You are on page 1of 9

BAB III

METODOLOGI PRAKTIUM

III.1 Alat dan Bahan


III.1.1 Alat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Disolusi tester
Buret
Erlenmeyer
Pipet volume
Statif dan klem
Corong kaca
Pipet tetes
Gelas ukur
Pipet volume

III.1.2 Bahan
1.
2.
3.
4.
5.

Natrium Hidroksida
Aquadest
Asam mefenamat 500 mg (tablet tidak salut)
Indikator fenoftalein
Tissu

III.2 Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Diisi bejana disolusi tester dengan air sebanyak 900 ml
3. Dinyalakan alat disolusi tester dan diatur dengan suhu 370C dan rpm
100
4. Dimasukkan tablet asam mefenamat yang tidak salut kedalam keranjang
kemudiaan keranjang yang sudah berisi tablet tersebut dimasukkan
kedalam bejana disolusi tester
5. Diambil 25 ml asam mefenamat dalam bejana tiap selang waktu 0, 5,
10, 15, 20, dan 30 menit kemudian dimasukkan kedalam erlenmeyer
6. Diiisi bejana dengan air 25 ml tiap kali pengambilan
7. Dititrasi adam mefenamat yang ada pada erlenmeyer dengan larutan
NaoH 0,1 N
8. Dihitung % kadarnya

III.3 Skema Kerja

alat dan bahan


isi

bejana disolusi tester dengan 900 ml air


nyalakan alat
atur

suhu 370C dan rpm 100


masukkan

tablet asam mefenamat kedalam keranjang pada bag


disolusi tester
ambil

25 ml air dalam bejana tiap selang waktu 0, 5, 10, 15,


20, dan 30
isi

25 ml air dalam bejana


titrasii

larutan NaOH 0,1 N


hitung

% kadar

BAB V
PENUTUP

V.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa :
a. Disolusi obat adalah suatu proses melarutnya zat kimia atau senyawa obat
dari sedian padat kedala media tertentu.
b. Didapatkan hasil :
% kadar pada waktu 0 menit : 5,3 %
% kadar terlarut pada waktu 0 menit : 94,7 %
% kadar pada waktu 5 menit : 5,79 %
% kadar terlarut pada waktu 5 menit : 94,21 %
% kadar pada waktu 10 menit : 4,83 %
% kadar terlarut pada waktu 10 menit : 95,17 %
% kadar pada waktu 15 menit : 4,83 %
% kadar terlarut pada waktu 15 menit : 95,17 %
% kadar pada waktu 20 menit : 5,3 %
% kadar terlarut pada waktu 20 menit : 94,7 %
% kadar pada waktu 30 menit : 4,83 %
% kadar terlarut pada waktu 30 menit : 95,17 %
V.2 Saran
Disarankan agar praktikum selanjutnya alat dan bahan yang akan digunakan
terlebih dahulu disiapkan dengan baik agar praktikum dapat berjalan dengan
lancar dan juga waktu yang digunakan dapat seefesien mungkin.

BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

III.1 Alat dan Bahan


III.1.1 Alat
1. Gelas ukur
2. Neraca analitik
3. Buret
4. Statif dan klem
5. Sendok tanduk
6. Botol semprot
7. Erlenmeyer
8. Labu ukur
9. Pipet tetes
10. Tabung reaksi
11. Lap kasar
12. Lap halus
III.1.2 Bahan
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Kalium iodat
Natrium tiosulfat
Asam sulfat
Aquadest
Kalium iodida
iodium

III.2 Cara Kerja


1. pembuatan larutan H2SO4
a. disiapkan labu ukur 100 ml yang telah diisi aquadest 3/4
volumenya
b. H2SO4 pekat dipipet dan dimasukkan kedalam labu ukur yang telah
disiapkan
c. Ditambahkan aquadest sampai tanda batas
2. Pengenceran larutan KIO3
a. Disiapkan alat dan bahan
b. Disaring larutan KIO3 sebanyak 17 ml
c. Dimasukkan kedalam labu ukur
d. Di addkan dengan aquadest 34 ml
3. Standarisai Na2S2O30,0005 N dengan KIO3 0,05 N
a. Dipipet 25 ml KIO3 0,05 N dan dimasukkan kedalam erlenmeyer
b. Ditambahkan 2 gr KI yang bebas iodat dan 5 ml H2SO4 2 N
c. Larutan dititrasi dengan Natrium Tiosulfat yang akan ditetukan
normalitasnya
d. Saat warna kuning hampir menghilang, titrasi dihentikan dan
ditambahkan indikator amilum
e. Titrasi dilanjutkan sampa warna biru tepat hilang
4. Pembakuan larutan iodium dengan Na2S2O3
a. Dipipet 10 ml larutan iodium (0,31 g)
b. Ditambahkan 40 ml aquadest, dikocok sampai homogen
c. Dititrasi dengan Na2S2O3 sampai warna kuning pucat
d. Ditambahkan amilum 2 ml, dititrasi lagi dengan Na2S2O3 sampai
terjadi perubahan waena dari biru menjadi tidak berwarna
(mentitrasi secara perlahan, dikocok kuat-kuat)
e. Dilakukan titrassi minimal 3x pengulangan

III.3 Skema Kerja


1.

Pembuatan larutan H2SO4

disiapkan alat dan bahan


+ aquadest
+ H2SO4 pekat 25 ml
masukkan

labu ukur
add

aquadest sampai tanda batas

2. Pengenceran KIO3

disiapkan alat dan bahan


disaring

KIO3 17 ml
dimasukkan

labu ukur
add

aquadest 34 ml

3. Standarisasi Na2S2O3

alat dan bahan


+ 25 ml KIO3 0,05 n
masukkan

erlenmeyer
+2 g KI bebas iodat
+5 ml H2SO4
titrasi

larutan NATIO
hentikan titrasi

warna kuning hampir menghilang


+indikator amilum 20 tetes
titrasi

warna biru larutan tepat hilang


4. Pembakuan larutan iodium dengan Na2S2O3

alat dan bahan


+10 ml larutan iodium
+40 ml aquadest
kocok sampai homogen
titrasi

larutan Na2S2O3 sampai warna kuning pucat


+amilum 2 ml
titrasi

Na2S2O3 terjadi perubahan warna dari biru sampai


tidak berwarna

IV.2 Analisi Data


1. Pengenceran KIO3
V1 x N1 = V2 x N2
17 x 0,1 = V2 x 0,05
V2 = 1,7/0,05
V2 = 34 ml
2. Pengenceran NATIO
Dik. V1 : 250 ml
N1 : 0,1 N
N2 : 0,05
Dit. V2 = .... ?
Penyelesaian :
V1 x N1 = V2 x N2
250 x 0,1 = V2 x 0,05
V2 = 25/0,05
V2 = 500 ml
3. Berat iodium yang dilarutkan dalam bentuk krital
N
= g / BE x L
0,1
= g / (254/2) x 0,025
0,1
= g / 127 x 0,025
g
= 0,1 x 127 x 0,025
g
= 0,3175 gram

You might also like