You are on page 1of 26

ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK MEDIKAL BEDAH

A. PENGKAJIAN
Tanggal
: Senin, 25 April 2016
Jam
: 11.00 WIB
1. Identitas klien
Nama
: Ny. M
Umur
: 83 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan
: SMP
Pekerjaan
: Ibu rumah tangga
Alamat
: ________________________________________________________
Tgl. masuk RS: senin,
No RM
: ________________________________________________________
Dx. Medis
: melena, gratitis perforasi
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama:
Pasien datang dengan keluahan BAB berdarah
b. Riwayat penyakit sekarang:
Pasien datang ke rumah sakit margono soekarjo, dari rujukan rumah sakit elisabet
dengan keluahan BAK berwarna hitam (melena) dan sudah dirawat selama tiga hari,
pasien sudah mendapat tranfusi 1 kolft. Pasien mengatakan anusnya terasa nyeri.
Sebelum BAB berdarah, pasien mengatakan sebelum ke rumah sakit Elisabeth diare
kurang lebih 2 hari.
c. Riwayat penyakit dahulu:
Pasien mengatakan mempunyai riwayat diabetes melitus dan hipertensi yang diderita
sudah lama.
d. Riwayat penyakit keluarga:
Pasien mengatakan tidak mengetahui orang tuanya mempunyai penyakit diabetes
melitus dan hipertensi atau tidak karena dahulu belum ada pemeriksaan gula darah,
namun pasien mengatakan ketiga saudaranya meninggal karene penyakit diabetes
melitus.
3. Pola Kesehatan Fungsional :
a. Pola persepsi kesehatan-manajemen kesehatan
Pasien mengatakan selalu rutin memperisiksakan kesehatannya rutin setiap bulan
guna kontrol gula darah , dan jika kondisi badannya sudah merasa tidak sehat, pasien
selalu pergi ke dokter untuk cek kesehatan.

b. Pola nutrisi-metabolik
Pasien mengatakan sebelum sakit selalu menjada pola makannya, menghindari
makanan yang manis-manis, berminyak dan selalu mengonsumsi buah pasien
mengatakan makan 3 kali sehari.
c. Pola eliminasi
Pasien mengatakan sebelum sakit, susah BAB, BAB bisa sampai 3 hari sekali, saat
BAB feses keras dan sering mengejan saat BAB. Sedangkan, BAK sering terutama
pada malam hari.
d. Pola aktivitas latihan
Pasien mengatakan sehari-hari hanya melakukan aktivitas ringan dirumah. Setelah
jatuh / terpeleset kurang lebih 1 bulan yang lalu aktifitas sehari-hari dibantu oleh
keluarganya. Dan setelah dirawat di rumah sakit karena BAB bredarah semua
aktivitas pemenuhan kebutuhan ADLs tergantung sepenuhnya pada orang lain.

Kemampuan perawatan diri


Makan / minum
Toileting
Berpakaian
Mobilitas di tempat tidur
Berpindah
Ambulasi / ROM

Keterangan: 0= mandiri; 1= dengan alat bantu; 2= dibantu orang lain; 3= dibantu


orang lain dan alat; 4= tergantung total

e. Pola istirahat tidur


Keluarga pasien mengatakan dapat tidur pada malam hari, namun sering terbangun.
Pada siang hari juga pasien tidur karena merasa tubuhnya lemas.
f. Pola persepsi kognitif

Keluarga pasien mengatakan penglihatandan pendengaran pasien sudah mengalami


penurunan, pasien juga mengalami kesulitan bicara sehingga tidak jelas. Pasien tidak
menggunakan alat bantu dengar ataupun kaca mata. Pasien mengatakan indra
perasanya terasa tidak enak sehingga malas untuk makan.
g. Pola persepsi diri-konsep diri
Pasien mengatakan sudah tidak aktiv dilingkungan sekitar tempat tinggal karena
keterbatasan fisik, dan sering merasa lelah untuk melakukan aktivitas. Pasien
mengatakan merasa bersyukur dengan apa yang dimiliki pada tubuhnya. Keluarga
pasien mengatakan setelah sakit dan dirawat di Rumah sakit nafsu makan pasien
berkurang, pasien sering menolak untuk makan, karena rasanya tidak enak.
h. Pola peran hubungan
Keluarga pasien mengatakan suami pasien sudah meninggal beberapa tahun yang lalu,
sekarang pasien tinggal dengan anak pertamanya dan cucu. Keluarga pasien
mengatakan ny. M merupakan orang yang sangat baik dan penyabar pada anakanaknya. Pasien mempunyai 4 seorang anak 2 perempuan dan 2 laki-laki.
i. Pola seksualitas reproduksi
Pasien berjenis kelamin perempuan. Keluarga pasien mengatakan pasien tidak
mempunyai riwayat KB, ataupun masalah organ reproduksi. Pasien sudah tidak
pernah melakukan hubungan suami istri sejak suaminya meninggal.
j. Pola koping-toleransi stres
Keluarga pasien mengatakan pasien sangat jarang sekali marah, pasien selalu
bersyukur dengan hidupnya dan tidak pernah mengeluh, karena keterbatasan dan usia
pasien semua keputusan diserahkan kepada anak pertamanya. Dan pasien hanya
menurut yang terbaik buat dirinya.
k. Pola nilai kepercayaan

Keluarga pasien mengatakan tidak mempunyai kepercayaan khusus atau


pantangangan yang berkaitan dengan kesehatannya. Pasien hanya menghindari
makanan yang mengandung tinggi kolesterol dan gula karena pasien mempunyai
masalah diabetes melitus. Pasien merupakan orang beragama islam, pasien selalu
menjalankan sholat 5 waktu, namun setelah sakit pasien kesulitan menjalankan solat

4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum: kesadaran cukup, GCS 15, tubuh mengalami kelemahan.
b. Tanda Vital:________________________________________________________
c. TB/BB:TB 160, BB tidak terkaji karena pasien bedrest
d. Kepala
Bentuk
: mesocephal
Rambut
: beruban, sedikit kotor dan mudah rontok
Wajah
: simetris,
Mata
:konjungtiva anemis, mata sering mengeluarkan air mata
Hidung
: simetris, tidak ada sekret
Mulut
: simetris, mukosa bibir kering dan pucat. Lidah berwarna keputihan
Telinga
: simetris, fungsi pendengaran berkurang
Leher
: tidak ada pembesaran kelenjar limpe ataupun tiroid.
e. Thorak (Paru dan Jantung)
Inspeksi
1) Bentuk dada:simetris
2) Ekspansi:tidak ada
3) Kecepatan pernapasan: 24 kali permenit
4) Retraksi interkosta: tidak ada
5) Suara batuk: tidak ada
Palpasi
1) Nyeri dada: tidak ada nyeri tekan
2) Kesimetrisan ekspansi: simetris
3) Taktil fremitus: tidak ada
Auskultasi
1) Suara paru: tidak ada suara tambahan (vesikuler)
2) Suara jantung si s2 reguler
f. Abdomen
Inspeksi:Abdomen terlihat isi abdomen kosong, dan lemah,
Auskultasi: bising usu semah 4 kali per menit

Palpasi: tidak ada nyeri tekan pada abdomen


Perkusi: suara
g. Ekstremitas
Pasien mengalami kelemahan pada esktermitas bawah kanan, kaki tidak bisa
digerakan dan sakit saat bergerak, terdapat mal union pada lutut kanan. Keluarga
pasien mengatakan sebelumnya pasien telah mengalami diskolaki sendi lulut
karena terpeleset di depan rumahnya. Dan kurang lebih 1 bulan menjalani
perawatan, namun belum selesai terapi pasien mengalami diare yang menyebabkan
terapinya dihentikan sementara waktu.
h. Kulit
Pada bagian pantat terdapat luka dekubitus, punggung berwarna kemerahan
i. Genetalia
Vagina terpasang kateter urine
Anus: terasa perih dan panas, BAB bercampur darah segar, dan terdapat gumpalangumpalan darah.dalam sehari pasien berganti popok 4 kali dan popok selalu terisi
penuh ileh darah.
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium (tanggal: senin, 25 April 2016)
No
1
2.

Parameter
Hemoglobin
limfosit
hematokrit
eritrosit
trombosit

Hitung jenis
Basofil
Eosinofil
Batang
Segmen
Limfosit
Monosit

Kimia klinik

Hasil
7.8
154380
24
2.9
216.000
83.2
27.3
32.8
15.6
9.7

Satuan
g/dl
u/l
%
10^6/uL
/UL
fL
pg/cell
%
%
%

Nilai Normal
11.7-15.5
3600-11000
35-47
3.8-5.2
150.000-440.0000
80-100
26-34
32-36
11.5-12.3
9.4-12.3

0.2
2.3
1.5
80.4
10.7
4.9

%
%
%
%
%
%

0-1
2-4
3-5
50-70
25-40
2-8

9.9
38.4

Detik
Detik

9.3-11.4
29.0-40.2

17
18
150
IMUNOLOGI
*metode rapid
b. EKG (

Non reaktif

u/l
u/l
mg/dl

15-37
30-65
74-106
Non reaktif

6. Terapi
Nama Obat
Infus RL 500ml
Omeprazole
Vitamin k
Cefriaxone
Novorapal
jika hb < 8,9 dl, maka
trensfusi

Sediaan
Ampul
Ampul

Dosis
20 tpm
2x 5ml
2x1ml
2x1 gr
3x 8

Jalur Masuk
Iv
Iv
Iv
Iv
Sc

Fungsi

B. ANALISA DATA
DATA
DS:
-

ETIOLOGI

MASALAH

Fisiologi : iritasi

Diare

Imobilisasi

Kerusakan intregitas kulit

Fisiologis : anemia

Keletihan

Pasien mengatakan diare dan terdapat


darah di feses sejak 2 hari yang lalu

Keluarga pasien mengatakan pasien BAB


sebanyak 4x sehari dengan jumlah satu
popok penuh tiap pergantian popok
DO:

Pasien terlihat lemas

Gangguan tidur (mata sayu, tampak


capek, sulit atau gerakan kacau,
menyeringai)
DS:

- Keluarga pasien mengatakan pasien hanya


tirah baring saja
- Pasien mengatakan nyeri dibagian pantat
DO:
- Pasien terlihat lemas
- Terdapat kemerahan di bagian pantat pasien
- Pasien terlihat tirah baring
DS:
- Pasien mengatakan merasa lemas
- Keluarga pasien mengatakan hanya tirah
baring
- Keluarga pasien mengatakan tidak dapat
melakukan aktivitas secara mandiri
DO:
- Konjungtiva anemis
- Hb 7,8 g/dl
-

Pasien terlihat lemas

- Pasien terlihat tirah baring


C. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Diare b.d fisiologi : iritasi
2. Kerusakan intregitas kulit b.d imobilisasi

3. Keletihan b.d fisiologi : anemia

D. RENCANA KEPERAWATAN
1.

2. Tujuan

3. Intervensi

4. Rasi
onal

1.

5. setelah dilakukan tindakan

21. Diare
Management
keperawatan 2x24 jam

Kelola pemeriksaan kultur sensitivitas


diharapkan diare teratasi dengan
feses

Evaluasi pengobatan yang berefek


indikator :
samping gastrointestinal
6. Bowl Elimination

Evaluasi jenis intake makanan

Monitor kulit sekitar perianal terhadap


7.
8.
9.
adanya iritasi dan ulserasi
Indikator
Awal
Tujuan

Ajarkan pada keluarga penggunaan obat


10.
15.
anti diare
1. Diare

Instruksikan pada pasien dan keluarga


2. Feses tidak ada
untuk mencatat warna, volume, frekuensi
11.
16.
dan konsistensi feses
darah dan

Ajarkan pada pasien tehnik pengurangan


mukus
stress jika perlu
12.
17.
3. Pola BAB
Kolaburasi jika tanda dan gejala diare
menetap

Monitor hasil Lab (elektrolit dan


13.
18.
leukosit)

Monitor turgor kulit, mukosa oral sebagai


indikator dehidrasi
14.
19.
Konsultasi dengan ahli gizi untuk diet
yang tepat
22.
20. Keterangan:
1.
2.
3.
4.
5.

24.

23.

Tidak ada
Sedikit
Sedang
Banyak
Sangat banyak
25. Tujuan

26.

Intervensi

27.

Rasi
onal

28.

29. Setelah dilakukan tindakan

59. Pressure
Management
keperawatan 2x24 jam

Anjurkan pasien untuk menggunakan


diharapkangangguan intregitas
pakaian yang longgar

Hindari kerutan pada tempat tidur


kulit teratasi dengan indikator :

Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih


dan kering
30. Tissue Integrity : Skin and
Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien)
setiap
dua jam sekali
Mucous Membranes

Monitor kulit akan adanya kemerahan

Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada


31.
derah yang tertekan

Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien


32.
33.
34.

Monitor status nutrisi pasien


Indikator
Tujuan

Memandikan pasien dengan sabun dan


1.
Integritas
36.
46.
air hangat

Kaji lingkungan dan peralatan yang


kulit (sensasi,
3
1
menyebabkan tekanan
elastisitas,
37.
47.

Observasi luka : lokasi, dimensi,


kedalaman
luka, karakteristik,warna cairan,
temperatur,
38.
48.
granulasi, jaringan nekrotik, tanda-tanda
hidrasi,
39.
49.
infeksi lokal, formasi traktus

Ajarkan pada keluarga tentang luka dan


pigmentasi)
40.
50.
perawatan luka
2.
luka/lesi
41.
51.

Kolaburasi ahli gizi pemberian diae


TKTP,
vitamin
pada kulit
42.
52.

Cegah kontaminasi feses dan urin


3.
Perfusi
3
1

Lakukan tehnik perawatan luka dengan


steril
jaringan
43.
53.

Berikan posisi yang mengurangi tekanan


35.44.
54.
pada luka
4
1
60.
45.55.

61.

56.
57.
58. Keterangan:
1.
2.
3.
4.
5.

Tidak ada
Sedikit
Sedang
Banyak
Sangat banyak

62.

63. Setelah dilakukan tindakan


keperawatan 2x24 jam keletihan
teratasi dengan indikator :
64.
65.
66.
67. Energy
68.
contervation
contervation
gy
ervat
71. Indik
ion

72.

ator
alisa
verb
sika
ngka
peni
ta
dan
gi
sa
baik
lebih
Menj
elask
guna
untu
iahan
gatas
Kece
nurun
masa
Gluk
dara
osa
huat
litas
Kwa
hidu
tIntras
hat
stra
pM
cuku
em
hank
perta
an
uan
amp
konse
ntras
alisa
verb
sika
ngka
peni
ta
dan
gi
sa
baik
lebih
Menj
elask
guna
energi
untu
mengata
kelelaha
nsi
masa
menurun
osa
Gluk
hKece
dara
adekuat
litas
Kwa
hidu
meningk
Istra
cuku
hat
pat
Mem
hank
perta
an
kemamp
uan
untuk
berkonse

Awal
114.

1. Nilai HB
2. Istirahat
3. Memverbalisasikan
peningkatan energi dan
merasa lebih baik

120.
1.
2.
3.
4.
5.

Tidak ada
Sedikit
Sedang
Banyak
Sangat banyak
121.

115.
116.
Keterangan:

management
observasi
adanya
san
klien
melakukan
126.
aktivitas
anak
untuk
terhadap
asan
adanya
faktor
ngkapkan
dan
nutrisi
energi
yang
136.menyebabkan
adekuat
akan
pasien
kelelahan
fisik
emosi
secara
respon
skuler
aktivitas
monitor
pola
tidur
dan
146.
tidur/istirahat
pasien
pasien
dan
perubahan
sebabkan
a,berhubunga
ktivitas
sesuai
dengan
an
tingkatkan
tirah
baring
pembatasan
(tingkatkan
istirahat
)sehari
dengan
untuk
atkan
asupan
yang
ikonsultasi
tingg
166.
Energy
management
observasi adanya
pembatasan klien dalam melakukan
167.
aktivitas
dorong anak untuk mengungkapkan
perasaan terhadapketerbatasan
kaji adanya faktor yang menyebabkan
kelelahan
monitor nutrisi dan sumber energi
yang adekuat
monitor pasien akan adanya kelelahan
fisik dan emosi secara berlebihan
monitor respon kardiovaskuler
terhadap aktivitas
monitor pola tidur dan lamanya
tidur/istirahat
168.
pasien
dukung pasien dan keluarga untuk
mengungkapkan
perasaan,berhubungan dengan
perubahan hidup yang sebabkan
keletihan
bantu aktivitas sehari hari sesuai
dengan kebutuhan
tingkatkan tirah baring dan
pembatasan aktivitas(tingkatkan
periode istirahat )
konsultasi dengan ahli gizi untuk
meningkatkan asupan makanan yang

170.


169.

171.

berenergi tinggi
kolaborasi transfusi darah untuk
meningkatkan HB

E. IMPLEMENTASI
172.
173.

174.

No. Dx
177.
178. -

Implementasi

Mengkaji keluhan utama pasien

175.
198.

mengatakan diare disertai dengan

180.

darah segar
199.

200.

Mengkaji intake dan output cairan

201.
202.

185.

S: - Keluarga

ganti pampers sebanyak 4x dan


semuanya penu dengan darah

186.

188.

- HB : 7,8 g/dl

pasien mengatakan sudah melakukan

Melakukan injeksi melalui iv


Memotivasi pasien untuk miring kanan
Motivasi pasien untuk miring kiri

187.

- konjungtiva

anemis

183.
184.

O: - Pasien

terlihat lemas

182.

S: - Pasien

179.

181.

Respon

600cc
-

Keluarga mengatakan pasien hanya


makan sedikit dan nafsu makannya

176.
214.

berkurang

189.
-

203.

Memotivasi pasien untuk makan sedikit tapi sering

penuh dengan darah dan feses

190.
191.
192.
-

Mengukur tanda tanda vital


Memberikan salep untuk luka untuk mengurangi
kemerahan
Melakukan transfusi 1 kolf 20 tpm
Mengganti infus Nacl 20 tpm
193.
194.
195.
196.
197.

O: - Pampers

Pasien terlihat kooperatif

204.

S: - Pasien

mengatakan akan melakukan intruksi


yang sudah diberikan
205.

O: - Pasien

terlihat memperhatikan instruksi yang


diberikan
206.

S: - Pasien

mengatakan akan mnelakukan demi


kesehatannya
207.

O: - Pasien

terlihat mendengarkan instruksi yang


diberikan
208.

TD :130/90

mmHG, N:89x/menit, R: 24x/menit

209.

S: - Pasien

mengatakan merasa nyaman setelah


diberikan salep
210.

- Pasien

terlihat
kooperatif
211.
212.
213.

215.
216.
No. Dx

217.

Implementasi

218.

Respon

219.

220.

221. -

229.

Mengkaji BAB pasien


222.

pasien mengatakan darah sudah mulai

223.

hilang di feses namun masih terdapat


darah segar hanya sedikit

224.
-

230.

Mengkaji intake dan output cairan

231.

226.

228.

S: - Pasien

mengatakan minum banyak tetapi

227.
Melakukan injeksi melalui iv
Memotivasi pasien untuk miring kanan
Motivasi pasien untuk miring kiri
Memotivasi pasien untuk makan sedikit tapi sering
Mengukur tanda tanda vital

O: - HB pasien

8,0 mg/dl

225.

S : - Keluarga

makan masih sedikit


-

Keluarga pasien mengatakan urine


yang keluar banyak
Pasien terlihat kooperatif

232.

F. EVALUASI
233.

234.

237.

238.

235.

Evaluasi (SOAP)

260.

S : pasien mengatakan masih mengalami diare

261.

O : pasien terlihat lemas, pempers penuh BAB, BAB bercampur darah

239.

konsistensi cair

240.
241.

262.

A : masalah belum teratasi

263.

Bowl Elimination

242.

264.

265.

266.

267.

243.

Indikator

Awal
268.

Tujuan
272.

Sekarang
276.

269.

273.

277.

270.

274.

278.

271.

275.

279.

1. Diare
244.
2. Feses tidak ada
245.darah dan mukus
3. Pola BAB
246.
247.

248.

280.

249.

281.

250.

282.

P : lanjutkan intervensi

S : Pasien mengatakan nyeri di bagian pantat

236.
401.

251.

283.

O :terdapat kemerahan di bagian pantat

252.

284.

A : masalah belum teratasi

253.
254.
1.

Integritas kulit

285.

286.

287.

288.

Indikator
290.

Awal
300.

Tujuan
311.

Sekarang

255. (sensasi,
256. elastisitas,
257.

301.

312.

temperatur,

292.

302.

313.

hidrasi,

293.

303.

314.

294.

304.

315.

295.

305.

316.

296.

306.

317.

luka/lesi
pada kulit

3.

291.

258. pigmentasi)
2.
259.

Perfusi
jaringan

297.

307.

318.

289.
298.

308.

319.

1
299.
309.
310.

320.

321.

P : lanjutkan intervensi

322.
323.

S : Pasien mengatakan lemas

324.

O :pasien terlihat tirah baring

325.

A : masalah belum teratasi

Energ
conter
va
ny
tio
328.

329.

330.

331.

Indikat

Awal

Tujuan

sekara

or
er
lis
asi
nMemv
ni
pe
ng
ta
da
merasa
hba
bi
ik
ele
M
as
ka
pengg
aa
njel
energi
un
kjel
menga
itu
tas
kelela
ha
ce
Ke
m
sna
menur
uk
Gl
ada
os

han
adekua
w
K
lit
du
hi
menin
gk
at
ra
tcu
ku
eIst
M
ha
nk
kema
prta
m
an
untuk

berkon
se
as
ntr
Memv
ba
er
asi
lis
nuntuk
pe
ng
ni
ta
da
merasa
bi
hik
M
ele
ka
pengg
energi
kaa
menga
itu
kelela
ha
ntas
Ke
m
ce
an
menur
os
uk
ada
hun
ra
adekua
tGl
w
lit

hi
as
pK
du
menin
atsnueuea
gk
ku
cu
M
eIst
rta
nk
ha
kema
m
an
berkon
ntr
se

372.

375.

378.

373.

376.

379.

374.

377.

380.

1. Nilai HB
2. Istirahat
3. Memverbalisasikan
peningkatan energi dan
merasa lebih baik

381.

382.
383.
384.
385.
386.
387.
388.
389.

P : lanjutkan intervensi

390.
391.
392.
393.
394.
395.
396.
397.
398.
399.
400.

402.

403.

405.
404.

Evaluasi (SOAP)

406.

407.

408.

S : pasien mengatakan sudah tidak diare lagi,dan tidak ada darah di

dalam feses
409.

O :konsistensi feses lunak hanya 1x sehari

410.

A :masalah teratasi

411.

Bowl Elimination

412.

413.

414.

415.

Indikator

Awal
416.

Tujuan
421.

Sekarang
426.

417.

422.

427.

418.

423.

428.

419.

424.

429.

420.

425.

430.

1. Diare
2. Feses tidak ada
darah

dan

mukus
3. Pola BAB

431.

P : hentikan intervensi

432.
433.

S : pasien mengatakan nyeri di bagian pantat

434.

O : terdapat kemerahan di bagian pantat

532.

435.

Integritas

1.

436.

437.

438.

439.

Indik

Awal

Tujuan

Sekarang

441.

kulit (sensasi,

449.
3

458.
1

elastisitas,

442.

450.

459.

temperatur,

443.

451.

460.

hidrasi,

444.

452.

461.

pigmentasi)

445.

453.

462.

446.

454.

463.

447.

455.

464.

luka/lesi pada

2.

kulit
3.

A : masalah belum teratasi

Perfusi
jaringan

3
448.
440.

1
456.

3
465.

4
457.

466.

467.

P : lanjutkan intervensi

468.
469.

S : pasien mengatakan sudah tidak begitu lemas

470.

O :Hb pasien 9,3 g/dl, pasien terlihat lebih segar

471.

A : masalah teratasi sebagian

Energ
conter
va
ny
tio
474.

475.

476.

477.

Indikat

Awal

Tujuan

sekara

or
er
lis
asi
nMemv
ni
pe
ng
ta
da
merasa
hba
bi
ik
ele
M
as
ka
pengg
aa
njel
energi
un
kjel
menga
itu
tas
kelela
ha
ce
Ke
m
sna
menur
uk
Gl
ada
os

han
adekua
w
K
lit
du
hi
menin
gk
at
ra
tcu
ku
eIst
M
ha
nk
kema
prta
m
an
untuk

berkon
se
as
ntr
Memv
ba
er
asi
lis
nuntuk
pe
ng
ni
ta
da
merasa
bi
hik
M
ele
ka
pengg
energi
kaa
menga
itu
kelela
ha
ntas
Ke
m
ce
an
menur
os
uk
ada
hun
ra
adekua
tGl
w
lit

hi
as
pK
du
menin
atsnueuea
gk
ku
cu
M
eIst
rta
nk
ha
kema
m
an
berkon
ntr
se

518.

521.

524.

519.

522.

525.

520.

523.

526.

1. Nilai HB
2. Istirahat
Memverbalisasikan
peningkatan energi dan
merasa lebih baik

527.

528.
529.
530.
531.

533.

P : lanjutkan intervensi

You might also like