Professional Documents
Culture Documents
IDENTITAS PASIEN
1. Nama
: Tn.P
2. Umur
: 31 tahun
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Agama
: Islam
5. Pendidikan
: SMP
6. Pekerjaan
: Swasta
7. Alamat
: Grobogan
8. Tgl Masuk
: 13 April 2016
9. Tgl Pengkajian : 27 April 2016
10. No.CM
: 00070183
11. Dx.Medis
: Skizofrenia tak terinci
B. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
1. Nama
: Tn. S
2. Alamat
: Grobogan
3. Hubungan
: Saudara Kandung
C. ALASAN MASUK
Klien dibawa ke rumah sakit pada tanggal 14 April 2016 oleh kakaknya karena klien
marah-marah dengan memukul, mengamuk, dan membanting barang yang ada
sekitarnya. Keluarga mengatakan klien sudah tidak minum obat selama 4 tahun.
Keluarga mengatakan sebelum klien masuk rumah sakit, klien mulai sulit tidur dan
suka keluyuran.
D. FAKTOR PREDISPOSISI dan PRESIPITASI
1. klien pernah mengalami gangguan jiwa pada tahun 2009
2. Pengobatan kurang berhasil, klien di bawa pulang oleh keluarga namun setelah
pulang ke rumah klien jarang kontrol dan meminum obat. Pada tahun 2012, klien
tidak kontrol dan tidak minum obat
3. Klien mengatakan tidak memiliki trauma
4. Anggota keluarga tidak ada yang mengalami gangguan jiwa
5. Klien mengatakan memiliki pengalaman masa lalu, namun klien mengatakan
sudah melupakanya
E. FISIK
1. Kesadaran : Composmentis
2. Tanda-Tanda Vital
Tekanan darah : 110/90 mmHg
Nadi
: 86 x/menit
Suhu
: 37 0 C
Pernapasan
: 20 x/menit
F. PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL
1. Genogram
Ket :
: Laki-laki
: Klien
: Perempuan
: menikah
: anak
Klien adalah anak ke dari bersaudara. Klien belum menikah. Pengambilan keputusaj
terkait klien di pegang oleh kakak no.1. Pola asuh yang dianut orang tua klien
memperbolehkan klien melakukan apa saja asalkan itu benar dan baik. Selama di rumah
klien sering berkomunikasi dengan kakak no.3 dan ibunya. Sejak kecil klien diasuh oleh
ke dua orang tuanya.
2. Konsep Diri
a. Gambaran diri
klien mengatakan menyukai seluruh bagian dalam tubuhnya. Klien tidak merasa
minder atau minder dengan kondisi tubuhnya. Klien merasa bagian tubuh lengkap
dan tidak ada alasan untuk merasa malu. Klien mengatan menyukai hidungnya
karena mancung.
b. Identitas diri
klien mengatakan bahwa dia berjenis kelamin laki-laki. Dia anak ke dari bersaudar
dan belum menikah. Klien merasa puas dan tidak ada masalah dengan teman
dilingkungan kerja
c. Peran
Klien mengatakan pekerjaannya selama di rumah menjadi ibu rumah tangga.
Sebelumnya klien pernah bekerja sebagai kuli bangunan di semarang.
d. Ideal diri
Klien mengatakan ingin segera pulang karena ingin kasihan ibunya tidak ada yang
membantu melakukan pekerjaan rumah.
e. Harga diri
Klien mengatakan malu dengan kondisinya sekarang
3. Hubungan Sosial
a. Orang dekat
1) Di rumah
Klien mengatakan kalau dirumah sering berbicara dengan kakak no.1
2) Di rumah sakit
Klien mengatakan jarang ngobrol dengan teman-teman di rumah sakit dan
menganggap semua teman di rumah sakit seperti teman biasa. Klien tidak
memiliki teman dekat
b. Peran serta di masyarakat dalam kegiatan masyarakat di rumah dan di RS
1) Di rumah
Klien mengatakan sering ikut kegiatan kerja bakti yang ada di rumah namun
kurang dapat berinteraksi dan sosialisasi dengan baik. klien kurang dapat
memulai pembicaraan.
2) Di Rumah Sakit
Selama di rumah sakit klien sering menyediri dan jarang mengajak ngobrol
teman-teman di sekitar. Klien hanya menonton tv dan terkadang tidur di kamar.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengatakan lebih suka diam daripada berbicara dengan banyak orang. Klien
mengatakan akan berbicara jika ada keinginan dan jika ada perlu saja. Di rumah
sakit klien terlihat orang yang tidak banyak berkomunikasi dengna pasien lain.
Klien terlihat hanya berbicara seperlunya dengan teman-temannya. Hasil observasi
bahwa klien lebih sering mengamati aktivitas pasien di sekelilingnya. Selain itu
klien terlihat tidak ada yang mengajak ngobrol berbicara klien memilih masuk dan
tidur
4. Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan
Klien mengatakan beragama islam, saya ikhlas di rumah sakit jiwa. Saya
percaya Allah sayang sama saya
b. Kegiatan Ibadah
Klien mengatakan mengatakan shalatnya masih bolong-bolong dan terkadang
lupa bacaan shalat.
G. Status Mental
1. Penampilan
Badan terlihat bersih, rambut rapi, penggunaan pakaian sesuai, klien mandi 2x
sehari
2. Pembicaraan
Terlihat pembicaraan keras
3. Aktivitas Motorik
Klien tampak lesu saat berjalan
4. Alam perasaan
Klien mengatakan sedih di rumah sakit namun dia juga merasa nyaman karena
5.
6.
7.
8.
9.
ANALISA DATA
DATA
Subjektif
-
Masalah
Risiko Perilaku Kekerasan
meluapkannya
marah-marah
-
ke
dengan
orang
lain,
mengamuk,
dan
Diagnosa
Risiko perilaku kekerasan
Tujuan
Kriteria hasil
Klien
dapat
terhindar
dari
mencederai
diri,orang lain dan
lingkungan dengan
kriteria hasil:
a Klien
dapat
membina
hubungann
saling percaya
b Klien
dapat
mengidentifika
si
penyebab
perilaku
kekerasan
c Klien
dapat
mengidentifika
si tanda-tanda
perilaku
kekerasan
d Klien
dapat
mengidentifika
si
perilku
kekerasan yang
biasa dilakukan
e Klien
dapat
mengidentifika
si
akibat
perilaku
kekerasan
f Klien
dapat
mengontrol
kemarahan
g Klien
dapat
pmenggunakan
obat
dengan
benar
rasional
Lakukan SP 1 P:
1. Bina
hubungan
saling
percaya:
salam terapeutik,
empatik,
sebut
nama perawat dan
jelaskan
tujuan
inetrkasi,
Bicara
dengan
sikap
tenang, rileks, dan
tidak menantang
2. Identifikasi
penyebab perasaan
marah klien
Identifikasi tanda
dan gejala yang
dirasakan
klien:
Anjurkan
klien
mengungkapkan
yang dialami dan
dirasakan
saat
jengkel/kesal
3. Identifikasi
perilaku kekerasan
yang
pernah
dilakukan klien
4. Identifikasi akibat
dari
perilaku
kekerasan
5. Ajarkan
teknik
mengontrol
perilaku kekerasan
secara fisik 1:
nafas dalam
Sp 2 Pasien:
Latihan
mengontrol
perilaku
kekerasan
secara fisik ke-2:
a
b
27/4/1
6
Evaluasi
latihan
napas dalam
Latih cara fisik ke2: pukul kasur dan
bantal
Buat
jadwal
bersama
klien
untuk membantu
klien
melakukan
koping
adaptif
ketika
emosi
meninggi
untuk
mencegah perilaku
kekerasan
Sapa klien dengan
ramah, perkenalkan
diri dengan sopan,
tanyakan
nama
lengkap dan nama
panggilan
yang
disukai.
Lakukan SP 1
Pasien:
b BHSP
c Identifikasi
penyebab
HDR
d Identifikasi
tanda
dan
gejala HDR
e Identifikasi
akibat
dari
HDR
f Diskusikan
kemampuan
dan
aspek
positif
yang
dimiliki pasien
g Bantu pasien
menilai
kemampuan
yang
masih
kegiatan sesuai
dengan
kemampuannya
Klien
dapat
memanfaatkan
sistem
pendukung
yang ada
dapat
digunakan
Bantu pasien
memilih/
menetapkan
kemampuan
yang
akan
dilatih
Latih
kemampuan
yang
sudah
dipilih
Susun jadwal
pelaksanaan
kemampuan
yang
telah
dilatih dalam
rencana harian
Diagno
Tujuan/targe
28/4/
sa
Risiko
16
perilak
dapat
mengetah
kekeras
ui
an
penyebab,
t
Klien
tanda dan
gejala,
perilaku
kekerasan
yang
pernah
dilakukan
,
akibat
dan
Implementasi
Lakukan SP 1 P:
1. Melakukan
Bina
hubungan
saling percaya
dengan
menyebutkan
memperkenal
kan diri dan
menyapa
klien
2. Mengidentifik
asi penyebab
perasaan
marah klien
3. Mengidentifik
asi tanda dan
gejala
yang
dirasakan
Respon klien
S:
-
S:
Klien
- Klien
mampu
mengatakan
mengutarak
namaya
an
dan asalnya
keinginann
-
Evaluasi
ya
Klien dapar
grobogan
- Klien
mengatakan
mengungka
marah ketika
pkan
keiginannya
perasaanny
tidak
di
a
turuti
Klien dapat - Klien
mendemons
mengatakan
trasikan
dada
terasa
marah
Klien
klien:
Anjurkan
klien
dapat
mengungkapk
mengont
an
yang
rol
dialami dan
dirasakan saat
marah
jengkel/kesal
dengan
4. Mengidentifik
teknik
asi perilaku
kekerasan
napas
yang pernah
dalam
dilakukan
dan
klien
5.
Mengidentifik
pukul
asi akibat dari
kasur /
perilaku
bantal
kekerasan
6. Mengajarkan
teknik
mengontrol
perilaku
kekerasan
secara fisik 1:
nafas dalam
teknik
penuh
napas
ingin
dalam
memukul
klien
sesuatu
terlihat
kooperatif dan
mau menjawab
dan
apabila
jengkel
- Klien
mengtakan
pertayaan dari
marah,
perawat
mengamuk
dan
memukul
barang yang
ada
di
sekitarnya
- Klien
mengatakan
menyesal
melakukann
ya
- Klien
mengatakan
ingin belajar
teknik
mengontrol
emosi/teknik
napas dalam
O:
-
Klien
terlihat
kooperatif
Klien mau
menjawab
pertanyaan
Klien
mau
mendemons
trasikan
Teknik
napas
dalam
A
Masalah
Terasi
P : Lanjutkan
SP2
-
Ajarkan
teknik
mengontrol
marah
dengan
pukul
bantal/kasur
S:
-
Klien
mengatakan
Sp 2 Pasien:
Latihan
mengontrol
perilaku
kekerasan secara
fisik ke-2:
a Mengevaluasi
latihan napas
dalam
b Melatih cara
fisik
ke-2:
pukul kasur
dan bantal
c Membuat
jadwal
bersama klien
sudah dapat
melakukan
teknik
relaksasi
napas
dalam
ketika klien
-
jengkel
Klien
mengatakan
mau belajar
teknik
memukul
untuk
membantu
klien
melakukan
koping adaptif
ketika emosi
meninggi
untuk
mencegah
perilaku
kekerasan
kasu
-
dan
bantal
Klien
mengatakan
mau
membuat
jadwal
latihan
bersama
perawat
O:
-
Klien
terlihat
kooperatif
Klien dapat
mendemons
trasikan
teknik
napas
dalam
Klien dapat
mendemons
trasikan
teknik
pukul
bantal
dan
kasur
Klien
bersedia
membuat
jadwal
28/4/
Ganggu
16
an
Klien
dapat
1. Sapa klien S :
S:
dengan
- Klien dapat - Klien
konsep
diri
mengung
:
harga
diri
rendah
-
ramah,
perkenalkan
kapkan
diri dengan
perasaan
sopan,
nya ke
tanyakan
nama
orang
lengkap dan
lain
nama
Klien
panggilan
dapat
yang disukai.
berintera 2. Lakukan SP 1
Pasien:
ksi
a. BHSP
b. Identifika
dengan
si
orangpenyebab
orang di
HDR
c. Identifika
sekitarna
si tanda
ya
dan gejala
HDR
d. Identifika
si akibat
dari HDR
e. Diskusika
n
kemampu
an
dan
aspek
positif
yang
dimiliki
pasien
f. Bantu
pasien
menilai
kemampu
an yang
masih
dapat
digunakan
g. Bantu
pasien
mengungka
mengatakan
pkan
namanya
perasaannya
Klien dapat
asalnya
pkan
mengatakan
keinginanny
malu dengan
kondisinya
Grobogan
mengungka - Klien
O:
-
Klien
terlihat
P,
kooperatif
Klien mau
menjawab
pertanyaan
sekarang
- Klien
mangatakan
ingin segera
pulang
- Klien
mengatakan
jarang
ngobrol
dengan
orang
lain
karena malu
- Klien
mengatakan
tidak
ada
aspek positif
yang
di
miliki
- Klien
mengatakan
hanya
membantu
orang tua di
rumah
- Klien
mengatakan
memilih/
menetapk
an
kemampu
an yang
akan
dilatih
h. Latih
kemampu
an yang
sudah
dipilih
i. Susun
jadwal
pelaksana
an
kemampu
an yang
telah
dilatih
dalam
rencana
harian
mengikuti
kegiatan
yang ada di
RSJ
seperti
senam
- Klien
mengataka
- bersedia
membuat
jadwal
bersama
O:
-
klien
terlihat
koopera
tif
klien
mau
menjaw
ab
pertany
aan
A :
Masalah
belum terasi
P:
-
lakukan
identifikasi
kegiatan
yang dapat
dilakukan
bantu
pasien
menilai
kemampua
yang
dapat
-
dilakukan
diskusikan
contoh
kemampua
n
yang
dapat
dilakukan
di
rumah
sakit
Disusun oleh :
Nur Khasanah
22020112130112