Professional Documents
Culture Documents
ASUHAN KEPERAWATAN
Pada bab ini akan dibahas asuhan keperawatan pada An. A dengan Atrial
Septal Defect (ASD) dan Patent Ductus Arteriosus (PDA) di Ruang Anak (A)
RSUD Dr. Soedarso Pontianak dengan mengunakan proses keperawatan
meliputi
.pengkajian
keperawatan,
diagnosa
keperawatan,
perencanaan,
Pengkajian
1. DATA IDENTITAS
Nama
: An. A
: Islam
Usia Anak
: 1 Bulan 8 Hari
Nama Ayah/Ibu
: Ny. A
Pekerjaan Ayah
: Guru
Pendidikan Ayah
: S1
Pekerjaan Ibu
: IRT
Pendidikan Ibu
: S1
Suku Bangsa
: Melayu
Alamat
2. KELUHAN UTAMA
Orang tua klien mengatakan anaknya demam, sesak dan batuk. Selain
itu kulit klien berwana agak kekuningan dan orang tua klien mengatakan
warna kuning tersebut muncul sejak anaknya lahir.Saat di rumah sakit klien
gelisah, sesak, batuk-batuk dan kulit berubak kebiruan (sianosis) saat
menangis.
Genogram
Keterangan
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Tinggal Serumah
6. RIWAYAT SOSIAL
a. Yang mengasuh:
Klien diasuh oleh kedua orang tuanya
b. Hubungan dengan anggota keluarga:
Anak kandung
c. Hubungan dengan teman sebaya:
Klien belum memiliki teman sebaya
d. Lingkungan rumah:
7. KEBUTUHAN DASAR
a. Makanan yang disukai
Selera makan:
1) Frekuensi
Klien minum asi setiap 2 jam
2) Pola makan
Klien hanya mengonsumsi ASI (asi eksklusif)
3) Alat makan yang digunakan:
Tidak ada alat yang digunakan
b. Pola tidur
1) Ritual/kebiasaan sebelum tidur
Sebelum tidur klienb selalu diberi asi oleh ibu klien
2) Tidur siang
c. Mandi
Klien selalu dimandikan oleh ibu klien 2x sehari yaitu pagi dan sore
d. Aktivitas bermain
Aktivitas bermain klien hanya ditempat tidur
e. Eliminasi
BAK klien 3-4 x dalam sehari
: 1 x 25 mg
Digoxin
: 1 x 0,25 mg
f. Aktivitas
Aktivatas dibantu sepenuhnya oleh orang tua klien
g. Hasil laboratorium
Tanggal 13-06-2016
MVC : 93,0 fl
WBC : 10 x 103/ul
MCH : 30,8 p
MCHC: 33,29 g/dl
PLT
: 424 x 103 ul
RBC
: 4,41 x 106/ul
: 41,0%
h. Hasil roentgen
Foto thorak AP (tanggal 16-6-2016)
- foto asimetris, inspirasi dan kondisi cukup. Corakan bronkovaskuler
paru-paru kasar, perkabutan parahiler, paracardial, CTR 0,62, kedua sinus
lancip, diafragma licin
i. Data tambahan
Hasil Pemeriksaan Echocardigraphy tanggal 16 Juni 2016.
Nama
: By. Abdullah
Umur
: 1 bulan 7 hari
: Susp. VSD
No.RM
: 5945
9. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum
Klien lemah
Tingkat Kesadaran : Composmentis
b. TB / BB (Standar DepKes, Tahun 2010)
TB : 48 cm
BB : 3,3 kg
c. Lingkar kepala (anak usia < 2 tahun)
Lingkar kepala klien 27 cm
d. Mata
Sklera berwarna putih, konjungtiva tampak anemis, reflek pupil +/+, Pada
palpasi tidak terdapat masa ataupun nyeri.
e. Hidung
Bentuk simetris, tidak terdapat lesi dan polip. Pada pemeriksaan palpasi
tidak terdapat nyeri
f. Mulut
Saat diinspeksi bentuk simetris tidak terdapat lesi atau masa, mukosa bibir
pucat dan kering,tidak terdapat stomatitis dan terpasang OGT.
g. Telinga
Palpasi
Perkusi
Palpasi
Perkusi
Palpasi
Perkusi
Inspeksi
Perkusi
m. Punggung
Tidak ada masa ataupun lessi pada punggung
n. Genitalia
Tidak ditemukan masalah pada genetalia
o. Ekstremitas
Atas : Pergerakan tangan kanan dan kiri baik
Bawah : Pergerakan kaki kanan dan kiri baik
Tonus otot :
4
4
4
4
p. Kulit
Kulit kering, turgor baik, dan warna kulit kebiruan (sianosis)
q. Tanda vital: Suhu : 37,7 C
Tetes permenit =
330 x 60
24 x 60
B. ANALISIS DATA
N
O
DX
DATA KLIEN
(SYMPTOM)
KEMUNGKINA
MASALAH
N PENYEBAB
KEPERAWATAN
(ETIOLOGI)
(PROBLEM)
DS: - Orang tua klien mengatakan Defek struktural, Penurunan Curah
anaknya sesak dan batuk- disfungsi
jantung
batuk.
miokardium
- Orang tua klien mengatakan
anaknya gelisah
DO: - Klien lemah
- TTV : N : 130x/m
RR: 39x/m
S : 37,7
- Pucat
- Hasil Foto thorak AP (16-62016)
CTR
0,62
(kardiomegali)
- Jantung
Inspeksi : Tidak terlihat
iktus kordis
Palpasi
: Tidak
teraba
iktu kordis
Perkusi
: Terdengar bunyi
dulnes pada ics
3-5 sebelah kiri
Auskultasi : Terdengar suara
bising jantung
dan
bunyi
jantung
tambahan
- Paru-paru
Inspeksi : Pergerakan paru
asimetris
dan
terdapat retraksi
dinding dada
Palpasi
: Vokal premitus
simetris
Perkusi
: Terdengar suara
timpani
Auskultasi : Terdengar suara
nafas abnormal,
nafas cepat :
130x/m
dan
dyspnea
DS: - Ibu klien mengatakan
aanaknya gelisah
- Ibu klien mengatakan anaknya
sesak dan batuk-batuk
DO: - Terdengar suara nafas crackle
- Klien gelisan
- Pernafasan cepat : 130x/m
- Terdengar bunyi tambahan
pada jantung
- Hasil Foto thorak AP (16-62016)
Corakan bronkovaskuler paruparu
kasar,
perkabutan
parahiler, paracardial.
DS: - Orang tua klien mengatakan
anaknya sesak dan nafasnya
pendek
DO:- fase ekspirasi lebih panjang
dari respirasi
- Nafas cuping hidung
- Menggunakan otot bantu nafas
- Frekuensi nafas cepat :
130x/m
- Dypsnea
- Terpasang O2 1 lpm
- TTV : N : 130x/m
RR: 39x/m
S : 37,7
DS: DO: - TTV : N : 130x/m
RR: 39x/m
S : 37,7
- Lab : WBC : 10,7 x 103/ul
HGB : 13,6 g/dl
DS:- orang tua klien sekarang lebih
fokus untuk merawat anak
yang sakit
- Ibu klien mengatakan harus
dapat membagi tugas bersama
Gangguan
mekanisme
pengaturan
Kelebihan volume
cairan
kongesti paru
Ketidakefektifan
pola nafas
Penurunan
daya Risiko infeksi
tahan
tubuh,
kongesti paru
Anak
yang Perubahan
menderita
sakit keluarga
yang mengancam
jiwa
proses
suami
DO:- Perubahan pada partisipasi
dalam pengambilan keputusan
- Perubahan pada partisipasi
dalam penyelesaian masalah
No
Diagnosa Keperawatan
1
Penurunan Curah jantung
berhubungan dengan Defek
struktural,
disfungsi
miokardium ditandai dengan
DS: - Orang tua klien
mengatakan
anaknya
sesak dan batuk-batuk.
- Orang
tua
klien
mengatakan
anaknya
gelisah
DO: - TTV : N : 130x/m
RR: 39x/m
S : 37,7
- Terdengan suara bising
jantung
- Pucat
- Klien lemah
Kelebihan
volume
cairan
berhubungan dengan Gangguan
mekanisme pengaturan ditandai
dengan
DS: - Ibu klien mengatakan anaknya
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Intervensi
Kaji tekanan darah, adanya sianosis,
status pernafasan dan status mental
Kaji toleransi aktivitas klien dengan
memperhatikan adanya nafas pendek,
nyeri dan palpitasi
Kaji suara jamtung
Monitor TTV
Berikan terapi oksigen
Evaluasi respon terhadap terapi oksigen
Jelaskan kepada keluarga tujuan
pemberian oksigen
Kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian obat
Paraf
gelisah
Ibu klien mengatakan anaknya
sesak dan batuk-batuk
DO: - Terdengar suara nafas crackle
- Klien gelisan
- Pernafasan cepat : 130x/m
- Terdengar bunyi tambahan
pada jantung
- Hasil Foto thorak AP (16-62016)
- Corakan bronkovaskuler paruparu
kasar,
perkabutan
parahiler, paracardial.
Ketidakefektifan pola nafas
berhubungan
dengan
kongesti
paru
ditandai
dengan :
DS: - Orang tua klien mengatakan
anaknya
sesak
dan
nafasnya pendek
DO:- fase ekspirasi lebih
panjang dari respirasi
- Nafas cuping hidung
- Menggunakan
otot
bantu nafas
- TTV : N : 130x/m
RR: 39x/m
-
: 37,7
4.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Waktu
16-6-2016
07.30
No.
Dx
1
Implementasi Keperawatan
Mengkaji adanya sianosis, status pernafasan dan status mental
H: Klien tampak sianosis saat menangis, pernafasan cepat dan klien gelisan
08.00
08.15
2&3
Mengkaji komplikasi pulmonal atau kardivaskuler yang diindikasikan dengan peningkatan tanda gawat
nafas, peningkatan frekuensi nadi, peningkatan tekanan darah, bunyi jantung tidak normal atau suara nafas
tidak normal
H: Klien mengalami peningkatan frekuensi nadi 130x/m, terdapat bunyi jantung tambahan dan suara nafas
crakle
08.20
08.30
Paraf
08.45
1&3
09.15
09.30
09.45
09.00
09.10
10.00
10.15
10.30
12.00
17-6-2016
07.30
07.35
07.40
08.00
2&3
Mengkaji komplikasi pulmonal atau kardivaskuler yang diindikasikan dengan peningkatan tanda gawat
nafas, peningkatan frekuensi nadi, peningkatan tekanan darah, bunyi jantung tidak normal atau suara nafas
tidak normal
H: frekuensi nadi normal 120x/m, terdapat bunyi jantung tambahan dan suara nafas crakle
08.05
1&3
08.15
08.25
08.30
08.45
09.00
Mengajarkan klien tentang penyebab kelebihan cairan dan cara mengatasi; pembatasan diet; penggunaan,
dosis, dan efek samping obat yang diprogramkan
H: Orang tua klien mengerti tentang penyakit dan cara merawat anaknya.
10.00
10.30
12.00
18-6-2016
07.30
08.00
08.15
08.30
1&3
08.40
09.00
2&3
09.30
10.00
11.00
12.00
E. EVALUASI KEPERAWATAN
Tanggal
16-6-2016
No.
Dx
1
S O AP
S: Orang tua klien mengatakan kulit anaknya berubah menjadi biru jika menangis
Keluarga mengatakan mengerti tujuan pemberian O2
O: Pernafasan cepat
Auskultasi jantung terdengan bising jantung
TTV: N : 130x/m
S : 37,7 C
RR : 39x/m
Klien tampak lebih tenang
A: Masalah Belum Teratasi
P: Lanjutkan Tindakan
1. Kaji tekanan darah, adanya sianosis, status pernafasan dan status mental
2. Kaji toleransi aktivitas klien dengan memperhatikan adanya nafas pendek, nyeri dan
palpitasi
Paraf
3.
4.
5.
6.
7.
S: Keluarga klien mengatakan akan menjaga lingkungan klien dengan tidak merokok di linkungan
klien
O: Klien tampak pucat
Nafas klien cepas, irama teratur dan tampak upaya untuk bernafas dengan adanya penggunaan
atot bantu nafas
5
S: Orang tua klien mengatakan akan selalu mendampingi anaknya
O: Hubungan keluarga terjalin dengan baik
Orang tua klien mengerti pemberian obat (waktu dan dosis)
keluarga dapat ikut serta dalam perawatan klien
A: Masalah terastasi sebagian
P: Lanjutkan tindakan
1. Kaji perasaan bersalah yang mungkin dialami keluargaa
2. Pantau hubungan keluarga saat ini
3. Ajarkan keterampilan merawat klien yang diperlukan oleh keluarga
4. Dukung keluarga untuk berpartisipasi dalam merawat klien
5. Bantu keluarga untuk berfokus pada anak, bukan pada penyakit
17-6-2016
S: Orang tua klien mengatakan tidak ada perubahan warna kulit menjadi biru (sianosis)
O: pernafasan cepat
TTV: N : 120x/m
S : 37,5 C
RR : 32x/m
Terdengan suara bising jantung
Klien tammpak lebih tenang
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan Tindakan
1. Kaji tekanan darah, adanya sianosis, status pernafasan dan status mental
2. Kaji toleransi aktivitas klien dengan memperhatikan adanya nafas pendek, nyeri dan
palpitasi
3. Kaji suara jamtung
4. Monitor TTV
5. Beikan terapi Oksigen
6. Evaluasi respon terhadap terapi oksigen
7. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat
S: Keluarga mengatakan sudah mengerti tentang penyakit dan cara merawat anaknya
O: Frekuensi nadi normal 120x/m,
terdapat bunyi jantung tambahan
S: Keluarga klien mengatakan akan menjaga lingkungan klien dengan tidak merokok di linkungan
klien
O: Klien tampak pucat
Mengkaji kecepatan, irama, kedalaman dan upaya pernafasan
Nafas cepat, irama teratur dan kedalaman normal
Bunyi nafaas bersih
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan tindakan
1. Monitor adanya pucat atau sianosis
2. Kaji kecepatan, irama, kedalaman dan upaya pernafasan
3. Kaji bunyi nafas
4. Berikan terapi oksigen
5. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat
S: O: Tidak ada tanda-tanda infeksi
TTV: N : 120x/m
S : 37,5 C
RR : 32x/m
A: Masalah teratasi
P: Lanjutkan tindakan
1. Pantau tanda dan gejala infeksi
2. Kaji faktor yang dapat meningkatkan kerentanan terhadap infeksi
3. Atasi jumlah pengunjung jika perlu
4. Jelaskan kepasa keluarga mengapa sakit atau terapi meningkatkan risiko terhadap infeksi
5. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian antibiotik
18-6-2016
2.
2. Kaji toleransi aktivitas klien dengan memperhatikan adanya nafas pendek, nyeri dan
palpitasi
3. Kaji suara jamtung
4. Monitor TTV
5. Beikan terapi Oksigen
6. Evaluasi respon terhadap terapi oksigen
7. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat
S: Keluarga mengatakan sudah mengerti tentang penyakit dan cara merawat anaknya
O: Frekuensi nadi normal 120x/m,
terdapat bunyi jantung tambahan
suara nafas crakle
Peningkatan pengeluaran urin
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan tindakan
1. Kaji komplikasi pulmonal atau kardivaskuler yang diindikasikan dengan peningkatan tanda
gawat nafas, peningkatan frekuensi nadi, peningkatan tekanan darah, bunyi jantung tidak
normal atau suara nafas tidak normal
2. Monitor balance cairan
3. Ajarkan klien tentang penyebab kelebihan cairan dan cara mengatasi; pembatasan diet;
penggunaan, dosis, dan efek samping obat yang diprogramkan
4. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian diuretik
S: Keluarga klien mengatakan akan menjaga lingkungan klien dengan tidak merokok di linkungan
klien
O: Kecepatan nafas normal, irama teratur dan kedalaman normal
Bunyi nafaas bersih
TTV: N : 120x/m
S : 37,3 C
RR : 29x/m
Klien tidak pucat, perpusi jaringan adekuat.
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan tindakan
1. Monitor adanya pucat atau sianosis
2. Kaji kecepatan, irama, kedalaman dan upaya pernafasan
3. Kaji bunyi nafas
4. Berikan terapi oksigen
5. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat
S: O: Tidak ada tanda-tanda infeksi
TTV: N : 120x/m
S : 37,5 C
RR : 32x/m
A: Masalah teratasi
P: Lanjuutkan tindakan
1. Pantau tanda dan gejala infeksi
2. Kaji faktor yang dapat meningkatkan kerentanan terhadap infeksi
3. Atasi jumlah pengunjung jika perlu
4. Jelaskan kepasa keluarga mengapa sakit atau terapi meningkatkan risiko terhadap infeksi
5. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian antibiotik
31