Professional Documents
Culture Documents
JUDUL PENELITIAN
NAMA MAHASISWA
: IMROATUL KHATIMAH
NIM
: 15.01.248
PEMBIMBING UTAMA
masyarakat
di
beberapa
daerah
di
Sulawesi
Utara
BAB III
METODE PENELITIAN
III.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian ini eksplorasi
berskala laboratorium.
III.2. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2016 Oktober 2016. Di
Laboratorium Biologi Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Makassar.
III.3. Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah : cawan porselen,
chamber, corong, gelas kimia 25 ml (pyrex), gelas ukur 10 ml (pyrex), labu
ukur 5 ml (pyrex), pipa kapiler, pipet tetes, pipet volume 1 ml (pyrex), lampu
Ultra Violet 254 dan 366 nm, lempeng kromatografi lapis tipis (KLT), lempeng
kromatografi lapis tipis preparative (KLTP), seperangkat alat kromatografi
kolom, Spektrofotometer infra merah (IR) (Shimadzu), Spektrofotometer UVVis (Shimadzu), timbangan analitik (Mettlet Toledo) dan timbangan kasar.
Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah : Sampel ekstrak
daun sesewanua, etanol, n-heksan, etil asetat, kloroform, FeCl3, serbuk
magnesium, silica gel 60 GF254, lempeng KLT, lempeng kromatografi lapis
tipis preparatif (KLTP).
daun
sesewanua
(Clerodendrum
squamatum
Vahl)
dibersihkan dari kotoran dengan cara dicuci dengan air bersih yang mengalir,
dipotong-potong kecil kemudian dikeringkan dengan cara dikeringkan di
lemari pengering dan diserbukan.
III.4.3. Pembuatan Simplisia dan Ekstrak
Sampel yang telah dikeringkan kemudian ditimbang, kemudian
dimasukan dalam bejana maserasi dan diekstraksi dengan pelarut etanol
96% secara maserasi selama 5 x 24 jam sambil sesekali diaduk kemudian
disaring. Ampas dari hasil ekstraksi, dimaserasi lagi selama 3 x 24 jam,
setelah itu filtrat yang diperoleh diuapkan dengan rotary evaporator pada
suhu 40-50oC hingga diperoleh ekstrak kental. Ekstrak kental yang diperoleh
kemudian ditimbang untuk menentukan rendemennya.
air, fase n-heksan, fase kloroform, dan fase n-butanol jenuh air) masing- masing
diuapkan sampai menjadi ekstrak.
III.4.6 Kromatografi Lapis Tipis Orientasi Eluen
Lempeng yang telah diberi garis diaktifkan dalam oven dengan suhu
115C selama 15 menit. Ekstrak dilarutkan ke dalam vial dengan pelarut yang
cocok dan selanjutnya ditotolkan pada lempeng yang sudah diaktifkan.
Dibuat eluen yang cocok dengan perbandingan yang sesuai dan
dimasukkan ke dalam chamber, tutup dan biarkan beberapa saat hingga
setelah jenuh masukkan lempeng dalam chamber biarkan terelusi sampai
batas elusi. Keluarkan, keringkan, amati pada sinar tampak, sinar UV 254 nm
dan UV 366 nm.
Berdasarkan hasil pengamatan dilihat eluen dan perbandingan yang
cocok atau yang sesuai memberikan pemisahan yang baik dibanding yang
lainnya untuk digunakan pada fraksinasi.
III.4.7 Fraksinasi Komponen Kimia Dengan Cromatography Colom
Seperangkat alat kromatografi kolom disiapkan, kemudian dimasukkan
ke dalam tabung kolom dimasukkan silica gel sebanyak 30 gram dengan
menggunakan metode basah (bubur silica gel) sambil diketuk-ketuk tabung
kolom hingga memadat dan kedalam tabung ditambahkan pelarut yang cocok
dengan perbandingan yang sesuai.
yang
cocok
dengan
perbandingan
yang
sesuai.
Jika
isolat
menunjukkan noda tunggal pada plat kromatografi maka isolat tersebut relatif
murni secara KLT (hanya mengandung satu macam senyawa).
III.4.10 Karakterisasi Isolat
Karakterisasi
isolat
murni
dilakukan
menggunakan
alat
DAFTAR PUSTAKA
Depkes R.I. 1995. Farmakope Indonesia, Edisi IV, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia :Jakarta.
Gandjar, I.G. dan Rohman, A. 2012, Analisis Obat secara Spektrofotometri
dan Kromatografi. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Harbone JB. 1996, Metode Fitokimia. Penerjemah : Padmawinata, K. dan
Soediro, I., Institut Teknologi Bandung : Bandung, 99.
Huliselan, Y.M., Runtuwene, M.R.J. dan Wewengkang, D.S. 2015, Aktivitas
Antioksidan Ekstrak Etanol, Etil Asetat dan n-Heksan Dari Daun
Sesewanua (Clerodendron squamatum Vahl.), Pharmacon Jurnal
Ilmu Farmasi Unsrat, 4:155-162.
Moot, C.L., Bodhi, O. dan Mongi, J. 2013. Uji Efek Antipiretik Infusa Daun
Sesewanua (Clerodendron squamatum Vahl.)Terhadap Kelinci Jantan
Yang Diinduksi Vaksin DTP HB, Pharmacon Jurnal Ilmu Farmasi
Unsrat, 2:58-60.
Robinson, T. 1995, Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Penerjemah :
Padmawinata, K., Institut Teknologi Bandung : Bandung, 191.
Stahl, E. 1985. Analisis Secara Kromatografi dan Mikroskopi. ITB, Bandung.
Lampiran 1.
Skema Kerja Isolasi Senyawa Flavonoid dari Ekstrak Etanol Daun
Sesewanua (Clerodendron squamatum Vahl.)
Daun Sesewanua
Maserasi dengan tanol 96 %
Residu
Filtrat
dipekatkan dengan rotari evaporator
KLTP
KLTP 2 DIMENSI
Karekterisasi
dianalisandengan spektrometer FTIR,
dianalisis dengan spektofotometer UV-VIs
Hasil analisis