Professional Documents
Culture Documents
Peradaban pulau
kreta disebut-sebut sebagai cikal-bakal peradaban Yunani yang muncul sekitar
tahun 3000-1400 SM. Letak pulau kreta sangat strategis, yakni di tengah-tengah
jalur pelayaran antara Mesir, Yunani, dan Mesopotamia. Keadaan alam yang
demikian mengakibatkan mayoritas penduduk pulau ini bermata pencaharian
sebagai pedagang dan melakukan kegiatan pelayaran. Selain itu, pulau Kreta juga
menjadi jembatan budaya antara Asia, Afrika, dan Eropa.
Orang-orang Kreta atau juga disebut orang-orang Minoa mengenal bentuk tulisan
Minos. Nama minos berasal dari nama seorang raja besar di pulau kreta yang
bernama Minos. Kebudayaan pulau kreta seringkali disebut sebagai kebudayaan
Minoa.
Orang-orang Kreta pandai membuat gelas, alat senjata, karya seni lukis Fresko, seni
porselin (gerabah), seni pahat, seni kerajinan logam, dan berbagai arca untuk
kegiatan keagamaan serta memproduksi pakaian. Masyarakat Minoa sudah
menunjukkan tingkat peradaban yang tinggi, menjalin hubungan ekonomi dengan
rakyat tetangga. Secara politis, wilayah kreta terbagi dalam komunitas-komunitas
kecil, merupakan negara-negara kota yang terkenal seperti Knossos, Phaistos,
Gortyna, dan Gournia.
Pada kota Knossus ditemukan reruntuhan istana Knossus yang berbentuk
Labyrinth (rumah siput). Labyrinth berasal dari kata labrys yang berarti mudah
tersesat. Bangunan istana didesain sedemikian rupa agar seseorang yang masuk
akan mudah tersesat karena susunan kamar-kamar, ruangan, dan lorongnya banyak
dan berliku-liku untuk menghalangi para penjahat yang masuk istana dan ingin
menjarah kekayaan istana.
Menurut para arkeolog, peradaban orang-orang kreta secara kronologis dibagi ke
dalam tiga periode, yaitu :
1. Minoa awal (3400-2100 sebelum Masehi) dimulai zaman Tembaga dan
beakhir pada penggunaan alat-alat dari zaman perunggu.