You are on page 1of 48

SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN

Rencana Strategis Kementerian Pertanian 2015-2019 menyatakan bahwa salah satu tantangan pembangunan pertanian ke depan adalah bagaimana
memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dan bahan baku industri dan energi di tengah dinamika kondisi perekonomian global dan perubahan iklim yang
mungkin akan memengaruhi upaya-upaya pembangunan pertanian menuju swasembada dan kedaulatan pangan. Guna mengatasi tantangan tersebut, salah
satu pendekatan yang dilakukan adalah melalui pengembangan kawasan pertanian yang telah diatur melalui Permentan No. 50 Tahun 2012 tentang
Pedoman Pengembangan Kawasan Pertanian. Kawasan pertanian perlu dikembangkan agar kegiatan pembangunan pertanian dapat dilakukan secara utuh
dan terpadu, serta fokus pada pencapaian sasaran pembangunan berdasarkan keunggulan kompetitif dan komparatif wilayah.
Sebagai tindak lanjut rencana pengembangan kawasan pertanian, Pemerintah Provinsi diharuskan menyusun Masterplan yang menjabarkan rencana pembangunan
kawasan selama lima tahun ke depan, dan Pemerintah Kabupaten/Kota menyusun Rencana Aksi yang berisi langkah-langkah kegiatan tahunan yang dilakukan di tiap
kawasan. Dalam hal ini, Kementerian Pertanian telah menyusun Atlas Peta Pengembangan Kawasan Pertanian Skala 1:250.000 sebagai acuan Pemerintah Daerah dalam
penyusunan Masterplan dan Atlas Peta Pengembangan Kawasan Pertanian Skala 1:50.000 untuk penyusunan Rencana Aksi. Atlas tersebut secara garis besar memuat
kondisi eksisting lahan yang dapat dikembangkan khususnya padi, jagung, kedelai dan ubi kayu berdasarkan informasi spasial tentang kondisi sumber daya lahan dan
tingkat kesesuaian komoditas, potensi pengembangan kawasan pertanian serta informasi mengenai potensi peningkatan produksi melalui peningkatan IP dan/atau
produktivitas.
Semoga atlas ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh berbagai pihak baik pemerintah, swasta dan masyarakat dalam mendukung pencapaian target-target
pembangunan melalui pengembangan kawasan pertanian.

Jakarta,

November 2015

Menteri Pertanian,

A. Amran Sulaiman
i

KATA PENGANTAR
Pada hakikatnya pendekatan kawasan merupakan upaya pengembangan komoditas pertanian pada suatu wilayah yang memenuhi persyaratan
agroekologis, memenuhi kelayakan agroekonomi dan agro-sosio-teknologi, aksesibilitas lokasi memadai, dan diseconomic-externality yang
ditimbulkannya dapat dikendalikan agar kawasan yang terbangun berkelanjutan. Untuk itu, informasi daya dukung lahan menjadi sangat penting
yang dibangun dari analisis potensi sumber daya lahan.
Peraturan Menteri Pertanian No.50/Permentan/OT.140/8/2012 tentang Pedoman Pengembangan Kawasan Pertanian menekankan bahwa
pengembangan komoditas unggulan perlu dilaksanakan dengan pendekatan kawasan. Ciri-ciri pengembangan kawasan pertanian, antara lain: (a)
berbasis agroekosistem (komoditas yang dikembangkan sesuai dengan agroekosistem setempat); (b) agregat hamparan/populasi ditentukan dengan batasan tertentu
dan dapat ditentukan secara lintas batas kabupaten; (c) pengembangan kawasan bersifat menyeluruh/tidak parsial yang mencakup aspek hulu hingga hilir; (d) sistem
pertanian dapat dilakukan secara terintegrasi; (e) program dan kegiatan pada kawasan terpadu baik antara Eselon I Kementerian Pertanian maupun antara Pusat dan
Daerah; dan (f) pengembangan kawasan bersifat partisipatif melibatkan Kementerian Pertanian dan Kementerian/Lembaga terkait, Pemda Provinsi, Pemda
Kabupaten/Kota, dan pelaku usaha.
Pembangunan pertanian khususnya pengembangan kawasan pertanian padi, jagung, kedelai dan ubi kayu (PJKU) sangat membutuhkan data dan informasi dalam
bentuk tabular dan spasial (peta). Untuk itu Kementerian Pertanian telah menyusun Atlas Peta Pengembangan Kawasan Pertanian Skala 1:50.000 yang memuat
informasi spasial tentang kondisi sumber daya lahan, tingkat kesesuaian komoditas, arahan pengembangan komoditas sampai potensi peningkatan produksi melalui
peningkatan IP dan/atau produktivitas. Atlas ini sangat bermanfaat bagi perencana di tingkat Pusat dan Daerah dalam menentukan arah pengembangan kawasan
pertanian PJKU yang termuat pada dokumen perencanaan Masterplan dan Rencana Aksi.
Kepada semua pihak yang telah berperan aktif membantu tersusunnya Atlas ini disampaikan penghargaan dan terima kasih. Akhirnya semoga Atlas ini dapat
bermanfaat dalam mendukung pencapaian swasembada padi, jagung, kedelai serta peningkatan produksi ubi kayu mendukung pertanian bioindustri.
Jakarta, November 2015
Sekretaris Jenderal,

Hari Priyono
NIP. 19581214 198403 1 002

ii

SUSUNAN TIM
Tim Pengarah
Tim Pengarah

Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian

Wakil Ketua

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Sekretaris

Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan


Pertanian

Ketua I

Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan


Pertanian

Ketua II

Kepala Biro Perencanaan, Kementerian Pertanian

Sekretaris I

Kepala Bagian Kerjasama dan Pendayagunaan Hasil Penelitian, Balai Besar


Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian

Sekretaris II

Kepala Bagian Penyusunan Kebijakan, Program dan Wilayah, Kementerian


Pertanian

Penulis

Suparto, Chendy Tafakresnanto, Dede Sudrajat, Asep Iskandar, Albert Boro,


Indrayu Wulan Sari Ritonga

Aplikasi SIG dan Basisdata

Indrayu Wulan Sari Ritonga, Adi Priyono

Disain dan Layout

Adi Priyono

Tim Pelaksana

Tim Penyusun

iii

INFORMASI UMUM

A.

Proyeksi Map

: Transverse Mercator TM

B.

Sumber Dana

: Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian TA. 2015

C.

Diterbitkan oleh

: Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian

Website

: www.pertanian.go.id/sikp

ISBN

: 978-979-582-055-0

Cetakan pertama, November 2015

iv

DAFTAR ISI
Halaman
SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN

3.5. Kesenjangan Produktivitas dan Indeks Pertanaman

10

KATA PENGANTAR

ii

3.6. Rekomendasi Teknologi

12

SUSUNAN TIM

iii

3.6.1. Sumberdaya Air

12

INFORMASI UMUM

iv

3.6.2. Konservasi Tanah dan Air

12

DAFAR ISI

3.6.3. Pemupukan

14

DAFTAR TABEL

vi

DAFTAR GAMBAR

vi

DAFTAR PETA

vii

I. PENDAHULUAN

II. BAHAN DAN METODE

2.1. Bahan dan Alat

2.2 . Metode

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Kondisi Sumberdaya Lahan

3.2. Potensi Lahan

3.3. Kawasan Pertanian

3.4. Permasalahan dan Kendala Sumberdaya Lahan

IV. PENUTUP

18

DAFTAR PUSTAKA

19

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR
Halaman

Tabel 1. Kriteria tingkat kesenjangan produktivitas dan IP serta perluasan


lahan pengembangan kawasan PJKU Kabupaten
Tabel 2. Alternatif teknik konservasi tanah dan air menurut kemiringan
lahan, kedalaman solum (D), dan kepekaan tanah terhadap erosi (E)

Halaman

Tabel 3. Status dan Kriteria P dan K

Tabel 4. Luas lahan pengembangan tanaman pangan Kabupaten Blora

Tabel 5. Luas Pengembangan Kawasan Padi di Kabupaten Blora

Tabel 6. Luas Pengembangan Kawasan Jagung di Kabupaten


Blora

Tabel 7. Luas Pengembangan Kawasan Kedelai di Kabupaten Blora

Tabel 8. Luas Lahan Non Kawasan di Kabupaten Blora

10

Tabel 9. Kesenjangan Produkasi, IP, dan Prioritas Perluasan Lahan Padi Di


Kabupaten Blora

11

Tabel 10.Kesenjangan Produkasi, IP, dan Prioritas Perluasan Lahan Jagung


Di Kabupaten Blora

11

Tabel 11.Kesenjangan Produkasi, IP, dan Prioritas Perluasan Lahan Kedelai


Di Kabupaten Blora

11

Tabel 12.Rekomendasi Teknik Konservasi Tanah dan Air Kabupaten Blora


Tabel 13.Kebutuhan Pupuk Sesuai Dengan Status Hara Tanah

13

Tabel 14.Status Hara Tanah dan Rekomendasi Pemupukan untuk Padi Sawah
berdasarkan Pupuk Tunggal dan Pupuk Majemuk per Kecamatan di
Kabupaten Blora
Tabel 15.Waktu Pemberian Pupuk Tanaman Padi

16

Tabel 16.Dosis Pemupukan Kedelai Berdasarkan Status Hara P dan K

17

Tabel 17.Dosis Pemupukan Jagung Berdasarkan Status Hara P dan K

17

15

17

vi

Gambar 1. Prosedur Penyusunan Peta Pengembangan Kawasan


PertanianPJKU Kabupaten Skala 1:50.000

Gambar 2. Pengukuran tingkat kebutuhan pupuk N dengan BWD

15

Gambar 3. Salah satu cara pengelolaan jerami sebagai sumber


bahan organik tanah
Gambar 4. Cara pemupukan yang benar dengan cara pupuk diinjak-injak
setelah disebar

15
15

DAFTAR PETA
Halaman
Peta 1.
Peta 2.
Peta 3.
Peta 4.
Peta 5.
Peta 6.
Peta 7.
Peta 8.
Peta 9.
Peta 10.
Peta 11.
Peta 12.
Peta 13.
Peta 14.
Peta 15.
Peta 16.

Peta Pengembangan Kawasan Padi, Jagung dan kedelai Kab.


Blora
Peta Pengembangan Kawasan Padi, Jagung dan kedelai Kab.
Blora Lembar-1
Peta Pengembangan Kawasan Padi, Jagung dan kedelai Kab.
Blora Lembar-2
Peta Pengembangan Kawasan Padi, Jagung dan kedelai Kab.
Blora Lembar-3
Peta Pengembangan Kawasan Padi, Jagung dan kedelai Kab.
Blora Lembar-4
Peta Pengembangan Kawasan Padi, Jagung dan kedelai Kab.
Blora Lembar-5
Peta Pengembangan Kawasan Padi, Jagung dan kedelai Kab.
Blora Lembar-6
Peta Pengembangan Kawasan Padi, Jagung dan kedelai Kab.
Blora Lembar-7
Peta Pengembangan Kawasan Padi, Jagung dan kedelai Kab.
Blora Lembar-8
Peta Pengembangan Kawasan Padi, Jagung dan kedelai Kab.
Blora Lembar-9
Peta Pengembangan Kawasan Padi, Jagung dan kedelai Kab.
Blora Lembar-10
Peta Pengembangan Kawasan Padi, Jagung dan kedelai Kab.
Blora Lembar-11
Peta Pengembangan Kawasan Padi, Jagung dan kedelai Kab.
Blora Lembar-12
Peta Pengembangan Kawasan Padi, Jagung dan kedelai Kab.
Blora Lembar-13
Peta Pengembangan Kawasan Padi, Jagung dan kedelai Kab.
Blora Lembar-14
Peta Pengembangan Kawasan Padi, Jagung dan kedelai Kab.
Blora Lembar-15

20
21
22
23

Halaman
Peta 17. Peta Pengembangan Kawasan Padi, Jagung dan kedelai Kab.
Blora Lembar-16
Peta 18. Peta Pengembangan Kawasan Padi, Jagung dan kedelai Kab.
Blora Lembar-17
Peta 19. Peta Pengembangan Kawasan Padi, Jagung dan kedelai Kab.
Blora Lembar-18
Peta 20. Peta Pengembangan Kawasan Padi, Jagung dan kedelai Kab.
Blora Lembar-19

24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35

vii

36
37
38
39

I. PENDAHULUAN
Kementerian Pertanian telah menetapkan salah satu kebijakan operasional

indikatif potensi pengembanagan kawasan pertaian PJKU. Untuk mendukung

pembangunan pertanian melalui pendekatan kawasan, sebagaimana dituangkan

pengembangan kawasan pertanian PJKU yang operasional di lapangan sangat

dalam Permentan Nomor 50 tahun 2012, tentang Pedoman Pengembangan

diperlukan data dan informasi sumberdaya lahan spasial dan sosial ekonomi

Kawasan Pertanian. Pendekatan kawasan ini lebih merupakan upaya reorientasi

wilayah pada skala 1:50.000 dengan cakupan tingkat kecamatan. Data dan

manajemen pembangunan pertanian yang merubah cara pandang pembangunan

informasi tersebut sangat bermanfaat untuk mengetahui wilayah potensial dan

pertanian dari sudut pandang kawasan sentra produksi yang segregatif menjadi

pengembangan budidaya pertanian PJKU serta meramu alternatif teknologi

cara pandang kerja sama jaringan kelembagaan antar wilayah dengan komoditas

pengelolaan lahan pertanian yang

unggulan sebagai perekat utamanya. Selain itu, pendekatan kawasan juga

pengembangan kawasan, seperti peningkatan produktivitas, indeks pertanaman

mewacanakan diterapkannya

(IP), dan perluasan lahan yang dapat digunakan sebagai titik ungkit dalam

revolusi

perencanaan dengan digunakannya

instrumen perencanaan teknokratis dalam pembangunan pertanian, khususnya

dapat

diterapkan di setiap wilayah

peningkatan produksi pertanian PJKU.

komoditas padi, jagung, kedelai, dan ubi kayu (PJKU). Melalui pendekatan kawasan

Analisis sumber daya lahan dan sosial ekonomi wilayah kawasan pertanian

ini, daya saing wilayah dan komoditas akan dapat dirancang secara optimal, karena

PJKU Kabupatan berasal dari data dan informasi sumberdaya lahan dan sosial

dirumuskan sesuai dengan potensi dan prospek daya dukung sumberdaya wilayah

ekonomi yang diperoleh dari hasil verifikasi lapangan dan laboratorium, sehingga

hingga mencapai titik optimumnya.

permasalahan dan isu strategis teknis, sosial, ekonomi, dan budaya tersaji secara

Untuk mewujudkan hal tersebut, pengembangan kawasan pertanian sangat


membutuhkan data, informasi, rekomendasi, dan arahan penataan sistem

spasial sampai tingkat kecamatan. Hasil analisis tersebut menghasilkan rekomedasi


peningkatan produksi PJKU yang disajikan per kabupaten pada skala 1:50.000.

pertanian yang operasional di lapangan. Khusus data dan informasi komoditas

Kegiatan penyusunan peta pengembangan kawasan pertanian PJKU

PJKU sangat diperlukan untuk mendukung kedautan pangan serta pencapaian

Kabupaten ini dimaksudkan sebagai salah satu upaya untuk menyajikan data dan

swasembada padi, jagung, dan kedelai (Pajale). Saat ini, ketersediaan data dan

informasi mengenai potensi biofisik (tanah, iklim dan air permukaan, terrain, dan

informasi yang berbasis spasial kawasan pertanian yang telah ditetapkan masih

vegetasi) dan sosial ekonomi serta rekomendasi dalam peningkatan produksi PJKU.

terbatas pada skala 1:250.000 yang kurang operasional dan hanya merupakan

Tujuan kegiatan penyusunan peta pengembangan kawasan pertanian PJKU


Kabupaten adalah :
(1) Menyusun dan mengembangkan data dan informasi sumberdaya lahan dan
sosial ekonomi pertanian kawasan PJKU Kabupaten.
(2) Menyusun peta pengembangan kawasan pertanian PJKU Kabupaten.
(3) Memperkuat Sistem Informasi Kawasan Pertanian (SIKP).
Keluaran dari penyusunan peta pengembangan kawasan pertanian PJKU
Kabupaten adalah:
(1) Tersedianya data dan informasi (data base) sumberdaya lahan dan sosial
ekonomi kawasan pertanian PJKU Kabupaten.
(2) Tersedianya peta pengembangan kawasan pertanian PJKU Kabupaten.
(3)

Tersedianya rekomendasi peningkatan produksi pertanian PJKU Kabupaten


Peta pengembangan kawasan pertanian PJKU Kabupaten merupakan peta

operasional untuk pengembangan kawasan pertanian PJKU. Peta tersebut


dihasilkan dari hasil verifikasi lapangan dan didukung dengan data analisis dari
laboratorium. Peta tersebut juga telah mempertimbangkan peta kawasan hutan
skala 1:250.000 (Kemenhut, 2013), peta penggunaan lahan, Hak Guna Usaha (HGU)
skala 1:250.000 (BPN, 2013), dan peta Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kabupaten (Bappeda Provinsi). Peta yang dihasilkan akan memberikan
rekomendasi pengembangan kawasan pertanian PJKU. Hasil penyusunan peta
pengembangan kawasan pertanian PJKU disajikan dalam bentuk data tabular dan
spasial.

II. BAHAN DAN METODE


2.1. Bahan dan Alat
Data dan informasi yang diperlukan untuk penyusunan peta pengembangan
kawasan pertanian PJKU Kabupaten antara lain:
1. Peta dasar (base map) skala 1:50.000 dan 1:25.000 dari Badan Informasi
Geospasial (BIG).
2. Peta tanah skala 1: 50.000 dan 1:250.000 dari Balai Besar Litbang Sumberdaya
Lahan Pertanian (BBSDLP, 1989-2014).
3. Peta AEZ, skala 1:50.000 (BPTP, 2012-2014).
4. Data potensi lahan (BBSDLP, 2014).
5. Peta audit lahan sawah Pulau Jawa skala 1:5.000 dan luar Pulau Jawa skala
1:10.000 (Kementerian Pertanian, 2010 dan 2012).
6. Peta daerah irigasi (DI) (Kementerian PUPR, 2012).
7. Digital Elevation Model (DEM) dari SRTM resolusi 30 meter.
8. Citra landsat ETM-8/Spot 5/6/ikonos liputan terbaru.

2.2. Metode
Peta pengembangan kawasan pertanian PJKU untuk tingkat kabupaten
diperoleh dari analisis peta sumberdaya tanah skala 1:50.000 (BBSDLP, 19892014). Satuan tanah hasil pemetaan sumberdaya lahan digunakan sebagai
pendekatan dalam menganalisis potensi sumberdaya lahan. Satuan tanah dioverlay
dengan Peta Audit Lahan Sawah skala 1:5.000-1:10.000 yang menghasilkan Peta
Satuan Evaluasi. Peta Satuan Evaluasi digunakan sebagai peta kerja lapangan.
Verifikasi lapangan dilakukan terhadap karakteristik lahan dan penggunaan lahan.
Karakteristik lahan tersebut antara lain: curah hujan, suhu udara, drainase tanah,
kelerengan, tekstur tanah, kedalaman tanah, tingkat kematangan gambut,
ketebalan gambut, reaksi tanah (pH), dan karakteristik lingkungan lainnya.
Disamping itu, juga dilakukan pengambilan contoh tanah pewakil dan dianalisis
untuk keperluan rekomendasi pemupukan. Data yang terkait dengan produktivitas,
IP, pola tanam, varietas, dan sumberdaya air juga dikumpulkan.
Kegiatan

evaluasi

lahan

dilakukan

dengan

cara

matching,

yaitu

9. Peta status hara P dan K skala 1:50.000 (Balittanah, 2004).

membandingkan antara karakteristik tanah/lahan dengan persyaratan tumbuh

10. Peta Status Kawasan Hutan dari Kementerian Kehutanan (Kementerian

tanaman padi, jagung, kedelai, dan ubi kayu. Metode penilaian kesesuaian lahan

Kehutanan, 2013).
11. Peta Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten (Bappeda Kabupaten,
2013).

menggunakan kerangka FAO (1976). Kesesuaian lahan dilakukan secara bio-fisik


(kualitatif). Sistem kesesuaian lahan yang digunakan dibedakan menjadi ordo
sesuai (S) dan ordo tidak sesuai (N). Lahan yang tergolong ordo sesuai (S)

Peralatan yang diperlukan dalam penyusunan peta pengembangan kawasan

dibedakan atas kelas lahan sangat sesuai (S1), cukup sesuai (S2), dan sesuai

pertanian PJKU Kabupaten berupa: komputer PC atau Laptop dengan spesifikasi

marginal (S3), sedangkan lahan yang tergolong ordo tidak sesuai (N) tidak

hardware tinggi Core i5, memory/RAM minimal 4 GB. Software yang diperlukan
ArcGis dan Microsoft Office.

dibedakan. Kriteria kesesuaian lahan tanaman mengacu pada Petunjuk Teknis


Evaluasi Lahan untuk Komoditas Pertanian (Ritung et al., 2011). Hasil kegiatan

evaluasi lahan berupa Kelas Kesesuaian Lahan untuk komoditas PJKU. Lahan-lahan
yang diarahkan untuk pengembangan kawasan pertanian PJKU adalah (1) Lahan
yang tergolong kelas S1 dan S2, (2) Areal Penggunaan Lain (APL), Hutan Produksi

DATA DAN
INFORMASI SDLP
- Spasial
- Tabular

LOKASI
KABUPATEN

dapat Dikonversi (HPK), (3) Tegalan, tanah terbuka, padang rumput, sawah, hutan,
dan semak belukar non HGU, dan (4) Lahan budidaya. Peta peningkatan produksi
PJKU merupakan dasar untuk delineasi Peta Pengembangan Kawasan Pertanian

SATUAN PETA TANAH


SKALA 1:50.000

PETA SATUAN
EVALUASI
SKALA 1:50.000

PJKU Kabupaten.
Konsep dasar penyusunan Peta Pengembangan Kawasan Pertanian PJKU: 1)
Delineasi ditentukan berdasarkan atas luasan minimal dan konektivitas yang tidak
-

dibatasi oleh batas wilayah administratif (Permentan No: 50/2012), dan 2) Batasan
luasan minimum untuk kawasan padi adalah 5.000 ha, jagung 5.000 ha, kedelai
2.000 ha, dan ubi kayu 5.000 ha. Delineasi kawasan tersebut dilakukan secara
manual, langsung di layar monitor (on screen digitizing). Kawasan pertanian PJKU
adalah wilayah pengembangan komoditas PJKU yang terbangun dalam satu
kesatuan konektivitas (kelembagaan dan infrastruktur) yang mencakup lahan
potensial dan lahan yang secara eksisting sudah dibudidayakan untuk komoditas
PJKU. Komoditas PJKU pada kawasan tersebut adalah komoditas dominan dengan
penyebaran >50% dari luas areal pertanaman. Peta pengembangan kawasan PJKU
untuk setiap komoditas merupakan peta bernilai tunggal (single value map) artinya

PENGGUNAAN
LAHAN

PETA AUDIT
LAHAN SAWAH

VERIFIKASI LAPANGAN
Pengecekan penggunaan lahan
Pengambilan contoh tanah
Produktivitas tanaman
Indeks Pertanaman
Sumberdaya air
EVALUASI LAHAN

PERSYARATAN
TUMBUH TANAMAN
ANALISIS TANAH
- STATUS KAWASAN
HUTAN
- HGU
- RTRW

KESESUAIAN. PRODUKTIVITAS
LAHAN
TANAMAN

INDEKS
PERTANAMAN

ARAHAN
PENINGKATAN
PENGEMBANGAN PRODUKTIVITAS
KOMODITAS PJKU TANAMAN PJKU

PENINGKATAN
INDEKS
PERTANAMAN

pada lahan yang sama dinilai untuk berbagai komoditas. Sebagai contoh, lahan
sawah irigasi pada satu poligon (hamparan yang sama) dinilai untuk komoditas
padi, komoditas jagung atau komoditas kedelai. Prosedur penyusunan peta potensi
pengembangan kawasan pertanian Nasional skala 1:50.000 PJKU disajikan pada
Gambar 1.

PENGEMBANGAN
PERTANIAN PJKU
Gambar 1. Prosedur Penyusunan Peta Pengembangan Kawasan Pertanian PJKU Nasional
Skala 1:50.000

Dalam jangka pendek peningkatan produksi PJKU dapat ditempuh melalui

dilakukan tanaman (ETR/ETM). Penggunaan indeks kecukupan air didasarkan atas

peningkatan produktivitas dan peningkatan IP. Peluang peningkatan produktivitas

asumsi bahwa apabila ETR/ETM mendekati satu berarti tanaman menggunakan air

PJKU tergantung pada kesenjangan antara produktivitas potensial dan eksisting.

dengan efektif yang pada akhirnya akan menghasilkan produksi yang tinggi.

Semakin besar senjang produktivitas, maka semakin besar peluang peningkatan

Sebaliknya apabila ETR/ETM kurang dari 0,8 berarti tanaman mengalami

produktivitas. Peluang peningkatan IP tergantung pada kesenjangan antara IP

kekurangan air (cekaman air) yang akan berakibat terhadap rendahnya tingkat

potensial dan eksisting. Semakin besar senjang IP, maka semakin besar peluang

produktivitas tanaman (CIRAD dalam Irianto, 2000).

peningkatan IP.

Untuk lahan kering berlereng, pemilihan teknologi konservasi tanah dan air

Tabel 1. Kriteria tingkat kesenjangan produktivitas dan IP serta perluasan lahan


pengembangan kawasan PJKU Kabupaten
Peluang Peningkatan
Produktivitas
Tinggi (T)
Sedang (S)
Rendah (R)
Indeks Pertanaman
Tinggi (T)
Sedang (S)
Rendah (R)
Perluasan Lahan
Prioritas satu (P-1)
Prioritas dua (P-2)
Prioritas tiga (P-3)

>20
10-20
<10

Komoditas
Jagung
Kedelai
%
>20
>10
10-20
5-10
<10
<5

>100
50-100
<50

>100
50-100
<50

Padi

Ubikayu

>100
50-100
<50

>25
15-25
<15
>100
50-100
<50

Tegalan, rumput, semak, tanah kosong, lereng <3%


Tegalan, rumput, semak, tanah kosong, lereng 3-8%
Semak belukar, lereng <3%
Tegalan, rumput, semak, tanah kosong, lereng 8-15%
Semak belukar, lereng 3-8%

Informasi neraca air tanaman diperlukan untuk mengetahui kebutuhan air


yang digunakan oleh tanaman pada setiap fase pertumbuhannya yang dihitung
berdasarkan atas indeks kecukupan air yang merupakan pencerminan dari rasio
antara evapotranspirasi aktual tanaman dan evaportranspirasi maksimal yang

didasarkan kepada kemiringan lahan, kepekaan tanah terhadap erosi, dan


kedalaman solum/tanah (Tabel 2).
Tabel 2. Alternatif teknik konservasi tanah dan air menurut kemiringan lahan,
kedalaman solum (D), dan kepekaan tanah terhadap erosi (E)
Kemiringan
(%)

D > 90 cm
E.Kurang

D = 40 90 cm

E.Tinggi

E.Kurang

E.Tinggi

D < 40 cm
E.Kurang

E.Tinggi

<15

B/G

B/G

B/G

B/G

15 - 25

B/G

B/G

B/G

25 40

B/G

G/AC

AC

> 40

G/AC

AC

AC

AC

AC

AC

Keterangan: B = teras bangku + rumput/legum penguat teras , G = Teras gulud + rumput/legum


penguat teras, AC=Alley croping/system pertanaman lorong;Sumber : (Sukmana et al.,
1990)

Contoh tanah yang telah diambil dilakukan seleksi untuk analisis sifat-sifat
fisik-kimia tanah di laboratorium meliputi penetapan tekstur (3 fraksi), pH-H2O
dan KCl, bahan organik (C dan N), kandungan P2O5 dan K2O potensial, kandungan
basa-basa (Ca, Mg, K, Na) dapat ditukar, dan kandungan Al dapat ditukar, serta
retensi fosfat. Jenis analisis contoh tanah mengikuti Petunjuk Teknis Analisa Tanah,
Tanaman, Air, dan Pupuk (Eviati dan Sulaeman, 2011). Hasil analisis contah tanah

digunakan untuk mengetahui status hara tanah, yaitu dengan mengetahui kadar P
dan K terekstrak HCl 25%. Status P dan K dibagi menjadi 3 (tiga) tingkat dengan
kriteria sebagai berikut (Tabel 3).
Tabel 3. Status dan Kriteria Status Hara P dan K
Status

Kriteria Penilaian (ekstrak HCl 25%)


mg P2O5/100 g tanah

mg K2O/100 g tanah

Rendah

< 20

< 10

Sedang

20 40

10 20

Tinggi

> 40

> 20

Penentuan kebutuhan pupuk optimal perlu dilakukan agar produktivitas


dapat ditingkatkan. Kebutuhan tersebut didasarkan pada kandungan unsur hara N
(total), P dan K tersedia di dalam tanah dengan menggunakan model perhitungan
kebutuhan pupuk berimbang.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1. Kondisi Sumberdaya Lahan

Landform Kabupaten Blora dikelompokan ke dalam 2 Grup, yaitu:

Kabupaten Blora memiliki rata-rata curah hujan tahunan antara 1.807-2.136

Tektonik/Struktural, dan Karst. Grup Tektonik/ Struktural (T) berupa dataran

mm/tahun, berada dalam kelas 1.500-2500 mm/tahun dengan kriteria sedang.

angkatan laut dalam, dengan bahan induk napal, yaitu endapan liat berkapur.

Pola sekuensial dari rata-rata curah hujan bulanan mengikuti pola Monsunal,

Sedangkan grup Karst merupakan bukit angkatan dari laut dangkal, merupakan

artinya memiliki satu kali periode basah dan satu kali periode kering dengan ciri

dataran dan perbukitan kapur, dengan bahan induk batu gamping koral

adanya perbedaan yang jelas antara kondisi curah hujan pada periode basah
dengan periode kering.

Bentuk wilayah Kabupaten Blora sebagian besar mempunyai relief datar


sampai agak datar dan lahannya sebagian besar telah dimanfaatkan masyarakat

Jumlah bulan kering dengan intensitas <100 mm/bulan terdapat sebanyak 4

untuk budidaya tanaman pangan (sawah, jagung, dan kedelai), wilayah berombak

bulan, di Kecamatan Jati, Kradenan, Tunjungan, Japah, dan Todanan, sedangkan

digunakan untuk perkebunan jati, dan wilayah berbukit merupakan perbukitan

kecamatan lainnya mempunyai bulan kering 5 bulan. Bulan basah dengan

kapur. Perbukitan kapur digunakan masyarakat ataupun perkebunan berupa

intensitas >200 mm/bulan adalah sebanyak 5 bulan, kecuali Kecamatan Jati dan

perkebunan Jati dan sebagian merupakan semak belukar.

Kradenan 6 bulan basah. Dengan demikian kawasan tersebut menurut kriteria

Tanah diklasifikasikan menurut Klasifikasi Nasional (BBSDLP, 1914) dan

Oldeman (1979) memiliki Zona Agroklimat C-3, dengan panjang potensi masa

padanannya menurut Taksonomi tanah (Soil Survey Staff, 2014). Tanah yang

tanam untuk tanaman pangan di lahan sawah adalah sepanjang 7 bulan dan bisa

dijumpai di Kabupaten Blora terdiri atas tanah Grumusol (Typic Epiaquerts),

dilakukan dua kali tanam padi dengan intervensi teknologi pengelolaan air irigasi

Kambisol Eutrik (Typic Eutrudepts), dan Mediteran Haplik (Typic Hapludalfs).

yang baik dan ketat, serta penerapan varietas genjah atau varietas tahan kering.

Sebagian besar tanah di kawasan pengembangan padi, jagung, dan kedelai adalah

Berdasarkan tipe iklim menurut Scmidt Fergusson (1961) menunjukkan

tanah Grumusol, dimana tanahnya berkembang dari batuliat berkapur.

bahwa sebagian besar wilayah beriklim tipe C (Agak Basah, kecuali Kecamatan Jati
dan Kradenan tergolong B (Basah). Periode kering kebanyakan jatuh bulan Juli September.

3.2. Potensi Lahan


Pengembangan kawasan PJKU diarahkan pada lahan eksisting dan lahan

Suhu rata-rata tahunan berkisar antara 25,9oC-28,3oC dengan suhu minimum

sangat sesuai (S1) dan cukup sesuai (S2) yang terdapat pada APL, HPK, dan non

19,2oC dan suhu maksimum 35,1oC. Kelembaban udara bervariasi antara 79%

HGU. Berdasarkan hal tersebut menunjukkan bahwa potensi lahan untuk

hingga 83%.

pengembangan pertanian PJKU di Kabupaten Blora seluas 74.213 ha.

3.3. Kawasan Pertanian

Tabel 4. Luas lahan pengembangan tanaman pangan di Kabupaten Blora


NO

KECAMATAN

LAHAN SAWAH
AKTUAL

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

BANJAREJO
BLORA
BOGOREJO
CEPU
JAPAH
JATI
JEPON
JIKEN
KEDUNGTUBAN
KRADENAN
KUNDURAN
NGAWEN
RANDUBLATUNG
SAMBONG
TODANAN
TUNJUNGAN
TOTAL

4.306
4.199
2.556
2.652
3.997
3.807
3.830
3.293
5.712
3.968
6.482
4.864
5.222
2.072
6.661
5.007
68.628

LAHAN POTENSIAL
P-1
P-2
P-3
...Ha...
209
27
3
29
275
69
78
164
136
15
3
31
380
1
144
435
36
51
12
3
265
11
218
16
89
92
13
548
74
1
495
168
1
123
136
150
113
46
533
262
82
48
2.296
2.780
509

Hasil penyusunan peta pengembangan kawasan pertanian PJKU Kabupaten

TOTAL

Blora disajikan dalam bentuk tabel dan peta. Kabupaten Blora merupakan
4.545
4.572
2.934
2.670
4.409
4.386
3.929
3.572
5.946
4.162
7.105
5.528
5.481
2.335
7.502
5.137
74.213

Keterangan: P-1 = Prioritas 1, P-2 = Prioritas 2, P-3 = Prioritas 3

Dari tabel 4 terlihat lahan sawah aktual seluas 68.628 ha. Kecamatan
Banjarejo, Blora, Kedungtuban, Kunduran, Ngawen, Randublatung, Todanan, dan
Tunjungan mempunyai lahan sawah cukup luas, yaitu >4.000 ha. Lahan sawah di
Kabupaten Blora seluruhnya berada di wilayah APL.

pengembangan kawasan padi, jagung, dan kedelai. Lahan di Kabupaten Blora yang
termasuk kawasan padi, jagung, dan kedelai seluas 51.958 ha dan lahan non
kawasan seluas 24.091 ha.
Sebaran pengembangan kawasan padi di Kabupaten Blora terdapat di 4
kecamatan, yaitu Kecamatan Cepu, Kedungtuban, Randublatung, dan Kradenan
seluas 12.183 ha (Tabel 5). Potensi pengembangan komoditas padi di Kabupaten
Blora berupa padi irigasi, padi tadah hujan, padi gogo.
Tabel 5. Luas Pengembangan Kawasan Padi di Kabupaten Blora
NO

KECAMATAN

1
2
3
4

CEPU
KEDUNGTUBAN
KRADENAN
RANDUBLATUNG
TOTAL

LAHAN SAWAH
AKTUAL
2.399
4.599
2.463
2.508
11.969

LAHAN POTENSIAL
P-1
P-2
P-3 T O T A L
...Ha...
15
2.414
152
2
4.753
21
1
2.485
22
1
2.531
210
4
12.183

Keterangan: P-1 = Prioritas 1, P-2 = Prioritas 2, P-3 = Prioritas 3

Wilayah kawasan padi di Kabupaten Blora umumnya mempunyai IP 300, di

Lahan yang berpotensi untuk pengembangan komoditas PJKU seluas 5.585

wilayah yang mempunyai irigasi, dan sebagian mempunyai IP 200 dengan pola

ha. Lahan tersebut terdapat berupa tegalan dan semak belukar dengan bentuk

tanam padi-padi-bera/palawija, yang masih bisa ditingkatkan menjadi IP 300,

wilayah datar sampai bergelombang (lereng <15%). Kecamatan Jati, Kunduran,

dengan pembuatan sumur pantek, atau pembuatan bendungan dan optimalisasi

Ngawen, dan todanan merupakan kecamatan yang mempunyai penyebaran cukup

saluran irigasi.

luas ( >500 ha).

Provitas padi sawah saat ini rata-rata sekitar 6.5-7.0 ton/ha, masih dapat

Kawasan kedelai di Kabupaten Blora tersebar di 2 kecamatan, yaitu

direkomendasikan menjadi 8,0 ton/ha, dengan rekomendasi melalui pemupukan

Kecamatan Jati dan Randublatung, seluas 4.659 ha (Tabel 7). Pola tanam umumnya

berimbang, penanganan hama dan penyakit, dan ketersediaan air dengan sistem

padikedelai-bera, Perluasan lahan untuk pengembangan kedelai seluas 295 ha

sumur pantek terutama pada MT-3.

yang tersebar di lahan kering dengan penggunaan lahan berupa tegalan dengan

Kawasan jagung di Kabupaten Blora tersebar di 9 kecamatan, yaitu Banjarejo,

bentuk wilayah datar sampai berombak (lereng <8%).

Blora, Bogorejo, Japah, Jepon, Jiken, Kunduran, Ngawen, dan Tunjungan seluas

Provitas kedelai rata-rata saat inI 2,0 ton/ha dan masih dapat ditingkatkan

35,116 ha (Tabel 6). Pengembangan jagung di Kabupaten Blora terdapat di lahan

menjadi 2,4 ton/ha, dengan cara menggunaan benih unggul dan pemupukan

sawah. Perluasan lahan untuk pengembangan jagung seluas 2.117 ha yang tersebar

berimbang, sesuai dosis yang dianjurkan.

di lahan kering dengan penggunaan lahan saat ini berupa tegalan dan semak

Tabel 7. Luas Pengembangan Kawasan Kedelai di Kabupaten Blora


LAHAN SAWAH
LAHAN POTENSIAL
NO
KECAMATAN
AKTUAL
P-1
P-2
P-3 T O T A L
...Ha...
1
JATI
2.901
144
79
3.124
2
RANDUBLATUNG
1.463
72
1.535
TOTAL
4.364
216
79
4.659

belukar dengan bentuk wilayah datar sampai bergelombang (lereng <15%).


Provitas jagung rata-rata saat ini 7 ton/ha dan dapat ditingkatkan menjadi 9
ton/ ha, dengan cara penggunaan benih unggul dan pemupukan berimbang, sesuai
dosis yang dianjurkan.
Tabel 6. Luas Pengembangan Kawasan Jagung di Kabupaten Blora
LAHAN SAWAH
AKTUAL

LAHAN POTENSIAL
NO
KECAMATAN
P-1
P-2
P-3 T O T A L
...Ha...
1
BANJAREJO
3.955
209
12
4.176
2
BLORA
4.169
29
245
69
4.512
3
BOGOREJO
2.177
73
18
29
2.297
4
JAPAH
2.342
21
34
2.397
5
JEPON
3.567
36
33
10
3.646
6
JIKEN
1.487
3
16
10
1.516
7
KUNDURAN
5.788
545
16
6.349
8
NGAWEN
4.555
493
87
5.135
9
TUNJUNGAN
4.959
82
47
5.088
TOTAL
32.999
1.491
508
118
35.116
Keterangan: P-1 = Prioritas 1, P-2 = Prioritas 2, P-3 = Prioritas 3

Keterangan: P-1 = Prioritas 1, P-2 = Prioritas 2, P-3 = Prioritas 3

Lahan yang berpotensi untuk pengembangan padi, jagung, dan kedelai tetapi
berada di luar kawasan, seluas 22.255 ha (Tabel 8). Lahan tersebut terdapat pada
sawah irigasi, tadah hujan, dan lahan kering, seluas 19.296 ha dan lahan kering
seluas 2.959 ha. Kecamatan Tadonan mempunyai padi actual sangat luas, tetapi
tidak masuk kawasan, hal tersebut karena penyebarannya sporadis dan tidak
adanya konektivitas.
3.4. Permasalahan dan Kendala Sumberdaya Lahan
Permasalahan dan kendala sumberdaya lahan di Kabupaten Blora untuk
pengembangan PJKU antara lain berupa kesuburan tanah dan kekeringan.

Pemasalahan kekeringan umum dijumpai pada MT-3. Untuk mengatasi,

Tabel 8. Luas Lahan Non Kawasan di Kabupaten Blora


NO

KECAMATAN

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

BANJAREJO
BLORA
BOGOREJO
CEPU
JAPAH
JATI
JEPON
JIKEN
KEDUNGTUBAN
KRADENAN
KUNDURAN
NGAWEN
RANDUBLATUNG
SAMBONG
TODANAN
TUNJUNGAN
TOTAL

LAHAN SAWAH
AKTUAL
351
30
379
253
1.655
906
263
1.806
1.113
1.505
694
309
1.252
2.071
6.661
48
19.296

LAHAN POTENSIAL
TOTAL
P-1
P-2
P-3
...Ha...
15
3
369
30
60
5
146
107
637
3
256
10
346
1
2.012
356
1.262
18
2
283
249
1
2.056
66
14
1.193
68
91
13
1.677
3
58
1
756
2
81
1
393
29
135
1.416
150
113
2.334
46
533
262
7.502
1
49
379
2.189
391
22.255

Keterangan: P-1 = Prioritas 1, P-2 = Prioritas 2, P-3 = Prioritas 3

Pemasalahan kesuburan tanah secara umum berkaitan denan jenis tanah di


Kabupaten Blora. Sebagian besar tanah tergolong tanah Grumusol (Vertisols).
Kemasaman tanah umumnya netral sampai alkalis, yang berdampak pada
ketersediaan unsur P (fospat), terjerat pada koloid tanah tidak tersedia bagi
tanaman. Untuk mengatasi kelemahan ini perlu dilakukan pemupukan P dan
penambahan pupuk organik. Kahat atau kekurangan unsur P ini tidak begitu
mengkhawatirkan pada lahan sawah, tetapi pada kawasan kedelai dan jagung
sangat signifikan, untuk mencapai provitas tinggi mutlak diperlukan pupuk
organik.

diperlukan pembuatan sumur air dangkal ataupun artesis (sumur Pantek) untuk
irigasi padi dan penyiraman tanaman palawija (kedelai atau jagung) pada MT-3.
3.5. Kesenjangan Produktivitas dan Indeks Pertanaman
Upaya dalam peningkatan produksi pertanian PJKU dapat dilakukan melalui
peningkatan produktivitas, peningkatan IP, dan perluasan lahan. Ke-3 upaya
tersebut dapat disajikan secara spasial (peta), sehingga upaya dalam peningkatan
produksi pertanian dapat dilaksanakan dengan tepat, cepat, dan akurat. Peluang
peningkatan produktivitas PJKU tergantung pada kesenjangan antara produktivitas
potensial dan eksisting. Semakin besar senjang produktivitas, maka semakin besar
peluang peningkatan produktivitas. Begitu juga, peluang peningkatan IP tergantung
pada kesenjangan antara IP potensial dan eksisting. Semakin besar senjang IP,
maka semakin besar pula peluang peningkatan IP. Sedangkan perluasan lahan
untuk peningkatan produksi

pertanian PJKU dapat

diupayakan melalui

ekstensifikasi lahan. Lahan yang berpotensi untuk pengembangan kawasan PJKU


adalah lahan yang mempunyai kelas kesesuaian tergolong sangat sesuai (S1) dan
cukup sesuai (S2), merupakan APL atau HPK (sebagai cadangan) dan areal non
HGU.
Berdasarkan hasil kajian menunjukkan bahwa peningkatan produksi padi di
Kabupaten Blora umumnya dapat dilakukan melalui peningkatan produktivitas dan
perluasan lahan. Peningkatan produktivitas umumnya dapat dilakukan antara 1020% pada areal seluas 10.054 ha (Tabel 9). Peningkatan IP hanya dapat dilakukan
pada areal seluas 197 ha, sedangkan potensi perluasan lahan untuk pengembangan
padi berupa lahan kering (padi gogo) seluas 3.188 ha.

10

Tabel 9. Kesenjangan Produkasi, IP, dan Prioritas Perluasan Lahan Padi Di


Kabupaten Blora
REKOMENDASI
POTENSI PERLUASAN
NO
KECAMATAN
TOTAL
RR
SR
TT
P-1
P-2
P-3
...Ha...
1
BANJAREJO
349
2
15
3
369
2
BLORA
13
17
30
60
3
BOGOREJO
379
5
146
107
637
4
CEPU
2.471
181
15
15
3
2.685
5
JAPAH
3
1.652
10
346
1
2.012
6
JATI
808
1
97
356
1.262
7
JEPON
263
18
2
283
8
JIKEN
1.806
249
1
2.056
9
KEDUNGTUBAN
5.422
290
218
16
5.946
10
KRADENAN
3.964
4
89
92
13
4.162
11
KUNDURAN
136
558
3
58
1
756
12
NGAWEN
71
238
2
81
1
393
13
RANDUBLATUNG
3.252
407
100
51
136
3.946
14
SAMBONG
2.071
150
113
2.334
15
TODANAN
6.661
46
533
262
7.502
16
TUNJUNGAN
6
43
1
50
TOTAL
21.014
10.054
197
589
2.205
394 34.453
Keterangan: TT = Peningkatan produktivitas dan IP tinggi, SR = Peningkatan produktivitas sedang dan
IP rendah, RR = Peningkatan produktivitas dan IP rendah P-1 = Prioritas 1, P-2 = Prioritas 2, P-3 =
Prioritas 3

Peningkatan produksi jagung dalam kawasan di Kabupaten Blora dapat

Tabel 10. Kesenjangan Produkasi, IP, dan Prioritas Perluasan Lahan Jagung Di
Kabupaten Blora
NO KECAMATAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9

BANJAREJO
BLORA
BOGOREJO
JAPAH
JEPON
JIKEN
KUNDURAN
NGAWEN
TUNJUNGAN
TOTAL

RT

33
398
108
91

630

REKOMENDASI
POTENSI PERLUASAN
SR
ST
TR
TT
P-1
P-2 P-3 T O T A L
...Ha...
57
3.898
209
12
4.176
58
284
3.794
29 245
69
4.512
476
1.303
73
18
29
2.297
24
395
1.923
21
34
2.397
432
3.027
36
33
10
3.646
491
905
3
16
10
1.516
205
183 2.866
2.534
545
16
6.349
86
170
258
4.041
493
87
5.135
38
376
4.545
82
47
5.088
411
2.864 3.124 25.970 1.491 508 118 35.116

Keterangan: TT = Peningkatan produktivitas dan IP tinggi, TR = Peningkatan produktivitas tinggi dan IP


rendah ST = Peningkatan produktivitas sedang dan IP tinggi, SR = Peningkatan produktivitas sedang
dan IP rendah, , RT = Peningkatan produktivitas rendah dan IP tinggi, P-1 = Prioritas 1, P-2 = Prioritas 2,
P-3 = Prioritas 3

Peningkatan produksi kedelai dalam kawasan di Kabupaten Blora dapat


dilakukan melalui peningkatan produktivitas dan IP (Tabel 11). Sedangkan

dilakukan melalui peningkatan produktivitas, IP, perluasan lahan. Peningkatan

peningkatan melalui ekstensifikasi/pengembangan seluas 295 ha.

produktivitas tinggi dan IP tinggi dapat dilakukan pada lahan seluas 25.970 ha,

Tabel 11. Kesenjangan Produkasi, IP, dan Prioritas Perluasan Lahan Kedelai Di
Kabupaten Blora

Peningkatan Produktivitas tinggi dan IP rendah seluas 3.124 ha, Peningkatan


produktivitas sedang dan IP tinggi seluas 2.864 ha, peningkatan produktivitas
sedang dan IP rendah seluas 411 ha, dan peningkatan produktivitas rendah dan IP
tinggi seluas 630 ha (Tabel 10). Sedangkan untuk ektensifikasi/pengembangan
jagung seluas 1.970 ha.

NO

KECAMATAN

1
2

JATI
RANDUBLATUNG
TOTAL

REKOMENDASI
ST
2.901
1.463
4.364

TOTAL
POTENSI PERLUASAN
P-1
P-2
P-3
...Ha...
144
79
3.124
72
1.535
216
79
4.659

Keterangan: ST = Peningkatan produktivitas sedang dan IP tinggi, P-1 = Prioritas 1, P-2 = Prioritas 2, P-3
= Prioritas 3

11

3.6. Rekomendasi Teknologi

monokultur. Demikian juga kualitasnya, akan lebih baik bila diirigasi. Ketersediaan

Rekomendasi teknologi dalam peningkatan produksi pertanian untuk

air irigasi dari air permukan atau air tanah untuk meningkatkan produktivitas

komoditas padi adalah produksi gabah kering panen (GKP), demikian juga untuk

lahan, termasuk kriteria rendah. Demikian juga untuk produktivitas kedelai,

peningkatan produksi Jagung dan kedelai. Rekomendasi tersebut berupa

walaupun kenaikannya tidak bisa signifikan.

sumberdaya air, konservasi tanah dan air, dan pemupukan.

Untuk meningkatkan produktivitas lahan kawasan jagung maupun kedelai,


diperlukan air irigasi pada musim kemarau, baik dari air permukaan atau air tanah

3.6.1. Sumberdaya air

yang mungkin tersedia di kawasan tersebut. Air permukaan merupakan sumber air

Pemanfaatan sumberdaya air yang optimal dapat dipergunakan dalam

yang bisa dimanfaatkan walaupun harus diangkat karena agak dalam. Air

peningkatan IP tanaman. Sumberdaya air di Kabupaten Blora umumnya sudah

permukaan berupa sungai yang ada di kawasan dapat dimanfaatkan dengan cara

dimanfaatkan secara optimal, tetapi untuk mengantisipasi kekeringan yang terjadi

diangkat dengan pompa axial yang mempunyai kemampuan mendorong air untuk

dapat dilakukan beberapa cara dan tindakan di lapangan, antara lain:

kemudian didistribusikan (ketersediaan air sedang).

Ketersediaan air untuk pertumbuhan tanaman merupakan titik ungkit untuk


peningkatan IP maupun Produktivitas. Berbagai upaya yang petani lakukan

3.62. Konservasi tanah dan air

dengan membuat embung dan juga pompanisasi dapat membantu pengairan

Rekomendasi teknik konservasi tanah dan air yang didasarkan pada

untuk MK, termasuk menggunakan air dari Bengawan Solo, dipompa dan

kemiringan lahan, kedalaman solum dan kepekaan tanah terhadap erosi serta

disalurkan yang dikenal sistem glontor. Bila diperhatikan performa tanaman

teknik konservasi tanah existing. Implementasi teknk konservasi tanah dan air

dengan adanya pengairan dan juga informasi petani, tanah-tanah ini mempunyai

ditujukan terhadap lahan dengan kemiringan >3%. Kawasan padi sawah di

produktivitas padi yang cukup tinggi (>5 t GKP atau 10 t jagung basah/ha).

Kabupaten Ciamis tersebar pada lahan sawah irigasi dan sawah tadah hujan,

Permasalahan untuk meningkatkan produktivitas lahan adalah kurangnya

sedangkan padi gogo tersebar di lahan kering dan areal tanaman kehutanan (sistim

jatah air irigasi dan kerusakan saluran irigasi serta sedimentasi. Untuk

tumpangsari), tetapi bukan merupakan kawasan padi. Rekomendasi teknik

meningkatkan IP padi, diperlukan tambahan air irigasi pada MK II sesuai dengan

konservasi tanah dan air untuk kawasan dan bukan kawasan pertanaman padi di

kebutuhanya dan perlu perbaikan saluran irigasi serta pembersihan sedimentasi

Kabupaten Ciamis dapat dikelompokkan seperti disajikan pada Tabel 12.

yang terdapat disaluran, supaya saluran dapat berfungsi optimal

Di areal sawah irigasi berteras, kebanyakan petani sudah menerapkan teknik

Produktivitas jagung pada lahan kering mencapai 7,0 ton/ha, akan lebih

konservasi tanah dan air dengan membuat teras bangku datar (TBD). Namun TBD

tinggi bisa mencapai 10 ton/ha, bila diirigasi dan menerapkan sistem budidaya

tersebut belum sempurna karena tidak dilengkapi dengan komponen kelengkapan

12

teras, yaitu saluran pembuangan air (SPA) dan bangunan terjunan air (BTA). Oleh

pupuk hijau dan atau pakan ternak. Selain itu, direkomendasikan teknik konservasi

karena itu, teknik konservasi tanah dan air yang direkomendasikan di kawasan ini

mekanik berupa pembuatan saluran teras, SPA dan BTA.


Padi yang ditanam di areal lahan kering berupa padi gogo. Kebanyakan petani

adalah pembuatan SPA dan BTA.


Tabel 12. Rekomendasi Teknik Konservasi Tanah dan Air Kabupaten Blora
Kelerengan Kedalaman Kepekaan
Tata guna
(%)
Solum (cm) thd Erosi
lahan
Sawah irigasi
3-8
30 - 60
rendah
Sawah Tanah
Hujan
Lahan Kering

8-15

60 - 100

sedang

38

>100

tinggi

8-15

>100

tinggi

15 - 25

>100

tinggi

Tek.Kons.
Teknik Konservasi,
Existing
Rekomendasi mulsa
TBD, tanpa SPA, Pembuatan SPA dan BTA
BTA
TBD, tanpa SPA, Saluran teras, SPA, BTA,
BTA
tanaman penguat teras
TBD, tanpa teras Strip rumput atau alley
cropig
tanpa teras
Tanaman searah kontur,
Strip rumput atau alley
cropping (AC)
tanpa tindakan
TBD, TBM, TG,
konservasi , tan.
searah lereng

Areal Tanaman
>40
< 60
tinggi
Agroforestry
Teras kebun, teras
Hutan
individu, LCC pada MK
Keterangan: TBD = teras bangku datar, SPA = saluran pembuangan air, kons = konservasi,
BTA = Bangunan terjunan air

Di areal lahan sawah tadah hujan, petani juga kebanyakan sudah menerapkan
teknik konservasi tanah dan air berupa TBD. Areal ini mempunyai kemiringan yang
lebih curam dari areal sawah irigasi. Oleh karena itu teknik konservasi yang
direkomendasikan adalah teknik konservasi tanah kombinasi sipil teknik/mekanik
vegetatif berupa penanaman tanaman penguat teras dengan rumput pakan ternak
(Setaria sp, Bebe, Beer, Raja, Gajah) pada bibir dan tampingan teras, yang
dipangkas secara periodik untuk pakan ternak. Pada bibir teras, penanaman
rumput tersebut dapat dikombinasikan dengan leguminosa pohon atau semak

menanam padi gogo pada lahan baik yang sudah diteras bangku maupun yang
belum diteras. Untuk pertanaman padi gogo pada lahan yang sudah diteras bangku,
rekomendasi teknik konservasi tanah dan air sama dengan sawah tadah hujan.
Sedangkan pada areal pertanaman padi gogo yang belum menerapkan teknik
konservasi tanah dan air, direkomendasikan untuk menerapkan teknik konservasi
vegetatif berupa strip rumput atau sistem pertanaman lorong (alley cropping).
Selain itu, padi gogo juga ditanam di areal kehutanan. Padi gogo ini ditanam
sebagai tanaman inisiasi sebelum tanaman kehutanan tersebut besar/tinggi,
sehingga tanaman padi gogo tersebut masih mendapatkan cahaya yang cukup. Padi
gogo ditanam diantara tanaman kehutanan yang masih kecil (sistim tumpangsari).
Di areal ini, teknik konservasi yang dapat direkomendasikan adalah teras kebun
yaitu teras yang dibuat pada jalur-jalur tanaman tahunan atau teras individu yang
dibuat pada masing-masing individu tanaman tahunan. Untuk pertanaman padi
gogo direkomendasikan untuk mengaplikasikan pengembaian sisa tanaman
sebagai mulsa dan atau pupuk hijau.
Pemanfaatan

sisa

tanaman berupa

mulsa

dan atau pupuk hijau

direkomendaskan juga pada seluruh tipe penggunaan lahan yang ada. Dengan
demikian jerami padi tidak disarankan untuk dibakar, melainkan dikembalikan ke
dalam tanah untuk efisiensi pemupkan kalium dan pengembalan bahan organik ke
dalam tanah, sehingga tanah dapat dipelihara kesuburannya.

(Flemingia sp, Lamtoro, Glirisideae sp, dll) yang dipangkas secara periodik untuk

13

3.63. Pemupukan
Pupuk termasuk komponen penting dalam budidaya padi. Pupuk diibaratkan
sebagai sumber makanan bagi tumbuhan. Kecukupannya harus terpenuhi agar tanaman
dapat berproduksi secara optimum. Pada umumnnya pupuk diaplikasikan ke dalam
tanah, tetapi ada pula yang disemprotkan ke daun padi sebagai tambahan atau suplemen.
Pemupukkan yang baik adalah dengan mempertimbangkan berapa potensi
produksi, kadar hara dalam tanah dan ketersediaan air (musim) untuk menghitung
kebutuhan pupuk. Potensi produksi diperoleh informasinya dari rata-rata
produktivitas lahan di sekitar wilayah tersebut selama 2 tahun berturutan. Kadar
hara dapat dilihat pada peta status hara P dan K, ataupun diukur dengan bantuan
Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS), dan informasi mengenai ketersediaan air

dibanding pupuk tunggal. Pupuk organik yang diberikan ke dalam tanah bisa yang
insitu ataupun mengadakan dari luar. Sebagai contoh mengembalikan jerami
ataupun ditambahkan dari luar seperti pupuk kandang maupun pupuk hijau yang
berfungsi tidak hanya menyumbangkan kadar karbon di tanah, tetapi juga
berperan memegang air. Takaran anjuran pupuk organik berupa pupuk kandang
sebanyak > 1 t/ha, dan jerami sebanyak > 5 t/ha.
Jenis unsur hara N ditetapkan secara cepat dengan BWD, hara P dan K
menggunakan PUTS (Perangkat Uji Tanah Sawah), sedangkan untuk hara Ca, Mg, S,
Cu, Zn masih ditetapkan dengan cara analisa di laboratorium. Pengukuran tingkat
kebutuhan pupuk N dengan BWD disajikan pada Gambar 2.
Jumlah Pupuk

berasal dari Kalender Katam (KATAM) atau berdasarkan pengalaman petani terkait

Jumlah air yang tersedia terutama pada MH sangat berpengaruh terhadap

periode musim hujan dan musim kemarau. Agar tidak terjadi keterlambatan

tingkat efisiensi pemupukan. Pada MH suply air yang berlebihan harus dikontrol

pemupukan, sebaiknya pupuk telah disiapkan sebelum tanam.

agar pupuk yang diaplikasikan tidak hilang melalui aliran permukaan, rembesan,

Pemupukan yang baik dan benar adalah menambahkan sejumlah pupuk

maupun volatilisasi.

untuk memenuhi kebutuhan dan sesuai waktu pemberiannya serta caranya. Target

- time

produksi tinggi >8 t GKP/ha tentu saja memerlukan jumlah pemupukkan yang
cukup tinggi pula pada semua status hara tanah, dengan asumsi bahwa benih padi
yang dipergunakan mempunyai potensi hasil yang tinggi pula >8 t GKP/ha.
Ketersediaan air sangat penting, tanpa air, pupuk yang diaplikasikan tidak akan
larut dan tidak dapat diserap oleh tanaman. Air dijaga dalam kondisi macak-macak
saat pemupukan.
Jenis Pupuk
Jenis pupuk anorganik dan organik yang digunakan untuk MK dan MK tidak
berbeda. Untuk pemupukan anorganik diutamakan menggunakan pupuk majemuk

Transplanting

Anakan
aktif

Dasar
Ke -1

- 20

- 10

Dasar , ke - 1
sblm 14 HST

10

20

0 - 20 kg N/ha *

Keluar
malai

Ke -3

30

Ke - 2
23 28 HST
Berdasarkan

30 kg N/ha

Primordia

Ke -2

40

50

60

80

90

100 DAT

Ke - 3
38 42 HST

BWD, kg urea/ha

Berdasarkan

BWD, kg urea/ha

BWD > 4
BWD = 4

75
100

BWD > 4
BWD = 4

125
125

BWD < 4

125

BWD < 4

175

Berdasarkan

70

Panen

BWD, kg urea/ha

Berdasarkan

Musim

hasil tinggi

Target hasil = 7 t/ha

BWD, kg urea/ha

BWD > 4

50

BWD > 4

75

Musim

BWD = 4

75

BWD = 4

100

Target hasil = 6 t/ha

hasil rendah

BWD < 4

100

BWD < 4

125

Pada tingkat kesuburan tanah yang sama apabila target hasil lebih tinggi maka kebutuhan urea dapat lebih banyak

atau sebaliknya .

Gambar 2. Pengukuran tingkat kebutuhan pupuk N dengan BWD

NPK + Urea. Karena jenis pupuk ini relatif lengkap dan relatif lepas lambat

14

Tabel 13. Kebutuhan Pupuk Sesuai Dengan Status Hara Tanah


Status hara
P

Status hara
K

Rendah

Rendah
Sedang
Tinggi
Rendah
Sedang
Tinggi
Rendah
Sedang
Tinggi

Sedang

Tinggi

Produkvitas 6 t GKG/ha
NPK
Urea
15-15-15
300
100
200
150
200
150
300
100
175
150
175
150
300
100
150
150
150
150

Produkvitas 8 t GKG/ha
NPK
Urea
15-15-15
650
200
600
200
600
200
550
200
500
200
500
200
450
150
400
150
400
150

Cara Pemupukan
Pemupukan dilakukan pada saat air mencukupi sebagai pelarut. Air dalam
petakan sawah tidak boleh terlalu terlalu sedikit saat MK dan terlalu banyak saat
MH. Tutup jalan keluar masuk air irigasi saat akan dilakukan pemupukan, air
cukup macak-macak. Pupuk setelah disebar harus segera dibenamkan ke dalam
tanah dengan cara diinjak-injak (Gambar 4).

Dari hasil analisis contoh tanah menujukkan bahwa status hara P tanah
bervariasi dari rendah sampai sedang, sedangkan status hara K tergolong rendah
sampai tinggi. Rekomendasi pemupukan lahan sawah di Kabupaten Blora disajikan
pada Tabel 14
Gambar 4. Cara pemupukan yang benar dengan cara pupuk diinjak-injak setelah disebar

Waktu pemberian
Agar tidak terjadi kehilangan terutama untuk pupuk yang mudah menguap
seperti N, sangat diharapkan pada MK dilakukan pemupukan dengan cara displit
sebanyak 3 kali bila dalam bentuk Urea atau ZA (1/3 sebagai pupuk dasar, 1/3
pada umur 15-20 HST dan 1/3 bagian pada umur 35-40 HST). Pemupukan hara
selain hara yang mudah berubah seperti Urea dan ZA tidak terdapat perbedaan
waktu pemberiannya. Waktu pemberian pupuk disajikan pada Tabel 15.

Gambar 3. Salah satu cara pengelolaan jerami sebagai sumber bahan organik tanah
(Foto: Diah Setyorini)

15

Tabel 14. Status Hara Tanah dan Rekomendasi Pemupukan untuk Padi Sawah berdasarkan Pupuk Tunggal dan Pupuk Majemuk per Kecamatan di Kabupaten Blora
STATUS HARA
Pupuk tunggal (kg/ha)
KECAMATAN
P
K Tanpa bahan organik
Jerami 2t/ha
Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl
JATI
S
S
300
75
50 280 75
0
RANDUBLATUNG S
S
300
75
50 280 75
0
KRADENAN
KEDUNGTUBAN
S
T
300
75
50 280 75
0
CEPU
S
T
300
75
50 280 75
0
SAMBONG
S
T
300
75
50 280 75
0
JIKEN
S
T
300
75
50 280 75
0
BOGOREJO
R
S
350 100
50 330 100 0
JEPON
KOTA BLORA
R
T
300 100
50 280 100 0
BANJAREJO
R
T
300 100
50 280 100 0
TUNJUNGAN
R
R
300 100 100 280 100 50
JAPAH
R
R
350 100 100 330 100 50
NGAWEN
R
T
300 100
50 280 100 0
KUNDURAN
R
R
300 100 100 280 100 50
TODANAN
R
R
300 100 100 280 100 50

NPK Phonska 15-15-15 (kg/ha)


Pupuk Organik 2t/ha NPK saja NPK+Jerami 2t/ha NPK+PO 2t/ha
Urea SP-36 KCl NPK Urea NPK
Urea NPK Urea
275 25
30 225 225 225
225
150 250
275 25
30 225 225 225
225
150 250
275 25
30 225 225 225
225
150 250
275 25
30 225 225 225
225
150 250
275 25
30 225 225 225
225
150 250
275 25
30 225 225 225
225
150 250
325 50
30 225 275 225
275
225 275
275 50
30 225 225 225
225
150 250
275 50
30 225 225 225
225
150 250
275 50
80 375 175 300
200
300 200
325 50
80 375 225 300
25
300 250
275 50
30 225 225 225
225
150 250
275 50
80 375 175 300
200
300 200
275 50
80 375 175 300
200
300 200

NPK Pelangi 20-10-10 (kg/ha)


NPK saja NPK+Jerami 2t/ha NPK+PO 2t/ha
NPK Urea NPK
Urea NPK Urea
350 150
225
200
175 225
350 150
225
200
175 225
350 150
225
200
175 225
350 150
225
200
175 225
350 150
225
200
175 225
350 150
225
200
175 225
400 175
350
200
225 250
350 150
250
150
200 225
350 150
250
150
200 225
400 125
350
150
350 150
550 100
350
200
450 150
350 150
250
150
200 225
400 125
350
150
350 150
400 125
350
150
350 150

NPK Kujang 30-6-8 (kg/ha)


NPK saja NPK+Jerami 2t/ha NPK+PO 2t/ha
NPK Urea NPK
Urea NPK Urea
400 50
325
150
300 150
400 50
325
150
300 150
400 50
325
150
300 150
400 50
325
150
300 150
400 50
325
150
300 150
400 50
325
150
300 150
450 50
375
100
300 150
400 50
350
150
300 150
400 50
350
150
300 150
450 50
400
50
375
50
525 0
525
0
450
50
400 50
350
150
300 150
450 50
400
50
375
50
450 50
400
50
375
50

NPK saja
NPK Urea
350 200
350 200
350 200
350 200
350 200
350 200
300 250
350 200
350 200
375 175
375 225
350 200
375 175
375 175

NPK 15-10-10 (kg/ha)


NPK+Jerami 2t/ha NPK+PO 2t/ha
NPK
Urea NPK Urea
250
225
150
250
250
225
150
250
250
225
150
250
250
225
150
250
250
225
150
250
250
225
150
250
375
225
225
275
275
225
150
250
275
225
150
250
350
125
300
200
375
225
300
250
275
225
150
250
350
125
300
200
350
125
300
200

Keteranngan: BO jerami= bahan organik jerami (jerami padi dikembalikan ke dalam tanah sawah)
Kompos kohe=kompos dengan kotoran hewan sebagai bahan utamanya (didekomposisi dengan menggunakan dekomposer lokal atau komersial)

16

Tabel 15. Waktu Pemberian Pupuk Tanaman Padi


Dosis pemupukan jagung
Pengembangan jagung di Kabupaten Blora dilakukan pada MT-II. Komoditas
jagung banyak dikembangkan di Kecamatan Ngaringan, Blora, Tawangharjo, dan
Wirosari. Dosis pemupukan jagung didasarakan pada status hara P dan hara K
tanah (Tabel 17)
Tabel 17. Dosis Pemupukan Jagung Berdasarkan Status Hara P dan K

Dosis pemupukan kedelai


Pengembangan kedelai di Kabupaten Blora dilakukan pada MT-II. Komoditas
kedelai banyak dikembangkan di Kecamatan Gabus, Kradenan, dan Pulokulon.
Dosis pemupukan kedelai didasarkan pada status hara P dan hara K tanah (Tabel
16)

STATUS HARA
P
K
R
R
R
S
R
T
S
R
S
S
S
T
T
R
T
S
T
T

UREA

SP-36

350
350
350
350
350
350
350
350
350

250
250
250
175
175
175
100
100
100

KCl
kg/ha
100
75
75
100
75
75
100
75
75

NPK 15-15-15
450
400
400
400
350
350
350
300
300

Tabel 16. Dosis Pemupukan Kedelai Berdasarkan Status Hara P dan K


Satus Hara
P

R
R
R
S
S
S
T
T
T

R
S
T
R
S
T
R
S
T

Urea
50
50
50
50
50
50
50
50
50

SP-36
200
200
200
150
150
150
100
100
100

KCl

NPK 15-15-15

100
75
75
100
75
75
100
75
75

kg/ha
150
150
150
150
150
150
150
150
150

Tambahan pupuk tunggal


Urea
SP-36
KCl
0
0
0
0
0
0
0
0
0

125
125
125
75
75
75
25
25
25

50
25
25
50
25
25
50
25
25

17

IV. PENUTUP
Pembangunan sektor pertanian di Indonesia merupakan suatu proses

padi tersebar di lahan sawah irigasi seluas 12.183, pengembangan kawasan jagung

pembangunan yang unik dibandingkan dengan pembangunan sektor lain, karena

umumnya tersebar di lahan sawah tadah hujan seluas 35,116 ha, pengembangan

ketergantungan dan pengaruh timbal baliknya yang besar pada kondisi lingkungan

kawasan kedelai umumnya tersebar di lahan sawah tadah hujan seluas 4.659 ha.

dan sumber daya alam. Sumberdaya lahan sebagai salah satu komponen utama

Peningkatan produksi padi, jagung, dan kedelai di Kabupaten Blora umumnya

sumber daya alam, mempunyai peranan penting dalam menunjang pengembangan

dapat dilakukan melalui peningkatan produktivitas, peningkatan IP, dan perluasan

kawasan pertanian. Data dan informasi sumberdaya lahan, terutama data spasial

lahan. Peningkatan produktivitas padi umumnya dapat dilakukan antara 10-20%

yang menyajikan karakteristik tanah/lahan, potensi dan tingkat kesesuaian lahan,

pada areal seluas 10.054 ha, sedangkan potensi perluasan lahan untuk

distribusi dan luasannya tersebut dibutuhkan dalam penentuan pengembangan

pengembangan padi berupa lahan kering (padi gogo) seluas 3.188 ha. Peningkatan

kawasan pertanian PJKU.

produktivitas tinggi dan IP tinggi jagung dapat dilakukan pada lahan seluas 25.970

Dengan tersedianya data sebaran pengembangan kawasan pertanian PJKU

ha, sedangkan untuk ektensifikasi/pengembangan jagung seluas 1.970 ha.

yang secara agroekosistem sesuai dan layak untuk dikembangkan di wilayah serta
adanya ramuan teknoloogi, maka akan memudahkan dalam penyusunan,
pelaksanaan, dan pemantauan kegiatan pertanian dengan pendekatan kawasan
untuk pencapaian swasembada Pajale. Data dan informasi SDLP sampai
tersusunnya pengembangan kawasan pertanian PJKU skala 1: 50.000 ini sudah
terformat dalam database yang dinamis, sehingga bisa di update menggunakan SIG
untuk dapat memperkuat Sistem Informasi Kawasan Pertanian (SIKP).
Kabupaten Blora terdiri dari dataran rendah merupakan dataran angkatan
dari laut dalam, membentuk tanah Grumusol (Vertisols). Lahan pada dataran
rendah umumnya mempunyai bentuk wilayah datar sampai berombak (lereng
<8%). Potensi lahan untuk pengembangan PJKU seluas 74.313 ha, terdiri atas lahan
sawah aktual seluas 68.628 ha, dan lahan kering 5.585 ha. Pengembangan kawasan

18

DAFTAR PUSTAKA
Badan Pertanahan Nasional. 2013. Peta Penggunaan Lahan skala 1:250.000. BPN,
Jakarta.
BBSDLP (Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian). 2013. Peta-Peta
Sumberdaya Tanah dan Potensi Sumberdaya Lahan skala 1:250.000.
BBSDLP, Bogor

Schmidt, F.H., and J.H.A.Ferguson. 1951. Rainfall types based on wet and dry period
ratios for Indonesia with Western New Guinea. Verh. No. 42. Djawatan
Meteorologi dan Geofisik, Jakarta.
Soil Survey Staff. 2014. Keys to Soil Taxonomy. 12 nd ed. USDA Natural Resources
Conservation Service. Washington DC.

Balai Penelitian Tanah, 2004. Peta Status Hara P dan K Pulau Jawa, Skala 1:50.000,
Balitanah, Bogor
Balitklimat (Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi). 2003. Peta sumberdaya
iklim Indonesia skala 1:1.000.000. Balitklimat, Puslitbang Tanah dan
Agroklimat, Bogor.
BPTP (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian). 2012-2014. Peta-Peta Zona Agro
Ekologi (AEZ) Kabupaten. Badan Litbang Pertanian, Bogor
FAO. 1976. A Framework of land Evaluation. FAO Soil Bulletin No. 6, Rome.
Kementerian Kehutanan. 2013. Peta Kawasan Hutan skala 1:250.000. Kemenhut,
Jakarta.
Kementerian Pertanian. 2013. Peta Lahan Sawah Baku skala 1:5.000 (Jawa) dan
skala 1:20.000 (luar Jawa). Kementan, Jakarta.
Marsoedi, Ds, Widagdo, J. Dai, N. Suharta, Darul SWP, S. Hardjowigeno, J. Hof, dan
ER Jordens. 1997. Pedoman klasifikasi landfrom. Laporan Teknis No. 5 Versi
3.0. Proyek LREP II, Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, Bogor.
Oldeman, L.R. 1979. An agroclimatic map of Java and Madura, scale 1:2,500,000.
Contr. Res. Inst of Agric. Bogor.
Ritung, S., K. Nugroho, A. Mulyani, dan E. Suryani. 2011. Petunjuk Teknis Evaluasi
Lahan Untuk Komoditas Pertanian. Edisi Revisi. Balai Besar Litbang
Sumberdaya Lahan Pertanian, Badan Litbang Pertanian, Bogor. 161 hal.

19

PETA-PETA PENGEMBANGAN KAWASAN PADI, JAGUNG DAN KEDELAI


KABUPATEN BLORA, PROVINSI JAWA TENGAH

!
!

!
! !

Ibukota Kabupaten
Gunung/Puncak

! !

!
!
!

! !

!
!

! !
!
!

!!

!!

4.364

93,67

216
79

4,64
1,70

100,00

111

112

-6

110

Batas Kabupaten

Ibukota Kecamatan

109

110

111

Rembang
Blora

-7

Pati
Kudus

Demak
Batang
Tegal
Kendal
Pekalongan
Grobogan
Pemalang
Banjarnegara
Semarang
Temanggung
Purbalingga
Sragen
Banyumas
Wonosobo
Boyolali
Magelang Karanganyar
Cilacap
Kebumen
Klaten
Purworejo
Sleman Sukoharjo
Kulon Progo
Wonogiri
Bantul
Gunung Kidul

Brebes

-8

!!

! !

! !

! !

!
!

! !

! !

112

Peta Dasar: Peta Rupa Bumi Indonesia skala 1:25.000, Badan Informasi Geo Spasial
Peta Batas Administrasi: Peta wilayah administrasi desa digital, BPS, 2010
Proyeksi Peta: Geografis
!

! !

! !

!
!

!
!

!!

! !
!!
!

.
!
11145'

-7

!
! !

!
!
!
!

!!

!!

! !

!!

! !

! !

!!

!
!

! !
!

! !

! !

-6

-715'
!

! !

!
!

!
!!

! !

! !

S
!

S.
ak
el

tok a

ng b under
ed

!
!

S. K

!
!

! !
!

!!

Jepara

-8

ga

S.
!

!!

!
!

!!

! !

!!
!

!
! !

!!
!
!

! !
! !
!

! !
!!

! !

! !

Batas Provinsi
Batas Kecamatan

Sungai, saluran dan garis pantai

!!

! !

!!

e sa
K

-645'

S . Jam ban g a

ge go
!

ng

!
! !

! !

! !

Ki
d

S.

a
! !

! !
!!

!
! !

!
!

!
!

!
!

!
!

!
!

! !

!!

!!

!
!

! !

!!

KAB. BLORA

S. B
i b is

!!

!
!

wu
r

!!

S. Sa

ba n

S. Jam
!

rec

-7

S. T

!
!

! !

Ha

4.659

S. K

!
!

!!

!!

!!

! !

!
!

! !

!!

! !

! !

S. L

!
!

! !

-715'

LUAS

!!

! !

Jalan Setapak
Jalan Kereta Api
Jalur Ganda

Jalan Kolektor
Jalan Lokal
Jalan Kereta Api
Jalur Tunggal

!
!

! !

109

Jalan Tol

S . M one
ng

Kec. Pilangkenceng

Kec. Karangjati

! !

! !

! !

Kec. Sekar

KAB. MADIUN

! !

Bringin

11130'

!
!

Kec. Padas

Kec. Bringin

! !

Batas administrasi

gg o

URAIAN
!

!!

! !

n
eto

g gang

K
S.

! !

Pacing

! !

Jalan
! Arteri
Jalan Lain

Kec. Kasreman

! !

Kawasan Kedelai

!!

Kec. Ngambon

! !

.!
!
Kec. Ngawi Dungus
Kec. Paron
! Paron

11115'

!!

! !

Kec. Ngrambe

NGAWI

Kec. Kedunggalar

! !

Kec. Pitu
Kedunggalar

Kawasan Jagung

Jalan

!!

S. G
ed e

!!

d ah

S. Ti

! !

KAB. BOJONEGORO

il

! !

PETUNJUK LETAK PETA

Kawasan Padi

! !

! !

Ngancar

!!

Kalimojo

KAB. NGAWI

ng

Kec. Margomulyo

Gendingan

Ngambon

Kec. Ngasem

Perluasan lahan prioritas 3


TOTAL

Kec. Tambakrejo
.

0,34
100,00

Tambakrejo

.B

Kec. Karanganyar

19

LEGENDA UMUM

Batas Kawasan

a nd

18

.G

Pip

!!

! !

! !

!!

P-3

118
35.116
!

! !

!!

! !

Kec. Ngraho

Papun g an

!!

Kec. Purwosari

S.

LAHAN INTENSIFIKASI
. !
!
ST
Peningkatan produktivitas sedang dan IP tinggi
LAHAN EKSTENSIFIKASI
!
!
P-1
Perluasan lahan
prioritas 1
P-2
Perluasan lahan prioritas 2

Kec. Padangan

Kalirejo
!
!
Peting

!!

! !

KEDELAI

! !

1.491
508

!!

1,17
1,79
4,25
1,45
! !

Menden

73,95
8,90
8,16

411
630

Be n

25.970
3.124
2.864

So
an lo

SIMBOL

Purwosari

LUAS

Ha

!!

! !

Pengkok

1,14
100,00

! !

Kec. Kalitidu

16

Kec. Jati

391
34.438

Randublatung

! !

!!

Perluasan lahan prioritas 3


TOTAL

! !

! !

15

! !

! !

Kec. Malo

! !

Kec. Widodaren

Kec. Sine

Kec. Kasiman

Batokan

Kec. Gondang

! !

! !

! !

! !

! !

am p
e

! !

!!

Lo

S. Tu
yu
S.
Ke d u
n gg at e

S. Demangan

! !

! !
!

S. P

Cepu

Kec. Cepu

Kec. Mantingan

Gondang

Kec. Sidoharjo
.
!
Kec. Karangmalang

111

Kec. Randublatung

S . W lu
u ng

14

! !

! !

to

! !
!

! !

Gag

! !

Kec. Perairan
Malo

1,71
6,37

589
2.193!

URAIAN

P-3

!!

Doplang

!
!

da

! !

Ngraho

G
S.

Ngrampal

S.

Kec. Kedungtuban

an

12

B
S. a

ga
a ja n

a
en

SRAGEN

17

Banaran Mantingan
!
Kec. Sambungmacan !

Kec. Sukodono

! !

Kec. Sambong

Kec. Jepon

! !

Jomlang

! !

KAB. BLORA

11

10

! !

KAB. SRAGEN

Kec. Ngampal

Kec. Jenar

61,02

.
!

SR
Peningkatan produktivitas sedang dan IP rendah
RT
Peningkatan produktivitas rendah dan IP tinggi
LAHAN EKSTENSIFIKASI
P-1
Perluasan lahan prioritas 1
!
!
P-2
Perluasan lahan prioritas 2

Kec. Senori

Kec. Kedewan

nji
ga

P
S.

a ru

Kec. Banjarejo

! !

! !

Kec. Singgahan

Kec. Gabus

Cupakwarak

Kec. Gesi
Gesi

! !

Kec. Tangen

Senori

! !

! !

ng

Banjarejo

S. P

13

Kec. Geyer

Kec. Jiken

!
! !

Sa
mbo

!!

S.

p
am is

ng

e rak

an

a
S . J mban

S . P ed

an

!
!

!!

!!

!!

S. N g

ti n ga n
!

!
! !

!
!

S. N

! !

!!

-645'

!
!

Watulumbung

0,54
0,03
29,19

21.014
!

LAHAN INTENSIFIKASI
TT
Peningkatan produktivitas dan IP tinggi
TR
Peningkatan produktivitas tinggi dan IP rendah
ST
Peningkatan produktivitas sedang dan IP tinggi

187
10
10.054

JAGUNG

SIMBOL

-7

ongo r i
S . S am b

S uruh n
a

Kec. Blora

S. B ugel
!

! !

S. C e n

Jepon

a
ak

Tanjungsari

Kec. Kradenan

Pe

Bangilan

Kec. Bangilan
!

Ha

Perluasan lahan prioritas 3


TOTAL

S.

P-3

S. K ening

Kec. Kenduruan

LUAS

RR
Peningkatan
produktivitas dan IP rendah
!
LAHAN EKSTENSIFIKASI
P-1
Perluasan lahan prioritas 1
P-2
Perluasan lahan prioritas 2

URAIAN

Km

1:300.000

!
!

!
!

t
S. Je is

16

!
!

n
ndo

KAB. TUBAN

Kec. Toroh

Jetis

Bogorejo

S. L usi

S.

12

! !

or

Kec. Pulokulon

LAHAN INTENSIFIKASI
TT
Peningkatan produktivitas dan IP tinggi
ST
Peningkatan produktivitas sedang dan IP tinggi
SR
Peningkatan produktivitas sedang dan IP
rendah
!

a ng

! !

Sambongpojok

Kalisari

PADI

Kec. Jatirogo
Kec. Tambakboyo
Jatirogo

Panunggalan

Kec. Bogorejo

S.

Kec. Purwodadi

S.

Kec. Bancar

.
!
Bangkle

ersa pi
eg

mbo n g

Kec. Kunduran

S . Ko w

! !

! !

S .G

BLORA

ng

ka
S . Baj a
S. Lusi

r
du
Bu

. Ga

Kec. Tunjungan

o
du n g g
Ke

KAB. GROBOGAN

s
S. L u

Be n g
i

Tunjungan

S.

Wonoboyo

!!
!

Japah

Kunduran

n
co
on

Sale

an

!!

! !

S.

Wirosari

S.

!
!!

!
!!

!!

! !

ro n
g

ete

Kec. Sale

! !

Kec. Ngawen

! !

Ngawen

Ngaringan

KEMENTERIAN PERTANIAN
2015

SIMBOL

. Po

Kec. Ngaringan

a
aw

Kec. Wirosari

S.
P

Bulu

n
ga
bu
G ru

pok

m
Te

!!

! !

Kec. Japah
S. L

S. Sabr a ng a n

Kec. Gunem

S. Karangas
em

! !

p unga
um

S.

! !

S.

Kec. Sarang

K lam

! !

! !

Kec. Tawangharjo

Papring a n

Sedan

mb

ng

ni r
Ku

! !

!!

! !

! !

Gunem

an

unti

! !

! !

! !

en

S. Ba

ng

ge p
.N

du g

!!

KAB. REMBANG

an
mb

Kec. Bulu
S

S.
!

!!

an

Todanan
!
Kec. Todanan

! !
!
!

Pamotan
S. G a n gg

!!

Om

Kec. Sedan

S.

Kalipang

Sulang Tengah

PETA PENGEMBANGAN KAWASAN PADI, JAGUNG DAN KEDELAI


KABUPATEN BLORA
PROVINSI JAWA TENGAH

Kragan

Kec. Kragan

Pamotan

ng

nen

ggah

! !

S . Pad
u

S .Su m beragun g
S. T
Kec.

han

Kec. Sulang
bo

11145'

ul

S.

Kec. Pancur
Pancur

ul u

ng

uj o n

! !

! !

Kec. Grobogan

.
!

S. P a n g g

Ka
S.

S. P

! !

S.

! !

! !

an

Kec. Sluke

. Ta
run

! !

!!

! !

! !

S.

ir

Sumber
!
Kec. Sumber

Lole

gs

ed e

.M

pung

S. P

i
ang
.M

ng

Kec. Jaken

l emg

S.

S.

Kec. Kayen

! !

! !

!!

S.

Ngulakan

in

! !

Balong

!
Tambakromo
!
Kec. Tambakromo

gong
go

Cer

a
S. P

!
!

Kec. Pucakwangi

ge

et

1
!

Wa
te s

ra

!
!

y
bakb o

da n g
ume

ng

S ilo

Sidowayah Kidul
!
Kec. Rembang

Kec. Kaliori

S.

Kec. Winong

Gabus

S . Sentu l

S. S

S.

M u ntu

e ku

diron

S. T

S.

S. B

Jo

am

Winong

G aw

KAB. PATI

S.

Jakenan
!
Kec. Jakenan

. Mertokusuman
!

.
!

11130'

Lasem

Kec. Lasem

REMBANG

w
gk o

Margorejo

S. Ju wo n o

Kec. Pati

PATI
!

Kec. Batangan

Kec. Juwana

!!

S . Len

Kec. Gembong

Juwana

a ng

Kaliori

a mb

Batangan

S.
R am es

ny
a

S.
K

S. A

! !

Kec. Wedarijaksa

Tlogowungu

11115'

S. Lasem

Kec. Tlogowungu

111

!!

iG

d
on

Sukorukun

Cep
er

Sobo

Lundo

Ja
ra
kto

Ngulakan

Srikaton

ntingan
Ma

Sentul
Sumberan

Trikoyo
Gendolo

Ploso

Wungwung

Mojolampir

Barisan

Kali Ploso

Ka

ele
m
ge
de

is
ka w

li P

Karang Wetan
Sokopuluhan

li
Ka

KAB. PATI

Boto

Manding

P-2
P-3

URAIAN

Perluasan lahan prioritas 2


Perluasan lahan prioritas 3

PETUNJUK LETAK PETA

Batas Kawasan

i
mb

g
du n
Ke

Kawasan Jagung

Kawasan Kedelai
Jalan Arteri
Jalan Lain

SR

KAB. BLORA

Kab. Pati

Kab. Grobogan

Sungai, saluran dan garis pantai

KEC. JAPAH
.
!
11115'

Batas Kabupaten

Ibukota Kabupaten
Gunung/Puncak

Ibukota Kecamatan

Kab. Sragen

111

11140'

9 Kab. Blora10

11

13

14

15

16

17

18

19

Kab. Ngawi

11120'

Kab. Rembang

Kab. Tuban

12

Kab. Bojonegoro

11140'

Peta Dasar: Peta Rupa Bumi Indonesia skala 1:25.000, Badan Informasi Geo Spasial
Peta Batas Administrasi: Peta wilayah administrasi desa digital, BPS, 2010
Proyeksi Peta: Geografis

BLORA 1

11113'30"

Batas Provinsi
Batas Kecamatan

an
ali Wo c

SR

SR

ap

KEC. TODANAN
P2

Batas administrasi

P2

Koro

er

Kab. Kudus

11120'

Jalan Tol

o daren

11112'

Jalan Kolektor
Jalan Lokal
Jalan Kereta Api
Jalur Tunggal

Jalan Setapak
Jalan Kereta Api
Jalur Ganda

Kedungbacin

111

ad

:
!

u pung

Sitimulyo

C
Kali

11110'30"

kleno

K ali

Mojoagung

Kawasan Padi

-7

-651'

li J

oda

Jalan

-651'

Ka
Kali

Padas

1119'

Perluasan lahan prioritas 3

LEGENDA UMUM

KEC. WINONG

1117'30"

Perluasan lahan prioritas 2

-720'

-649'30"

-649'30"

P-2
P-3

Pucakwangi

Karangwotan

W id

URAIAN

SIMBOL

Kletek

Ka li J

Kali

Perluasan lahan prioritas 3

KEDELAI

Mencon

Perluasan lahan prioritas 2

LAHAN INTENSIFIKASI
ST
Peningkatan produktivitas sedang dan IP tinggi
LAHAN EKSTENSIFIKASI
P-1
Perluasan lahan prioritas 1

Balong

Kepohkencono

Peningkatan produktivitas sedang dan IP rendah

ST
Peningkatan produktivitas sedang dan IP tinggi
SR
Peningkatan produktivitas sedang dan IP rendah
RT
Peningkatan produktivitas rendah dan IP tinggi
LAHAN EKSTENSIFIKASI
P-1
Perluasan lahan prioritas 1

Terteg

Pelemgede

KEC. PUCAKWANGI

Peningkatan produktivitas sedang dan IP tinggi

LAHAN INTENSIFIKASI
TT
Peningkatan produktivitas dan IP tinggi
TR
Peningkatan produktivitas tinggi dan IP rendah

Palemgede

Bodeh

URAIAN

SIMBOL

tek
Kle

Tanjungsekar
Dopang

Km

JAGUNG

KAB. REMBANG

Mantingan

g
ran

Ka

Pengilon

Triguno

P-3

Mantup

li
Ka

cing
Kali Pa

Jetak

P-2

KEC. SUMBER

Plosorejo

2,5

RR
Peningkatan produktivitas dan IP rendah
LAHAN EKSTENSIFIKASI
P-1
Perluasan lahan prioritas 1

ing

Sidoluhur

Arumanis

ber

SR

Ngepoh

Kai Sum

an

-648'

Tegalwero

ST

Doyok

K a li

KEC. JAKEN

LAHAN INTENSIFIKASI
TT
Peningkatan produktivitas dan IP tinggi

Jaken

-648'

Sidomukti

1,5

SIMBOL

andugu nt
iR

Karangrejo Lor

PADI

-646'30"

Manjang Kidul

Kemangi

0,25 0,5

1:50.000

Tegalarum

Dersah

Karangrejo
Malangan

Manjang

Taunan

Mojoluhur

Klumpit

Jatisari

KEMENTERIAN PERTANIAN
2015

Kalimati

Sumberejo

Sidomulyo

Kali Se n t u l

Sumberarum

( LEMBAR 1 )

Tamansari

-7

K ali

Kemiri

ong
Ged

oto

Blingi

Sarimulyo

g
an

Pagak Kulon

Daulan

Mantingantengah

PETA PENGEMBANGAN KAWASAN PADI, JAGUNG DAN KEDELAI


KABUPATEN BLORA
PROVINSI JAWA TENGAH

KEC. BATANGAN
KEC. KALIORI

li
Ka

Tanjungsari

Plalangan

Kebonturi

Jakenan

Puluhantengah

Tondokerto

Kali M

11115'

i
Ka l

Jakenan

Sempu

Sriwedari

Sokoagung

Sembaturagung

Batur Kidul

11113'30"

Kal

Plosojenar

Genetan

Dukuhmulyo

11112'

KEC. JAKENAN

-720'

11110'30"

-646'30"

1119'

Glonggong

al

1117'30"

11119'30"

Ka

Pentil

De
m

Pragu

Kal
i
Wiroto

Tlogotunggal

Bogorejo

Lo

Pedak

Seren Barat

( LEMBAR 2 )

K a li K unir

Pe d e

li K
Ka

Mojogajeh

Kedungasem

Trambalan

Legok

Ka
l

Kali

Majasem

Karangsari

ga
l en

PETA PENGEMBANGAN KAWASAN PADI, JAGUNG DAN KEDELAI


KABUPATEN BLORA
PROVINSI JAWA TENGAH

Kebon

KEC. REMBANG

angan

n
Pa

11122'30"

Landoh

KEMENTERIAN PERTANIAN
2015

Krajan

ate

Bogorame

Pranti

Seren

Bulak

i Om b o
K al

Randuagung

Doyok

KEC. SUMBER

KEC. JAKEN

SIMBOL

KEC. SULANG

SR

Kaliombo Wetan

Kali Kla m pok

P-2
P-3

Sumber

-648'

ng

ng
ble
i Ju m
Kal

em

Pondokrejo

Warugunung

Pondokrejo Wetan

Kali
P

-651'

Mlatirejo

Klambungg e

Cabean Kidul

Dam Kemantren Dam Punggul

Kawasan Padi

Kawasan Jagung

Kawasan Kedelai

KAB. BLORA

Gunung Surojoyo

Gunung Kuto

Gunung Gendruwo

Batas administrasi
Gunung Tlogo

Gunung Simoturun

11116'30"

11118'

11119'30"

11121'

Batas Provinsi
Batas Kecamatan

Batas Kabupaten

Sungai, saluran dan garis pantai


.
!

11115'

Kab. Pati

Kab. Grobogan

11122'30"

Ibukota Kabupaten
Gunung/Puncak

Ibukota Kecamatan

Kab. Sragen

111

11140'

9 Kab. Blora10

11

13

14

15

16

17

18

19

Kab. Ngawi

11120'

Kab. Rembang

Kab. Tuban

12

Kab. Bojonegoro

11140'

Peta Dasar: Peta Rupa Bumi Indonesia skala 1:25.000, Badan Informasi Geo Spasial
Peta Batas Administrasi: Peta wilayah administrasi desa digital, BPS, 2010
Proyeksi Peta: Geografis

BLORA 2

SR

Gunung Cengklik

KEC. JAPAH

ol
en

Kali Seroje
h

Kab. Kudus

11120'

Jalan Tol

Kalinanas

Jalan Kolektor
Jalan Lokal
Jalan Kereta Api
Jalur Tunggal

Ka

li
P

Gunung Kedungsemar

111

Jalan Setapak
Jalan Kereta Api
Jalur Ganda

K a li Pad a

sin
Kali Ba n y a
u

Jalan Arteri
Jalan Lain

Karangasem

SR

PETUNJUK LETAK PETA

Jalan

Ka
li

Kal

Dam Kembang

Krajan Tengah

Perluasan lahan prioritas 2


Perluasan lahan prioritas 3

LEGENDA UMUM

Batas Kawasan

Pinggan

de

P2

Sumbermulyo

KEC. BULU

Ronggomulyo

ok

P-2
P-3

Sendangmulyo

ari

Goge

Lambangan Kulon

Cabean

URAIAN

LAHAN INTENSIFIKASI
ST
Peningkatan produktivitas sedang dan IP tinggi
LAHAN EKSTENSIFIKASI
P-1
Perluasan lahan prioritas 1

Ngaglik

Logede

Perluasan lahan prioritas 3

SIMBOL

Lambangan Wetan

Ngrojo
Pandansili

Perluasan lahan prioritas 2

KEDELAI

Logung

Ronggo

ang
ar

Krikilan

as

-651'

KAB. PATI

P-2
P-3

Ka

-649'30"

Sumberagung

K
li

URAIAN

-7

n
nti

Tanjung Tanjung Utara

Ra n

Pelemsari

la m

Perluasan lahan prioritas 3

ST
Peningkatan produktivitas sedang dan IP tinggi
SR
Peningkatan produktivitas sedang dan IP rendah
RT
Peningkatan produktivitas rendah dan IP tinggi
LAHAN EKSTENSIFIKASI
P-1
Perluasan lahan prioritas 1

aru

KAB. REMBANG

Polbayem

Kedungtulup

iK

Perluasan lahan prioritas 2

LAHAN INTENSIFIKASI
TT
Peningkatan produktivitas dan IP tinggi
TR
Peningkatan produktivitas tinggi dan IP rendah

T
ali

a li
d ug
u

Peningkatan produktivitas sedang dan IP rendah

SIMBOL

-649'30"

Embung Jatihadi

Jatihadi

Peningkatan produktivitas sedang dan IP tinggi

JAGUNG

ia

Banyuurip

Km

URAIAN

Kaliombo

Kali J uran
gsa
tr

-648'

Waduk Bajangan

2,5

RR
Peningkatan produktivitas dan IP rendah
LAHAN EKSTENSIFIKASI
P-1
Perluasan lahan prioritas 1

Sudo

Sumber

LAHAN INTENSIFIKASI
TT
Peningkatan produktivitas dan IP tinggi
ST

Waduk Banyukuwung

1,5

PADI

-720'

-646'30"

Sukorejo

Sekararum
Jadi

1:50.000

-646'30"

Megulung
Sekarsari

0,25 0,5

Kali Kunir

Grawan

-7

KEC. KALIORI

11121'

Kebonagung

-720'

11118'

li

11116'30"

sir
ing

ali

11115'

1113'

Mojomulyo

Semangeng

1117'30"

Jogrete

Ngerang

PETA PENGEMBANGAN KAWASAN PADI, JAGUNG DAN KEDELAI


KABUPATEN BLORA
PROVINSI JAWA TENGAH

Guyangan

Tambakromo

Kali B e sali

Sinomwidodo

Keben

( LEMBAR 3 )

Tambakromo

Simo

Sunga

ca
Kal i Wo

iB
an

KEMENTERIAN PERTANIAN
2015

Godo

i Ke

ng
du

SIMBOL

P-2
P-3

Wukirsari
SR

in
ang
li M
Ka

Bicak

P-2

Tlaga

laga

P-3

Bentengmulyo

P2

Perluasan lahan prioritas 3

Guyangan

Kali Tem

Tlaga Pendem

Maitan

p ur

Pakis

Kedungpoh
Tegalrejo

KAB. GROBOGAN

mb

P2

Klumpit

P-2
P-3

Prigiledok

Purwo

Perluasan lahan prioritas 2


Perluasan lahan prioritas 3

PETUNJUK LETAK PETA

Kawasan Padi

Kawasan Jagung

Kawasan Kedelai

Jalan Arteri
Jalan Lain

Srikuning
Dokoro

Jalan Kolektor
Jalan Lokal
Jalan Kereta Api
Jalur Tunggal

Jalan Setapak
Jalan Kereta Api
Jalur Ganda

KEC. NGARINGAN

!
!
!

Batas Provinsi
Batas Kecamatan

Batas administrasi
!

-7

-7

1113'

1114'30"

1116'

Kab. Pati

Kab. Grobogan

Batas Kabupaten

1117'30"

.
!
#

Ibukota Kabupaten
Gunung/Puncak

Ibukota Kecamatan

Kab. Sragen

111

11140'

9 Kab. Blora10

11

13

14

15

16

17

18

19

Kab. Ngawi

11120'

Kab. Rembang

Kab. Tuban

12

Kab. Bojonegoro

11140'

Peta Dasar: Peta Rupa Bumi Indonesia skala 1:25.000, Badan Informasi Geo Spasial
Peta Batas Administrasi: Peta wilayah administrasi desa digital, BPS, 2010
Proyeksi Peta: Geografis

BLORA 3

1111'30"

Kab. Kudus

11120'

Jalan Tol

Sungai, saluran dan garis pantai

111

111

Jalan

Blimbing

URAIAN

LEGENDA UMUM

Batas Kawasan

Danau Klumpit

KEC. WIROSARI

Kemadohbatur

Perluasan lahan prioritas 3

LAHAN INTENSIFIKASI
ST
Peningkatan produktivitas sedang dan IP tinggi
LAHAN EKSTENSIFIKASI
P-1
Perluasan lahan prioritas 1

SR

ul

Pelemsengir

Perluasan lahan prioritas 2

SIMBOL

KAB. BLORA

SR

-658'30"

KEC. TODANAN

gu
iN

Kal

URAIAN

KEDELAI
-657'

Purwokerto

P3

-658'30"

-657'

Perluasan lahan prioritas 2

ST
Peningkatan produktivitas sedang dan IP tinggi
SR
Peningkatan produktivitas sedang dan IP rendah
RT
Peningkatan produktivitas rendah dan IP tinggi
LAHAN EKSTENSIFIKASI
P-1
Perluasan lahan prioritas 1

Gunung Jengklik

Lebengjumuk

Peningkatan produktivitas sedang dan IP rendah

LAHAN INTENSIFIKASI
TT
Peningkatan produktivitas dan IP tinggi
TR
Peningkatan produktivitas tinggi dan IP rendah

Pohgading

KEC. TAWANGHARJO

Peningkatan produktivitas sedang dan IP tinggi

SIMBOL

KEC. KAYEN

KEC. GROBOGAN

URAIAN

JAGUNG

Gunung Jidran

-655'30"

SR

P2

KEC. TAMBAKROMO

Beketel

Km

RR
Peningkatan produktivitas dan IP rendah
LAHAN EKSTENSIFIKASI
P-1
Perluasan lahan prioritas 1

KAB. PATI

eku
iB

Sumbersari

ST

KEC. PUCAKWANGI

Larangan

Kal

2,5

LAHAN INTENSIFIKASI
TT
Peningkatan produktivitas dan IP tinggi

s
geta

Sobo

KEC. WINONG

Gunung Nunggangan

-7

K al

Karangawen Dua

PADI

-654'

-654'

Karangawen

1,5

1:50.000

Muteh

Jatiroto

Dam Tepus

cak

Brati

Gunung Bale

0,25 0,5

-720'

Sedayu

1116'

-7

Mangunrekso

1114'30"

-720'

1111'30"

-655'30"

-652'30"

111

SR

Ka

Grasak

Sepat
Kal i

Gunung Guarewo
Gunung Selowayang

gapusan

SR

P3

Gunung Jaran

ST

P2

SR

Gunung Pakiskato

rm

K a li Ke
du n gba
ng
gi

SR

1119'

i Br

Kawasan Jagung

Kawasan Kedelai

11112'

Jalan Kolektor
Jalan Lokal
Jalan Kereta Api
Jalur Tunggal

Jalan Setapak
Jalan Kereta Api
Jalur Ganda

Kab. Kudus

11120'

Kab. Pati

Kab. Grobogan

Jalan Tol

SR

Kali Ja
mban

SR

11113'30"

!
!

KEC. KUNDURAN

Batas Provinsi
Batas Kecamatan

Batas administrasi

SR

11110'30"

111

Jalan Arteri
Jalan Lain

Batas Kabupaten

Sungai, saluran dan garis pantai

P2

ub

Jalan

u la n

Kal

Kawasan Padi

11115'

.
!
#

Ibukota Kabupaten
Gunung/Puncak

Ibukota Kecamatan

Kab. Sragen

111

11140'

9 Kab. Blora10

11

13

14

15

16

17

18

19

Kab. Ngawi

11120'

Kab. Rembang

Kab. Tuban

12

Kab. Bojonegoro

11140'

Peta Dasar: Peta Rupa Bumi Indonesia skala 1:25.000, Badan Informasi Geo Spasial
Peta Batas Administrasi: Peta wilayah administrasi desa digital, BPS, 2010
Proyeksi Peta: Geografis

BLORA 4

i Ngre

KEC. NGAWEN

ono

Perluasan lahan prioritas 2


Perluasan lahan prioritas 3

PETUNJUK LETAK PETA

tri

Kali
S

Karangjong

ngp u
nda
Se

al

bi
ng

li
Ka

Kalonan

URAIAN

LEGENDA UMUM

Batas Kawasan

dungwung
u

lin

SR

P-2
P-3

P1

Tinapan

Perluasan lahan prioritas 3

LAHAN INTENSIFIKASI
ST
Peningkatan produktivitas sedang dan IP tinggi
LAHAN EKSTENSIFIKASI
P-1
Perluasan lahan prioritas 1

Ke

nja

Kali

Pe

li

KEC. NGARINGAN Sumberagung

a
nj

li
Ka

en
P2

Be
rj

SR

b
am

Ka
li

o
lon
Je

KAB. GROBOGAN

Ka
li

SR

Ka

SR

wa
ng

-657'
-658'30"

Gunung Batugedek

Sambeng

a
ter
oa

il on

ng

ali Blim

li P

SR

Perluasan lahan prioritas 2

SIMBOL

o
ay
li J

li

Ka

Ka

Kedungwungu

URAIAN

KEDELAI

SR

Sono Kulon

P2

Ka

t
ulu

Soronini

Prigiledok

li Dolog a
Kal N
n
Ka
i ga
p us

SR

Kali Ge ml e

P2

P3

P-3

um
pl

SR

Ka l
i

iS
um
u

P-2

Ka

al

g
en

g
r in
Ng eb

Genengan

Ngapus

SR

Kajengan

Cokrowati

SR

N g umbul

g c o w ek

P1

iC

K ali

Ka

Gunungan

P2

Ngumbul

Perluasan lahan prioritas 3

ST
Peningkatan produktivitas sedang dan IP tinggi
SR
Peningkatan produktivitas sedang dan IP rendah
RT
Peningkatan produktivitas rendah dan IP tinggi
LAHAN EKSTENSIFIKASI
P-1
Perluasan lahan prioritas 1

SR

Kali K eret

Ketileng

Kacangan

Prigi

-655'30"

en

Gunung Nglangu
Gunung Kotak
Gunung Kandangwidya
Gunung Manggir

SR

K
Kali edu n

SR

KAB. BLORA

at

Ngetrep

P2

Dringo

SR

Doglig

d
ng

e
ed

Gunung Jongrong

P2

Todanan

Perluasan lahan prioritas 2

LAHAN INTENSIFIKASI
TT
Peningkatan produktivitas dan IP tinggi
TR
Peningkatan produktivitas tinggi dan IP rendah

li G

P3

Jambe

edu

SR

Peningkatan produktivitas sedang dan IP rendah

SIMBOL

-657'

SR

Gunung Kiki

SR

Kali As

-7

Gunung Warung

wo

Bicak

Gondoriyo

ngj a
mbe

al i

ah

ng

jo
ire
mb

Kali Kedu

KEC. TODANAN
Todanan

1117'30"

Dalangan

Peningkatan produktivitas sedang dan IP tinggi

JAGUNG

-658'30"

Gunung Beruk

i Sa

Ka

e
li T

URAIAN

Kembang

SR

al

Wukirsari

P-3

SR

P2

li
Ka

Ngasem

P-2

li Ga l uk

ur
T emp

Ka

Km

RR
Peningkatan produktivitas dan IP rendah
LAHAN EKSTENSIFIKASI
P-1
Perluasan lahan prioritas 1

SR

-655'30"

Kalitengah

2,5

LAHAN INTENSIFIKASI
TT
Peningkatan produktivitas dan IP tinggi

Grenjeng
Kali

Karanganyar
SR

SIMBOL

Bedingin

Candi

Gunung Cilik

-7

Gunung Suropati

P3

1,5

PADI

-720'

Kali N

SR

ang
oger
ali B

-654'

-654'

SR

m e njing
P3

SR

el a

1:50.000

Ka l i
Ke

Gunung Kejen

Wateshaji

iM
Kal

0,25 0,5

Gunung Ngelebeng

Gunung Watukuto

Sendang

KEMENTERIAN PERTANIAN
2015

Ledok

Lumbungmas

Gunung Petok

P2

( LEMBAR 4 )

Gunung Katak

-7

Kali K

KEC. JAPAH

n
du
Ke

-7

mas
ung

KAB. PATI

m
ema b u ng
li S

PETA PENGEMBANGAN KAWASAN PADI, JAGUNG DAN KEDELAI


KABUPATEN BLORA
PROVINSI JAWA TENGAH

SR

Lu

l i Wocan

ng
ndu

Ka

KEC. PUCAKWANGI

11115'

Gunung Wurung

l
edu n g

11113'30"

li
Ka
Ba

11112'

-720'

11110'30"

ren
oda
Ka li Wid

gk
le n

1119'

Kali

1117'30"

11121'

e
ged
ng

Ka

Ka li Ked
un
SR
g mulus

KAB. REMBANG KEC. BULU


Gunung Lenguk

Gunung Banduran

olen
g

PETA PENGEMBANGAN KAWASAN PADI, JAGUNG DAN KEDELAI


KABUPATEN BLORA
PROVINSI JAWA TENGAH

Gunung Srunggungmacan

KEMENTERIAN PERTANIAN
2015

Ka

Ngiyono

( LEMBAR 5 )

Gunung Watulawang
Gunung Pengangon

an

li Kun
tul

Ka
li P

jeh
li Sero

11122'30"

n tu
la n

TT

Kalangan

SR

or
an

TT

Pengkolrejo

Ka

Kal i
G

11116'30"

11118'

11119'30"

Sarimulyo

Kawasan Kedelai

Kedungringin

Sembungin
TT

11121'

111
Kab. Kudus

11120'

Kab. Pati

3
Jalan Kolektor
Jalan Lokal
Jalan Kereta Api
Jalur Tunggal

Kab. Grobogan

Jalan Tol

Batas Provinsi
Batas Kecamatan

Batas administrasi

KEC. BANJAREJO

Kembang

Perluasan lahan prioritas 2


Perluasan lahan prioritas 3

Batas Kabupaten

Sungai, saluran dan garis pantai

TT

11122'30"

.
!
#

Ibukota Kabupaten
Gunung/Puncak

Ibukota Kecamatan

Kab. Sragen

111

11140'

9 Kab. Blora10

11

13

14

15

16

17

18

19

Kab. Ngawi

11120'

Kab. Rembang

Kab. Tuban

12

Kab. Bojonegoro

11140'

Peta Dasar: Peta Rupa Bumi Indonesia skala 1:25.000, Badan Informasi Geo Spasial
Peta Batas Administrasi: Peta wilayah administrasi desa digital, BPS, 2010
Proyeksi Peta: Geografis

BLORA 5

TT

Kawasan Jagung

Jalan Setapak
Jalan Kereta Api
Jalur Ganda

Bradag

SR

Balong Wetan

KEC. KUNDURAN

Kawasan Padi

Jalan Arteri
Jalan Lain

Kulonkali

P1

Jalan

TT

Berbak

URAIAN

PETUNJUK LETAK PETA

TT

radag

Gotputuk

TT

Sembung

-7

Kali B

Plosorejo

TT

Pudak Sendangmulyo

Tawangrejo

ng
edu

akan

Ta w
a

Tengger

KEC. NGAWEN

an

11115'

Ka
li

ng
Kal i Lumpu

P2

Sendangsari

SR

Kali Ba j
Srigading

Sambongrejo

Perluasan lahan prioritas 3

LEGENDA UMUM

Batas Kawasan
-658'30"

ST

Pelem

Tawangsari

Wantil

Suren

SR

Wantilgung

Harjowinangun

ST

Adirejo

TT

K
Kal i

-658'30"

P1

P1

pi

Bocowanti

s
ger

TT

TT

Krocok

P-2
P-3

TT

Ngrambitan
P2

P2

Triteh

ST

SR

Perluasan lahan prioritas 2

LAHAN INTENSIFIKASI
ST
Peningkatan produktivitas sedang dan IP tinggi
LAHAN EKSTENSIFIKASI
P-1
Perluasan lahan prioritas 1

Beganjing

URAIAN

SIMBOL

ongan

P2

Tambahrejo

l iGe

Ngapus

Kali Beran

Kali P

TT

Perluasan lahan prioritas 3

KEDELAI

nd

-657'

TT

P-3

Kali Ka
langa

SR

P-2

Ka
l

TT

Perluasan lahan prioritas 2

ST
Peningkatan produktivitas sedang dan IP tinggi
SR
Peningkatan produktivitas sedang dan IP rendah
RT
Peningkatan produktivitas rendah dan IP tinggi
LAHAN EKSTENSIFIKASI
P-1
Perluasan lahan prioritas 1

-657'

an

Japah

Padaan

Japah

Peningkatan produktivitas sedang dan IP rendah

LAHAN INTENSIFIKASI
TT
Peningkatan produktivitas dan IP tinggi
TR
Peningkatan produktivitas tinggi dan IP rendah

ru ng
Kali Pa

o
ungbe n d
ed

ST

KAB. BLORA

TT

Wotbakah

Peningkatan produktivitas sedang dan IP tinggi

SIMBOL

Bogorejo

ST

URAIAN

JAGUNG

-7

-655'30"

P2

iDo

P1

TT

KEC. TUNJUNGAN

SR

P-3
-655'30"

SR

Kali K

og

P-2

Tunjungan

TT

TT

SR

ST

ng

et

Pulo

Dologan

KEC. JAPAH

Karangori

Tlogowungu

Km

RR
Peningkatan produktivitas dan IP rendah
LAHAN EKSTENSIFIKASI
P-1
Perluasan lahan prioritas 1

ren e

nd

li G
Ka

em
li Bo g
Ka

li

an
gp

SR

ST

2,5

LAHAN INTENSIFIKASI
TT
Peningkatan produktivitas dan IP tinggi

SR

ST

Sumberejo

ST

SR

SIMBOL

ng
ra
Se

Waduk Greneng

Bogem

P2

-654'

li

og e
SR

pungan
Kali Lem

SR

PADI

n
ga

li B
Ka
SR

on

Tunjungan

Kal i Kedunggombon

-654'

Gunung Watulurung

Kali Ban
y uasin

1,5

1:50.000
en d

SR

Ka

Ka

Gunung Watudolog

Ku

Ka li G

Gaplokan

0,25 0,5

-7

SR

11119'30"

-720'

11118'

Ka
li K
lamb
u

-7

11116'30"

-720'

11115'

11127'

11128'30"

11130'

PETA PENGEMBANGAN KAWASAN PADI, JAGUNG DAN KEDELAI


KABUPATEN BLORA
PROVINSI JAWA TENGAH

Gunung Kowang

Gunung Ginting

Gunung Asinanbanteng

Gunung Watubontot

Gunung Lemahbang

-654'

ST

P2

RT

TT

Gendangdowo

Patalan

Tambakrejo

BLORA

Bangkle

Kali S ambongori

Jejeruk

api
ers

TT

Tegalgunung

TT

rb o
t

Turirejo

K ali

TT

Re

an

Semampir

Dengok

Kawasan Kedelai

Kemiri

K aliKed

u ngpa

Jalan Kolektor
Jalan Lokal
Jalan Kereta Api
Jalur Tunggal

Batas administrasi

TT

Batas Provinsi
Batas Kecamatan

Batas Kabupaten

Sungai, saluran dan garis pantai

Gindo
11128'30"

Kab. Pati

Kab. Grobogan

Jalan Tol

-7
11127'

Kab. Kudus

11120'

11130'

.
!
#

Ibukota Kabupaten
Gunung/Puncak

Ibukota Kecamatan

Kab. Sragen

111

11140'

9 Kab. Blora10

11

13

14

15

16

17

18

19

Kab. Ngawi

11120'

Kab. Rembang

Kab. Tuban

12

Kab. Bojonegoro

11140'

Peta Dasar: Peta Rupa Bumi Indonesia skala 1:25.000, Badan Informasi Geo Spasial
Peta Batas Administrasi: Peta wilayah administrasi desa digital, BPS, 2010
Proyeksi Peta: Geografis

BLORA 6

Nglorog

111

Jalan Setapak
Jalan Kereta Api
Jalur Ganda

KEC. JIKEN
TT

11125'30"

Jalan Arteri
Jalan Lain

K ali G

Kali
Danau Ngrapah

Pelem

Kawasan Jagung

Kali G
a b ur

-7

Jeponkrajan

Kawasan Padi

11124'

KEC. BANJAREJO

Tempel

wo

TT

Jepon

Bangeran

Tempellemahbang

Jepon

jo

Kamolan

Cangkringan

P2

TT

Jalan

Sum u

Buluroto

Brumbung

Can g
an
kri ng

Perluasan lahan prioritas 2


Perluasan lahan prioritas 3

PETUNJUK LETAK PETA

Batas Kawasan

TT

a li

URAIAN

LEGENDA UMUM

KEC. JEPON

Jejerukrajan

Andongrejo

TT

P-2
P-3

RT

ST

Sumurboto

Beran

Perluasan lahan prioritas 3

LAHAN INTENSIFIKASI
ST
Peningkatan produktivitas sedang dan IP tinggi
LAHAN EKSTENSIFIKASI
P-1
Perluasan lahan prioritas 1

Kali Ngaw en

ah
e nj

Karangnongko

Nglarohgunung

Kali Patil

Seso

Mungsen

Kedungjenar

Gondang

Balong

Bangkle

Jetis

Plosorejo

Nglaroh
P1

Mlangsen

eg

Geneng

Potlot

Perluasan lahan prioritas 2

SIMBOL

Tutup

TT

Prantaan

Gersi

Karangjati

Tempelan

Kauman

P-3

Maguwon

URAIAN

KEDELAI
P2

TT

P-2

TT

Kunden

Perluasan lahan prioritas 3

ST
Peningkatan produktivitas sedang dan IP tinggi
SR
Peningkatan produktivitas sedang dan IP rendah
RT
Peningkatan produktivitas rendah dan IP tinggi
LAHAN EKSTENSIFIKASI
P-1
Perluasan lahan prioritas 1

ST

Wonosari

Tamanrejo

Kajangansawan

Gombang

Sonorejo

TT

Kali
L

TT

TT

Karang

us

gan
alan

Temurejo

Sukorejo

TT

Kawengan

gr e k
Kali Co

KAB. BLORA

-658'30"

Karanganyar
Sarirejo

KEC. BLORA

Weru

Perluasan lahan prioritas 2

LAHAN INTENSIFIKASI
TT
Peningkatan produktivitas dan IP tinggi
TR
Peningkatan produktivitas tinggi dan IP rendah

KEC. BOGOREJO

TT

Peningkatan produktivitas sedang dan IP rendah

SIMBOL

-655'30"

al

Ka

Peningkatan produktivitas sedang dan IP tinggi

JAGUNG

ak
oaland

Puledagel

Km

URAIAN

P1

TT

Tambaksari

TT

P-3

iG

ga m l
pe

Kali Gempol

Tambaksari Satu

TT

P-2

ak

Bacem

Karanggeneng

K a li Ngareng

Sambongrejo

ST

li N

Gen
do
Ka

Kalirejo

el
mp
Te

-655'30"

Keser

K
Kali
-657'

P2

Purwosari

TT

Ngundaan

TT

Ngadipurwo

li
Ka

an
ng

RT

Jatirejo

-658'30"

e ngir

TT

nd

ku
ang

iS

Medang

TT

2,5

RR
Peningkatan produktivitas dan IP rendah
LAHAN EKSTENSIFIKASI
P-1
Perluasan lahan prioritas 1

G oal a

Ka
l

Jembangan

11122'30"

ST

-657'

Sitirejo

LAHAN INTENSIFIKASI
TT
Peningkatan produktivitas dan IP tinggi

Ka

Kali

Tempurejo

TT

SIMBOL

SR

li

K al
iG

Jurangjeru

ST

P1

Gempolrejo

Kalangan

Soko

Tempuran

1,5

PADI

li

r
SR

Ngablak

P2

Karangasem

Waduk Tempuran

Geneng

1:50.000

e
Ce p

ST

TT

P3

Kemiren

Gunung Guple
Sendangharjo

KEC. TUNJUNGAN

0,25 0,5

Gunung Gromo

Nglangitan

K ali

Kedungrejo

KEMENTERIAN PERTANIAN
2015

Waru

Ngampel

ST

Semanten

( LEMBAR 6 )

Gunung Guwa

ST

P3

ST

Gunung Mundri

Kajar

Plantungan

Kali
S a dan g

Gunung Wonjaran

Gunung Lamping

Kali Tam bak selo

-7

Gunung Watumiring

KEC. GUNEM

SR

-7

Gunung Morobondet

Gunung Pengangon

Wu n i

li

Ka

-654'

KAB. REMBANG

KEC. BULU

-720'

11125'30"

-720'

11124'

11122'30"

11133'

11134'30"

11136'

Jinanten

Kali Mirayun

Gading Barat

KEC. GUNEM

Kali Gra drah

Gunung Suka

( LEMBAR 7 )

Kaliprak

KEMENTERIAN PERTANIAN
2015

Ngajaran

Bancang

K ali Lusi

Kali
Jomb o k

Gunung Gampeng

RT

Nglengkir

Tawaran

P-2

Sendangrejo

Gayam

KAB. TUBAN

ST

Ka
l

P-2

un

d
Ke

em

Ka
li

K ali T

P-3

Gunung Ratang

Bangowan

mat i
ali K e bon

Gunung Gajah

li
Ka

li
Ka

Ce
la

KAB. BLORA

Krajan

dr
a

P-2
P-3

P2

-7

11131'30"

11133'

11134'30"

-658'30"

Kab. Pati

Kab. Grobogan

o ng

Batas Provinsi
Batas Kecamatan

Batas administrasi

Batas Kabupaten

Sungai, saluran dan garis pantai

KEC. KEDEWAN
11136'

11137'30"

.
!
#

Ibukota Kabupaten
Gunung/Puncak

Ibukota Kecamatan

Kab. Sragen

111

11140'

9 Kab. Blora10

11

13

14

15

16

17

18

19

Kab. Ngawi

11120'

Kab. Rembang

Kab. Tuban

12

Kab. Bojonegoro

11140'

Peta Dasar: Peta Rupa Bumi Indonesia skala 1:25.000, Badan Informasi Geo Spasial
Peta Batas Administrasi: Peta wilayah administrasi desa digital, BPS, 2010
Proyeksi Peta: Geografis

BLORA 7

11130'

RR

RR

Kab. Kudus

11120'

Jalan Tol

KAB. BOJONEGORO
Kali Samb

u han
S ur

Jalan Kolektor
Jalan Lokal
Jalan Kereta Api
Jalur Tunggal

Jalan Setapak
Jalan Kereta Api
Jalur Ganda

Bleboh

111

Ka l
i

Kawasan Kedelai

:
!

RR

i Ge jahan
K al n

Kawasan Jagung

Jalan Arteri
Jalan Lain

RR

TT

RR

mban g
li Ke
Ka

n
ungpaw o
Kali Ke d

Kawasan Padi

Jalan

K a li Batokan

ST

ST

ent o ng

Jiworejo

PETUNJUK LETAK PETA

Kali C

on
gb

Singonegoro

-7

er

-658'30"

KEC. JIKEN

Pe

t
do

KEC. JEPON

Perluasan lahan prioritas 2


Perluasan lahan prioritas 3

LEGENDA UMUM

Batas Kawasan

ali

li

Ketringan

RR

URAIAN

LAHAN INTENSIFIKASI
ST
Peningkatan produktivitas sedang dan IP tinggi
LAHAN EKSTENSIFIKASI
P-1
Perluasan lahan prioritas 1

RT

P2

Perluasan lahan prioritas 3

SIMBOL

iG
uwo

Sukogunung

ST

Perluasan lahan prioritas 2

-7

ST

URAIAN

KEDELAI

RR

-657'

Banyubang

Lusi

Ka

Perluasan lahan prioritas 3

LAHAN INTENSIFIKASI
TT
Peningkatan produktivitas dan IP tinggi
TR
Peningkatan produktivitas tinggi dan IP rendah

Sukogunungkrajan

gg aya

p ura

TT

Bogorejo

un

Perluasan lahan prioritas 2

ST
Peningkatan produktivitas sedang dan IP tinggi
SR
Peningkatan produktivitas sedang dan IP rendah
RT
Peningkatan produktivitas rendah dan IP tinggi
LAHAN EKSTENSIFIKASI
P-1
Perluasan lahan prioritas 1

K al

Gunung Pucu

ST

Peningkatan produktivitas sedang dan IP rendah

SIMBOL

P1

Gembol

ST

Peningkatan produktivitas sedang dan IP tinggi

JAGUNG

Ka

KEC. KENDURUAN

RR

Gempol

TT

Jledro

P2

Km

URAIAN

ed

Jlodro

u ng al
k

i Balon g

TT
RR

Bogorejo

Prantaan

Wanutengah

Gayamdesa

Tempurejo

Jeruk

g
edung
li K
Ka

P-3

li

-655'30"

P1

2,5

RR
Peningkatan produktivitas dan IP rendah
LAHAN EKSTENSIFIKASI
P-1
Perluasan lahan prioritas 1

P3

TT

ST

Gunung Pegat
P3

LAHAN INTENSIFIKASI
TT
Peningkatan produktivitas dan IP tinggi
SR

KEC. BOGOREJO

TT

SIMBOL

Kali Jetis

Blimbing

1,5

PADI

-654'

Gunung Surak

Gandu

RT

Gunung Guwa

-720'

oa

ak
land

0,25 0,5

1:50.000

RR

Jurangjeru

Kali G

KEC. SALE

PETA PENGEMBANGAN KAWASAN PADI, JAGUNG DAN KEDELAI


KABUPATEN BLORA
PROVINSI JAWA TENGAH

KEC. JATIROGO
Kali Prak

-657'

-654'

Gunung Guaranjam
Gunung Kemirikerep

Gunung Gundet

Jurangjero

KAB. REMBANG

K a li K owa n g Mrayun

-7

Tahunan

P3

11137'30"

-720'

11131'30"

-655'30"

11130'

11110'30"

al

iB

11112'

ru b
u lan

11113'30"

11115'

KEC. TODANAN

SR

SR

rj o

li Ke d
Ka

Kedungwaru

Be

a
sin
Pa

al i

Kali

Kali Gr

ST

Kali S
epr
e

KEMENTERIAN PERTANIAN
2015
0

Ka l i

SIMBOL

T
an

on

ST

Sambiroto

-74'30"

Lusi

K ali Kar

e jiro

li

al
i

P-2

TR

P-3

Bakah

gas
i In

URAIAN

LAHAN INTENSIFIKASI
ST
Peningkatan produktivitas sedang dan IP tinggi
LAHAN EKSTENSIFIKASI
P-1
Perluasan lahan prioritas 1

TR

P-2
P-3

Plososari

al

Perluasan lahan prioritas 3

SIMBOL

TR

Perluasan lahan prioritas 2

KEDELAI

Plosorejo
Kalangdosari

URAIAN

ST
Peningkatan produktivitas sedang dan IP tinggi
SR
Peningkatan produktivitas sedang dan IP rendah
RT
Peningkatan produktivitas rendah dan IP tinggi
LAHAN EKSTENSIFIKASI
P-1
Perluasan lahan prioritas 1

P1

jaja r

tuns
elun
a

Rowo

un

a n gp
SR

Kalanglundo

Trowolu

ka
K a li B a h

TR

K a li

Perluasan lahan prioritas 3

LAHAN INTENSIFIKASI
TT
Peningkatan produktivitas dan IP tinggi
TR
Peningkatan produktivitas tinggi dan IP rendah

Ngilen

Dumpil

Perluasan lahan prioritas 2

SIMBOL

-74'30"

prak

Ngaraparap

Kunduran

Kal
iN

g em

Ka l i G
agakan

aj
at
du
Ke
K al i

Pendem

TT

dil

Peningkatan produktivitas sedang dan IP rendah

JAGUNG

Kunduran
KAB. BLORA KEC. KUNDURAN

KEC. NGARINGAN

en
ngk

P-3

Gagaan

Tanjungharjo

Ngaringan

P-2

Ketilang

-73'

-73'

KAB. GROBOGAN

Peningkatan produktivitas sedang dan IP tinggi

Perluasan lahan prioritas 2


Perluasan lahan prioritas 3

PETUNJUK LETAK PETA

LEGENDA UMUM

Batas Kawasan

Batas administrasi

Batas Kabupaten

Sungai, saluran dan garis pantai


TR

11115'

Kab. Pati

-7

Kab. Grobogan

.
!
#

Ibukota Kabupaten
Gunung/Puncak

Ibukota Kecamatan

Kab. Sragen

111

11140'

9 Kab. Blora10

11

13

14

15

16

17

18

19

Kab. Ngawi

11120'

Kab. Rembang

Kab. Tuban

12

Kab. Bojonegoro

11140'

Peta Dasar: Peta Rupa Bumi Indonesia skala 1:25.000, Badan Informasi Geo Spasial
Peta Batas Administrasi: Peta wilayah administrasi desa digital, BPS, 2010
Proyeksi Peta: Geografis

BLORA 8

11113'30"

Batas Provinsi
Batas Kecamatan

11112'

li
Ka

Kab. Kudus

11120'

Jalan Tol

Banjardowo

Kal
iD

co
gre

Kali Dayaan

aan
ay

Juworo

11110'30"

Jalan Setapak
Jalan Kereta Api
Jalur Ganda

Su

Kali Srawe

Jalan Kolektor
Jalan Lokal
Jalan Kereta Api
Jalur Tunggal

Ka l i K a
l

ok
mp

111

Jalan Arteri
Jalan Lain

i ri

Sengon Wetan

1119'

Kawasan Kedelai

Jalan

TR

Sempu

Banjarejo

ggo

owo

1117'30"

rd

nj a

KEC. PULOKULON

n
so
i Ke

KEC. KRADENAN

a
n Kali B
aca

Kuwu

al

i
Ka l

Tambak

du
ng
m

Kawasan Jagung

KEC. GABUS

Ke

Kali

Barak

Cungkup

Ngewan

Kawasan Padi

Sendangrejo

Ngronggah

-720'

P1

Sarirejo

-76'

Kali Medang

-76'

Ka

a ng

i Go b

P1

-7

an
iC

Ka

Ngaringan

URAIAN

RR
Peningkatan produktivitas dan IP rendah
LAHAN EKSTENSIFIKASI
P-1
Perluasan lahan prioritas 1

TT

g kr
ing

li D
Ka

Km

-720'

Kal

SR

Bejirejo

TT

Belor

Bandungsari

2,5

LAHAN INTENSIFIKASI
TT
Peningkatan produktivitas dan IP tinggi

am

PADI

-71'30"

ing
ur

TT

Sendangwates

Kali S

1,5

1:50.000
P1

P
K al i

Kali
Jran
g

0,25 0,5

SR

KEC. WIROSARI
-71'30"

( LEMBAR 8 )

Ngawenombo

P2

un
g

nte ng
ba

PETA PENGEMBANGAN KAWASAN PADI, JAGUNG DAN KEDELAI


KABUPATEN BLORA
PROVINSI JAWA TENGAH

-7

1119'

-7

1117'30"

TT

Ngawen

SR

Pecaren Kali Pecare

Semawur

P1

TT

Ngawen

Pruntusan

TT

Kebonrejo

ntusan
Pru

Gondang

Punggursugih

Balongrejo

TT
ST

Karangtalun

ing

K a li Pac

Kali We di
ik
i Pe k
K al

TT

Sendangrejo

Klokah

Talokwohmojo

TT
TT

Gapuk

o
ow

Kal

Kali Rowo

Ba

Kali

TT

Bergolo

Blumbangrejo

TT

Geneng

usi
iL
TT

Pipes

Gedebeg

Kal i Bacem

P1

KAB. BLORA

P-3

Bacem

P2

P1

Wonosemi

TT

n dua
las
TT

Rowobungkul

P1

Ka

li Sa

mb
o

ng

Sambonganyar

Ka

Sono Kidul

Gunung Ngrangkang

Kodokan

Kawasan Padi

Kawasan Jagung

Kawasan Kedelai

Jalan Arteri
Jalan Lain

RR

Jalan Kolektor
Jalan Lokal
Jalan Kereta Api
Jalur Tunggal

Jalan Setapak
Jalan Kereta Api
Jalur Ganda

Buloh

Kab. Kudus

Kab. Pati

Jalan

Kab. Grobogan

Jalan Tol

!
!

Batas Kabupaten

Sungai, saluran dan garis pantai

iri

Ibukota Kabupaten
# Gunung/Puncak

.
!

Ibukota Kecamatan

Kab. Sragen

9 Kab. Blora10

11

13

14

15

16

17

18

19

Kab. Ngawi

Kab. Rembang

Kab. Tuban

12

Kab. Bojonegoro

Peta Dasar: Peta Rupa Bumi Indonesia skala 1:25.000, Badan Informasi Geo Spasial
Peta Batas Administrasi: Peta wilayah administrasi desa digital, BPS, 2010
Proyeksi Peta: Geografis

BLORA 9

gg

RR

Batas Provinsi
Batas Kecamatan

Ta

KEC. RANDUBLATUNG

RR

K al

KEC. JATI

Batas administrasi

et

es

SR

PETUNJUK LETAK PETA

K ali Glo g

li
Ka

go

Perluasan lahan prioritas 2


Perluasan lahan prioritas 3

LEGENDA UMUM

Batas Kawasan

RR

lug

K ali

P-2
P-3

Gunung Asem

eneng

ST

aliMan

uw

TR

Banjarejo

li G
Ka

Kali Ge
ne n g

gong

TT

Grogolan

b
ali G a

ST

URAIAN

LAHAN INTENSIFIKASI
ST
Peningkatan produktivitas sedang dan IP tinggi
LAHAN EKSTENSIFIKASI
P-1
Perluasan lahan prioritas 1

RR

P1

RR

Perluasan lahan prioritas 3

Gunung Mojo

TR

Balong

Perluasan lahan prioritas 2

SIMBOL

Gunung Kelor

RR

URAIAN

KEDELAI

an

Ngringking

TR

Perluasan lahan prioritas 3

ng
a

RR

i
oj

li L
Ka

P1

P-3

d
an

TT

Kemiri

TR

l i Ke

RR

li P

Kalangrejo

P-2

r
nya

TR

Perluasan lahan prioritas 2

du

Cangaan

Ra

Peningkatan produktivitas sedang dan IP rendah

ST
Peningkatan produktivitas sedang dan IP tinggi
SR
Peningkatan produktivitas sedang dan IP rendah
RT
Peningkatan produktivitas rendah dan IP tinggi
LAHAN EKSTENSIFIKASI
P-1
Perluasan lahan prioritas 1

Balongsari

TT

Ka

Kali

Ngrowo

Peningkatan produktivitas sedang dan IP tinggi

LAHAN INTENSIFIKASI
TT
Peningkatan produktivitas dan IP tinggi
TR
Peningkatan produktivitas tinggi dan IP rendah

P1

Sewatu

TR

URAIAN

SIMBOL

Kali S

KEC. KUNDURAN
Bagen

Km

JAGUNG

KEC. BANJAREJO
Jetakwanger

2,5

RR
Peningkatan produktivitas dan IP rendah
LAHAN EKSTENSIFIKASI
P-1
Perluasan lahan prioritas 1

ili

TR

kah

SR

Sambirejo
Kendayakan

Ka l

ST

P1

P-2

W
Kali onose m i

TT

Bulu

TT

Gesik

P1

Tawangrejo TT

Banjarejo

LAHAN INTENSIFIKASI
TT
Peningkatan produktivitas dan IP tinggi

Sendanggayam

Sumberejo
Karangtengah

Plumbon

SIMBOL

TT

Watur

iR

Jagong

Banjarejo

Kedungsatriyan

ow

Bandungrojo

Muraharjo

PADI

Mojo Wetan

TT

1,5

ojo

li M

Ngrayung

TT

Talok

Kali R

Ka

1:50.000

P1

a li

Karanggeneng

Tu
kb

TT

0,25 0,5

K a l iPu l o

Wetan

P1

0
TT

P1

Kali
Lam
pu ng
an

Jetak

ng

Jepang

untu

P1

KEMENTERIAN PERTANIAN
2015

Sendangagung

Trembulrejo
TT

( LEMBAR 9 )

P1

Ketanggi

TT

PETA PENGEMBANGAN KAWASAN PADI, JAGUNG DAN KEDELAI


KABUPATEN BLORA
PROVINSI JAWA TENGAH

Sembungin

Balong

Kali

TT

P1

Balong Wetan SR

K a li Ta
lang

KEC. NGAWEN

Kali Lusi

Sendangwungu

Badong

Gedongsari

Ga

Purworejo

i
Ka l

Jepang Satu

Kali Trangkul

( LEMBAR 10 )

TT

Palon

Bangsri

l
be
m
Ja

KEMENTERIAN PERTANIAN
2015

Genjahan

TT

0,25 0,5

im

Jepangrejo

o
TT

TT

SIMBOL

Jomblang

Klopoduwur

n
eta
W

TT

ST

KEC. BLORA

Gumiring

TT

ST

SR

K a li Nga m pon
Kali Tr

gk
ul

Sidomulyo

angkul

P1

P-3

Nglobo

KEC. BANJAREJO

URAIAN

Peningkatan produktivitas sedang dan IP tinggi

Peningkatan produktivitas sedang dan IP rendah

Perluasan lahan prioritas 2


Perluasan lahan prioritas 3

SIMBOL

P2

Gunung Kodok

Gunung Jatiwajah

KEC. JEPON
Gunung Tapaan

h
gkep o

Semanggi

ST
Peningkatan produktivitas sedang dan IP tinggi
SR
Peningkatan produktivitas sedang dan IP rendah
RT
Peningkatan produktivitas rendah dan IP tinggi
LAHAN EKSTENSIFIKASI
P-1
Perluasan lahan prioritas 1
P-2
P-3

ar

dah

li
Ka

Be

Ka
li

P2

u
Ked
ali

URAIAN

LAHAN INTENSIFIKASI
TT
Peningkatan produktivitas dan IP tinggi
TR
Peningkatan produktivitas tinggi dan IP rendah

KAB. BLORA

a li M oj o

RR

Perluasan lahan prioritas 2


Perluasan lahan prioritas 3

ota

KEDELAI
SIMBOL

iro
n

Ka

P2

an
jin
g

KEC. RANDUBLATUNG

Kawasan Padi

Kawasan Jagung

Kawasan Kedelai

RR

P1

Kab. Grobogan

ng

lan

ur

K
li
Ka

Batas Kabupaten

Sungai, saluran dan garis pantai


Ibukota Kabupaten
# Gunung/Puncak

.
!

Ibukota Kecamatan

Kab. Sragen

9 Kab. Blora10

11

13

14

15

16

17

18

19

Kab. Ngawi

Kab. Rembang

Kab. Tuban

12

Kab. Bojonegoro

Peta Dasar: Peta Rupa Bumi Indonesia skala 1:25.000, Badan Informasi Geo Spasial
Peta Batas Administrasi: Peta wilayah administrasi desa digital, BPS, 2010
Proyeksi Peta: Geografis

BLORA 10

r
gk

Batas Provinsi
Batas Kecamatan

Batas administrasi

KEC. KEDUNGTUBAN la
Kali

nd

Jalan Kolektor
Jalan Lokal
Jalan Kereta Api
Jalur Tunggal

Kali B

Kab. Pati

RR

P2

Kab. Kudus

Jalan Tol

ang
a

RR

g
un

RR

Jalan Setapak
Jalan Kereta Api
Jalur Ganda

i
Kal

as
y

PETUNJUK LETAK PETA

Jalan Arteri
Jalan Lain

P2

at

Ked

Galuk

Ngliron

Perluasan lahan prioritas 2


Perluasan lahan prioritas 3

LEGENDA UMUM

Batas Kawasan

Jalan

l ampok
Kali K

P2

RR

RR

RR

RR

e te
s

Botoh

Pucung

Jatisari

ng
Kali Sam pu

Blungun

P-2
P-3

Jatiklampok
Temanjang

RR

iG

Ka
l

li N

Temengeng

rin

RR

Gunung Kropak

URAIAN

LAHAN INTENSIFIKASI
ST
Peningkatan produktivitas sedang dan IP tinggi
LAHAN EKSTENSIFIKASI
P-1
Perluasan lahan prioritas 1

krang
ang
i Kl
K al

KEC. SAMBONG

li

Km

JAGUNG

RR

P-2

P2

RR

RR

i Sari
Kal

Ka

2,5

RR
Peningkatan produktivitas dan IP rendah
LAHAN EKSTENSIFIKASI
P-1
Perluasan lahan prioritas 1

KEC. JIKEN

Kali

a
Tr

TT

LAHAN INTENSIFIKASI
TT
Peningkatan produktivitas dan IP tinggi

ST

ST

1,5

PADI

Sumberagung

Kal
iM
oj

1:50.000

Ngablak

ul

ST

Ngampon

iB
Kal ado ng

PETA PENGEMBANGAN KAWASAN PADI, JAGUNG DAN KEDELAI


KABUPATEN BLORA
PROVINSI JAWA TENGAH

Klampok

i
al

Kal
iP

Gindo

Nglego

TT

bu
s

TT

TT

Ka
li
Ga

Pelem

TT

s
bu

Boto

Banyu Suru
han

TT

a mb

Suruhan

S ur
u han

li

PETA PENGEMBANGAN KAWASAN PADI, JAGUNG DAN KEDELAI


KABUPATEN BLORA
PROVINSI JAWA TENGAH

o ng

( LEMBAR 11 )

Ka li Bat
o
RR

ger

RR

Bendo

n yuban

Janjang

Gunung Cumplang

Ka

li Ba

li T
enga
h
Ka

Cabak TT

RR

RR

Kali W atu

KEC. JIKEN

Kal

K ali K

an
o ng
i Bal

SIMBOL

ST

P-2

P-3

l awo

a l i Ce

RR

URAIAN

Peningkatan produktivitas sedang dan IP tinggi

Peningkatan produktivitas sedang dan IP rendah

Kali Gal i n

li Ked
un
gpu
p

Perluasan lahan prioritas 3

URAIAN

LAHAN INTENSIFIKASI
TT
Peningkatan produktivitas dan IP tinggi
TR
Peningkatan produktivitas tinggi dan IP rendah

ST
Peningkatan produktivitas sedang dan IP tinggi
SR
Peningkatan produktivitas sedang dan IP rendah
RT
Peningkatan produktivitas rendah dan IP tinggi
LAHAN EKSTENSIFIKASI
P-1
Perluasan lahan prioritas 1

KAB. BLORA
Ka

Perluasan lahan prioritas 2

SIMBOL

KAB. BOJONEGORO

P-2
P-3

KEC. KEDEWAN

Perluasan lahan prioritas 2


Perluasan lahan prioritas 3

ur

KEDELAI
Giyanti

SIMBOL

go
ng

od

kal

en
g
en
g

K ali Arang

RR

KEC. SAMBONG

wo
Tu

Brabowan

Kal
i

RR

Kal i Bendo

Blimbing

RR

RR

Watubrem

Sambongrejo

Ka
li

KEC. KEDUNGTUBAN

kan
aga

P1

Biting

RR

Gagakan

Kawasan Kedelai

Jalan Kolektor
Jalan Lokal
Jalan Kereta Api
Jalur Tunggal

Kab. Grobogan

Batas Kabupaten

Sungai, saluran dan garis pantai


Ibukota Kabupaten
# Gunung/Puncak

.
!

Ibukota Kecamatan

Kab. Sragen

9 Kab. Blora10

11

13

14

15

16

17

18

19

Kab. Ngawi

Kab. Rembang

Kab. Tuban

12

Kab. Bojonegoro

Peta Dasar: Peta Rupa Bumi Indonesia skala 1:25.000, Badan Informasi Geo Spasial
Peta Batas Administrasi: Peta wilayah administrasi desa digital, BPS, 2010
Proyeksi Peta: Geografis

BLORA 11

KEC. KASIMAN

Batas Provinsi
Batas Kecamatan

RR

KEC. CEPU

Kab. Pati

Ngroto

Kab. Kudus

Jalan Tol

RR
RR

Batas administrasi

Ka

Kali Kalen

Kawasan Jagung

Bato k a n

l i G adu

RR

Jalan Setapak
Jalan Kereta Api
Jalur Ganda

Gadu

RR

Kawasan Padi

Jalan Arteri
Jalan Lain

RR

Pojokwatu

P1

Jalan

Sambongpojok

Kali Sa
m be ng

ng
l angk r a

P1

PETUNJUK LETAK PETA

Batas Kawasan

RR

Perluasan lahan prioritas 2


Perluasan lahan prioritas 3

LEGENDA UMUM

Tawongan

P2

Sambong

P1

mbo
ng

RR

jo

li S
a

Ka

Kali

Ka

li T

Sambon
gre

Pucung

K ali K

P-2
P-3

RR

em

URAIAN

LAHAN INTENSIFIKASI
ST
Peningkatan produktivitas sedang dan IP tinggi
LAHAN EKSTENSIFIKASI
P-1
Perluasan lahan prioritas 1

li
Ka

K ali N

Ledok

RR

K a li

Km

JAGUNG

P2

2,5

RR
Peningkatan produktivitas dan IP rendah
LAHAN EKSTENSIFIKASI
P-1
Perluasan lahan prioritas 1

RR

an

LAHAN INTENSIFIKASI
TT
Peningkatan produktivitas dan IP tinggi

Kali G ede

1,5

PADI

l
ka
ng

SR

RR

1:50.000

Nglebur

risi
k

0,25 0,5

Sumberagung

Gunung Ngasinan

ST

KEMENTERIAN PERTANIAN
2015

kan

Jiken

Kali Ban
j ar

Watulumbung

Ka

li
Ka

TT

11139'

11140'30"

11142'

11143'30"

Medalem
Bate

Ka l

Glaga h

Beji

an

K ali K

( LEMBAR 12 )

e nt e

KEC. BANGILAN
Jatileres

KEMENTERIAN PERTANIAN
2015

Senori

Gunung Bucu
Jatisari

W
a tungka
l

Kali Klente

Wanglu Wetan

Wanglu Kulon

K ali Gede

SIMBOL

ST

SR

KEC. SENORI

Sidoharjo

P-2
P-3

Wonocolo

P-2
P-3

Gunung Kedaton
Kehutanan

-76'

Tileng Satu

Banaran

al

Tambakromo

Karuk
Rendeng

Kawasan Kedelai
Jalan Arteri
Jalan Lain

Gotak
Trembes

Jalan Setapak
Jalan Kereta Api
Jalur Ganda

Batas administrasi
Sudah

KEC. KALITIDU

Batas Provinsi
Batas Kecamatan

Batas Kabupaten

Sungai, saluran dan garis pantai

oh

Ka

.
!
11140'30"

11142'

11143'30"

Kab. Pati

Kab. Grobogan

11145'

Ibukota Kabupaten
Gunung/Puncak

Ibukota Kecamatan

Kab. Sragen

111

11140'

9 Kab. Blora10

11

13

14

15

16

17

18

19

Kab. Ngawi

11120'

Kab. Rembang

Kab. Tuban

12

Kab. Bojonegoro

11140'

Peta Dasar: Peta Rupa Bumi Indonesia skala 1:25.000, Badan Informasi Geo Spasial
Peta Batas Administrasi: Peta wilayah administrasi desa digital, BPS, 2010
Proyeksi Peta: Geografis

BLORA 12

Talok

Petak

ad
li M

Kab. Kudus

11120'

Jalan Tol

Ngujung

k an

Jalan Kolektor
Jalan Lokal
Jalan Kereta Api
Jalur Tunggal

Kali Tul a

111

Jalan

Mlaten
Jajar

:
!

Tambakmerak

Bengaw an Solo

Kawasan Jagung

K ali Kraja n

ran
li Ja
Ka

Sekaran

Semlaran

Sukorejo

ng
i Jego

Malo

Kawasan Padi

Tinawun

n
aje

Sumberjo

KEC. MALO

Ka

KEC. KASIMAN

PETUNJUK LETAK PETA

Batas Kawasan
Malo

Kedungrejo

Perluasan lahan prioritas 2


Perluasan lahan prioritas 3

LEGENDA UMUM

Ketileng

Jetis
-76'

P-2
P-3

Gunung Gangsir KEC. PERAIRAN

Kasiman

URAIAN

LAHAN INTENSIFIKASI
ST
Peningkatan produktivitas sedang dan IP tinggi
LAHAN EKSTENSIFIKASI
P-1
Perluasan lahan prioritas 1

Gunung Genuk

Gunung Malang

K ali Nge
lo

Perluasan lahan prioritas 3

SIMBOL

K al
iB

KAB. BOJONEGORO

Perluasan lahan prioritas 2

KEDELAI

-74'30"

Kawengan

un t u ng

-74'30"

Ngrowo

URAIAN

-7

Hargomulyo

11139'

Perluasan lahan prioritas 3

-720'

ul

Wonosari

11137'30"

Perluasan lahan prioritas 2

ST
Peningkatan produktivitas sedang dan IP tinggi
SR
Peningkatan produktivitas sedang dan IP rendah
RT
Peningkatan produktivitas rendah dan IP tinggi
LAHAN EKSTENSIFIKASI
P-1
Perluasan lahan prioritas 1

Ka l
iT

Kali

Ka
l i Sam

Kali B tokan
a

bo n grejo

Banyuurip

KEC. SAMBONG

Peningkatan produktivitas sedang dan IP rendah

LAHAN INTENSIFIKASI
TT
Peningkatan produktivitas dan IP tinggi
TR
Peningkatan produktivitas tinggi dan IP rendah

Gunung Tejo

li K

Peningkatan produktivitas sedang dan IP tinggi

SIMBOL

-73'

l ing

Baya ng a

URAIAN

JAGUNG

-73'

Kal i
G

Km

RR
Peningkatan produktivitas dan IP rendah
LAHAN EKSTENSIFIKASI
P-1
Perluasan lahan prioritas 1

Banaran

Kaligede

KEC. KEDEWAN

2,5

LAHAN INTENSIFIKASI
TT
Peningkatan produktivitas dan IP tinggi

KAB. TUBAN
Gunung Kramat

PADI

Leran

Sarang

1,5

1:50.000
-71'30"

-71'30"

Kedewan

ing
G al

dat i
Kali P e

Kali

li
Ka

0,25 0,5

-7

o
dow
jar
an
B
ali
K

PETA PENGEMBANGAN KAWASAN PADI, JAGUNG DAN KEDELAI


KABUPATEN BLORA
PROVINSI JAWA TENGAH

Sendang

-720'

-7

Gunung Kepoh

11145'

-7

11137'30"

K
K ali du
ngm ac an

Sengon Wetan

Tegalwarung

Kalisari

an
Kali Daya

KEC. PULOKULON

Kalipang

Karangrejo

Sambongbangi
Banjardowo

Ka

i Ka

K a l i Sraw

Bendoharjo

ng
l

ra

Kalisari

TR

anja

KEMENTERIAN PERTANIAN
2015

KEC. KUNDURAN

Jamur

Kali
B

Kradenan

K ali S

oco

SIMBOL

2,5

Km

Ka

Sendangrao

Tlogotirto

li K
e s an

ST

SR

P-2
P-3

Tanjungsari

Peningkatan produktivitas sedang dan IP rendah

Perluasan lahan prioritas 2


Perluasan lahan prioritas 3

JAGUNG
SIMBOL

URAIAN

LAHAN INTENSIFIKASI
TT
Peningkatan produktivitas dan IP tinggi
TR
Peningkatan produktivitas tinggi dan IP rendah

Sulur

Kali P a
ncu
ra
n

KAB. GROBOGAN

ST
Peningkatan produktivitas sedang dan IP tinggi
SR
Peningkatan produktivitas sedang dan IP rendah
RT
Peningkatan produktivitas rendah dan IP tinggi
LAHAN EKSTENSIFIKASI
P-1
Perluasan lahan prioritas 1

Pelem

Ka

Kandangan

on
Wi n

P-2

ST

K a li

KEC. GABUS

Peningkatan produktivitas sedang dan IP tinggi

RR
Peningkatan produktivitas dan IP rendah
LAHAN EKSTENSIFIKASI
P-1
Perluasan lahan prioritas 1

ST

oc
o

URAIAN

LAHAN INTENSIFIKASI
TT
Peningkatan produktivitas dan IP tinggi

Tahunan

li S

1,5

PADI

Gabus

KEC. KRADENAN

1:50.000

Pandanharum

0,25 0,5

K a li Kawu

Banjarbangi

ali Pandanharum

b
Kali G o

Krajan

an
g

rdowo

Tunggul

( LEMBAR 13 )

ST

egi

Tunggulrejo

PETA PENGEMBANGAN KAWASAN PADI, JAGUNG DAN KEDELAI


KABUPATEN BLORA
PROVINSI JAWA TENGAH

Kali Ngre
co

P-3

Perluasan lahan prioritas 2


Perluasan lahan prioritas 3

KEDELAI
Rejosari

SIMBOL

URAIAN

LAHAN INTENSIFIKASI
ST
Peningkatan produktivitas sedang dan IP tinggi
LAHAN EKSTENSIFIKASI
P-1
Perluasan lahan prioritas 1

Keyongan

Gunung Playu

P-2
P-3

P2

Gunung Segorogunung

l
Ka

ga s
iN

Nglinduk

em

Ka

Batas Kawasan

Kawasan Padi

Kawasan Jagung

Kawasan Kedelai

Jalan Arteri
Jalan Lain

ug
ur

Kab. Kudus

Kab. Pati

Jalan

iG

PETUNJUK LETAK PETA

LEGENDA UMUM

KEC. JATI

Ka l i

Banyuta
r

ng

u Suwatu

Perluasan lahan prioritas 2


Perluasan lahan prioritas 3

an

Jalan Kolektor
Jalan Lokal
Jalan Kereta Api
Jalur Tunggal

Jalan Setapak
Jalan Kereta Api
Jalur Ganda

Kab. Grobogan

Jalan Tol

a l i Wun i

!
!
!

Batas Kabupaten

Sungai, saluran dan garis pantai


Ibukota Kabupaten
# Gunung/Puncak

.
!

Ibukota Kecamatan

Kab. Sragen

9 Kab. Blora10

11

13

14

15

16

17

18

19

Kab. Ngawi

Kab. Rembang

Kab. Tuban

12

Kab. Bojonegoro

Peta Dasar: Peta Rupa Bumi Indonesia skala 1:25.000, Badan Informasi Geo Spasial
Peta Batas Administrasi: Peta wilayah administrasi desa digital, BPS, 2010
Proyeksi Peta: Geografis

BLORA 13

KAB. NGAWI

KAB. BLORA

Batas Provinsi
Batas Kecamatan

KEC. JENAR

KEC. KARANGANYAR

Batas administrasi

li
Ka

PETA PENGEMBANGAN KAWASAN PADI, JAGUNG DAN KEDELAI


KABUPATEN BLORA
PROVINSI JAWA TENGAH

Suwiri
RR
RR

Ka
li

Ga
bl

Kali Ta ngg e

KEC. KUNDURAN

( LEMBAR 14 )

Botoreco

ug

KEMENTERIAN PERTANIAN
2015

RR

Tanggel

Pengkoljagong

Tobo

Kal i

SIMBOL

g ore

jo

ST

lib

SR

ST

P2

Temuireng

P-2

Jeruk

P-3

K ali

Doplang

ST

an

Ge
da

Ngembag

Doplang

Putuk

Ngrombo

KEC. JATI

ST

ST

it
Ga
p

Singget

K al i

P1

P-2

elan g

P-3

ST

ST
TT

TT

ST

i Go
al

P-2
P-3

Sambongwangan
TT

ST

RR

Kali Glumpang

Kawasan Jagung

Kawasan Kedelai

Jalan Setapak
Jalan Kereta Api
Jalur Ganda

ng

B ringk

Kab. Grobogan

!
!

Batas Kabupaten

Sungai, saluran dan garis pantai


Ibukota Kabupaten
# Gunung/Puncak

.
!

Ibukota Kecamatan

Kab. Sragen

9 Kab. Blora10

11

13

14

15

16

17

18

19

Kab. Ngawi

Kab. Rembang

Kab. Tuban

12

Kab. Bojonegoro

Peta Dasar: Peta Rupa Bumi Indonesia skala 1:25.000, Badan Informasi Geo Spasial
Peta Batas Administrasi: Peta wilayah administrasi desa digital, BPS, 2010
Proyeksi Peta: Geografis

BLORA 14

Kal

Batas Provinsi
Batas Kecamatan

il

Kab. Pati

Jalan Tol

RR

Jalan Kolektor
Jalan Lokal
Jalan Kereta Api
Jalur Tunggal

Batas administrasi

Ka li J onggol

Kab. Kudus

Jalan Arteri
Jalan Lain

Kali Amarek

i
un

RR

Perluasan lahan prioritas 2


Perluasan lahan prioritas 3

:
!

Kal
i

Jalan

Gembyungan

RR

Kawasan Padi

P2

K ali K
em

sin

Banyuurip

Kepoh

Kali Ba nyua

URAIAN

PETUNJUK LETAK PETA

Batas Kawasan

P2

Perluasan lahan prioritas 3

LEGENDA UMUM

P2

i
Jambe w ang

Perluasan lahan prioritas 2

LAHAN INTENSIFIKASI
ST
Peningkatan produktivitas sedang dan IP tinggi
LAHAN EKSTENSIFIKASI
P-1
Perluasan lahan prioritas 1

Nguleng

ndan g

RR

Kali Gandu l

URAIAN

SIMBOL

ST

ST

Jegong

Perluasan lahan prioritas 3

KEDELAI

TT

P2

Perluasan lahan prioritas 2

ST

P1

Pelem

Jati

li
Ka

Bekutuk

iJ
Kal mp
i

KAB. BLORA
P1

Peningkatan produktivitas sedang dan IP rendah

ST
Peningkatan produktivitas sedang dan IP tinggi
SR
Peningkatan produktivitas sedang dan IP rendah
RT
Peningkatan produktivitas rendah dan IP tinggi
LAHAN EKSTENSIFIKASI
P-1
Perluasan lahan prioritas 1

ST

li
Ka

Plosorejo

lan
Su n gai K ding

Peningkatan produktivitas sedang dan IP tinggi

LAHAN INTENSIFIKASI
TT
Peningkatan produktivitas dan IP tinggi
TR
Peningkatan produktivitas tinggi dan IP rendah

KEC. RANDUBLATUNG

Randulawang

ng

URAIAN

SIMBOL

Tlogo

ST

ST

liNg a sem
Ka

ST

Sok
a

Km

JAGUNG

ST

Cerme
P1

2,5

RR
Peningkatan produktivitas dan IP rendah
LAHAN EKSTENSIFIKASI
P-1
Perluasan lahan prioritas 1

ST

Gabusan

LAHAN INTENSIFIKASI
TT
Peningkatan produktivitas dan IP tinggi
ST

P2

er

1,5

PADI

ST

Ka
li
J

1:50.000
Tl
o

RR

0,25 0,5

Ma
Kali

Ba
t

ing
pr

( LEMBAR 15 )

u n g masyur

RR

RR

Kalisari

K a li K

Te
ng ah

ed

P2

Ka
l

P1

i Wa

RR

SR

SR

P-2

or e

jo

KEC. RANDUBLATUNG

K al
iG
ed
an

P-3

Ngraho

Sogo

i
cic
gbe

Kadengan

Tanjung

KAB. BLORA

RR

Ploso Wetan

RR

Peting

SR

P1

RR

Pulo

e
li L

RR

gu

Wado

Pilang

P1

Sumberrejo

Wado Kulon

RR

P-2
P-3

Kali Grob ogan

Ka

Mojorembun

jo

a mbi

k
ili

K a li C

RR

Kali Kurun g

Kawasan Padi

Kawasan Jagung

Kawasan Kedelai

Mendenrejo

awan Solo

Mendek

Patalan

KAB. BOJONEGORO

olo

KEC. NGRAHO

RR

Kab. Pati

Kab. Grobogan

Batas Provinsi
Batas Kecamatan

Batas Kabupaten

Sungai, saluran dan garis pantai


Ibukota Kabupaten
# Gunung/Puncak

.
!

Ibukota Kecamatan

Kab. Sragen

9 Kab. Blora10

11

13

14

15

16

17

18

19

Kab. Ngawi

Kab. Rembang

Kab. Tuban

12

Kab. Bojonegoro

Peta Dasar: Peta Rupa Bumi Indonesia skala 1:25.000, Badan Informasi Geo Spasial
Peta Batas Administrasi: Peta wilayah administrasi desa digital, BPS, 2010
Proyeksi Peta: Geografis

BLORA 15

Menden

Batas administrasi

Benga
wan
S

RR

Kab. Kudus

Jalan Tol

uwung
K a li K

Kali Mundu

Jalan Kolektor
Jalan Lokal
Jalan Kereta Api
Jalur Tunggal

Jalan Setapak
Jalan Kereta Api
Jalur Ganda

Medalem

RR

Beng

deh

Perluasan lahan prioritas 2


Perluasan lahan prioritas 3

Jalan Arteri
Jalan Lain

Gondel
RR

RR

URAIAN

Jalan

K ali Wulung

RR

KEC. KRADENAN

SR

Perluasan lahan prioritas 3

PETUNJUK LETAK PETA

Batas Kawasan

Ka
li

RR

Perluasan lahan prioritas 2

LEGENDA UMUM

Gayam

RR

s
ng

du
Ke

P2

P-2
P-3

RR

P1

Balong
re

URAIAN

LAHAN INTENSIFIKASI
ST
Peningkatan produktivitas sedang dan IP tinggi
LAHAN EKSTENSIFIKASI
P-1
Perluasan lahan prioritas 1

RR

RR

Perluasan lahan prioritas 3

SIMBOL

Sumber
Temulus

Perluasan lahan prioritas 2

KEDELAI

RR

RR

Randublatung

Peningkatan produktivitas sedang dan IP rendah

ST
Peningkatan produktivitas sedang dan IP tinggi
SR
Peningkatan produktivitas sedang dan IP rendah
RT
Peningkatan produktivitas rendah dan IP tinggi
LAHAN EKSTENSIFIKASI
P-1
Perluasan lahan prioritas 1

Tanjung Timur

SR

Kali Jampi

Peningkatan produktivitas sedang dan IP tinggi

LAHAN INTENSIFIKASI
TT
Peningkatan produktivitas dan IP tinggi
TR
Peningkatan produktivitas tinggi dan IP rendah

li Glan dangan
Ka

Kediren

SR

Bo
Kali

URAIAN

SIMBOL

Kutukan

ST

Km

JAGUNG

RR

Wulung

Randublatung

2,5

RR
Peningkatan produktivitas dan IP rendah
LAHAN EKSTENSIFIKASI
P-1
Perluasan lahan prioritas 1

RR

Kedungtuban

lan

RR

ST

P1

LAHAN INTENSIFIKASI
TT
Peningkatan produktivitas dan IP tinggi

SR

ST

1,5

SIMBOL

RR

Ka
l

SR

PADI

KEC. KEDUNGTUBAN

ST

K ali T
lo
g

0,25 0,5

1:50.000

RR

KEMENTERIAN PERTANIAN
2015

RR

K ali

Kali

Kali

et

Gu
me

es

Kali M

Pra
ja n g

ng

an

RR

RR

PETA PENGEMBANGAN KAWASAN PADI, JAGUNG DAN KEDELAI


KABUPATEN BLORA
PROVINSI JAWA TENGAH

li G
Ka

Ka

li B
Ka

Karangboyo

RR

en
al
li K

Kalen

Ngroto

kan
a to

RR

Tambakromo

Gunung Kedinding

Sidomulyo RR

Wonorejo

Cepu

Ngelo

Batokan
Demakan

Cepu

RR

Ngraho

KEC. KEDUNGTUBAN

RR

a ngan

li

Ga

P-2
P-3

Waduk Solovai
Bancer

al Ti
i

gan
ng

Kab. Pati

Kab. Grobogan

Jalan Tol
Batas Kabupaten

Sungai, saluran dan garis pantai


Ibukota Kabupaten
# Gunung/Puncak

.
!

Ibukota Kecamatan

Kab. Sragen

9 Kab. Blora10

11

13

14

15

16

17

18

19

Kab. Ngawi

Kab. Rembang

Kab. Tuban

12

Kab. Bojonegoro

Peta Dasar: Peta Rupa Bumi Indonesia skala 1:25.000, Badan Informasi Geo Spasial
Peta Batas Administrasi: Peta wilayah administrasi desa digital, BPS, 2010
Proyeksi Peta: Geografis

BLORA 16

Gamongan

Batas Provinsi
Batas Kecamatan

Batas administrasi

lan

de

Jawik

Jalan Kolektor
Jalan Lokal
Jalan Kereta Api
Jalur Tunggal

Ka

tangi
i Ke
Kal

li G

Gading

Kab. Kudus

Jalan Setapak
Jalan Kereta Api
Jalur Ganda

and a

Jalan Arteri
Jalan Lain

n
banga

Pandan

li

Kiringan

ah

Kawasan Kedelai

m
li Ja
Ka

Ka

K ali Bed

er

Tanjung

Kalirejo

Kawasan Jagung

KEC. TAMBAKREJO

Jimbung

Peting

Jalan

Pengkol

KEC. KRADENAN

Tanggungan

Kawasan Padi

Klempun

Kali K
edu
ng

Ngori

Mojorejo

Perluasan lahan prioritas 2


Perluasan lahan prioritas 3

PETUNJUK LETAK PETA

KEC. NGRAHO

d
bu n

n
ulu
iW

Ka
l

URAIAN

LEGENDA UMUM

Batas Kawasan

n Solo

Perluasan lahan prioritas 3

LAHAN INTENSIFIKASI
ST
Peningkatan produktivitas sedang dan IP tinggi
LAHAN EKSTENSIFIKASI
P-1
Perluasan lahan prioritas 1

Purwa

Perluasan lahan prioritas 2

SIMBOL

KEC. PADANGAN
KEC. PURWOSARI

Sumberarum

Panolan

URAIAN

KEDELAI

an

RR

robo
g an

Tapelan

Patalan

mon

Payaman

Bengaw
a

Nglungger

Ngeper

Ketawang

Ka
li G

RR

Kal
i

P-3

RR

Jetis

Ketuwan

P-2

al

KAB. BOJONEGORO

Kemantren

Perluasan lahan prioritas 3

ST
Peningkatan produktivitas sedang dan IP tinggi
SR
Peningkatan produktivitas sedang dan IP rendah
RT
Peningkatan produktivitas rendah dan IP tinggi
LAHAN EKSTENSIFIKASI
P-1
Perluasan lahan prioritas 1

Ngasinan

SR

RR

Sidorejo

Gempol

Blimbing

ng
adu
iW

Nglinggo

Gadon

Perluasan lahan prioritas 2

LAHAN INTENSIFIKASI
TT
Peningkatan produktivitas dan IP tinggi
TR
Peningkatan produktivitas tinggi dan IP rendah

Sonorejo

undu

P-2

Tinggi

Prangi

Jipang RR

Peningkatan produktivitas sedang dan IP rendah

JAGUNG

Mersodo

Tebon

Stasiun Kapuan

Ngloram

Klagen

Ka
li S

Kali Kow

Kedungwatu

P
ali

P1

Ka

Peningkatan produktivitas sedang dan IP tinggi

SIMBOL

Purworejo

Km

RR
Peningkatan produktivitas dan IP rendah
LAHAN EKSTENSIFIKASI
P-1
Perluasan lahan prioritas 1

Sidorejo

RR

ut
a

RR

Getas

2,5

URAIAN

Cendono
Sumberpitu

Sugihwaras

Kuncen

Pengkok

Kapuan

SR

P-3

KAB. BLORA

Cabean

Wado Wetan

RR

RR

RR

ST

Pute

Nglanjuk

Kentong

P1

Stasiun Bojo

Stasiun Padangan

Ka
li

Nglandeyan

Bajo

Padangan
Nguken

LAHAN INTENSIFIKASI
TT
Peningkatan produktivitas dan IP tinggi

Budug

nga n

RR

Kentongan

1,5

PADI

li
Ka

ra
Ngla

RR

Batokan

Ka
li

SIMBOL

Balun

KEC. CEPU

0,25 0,5

1:50.000

Dengok

Stasiun Cepu

Seren

Balunsawahan

Petak

Mulyorejo

Mernung

KEMENTERIAN PERTANIAN
2015

KEC. KASIMAN

Sitimulyo

RR

( LEMBAR 16 )

Ngaglik

Caper

SR
SR

PETA PENGEMBANGAN KAWASAN PADI, JAGUNG DAN KEDELAI


KABUPATEN BLORA
PROVINSI JAWA TENGAH

Kali Sam b eng

RR

RR

a gak an

KEC. SAMBONG

11112'

11113'30"

11115'

PETA PENGEMBANGAN KAWASAN PADI, JAGUNG DAN KEDELAI


KABUPATEN BLORA
PROVINSI JAWA TENGAH

Ka

Kali B
an

De
no
k

P2

li

RR

ea
n

nd

li P
a

e
ga l

KEMENTERIAN PERTANIAN
2015

KEC. JATI

KAB. BLORA

0,25 0,5

ob
an
g

engor

ingkil
K ali S

RR

ST

SR

Gunung Tumpeng

KEC. KARANGANYAR

pu
ng

Pa

P-2

ga
i
Su
n

Karanganyar

Ngrebeng

P-3

kuh

a
li W

Perluasan lahan prioritas 2


Perluasan lahan prioritas 3

URAIAN

ST
Peningkatan produktivitas sedang dan IP tinggi
SR
Peningkatan produktivitas sedang dan IP rendah
RT
Peningkatan produktivitas rendah dan IP tinggi
LAHAN EKSTENSIFIKASI
P-1
Perluasan lahan prioritas 1

KAB. NGAWI

et

er

rik
ngk
Je

tu l

Peningkatan produktivitas sedang dan IP rendah

LAHAN INTENSIFIKASI
TT
Peningkatan produktivitas dan IP tinggi
TR
Peningkatan produktivitas tinggi dan IP rendah

Ka

li
Ka
Gunung Kandang

Peningkatan produktivitas sedang dan IP tinggi

SIMBOL

Gunung Gepyak

KEC. JENAR

URAIAN

JAGUNG
-718'

-718'

P-2
P-3

Perluasan lahan prioritas 2


Perluasan lahan prioritas 3

-719'30"

KEDELAI

Gunung Langkir
Kandangsapi

Ka

li P

Dondong

Kawasan Jagung

Kawasan Kedelai

11110'30"

11112'

le

le

Ng

!
!

Batas Provinsi
Batas Kecamatan

11113'30"

a li

Batas Kabupaten

Sungai, saluran dan garis pantai

Bat

an

Gendingan Kidul

Kali T

mir

wu
r

Sa
Ka
li

lulan
g

Ka l

KEC. WIDODAREN

Kab. Pati

Kab. Grobogan

.
!
11115'

Ibukota Kabupaten
Gunung/Puncak

Ibukota Kecamatan

Kab. Sragen

111

11140'

9 Kab. Blora10

11

13

14

15

16

17

18

19

Kab. Ngawi

11120'

Kab. Rembang

Kab. Tuban

12

Kab. Bojonegoro

11140'

Peta Dasar: Peta Rupa Bumi Indonesia skala 1:25.000, Badan Informasi Geo Spasial
Peta Batas Administrasi: Peta wilayah administrasi desa digital, BPS, 2010
Proyeksi Peta: Geografis

BLORA 17

u
ed

r
pu
em

Batas administrasi

Kali

Ben gawan S
olo

ur

sari
Lo
Ka li
1119'

Sambirejo

Kab. Kudus

11120'

Jalan Tol

n
Kali Ga n gga g

Banaran

ng

KEC. SAMBUNGMACAN

Jalan Kolektor
Jalan Lokal
Jalan Kereta Api
Jalur Tunggal

Jalan Setapak
Jalan Kereta Api
Jalur Ganda

Plelek

iK

Pule

Kali Ta mbak

Jatimulyo

111

Jalan Arteri
Jalan Lain

Kal i Dadung

Mantingan

Jalan

Mantingan

Banaran

1117'30"

Kawasan Padi

-7

K ali Nanas

-720'

Kedun
Kali
gb
lo n

iP
re

t
ce

Pandeanlostro

er

PETUNJUK LETAK PETA

Batas Kawasan

l
Ka

Kali B
ang
Bledug

KEC. MANTINGAN

Perluasan lahan prioritas 2


Perluasan lahan prioritas 3

LEGENDA UMUM

Sekarjati

Sriwedari
-721'

P-2
P-3

Dam Mengger

ci

Gunung Kendil

Mengger

ah
ak

Kali P

Dam Sidodadi

en

URAIAN

LAHAN INTENSIFIKASI
ST
Peningkatan produktivitas sedang dan IP tinggi
LAHAN EKSTENSIFIKASI
P-1
Perluasan lahan prioritas 1

Banyuasin

Bangunrejo

Jatirejo

SIMBOL

-721'

-719'30"

KAB. SRAGEN

Gunung Kendeng

Km

RR
Peningkatan produktivitas dan IP rendah
LAHAN EKSTENSIFIKASI
P-1
Perluasan lahan prioritas 1

an

rgu n
mu

b
ga

Margomulyo

li D u
Ka

la

2,5

LAHAN INTENSIFIKASI
TT
Peningkatan produktivitas dan IP tinggi

Pandean

Kali
Jenar

SIMBOL

Sambirejo

Ka
li S
u

PADI

-716'30"

Kali G

-716'30"

Kal i P

Banyuurip

1,5

1:50.000

Ka

iN
Kal

( LEMBAR 17 )

Ka

ngdandan

y utarung

KEC. GABUS

edu

Wu n

KAB. GROBOGAN

li K

KEC. KRADENAN

li
Ka

11110'30"

-7

1119'

-720'

1117'30"

11116'30"

11118'

Kali K

n i ng

em u

11119'30"

11121'

11122'30"

ngkil
Kali Bri

en

PETA PENGEMBANGAN KAWASAN PADI, JAGUNG DAN KEDELAI


KABUPATEN BLORA
PROVINSI JAWA TENGAH

Semengko

( LEMBAR 18 )

Ka
li A
r

KEMENTERIAN PERTANIAN
2015

Bangkleyan

K ali Jambe

Ka

Caw
i

0,25 0,5

li

SIMBOL

K ali

d
an
ng d

KEC. JATI

ST

SR

a pung a nP2

P-2

o de

Gunung

Kal
iB

P-3

Je

lir

li
Ka

P-2
P-3

KEC. KRADENAN

Perluasan lahan prioritas 3

SIMBOL

URAIAN

LAHAN INTENSIFIKASI
ST
Peningkatan produktivitas sedang dan IP tinggi
LAHAN EKSTENSIFIKASI
P-1
Perluasan lahan prioritas 1

gan

P-2
P-3

KAB. NGAWI
Bangunrejo Lor

Kawasan Padi

Kawasan Jagung

Kawasan Kedelai

ngboyo
edu
Ngrandu

Sidolayu

Benga wan Solo

Jalan Arteri
Jalan Lain

Jalan Kolektor
Jalan Lokal
Jalan Kereta Api
Jalur Tunggal

Jalan Setapak
Jalan Kereta Api
Jalur Ganda

Ngledok

!
!
!

Batas Kabupaten

Sungai, saluran dan garis pantai

KEC. KEDUNGGALAR

11121'

Kab. Grobogan

.
!
11122'30"

Ibukota Kabupaten
Gunung/Puncak

Ibukota Kecamatan

Kab. Sragen

111

11140'

9 Kab. Blora10

11

13

14

15

16

17

18

19

Kab. Ngawi

11120'

Kab. Rembang

Kab. Tuban

12

Kab. Bojonegoro

11140'

Peta Dasar: Peta Rupa Bumi Indonesia skala 1:25.000, Badan Informasi Geo Spasial
Peta Batas Administrasi: Peta wilayah administrasi desa digital, BPS, 2010
Proyeksi Peta: Geografis

BLORA 18

Gemarang

Batas Provinsi
Batas Kecamatan

11119'30"

Balun

Geneng

ngawan S
Be
ol

Kab. Pati

Jalan Tol

Batas administrasi
w a n Solo

Kab. Kudus

11120'

Jalan
Papungan

111

-7

Karanggeneng

Kal
iK

PETUNJUK LETAK PETA

LEGENDA UMUM

Batas Kawasan

-721'

Kal i Nanas

Perluasan lahan prioritas 2


Perluasan lahan prioritas 3

-720'

p
Kali Pa

ung
a

KEC. PITU
-721'

Perluasan lahan prioritas 2

KEDELAI

-719'30"

-719'30"

RR

11118'

URAIAN

ST
Peningkatan produktivitas sedang dan IP tinggi
SR
Peningkatan produktivitas sedang dan IP rendah
RT
Peningkatan produktivitas rendah dan IP tinggi
LAHAN EKSTENSIFIKASI
P-1
Perluasan lahan prioritas 1

Gembol

11116'30"

Perluasan lahan prioritas 3

LAHAN INTENSIFIKASI
TT
Peningkatan produktivitas dan IP tinggi
TR
Peningkatan produktivitas tinggi dan IP rendah

KEC. KARANGANYAR

11115'

Perluasan lahan prioritas 2

SIMBOL

-718'

-718'

Ka

li K m
ela pok
Tlogotuwung

Ben
ga

Peningkatan produktivitas sedang dan IP rendah

JAGUNG

Watutinatah

KEC. WIDODAREN

Peningkatan produktivitas sedang dan IP tinggi

P2

Kali G
er a
sak

Kali J amban

URAIAN

RR
Peningkatan produktivitas dan IP rendah
LAHAN EKSTENSIFIKASI
P-1
Perluasan lahan prioritas 1

KEC. RANDUBLATUNG

iP

Su nga

Km

LAHAN INTENSIFIKASI
TT
Peningkatan produktivitas dan IP tinggi

ang

RR

2,5

PADI

-716'30"

-716'30"

Gempol

KeP2
du

1:50.000

KAB. BLORA

RR

1,5

-7

RR

-720'

11115'

11125'30"

11127'

11128'30"

Jipangulu

P2

PETA PENGEMBANGAN KAWASAN PADI, JAGUNG DAN KEDELAI


KABUPATEN BLORA
PROVINSI JAWA TENGAH

Medalem

RR

RR

Semengko

11130'

KAB. BLORA

( LEMBAR 19 )

KEC. KRADENAN

Be

nga
w

P1

Luwihaji

a n Sol o

Bodeh

KEC. NGRAHO

P2

RR

Ngelo

Sugihwaras

SIMBOL

ST

SR

P-3

n
nga
Ga
du
Ka
li
Kal
i

P-2
P-3

Bengawan Solo

P2

-721'

-721'

Kalimojo

RR

RR

Perluasan lahan prioritas 2


Perluasan lahan prioritas 3

Kawasan Jagung

Kawasan Kedelai

111
Kab. Kudus

11120'

Kab. Pati

Jalan

Jalan Arteri
Jalan Lain

Jalan Kolektor
Jalan Lokal
Jalan Kereta Api
Jalur Tunggal

Kab. Grobogan

Jalan Tol

Batas Kabupaten

11130'

.
!
#

Ibukota Kabupaten
Gunung/Puncak

Ibukota Kecamatan

Kab. Sragen

111

11140'

9 Kab. Blora10

11

13

14

15

16

17

18

19

Kab. Ngawi

11120'

Kab. Rembang

Kab. Tuban

12

Kab. Bojonegoro

11140'

Peta Dasar: Peta Rupa Bumi Indonesia skala 1:25.000, Badan Informasi Geo Spasial
Peta Batas Administrasi: Peta wilayah administrasi desa digital, BPS, 2010
Proyeksi Peta: Geografis

BLORA 19

Sungai, saluran dan garis pantai

KEC. KASREMAN
11128'30"

11127'

Megeri

Gunungkendil

P1

Batas Provinsi
Batas Kecamatan

Batas administrasi
!

Kerek

11125'30"

Kawasan Padi

Jalan Setapak
Jalan Kereta Api
Jalur Ganda

KEC. NGAWI

11124'

Banyuurip

P2

11122'30"

URAIAN

PETUNJUK LETAK PETA

KEC. PITU

Perluasan lahan prioritas 3

-7

P3

KAB. NGAWI

Perluasan lahan prioritas 2

LEGENDA UMUM

Batas Kawasan

RR

Pitu

URAIAN

LAHAN INTENSIFIKASI
ST
Peningkatan produktivitas sedang dan IP tinggi
LAHAN EKSTENSIFIKASI
P-1
Perluasan lahan prioritas 1

Ge
d

Margomulyo

Cantel

Perluasan lahan prioritas 3

SIMBOL

RR

Kalikangkung

Perluasan lahan prioritas 2

KEDELAI

-719'30"

-719'30"

n
amb a

Kali
B

RR

Peningkatan produktivitas sedang dan IP rendah

ST
Peningkatan produktivitas sedang dan IP tinggi
SR
Peningkatan produktivitas sedang dan IP rendah
RT
Peningkatan produktivitas rendah dan IP tinggi
LAHAN EKSTENSIFIKASI
P-1
Perluasan lahan prioritas 1
P-3

Nglebak

Peningkatan produktivitas sedang dan IP tinggi

LAHAN INTENSIFIKASI
TT
Peningkatan produktivitas dan IP tinggi
TR
Peningkatan produktivitas tinggi dan IP rendah

P-2

RR

URAIAN

SIMBOL

-718'

-718'

Pan

RR

Kalangan

Km

JAGUNG

KEC. MARGOMULYO

Getas

2,5

RR
Peningkatan produktivitas dan IP rendah
LAHAN EKSTENSIFIKASI
P-1
Perluasan lahan prioritas 1
P-2

a li

LAHAN INTENSIFIKASI
TT
Peningkatan produktivitas dan IP tinggi

Nginggil

KAB. BOJONEGORO

1,5

PADI

J am be

Ka
li
To

-720'

Ka
li

Ngrawoh

0,25 0,5

1:50.000
-716'30"

KEC. RANDUBLATUNG
-716'30"

KEMENTERIAN PERTANIAN
2015

-7

11124'

-720'

11122'30"

You might also like