Introduction

The oral mucosa consists of two layers: an epithelium (stratified squamous

epithelium) and an underlying layer of connective tissue, which is the lamina
propia. Mucosa forms the lining of the oral cavity and shows regional
modifications corresponding to functional needs. The keratinized palate and
gingiva have a masticatory function. The dorsal (superior) surface of the tongue is
specialized with regard to taste and masticatory functions. Numerous taste buds
are located in the epithelium of the tongue, which is also keratinized. The
remainder of the oral mucosa functions as a lining. The epithelium of the oral
cavity is continually being replaced by basal cells that divide, migrate to the
surface, and eventually wear off during normal functions of speech and
mastication. Beneath select areas of the oral mucosa is a loose connective tissue,
the submucosa.
Development and Structure of Oral Epithelium
The epithelium of the oral cavity is derived from the embryonic ectoderm and is
stratified squamous throughout. As is true of stratified squamous epithelium
elsewhere, the cells vary from cuboidal or low columnar at the connective-tissue
interface to flat squamous at the surface. Most of the mucosal surface of the oral
cavity is lined by a nonkeratinized, stratified squamous epithelium, except for the
gingiva, hard palate, and dorsal surface of the tongue where the epithelium is
keratinized. From the underlying connective tissue of the lamina propia to the
surface, the four layers in the nonkeratinized epithelium are: the stratum basale
(basal

layer),

stratum

spinosum

(spinous

layer),

stratum

intermedium

(intermediate layer), and stratum superficiale (superficial layer). In keratinized

epithelium there are also four layers or strata. The first two layersthe stratum
basale and stratum spinnosumare the same as in nonkeratinized epithelium, and
the next two layers are the stratum granulosum (granular layer) and stratum
corneum (keratinized layer).
Stratum Basale
The cells of the stratum basale are cuboidal or low culomnar and form a single
layer resting on the basal lamina at the interface of the epithelium and lamina
propia. The epithelia of the oral mucosa area in a constant state of renewal, and
the basal cells show the most mitotic activity.

Stratum Spinosum
The stratum spinosum usually is several cells thick, and mitotic figures can
occasionally be seen in the layer adjacent to the basal cell layer. The stratum
basale and the first layer(s) of the stratum spinosum are sometimes referred to as
the stratum germinativus. This zone gives rise to new epithelial cells. The cells of
the stratum spinosum are shaped like polyhedron, with short cytoplasmic
processes. At the point where the processes of neighboring cells meet, mechanical
adhesion (desmosomes) can be seen coupling the cells. Under the light
microscope, the normal appearance of these stratum spinosum cells usually is
accentuated by shrinkage artifacts produced during routine fixation, staining, and
mounting. This has caused some observers to refer to this layer as the prickle cell
layer. These cells have an abundance of intracytoplasmic fibrils (tonofibrils) that
project toward and attach to the desmosomes. In the upper layers of the stratum
spinosum, the cells contain a unique cytoplamic inclusion in the form of dense
spherical granules. Because of the intimate association of these granules with the
cell membrane, they are often referred to as membrane-coating granules. These
granules fuse with the cytoplasmic membrane of the cell and exteriorize their
contents into the intercellular spaces. Morphologic differences have been shown
between the membrane-coating granules in keratinized and nonkeratinized
epithelium. The precise nature and function of these granules is not yet known.
Stratum Granulosum
The cells of the stratum granulosum are flat and stacked in a layer three to five
cells thick. This layer is prominent in keratinized epithelium but deficient or
nonexistent in nonkeratinized epithelium. The cells of this layer have many dense,
relatively large (0,5 to 1 m) keratohyaline granules in their cytoplasm. Many
microfilaments are closely with these granules. Viewed under the light microscope
the granules are basophilic (blue with a hematoxylin stain), and viewed under the
electron microscope they are dense (appearing black). They are closely associated
with ribosomes. There are many microfilaments throughout the cells of this layer.
The keratohyaline granules help to form the matrix for the numerous keratin fibers
found in the superficial layers. Recently, many studies have shown great
heterogeneity in the types of cytokeratins synthesized in the oral epithelium of

various locations. Variations in the cytokeratin patterns have been shown in

pathologically changed oral mucosa. Some 27 cytokeratins heve been identified.
Avery, James K. 2002. Oral Development and Histology. 3 rd edition. Stuttgart:
Georg Thieme Verlag.
Stratum Corneum
The surface layer or stratum corneum is composed of flat cells, stained bright pink
with eosin and do not contain nuclei, ribosome, mitochondria and keratohyaline
granule. The pattern of maturation of the cells to form anucleated squames is
known as orthokeratinization.
The masticatory mucosa (e.g. parts of the hard palate and much of the
gingival) reveals a variation of keratinization where the surface layer shows
pyknotic nuclei and partially lysed cell organelles. This process is known as
Parakeratinization.
The keratinized cell becomes compact and dehydrated and covers a greater
surface area than basal cells and prickle cells but smaller than granular cells.
Ultrastructurally the cells of the cornified layer are composed of densely
packed filaments developed from the tonofilaments, altered and coated by the
basic protein of the keratohyaline granule, filaggrin. There is also a sulphur rich
component called loricrin.
The dehydrated squames of keratin are shed in few hours and are replaced
by cells from underlying layers.
The epithelial cells that ultimately keratinize are called keratinocytes. All
epithelial cells have intermediate filaments made of keratin.
Chatterjee, Kabita. 2006. Essentials of Oral Histology. New Delhi: Jaypee
Brothers Medical Pulishers.
Translate
Pendahuluan
Mukosa rongga mulut terdiri dari dua lapisan: sebuah epitel (epitel skuamosa
berlapis) dan lapisan jaringan ikat yang mendasari, yang merupakan lamina
propia. Mukosa membentuk lapisan rongga mulut dan menunjukkan modifikasi
daerah sesuai dengan kebutuhan fungsional. Palatal yang terkeratinisasi dan
gingiva memiliki fungsi pengunyahan. Permukaan dorsal (superior) lidah adalah
khusus berkaitan dengan indera perasa dan fungsi mastikasi. Banyak taste bud
terletak di epitel lidah, yang juga terkeratinisasi. Sisa fungsi mukosa oral sebagai

suatu lapisan. Epitel rongga mulut secara terus-menerus digantikan oleh sel-sel
basal yang membelah, bermigrasi ke permukaan, dan akhirnya hilang selama
fungsi normal berbicara dan mastikasi. Di bawah area pilih dari mukosa oral
adalah jaringan ikat longgar, submukosa.
Perkembangan dan Struktur Epitel Rongga Mulut
Epitel rongga mulut berasal dari ektoderm embrio dan seluruhnya skuamosa
berlapis. Seperti halnya epitel skuamosa berlapis tempat lain, sel-sel bervariasi
dari kolumnar kuboid atau rendah pada penghubung jaringan ikat sampai
skuamosa datar di permukaan. Sebagian besar permukaan mukosa rongga mulut
dilapisi oleh epitel, skuamosa berlapis nonkeratinized, kecuali pada gingiva,
palatum durum, dan permukaan dorsal lidah dimana epitelnya adalah keratin. Dari
jaringan ikat yang mendasari lamina propia ke permukaan, empat lapisan di epitel
nonkeratinized adalah: stratum basale (basal layer), stratum spinosum (spinous
layer), stratum intermedium (intermediate layer), dan stratum superficiale
(superfisial layer). Dalam epitel keratin juga terdapat empat lapisan atau strata.
Dua lapisan yang pertamastratum basale dan stratum spinnosum-adalah sama
seperti pada epitel nonkeratinized, dan dua lapisan berikutnya adalah stratum
granulosum (granular layer) dan stratum korneum (keratinized layer).
Stratum Basale
Sel-sel dari stratum basale adalah kolumnar kuboid atau rendah dan membentuk
lapisan tunggal yang berada pada lamina basal pada pertemuan dari epitel dan
lamina propia. Epitel dari daerah mukosa mulut dalam keadaan konstan
pembaharuan, dan sel-sel basal menunjukkan aktivitas mitosis yang paling
banyak.
Stratum Spinosum
Stratum spinosum biasanya memiliki tebal beberapa sel, dan kadang-kadang
bentuk mitosis dapat dilihat di lapisan yang berdekatan dengan lapisan sel basal.
Stratum basale dan lapisan pertama dari stratum spinosum kadang-kadang disebut
sebagai stratum germinativus. Zona ini menumbuhkan sel-sel epitel baru. Sel-sel
dari stratum spinosum berbentuk seperti polihedron, dengan proses sitoplasma
pendek. Pada titik di mana proses-proses sel tetangga bertemu, adhesi mekanik
(desmosom) dapat dilihat coupling sel. Di bawah mikroskop cahaya, tampilan

normal dari sel-sel stratum spinosum biasanya ditekankan oleh penyusutan artefak
yang dihasilkan selama fiksasi rutin, pewarnaan, dan mounting. Hal ini telah
menyebabkan beberapa pengamat untuk merujuk ke lapisan ini sebagai lapisan sel
prickle. Sel-sel ini memiliki banyak fibril intracytoplasmic (tonofibrils) yang
menjorok menuju dan melekat pada desmosom. Di lapisan atas dari stratum
spinosum, sel mengandung inklusi cytoplamic unik dalam bentuk butiran bulat
padat. Karena hubungan intim butiran dengan membran sel, mereka sering disebut
sebagai membran-lapisan granul. Butiran ini berfusi dengan membran sitoplasma
sel dan mengeksteriorasi isinya ke dalam ruang antar sel. Perbedaan morfologi
telah ditunjukkan antara lapisan membran-butiran pada epitel keratin dan
nonkeratinized. Sifat dan fungsi yang tepat dari butiran ini belum diketahui.
Stratum Granulosum
Sel-sel dari stratum granulosum datar dan ditumpuk di lapisan 3-5 sel tebal.
Lapisan ini menonjol dalam epitel keratin tetapi kurang atau tidak ada di epitel
nonkeratinized. Sel-sel lapisan ini memiliki banyak butiran keratohyaline padat,
relatif besar (0,5 ke 1 m) dalam sitoplasma mereka. Banyak mikrofilamen erat
dengan butiran. Dilihat di bawah mikroskop cahaya butiran basofilik (biru dengan
noda hematoxylin), dan dilihat di bawah mikroskop elektron mereka padat
(muncul hitam). Mereka yang terkait erat dengan ribosom. Ada banyak
mikrofilamen seluruh sel-sel dari lapisan ini. Granul keratohyaline membantu
untuk membentuk matriks untuk serat keratin banyak ditemukan di lapisan
superfisial. Baru-baru ini, banyak penelitian telah menunjukkan heterogenitas
besar dalam jenis cytokeratins disintesis dalam epitel mulut berbagai lokasi.
Variasi dalam pola cytokeratin telah ditunjukkan dalam perubahan mukosa oral
patologis. Beberapa 27 cytokeratins telah diidentifikasi.
Stratum Korneum
Lapisan permukaan atau stratum korneum tersusun dari sel datar, merah muda
cerah diwarnai dengan eosin dan tidak mengandung inti, ribosom, mitokondria
dan granul keratohyaline. Pola pematangan sel untuk membentuk squames
anucleated dikenal sebagai orthokeratinization.
Mukosa masticator (misalnya bagian dari palatum yang keras dan banyak dari
gingiva) mengungkapkan variasi keratinisasi lapisan permukaan dimana

memperlihatkan inti pyknotic dan sebagian organel sel segaris. Proses ini dikenal
sebagai Parakeratinisasi.
Sel keratin menjadi padat dan dehidrasi dan mencakup lebih besar luas permukaan
daripada sel-sel basal dan sel prickle tetapi lebih kecil dari sel-sel granular.
Secara ultrastruktur, sel-sel dari lapisan cornified terdiri dari filamen padat
dikembangkan dari tonofilaments, diubah dan dilapisi oleh protein dasar dari
granul keratohyaline, filaggrin. Ada juga komponen kaya sulfur yang disebut
loricrin.
Squames dehidrasi keratin dilepaskan dalam beberapa jam dan digantikan oleh
sel-sel dari lapisan yang mendasarinya.
Sel-sel epitel yang pada akhirnya terkeratinisasi disebut keratinosit. Semua sel
epitel memiliki filamen intermediate terbuat dari keratin.