Professional Documents
Culture Documents
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat berdasarkan hasil pemeriksaan dan komunitas.
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat dipercaya, misalnya :
kelurahan, catatan riwayat kesehatan pasien atau medical record (Wahit, 2005).
Cara pengumpulan data terdiri dari tiga cara yaitu dengan wawancara atau anamnase,
pengamatan dan pemeriksaan fisik.
a.
Pengumpulan data
ISPA
Penyakit asthma
TBC paru
Penyakit kulit
Penyakit mata
Penyakit rheumatic
Penyakit jantung
Kelumpuhan
Pola eliminasi
Status psikososial :
Peran di masyarakat
Stabilitas emosi
Perlakuan yang salah dalam kelompok dalam hal ini perilaku tindakan kekerasan
Pola perilaku tidak sehat seperti : kebiasaan merokok, minum kopi yang berlebihan,
mengkonsumsi alcohol, penggunaan obat tanpa resep, penyalahgunaan obat terlarang, pola
konsumsi tinggi garam, lemak dan purin.
2) Data lingkungan fisik
a) Pemukiman
Luas bangunan
Bentuk bangunan
Jenis bangunan
Atap rumah
Dinding
Lantai
Ventilasi
Pencahayaan
Penerangan
Kebersihan
b) Sanitasi
c) Fasilitas
Pekarangan
Sarana olahraga
Taman, lapangan
Ruang pertemuan
Sarana hiburan
Sarana ibadah
d) Batas-batas wilayah
Sebelah utara, barat, timur, dan selatan
e) Sarana ibadah
3) Pelayanan kesehatan dan social
a) Pelayanan kesehatan
Jumlah kunjungan
System rujukan
Lokasi
Kepemilikan
Kecukupan
4) Ekonomi
a) Jenis Pekerjaan
b) Jumlah penghasilan rata-rata tiap bulan
c) Jumlah pengeluaran rata-rata tiap bulan
d) Jumlah pekerja dibawah umur, ibu rumah tangga dan lansia
5) Keamanan dan transportasi
a) Keamanan
Penanggulangan kebakaran
Penanggulangan bencana
b) Transportasi
Kondisi jalan
c) Setelah data diperoleh, kegiatan selanjutnya adalah pengolahan data dengan cara sebagai
berikut :
1) Klasifikasi data atau kategori data
Cara mengkategori data :
Karakteristik demografi
Karakteristik geografi
Menetapkan kekuatan
c.
Berdasarkan analisa data dapat diketahui masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi
oleh masyarakat, sekaligus dapat dirumuskan yang selanjutnya dilakukan intervensi. Namun
demikian masalah yang telah dirumuskan tidak mungkin dapat diatasi sekaligus. Oleh karena
itu perlu diprioritaskan masalah.
d. Prioritas masalah
Dalam menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat dan keperawatan perlu
mempertimbangkan berbagai faktor sebagai kriteria, diantaranya adalah :
Perhatian masyarakat
Prevalensi kejadian
Aspek politis
Prioritas masalah juga dapat ditentukan berdasarkan hierarki kebutuhan menurut Abraham H.
Maslow yaitu :
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah respon individu pada masalah kesehatan baik yang aktual
maupun potensial. Masalah actual adalah masalah yang diperoleh pada saat pengkajian
sedangkan masalah potensial adalah masalah yang mungkin timbul kemudian (American
Nurses of Association (ANA).
Diagnosa keperawatan mengandung komponen utama yaitu :
1) Problem (Masalah)
2) Etiologi (Penyebab)
: (masalah)
: .... (komunity)
Sehubungan dengan
Yang dimanifestasikan/
didemonstrasikan oleh
3. Perencanaan
Perencanaan keperawatan adalah rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan
untuk mengatasi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan yang telah ditentukan dengan
tujuan terpenuhinya kebutuhan pasien. Rencana keperawatan harus mencakup : Perumusan
tujuan, Rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan, kriteria hasil untuk menilai
pencapaian tujuan.
a.
Perumusan tujuan
K.1 : Kondisi
P: Predikat
K.2 : Kriteria
Tindakan yang akan dilaksanakan harus dapat memenuhi kebutuhan yang sangat
dirasakan masyarakat
6) Mengarah pada tujuan yang akan dicapai
7) Tindakan harus bersifat realistic
8) Disusun secara berurutan
c.
Perawat kesehatan masyarakat harus mempunyai wawasan luas dan mampu menyesuaikan
diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan berdasar pada iman dan
takwa
2. Integrated
Perawat kesehatan masyarakat harus mampu bekerjasama dengan sesame profesi, tim
kesehatan lain, individu, keluarga, kelompok dan masyarakat berdasarkan asas kemitraan
3. Rasional
Perawat kesehatan masyarakat dalam melakukan asuhan keperawatan harus menggunakan
pengetahuan secara rasional demi tercapainya rencana program yang telah disusun.
4. Mampu dan mandiri
Perawat kesehatan masyarakat diharapkan mempunyai kemampuan dan kemandirian dalam
melaksanakan asuhan keperawatan serta komponen.
5. Ugem
Perawat kesehatan masyarakat harus yakin dan percaya atas kemampuannya dan bertindak
dengan sikap optimis bahwa asuhan keperawatan yang diberikan akan tercapai
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan :
Keterpaduan antara : Biaya, tenaga, waktu, lokasi, sarana, dan prasarana dengan
pelayanan kesehatan maupun sector lainnya
Keterlibatan petugas kesehatan lain, kader dan tokoh masyarakat dalam rangka alih peran.
Tindakan keperawatan yang dilakukan dicatat dan didokumentasikan.
Adanya penyelenggaraan system rujukan baik medis maupu rujukan kesehatan.
5. Evaluasi
a.
Fokus evaluasi
1) Relevansi
Apakah program yang diperlukan ?
Menilai asuhan keperawatan dan sebagai umpan balik untuk memperbaiki atau
Hasil evaluasi
: Tn. A
: 37 tahun
Kec.Mariso
4. Pekerjaan Kepala Keluarga
: Pedagang
Nam
a
J
K
Angg
Hub.
Dg.
Um
ur
Kep.
(th
ota
Kelu
n)
kelua
arga
:
Pend
.
tera
khir
STATUS IMUNISASI
HEPAT
POLIO
DPT
ITIS
rga
Ny.K
ISTRI
35
SMP
An.M
Anak
12
SMP
An.N
SD
Anak
2
Genogram :
2 3 4 1 2 3 1 2 3
CAM
PAK
Keterangan :
=
keluarga
laki-laki
garis
hub.
= meninggal
= perempuan
= klien
6. Tipe Keluarga :
Keluarga Tn. A termasuk keluarga kecil yang terdiri dari Kepala Keluarga,
istri, 2 orang anak
7. Suku Bangsa :
: 500.000,-/bln
Istri (ibu K)
: 250.000,-/bln
Anak ke-1
:-
Anak ke-2
:-
Kepala Keluarga
operasi dan rawat inap selama 8 hari di Rumah Sakit dan sekarang sudah
sembuh.
Istri
Klien
memiliki
penyakit
magh/gastritis,
namun
jika
Anak ke-1
Anak ke-2
pergelangan tangan dislokasi akibat jatuh pada saat bermain, tapi tidak
dibawa ke RS untuk berobat akan tetapi hanya diberi obat gosok dan
diurut saja pergelangan tangannya dan kepala yang cedera hanya
diberikan antiseptic yang dibeli sendiri dari apotek. Namun klien masih
terkadang
mengeluhkan
tangannya
terasa
nyeri
apabila
banyak
: 5 x 6 m2
Luas Rumah : 4 x 5 m2
Keterangan :
1. Rg. Tamu & rg. Keluarga
1
2. Kamar tidur
3. Dapur
4. Kamar mandi
5. Wc umum
10m
komunikasi
yang
digunakan
dalam
keluarga
dan
dengan
Tn.A :
Ny.K :
peran informal : hanya sebagai anggota masyarakat dan perkumpulan
Anak ke-2 :
E. Fungsi Keluarga
24. Fungsi Afektif
Keluarga klien saling memberikan perhatian dan kasih saying. Klien selalu
mendukung apa yang dilakukannya selama dalam batas kewajaran dan
tidak melangga etika dan sopan santun. Diterapkannya demokrasi dalam
mengatasi permasalahan keluarga.
25. Fungsi Sosial
Interaksi antara anggota keluarga terjalin baik, masing-masing anggota
keluarga masih memperhatikan dan menerapkan etika sopan santun
dalam berperilaku.
26. Fungsi Perawatan Kesehatan
a.
jika anggota keluarga ada yang sakit dan sekiranya perlu penanganan
keluarga
cukup
mengerti
tentang
kesehatan
pada
anggota
keluarganya
-
Keluarga
sangat
cemas
dengan
kemungkinan
penyakit
yang
jumlah anak yang dimiliki Tn.A ada 2 orang yaitu 1 perempuan dan 1
laki-laki
b.
dari pendapatan yang diterima per bulan, namun keluarga kurang mampu
menyisihkan pendapatannya untuk keperluan yang tidak terduga
-
Ny.K
30. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor
Untuk stress jangka pendek, keluarga mengaku sedikit cemas karena
tidak dapat tenang
mengkambinghitamkan
menyelesaikan masalah.
anak,
memberikan
ancaman
dalam
G. Pemeriksaan Fisik
1. Tn.A (kepala keluarga)
TD
: 120/70 mmHg
: 24 x/menit
: 80 x/menit
: 36 0C
KEPALA
-
Mata
Hidung
Telinga
: 120/80 mmHg
: 26 x/menit
: 80 x/menit
: 36 0C
KEPALA
Mata
Hidung
Telinga
Hubungan anak terhadap orang tua baik, walau pun sibuk bekerja ibu
dan ayah selalu meluangkan waktu disela- sela pekerjaan untuk pulang
kerumah memberi makan dan melihat keadaan anaknya
-
meski orang tua pergi bekerja (saling menjaga satu sama lain)
Orang tua membentuk jaringan dengan anak dengan cara tiap hari
kedua orang tua memiliki tugas sebagai kepala keluarga, isri, ayah dan
juga ibu.
J. Analisa Data
SIMPTOM
DO:
bila
dan
ETIOLOGI
PROBLE
M
lelah Ketidak mampuan keluarga Nyeri
makannya untuk
mengenal
mengenai Akut
kesehatan
nampak
meliputi
menahan nyeri
DS:
pengertian,
yang (Ny.K)
pasien yang
tanda
mempengaruhinya
persepsi
keluarga
teratur
perutnya
terasa
nyeri.
Lalu
biasanya
cukup
minum
obat
magh (antasida),
tidak pernah ke
dokter periksa
Skala nyeri : 4 (15)
DO:
tampak
tiduran
berkumpul
tindakan
yang trauma
diruang tamu.
DS:
keluarga
mengaku
masih
sedikit
cemas
dan
keluarga
tidak
dapat
berada
didalam
rumah
dengan
nyaman
dan
tenang. Keluarga
tetap
waspada
dengan
adanya
banjir
susulan
akibat
cuaca
yang
tidak
menentu
tidak
dan
disangka-
sangka.
K. Skoring
1. Nyeri akut pada Ny.K pada keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidak
mampuan
keluarga
untuk
mengenal
masalah
kesehatan
anggota
keluarga.
N
o
1
Kriteria
Sifat
Penghitung
Skor
Pembenaran
an
3/3x1 = 3/3
3/3=1
masalah:
2
aktual
Kemungkina
1/2x2 = 1
n masalah
dapat
dapat
kekambuhan
diubah:
sebagian
klien
Potensial
2/3x1 = 2/3
2/3
mendorong
akan
merasakan
masalah
tindakan yang
untuk
mencegah
dicegah :
kekambuhan dapat
cukup
Menonjolnya
0/2x1 = 0
masalah:
mengatasi
masalah
yang
tidak
menyebabkan
dirasakan
masalah
masalah
sedederhana
tidak
ketidakmampuan
keluarga
dalam
mengambil
keputusan
mengenai
Kriteria
Sifat
Penghitun
Skor
gan
3/3x1 = 1
Pembenaran
Masalah actual
masalah:
karena mekanisme
aktual
koping keluarga
kurang adekuat dan
stressor sangat
Kemungkinan
1/2x2 = 1
dirasakan keluarga
Semakin lama,
masalah
stressor makin
dapat diubah:
sedikit sehingga
sebagian
Potensial
2/3x1 = 1
sebagian.
Penerimaan dan
masalah
keikhlasan terhadap
untuk
dicegah:
mengurangi trauma
cukup
Menonjolnya
2/3
2/2x1 = 1
Trauma merupakan
masalah:
masalah
keadaan psikologis
berat,
perlu
yang terganggu
penanganan
serius
:32/3
L. Prioritas Masalah
1.
ketidakmampuan
keluarga
dalam
mengambil
keputusan
mengenai
Tangga
l
Diagnosa
Tujuan
Umum
Khusus
Intervensi
Rasio
1. Rabu/
Sindrom pasca
Setelah
1. Keluarga
1. Anjurkan
1. Den
22/12/1
trauma pada
dilakukan
mampu
keluarga untuk
mengu
keluarga Tn.A
tindakan
mengenal
mengungkapkan
apa ya
berhubungan
selama 2
masalah
kecemasannya
dirasa
dengan
hari
trauma dalam
peraw
ketidakmampu diharapka
keluarga
2. Anjurkan
mengu
an keluarga
2. Keluarga
keluarga untuk
beban
dalam
keluarga
mampu
mengurangi
dirasa
mengambil
mampu
memutuskan
stressor yang
2. Den
keputusan
mengatas
tindakan yang
menyebabkan
selalu
mengenai
i sindrom
tepat untuk
kecemasan
dan m
tindakan yang
pasca
mengatasi
seperti anjurkan
masa
tepat atas
trauma
kecemasan
keluarga untuk
menye
kecemasan
dan trauma
tidak berfokus
dan m
atau trauma
3. Keluarga
yang
mampu
dirasakan
melakukan
berkesan dan
tindakan
merusak harta
keperawatan
benda.
mencegah
3. Anjurkan
trauma yang
keluarga untuk
berlebih
tetap
3. Mek
4. Keluarga
mempertahankan
koping
mampu
mekanisme
yang a
memelihara
koping keluarga
dapat
lingkungan
dalam
trauma
fisik, psikis,
menghadapi
berleb
dan social
masalah
untuk
4. Anjurkan
mempertahan
keluarga untuk
4. Kea
kan derajat
menjaga
social
kesehatan
hubungan social
anggo
5. Keluarga
dengan tetangga
dapat
trauma
mampu
yang memiliki
memp
memanfaatkan kesamaan
deraja
sumberdaya
senasib dan
keseha
yang ada
sepenanggungan, keluar
dimasyarakat
menjaga keadaan
seperti
psikis dengan
puskesma,
mampu
posyandu
menerima
untuk
dengan ikhlas
memperoleh
keadaan yang
pelayanan
menimpanya.
kesehatan.
5. Anjurkan
5. Pela
keluarga untuk
keseha
meminta bantuan
merup
dari tega
satu b
kesehatan dalam
sumbe
upaya
yang a
mengurangi
dimasy
masalah
kesehatan
2. Rabu/
22/12/1
0
Nyeri akut
Setelah
1. Keluarga
1. Jelaskan
1. Klie
pada Ny.K
dilakukan
mampu
tentang penyakit
mema
mengenal
gastritis,
penya
gastrit
selama 2
penyakit
meliputi:
berhubungan
hari
gastritis.
dengan
diharapka
2. Keluarga
dan gejala,
penge
ketidakmampu n Ny.K
mampu
penyebab,
tanda
an keluarga
mampu
memutuskan
penanganan dan
penye
untuk
mengatas
tindakan yang
mengenal
i nyeri
tepat untuk
akibat bila
pence
masalah
mengatasi
penanganan
serta a
kesehatan
kekambuhan
penan
anggota
Ny.K
tdk segera
tidak t
keluarga.
3. Keluarga
ditangani dengan
tdk se
mampu
bahasa yang
ditang
melakukan
mudah dipahami.
tindakan
2. Jelaskan
keperawatan
kepada keluarga
pencegahan
mengenai hal-hal
penyakit Ny.K
yang dapat
2. Kelu
4. Keluarga
dilakukan saat
mamp
mampu
penyakit Ny.K
memb
memelihara
kambuh
tindak
lingkungan
3. Anjurkan
tepat b
fisik, psikis,
kepada keluarga
dan social
untuk membantu
sehingga
klien dalam
3. Keik
dapat
menghindari dan
keluar
menunjang
meminimalisasika optima
peningkatan
n segala bentuk
memb
kesehatan
makanan dan
untuk
Ny.K
minuman yang
memp
5. Keluarga
dapat
keseha
mampu
menyebabkan
kambuh
yang ada
4. Anjurkan
dimasyarakat
kepada keluarga
seperti
untuk tidak
puskesmas,
membiarkan Ny.K
4. Dor
psyandu, kartu
kecapean dan
motiva
sehat untuk
banyak pikiran.
keluar
memperoleh
5. Anjurkan
memb
pelayanan
kepada keluarga
menin
kesehatan
untuk
deraja
bagi Ny.K
memeriksakan
keseha
Ny.K kepelayanan
5. Pem
kesehatan
yang t
terdekat baik
dapat
saat kambuh
keadaa
maupun tidak
yang l
untuk
dan da
mengetahui
mengo
perkembangan
kesem
penyakit Ny.K
klien.
N. IMPLEMENTASI
Hari/tgl
Kamis/
23/12/2010
No. Dx
1
IMPELEMENTASI
1. Menganjurkan keluarga untuk mengungkapkan kecema
Hasil : keluarga mengungkapakan kecemasannya
No.
1
Hari/tgl
DIAGNOSA
EVALUA
sabtu /
25/12/2010
berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga
dalam mengambil
setempat secepatnya.
keputusan mengenai
berhasil/ intervensi 2, 3, 2 = be
sabtu /
yang dirasakan
Nyeri akut pada Ny.K pada
25/12/2010
masalah kesehatan
anggota keluarga.
penjelasan