/04/2010

KLASIFIKASI SERANGGA
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Sub filum: Mandibulata
Kelas : Insecta
Ordo : ______ptera
Famili : _______idae
Genus :
Spesies :
Nama diberikan agar setiap orang dapat membicarakan objek yang
sama
Nomenklatur (aturan pemberian nama)
1. Nama Ilmiah
Menurut Internasional Code of Zoological Nomenclatur disebut
sistem tatanama binomial. Ex: Plannococcus citri Linn.
2. Nama umum
Adalah nama lokal, berbeda untuk tempat yang berbeda

Sebagai contoh, serangga yang biasanya dikenal lebah


madu, klasifikasinya sbb:
 Kingdom : Animalia
 Filum : Arthropoda
 Subfilum : Mandibulata
 Kelas : Insekta
 Subkelas : Pterygota
 Infrakelas : Neoroptera
 Divisi : Endopterygota
 Ordo : Hymenoptera
 Subordo : Apocrita
 Superfamili : Apoidea
 Famili : Apidae
 Subfamili : Apinae
 Genus : Apis
 Spesies : Apis Mellifera L.

DasLinTan by Sudarmo 2
21/04/2010

FILUM ARTHROPODA
(arthros=buku, poda=kaki/tungkai)

Ciri-ciri :
 Memiliki tubuh beruas-ruas (tagmosis: bisa dibedakan dengan jelas
bagian kepala,toraks dan abdomen)
 Memiliki kaki beruas-ruas dan berpasangan
 Memiliki alat mulut beruas dan dapat beradaptasi untuk cara makan
 Memiliki kerangka luar (eksoskeleton), berkhitin dan beruas-ruas
 Memiliki hemocoel (rongga darah) dengan tabung dorsal
 Bernafas dg permukaan tubuh, insang, trakhea atau paru-paru
 Memiliki sistem syaraf ventral
[atas =dorsal, bawah =ventral, depan =frontal, samping = lateral,
belakang = posterior]
 Alat pencernaan makanan berbentuk tabung, terletak di sepanjang
tubuh
 Alat pembuangan melalui pipa panjang pada rongga tubuh

Ciri-ciri serangga :
 Tubuh terbagi menjadi 3 bagian (yaitu : kepala; toraks
dan abdomen)
 Memiliki sepasang antena pada kepala; mata majemuk
(melihat bayangan); mata tunggal/oseli (membedakan
intensitas cahaya) dan alat mulut
 Pada toraks memiliki : 3 pasang tungkai (ruas kaki: koksa,
trokanter, femur, tibia, tarsus) dan 2 pasang sayap
 Abdomen memiliki spirakel (tempat keluar masuknya
udara) dan ovipositor (alat peletak telur pada betina)

DasLinTan by Sudarmo 3
21/04/2010

DasLinTan by Sudarmo 4
21/04/2010

Tiga kepala serangga (berdasarkan posisi alat mulut)


1. Hipognatus (alat mulut terletak di bawah)
2. Prognatus (alat mulut terletak di depan)
3. Ophistognatus (alat mulut ke belakang dan memanjang)

PERKEMBANGAN
A. Perkembangan Embrionik :
1. Oviparitas : serangga meletakan telur yang telah matang &
dibuahi.
2. Ovoviviparitas : telur dibuahi secara normal, tetapi tetap
ditahan dan menetas di dalam tubuh serangga betina
3. Viviparitas : perkembangan embrio terjadi di dlm tubuh
serangga betina.
4. Poliembrioni : setiap sel telur berkembang menjadi dua
sampai banyak embrio
5. Partenogenesis : sel telur berkembang menjadi embrio tanpa
pembuahan (fertilisasi)
6. Paedogenesis : serangga pra dewasa (larva) memiliki alat
kelamin telah matang dan dapat menghasilkan keturunan
(Coleoptera: Micromalthus sp)

DasLinTan by Sudarmo 5
21/04/2010

B. Pasca Embrionik (setelah telur menetas)


• Setelah telur menetas serangga pradewasa mengalami
serangkaian perubahan bentuk dan ukuran menjadi
serangga dewasa yang disebut metamorfosis.
• Terjadi proses ganti kulit secara berkala yang disebut
eksdisis. Pada proses ini eksoskeleton ditanggalkan
dan diganti dengan kulit baru. Eksoskeleton yang
ditinggalkan disebut eksuvium (jamak: eksuvia)
• Bentuk serangga pradewasa di antara dua proses ganti
kulit yang berurutan dinamakan instar. Serangga
pradewasa yang baru keluar dari telur disebut instar I,
setelah instar I berganti kulit maka bentuk tersebut
dinamakan instar II dst

Untuk menentukan nomor instar pada


perkembangan larva atau nimfa serangga
digunakan cara menurut Chu (1948) sbb:
Nomor instar = n + 1, dimana n adalah
banyaknya ganti kulit.
contoh : serangga pradewasa telah ganti kulit 2
kali, maka nomor instarnya : 2 + 1 = 3. jadi
serangga pradewasa tersebut adalah instar III

DasLinTan by Sudarmo 6
21/04/2010

Adanya metamorfosis serangga secara


ekologis diperoleh beberapa keuntungan :

1. Adanya perbedaan habitat, beberapa larva serangga


mempunyai habitat yang berbeda dengan habitat
imagonya
2. Adanya perbedaan makanan untuk larva dan
imagonya

Metamorfosis serangga dapat


dikelompokkan ke dalam empat tipe :
A. Ametabola (tanpa metamorfosis)
Bentuk luar serangga pradewasa
(gaead) serupa dengan imagonya,
kecuali ukuran dan kematangan alat
kelamin. Gaead dan imago biasanya
hidup pada habitat sama dan
makanan sama. Terjadi pada
serangga tak bersayaf primitif,
subklas Apterygota, ordo: Protura,
Diplura, Colembolla dan Thysanura
(kutu buku)

DasLinTan by Sudarmo 7
21/04/2010

B. Paurometabola (Metamorfosis bertahap)


 Bentuk umum serangga pradewasa
menyerupai serangga dewasa tetapi
terjadi perubahan bentuk dan ukuran
pada serangga dewasa seperti
terbentuknya bakal sayap, ukuran tubuh
dan alat kelamin. Serangga pradewasa :
nimfa. Nimfa : serangga pradewasa yang
mempunyai bakal sayap
di luar tubuh dan
tergolong dalam
paurometabola.
Contoh : ordo
Hemiptera,
Orthoptera, Isoptera,
Thysanoptera,
A
Homoptera, Anoplura,
Neuroptera, dan
Dermaptera Metamorfosis bertahap (paurometabola): A) Ordo Hemiptera; B)
Ordo Orthoptera

C. Hemimetabola
(metamorfosis tidak
sempurna)
Serangga pradewasa disebut
Naiad. Naiad dan imago hidup
pada habitat yang berbeda
(naiad hidup di air, imago
hidup di darat/udara). Naiad
memiliki modifikasi misalnya
insang trakhea, tungkai antara
lain untuk melekat, memanjat,
dan menggali, tubuh untuk
berenang, alat mulut untuk
mencari makan dalam air.
Contoh : ordo Odonata
(Capung), ordo
Ephemeroptera dan
Plecoptera

DasLinTan by Sudarmo 8
21/04/2010

D. Holometabola (metamorfosis
sempurna/lengkap)
 Telur (menetas) larva pupa Imago
 Serangga pradewasa (larva dan pupa) memiliki bentuk
yang sangat berbeda dengan imago.
 Larva biasanya menempati habitat dan makanan yang
berbeda dengan imagonya. Larva merupakan fase yang
paling aktiv makan.
 Pupa terdapat dalam kokon, puparium, atau tidak
terlindung/terbuka. Pupa merupakan fase yang tidak
aktiv makan dan merupakan bentuk peralihan yang
dicirikan dengan terjadinya perombakan dan penyusunan
kembali alat-alat tubuh bagian dalam dan luar. Contoh :
ordo Diptera (lalat, nyamuk), ordo Lepidoptera (kupu-
kupu), ordo Coleoptera (kumbang), ordo Hymenoptera
(semut, lebah)

DasLinTan by Sudarmo 9
21/04/2010

Gambar Metamorfosis
sempurna
(holometabola)
dimulai dari telur,
kemudian larva, pupa
dan imago : A)
Kumbang (ordo
Coleoptera; B) ngengat
(ordo Lepidoptera); C)
nyamuk (ordo Diptera)

Larva
Larva atau ulat adalah bentuk serangga muda antara telur dan
pupa pada serangga dengan metamorfosis sempurna. Ciri-ciri
larva antara lain tidak memiliki tunas sayap (wing bud) dan tanpa
mata majemuk.
Berdasarkan bentuk & strukturnya, larva digolongkan :
1. Compodeiform. Tubuhnya pipih, memanjang, tungkai
panjang dan biasanya memiliki sersi (filamen kaudal). Larva
ini biasanya dan banyak bersifat sebagai predator. Contoh:
ordo Coleoptera (carabidae, staphylinidae), Tricoptera,
Neuroptera dan Odonata
2. Carabiform. Tubuhnya seperti compodeiform, tetapi tungkai
lebih pendek dan biasanya tidak memiliki filamen kaudal.
Terdapat pada larva Chrysomelidae, Lampyridae, Carabidae
dan Melyridae

DasLinTan by Sudarmo 10
21/04/2010

3. Erusiform. Dikenal dengan nama ulat. Tubuhnya silinder,


kepala berkembang sempurna dengan antena pendek, pada
abdomen terdapat tungkai palsu (abdomen leg). Pada larva
kupu-kupu & ngengat terdapat kait-kait yg disebut kroket
terletak di bagian bawah tungkai palsu. Terdapat pada ordo
Lepidoptera, Mecoptera dan beberapa Hymenoptera
4. Scarabaeiform. Dikenal dengan nama lundi, bertubuh
silinder dengan bentuk melengkung (seperti huruf C). Kepala
berkembang sempurna, mempunyai tungkai pada toraks,
tetapi tidak memiliki tungkai palsu, pada toraks terdapat
sepasang spirakel, dan delapan pasang spirakel pada
abdomen. Larva ini biasanya lamban dan tidak aktiv. Banyak
ditemukan pada ordo Coleoptera famili Scarabidae, Ptinidae
dan Brachidae

5. Elateriform. Berbentuk seperti cacing, tubuh


memanjang dan silinder dengan dinding tubuh tebal
dan keras, tungkai pendek dan rambut-rambut duri
teriduksi. Larva ini mirip scarabaeiform dan vermiform.
Terdapat pada famili Elateridae, Tenebrionidae dan
Eurypogonidae
6. Platyform. Bertubuh pipih, pendek dan lebar. Tungkai
pendek, tidak tampak atau tidak ada. Famili
Limacodidae dan Psephanidae
7. Vermiform. Bentuknya seperti belatung, tubuhnya
memanjang seperti cacing, tidak bertungkai dan
biasanya kapsul kepala tidak berkembang dengan baik.
Terdapat pada ordo Diptera, Siphonaptera, kebanyakan
Hymenoptera, beberapa Coleoptera dan Lepidoptera

DasLinTan by Sudarmo 11
21/04/2010

Macam-macam bentuk larva: A.


Compodeiform (Coleoptera,
Tenebrionidae); B. Carabiform
(Coleoptera, Carabidae); C.
Eruciform (Lepidoptera; hampir
semua famili); D. Scarabaeiform
(Coleoptera Scarabidae); E.
Elateriform (Coleoptera Elateridae);
F. Platyform (Lepidoptera
Limacodidae); G. Vermiform (Diptera
Tephritidae)

Pupa
Pupa atau kepompong adalah masa istirahat (periode
non aktiv) pada semua serangga yang mengalami
metamorfoisi sempurna. Pupa ada yang tidak berumah
(kokon) dan ada yang berumah seperti ulat sutera
(Bombyx mori). Pada lalat (ordo Diptera) pupa biasanya
terdapat di dalam puparium, yaitu kulit larva instar
terakhir yang mengeras. Beberapa tipe-tipe pupa :
1. Obtek. Tipe ini dilengkapi dengan embelan (appendages)
yang melekat pada tubuh dan umumnya terlindung di dalam
kokon. Terdapat pada ordo Lepidoptera, Coleoptera dan
beberapa Diptera subordo nematocera

DasLinTan by Sudarmo 12
21/04/2010

2. Eksarat. Tipe ini dilengkapi dengan embelan bebas dan


biasanya tidak melekat pada tubuh serta tidak memiliki
kokon. Terdapat pada serangga dengan metamorfosis
sempurna kecuali Diptera dan Lepidoptera. Ada dua subtipe:
a). Eksarat dektisus, yakni pupa dengan mandibel yang dapat
digerakkan untuk membantu merobek kokon atau sel pupa.
Pupa jenis ini terdapat pada ordo Neuroptera, Mecoptera,
beberapa Lepidoptera dan Hymenoptera; b). Eksarat
adektisus, yakni pupa di mana mandibel tidak digerakkan
dan menempel pada kepala.
3. Koartat. Pupa seperti eksarat, tetapi terbungkus dalam
puparium. Terdapat pada Diptera subordo brachycera

Bentuk pupa serangga holometabola. A. Obtek


(Lepidoptera); B. Eksarat (Coleoptera); C. Koartat
(Diptera)

DasLinTan by Sudarmo 13
21/04/2010

Peranan serangga
Berdasarkan fungsinya di alam, dikenal ada tiga macam
serangga:
1. Serangga berguna (Useful Insect). Contoh ordo
Hymenoptera, misalnya tawon madu, Apis indica
2. Serangga pembantu (Helpful Insect). Contoh
ordo Hymenoptera, misalnya jenis parasitoid
(Trichogramma sp.; Apanteles sp); ordo Coleoptera
misalnya sebagai predator (Coccinella sp. dan
Curinus sp)
3. Serangga perusak (Destructive Insect). Serangga
yang bertindak sebagai hama.

Ordo serangga yang menjadi hama

1. Orthoptera (belalang, jangkrik, orongorong)


2. Isoptera (rayap)
3. Thysanoptera (Thrips)
4. Hemiptera (kepik)
5. Homoptera (wereng, kutu daun)
6. Lepidoptera (ulat kupu-kupu, ngengat)
7. Coleoptera (kumbang)
8. Diptera (larva lalat, nyamuk)

DasLinTan by Sudarmo 14
21/04/2010

DasLinTan by Sudarmo 15
21/04/2010

DasLinTan by Sudarmo 16
21/04/2010

Ordo serangga yang menjadi musuh alami


serangga :
1. Orthoptera --------> Predator
2. Hemiptera --------> Predator
3. Lepidoptera --------> Predator
4. Neuroptera --------> Predator
5. Coleoptera --------> Predator
6. Diptera --------> Parasitoid, predator
7. Hymenoptera --------> Parasitoid
8. Dermaptera --------> Predator

DasLinTan by Sudarmo 17
21/04/2010

DasLinTan by Sudarmo 18
21/04/2010

Berdasarkan cara menyerang tanaman, ada tiga


golongan berdasarkan tipe alat mulutnya:
1. Mandibulata. Alat mulut menggigit dan
mengunyah.
2. Haustelata. Alat mulut menusuk dan menghisap
3. Labelata. Alat mulut untuk menghisap
Berdasarkan jumlah inang dibedakan :
1. Monofaga : serangga yang memiliki satu jenis inang
2. Oligofaga : serangga yang mempunyai beberapa jenis
inang
3. Polifaga : serangga yang mempunyai banyak jenis
inang

DasLinTan by Sudarmo 19
21/04/2010

Berdasar cara merusak dan


gejala kerusakan
 Hama penyebab gejala Puru (bengkak). Hama ini
masuk ke dalam jaringan tanaman yang masih muda
dan menghisap jaringan yang menimbulkan gejala
puru akibat adanya sekresi. Sekresi tersebut
menyebabkan terangsangnya pertumbuhan jaringan
di sekitar luka. Puru dapat terjadi pada akar, daun, biji
maupun batang. Contoh puru daun oleh hama ganjur
pada tanaman padi; puru biji oleh Anguina triciti pada
biji gandum; puru akar oleh Meloidogyne sp. dan puru
batang oleh Hypolixus pica pada bayam.

 Hama pemakan. Hama ini memiliki alat mulut


menggigit mengunyah. Bagian tanaman yang
dimakan: daun, batang, buah dan akar. Contoh
penggerek batang Tryporiza innotata yang menyerang
tanaman padi; penggerek pucuk tebu Scirpophaga
nivella; penggerek buah nangka Bactrocera umbrosus;
penggerek polong kedelai Etiella zinckenella
 Hama pengisap. Bertipe mulut menusuk menghisap.
Biasanya menghisap cairan sel pada daun atau bagian
lain sehingga menimbulkan becak. Bisa juga bersifat
sebagaivektor penyakit. Contoh Nilaparvata lugens
wereng padi dan vektor virus kerdil hampa; Nephotetix
impicticeps vektor penyakit tungro pada padi

DasLinTan by Sudarmo 20
21/04/2010

 Hama Pengorok. Menyerang dengan cara memakan


daging daun dengan meninggalkan epidermisnya
sehingga daun akan tampak transparan. Contoh :
Brontispa longissima yang menyerang daun kelapa
 Hama penggulung. Merusak daun dengan cara
menggulung daun kemudian memakannya dari dalam
gulungan. Contoh Lamprosema indicata penggulung
daun kedelai; Enarmonia sp., penggulung daun teh

Dari segi ekonomi


 Hama utama (key pest). Hama yang setiap saat atau musim selalu
muncul menyerang tanaman. Contoh, Crocidolomia pavonana yang
menyerang kubis
 Hama kadang-kadang (occasional pest). Hama yang menyerang
ketika kondisi tanaman kurang terawat. Contoh Anticyra combusta
pada tanaman tebu
 Hama potensial (potential pest). Hama yang suatu waktu menyerang
tanaman sehingga sangat merugikan. Contoh Leucopolis rorida
pada ketela pohon
 Hama penting (major pest). Sitophilus oryzae yang menyerang
beras; Tribolium sp. yang menyerang tepung.
 Hama kurang penting (minor pest). Contoh: Lasioderma serricorne
yang menyerang tembakau
 Hama insidentil. Hama yang tidak selalu ada dan tidak menimbulkan
kerusakan

DasLinTan by Sudarmo 21

You might also like