You are on page 1of 2

akarta, Salah satu penyakit

yang sering dialami bayi adalah diare. Tapi pada bayi yang diberikan ASI eksklusif, maka
diare yang terjadi adalah normal dan tak perlu dihentikan pemberian ASInya.
Air susu ibu (ASI) mengandung jumlah laktosa yang tinggi, dan laktosa ini merupakan
komponen penting bagi otak anak. Terkadang laktosa ini bisa menyebabkan bayi
mengalami diare.
"Laktosa yang tinggi pada bayi yang baru lahir bisa menyebabkan diare, tapi kondisi ini
merupakan suatu hal yang normal atau fisiologis sehingga tidak perlu menghentikan
pemberian ASI," ujar dr IGAN Pratiwi selaku Ketua Satgas ASI IDAI (Ikatan Dokter
Anak Indonesia) dalam acara lokakarya 'Pandangan dan Peran Organisasi Agama dalam
Memasyarakatkan ASI' di Hotel Park Lane, Jakarta, Selasa (21/12/2010).
Dokter yang akrab disapa Tiwi ini menuturkan hal tersebut karena pada bayi yang baru
lahir pembentukan enzim lipase yang berfungsi memecah laktosa belum sempurna,
sehingga menyebabkan bayi diare, dan lipase akan berfungsi optimal saat berusia 4-6
bulan. Kondisi ini biasanya terjadi pada usia bayi 1-2 bulan dan tidak menyebabkan berat
badannya turun.
"Jika diare disebabkan oleh fisiologis, maka berat badannya tidak akan turun. Jadi selama
berat badannya tidak berkurang, tidak perlu menghentikan pemberian ASI dan normalnya
bayi bisa buang air besar sebanyak 10-15 kali sehari," ungkap dokter yang berpraktik di
RS Bunda Jakarta.
Hal ini pula yang membedakan air susu ibu dengan susu lainnya. Pada ASI, jumlah yang
paling banyak adalah laktosa yang penting untuk perkembangan otaknya, pada susu sapi
jumlah terbanyaknya adalah protein karena bayi sapi membutuhkan protein untuk gerak
ototnya dan pada tikus juga banyak mengandung protein agar bisa berjalan cepat.
Selain itu anak yang diberikan ASI umumnya memiliki feses yang asam, hal ini untuk
menciptakan lingkungan yang asam sehingga kuman tidak bisa tumbuh karenanya proses
menyusui tidak perlu dihentikan.
Sedangkan pada anak yang diberikan susu formula cenderung mengalami susah untuk
buang air besar, karena mengandung kadar zat besi tinggi yang tidak bisa dicerna oleh
tubuh. Dan jika kandungannya tidak cocok akan membuat bayi mengalami diare yang
umumnya menyebabkan penurunan berat badan.
"Jika ibu sedang flu, cukup gunakan masker dan terus menyusui seperti biasa karena ini
akan sama seperti memberikan vaksinasi atau kekebalan terhadap influenza pada bayi,"
imbuhnya.
dr Tiwi menuturkan ibu harus memiliki bekal ilmu dan pengetahuan yang kuat tentang
menyusui sebelum kelahiran, karena kalau tidak dibekali dengan kuat ia akan menjadi

khawatir sehingga mempengaruhi produksi ASI atau justru menjadi tidak keluar. Hal ini
karena banyak hormon yang mempengaruhi produksi ASI.

You might also like