Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
Muhammad Arief Najib
Nur Khalimah
Onny Wulandari
BAB I
PENDAHULUAN
I.
yang
memorialamperasaan,
pikiranakdanremajasehinggamengganggufungsi
social
proses
danpendidikannya.
Gangguanpenggunaanzatiniterdiridari :penyalahgunaandanketergantunganzat.
Penyalahgunaanzatadiktifadalahsuatupolapenggunaan
bersifatpatologis,
yang
menyebabkanremajamengalamisakit
yang
yang
cukupberatdanberbagaimacamkesulitan,
tetapitidakmampumenghentikannya.Ketergantunganzatadiktifadalahsuatukond
isicukupberatditandaidenganadanyaketergantungnfisikyaitutoleransidansindro
maputuszat.
A.
Respon adaptif
Eksperiment
al
Rekreasional
respon maladaptive
Situasional
Penyalahgunaa Ketergantunga
n
n
Faktor pendukung
1. Faktor biologis
a. Genetic: tendensi keluarga
b. Infeksi pada organ otak
c. Penyakit kronis
2. Faktor psikologis
a. Gangguan kepribadian: anti sosial (resiko relatif 19,9%)
b. Harga diri rendah: depresi (resiko relatif: 18,8%), faktor
social, ekonomi.
c. Disfungsi keluarga
d. Orang/ remaja yang memiliki perasaan tidak aman
e. Orang/ remaja yang memiliki ketrampilan pemecahan
masalah yang menyimpang
homoseksual,
krisis
identitas,
Stressor presipitasi
1. Pernyataan untuk mandiri dan dan membutuhkan teman sebaya
sebagai pengakuan ( resiko relatif untuk terlibat NAZA: 81,3%)
2. Sebagai prinsip kesenangan, menghindari sakit/stress
3. Kehilangan seseorang atau sesuatu yang berarti
4. Diasingkan oleh lingkungan: rumah, teman-teman
5. Kompleksitas dari kehidupan modern
D.
E.
Tingkah laku
1. Tingkah laku klien pengguna zat sedatif hipnotik
a. Menurunnya sifat menahan diri
b. Jalan tidak stabil, koordinasi motorik kurang
c. Bicara cadel, bertele-tele
d. Sering datang ke dokter untuk minta resep
e. Kurang perhatian
f. Sangat gembira, berdiam, (depresi), dan kadang bersikap
bermusuhan
g. Gangguan dalam daya pertimbangan
h. Dalam keadaan yang over dosis, kesadaran menurun, koma dan
dapat menimbulkan kematian.
i. Meningkatkan rasa percaya diri
2. Tingkah laku klien pengguna ganja
a.
b.
c.
Ephoria ringan
3. Tingkah laku klien pengguna alcohol
a. Sikap bermusuhan
b. Kadang bersikap murung, berdiam
c. Kontrol diri menurun
d. Suara keras, bicara cadel,dan kacau
e. Agresi
f. Minum alcohol pagi hari atau tidak kenal waktu
g. Partisipasi di lingkungan social kurang
h. Daya pertimbangan menurun
i. Koordinasi motorik terganggu, akibat cenerung mendapat
kecelakaan
j. Dalam keadaan over dosis, kesadaran menurun bahkan sampai
koma.
4. Tingkah laku klien pengguna opioda
a.
Terkantuk-kantuk
b.
Bicara cadel
c.
d.
e.
f.
Hiperaktif
b.
c.
Iritabilitas
d.
e.
f.
Sangat tegang
g.
Gelisah, insomnia
h.
i.
a.
b.
c.
Halusinasi, ilusi
d.
e.
f.
Kewaspadaan meningkat
g.
Depersonalisasi
h.
F.
Mekanisme koping
Mekanisme pertahanan diri yang biasa digunakan:
1. Denial dari masalah
2. Proyeksi merupakan tingkah laku untuk melepaskan diri dari
tanggung jawab
3. Disosiasi merupakan proses dari penggunaan zat adiktif
G.
Data khusus
1. jumlah dan kemurnian zat yang digunakan
2. Sering menggunakan
3. Metode penggunaan (dirokok, intravena, Oral)
4. Dosis terakhir digunakan
5. Cara memperoleh zat (dokter, mencuri, dll)
6. Dampak bila tidak menggunakan
7. Jika over dosis, berapa beratnya
8. Stressor dalam hidupnya
9. Sistem dukungan (keluarga, social, finansial)
10. tingkat harga diri klien, persepsi klien terhadap zat adiktif
11. Tingkah laku manipulatif
III.
POHON MASALAH:
Resti Menciderai Diri
Intoksikasi
HDR
IV.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ancaman kehidupan
a. Gangguan keseimbangan cairan: mual, muntah berhubungan
dengan pemutusan zat opioda
b. Resiko terhadap amuk berhubungan dengan intoksikasi sedatif
hipnotik
c. Resiko cidera diri berhubungan dengan intoksikasi aklkohol,
sedatif, hipnotik
d.
2.
a.
Intoksikasi
Cemas berhubungan dengan intoksikasi ganja
b. Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan
intoksikasi
Withdrawl
a. Perubahan proses piker: waham berhubungan dengan putus zat
alcohol, sedatif, hipnotik
b.
Pasca detoksikasi
a. Gangguan pemusatan perhatian berhubungan dengan dampak
penggunaan zat adiktif
b. Gangguan konsep diri : harga diri rendah berhubungan dengan
tidak mampu mengenal kualitas yang positif dari diri sendiri.
c. Resiko melarikan diri berhubungan dengan ketergantungan tehadap
zat adiktif
V.
2.
3.
4.
Menemani klien
2. Kondisi intoksikasi
Tujuan:
intoksikasi
pada
klien
dapat
diatasi,
kecemasan
berkurang/hilang
Rencana tindakan:
a. Membentuk hubungan saling percaya
b. Mengkaji tingkat kecemasan klien
c. Bicaralah dengan bahasa yang sederhana, singkat mudah
dimengerti
d. Dengarkan klien berbicara
e. Sering gunakan komunikasi terapeutik
DAFTAR PUSTAKA
Cokingting, P.S., Darst,E, dan Dancy, B, 1992, Mental Health and Psichiatric
Nursing, Philadelpia, J.B.,Lippincott Company, Chapter 8
Shults. Y.M. 1968,Manual of Psichiatric Nursing Care Plans, Boston,
Little.Brown and Company, Chapter 20,21,22.
Stuart, G.W.,dan Sundeen, S.J., 1991, Pocket Guide to Psichyatric Nursing,
(2nd,ed), St. Louis Mosby Year Book, Chapter 17.
Stuart, Gail W.,1998, Buku Saku Keperawatan Jiwa, Alih bahasa Yani, Achir,
Edisi 3, Jakarta, EGC
Hawari, Dadang.,2003, Penyelahgunaan dan ketergantungan NAZA,FKUI,
Jakarta, gaya baru
Carpenito,Lynda Juall. (2000).Buku Saku Diagnosa Keperawatan .Jakarta
:EGC
Herdman, T. Heather.(2012). Diagnosa Keperawatan:Definisi dan Klasifikasi
2012-2014. Jakarta : EGC
Nasir, Abdul dan Muhith, Abdul,(2011). Dasar-Dasar Keperawatan Jiwa:
Pengantar dan Teori. Jakarta:Salemba Medika
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN NAPZA
Tanggal Pengkajian
: 30 Mei 2016
Pukul
: 11.00
Oleh
: Kelompok 3
DATA BIOGRAFI
1. Residen
Nama
: An. S
Jenis kelamin
: Laki - laki
Tempat dan tanggal lahir
: Kebumen, 19 September 2002
Umur
: 14 tahun
Alamat
: Kebumen
Pendidikan terakhir
: Kelas 5 SD
Golongan darah
:Agama
: Islam
Tanggal masuk panti
: 5 Maret 2016
2. Keluarga atau penanggung jawab
Nama
: Dep Sos
Umur
:Hubungan dengan residen
:Alamat
:-
3. Riwayat Keluarga
Genogram
Keterangan :
: Laki laki
: Perempuan
: Hubungan keluarga
: Tinggal satu rumah
: Klien
4. Riwayat Kesehatan
a. Alasan Masuk Panti
Responden mengatakan bahwa Ia tertangkap satpol PP di
Gembira Loka saat bersama teman-temannya saat masih dalam
pengaruh obat. Oleh dinas sosial, responden diantarkan ke
BRSPP untuk direhabilitasi.
b. Keluhan Utama
Residen mengatakan bahwa ingin cepat keluar dari BRSPP.
c. Riwayat kesehatan sekarang
Klien mengatakan bahwa saat ini hanya sedang menjalani
rehabilitasi di BPSTW karena ketergantungan obat.
walaupun
umurnya
sudah
harus
mengenyam
pendidikan SMP.
e. Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan bahwa di keluarganya tidak ada penyakit
seperti Hipertensi, DM dan tidak ada riwayat penyakit menular
seksual.
f. Alergi
Klien mengatakan bahwa tidak memiliki alergi terhadap
makanan,atau obat-obatan jenis tertentu.
g. Pengalaman yang tidak menyenangkan
Residen mengatakan pengalaman tidak menyenangkan bagi
dirinya yaitu masuk kedalam Rehabilitasi karena konsumsi
obat-obatan terlarang
h. Riwayat trauma
1) Pernah mengalami penyakit fisik
Klien mengatakan bahwa pernah mengalami gatalgatal di seluruh tubuh karena konsumsi obat-obatan
terlarang berlebihan.
2) Riwayat NAPZA
Klien mengatakan sudah pernah mengkonsumsi
minuman keras dan obat-obatan terlarang yaitu
heksimer sebanyak 10 butir tiap kali pemakaian dan
penggunaanya 3x seminggu.
3) Riwayat trauma
Teman klien mengatakan bahwa klien
pernah
Penampian
residen
rapi,
residen
menggunakan
tentang
cara
pembicaraan,
intonasi
dan
kejelasan
pembicaraan baik.
c. Aktivitas motorik
Residen terlihat tenang, tidak tremor, residen dapat
berpindah tempat dan berjalan, residen setiap hari mengikuti
kegiatan yang ada di lingkungan BRSPP seperti ketrampilan
motor dan olahraga sepak bola.
d. Alam perasaan
Klien memiliki alam perasaan sadar.
e. Afek
Afek yang dimiliki residen sesuai.
f. Interaksi selama wawancara
Ada kontak mata antara perawat dan residen, residen
kooperatif, residen tidak tersinggung ketika di tanya oleh
perawat.
Namun
saat
membicarakan
masalah-masalah
ajukan.
dari
m. Kemampuan penilaian
Kemampuan penilaian residen sesuai, dapat menilai tentang
orang, perilaku, dapat menilai mana yang benar dan mana
yang salah.
n. Daya tilik diri
Residen masih menyembunyikan tetang masa lalunya,
sepertiapa penyebab mengkonsumsi obat-obatan terlarang.
Residen mengatakan tidak menyalahkan hal-hal diluar tetapi
residen lebih menyalahkan dirinya sendiri tentang apa yang
telah ia perbuat.
7. Pola fungsional Gordon
a. Persepsi Kesehatan/ Penanganan Kesehatan
Klien mengatakan bahwa dirinya di bawa ke rahabilitas
oleh Dinas sosial karena terjaring kedapatan memakai obat
terlarang,namun sekarang ini pasien sekarang sadar bahwa
obat tersebut berdampak buruk bagi dirinya.
b. Nutrisi atau Metabolik
A :BB
: 42 KG
TB
: 147 Cm
BBI
: (TB-100 ) 10 %
( 147-100) 10 %
47 4,7
= 42,3 kg
IMT
bb
kg
42
42
= 2=
=
=19,5 (normal)
2
2
( tb ) ( m) ( 2,15 ) 2,15
Aktifitas
Skor
Mandi
Berpakaian
Toileting
Berpindah
Keterangan :
0 = Mandiri
1 = Dibantu alat
2 = Dibantu Orang lain
8. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
: Baik
Kesadaran
: CM
b. Tanda vital : Nadi : 100x/mnt
RR
c. TB
BB
d. Mata
: 22x/mnt
Suhu : 36,90C
TD
: 120/70
: 147
: 42
I.
: hangat
APGAR KELUARGA
Status sosial lansia yag diukur dengan menggunakan APGAR keluarga.
Penilaian : bila pertanyaan-pertanyaan yang dijawab selalu (point 2), kadangkadang (point1), hampir tidak pernah (point 0)
No
1
APGAR KELUARGA
Fungsi
Uraian
Adaptasi
Saya puas bahwa
Score
1
saya dapat
kembali pada
keluarga (temanteman) saya
untuk membantu
pada sesuatu
menyusahkan
2
Hubungan
saya
Saya puas
dengan cara
keluarga (temanteman) saya
membicarakan
sesuatu dengan
saya dan
mengungkapkan
masalah dengan
3
Pertumbuhan
saya
Saya puas bahwa
keluarga (temanteman) saya
menerima dan
mendukung
keinginan saya
untuk melakukan
aktivitas atau
4
arah baru
Saya puas
Afeksi
dengan cara
keluarga (temanteman) saya
mengekpresi
afek dan
berespon
terhadap emosiemosi saya,
seperti marah,
sedih atau ,
5
Pemecahan
mencintai
Saya puas
dengan cara
teman-teman
saya dan saya
menyediakan
waktu dengan
teman-teman
saya
Jumlah
Analisa hasil :
Skor 8-10
Skor 5-7
Skor 0-4
B. ANALISA DATA
No
1
DATA
DS
ETIOLOGI
Ketidakadekuatan
PROBLEM
Disfungsi
hubungan
keluarga
DO
DS
Kurang percaya
pada orang lain
Koping Individu
tidak efektif
dalam seminggu.
DO
DS
Kurang
pengendalian
situasi kehidupan
Ketidakefektifa
n penyangkalan
DO
DS
DO
Resiko
ketidakefektifan
hubungan
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
No
1
2
3
4
Diagnosa Keperawatan
Disfungsi hubungan keluarga berhubungan dengan ketidakadekuatan
ketrampilan koping
Koping Individu tidak efektif berhubungan dengan kurang percaya pada
orang lain
Ketidakefektifan penyangkalan, berhubungan kurang pengendalian situasi
kehidupan
Resiko ketidakefektifan hubungan
D. Rencana Keperawatan
Diagnosa
Keperawatan
Disfungsi
proses keluarga
berhubungan
dengan
ketidakadekuata
n ketrampilan
koping
Perencanaan
Tujuan dan KH
Intervensi
Setelah dilakukan 1. Kaji
tindakan
permasalah
keperawatan
an didalam
selama 3x7 jam
keluarga
diharapakam
klien
2.
Lakukan
masalah disfungsi
pertemuan
proses keluarga
dengan
teratasi dengan
keluarga
kriteria hasil :
klien
1. Hubungan
3.
Interaksi
keluarga
dengan
terjalin baik
keluarga
2. Tidak ada
klien
permasalahan
4. Gali
dengan
permasalah
keluarga baik
an yang
secara psikis,
terjadi
fisik dan
5. Lakukan
emosional
pemeriksaa
n APGAR
KELUAR
GA
6. Diskusikan
kepada
klien dan
keluarga
mengenai
cara
pemecahan
masalah
7. Kolaborasi
dengan
keluarga
dalam
penangana
n klien.
Rasional
1. Mengetahui
permasalahan klien
2. Untuk
mendiskusikan
dengan keluarga
3. Menjalin komunikasi
yang terapiutik
4. Mengetahui
permasalahan yang
dihadapi klien dan
keluarga
5. Mengetahui skor
apgar keluarga
6. Dapat memecahkan
permasalahan klien
dan keluarga
7. Mempermudah
dalam mengatasi
permasalahan klien
Koping
Individu tidak
efektif
berhubungan
dengan kurang
percaya pada
orang lain
kebutuhan
mengenali
5. Mendiskusikan
sumber
bagaimana
tekanan
tekanan
4. Ajarkan klien
kehidupan
cara
yang ada
mengatasi
melebihi
masalah.
strategi
penanggulanga
n yang normal
5. Ajarkan teknik
relaksasi
6. Anjurkan
6. Mendengarkan musik
untuk
dapat menurunkan
mendengarka
stresor
n musik,
ajarkan
guided
imagery
7. Motivasi klien
7. Motivasi dapat
untuk selalu
meningkatkan
menceritakan
kemampuan dalam
masalah yang
menceritakan masalah
terjadi pada
dirinya
dengan orang
terdekatnya
8. Kolaborasi
dengan tim
kesehatan
lain
8.mempermudah dalam
mengatasi permasalahan
klien
berhubungan
kurang
pengendalian
situasi
kehidupan
keperawatan
n klien
selama 3x7 jam
diharapakam
2. Lakukan
2. Menjalin
masalah
interaksi
hubungan/komunikasi
Ketidakefektifan
secara
yang terapiutik
penyangkalan
intensif
teratasi dengan
kriteria hasil :
3. Ajarkan
1. Klien tidak
3. Agar dalam
pada klien
menyangkal
merencanakan/menyel
tentang
akan masalah
esaikan masalah dapat
pentingnya
yang terjadi
secara tepat
2. Klien mau
mengeluark
berterus terang
an
akan
permasalaha
permasalahann
n yang
ya
terjadi
3. Klien tidak
dengan jujur
berbohong
dan benar
4. Kolaborasi 4. Mempercepat
dengan
pemecahan masalah
petugas atau
klien
teman dekat
mengenai
permasalaha
n yang
dihadapi
klien
Resiko
ketidakefektifan
hubungan
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 3x7 jam
diharapakam
masalah resiko
ketidakefektifan
hubungan teratasi
dengan kriteria
hasil :
1. Kaji
1. Mengetahui
kemampua
hubungan klien
n klien
dengan
dalam
keluarga,teman,dan
membina
orang lain
hubungan
dengan
keluarga,
teman dan
orang lain
1. Residen
dapat
menjalin
hubungan
dengan baik
2. Hubungan
dengan
keluarga,
teman dan
orang lain
terjalin baik
2. Lakukan
2. Menambah
pendekata
kedekatan/hubungan
n
klien dengan orang
terapeutik
lain
3. Ajarkan
3. Menambah intraksi
kepada
klien dengan orang
klien
lain.
pentingnya
menjalin
hubungan
4. Kolaborasi
4. Agar klien tidak
dengan
mengalami
staf dan
gangguan dalam
teman
berhubunga
untuk
dengan orang
mengajak
lain.
interaksi
klien.
E. Implementasi
Waktu No Implementasi
Dx
13.00 1
1. Mengkaji
permasalahan
didalam keluarga
klien
Respon
DS
DO :
13.10
2. Menggali
permasalahan yang
terjadi
DS :
DO :
13.25
2 1.Mengkaji permasalahan
klien
Paraf
DS:
DO :
Klien mengatakan
bahwa dulu ia
mengonsumsi heksimer
dan minum minuman
keras
Klien di bawa ke
rehabilitasi karena
terjaring oleh dinsos
kedapatan memakai
obat-obatan terlarang
2. Mengamati kekuatan
seperti kemampuan
untuk menceritakan
kenyataan dan
mengenali sumber
tekanan
13.35
DS :
Klien mengatakan
bahwa agar pikirannya
tenang klien
mengkonsumsi obatobatan terlarang dan
minum minuman keras
DO :-
3. Berkolaborasi dengan
tim kesehatan lain
14.00
DS :
DO :
14.10
14.15
1. Mengkaji kebenaran
permasalahan klien
2. Melakukan interaksi
secara intensif
DS :
DO :
DS :
DO :
Perawat poli
mengatakan bahwa
klien agak susah untuk
diajak interaksi
Klien mengatakan
bahwa mau diajak
interaksi pada hari ini
14.20
1. Mengkaji
kemampuan
klien dalam
membina
hubungan
dengan, teman
dan orang lain
DS :
DO :
14.20
2. Mengajarkan
kepada klien
pentingnya
menjalin
hubungan
DS :
DO :
Klien mengatakan
bahwa hubungan
dengan staff BRSPP dan
teman-teman terjalin
baik
Hubungan klien dengan
karyawan BRSPP baik
Hubungan klien dengan
teman juga baik
Klien masih belum
percaya kepada
mahasiswa praktikan
Hari ke 2
Waktu No Implementasi
Dx
13.00 1
1. Melakukan
pemeriksaan
APGAR
KELUARGA
Respon
DS : DO :
13.10
13.25
2. Melakukan teknik
relaksasi
DS :
DO :
DS :
DO :
13.35
1.
Melakukan
interaksi secara
intensif
Para
f
DS :
Hasil APGAR
KELUARGA klien : 3
Klien mengalami
gangguan hubungan
dengan keluarga
klien mengatakan
mau diajarkan
klien terlihat
mendengarkan apa
yang diajarkan
klien mengatakan
mau diajarkan teknik
relaksasi
klien memperagakan
teknik relaksasi yang
diajarkan
klien mengatakan
bersedia untuk
bertemu dan
mengobrol
DO :
13.40
13.50
3. Berkolaborasi
dengan petugas
atau teman dekat
mengenai
permasalahan yang
dihadapi klien
DS :
perawat klinik
mengatakan belum
mengetahui
permasalahan yang
sebenarnya klien
DO : 14.00
14.15
1. Melakukan
pendekatan
terapeutik
DS : DO :
Klien mau diajak
bertemu dan mau
diajak ngobrol
2. Mengajarkan
kepada klien
pentingnya
menjalin hubungan
F. Evaluasi
Tgl/jam No
Dx
1
Evaluasi
S : Teman klien mengatakan bahwa klien takut
bertemu kakeknya saat dijenguk.
O : -Klien masih enggan berbicara mengenai
permasalahannya dengan keluarganya, terutama
kakeknya
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
S : Klien mengatakan bahwa belum betah di
Rehabilitasi
O : Klien terlihattidak betah, tetapi masih mau
mengikuti program terapi yang diberikan di
BRSPP
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
paraf
Evaluasi hari ke 2
Tgl/jam No
Dx
1
Evaluasi
S:O : Klien diam saja tidak mau menjawab
Klien bertambah tertutup
Klien tidak kooperatif
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
S
O
A
P
paraf