You are on page 1of 1

LBHK: Keluarga Siti Julaeha akan

Ajukan Euthanasia
SABTU, 19 FEBRUARI 2005 | 18:21 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Lembaga Bantuan Hukum Kesehatan (LBHK) menyatakan akan mengajukan
permohonan euthanasia atas diri Siti Julaeha kepada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin depan
(21/2). Hal ini dilakukan atas permintaan keluarga besar Siti Julaeha sendiri.
"Tadi malam keluarga besar Siti Julaeha mendatangi kantor LBHK, meminta kami membantu mengajukan
permohonan itu," ujar Iskandar Sitorus, Ketua Pendiri LBHK kepada Tempo, Sabtu (19/2). Yang datang
ke LBHK adalah orang tua, suami, dua kakak dan seorang adik Siti Julaeha, pada sekitar pukul 20.00 wib
kemarin, Jumat (18/2).
Siti Julaeha, menurut Sitorus, merupakan korban dugaan malpraktik yang dalam sebuah operasi
kandungan yang dilakukan di rumah sakit di Jakarta Timur, pada 6 November 2004. Menurut Sitorus,
operasi tersebut dilakukan atas dasar diagnosa dokter yang menyatakan kepada keluarga, bahwa Siti
hamil di luar kandungan. "Siti tidak pernah bangun lagi usai operasi tersebut," ujar Sitorus lagi.
Menurutnya, keadaan ini terjadi, karena pada saat operasi berlangsung, oksigen sempat tidak mengalir
ke pusat saraf otak selama 20 menit. "Sehingga terjadi kerusakan batang otak," ujarnya. Kasus tersebut
sendiri, menurutnya pula, sudah dilaporkan kepada Kepolisian Daerah Metro Jaya pada 20 Januari
2005.
Menurut keterangan Sitorus, saat ini Siti Julaeha yang tak sadarkan diri, masih menjalani perawatan di
Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat. "Kondisinya terus menurun," ujarnya lagi.
Terhadap permohonan keluarga Siti, pihak LBHK menyatakan akan membantu pengajuannya ke
pengadilan. "Kami akan tetap membantu secara hukum selama tidak ada larangannya di Indonesia,"
ujarnya lagi.
Rinaldi D Gultom

You might also like