Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
dr. Ramadhan Tiara Timur
Puskesmas Pringsurat
Periode Oktober 2014-Januari 2015
Internsip Dokter Indonesia Kabupaten Temanggung
Periode Juni 2014-Mei 2015
Halaman Pengesahan
Laporan Usaha Kesehatan Masyarakat
Laporan F7. Mini Project
Topik :
Penjaringan Pemeriksaan Deteksi Dini Kanker Serviks
Dengan Metode Pap Smear
Dokter Internsip,
Januari 2015
Mengetahui,
Dokter Pendamping
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kanker serviks merupakan kanker tersering kedua yang dialami oleh
perempuan di dunia dan bahkan menempati urutan pertama di negara-negara
berkembang (Well M. et al, 2001). Pada tahun 2002 prevalensi kasus kanker
seviks di dunia telah mencapai angka 1,4 juta dengan 493.000 kasus baru dan
273.000 kasus kematian (Sankaranarayanan R., 2006). Di Indonesia sendiri,
menurut data 11 Pusat Patologi Anatomi tahun 2005, kanker serviks menjadi
penyebab nomor satu keganasan yang paling banyak menyerang wanita usia
45-54 tahun (Dirjen Yandik Depkes RI, 2002). Insiden kanker serviks di
Indonesia sesungguhnya masih belum diketahui dengan pasti, akan tetapi
Departemen Kesehatan RI memperkirakan insidensi kanker serviks 80-100 per
100.000 penduduk.
Penelitian telah banyak dilakukan untuk menentukan penyebab dari
kanker serviks. Sejauh ini, Human Papilloma Virus tipe 16 dan 18 diduga kuat
sebagai etiologi utama melalui mekanisme mutasi gen yang diakibatkannya.
Badan Riset Kanker Internasional (The International Agency for Research on
Cancer IARC) menyimpulkan bahwa HPV telah terbukti berhubungan
dengan lebih dari 95% kasus kanker serviks. Selain kanker serviks, virus ini
juga menyebabkan masalah lain seperti cervical dysplasia (pertumbuhan sel
serviks abnormal), kanker vulva dan sebagainya. Faktor risiko yang diketahui
antara lain multiparitas, berganti-ganti pasangan seksual, kemampuan imunitas
tubuh, usia pertama saat berhubungan seksual, pengaruh kontrasepsi oral,
rokok, riwayat sosial ekonomi, dan riwayat keganasan kanker serviks pada
keluarga (Maucort-Boulch D et al., 2008).
Kanker serviks dinilai menjadi masalah besar dalam pelayanan kesehatan
di Indonesia. Kebanyakan pasien datang dalam kondisi stadium lanjut. Hal
tersebut diperkirakan akibat program deteksi dini yang masih kurang terutama
di negara berkembang seperti Indonesia. Di negara maju, diprediksikan
Akan tetapi
merasa malu dan enggan untuk mengikuti prosedur pemeriksaan pap smear
karena dianggap tabu.
Sebagai
upaya
pemecahan
terkait
masalah
tersebut,
maka
C. Tujuan
a) Tujuan Umum
Meningkatkan angka
b) Tujuan Khusus
1. Meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan kesadaran masyarakat
di wilayah kerja Puskesmas Pringsurat khusunya Desa Kupen
mengenai kanker serviks.
2. Meningkatkan keberhasilan program deteksi dini kanker serviks di
wilayah kerja Puskesmas Pringsurat terutama yang berasal dari Desa
Kupen.
D. Manfaat
1. Manfaat Bagi Masyarakat
a. Meningkatkan pengetahuan mengenai penyebab, faktor risiko, gejala,
pencegahan, bahaya, dan deteksi dini kanker serviks. .
b. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya melakukan deteksi dini
kanker serviks.
c. Membantu masyarakat dalam upaya menurunkan angka kesakitan dan
kematian yang ditimbulkan oleh kanker serviks.
2. Manfaat Bagi Puskesmas
a. Membantu bidang KIA Puskesmas Selogiri dalam melaksanakan pap
smear sebagai upaya deteksi dini kanker serviks di wilayah kerja
Puskesmas Selogiri.
b. Membantu Puskesmas Selogiri segera mengambil tindakan untuk
merujuk ke pusat pelayanan kesehatan lebih lanjut apabila ditemukan
masyarakat yang ternyata hasil pap smear mengarah ke kanker serviks.
3. Manfaat Bagi Pemerintah
a. Membantu pemerintah dalam melaksanakan program pengendalian
penyakit kanker serviks di Indonesia.
b. Membantu pemerintah dalam upaya menurunkan beban pembiayaan
pengobatan akibat tingginya angka kesakitan dan angka kematian
akibat kanker serviks stadium lanjut di Indonesia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
terbentuk suatu massa jaringan yang disebut tumor yang bisa bersifat jinak atau
ganas. Jika tumor tersebut ganas, maka keadaannya disebut kanker serviks.
Penyebab terjadinya kelainan pada sel-sel serviks tidak diketahui secara pasti,
tetapi terdapat beberapa faktor resiko yang berpengaruh terhadap terjadinya
kanker serviks antara lain:
1. HPV (Human Papilloma Virus)
HPV adalah virus penyebab kutil genitalis (kondiloma akuminata) yang
ditularkan melalui hubungan seksual. Varian yang sangat berbahaya
adalah HPV tipe 16, 18, 45 dan 56.
2. Merokok
Tembakau merusak sistem kekebalan dan mempengaruhi kemampuan
tubuh untuk melawan infeksi HPV pada serviks.
3. Hubungan seksual pertama dilakukan pada usia dini
4. Berganti-ganti pasangan seksual
5. Gangguan sistem kekebalan
6. Pemakaian pil KB
7. Infeksi herpes genitalis atau infeksi klamidia menahun
8. Golongan ekonomi lemah (karena tidak mampu melakukan Pap smear
secara rutin)
(Sulaini, 2006)
C. Gejala
Perubahan prekanker pada serviks biasanya tidak menimbulkan gejala
dan perubahan ini tidak terdeteksi kecuali jika wanita tersebut menjalani
pemeriksaan panggul dan Pap smear.
Gejala biasanya baru muncul ketika sel serviks yang abnormal berubah
menjadi keganasan dan menyusup ke jaringan di sekitarnya. Pada saat ini akan
timbul gejala berikut:
1. Perdarahan vagina yang abnormal, terutama diantara 2 menstruasi,
setelah melakukan hubungan seksual dan setelah menopause
2. Menstruasi abnormal (lebih lama dan lebih banyak)
3. Keputihan yang menetap, dengan kankeriran yang encer, berwarna pink,
coklat, mengandung darah atau hitam serta berbau busuk.
Gejala dari kanker serviks stadium lanjut:
1.
2.
3.
4.
(Greer, 2002)
D. Stadium Kanker Serviks
Staging karsinoma seviks merunut pada sistem klasifikasi dari FIGO
(Federation of Gyenaecologic and Obstetrics) tahun 2000 dilihat berdasarkan
lokasi tumor primer, ukuran besar tumor, dan adanya penyebaran keganasan.
Staging ini dibuat untuk mempermudah perenkankernaan terapi yang efektif dan
optimal bagi pasien dan memperkirakan prognosis pasien (Damjanov, 2007).
E. Pemeriksaan penujang
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan berikut:
1. Pap smear
Pap smear dapat mendeteksi sampai 90% kasus kanker serviks secara
akurat dan dengan biaya yang tidak terlalu mahal. Akibatnya angka
kematian akibat kanker servikspun menurun sampai lebih dari 50%.
Setiap wanita yang telah aktif secara seksual atau usianya telah mencapai
18 tahun, sebaiknya menjalani Pap smear secara teratur yaitu 1
Penatalaksanaan
Ia
Ib,IIa
IIb,III,IV :
Histerektomi transvaginal
IVa, IVb :
G. Prognosis
Karsinoma serviks yang tidak diobati atau tidak memberikan respons
terhadap pengobatan 95% akan mengalami kematian dalam dua tahun setelah
timbul gejala. Pasien yang mengalami histerektomi dan memiliki risiko tinggi
terjadinya rekurensi harus terus diawasi karena lewat deteksi dini dapat diobati
dengan radioterapi. Setelah histerektomi radikal terjadi 80% rekurensi dalam dua
tahun (Chamim, 2006)..
BAB III
RENCANA PELAKSANAAN MINI PROJECT
A. Sasaran Kegiatan
Kegiatan penyuluhan kanker serviks dan pemeriksaan Pap Smear gratis
ini ditujukan bagi warga wanita Desa Kupen khususnya wanita usia subur
(WUS).
B. Bentuk Kegiatan
Kegiatan ini menggunakan metode publikasi dan promosi pemeriksaan
Pap Smear gratis yang ditujukan kepada pemilik kartu Askes, Jamkesmas dan
BPJS Kesehatan di Kecamatan Pringsurat khususnya Desa Kupen. Publikasi dan
promosi dilakukan secara aktif di berbagai kesempatan saat berjumpa dengan
target yang memenuhi persyaratan, baik secara personal di puskesmas, polindes,
pertemuan kader dan posyandu dengan pemberian selebaran dan metode
ceramah. Setelah data calon peserta memenuhi kuota maka peserta tersebut akan
dikumpulkan pada satu waktu tertentu untuk kemudian dilakukan pengambilan
sampel di Puskesmas Pringsurat.
C. Pelaksanaan Kegiatan
Terdapat tiga tahap kegiatan yang perlu dilakukan dalam project ini,
yaitu:
1. Penyuluhan dan pembagian leaflet kepada warga masyarakat
Tanggal
Waktu
Tempat
Peserta
Materi
: 7 November 2014
Waktu
Tempat
Peserta
Materi
: Pendataan peserta
: 11 November 2014
Waktu
Tempat
: Puskesmas Pringsurat
Materi
BAB IV
RENCANA HASIL MINI PROJECT
A.
Data Geografi
1.
Data Wilayah
Desa Kupen termasuk dalam wilayah Kecamatan Pringsurat Kabupaten
Temanggung. Adapun batas wilayah Desa Kupen adalah sebagai
berikut:
Utara
Selatan
: Kabupaten Magelang
Timur
Barat
: Kecamatan Kranggan
2.
Luas Wilayah
Luas wilayah Desa Kupen adalah 415 km2.
3.
Pembagian Wilayah
Wilayah Desa Kupen terbagi dalam 8 (delapan) dusun dan 8 (delapan)
posyandu. Dusun tersebut antara lain Dusun Karang Lo, Paingan,
Tepungsari,
Kliwonan,
Tegalsari,
Kauman,
Tegalwungu,
dan
Gunungkekep.
4.
Keadaan Alam
Keadaan Desa Kupen Kabupaten Temanggung sebagian besar berupa
tanah pertanian dan industri.
Luas sawah : 103 Ha
Pengairan teknis: 100 Ha
Lahan bukan sawah
Bangunan/pekarangan: 182 Ha
Ladang/tegalan
: 70 Ha
Hutan rakyat
: 36 Ha
Perkebunan negara/rakyat: 11 Ha
Lain-lain
: 9 Ha
B.
Data Demografi
1.
Jumlah Penduduk
2.
Laki-Laki
446
Jumlah Penduduk
Perempuan
430
Total
876
Paingan
236
235
471
3.
Tepungsari
223
223
446
4.
Kliwonan
436
417
853
5.
Tegalsari
143
150
293
6.
Kauman
113
96
209
7.
Tegalwungu
430
502
932
8.
Gunungkekep
472
418
890
No.
Desa
1.
Karang Lo
2.
Mata Pencaharian
No.
Mata Pencaharian
1. Petani tanaman pangan
2. Peternak
Jumlah Penduduk
2.093
2
3. Petani perkebunan
190
4. Industri pengolahan
500
5. Bangunan
6. Perdagangan
79
7. Pengangkutan
59
90
Total
C.
Jumlah Penduduk
42
2. Tamat akademi
65
3. Tamat SLTA/sederajat
495
4. Tamat SLTP/sederajat
537
5. Tamat SD/sederajat
2386
6. Belum/tidak sekolah
1342
Total
D.
4188
4867
E.
Profil Puskesmas
1.
Visi Puskesmas
Menuju Masyarakat Pringsurat Sehat Jasmani Rohani 2015.
2.
Misi Puskesmas
Memberikan pelayanan kesehatan prima yang berfokus pada kepuasan
pelanggan.
F.
Pre-intervensi :
Banyak warga yang masih belum memiliki kesadaran dan pengetahuan
tentang tingginya prevalensi dan bahaya kanker serviks serta pentingnya
deteksi dini secara berkala dengan menggunakan pap smear.
Pasca-intervensi :
Setelah dilakukan intervensi, diharapkan kesadaran serta pengetahuan tentang
pentingnya pemeriksaan pap smear secara berkala 3 tahun sekali. Dengan
demikian, diharapkan dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas
penyakit kanker serviks
BAB V
DISKUSI
Kanker leher rahim atau disebut juga kanker serviks adalah sejenis
kanker yang 99,7% disebabkan oleh human papilloma virus (HPV) onkogenik,
yang menyerang leher rahim. Di Indonesia, hanya sekitar 5 persen yang
melakukan screening kanker serviks, dan 76,6 persen pasien ketika terdeteksi
sudah memasuki stadium lanjut (IIIB ke atas), karena kanker serviks biasanya
tanpa gejala apapun pada stadium awalnya.
Mulai awal bulan puasa tahun 2014 atau sekitar bulan Juli, program
pemeriksaan screening Pap Smear gratis untuk peserta Askes, Jamkesmas dan
BPJS mulai digalakkan secara nasional. Dengan diadakannya program tersebut,
diharapkan dapat meningkatkan minat dan partisipasi masyarakat untuk
memeriksakan kesehatannya, terutama terhadap penyakit kanker serviks.
Pembuatan program deteksi dini kanker serviks ini pada prinsipnya
menguntungkan kedua belah pihak baik, peserta BPJS ataupun institusi BPJS
Kesehatan itu sendiri. Karena dengan adanya deteksi dini ini, peserta yang telah
terdeteksi ada bakal sel kanker segera bisa dilakukan penanganan yang mana hal
ini akan memberikan prognosis yang lebih baik. Sedangkan bagi BPJS
Kesehatan, dengan deteksi dini maka penangan awal biasanya tidak terlalu
invasive dan banyak biaya, sehingga hal ini bisa menghemat pengeluaran BPJS
Kesehatan untuk menanggung klaim perawatan pasien kanker serviks yang telah
stadium lanjut.
ditanyakan pada petugas kesehatan sehingga pasien tahu apa interpretasi dari
hasil pemeriksaan itu dan apa langkah berikutnya yang harus diambil.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Semakin dini kanker serviks terdeteksi, akan semakin besar angka
harapan hidup penderita
2. Pap smear merupakan salah satu cara deteksi dini kanker serviks yang
sederhana dan mudah dilakukan
3. Pemeriksaan pap smear dianjurkan dilakukan secara berkala setiap 3
tahun sekali walaupun tidak memiliki resiko terkena kanker serviks
4. Pelaksanaan mini project perlu melibatkan berbagai pihak untuk
memperoleh hasil yang optimal
B. Saran
1. Perlunya
sosialisasi
yang
lebih
mendalam,
berkala
dan
masyarakat,
terutama
dalam
kegiatan
yang
DAFTAR PUSTAKA
Chamim. Buku Acuan Nasional Onkologi Ginekologi. In: M Farid Aziz, Adrijojo,
Abdul Bari Saifuddin, editors. Penentuan stadium klinik dan pembedahan
kanker ginekologi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo,
2006. p. 173-181.
Damjanov Ivan. Cancer Grading Manual. Springer Science and Bussines, 2007
Dirjen Yandik Depkes RI, Badan Registrasi Kanker Perhimpunan Dokter Spesialis
Patologi Indonesia, Yayasan Kanker Indonesia. Kanker di Indonesia tahun
2002: data histopatologik. Jakarta, 2002.
Edianto Deri. Buku Acuan Nasional Onkologi Ginekologi. In: Aziz M Farid,
Adrijojo, Saifuddin Abdul Bari, editors. Kanker Serviks. Jakarta: Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2006. p. 442-455.
Greer B E, Koh W J. Diagnosis and treatment of cervical carcinomas. American
College of Obstetricians and Gynecologists 2002; 99(5): 855866.
Siregar Budiningsih. Buku Acuan Nasional Onkologi Ginekologi. In: Aziz M
Farid, Adrijojo, Saifuddin Abdul Bari, editors. Pemeriksaan histopatologi
dalam penanganan kanker ginekologi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo, 2006. p. 253-273.
Sulaini Pelsi. Buku Acuan Nasional Onkologi Ginekologi. In: Aziz M Farid,
Adrijojo, Saifuddin Abdul Bari, editors. Biopsi. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2006. p. 239-252.
Pemerintah
Kabupaten
Temanggung.
2008.
Desa
Kupen.
www.temanggungkab.go.id/profil.php?mnid=211
World Health Organization. Cervical cancer screening in developing countries:
report of a WHO consultation. WHO Press 2002.
World Health Organization. World Cancer Report 2008. WHO Press, 2008.