You are on page 1of 8

Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662

Vol 12. , No.1, Januari 2009, hal

Karakterisasi Sensor Magnetik Efek Hall UGN3503 Terhadap


Sumber Magnet dan Implementasinya pada Pengukuran Massa
Suryono, Agus Riyanti, Jatmiko Endro Suseno
Laboratorium Instrumentasi dan Elektronika Jurusan Fisika FMIPA UNDIP Semarang

ABSTRACT
Characterisation of magnetic Hall effect sensor UGN 3503 and its application for mass measurement
based on AT89S51 microcontroller have been done. This device can be used as mass measurement
device at post office, chemical laboratory, and food industry. Characterisation done by drawing near
sensor of UGN 3503 with source of permanent magnet and brand magnet. Then the next step is using
Faraday cage for sensor and magnetic source. Then from result of characterization, application of
sensor of UGN 3503 to measure mass have been made. By putting mass sample on the spiral, it
creates a resilience and the sensor is approaching the magnetic source. The output voltage is
proportional to the magnetic field. A differential op amp is used to gain the sensor output voltage. The
result is converted by ADC 0804 to digital signal. Meanwhile, the digital signal will be proceed by
AT89S51 microcontroller then display it on seven segment. This mass measurement system has been
realized and works (can measuring equal to the refference). The measured value is equal with the
known mass value. The level of mass which measurable is 1 – 10 gram with 500 mg accuracy scale.

Keyword : magnetic, Hall effect, massa

Abstrak
Pada penelitian ini telah dilakukan karakterisasi sensor magnetik Efek-Hall tipe UGN3503 sebuah
sensor magnetik semi kondukutor yang murah, dan aplikasinya untuk pengukuran massa
menggunakan mikrokontroler AT89S51. Sistem ini dapat diaplikasikan pada pengukuran masa yang
memerlukan ketelitian tinggi.Karakterisasi dilakukan dengan mendekatkan sensor UGN3503 pada
sumber magnet permanen dan magnet koil buatan di luar dan di dalam sangkar Faraday. Setelah
dilakukan kareakterisasi keluaran sensor terhadap jarak sumber, selanjutnya sistem
diimplementasikan untuk mengukur massa benda. Sampel massa yang diletakkan pada wadah akan
menyebabkan pegas dan sensor meregang ke bawah mendekati sumber magnet. Mikrokontroler
AT89S51 digunakan untuk mengolah hasil konversi tersebut dan dibandingkan dengan massa benda
yang diketahui, kemudian menampilkannya pada seven segment. Dari pengujian yang dilakukan
diketahuai bahwa sistem sensor yang dibuat memiliki sifat keluaran tegangan tidak linier terhadap
sumber magnet permanen dengan persamaan Y = 0,4697 + 2,4357X + 0,0176X2 + 0,0002X3 dan
2,6880 - 0,0044X + 0,0001X2 pada sumber magnet koil, dimanan Y adalah tegangan (volt) dan X
adalah jarak (cm). Sistem sensor juga dipengaruhi medan magnet bumi dengan perbedaan keluaran
sebesar 0,0017 mV antara arah 000o (utara-selatan) dan 090o (timut-barat), serta dipengaruhi induksi
magnet dari sumber luar sebesar 0,0030 mV pada arah 000o dan selatan. Nilai massa yang terukur
sama dengan nilai massa yang sudah diketahui. Besarnya massa yang dapat diukur adalah 1-10 gram
dengan interval 500 mg.

Kata kunci : magnetik, efek Hall, massa

Pendahuluan Berbagai jenis sensor magnetik telah


Kuat medan magnet merupakan banyak dikembangkan, misalnya
alah satu besaran fisika yang sangat menggunakan koil dengan metode induksi,
penting adalah medan magnet dan untuk pada pengukuran jarak, pengukuran kuat
mengukur kuat medan magnet diperlukan medan magnet, komputerisasi pencacah
sensor magnetik. Pada saat ini sensor sampel menggunakan sensor Efek Hall [1],
magnetik berkembang pesat seiring dengan pengukuran daya listrik lampu pijar [2],
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. menggunakan magnetogalvanik,
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol 12. , No.1, Januari 2009, hal
menggunakan Efek Hall atau
memanfaatkan efek magnetoresistans [3]. Dasar Teori
Pada perkembangannya, sensor magnetik Effek Hall terjadi ketika konduktor
diaplikasikan dalam berbagai bidang antara pembawa arus tertahan pada medan
lain industri, rumah tangga, kesehatan, magnet, medan memberi gaya
pendidikan dan masih banyak lagi bidang menyamping pada muatan-muatan yang
aplikasi yang lain. Hal ini disebabkan mengalir pada konduktor [6]. Gambar 1.
adanya kecenderungan penggunaan sensor menunjukkan dua lempengan yang
magnetik yang mempunyai banyak mengalirkan arus yang salah satunya
kelebihan antara lain: linieritas dan menyalurkan arus I ke kanan karena sisi
kestabilan yang tinggi, tidak merusak (non kiri lempengan itu dihubungkan dengan
destruktif), sensitivitas terhadap arah yang terminal positif baterai, dan sisi kanan
tinggi, reliable, relatif sederhana dan biaya dihubungkan ke terminal negatif baterai.
operasi yang murah, sehingga ada tendensi Lempengan ini berada dalam medan
dari manusia untuk menggunakan sensor magnetik yang diarahkan ke dalam. Pada
tersebut. gambar 1.a, diasumsikan bahwa arus
Di sisi lain, pengukuran massa tersebut terdiri atas muatan positif yang
sebuah benda memiliki essensi yang tinggi bergerak ke kanan. Gaya magnetik pada
dalam kehidupan sehari-hari, misalnya partikel ini adalah
r r r
pada pengukuran massa sebuah surat di F = qv d × B (1)
jasa pengiriman surat, pengukuran massa r
dengan v d merupakan kecepatan
bahan-bahan kimia, untuk membuat
komposisi reaksi kimia di bidang industri pembawa muatan. Gaya ini mengarah ke
kimia, untuk pengukuran komposisi bahan atas. Partikel positif bergerak ke atas
pada perusahaan makan dan masih banyak lempengan, yang membuat bagian bawah
essensi yang lain. Pembuatan alat lempengan itu mengandung muatan
pengukur massa dapat dilakukan dengan negatif. Pemisahan muatan ini
memanfaatkan sensor misalnya aplikasi menghasilkan medan elektrostatik pada
sensor pergeseran linier (LVDT) sebagai lempengan yang melawan gaya magnetik
pengukur massa berbasis mikrokontroler pada pembawa muatannya. Apabila medan
[4]. elektrostatik dan medan magnetik
Dari permasalahan di atas, maka seimbang, pembawa muatan tidak lagi
dilakukan penelitian tentang sensor bergerak ke atas. Pada keadaan setimbang,
magnetik Efek Hall dalam aplikasinya bagian atas lempengan tadi bermuatan
untuk pengukuran massa. Penelitian ini lebih positif, sehingga berada pada
diharapkan mampu memberikan kontribusi potensial yang lebih tinggi dari bagian
yang nyata untuk peranan dengan bidang- bawah yang bermuatan negatif. Jika arus
bidang yang terkait. itu terdiri atas

(a) (b)
Gambar 1. Efek Hall. a) Partikel positif bergerak ke kanan,
b) Partikel negatif bergerak ke kiri [6]
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol 12. , No.1, Januari 2009, hal
partikel bermuatan negatif seperti pada Untuk mengoperasikannya, garis
gambar 1.b, pembawa muatan harus flux magnet harus tegak lurus pada
bergerak ke kiri (karena arusnya masih permukaan paket sensor, dan harus
r r
tetap ke kanan). Gaya magnetik qv d × B memiliki polaritas yang tepat. Salah satu
contoh sensor Efek Hall adalah IC Efek
dalam hal ini ke atas karena tanda q
r Hall dengan tipe UGN 3503U yang
maupun v d telah diubah. Pembawa muatan
merupakan tipe sensor Efek Hall linier. IC
bergerak ke bagian atas lempengan, dan ini memiliki 3 pena komponen internal
bagian atas lempengan sekarang terdiri dari elemen sensor efek Hall,
menyalurkan muatan negatif dan bagian amplifier dan buffer, semuanya dalam satu
bawah lempengan menyalurkan muatan chip. Sensor ini memberikan tegangan
positif [7]. keluaran yang sebanding dengan densitas
Besar gaya magnetik pada medan magnet. Keluaran sensor pada saat
pembawa muatan dalam lempengan adalah medan magnet masukannya 0 gauss adalah
r r
qv d × B . Gaya magnetik ini diimbangi setengah dari Vcc. Untuk medan positif
r (kutub selatan), semakin besar medan
oleh gaya elektrostatik yang besarnya qE ,
r maka tegangan keluarannya juga semakin
dengan E merupakan medan listrik akibat besar dan untuk medan negatif (kutub
pemisahan muatan tersebut, sehingga utara), semakin besar medan maka
diperoleh tegangan keluarannya akan semakin kecil.
r r r
E = vd × B (2)
Jika lebar lempengannya w, beda potensial Metoda Penelitian
adalah Ew, sehingga diperoleh tegangan Pada penelitian ini dilakukan dua
Hall sama dengan (Tipler, 1991). tahapan besar yaitu tahapan karakterisasi
r r r sensor Efek Hall UGN 3503 dan tahapan
VH = E w = v d × Bw (3)
pembuatan alat ukur massa menggunakan
Semua peralatan Efek Hall sensor tersebut. Karakterisasi sensor yang
diaktifkan oleh adanya medan magnet. dilakukan meliputi karakterisasi sumber
Medan magnet mempunyai dua magnet buatan, magnet permanen,
karakteristik yang penting, densitas-flux karakterisasi posisi dan penggunaan
dan polaritas. Kebanyakan dari saklar sangkar Faraday. Karakterisasi Magnet
digital Efek Hall dirancang akan mati jika Buatan digunakan magnet buatan yang
tidak ada medan magnet (rangkaian terbuat dari inti ferit dan kumparan dari
terbuka pada keluaran). Saklar akan aktif email dengan diameter email 0,8 mm dan
jika hanya dikenai medan magnet yang jumlah lilitan sebanyak 300 lilitan.
memiliki densitas yang cukup dan arah Pengambilan data dilakukan dengan
yang tepat [7]. Skema sensor Efek Hall memvariasi jarak sumber magnet dan besar
dapat dilihat pada gambar 2. medan magnet terhadap tegangan keluaran
sensor. Karakterisasi Magnet Permanen
memanfaatkan magnet tetap, dengan
variasi jarak (d) dan besar medan magnet
(B) terhadap Vs sensor. Kutub magnet
yang digunakan pada saat pengambilan
data adalah kutub selatan. Karakterisasi
Pengaruh Magnetik Bumi dilakukan
dengan variasi posisi magnet dan sensor
Gambar 2. Sensor Efek Hall [7]
dalam posisi utara-selatan serta posisi
barat-timur. Karakterisasi pengaruh
induksi luar dilakukan dengan variasi
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol 12. , No.1, Januari 2009, hal
penggunaan sangkar faraday pada sensor akan dirubah menjadi besaran listrik oleh
dan magnet. Karakterisasi ini dilakukan sensor Efek Hall berupa tegangan keluaran
dengan cara menutup sensor dan magnet (Vs). Apabila diberikan beban (massa)
pada jarak 1 cm dengan sangkar faraday maka jarak sensor akan mendekati sumber
yang terbuat dari seng, dan pengukuran magnet, jarak semakin kecil sehingga B
tanpa sangkar faraday. Data yang diambil makin besar, oleh karena itu Vs yang
berupa besarnya medan magnet dan dihasilkan sensor akan semakin besar
tegangan keluaran sensor. begitu juga sebaliknya. Besarnya Vout
Dalam mengaplikasikan sensor sebanding dengan massa suatu benda.
sebagai pengukur massa, maka variabel Karena perbedaan tegangan yang
yang menjadi subyek adalah massa. dihasilkan sensor sangat kecil maka
Perancangan dan realisasi rangkaian diperlukan penguat untuk menguatkannya.
pendukung sistem meliputi desain Kemudian, hasil penguatan berupa sinyal
perangkat mekanik, rangkaian sensor efek analog akan dikonversi oleh ADC (Analog
Hall, rangkaian penguat selisih, rangkaian to Digital Converter) dalam format data
pengubah analog ke digital (ADC), sistem digital 8 bit. Data hasil konversi akan
minimum mikrokontroler dan rangkaian dimasukkan secara paralel ke
penampil seven segment. Perancangan mikrokontroler yang selanjutnya oleh
sistem tersebut ditunjukkan gambar 5. mikrokontroler data tersebut akan
Kuat medan magnet yang mengenai dibandingkan dengan massa benda yang
sensor, nilainya akan bergantung pada telah diketahui. Nilai massa benda
jarak antara sumber magnet dengan sensor kemudian ditampilkan di rangkaian
Efek Hall. Besaran kuat medan magnet ini penampil seven segment

Gambar 5. Diagram blok aplikasi sensor magnetik UGN 3503 sebagai pengukur massa.
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol 12. , No.1, Januari 2009, hal
Hasil dan Pembahasan
Hasil Karakterisasi Magnet Permanen Y = 4,697-2,4357E-1*X +1,076E-2*X^2-2,038E-4*X^3 + 1,396E-6*X^4
6.500
dan Magnet Buatan SD = 3,276E-2
Hasil karakterisasi sensor 6.000

ditunjukkan pada grafik gambar 6. Pada 5.500


aplikasinya untuk pengukuran posisi
maupun jarak, sensor Efek Hall harus 5.000

V o u t (v o lt)
dikenai sumber medan magnet. 4.500

4.000 4.000
Y = 2,554 + 2,800E-3*X
3.800
SD = 1,348E-2 3.500

3.600 3.000

2.500
3.400
V o u t (v o lt)

0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00


3.200
d (mm)
3.000 Gambar 7. Grafik hubungan jarak dengan tegangan
keluaran untuk magnet permanen
2.800

2.600
Grafik pada gambar 8
menunjukkan kurva dengan persamaan
2.400 polinomial orde 4. Galat baku yang
0.00 100.00 200.00 300.00 400.00 500.00
diperoleh sebesar 3,276E-2. Dari grafik
B (gauss)
terlihat bahwa pada jarak 0-2 cm tegangan
Gambar 6. Grafik hubungan kuat medan magnet yang dihasilkan mengalami perubahan
dengan tegangan keluaran sensor untuk magnet yang besar, sedangkan pada jarak lebih
permanen
dari 2 cm tegangan keluaran sensor
cenderung stabil dan konstan.
Dari grafik tersebut diperoleh
Dari penelitian yang telah
persamaan Y = 2,800E-3X + 2,554 volt. Y
dilakukan menunjukkan bahwa sumber
adalah tegangan keluaran (volt) dan X
magnet permanen menghasilkan medan
adalah besarnya medan magnet (gauss).
magnet yang lebih stabil yang dapat dilihat
Nilai 2,554 memiliki arti bahwa sensor
dari hasil pengukuran tegangan sensor,
tersebut mempunyai tegangan keluaran
sehingga pada realisasi alat pengukur
sebesar 2,554 volt pada saat medan magnet
massa menggunakan magnet tersebut. Hal
bernilai 0 gauss. Nilai ini membuktikan
ini disebabkan polaritas (kutub) pada
karakteristik sensor yang tercantum pada
magnet permanen lebih teratur.
data sheet sensor, bahwa tegangan
Grafik pada gambar 8 dan gambar 9
keluaran sensor adalah 0,5 dari Vcc (5
merupakan grafik untuk magnet buatan.
volt) pada saat B = 0 gauss. Berdasarkan
Pada gambar 8 diperoleh persamaan
referensi nilai sebenarnya adalah 2,5 volt,
regresi polonomial orde 4 dengan galat
maka ralat yang diperoleh:
baku atau standar deviasi lebih besar
0,054
δV = x100% = 2,16% (4) dibandingkan dengan magnet permanen.
2,5 Dari grafik terlihat bahwa untuk magnet
Hasil pengukuran ini berbeda 2,16% dari buatan yang terbuat dari kumparan email
referensi, karena sensor tidak benar-benar yang dililitkan ke inti ferit, besarnya
bebas dari medan magnet, sedangkan tegangan keluaran yang dihasilkan setiap
untuk pengukuran jarak dan tegangan perubahan jarak terlihat acak dan
keluaran dapat dilihat pada gambar 7. cenderung fluktuatif.
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol 12. , No.1, Januari 2009, hal
Hasil Karakterisasi Pengaruh Magnetik
2.700 Y =2,688 -4,400E-3*X +5,384E-5*X^2 +1,990E-6*X^3 -3,952E-8*X^4
SD = 4,152E-2
Bumi
2.690 Pada data karakterisasi sensor
2.680 untuk variasi posisi, terlihat bahwa
2.670 terdapat perbedaan antara pengukuran B
2.660 dan Vs untuk posisi utara-selatan dengan
V out (volt)

2.650 barat-timur. Tegangan keluaran sensor


2.640 pada posisi utara-selatan diperoleh Vs =
2.630
(2,933 ± 0,007) volt, sedangkan pada
2.620
posisi barat-timur diperoleh Vs = (2,916 ±
0,003) volt. Hal ini disebabkan adanya
2.610
pengaruh medan magnet bumi. Secara
2.600
alamiah, bumi sudah memiliki medan
0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00
d (mm)
magnet, sehingga faktor tersebut tidak
Gambar 8. Grafik hubungan jarak terhadap dapat diabaikan. Pada posisi utara-selatan
tegangan keluaran pada magnet buatan menunjukkan besarnya B dan Vs yang
lebih besar, karena medan magnet bergerak
Hal yang sama dapat dilihat pada dari kutub utara menuju kutub selatan.
grafik 9. Grafik tersebut menunjukkan Adanya indikasi dan persamaan arah
bahwa tegangan yang dihasilkan setiap medan baik dari sumber magnet permanen
perubahan medan tidak stabil. Hal ini maupun dari magnet bumi, sehingga jika
disebabkan medan magnet yang dihasilkan dalam posisi yang sama, antara keduanya
magnet buatan dibangkitkan dari sumber akan saling menguatkan. Oleh sebab itu,
arus yang tidak stabil. Faktor hambatan hasil pengukuran kuat medan dari magnet
yang dipakai pada rangkaian pembangkit dan keluaran tegangan sensor pada posisi
medan berpengaruh pada medan magnet utara-selatan akan lebih besar.
yang dihasilkan. Selain itu magnet yang
terbuat dari lilitan tidak sama homogen Hasil Karakterisasi Pengaruh Induksi
dari ujung satu terhadap ujung yang lain. Luar
Dari karakterisasi sensor dengan
2.680
Y = 2,528 + 4,940E-3 *X penggunaan sangkar faraday yang telah
2.670 SD = 3,750E-3 dilakukan terlihat bahwa ada pengaruh
penggunaan sangkar faraday terhadap
2.660 tegangan keluaran sensor yang dihasilkan.
Besarnya B dan Vs akan semakin kecil
2.650
V out (volt)

dibandingkan dengan tanpa sangkar


2.640 faraday karena magnet dan sensor berada
pada ruang tertutup. Tegangan keluaran
2.630 sensor dengan sangkar faraday diperoleh
Vs = (2,834 ± 0,002) volt, sedangkan untuk
2.620
pengukuran tanpa sangkar faraday
2.610 didapatkan Vs = (2,831 ± 0,002) volt.
16.00 18.00 20.00 22.00 24.00 26.00 28.00 30.00 Medan magnet yang ditimbulkan akan
B (gauss) berputar di satu ruang, artinya sangkar
Gambar 9. Grafik hubungan kuat medan magnet faraday dapat meminimalisir dan
terhadap tegangan keluaran untuk magnet buatan
memperkecil pengaruh medan dari luar.
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol 12. , No.1, Januari 2009, hal
Hasil Pengujian Perangkat Mekanik jumlah massa yang diberikan dan keluaran
Grafik hasil pengujian perangkat yang dihasilkan dapat dilihat pada seven
mekanik dapat dilihat pada gambar 10. segment. Pengujian terhadap sistem
yang menunjukkan bahwa dengan adanya dilakukan dengan membandingkan antara
perubahan massa, maka tegangan keluaran massa yang sudah diketahui dengan massa
sensor juga berubah. yang ditampilkan dalam seven segment.
3.20
Y = 2,848 + 2,777E-2* X
12 Y=X
3.15 SD = 1,025E-2 SD = 0

10
3.10

massa tampilan (gram)


8
3.05
V o u t (v o lt)

6
3.00

4
2.95

2
2.90

0
2.85

-2
2.80 -2 0 2 4 6 8 10 12
massa yang diketahui (gram)
-2 0 2 4 6 8 10 12
Gambar 11. Grafik hubungan massa yang telah
m (gram)
Gambar 10. Grafik hubungan massa terhadap diketahui dengan massa pada tampilan seven
tegangan keluaran segment menggunakan sensor Efek Hall UGN 3503

Dari grafik diatas diperoleh Persamaan regresi yang diperoleh


persamaan regresi linier Y= 2,777E-2X + yaitu Y = X dengan Y adalah massa yang
2,848 volt, dengan Y adalah tegangan terlihat pada tampilan (gram), sedangkan X
keluaran sensor dan X adalah besarnya adalah massa yang sudah diketahui (gram).
massa. Nilai 2,848 artinya bahwa tegangan Sistem yang telah dibuat dapat digunakan
keluaran sensor tanpa beban (sebelum dalam pengukuran massa antara 1-10 gram
diberi massa) adalah sebesar 2,848 volt. setiap interval 500 mg. Hal ini karena
Jadi nilai 2,848 volt merupakan tegangan pegas yang digunakan kurang lentur
keluaran awal sensor pada perangkat sehingga tidak bisa mengukur massa
mekanik dengan jarak sensor dan sumber dengan nilai yang lebih kecil dari 500 mg.
magnet 1,8 cm. Persamaan regresi Permasalahan perangkat mekanik sangat
digunakan untuk data yang mempunyai berpengaruh. Tangkai dan pegas yang
banyak ralat yang berhubungan dengan mudah bergerak jika dikenai beban serta
data. Regresi adalah menurunkan kurva wadah massa yang mudah bergerak
dengan meminimumkan ketidaksesuaian menyebabkan hasil pengukuran yang
antara titik-titik dan kurva. Ralat pada berbeda. Selain itu, penempatan massa
regresi linier adalah ketidaksesuaian antara dengan posisi yang berbeda juga akan
nilai Y yang sebenarnya dan nilai taksiran mempengaruhi hasil pengukuran terutama
pada persamaan linier. terhadap keluaran sensor. Sifat sensitivitas
sensor yang mudah berubah terhadap
Hasil pengujian pengukur massa perubahan medan magnet sangat
Hasil pengujian tersebut terlihat berpengaruh terhadap hasil pengukuran.
gambar 11. Dari hasil pengujian ini dapat
diambil kesimpulan bahwa program dapat Daftar Pustaka
menampilkan hasil massa terukur dengan [1]. Widyaningsih, R., 2004,
Komputerisasi Pencacah Sampel
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol 12. , No.1, Januari 2009, hal
Menggunakan Sensor Efek Hall, [4]. Nugroho, A.Y., 2005, Aplikasi Sensor
Skripsi Jurusan Fisika Universitas Pergeseran Linier (LVDT) sebagai
Diponegoro, Semarang Pengukur Massa Berbasis
[2]. Elnanda, H., 2001, Perancangan Alat Mikrokontroller AT89S51, Skripsi
Ukur Daya Listrik Lampu Pijar Jurusan Fisika Univeritas Diponegoro,
Menggunakan ADC TLV 2543 dengan Semarang
Tampilan Komputer, [5]. Giancolli, C. D., 1998, Fisika Jilid 2
www.te.ugm.ac.id Terjemahan, Edisi kelima, Erlangga,
[3]. Djamal, M., 2001, Desain dan Jakarta
Pembuatan Sensor Magnetik, [6]. Tipler, A. P., 1991, Fisika untuk Sains
www.ti.itb.ic.id dan Teknik Terjemahan Jilid 2 Edisi
Pengembangan Sensor Medan Ketiga, Erlangga, Jakarta
Magnet Fluxgate dengan Metode [7]. Gopel, W., dan Hesse, J., 1989,
Posisi Pulsa, www.fi.itb.ac.id Sensors A Comprehensive Survey
Magnetic Sensor, Weinhem, VCH

You might also like