You are on page 1of 38

A.

Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Komunitas


Perawatan kesehatan masyarakat merupakan bidang khusus dalam ilmu keperawatan yang
merupakan gabungan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan social (WHO,
1959). Suatu bidang dalam keperawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan
kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat (Rapat Kerja Keperawatan
Kesehatan Masyarakat, 1989). Dengan demikian ada 3 teori yang menjadi dasar ilmu
perawatan kesehatan masyarakat yaitu : Ilmu Keperawatan, Ilmu kesehatan masyarakat dan
Ilmu social (peran serta masyarakat).
Dalam melakasanakan asuhan keperawatan komunitas pada dasarnya menggunakan
pendekatan proses keperawatan dengan langkah-langkah : pengkajian data, diagnosa
keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hasil tindakan keperawatan yang
dilaksanakan secara sistematis dan berkelanjutan.
1. Pengkajian
Pengkajian adalah merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap dan sistematis
terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan yang dihadapi
oleh masyarakat baik individu, keluarga atau kelompok yang menyangkut permasalahan pada
fisiologis, psikologis, social ekonomi, maupun spiritual dapat ditentukan. Dalam tahap
pengkajian ini terdapat lima kegiatan yaitu : pengumpulan data, pengolahan data, analisis
data, perumusan atau penentuan masalah kesehatan masyarakat dan prioritas masyarakat.
Jenis data secara umum dapat diperoleh dari data subyektif dan objektif. Data subyektif
adalah data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang dirasakan oleh individu, keluarga,
kelompok dan komunitas yang diungkapkan secara langsung melalui lisan sedangkan data
objektif adalah data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan, pengamatan dan pengukuran.
Sumber data terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang
dikumpulkan oleh pengkaji dalam hal ini mahasiswa atau perawat kesehatan masyarakat dari

individu, keluarga, kelompok dan masyarakat berdasarkan hasil pemeriksaan dan komunitas.
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat dipercaya, misalnya :
kelurahan, catatan riwayat kesehatan pasien atau medical record (Wahit, 2005).
Cara pengumpulan data terdiri dari tiga cara yaitu dengan wawancara atau anamnase,
pengamatan dan pemeriksaan fisik.
a.

Pengumpulan data

Pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai masalah kesehatan


pada masyarakat sehingga dapat ditentukan tindakan yang harus diambil untuk mengatasi
masalah tersebut yang menyangkut aspek fisik, psikologis, social ekonomi dan spiritual serta
factor lingkungan yang mempengaruhinya. Oleh karena itu data tersebut harus akurat dan
dapat dilakukan analisa untuk pemecahan masalah. Kegiatan pengkajian yang dilakukan
dalam pengumpulan data meliputi :
1) Data inti
a) Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas
Data dikaji melalui wawancara kepada tokoh formal dan informal di komunitas dan studi
dokumentasi sejarah komunitas tersebut. Uraikan termasuk data umum mengenai lokasi
daerah binaan (yang dijadikan praktek keperawatan komunitas), luas wilayah, iklim, type
komunitas (masyarakat rusal atau urban), keadaan demografi, struktur politik, distribusi
kekuatan komunitas dan pola perubahan komunitas.
b) Data demografi
Kajilah jumlah komunitas berdasarkan : usia, jenis kelamin, status perkawinan, ras atau suku,
bahasa, tingkat pendapatan, pendidikan, pekerjaan, agam dan komposisi keluarga.
c) Vital statistic
Jabarkan atau uraikan data tentang : angka kematian kasar atau CDR, penyebab kematian,
angka pertambahan anggota, angka kelahiran.

d) Status kesehatan komunitas


Status kesehatan komunitas dapat dilihat dari biostatistik dan vital statistic antara lain : dari
angka mortalitas, morbiditas, IMR. MMR, cakupan imunisasi. Selanjutnya status kesehatan
komunitas kelompokkan berdasarkan kelompok umur : bayi, balita, usia sekolah, remaja dan
lansia. Pada kelompok khusus di masyarakat : ibu hamil, pekerja industri, kelompok penyakit
kronis, penyakit menular. Adapun pengkajian selanjutnya dijabarkan sebagaimana dibawah
ini :

Keluhan yang dirasakan saat ini oleh komunitas

Tanda-tanda vital : tekanan darah, nadi, respirasi, suhu tubuh

Kejadian penyakit (dalam 1 tahun terakhir) :

ISPA

Penyakit asthma

TBC paru

Penyakit kulit

Penyakit mata

Penyakit rheumatic

Penyakit jantung

Penyakit gangguan jiwa

Kelumpuhan

Penyakit menahun lainnya

Riwayat penyakit keluarga

Pola pemenuhan sehari-hari :

Pola pemenuhan nutrisi

Pola pemenuhan cairan dan elektrolit

Pola istirahat dan tidur

Pola eliminasi

Pola aktivitas gerak

Pola pemenuhan kebersihan diri

Status psikososial :

Komunikasi dengan sumber-sumber kesehatan

Hubungan dengan orang lain

Peran di masyarakat

Kesedihan yang dirasakan

Stabilitas emosi

Penelantaran anak atau lansia

Perlakuan yang salah dalam kelompok dalam hal ini perilaku tindakan kekerasan

Status pertumbuhan dan perkembangan

Pola pemanfaatan fasilitas kesehatan

Pola pencegahan terhadap penyakit dan perawatan kesehatan

Pola perilaku tidak sehat seperti : kebiasaan merokok, minum kopi yang berlebihan,

mengkonsumsi alcohol, penggunaan obat tanpa resep, penyalahgunaan obat terlarang, pola
konsumsi tinggi garam, lemak dan purin.
2) Data lingkungan fisik
a) Pemukiman

Luas bangunan

Bentuk bangunan

Jenis bangunan

Atap rumah

Dinding

Lantai

Ventilasi

Pencahayaan

Penerangan

Kebersihan

Pengaturan ruangan dan perabot

Kelengkapan alat rumah tangga

b) Sanitasi

Penyediaan air bersih (MCK)

Penyediaan air minum

Pengelolaan jamban : bagaimana jenisnya, berapa jumlahnya dan bagaimana jarak

dengan sumber air

Sarana pembuangan air limbah (SPAL)


Pengelolaan sampah : apakah ada sarana pembuangan sampah, bagaimana cara

pengolahannya : dibakar, ditimbun, atau cara lainnya, sebutkan.

Polusi udara, air, tanah atau suara/kebisingan

Sumber polusi : pabrik, rumah tangga, industri lainnya, sebutkan.

c) Fasilitas

Peternakan, pertanian, perikanan dan lain-lain

Pekarangan

Sarana olahraga

Taman, lapangan

Ruang pertemuan

Sarana hiburan

Sarana ibadah

d) Batas-batas wilayah
Sebelah utara, barat, timur, dan selatan
e) Sarana ibadah
3) Pelayanan kesehatan dan social
a) Pelayanan kesehatan

Lokasi sarana kesehatan

Sumber daya yang dimiliki (tenaga kesehatan dan kader)

Jumlah kunjungan

System rujukan

b) Fasilitas social (pasar, took ,swayalan)

Lokasi

Kepemilikan

Kecukupan

4) Ekonomi
a) Jenis Pekerjaan
b) Jumlah penghasilan rata-rata tiap bulan
c) Jumlah pengeluaran rata-rata tiap bulan
d) Jumlah pekerja dibawah umur, ibu rumah tangga dan lansia
5) Keamanan dan transportasi
a) Keamanan

Sistem keamanan lingkungan

Penanggulangan kebakaran

Penanggulangan bencana

Penanggulangan polusi, udara, air dan tanah

b) Transportasi

Kondisi jalan

Jenis transportasi yang dimiliki

Sarana transportasi yang ada

6) Politik dan pemerintahan


a) Sistem pengorganisasian
b) Struktur organisasi
c) Kelompok organisasi dalam komunitas
d) Peran serta kelompok organisasi dalam kesehatan
7) Sistem komunikasi
a) Sarana umum komunikasi
b) Jenis alat komunikasi yang digunakan dalam komunitas
c) Cara penyebaran informasi
8) Pendidikan
a) Tingkat pendidikan komunitas
b) Fasilitas pendidikan yang tersedia (formal atau non formal)

Jenis pendidikan yang diadakan di komunitas

Sumber daya manusia, tenaga yang tersedia

c) Jenis bahasa yang digunakan


9) Rekreasi
a) Kebiasaan rekreasi
b) Fasilitas tempat rekreasi

c) Setelah data diperoleh, kegiatan selanjutnya adalah pengolahan data dengan cara sebagai
berikut :
1) Klasifikasi data atau kategori data
Cara mengkategori data :

Karakteristik demografi

Karakteristik geografi

Karakteristik social ekonomi

Sumber dan pelayanan kesehatan

(Anderson & Mc Farlane, 1981. Community as Client)


2) Perhitungan presentase cakupan dengan menggunakan telly
3) Tabulasi data
4) Interpretasi data
b. Analisa data
Analisa data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan menghubungkan data dengan
kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui tentang kesenjangan atau
masalah yang dihadapi oleh masyarakat apakah itu masalah kesehatan atau masalah
keperawatan. Tujuan analisa data adalah :

Menetapkan kebutuhan komunity

Menetapkan kekuatan

Mengidentifikasi pola respon komunity

Mengidentifikasi pola kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan

c.

Perumusan atau penentuan masalah kesehatan

Berdasarkan analisa data dapat diketahui masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi
oleh masyarakat, sekaligus dapat dirumuskan yang selanjutnya dilakukan intervensi. Namun

demikian masalah yang telah dirumuskan tidak mungkin dapat diatasi sekaligus. Oleh karena
itu perlu diprioritaskan masalah.
d. Prioritas masalah
Dalam menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat dan keperawatan perlu
mempertimbangkan berbagai faktor sebagai kriteria, diantaranya adalah :

Perhatian masyarakat

Prevalensi kejadian

Berat ringannya masalah

Kemungkinan masalah untuk diatasi

Tersedianya sumber daya masyarakat

Aspek politis

Prioritas masalah juga dapat ditentukan berdasarkan hierarki kebutuhan menurut Abraham H.
Maslow yaitu :

Keadaan yang mengancam kehidupan

Keadaan yang mengancam kesehatan

Persepsi tentang kesehatan dan keperawatan

2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah respon individu pada masalah kesehatan baik yang aktual
maupun potensial. Masalah actual adalah masalah yang diperoleh pada saat pengkajian
sedangkan masalah potensial adalah masalah yang mungkin timbul kemudian (American
Nurses of Association (ANA).
Diagnosa keperawatan mengandung komponen utama yaitu :
1) Problem (Masalah)
2) Etiologi (Penyebab)

3) Sign or Symptom (Tanda atau Gejala)


Perumusan daignosa keperawatan dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu :
1) Dengan rumus PES
DK : P (Problem/masalah) + E (Etiologi/penyebab) + S (Symptom/gejala)
2) Dengan rumus PE
DK : P (Problem/masalah) + E (Etiologi/penyebab)
Jadi menegakkan diagnosa keperawatan minimal harus mengandung 2 komponen tersebut
diatas, disamping mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
1) Kemampuan masyarakat untuk menanggulangi masalah
2) Sumber daya yang tersedia dari masyarakat
3) Partisipasi dan peran serta masyarakat
Sedangkan diagnosa keperawatan menurut Mueke, 1984 terdiri dari :
1) Masalah . Sehat . Sakit
2) Karakteristik populasi
3) Karakteristik lingkungan (Epidemiologi triagle)
Logan & Dawkins, 1986. Dalam bukunya : Family Centered Nursing in the Community :
Diagnosa resiko
Diantara

: (masalah)
: .... (komunity)

Sehubungan dengan

: ( Karakteristik komunity dan lingkungan)

Yang dimanifestasikan/
didemonstrasikan oleh

: ... ( Indikator kesehatan/analisa data)

3. Perencanaan
Perencanaan keperawatan adalah rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan
untuk mengatasi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan yang telah ditentukan dengan
tujuan terpenuhinya kebutuhan pasien. Rencana keperawatan harus mencakup : Perumusan

tujuan, Rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan, kriteria hasil untuk menilai
pencapaian tujuan.
a.

Perumusan tujuan

Dalam merumuskan tujuan harus memenuhi kriteria sebagai berikut :


1) Berfokus pada masyarakat
2) Jelas dan singkat
3) Dapat diukur dan diobservasi
4) Realistik
5) Ada target waktu
6) Melibatkan peran serta masyarakat
Formulasi kriteria tujuan : T = S + P + K.1 + K.2
S: Subjek

K.1 : Kondisi

P: Predikat

K.2 : Kriteria

Selain itu dalam perumusan tujuan :


1) Dibuat berdasarkan goal : sasaran dibagi hasil akhir yang diharapkan
2) Perilaku yang diharapkan berubah
3) Specific
4) Measurable atau dapat diukur
5) Attainable atau dapat dicapai
6) Relevant/realistic atau sesuai
7) Time-Bound atau waktu tertentu
8) Sustainable atau berkelanjutan
b. Rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan
Langkah-langkah dalam perencanaan perawatan kesehatan melalui kegiatan :
1) Identifikasi alternatif tindakan keperawatan

2) Tetapkan teknik dan prosedur yang akan digunakan


3)

Melibatkan peran serta masyarakat dalam menyusun perncanaan melalui kegiatan :

musyawarah masyarakat desa atau lokakarya mini


4) Pertimbangkan sumber daya masyarakat dan fasilitas yang tersedia
5)

Tindakan yang akan dilaksanakan harus dapat memenuhi kebutuhan yang sangat

dirasakan masyarakat
6) Mengarah pada tujuan yang akan dicapai
7) Tindakan harus bersifat realistic
8) Disusun secara berurutan
c.

Kriteria hasil untuk menilai pencapaian tujuan

Penentuan kriteria dalam perencanaan keperawatan komunitas adalah sebagai berikut


1) Menggunakan kata kerja yang tepat
2) Dapat dimodifikasi
3) Bersifat spesifik :
Siapa yang melakukan ?
Apa yang dilakukan ?
Dimana dilakukan ?
Kapan dilakukan ?
Bagaimana melakukan ?
Frekuensi melakukan ?
4. Pelaksanaan
Prinsip yang umum digunakan dalam pelaksanaan atau implementasi pada keperawatan
komunitas adalah : I2 RMU.
1. Inovatif

Perawat kesehatan masyarakat harus mempunyai wawasan luas dan mampu menyesuaikan
diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan berdasar pada iman dan
takwa
2. Integrated
Perawat kesehatan masyarakat harus mampu bekerjasama dengan sesame profesi, tim
kesehatan lain, individu, keluarga, kelompok dan masyarakat berdasarkan asas kemitraan
3. Rasional
Perawat kesehatan masyarakat dalam melakukan asuhan keperawatan harus menggunakan
pengetahuan secara rasional demi tercapainya rencana program yang telah disusun.
4. Mampu dan mandiri
Perawat kesehatan masyarakat diharapkan mempunyai kemampuan dan kemandirian dalam
melaksanakan asuhan keperawatan serta komponen.
5. Ugem
Perawat kesehatan masyarakat harus yakin dan percaya atas kemampuannya dan bertindak
dengan sikap optimis bahwa asuhan keperawatan yang diberikan akan tercapai
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan :
Keterpaduan antara : Biaya, tenaga, waktu, lokasi, sarana, dan prasarana dengan
pelayanan kesehatan maupun sector lainnya
Keterlibatan petugas kesehatan lain, kader dan tokoh masyarakat dalam rangka alih peran.
Tindakan keperawatan yang dilakukan dicatat dan didokumentasikan.
Adanya penyelenggaraan system rujukan baik medis maupu rujukan kesehatan.
5. Evaluasi
a.

Fokus evaluasi

1) Relevansi
Apakah program yang diperlukan ?

Yang ada atau yang terbaru


2) Perkembangan kemajuan
Apakah dilaksanakan sesuai dengan rencana ?
Bagaimana staf, fasilitas dan jumlah peserta ?
3) Cost efficiency (efisiensi biaya)
Bagaimana biaya ?
Apa keuntungan program ?
4) Efektifitas
Apakah tujuan tercapai ?
Apakah klien puas ?
Apakah focus pada formulatif dan hasil jangka pendek ?
5) Impact
Apakah dampak jangka panjang ?
Apa perubahan perilaku dalam 6 bulan atau 1 tahun ?
Apakah status kesehatan meningkat ?
b. Kegunaan evaluasi
1) Menentukan perkembangan keperawatan kesehatan masyarakat yang diberikan.
2) Menilai hasil guna, daya guna dan produktivitas asuhan keperawatan yang diberikan.
3)

Menilai asuhan keperawatan dan sebagai umpan balik untuk memperbaiki atau

menyusun rencana dalam proses keperawatan.


c.

Hasil evaluasi

Terdapat tiga kemungkinan dalam hasil evaluasi, yaitu :


1) Tujuan tercapai
Apabila individu, keluarga, kelompok dan masyarakat telah menunjukkan kemajuan sesuai
denga kriteria yang telah ditetapkan.

2) Tujuan tercapai sebagian


Apabila tujuan itu tidak tercapai secara maksimal, sehingga perlu dicari penyebab dan cara
memperbaiki atau mengatasinya.
3) Tujuan tidak tercapai
Apabila individu, keluarga, kelompok dan masyarakat tidak menunjukkan perubahan
kemajuan sama sekali bahkan timbul masalah baru. Dalam hal ini perlu dikaji secara
mendalam apakah terdapat problem dalam data, analisis, diagnosis, tindakan dan faktorfaktor yang lain tidak sesuai sehingga menjadi penyebab tidak tercpainya tujuan.

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


A. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga

: Tn. A

2. Umur Kepala Keluarga

: 37 tahun

3. Alamat Kepala Keluarga

: Jln. Baji minasa, Kel.tamarunang,

Kec.Mariso
4. Pekerjaan Kepala Keluarga

: Pedagang

5. Pendidikan Kepala Keluarga : SLTP


6. Komposisi Keluarga
N
o

Nam
a

J
K

Angg

Hub.
Dg.

Um
ur

Kep.

(th

ota

Kelu

n)

kelua

arga

:
Pend
.

tera

khir

STATUS IMUNISASI
HEPAT
POLIO
DPT
ITIS

rga

Ny.K

ISTRI

35

SMP

An.M

Anak

12

SMP

An.N

SD

Anak
2

Genogram :

2 3 4 1 2 3 1 2 3

CAM
PAK

Keterangan :
=
keluarga

laki-laki

garis

hub.

= meninggal

= perempuan

= tinggal satu rumah

= klien

6. Tipe Keluarga :
Keluarga Tn. A termasuk keluarga kecil yang terdiri dari Kepala Keluarga,
istri, 2 orang anak
7. Suku Bangsa :

Seluruh Anggota Keluarga berasal dari suku Makassar, Indonesia


8. Agama :
Semua anggota keluarga menganut agama Islam dan mereka taat
beribadah dan menjalankan perintah Allah SWT
9. Status Sosial Ekonomi keluarga :
Kepala Keluarga

: 500.000,-/bln

Istri (ibu K)

: 250.000,-/bln

Anak ke-1

:-

Anak ke-2

:-

Untuk pendapatan KK dengan Istri, dijadikan satu sehingga menjadi


Rp.750.000,-/bln dengan rata-rata pengeluaran Rp.600.000,-/bln. Dilihat
dari penghasilan anggota keluarga dan harta benda yang dimiliki dalam
keluarga, keluarga tersebut mempunyai status social ekonomi rendah
10. Aktivitas rekreasi keluarga :
Setiap hari KK dan keluarga dalam memenuhi kebutuhan akan rekreasi
dan hiburan biasanya menonton TV, berkumpul dengan keluarga dan
melepas lelah diruang keluarga, untuk anak ke-1 dan ke-2 sering keluar
bermain dengan teman-temannya disore hari.
B. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga
11. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini
Keluarga Tn.A mempunyai 2 orang anak, anak pertama perempuan
dengan umur 14 thn, anak kedua laki-laki dengan umur 12 thn, maka
keluarga Tn.A berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak
usia sekolah.
12. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi
Adanya masalah kesehatan yang dihadapi oleh Ny.K menderita

gastritis, dan adanya

stress/trauma keluarga yang mengganggu anak-anaknya.


13. Riwayat Keluarga Inti
Dalam keluarga tidak ada riwayat penyakit menular, menahun, dan
menurun. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga adalah
sebagai berikut :

Kepala Keluarga

: Klien pernah sakit apendisitis sehingga harus

operasi dan rawat inap selama 8 hari di Rumah Sakit dan sekarang sudah
sembuh.

Istri

Klien

memiliki

penyakit

magh/gastritis,

namun

jika

penyakitnya kambuh tidak mengharuskan klien berobat dan rawat inap di


RS akan tetapi cukup membeli obat diapotek

Anak ke-1

: tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan klien untuk

berobat dan rawat inap di RS

Anak ke-2

: klien pernah mengalami cedera di kepala dan

pergelangan tangan dislokasi akibat jatuh pada saat bermain, tapi tidak
dibawa ke RS untuk berobat akan tetapi hanya diberi obat gosok dan
diurut saja pergelangan tangannya dan kepala yang cedera hanya
diberikan antiseptic yang dibeli sendiri dari apotek. Namun klien masih
terkadang

mengeluhkan

tangannya

terasa

nyeri

apabila

banyak

digerakkan saat bermain. Biasanya saat kambuh, klien cukup diberi


minyak gosok pada daerah yang terasa sakit yang kemudian digunakan
untuk istirahat sampai sembuh dengan sendirinya.
14. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Dari keluarga Tn.A tepatnya anak ke-2 (kakak KK) pernah mengidap sakit
DBD, sedangkan dari keluarga Ny.K tepatnya anak ke-2 (adik Ny.K)
mengidap penyakit diare.
C. Pengkajian Lingkungan
15. karakteristik rumah
Luas tanah

: 5 x 6 m2

Luas Rumah : 4 x 5 m2

Tipe Rumah : Rumah panggung/rumah kayu dengan jumlah ruang 1 kamar


tidur, 1 ruang tamu sekaligus ruang keluarga, 1 dapur, kamar mandi diluar
rumah, dan WC umum. Jumlah jendela 3, setiap ruangan dimanfaatkan
sebagaimana fungsinya secara optimal. Peletakan perabot rumah tangga
tidak tertata dengan rapi. Tidak ada septic tank, pembuangan langsung ke
selokan besar, jarak antara wc dengan sumber air kurang lebih 10 meter,
sumber air minum PAM.
Denah Rumah :

Keterangan :
1. Rg. Tamu & rg. Keluarga
1

2. Kamar tidur
3. Dapur

4. Kamar mandi
5. Wc umum

10m

16. Karakteristik Tetangga Dan Komunitas RW


Tetangga klien yang ada di sekitar rumah ramah-ramah. Klien tinggal di
wilayah perkotaan sehingga jarak rumah satu dengan yang lain cukup
dekat. Penduduk setempat juga mempunyai kesepakatan apabila ada
warga baru dan ada tamu yang menginap harap lapor pada RT/RW. Saat
terjadi wabah DBD, malaria, atau pun diare diadakan kerja bakti.
17. Mobilitas Geografis Keluarga
Sejak Tn.A menikah dengan Ny.K, keluarga Tn.A sudah 2 kali pindah
pertama di Panampu dan yang kedua di kecamatan Mariso dan tidak
pernah pindah lagi.
18. Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Dengan Masyarakat
Setiap hari, pada saat sore dan malam hari klien dan keluarganya selalu
meluangkan waktu untuk berkumpul. Keluarga klien juga berinteraksi baik
dengan masyarakat disekitar.
19. Sistem Pendukung Keluarga
Semua anggota keluarga dalam kondisi sehat. Antara anggota keluarga
saling menyayangi satu sama lain keluarga klien memiliki fasilitas
kesehatan MCK, tempat tidur, sumber air bersih, dan sepeda sebagai sara
transportasi, sedangkan fasilitas sosialnya berupa mengikuti penyuluhan
kesehatan diposyandu misalnya : penyuluhan tentang DBD,diadakannya
imunisasi, sedangkan dukungan psikologi dan spiritual keluarga terpenuhi
dengan baik.
D. Struktur keluarga
20. Pola Komunikasi Keluarga
Bahasa

komunikasi

yang

digunakan

dalam

keluarga

dan

dengan

masyarakat adalah bahasa makassar dan Indonesia. Komunikasi antara


keluarga lebih sering mulai sore hari karena hampi semua anggota
keluarga pulang kerja disore hari.

21. Struktur Kekuatan Keluarga


Klien memberi nasehat kepada anak-anaknya bagaimana cara berperilaku
yang baik , sopan santun, tata karma, cara menjaga hubungan baik
dengan orang lain. Untuk kekuatan keluarga masih tetap berada pada
Tn.A jika ada masalah diselesaikan dengan baik oleh Tn.A dan istrinya
beserta kedua anaknya.
22. Struktur Peran

Tn.A :

peran informal : hanya sebagai anggota masyarakat

peran formal : menjadi kepala keluarga, suami, ayah

Ny.K :
peran informal : hanya sebagai anggota masyarakat dan perkumpulan

ibu-ibu dilingkungan tempat tinggal

peran formal : sebagai ibu rumah tangga, istri. ibu


Anak ke-1 :

peran informal : sebagai anggota masyarakat dan pelajar

peran formal : sebagai anak

Anak ke-2 :

peran informal : sebagai anggota masyarakat dan pelajar

peran formal : sebagai anak

23. Nilai dan Norma keluarga


Keluarga kurang

menyadari pentingnya menjaga kesehatan, mereka

membiasakan cuci tangan sebelum makan, akan tetapi kebersihan


lingkungan disekitarnya tidak dijaga dengan baik, kecukupan gizi dalam
keluarga juga kurang terpenuhi dilihat dari makanan yang sering
dikonsusmsi tiap harinya dikarenakan ekonomi rendah (tidak memenuhi 4
sehat 5 sempurna).

E. Fungsi Keluarga
24. Fungsi Afektif
Keluarga klien saling memberikan perhatian dan kasih saying. Klien selalu
mendukung apa yang dilakukannya selama dalam batas kewajaran dan
tidak melangga etika dan sopan santun. Diterapkannya demokrasi dalam
mengatasi permasalahan keluarga.
25. Fungsi Sosial
Interaksi antara anggota keluarga terjalin baik, masing-masing anggota
keluarga masih memperhatikan dan menerapkan etika sopan santun
dalam berperilaku.
26. Fungsi Perawatan Kesehatan
a.

kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan

keluarga cukup mengetahui mengenai penyakit, namun pengetahuan


mengenai penanganan jika mengalami kekambuhan penyakit kurang.
Terbukti saat Ny.K kambuh penyakitnya dia hanya membeli obat di apotek
tanpa berobat ke dokter dulu, dan juga ketika anaknya mengalami cedera
hanya diberi minyak gosok di area yang sakit, lalu digunakan untuk
istirahat sampai terasa baik.
b. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat
-

anggota kelurga mengerti potensi yang ada pada setiap anggota

kelurga dan mengerti tentang sumber-sumber kelurga yang dimiliki


-

keluarga kurang menyadari bahwa dengan menciptakan lingkungan

yang bersih dapat mencegah penyebaran berbagai jenis penyakit.


Terbukti dari lingkungan sekitar banyak terdapat tumpukan sampah, tidak
terdapat juga empat sampah.
-

Keluarga kurang mengerti dan menyadari tentang pentingnnya hygien

sanitasi untuk menciptakan rumah yang sehat. Terbukti jendela rumah


jarang dibuka.
-

Keluarga secara keseluruhan kurang mampu mempertahankan kondisi

kesehatan mereka. Terbukti pemenuhan gizi seimbang kurang, tidur tidak


teratur, mengatur waktu antara bekerja dan berkumpul dengan keluarga
kurang baik, terbukti keluarga mengutamakan pekerjaan.
c.

Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

pegetahuan keluarga mengenai penyakit terbatas, keluarga sedikit

mengerti mengenai hal-hal yang dapat menyebabkan kekambuhan dan


yang perlu dilakukan untuk mencegah kekambuhan
-

jika anggota keluarga ada yang sakit dan sekiranya perlu penanganan

tenaga kesehatan, maka keluarga akan mempercayakan perawatan dan


penyembuhan pada tenaga kesehatan. Namun bila sakitnya masih
tergolong ringan, keluarga cukup menganjurkan istirahat, pemenuhan
kebutuhan dan konsumsi obat antiseptic, generic, dll dari apotek atau
warung kepada anggota keluarga yang sakit.
-

Untuk berjaga-jaga, keluarga hanya menyediakan obat-obatan yang

sering dikonsumsi dan cocok bagi masing-masing anggota keluarga.


Apabila penyakit yang diderita dirasa parah, keluarga langsung membawa
ke tenaga kesehatan.
-

Keluarga memberikan perhatian, kasih saying dan support agar dapat

membantu proses penyembuhan.


d.

Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan

kesehatan yang tepat :


-

keluarga

cukup

mengerti

tentang

kesehatan

pada

anggota

keluarganya
-

anggota keluarga cukup peka terhadap anggota keluarga yang sakit.

Namun, terkadang maslah kesehatan tersebut dianggap sepele atau tidak


begitu diperhatikan secara lebih lanjut.
-

Keluarga tetap berusaha agar penyakit yang diderita tidak kambuh

dan selalu mencari solusi jika keluarga sakit.


-

Keluarga

sangat

cemas

dengan

kemungkinan

penyakit

yang

menyerang anggota keluarga yang lain.


-

Keluarga selalu menanggapi setiap masalah kesehatan secara positif

Keluarga kurang mendapat informasi yang tepat mengenai tindakan

yang dilakukan jika maslah kesehatan muncul dalam keluarga, sehingga


tidak dapat mengambil keputusan.
27. fungsi reproduksi
a.

jumlah anak yang dimiliki Tn.A ada 2 orang yaitu 1 perempuan dan 1

laki-laki

b.

keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga dengan menjaga

jarak kelahiran anak yang satu dengan yang lainnya.


c.

Tn.A dan Ny.K menggunakan metode program KB alami

28. fungsi ekonomi


-

keluarga mampu memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan

dari pendapatan yang diterima per bulan, namun keluarga kurang mampu
menyisihkan pendapatannya untuk keperluan yang tidak terduga
-

keluarga kurang mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada,

seperti posyandu, puskesmas dll.


F. Stress dan Koping Keluarga
29. stressor jangka pendek dan jangka panjang
-

stressor jangka pendek : kerusakan rumah akibat banjir dan trauma

adanya banjir susulan


-

stressor jangka panjang : kekambuhan penyakit magh/gastritis pada

Ny.K
30. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor
Untuk stress jangka pendek, keluarga mengaku sedikit cemas karena
tidak dapat tenang

dan nyaman beristirahat dirumahnya.meskipun

demikian keluarga telah berusaha memperbaiki rumahnya sehingga layak


untuk dihuni dan tetap waspada dengan adanya banjir susulan yang bisa
datang lagi. Untuk stressor jangka panjang keluarga (terutama Ny.K)
berusaha mencegah kekambuhan penyakitnya. Namun terkadang Ny.K
tetap mengkonsumsi makanan yang menjadi pantangannya misalnya
makanan pedas dan asam.
31. strategi koping yang digunakan
Bila ada permasalahan dalam keluarga, sering diselesaikan dengan
musyawarah.
32. strategi adaptasi disfungsional
Keluarga tidak pernah melakukan kekerasan, perlakuan kejam terhadap
anak,

mengkambinghitamkan

menyelesaikan masalah.

anak,

memberikan

ancaman

dalam

G. Pemeriksaan Fisik
1. Tn.A (kepala keluarga)
TD

: 120/70 mmHg

: 24 x/menit

: 80 x/menit

: 36 0C

KEPALA
-

Rambut dan kulit kepala

Inspeksi : rambut lurus, kulit sawo matang


-

Mata

Inspeksi : kedua mata simetris, konjungtiva tidak pucat


-

Hidung

Inspeksi : hidung simetris, tidak ada pembesaran polip


-

Mulut dan faring

Telinga

Inspeksi : kedua telinga simetris


LEHER
Inspeksi : tidak ada nodul
DADA
Pergerakan dada terlihat saat inspirasi, Suara jantung S1 dan S2 tunggal, tidak terdapat
palpitasi, suara mur mur tidak ada ronchi (-), wheezing (-), nafas cuping hidung (-).
ABDOMEN
Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran hepar, pergerakan
peristaltik usus baik.
EKSTREMITAS
Inspeksi : anggota gerak lengkap, tidak ada luka, bekas jahitan, tidak ada
kelainan pada jari tangan dan kaki.
2. Ny.K (Istri)
TD

: 120/80 mmHg

: 26 x/menit

: 80 x/menit

: 36 0C

KEPALA

Rambut dan kulit kepala

Inspeksi : rambut lurus, kulit putih bersih


-

Mata

Inspeksi : kedua mata simetris, konjungtiva tidak pucat


-

Hidung

Inspeksi : hidung simetris, tidak ada pembesaran polip


-

Mulut dan faring

Telinga

Inspeksi : kedua telinga simetris


LEHER
Inspeksi : tidak ada nodul
DADA
Pergerakan dada terlihat saat inspirasi, Suara jantung S1 dan S2 tunggal, tidak terdapat
palpitasi, suara mur mur tidak ada ronchi (-), wheezing (-), nafas cuping hidung (-).
ABDOMEN
Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran hepar, pergerakan
peristaltik usus baik.
EKSTREMITAS
Inspeksi : anggota gerak lengkap, tidak ada luka, bekas jahitan, tidak ada
kelainan pada jari tangan dan kaki.
H. Harapan Keluarga Terhadap Petugas Kesehatan
Keluarga berharap agar mampu memberikan pelayanan yang baik dan
tepat pada siapa saja yang membutuhkan tidak hanya pasien yang di RS
tetapi juga warga masyarakat yang membutuhkan bantuan pelayanan
kesehatan. Jangan membeda-bedakan dalam memberikan pelayanan
antara masyarakat miskin dengan kaya.
I. Pengkajian Fokus
-

Hubungan anak terhadap orang tua baik, walau pun sibuk bekerja ibu

dan ayah selalu meluangkan waktu disela- sela pekerjaan untuk pulang
kerumah memberi makan dan melihat keadaan anaknya
-

Hubungan anak dengan adiknya sangat baik, selalu bermain bersama

meski orang tua pergi bekerja (saling menjaga satu sama lain)

Orang tua membentuk jaringan dengan anak dengan cara tiap hari

selalu meluangkan waktu disela-sela pekerjaan menjenguk anaknya


dirumah, tetap memberikan kasih sayang, perhatian kepada seluruh
keluarga dan tetap menjaga komunikasi dengan baik.
-

Pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga tetap terjaga dengan baik

kedua orang tua memiliki tugas sebagai kepala keluarga, isri, ayah dan
juga ibu.
J. Analisa Data
SIMPTOM
DO:

bila

dan

ETIOLOGI

PROBLE

M
lelah Ketidak mampuan keluarga Nyeri

makannya untuk

mengenal

tidak teratur Ny.K masalah

mengenai Akut

kesehatan

nampak

meliputi

menahan nyeri

dan gejala, factor penyebab

DS:

pengertian,

yang (Ny.K)

pasien yang

mengatakan bila serta

tanda

mempengaruhinya
persepsi

keluarga

lelah dan makan terhadap masalah


tidak

teratur

perutnya

terasa

nyeri.

Lalu

biasanya

cukup

minum

obat

magh (antasida),
tidak pernah ke
dokter periksa
Skala nyeri : 4 (15)
DO:

keluarga Ketidak mampuan keluarga Sindrom

tampak
tiduran
berkumpul

sering dalam mengambil keputusan pasca


dan mengenai

tindakan

yang trauma

tepat atas kecemasan atau

diruang tamu.
DS:

trauma yang dirasakan.

keluarga

mengaku

masih

sedikit

cemas

dan

keluarga

tidak

dapat

berada

didalam

rumah

dengan

nyaman

dan

tenang. Keluarga
tetap

waspada

dengan

adanya

banjir

susulan

akibat

cuaca

yang

tidak

menentu
tidak

dan

disangka-

sangka.

K. Skoring
1. Nyeri akut pada Ny.K pada keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidak
mampuan

keluarga

untuk

mengenal

masalah

kesehatan

anggota

keluarga.
N
o
1

Kriteria
Sifat

Penghitung

Skor

Pembenaran

an
3/3x1 = 3/3

3/3=1

Masalah sudah terjadi

Kebiasaan klien yang

masalah:
2

aktual
Kemungkina

1/2x2 = 1

n masalah

dapat

dapat

kekambuhan

diubah:

terulang kembali saat

sebagian

klien

Potensial

2/3x1 = 2/3

2/3

mendorong
akan

merasakan

dalam keadaan sehat


Sumber-sumber dan

masalah

tindakan yang

untuk

mencegah

dicegah :

kekambuhan dapat

cukup
Menonjolnya

dijangkau oleh klien


Kebiasaan
dalam

0/2x1 = 0

masalah:

mengatasi

masalah

yang

tidak

menyebabkan

dirasakan

masalah

masalah

sedederhana
tidak

dianggap serius oleh


klien dan keluarga
:22/3
2.

Sindrom pasca trauma pada keluarga Tn.A berhubungan dengan

ketidakmampuan

keluarga

dalam

mengambil

keputusan

mengenai

tindakan yang tepat atas kecemasan atau trauma yang dirasakan.


N
o.
1

Kriteria
Sifat

Penghitun

Skor

gan
3/3x1 = 1

Pembenaran
Masalah actual

masalah:

karena mekanisme

aktual

koping keluarga
kurang adekuat dan
stressor sangat

Kemungkinan

1/2x2 = 1

dirasakan keluarga
Semakin lama,

masalah

stressor makin

dapat diubah:

sedikit sehingga

sebagian

trauma dapat diatasi

Potensial

2/3x1 = 1

sebagian.
Penerimaan dan

masalah

keikhlasan terhadap

untuk

suatu peristiwa dapat

dicegah:

mengurangi trauma

cukup
Menonjolnya

2/3

2/2x1 = 1

Trauma merupakan

masalah:

salah satu tanda

masalah

keadaan psikologis

berat,

perlu

yang terganggu

penanganan
serius
:32/3
L. Prioritas Masalah
1.

Sindrom pasca trauma pada keluarga Tn.A berhubungan dengan

ketidakmampuan

keluarga

dalam

mengambil

keputusan

mengenai

tindakan yang tepat atas kecemasan atau trauma yang dirasakan


2.

Nyeri akut pada Ny.K pada keluarga Tn.A berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga untuk mengenal masalah kesehatan anggota


keluarga.

M. PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.A


N Hari/
o

Tangga
l

Diagnosa

Tujuan
Umum
Khusus

Intervensi

Rasio

1. Rabu/

Sindrom pasca

Setelah

1. Keluarga

1. Anjurkan

1. Den

22/12/1

trauma pada

dilakukan

mampu

keluarga untuk

mengu

keluarga Tn.A

tindakan

mengenal

mengungkapkan

apa ya

berhubungan

selama 2

masalah

kecemasannya

dirasa

dengan

hari

trauma dalam

peraw

ketidakmampu diharapka

keluarga

2. Anjurkan

mengu

an keluarga

2. Keluarga

keluarga untuk

beban

dalam

keluarga

mampu

mengurangi

dirasa

mengambil

mampu

memutuskan

stressor yang

2. Den

keputusan

mengatas

tindakan yang

menyebabkan

selalu

mengenai

i sindrom

tepat untuk

kecemasan

dan m

tindakan yang

pasca

mengatasi

seperti anjurkan

masa

tepat atas

trauma

kecemasan

keluarga untuk

menye

kecemasan

dan trauma

tidak berfokus

dan m

atau trauma

3. Keluarga

terhadap kejadian keluar

yang

mampu

banjir yang paling mengu

dirasakan

melakukan

berkesan dan

tindakan

merusak harta

keperawatan

benda.

mencegah

3. Anjurkan

trauma yang

keluarga untuk

berlebih

tetap

3. Mek

4. Keluarga

mempertahankan

koping

mampu

mekanisme

yang a

memelihara

koping keluarga

dapat

lingkungan

dalam

trauma

fisik, psikis,

menghadapi

berleb

dan social

masalah

untuk

4. Anjurkan

mempertahan

keluarga untuk

4. Kea

kan derajat

menjaga

social

kesehatan

hubungan social

anggo

5. Keluarga

dengan tetangga

dapat

trauma

mampu

yang memiliki

memp

memanfaatkan kesamaan

deraja

sumberdaya

senasib dan

keseha

yang ada

sepenanggungan, keluar

dimasyarakat

menjaga keadaan

seperti

psikis dengan

puskesma,

mampu

posyandu

menerima

untuk

dengan ikhlas

memperoleh

keadaan yang

pelayanan

menimpanya.

kesehatan.

5. Anjurkan

5. Pela

keluarga untuk

keseha

meminta bantuan

merup

dari tega

satu b

kesehatan dalam

sumbe

upaya

yang a

mengurangi

dimasy

masalah
kesehatan

2. Rabu/
22/12/1
0

Nyeri akut

Setelah

1. Keluarga

1. Jelaskan

1. Klie

pada Ny.K

dilakukan

mampu

tentang penyakit

mema

mengenal

gastritis,

penya

gastrit

pada keluarga tindakan


Tn.A

selama 2

penyakit

meliputi:

berhubungan

hari

gastritis.

pengertian, tanda melipu

dengan

diharapka

2. Keluarga

dan gejala,

penge

ketidakmampu n Ny.K

mampu

penyebab,

tanda

an keluarga

mampu

memutuskan

penanganan dan

penye

untuk

mengatas

tindakan yang

pencegahan serta penan

mengenal

i nyeri

tepat untuk

akibat bila

pence

masalah

mengatasi

penanganan

serta a

kesehatan

kekambuhan

tidak tepat atau

penan

anggota

Ny.K

tdk segera

tidak t

keluarga.

3. Keluarga

ditangani dengan

tdk se

mampu

bahasa yang

ditang

melakukan

mudah dipahami.

tindakan

2. Jelaskan

keperawatan

kepada keluarga

pencegahan

mengenai hal-hal

penyakit Ny.K

yang dapat

2. Kelu

4. Keluarga

dilakukan saat

mamp

mampu

penyakit Ny.K

memb

memelihara

kambuh

tindak

lingkungan

3. Anjurkan

tepat b

fisik, psikis,

kepada keluarga

dan social

untuk membantu

sehingga

klien dalam

3. Keik

dapat

menghindari dan

keluar

menunjang

meminimalisasika optima

peningkatan

n segala bentuk

memb

kesehatan

makanan dan

untuk

Ny.K

minuman yang

memp

5. Keluarga

dapat

keseha

mampu

menyebabkan

memanfaatkan penyakit Ny.K


sumberdaya

kambuh

yang ada

4. Anjurkan

dimasyarakat

kepada keluarga

seperti

untuk tidak

puskesmas,

membiarkan Ny.K

4. Dor

psyandu, kartu

kecapean dan

motiva

sehat untuk

banyak pikiran.

keluar

memperoleh

5. Anjurkan

memb

pelayanan

kepada keluarga

menin

kesehatan

untuk

deraja

bagi Ny.K

memeriksakan

keseha

Ny.K kepelayanan

5. Pem

kesehatan

yang t

terdekat baik

dapat

saat kambuh

keadaa

maupun tidak

yang l

untuk

dan da

mengetahui

mengo

perkembangan

kesem

penyakit Ny.K

klien.

N. IMPLEMENTASI
Hari/tgl
Kamis/
23/12/2010

No. Dx
1

IMPELEMENTASI
1. Menganjurkan keluarga untuk mengungkapkan kecema
Hasil : keluarga mengungkapakan kecemasannya

2. Menganjurkan keluarga untuk mengurangi stressor yan

menyebabkan kecemasan seperti anjurkan keluarga untuk

berfokus terhadap kejadian banjir yang paling berkesan da


harta benda.

Hasil ; keluarga mendengarkan dengan baik apa yang disr


ingin mencoba melaksanakan apa yang telah dingajurkan

3. Menganjurkan keluarga untuk tetap mempertahankan m


koping keluarga dalam menghadapi masalah

Hasil : keluarga mendengarkan dengan seksama anjuran y

diberikan perawat dan ingin memperbaiki koping keluarga

4. Menganjurkan keluarga untuk menjaga hubungan socia

tetangga yang memiliki kesamaan senasib dan sepenangg

menjaga keadaan psikis dengan mampu menerima denga


keadaan yang menimpanya.

Hasil : kelurga menjaga hubungan social dengan tetangga

memiliki kesamaan senasib dan sepenanggungan, menjag

psikis dengan mampu menerima dengan ikhlas keadaan y

menimpanya, meskipun jarang berkumpul dan berkomuni


dengan mereka.

5. Menganjurkan keluarga untuk meminta bantuan dari te


kesehatan dalam upaya mengurangi masalah kesehatan.

Hasil : keluarga menerima saran untuk meminta bantuan k


Kamis/
23/12/2010

tenaga kesehatan dan keluarga mengatakan akan melaksa


1. Menjelaskan tentang penyakit gastritis, meliputi: peng

tanda dan gejala, penyebab, penanganan dan pencegahan

akibat bila penanganan tidak tepat atau tdk segera ditang


bahasa yang mudah dipahami.
Hasil : klien tampak mendengarkan dan dengan seksama

mengatakan agak mengerti dengan penjelasan yang diber

2. Menjelaskan kepada keluarga mengenai hal-hal yang d


dilakukan saat penyakit ny.x kambuh.

Hasil : klien tampak mengerti dengan penjelasan yang dib

perawat, dan klien mengatakan akan melaksanakan apa y


disarankan.

3. Menganjurkan kepada keluarga untuk membantu klien

menghindari dan meminimalisasikan segala bentuk makan

minuman yang dapat menyebabkan penyakit Ny.K kambuh

Hasil : keluarga tampak mengerti dan bersedia membantu

4. Menganjurkan kepada keluarga untuk tidak membiarka


kecapean dan banyak pikiran.

Hasil ; keluarga mengatakan akan selalu mengingatkan kli

menjaga kebiasaan dan aktivitas yang menyebabkan keka


penyakit klien.

5. Menganjurkan kepada keluarga untuk memeriksakan N

kepelayanan kesehatan terdekat baik saat kambuh maupu


untuk mengetahui perkembangan penyakit Ny.K

Hasil : keluarga mendengarkan dengan baik dan menerim


yang diberikan dan akan mengaplikasikannya.
O. EVALUASI

No.
1

Hari/tgl

DIAGNOSA

EVALUA

sabtu /

Sindrom pasca trauma

S : keluarga mengatakan kini su

25/12/2010

pada keluarga Tn.A

hari-hari kemarin karena rumah

berhubungan dengan

diperbaiki, danada info bahwa a

ketidakmampuan keluarga

selokan dan pembuangan air ba

dalam mengambil

setempat secepatnya.

keputusan mengenai

O : keluarga tampak lebih tenan

tindakan yang tepat atas

A : masalah teratasi sebagian (

kecemasan atau trauma

berhasil/ intervensi 2, 3, 2 = be

sabtu /

yang dirasakan
Nyeri akut pada Ny.K pada

P: lanjutkan intervensi : 2, 3,da


S : Ny.x mengatakan kini telah

25/12/2010

keluarga Tn.A berhubungan penyakitnya dan apa saja yang


dengan ketidakmampuan

untuk mencegah kekambuhan d

keluarga untuk mengenal

dilakukan saat kambuh

masalah kesehatan

O : - klien tampak menganggu

anggota keluarga.

penjelasan

- klien mengatakan mengerti d


perawat
A : masalah teratasi
P : pertahankan intervensi

You might also like