Professional Documents
Culture Documents
Pengukuran
Nilai Normal
pH
7,35-7,45
Oksigenisasi
Ventilasi
:Konsentrasi ion
hidrogen
PaO2 :Tekanan parsial
kelarutan oksigen di
dalam darah
SaO2 :Persentase ikatan
oksigen dengan
hemoglobin
PaCO2 :Tekanan
parsial
kelarutan karbondioksida
dalam darah
80-100 mmHg
35 45 mmHg
Keterangan :
PaO2 merupakan indikator klinis untuk mengetahui status oksigenisasi. Bila nilainya <
80 mmHg mengindikasikan bahwa klien mengalami hipoksemia.
SaO2 merupakan parameter oksigen terikat oleh hemoglobin SaO2 ini mempunyai
hubungan dengan PaO2 yaitu menggambarkan kurva disosiasi oksihemoglobin.
pH menyatakan kepekaan ion hidrogen dan kesamaan zat yang
ditimbulkannya.Apabila terjadi penambahan atau peningkatan konsentrasi ion
hidrogen, maka keadaan bersifat asam dan pH akan turun. Sebaliknya,bila tubuh
bersifat basa tau alkali,maka pH akan meningkat.
j) Setelah 48-72 jam, ukur indurasi yang terbentuk pada tempat penyuntikan.
Rasional: Indurasi dengan diameter 10 mm atau lebih menandakan hasil positif.
k) jelaskan hasilnya pada klien
Rasional: penjelasan membuat klien terus terinformasi tentang status kesehatannya
dan memungkinkan klien untuk ikut serta secara aktif dalam perawatan.
l) Jika tes menunjukkan hasil positif, buat rujukan untuk skrining/pengobatan lebih
lanjut.
Rasional: Tes positif menandakan klien terpapar terhadap tuberkulosis dan diperlukan
evaluasi lebih lanjut.
m) Catat tuberculin dan hasilnya pada catatan klien.
Rasional: Mengomunikasikan teman pada anggota tim perawatan lain dan
menunjang sebagai catatan legal.
Lanjutan endah
Melaui sudut/sisi lain dari hidung atau pada lubang hidung lainnya.
c. Ikuti prosedur c) sampai e) seperti pada tahap pelaksanaan oral suctiopning.
3. Tahap tidak lanjut:
Sama seperti halnya yang dilakukan pada oral suctioning.
c. Nasotrakheal suctoning
1. Tahap persiapan:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
2. Tahap pelaksanaan
a. Biarkan vent kateter terbuka, tinggikan ujung hidung lalu masukan kateter
menyiri hidnug.
b. Jika terjadi sumbatan jangan dipaksa, tetapi lepaskan dan masukkan pada
sudut yang lain ataupun pada lubang hidung yang lain.
c. Gerkan kateter ke depan secara perlahan sampai masuk trakea
d. Ketika kateter di dalam trakhea tutup vent dengan ibu jari dan tarik kateter
perlahan-lahan dengan gerkan memutar di antara ibu jari dan jari lainnya.
e. Lepaskan ibu jari dari vent untuk beberapa detik anatara inspirasi
f. Masukkan dan keluarkan kateter ke dalam kom steril dan isap air steril umtuk
membersihkannya.
g. Ulangi prosedur ini sesuai yang dibutuhkan, tetapi setiap suctioning tidak
boleh lebbih dari 5 detik dan jeda waktu periode 1-3 menit.
3. Tahap tidak lanjut:
a. Prosedur sama dengan oral suction
b. Berikan oksigen jika dibutuhkan dan bergantung kondisi kliean.
d. Endotrakheal atau trakheostomi tube suctioning
Indikasi:
1)
2)
3)
4)
Prosedur
1)
2)
3)
4)