Professional Documents
Culture Documents
Halaman
Pengantar Penerbit ................................................. i
Pengantar Cetakan Kedelapan ....................................... ii
Daftar isi ........................................................ iv
Sambutan-sambutan
Dr. Muhammad Yusuf Musa .......................................... 1
Al-Ustadz Sayid Qutb ............................................. 5
AI-Ustadz Ahmad As-Syarbashi ..................................... 8
PENDAHULUAN......................................................... 12
BAB PERTAMA : MASA JAHILIYAH PASAL PERTAMA:
- Prikemanusiaan Menghadapi Sakratul Maut ................
16
Tinjauan Terhadap Agama dan Bangsa-bangsa ...............
16
Agama Masehi pada Abad Keenam ..........................
17
Perang Seagama di Dalam Kerajaan Romawi ................
18
Kekacauan Masyarakat dan Ekonomi .......................
19
Agama dan Perekonomian Mesh Pada Mass Romawi .............. 20
Etiopia ................................................
22
-- Bangsabangsa Baratlaut Eropa ........................ .
23
Bangsa Yahudi ..........................................
23
Antara Yahudi dan Nasrani ..............................
24
Iran dan Gerakan-gerakan Reaksionernya ..................
26
Mendewakan Raja-raja ...................................
28
Perbedaan Antara Kasta-kasta ............................
29
-- Bangsa Kelas Satu .....................................
30
Menyembah Api dan Pengaruhnya ..........................
31
Cina dengan Agama dan Tata-hukumnya ....................... 32
Budhismedan Perkembangannya ....................... 32
Bangsa-bangsa Asia Tengah ...........................
34
Agama, Sosial dart Moral di India .......................
34
Puncak Berhalaisme ................................
35
. . . . . . . .......
91
169
170
172
173
173
177
183
187
189
195
203
206
208
212
Pemupukan Patriotisme
Kontak langit dan bumf guna menyampaikan agama Allah Swt. kepada
segenap hamba-Nya, yang memang sangat membutuhkan petunjuk dan hidayahNya, adalah salah satu peristiwa besar dan mujizat yang sengaja
ditentukan oleh Al-Khalik untuk maksud-maksud yang telah pula ditetapkan.
Kedatangan agama Islam yang merupakan peristiwa besar dalam Sejarah Dunia
tentulah dilatar-belakangi oleh sebab-sebab, kondislkondisi dan tujuantujuan yang senantiasa diharapkan.
Dalam sambutan ini kami tidak akan bicara mengenai sebab-sebab dan
kondisi-kondisi itu, dan tidak jugs mengenai tujuan kehadiran Islam di
tengah-tengah dunia yang di kala itu sedang dilanda kerusakan sosial,
akibat tidak dikenalnya lagi agama yang hak. Kami tidak akan membicarakan
hikmah kerasulan Muhammad Saw. dan praktek kenabiannya, sebagaimana juga
tentang perjuangan kaum muslimin pertama. Sebab hasil kenabian dan
perjuangan dimalcsud telah dimaldumi oleh dunia. Kami hanya alcan
menyambut kehadiran buku karangan Syelch Abul Hasan An-Nadawy yang di
tangan pembaca ini, sekalipun kami tahu bahwa sambutan itu sendiri
tidaklah amat perlu. Dikatakan tidak perlu, mengingat buku ini telah
mendapat sambutan istimewa dari masyarakat luas. Hanya kerendahan hati
penprangJah yang mendorongnya untuk meminta sambutan seperti ini.
Tents terang, kami sendiri telah membaca buku ini lewat cetakan
pertama dulu, terhadap mana kami sangat terkesan, sehingga sempat
mencatat pada halaman terakhir kata-kata "Membaca buku ini mempakan
kehrausan
bagi
setup
orang
yang
menginginkan
dan
memperkangkan
pengembalian dunk Islam ke roman keemasannya".
Pada waktu itu kami belum berkenalan dengan pengarang, walaupun sudah
tahu bahwa beliau salah seorang tokoh Islam dan dal yang berkaliber
internasional. Sewaktu berkenalan dan berbincang-bincang dengan beliau,
sadarlah kami bahwa pesona buku ini amatlah sesuai dengan pesona pribadi
pengarangnya. Terkesan, bahwa beliau paham betul akan situasi 'Ruda Islam
dan ajaran Islam itu sendiri, sangat pelca dan memiliki keilddasan untuk
menda'wahkan ajaran Islam yang sebenarnya.
Kami dan beliau samasama merasa pilu melihat dunia Islam rela
mengekor kepada negara-negara Barat, berpaling ke mana Barat berpaling,
menerima saja semua kemauan, nilai-nilai dan ketentuan-ketentuan yang
diajukan, dianut dan dirumuskan oleh dunia Barat. Sebabnya ialah karena
negara-negara Arab, khususnya, dan dunia Islam umumnya, telah kehilangan
kepercayaan terhadap diri, agama dan nilai-nilai yang diajarkan oleh kaum
muslimin terdahulu. Inilah penyakit ummat yang perlu segera di-that!.
Inilah sumber kehancuran yang perlu cepat dinetralisir. Obat dan upaya
membasmi penyakit ini haruslah diramu dan diupam dari ajaranajaran Islam,
Sejarah dan pusaka-pusaka kerohanian serta pemikiran Islam itu sendiri.
Penyakit dunia Islam dewasa ini bukanlah bersumber pada kurangnya
days tank Islam terhadap kalangan non muslim dan bukan pula karena belum
masuk-Islamnya mereka itu, melainkan berpalingnya kaum muslimin sendiri
dan i Islam; berpaling ke Barat dan membeo kepadanya.
Akibatnya jadilah ummat Islam ini hanya Islam Kartu Penduduk (Islam
KTP), Islam keturunan dan Islam geografts. Sungguh matt, ummat ldta kini
telah meninggalkan Islam. Tingkah-laku, aturan-aturan dan peradabannya
sudah tidak mencerminkan Islam lagi. Ini tidak hanya di kalangan
masyarakat biasa (rakyat), tetapi juga di kalangan pare pemimpin negara.
Tidak hanya di negeri-negeri Islam Afrika, melainkan juga di selunih
negeri Islam di dunia ini.
Gejala-gejala penyakit tersebut di atas dipahami dan dirasakan bear
oleh Saudara Abul Hasan, sehingga is menulis bukunya ini "Apa Kerugian
Dunia Akibat Kejatuhan Ummat Islam".
Untuk mengobati penyakit-penyakit yang melanda dunia ini, tidaklah
diperlukan agama dan Rasul barn. Sebab kontak langit dengan bumf untuk
menurunkan agama tamatlah sudah dengan diturunkannya agama terakhir
(Islam) melalui Rasulullah yang terakhir, Muhammad Saw. pembawa AlQur'anul Karim. Jika ummat menginginkan terciptanya suatu dunia yang
bebas dart segala bentuk kekacauan dan kejahiliaan, make kembalikan
keyakinan terhadap agama Islam dan dasari seluruh kehidupan dengan Islam
itu sendirt TYdak usah menyuruh orang lain mengimani agama ini sebelum
anda sendiri mengimaninya sungguh-sungguh. Dan engkau be/urn lagi menjadi
mu'min, sebelum mencontohkan kehidupan yang Islami kepada orang lain itu.
Perlu diketahpi, bahwa dunia dewasa ini, khususnya Eropa, mencap
kegagalan dan keterbelakangan politik dan ekonomi dunia Islam sebagai
bukti tidak pantasnya kaum muslimin menjadi pemimpin dunia: Rupanya
mereka itu barn akan yakin kepada Islam. manakala ummatnya sendiri
berhasil mempraktekkan ajaran agamanya secara total. Camkan benar, bahwa
inilah rupanya yang diminta dunia dewasa ini kepada ummat Islam. Mereka
ambisi sekali untuk melihat kaum muslimin berprilaku seperti prilaku
Shalahuddin Al-Ayyubi, yang dicatat dalam buku Da'wah Menuju Islam,
karangan Sir Thomas Arnold, sebagai berikut :
Ummat Islam tidak akan kembali jays, kecuali dengan menempuh jalan
yang pernah ditempuhnya dahulu, yaitu mengimani Islam secara mantap,
meresap di lubuk haft dan membangkitkan patriotisme, untuk selanjutnya
merasa bahagia dalam pengorbanan demi iman itu sendiri. Dengan iman yang
begitu, akan timbullah kebanggaan ber-Islam dan akan kokohlah keyakinan,
bahwa kebahagiaan manusia sedunia ini hanya dapat dicapai melalui ajaran
Islam saja.
Untuk dapat kembali memimpin dan mengarahkan dunia, perlulah
ditumbuhkan keyakinan, bahwa ummat Islam tidak diperintahkan oleh Allah
Swt. menjadi peniru dan pembeo. Camkanlah ungkapan pujangga Islam. Dr.
Muhammad Iqbal, yang dikutip sendiri oleh pengarang dalam bukunya Penyair
Islam Muhammad Iqbal, sebagai berikut:
'Muslim, tidaklah dijadikan untuk hanyut bersama arcs dan tidak pula
untuk mengikut ke mana kafilah orang menuju. Muslim ini dijadikan agar
menjadi pengarah dunia, pengarah masyarakat dan kebudayaam Dialah yang
mengajak orang ke arahnya, dan memenuhi mereka dengan iradahnya. Sebab,
muslimlah pemilik risalah, pemilik ilmulyakin dan penanggung jawab
perjalanan dunia. Kedudukan muslim bukanlah sebagai pembeo dan pengikut,
melainkan sebagai kepala, pemimpin, pembimbing dan pengarah. Muslim
adalah pelaksana amar dan pencegah mungkar. Bila is ditantang zaman,
ditampik masyarakat dan penyimpangan, tidaklah is hendak menyerah, dada
melarikan diri dalam kalah. Muslim akan tetap melawan menantang,
bergelimang petjuangan hingga datang keputusan Allah. Sikap tunduk dan
berdiam diri menghadapi tantangan dan keadaan; dan selalu berdalihkan
qadha dan qadar adalah cerminan kekerdilan dan kelemahan. Mu`min yang
kuat ialah mu`min yang menjadikan dirinya sebagai qadha dan qadar Ilahi.
Itulah mu `min yang tiada tertam- pikkan':
Apa yang ingin kami katakan ialah bahwa buku ini sungguh hebat,
karena Ia menyadarkan setiap pernbacanya akan hakekat penyakit dunia
Islam, menyogohkan pula hakekat Islam itu sendiri, sebagai penawar, dan
sekaligus menyerukan agar ummat segera kembali kepada agamanya.
Adalah kewajiban para pembaca untuk mengembangkan pemikiran dan
melaksanakan
anjuran-anjuran
pengarang,
hingga
terwujud
sebuah
kebangkitan dunia Islam. Salurkan pemikiran dan anjurannya ini melalui
jalur pendidikan yang telah lebih diislamisasikan lagi, agar lahir
generasi dan pemimpin-pemimpin bam,, yang sanggup memobilisasikan seluruh
daya upayanya untuk mengembalikan kejayaan dunia dan ummat Islam.
Ingin kami mengutip kata-kata pengarang sendiri, yaitu bahwa : "AlQur'an dan Sunnah Nabi Muhammad Saw. merupakan dua kekuatan besar yang
mampu menyalakan api iman dan patriotisme, mampu untuk setiap saat
merevolusi
kejahiliaan,
mampu
mengubah
suatu
ummat
yang
lemah,
terbelakang dan lengah menjadi ummat yang kuat, gairah dan penuh daya-
justru perlu bagi negeri India sendiri, dan mudah-mudahan mereka akan
Jaya di sana.
Adapun perlawatan-perlawatan, dapatlah dicatatkan antara lain ke
Hijaz pada tahun 1367 H (1947), 1369 H (1950) dan sesusah itu ada
beberapa kali lagi, ke Mesir pada tahun 1370 H (1951), ke Turki pada
tahun 1375 H (1956) dan beberapa negeri Islam lainnya. Beliau pemah
beberapa kali mengunjungi negara-negara Eropa pada tahun 1382 H dan 1383
H (1962 dan 1963). Dalam setiap kunjungannya, beliau selalu menyampaikan
ceramah atau pidato, sehingga dia sempat memberikan pesan-pesan di
samping kesan-kesan.
Sebagai penghargaan kepadanya, beliau pernah dipercayakan menjabat
Sekretaris Jendral Nadwatul Ulama, pernah diangkat sebagai anggota
Lembaga Ilmiah di Damaskus dan menjadi Dosen Terbang di Universitas
Damaskus. fa pernah menjabat sebagai Dewan pimpinan Rabithah `Alam
AIIslamy di Makkah dan menjadi Anggota Dewan Kurator Universitas Islam
Madinah.
Sewaktu menjawab pertanyaan saya mengenai Mesir, beliau mengatakan
bahwa di sana is melihat masyarakat yang beriman kepada Allah Swt. cinta
agama, cinta kepada sesama muslim terutama orang-orang yang merantau di
sana, berhati lemah lembut dan berhasil. Itu yang positif katanya. Yang
negatif, antara lain adanya pergaulan bebas, wanita-wanita berpakaian
terbuka, banyak gambar-gambar porno yang menghias halamanhalaman koran
dan majalah dan terpengaruh oleh kebudayaan Barat.
Abul Hasan adalah seorang yang tidak suka kepalsuan-kepalsuan yang
biasa
digembar-gemborkan
manusia-manusia
zaman
kini.
Dia
suka
kesederhanaan.
Baginya
harta
kekayaan
haruslah
dipandang
sebagai
sematamata alat. Beliau mempunyai keimanan yang sangat teguh kepada Allah
Swt. dan iman itu, menurutnya, hams diletakkan di atas segala-galanya.
Dialah pejuang yang penuh keyakinan, keikhlasan dan ketabahan.
Akhirnya, tulisan yang agak panjang ini belumlah cukup untuk
menerangkan seseorang yang berkepribadian besar, yang telah mengarang
buku
PENDAHULUAN
Pada mulanya, ummat Islam jatuh, diiringi dengan kegelapan dan
tersingkir dari kedudukan sebagai pemimpin ummat manusia, akhirnya
tersisih dari lapangan hidup dan kegiatan di dunia. Peristiwa ini tidak
dapat dianggap sebagai satu peristiwa serupa dengan peristiwa-peristiwa
yang berulang-ulang terjadi di dalam sejarah tentang jatuhnya bangsabangsa, silih bergantinya kekuasaan dan pemerintahan, jatuhnya raja-raja
dan kalahnya pasukan-pasukan penyerbu di medan pertempuran, hancurnya
peradaban dan kedudayaan, surutnya gelombang politik sesudah musim
pasangnya. Sekali-kali tidak.
Peristiwa beralihnya pimpinan dunia dari ummat Islam, adalah suatu
peristiwa aneh yang belum ada duanya dalam sejarah dunia.
Peristiwa kejatuhan ummat Islam ini, tidak menimpa bangsa Arab saja
dan tidak pula hanya menimpa ummat dan bangsa-bangsa yang beragama Islam,
apalagi keluarga penguasa-penguasa yang hilang kekuasaan, tahta dan
negerinya, tetapi lebih dari itu merupakan suatu bencana yang menimpa
ummat manusia seluruhnya, dan tak pernah dialami sejarah bencana yang
lebih parah dan merata dari itu. Sekiranya dunia menyadari akan hakekat
malapetaka ini, mengetahui betapa besar kerugian dan kehancurannya,
niscaya ia akan menjadikan hari yang naas itu sebagai hari berkabung dan
duka-cita, hari ratap tangis yang penuh duka, hari mengucapkan tanda
turut berduka cita antara bangsa-bangsa dan dunia akan memakai pakaian
berkabung. Semua bencana itu tidak terjadi dalam satu hari tertentu,
tetapi terjadi tahap demi tahap dalam kurun zaman.
Dunia sampai hari ini belum berhasil menghitung dan menilai bencana
ini dengan benar, karena dunia belum memiliki ukuran yang benar, untuk
dapat mengukur bencana dan kerugian yang dideritanya.
Dunia tidak akan rugi karena jatuhnya satu negara yang telah lama
menguasai dunia, telah menaklukkan berbagai daerah dan negeri, telah
menguasai berbagai kelompok manusia, telah merasa senang hidup mewah di
atas penderitaan, kesengsaraan kaum lemah dan melarat.
Perikemanusiaan tidak akan merana disebabkan pindahnya kekuasaan
pemerintahan dan kemewahan dari tangan seorang ke tangan orang lain dari
bangsanya, atau dari satu kelompok ke kelompok lain yang juga melakukan
aniaya,sewenang-wenang dan perbudakan.
Alam raya ini tidak akan terkejut dan tidak akan menderita karena
jatuhnya satu bangsa yang telah menjalani umur tua dan kelemahan atau
disebabkan jatuhnya satu pemerintahan yang telah lapuk uratnya dan
longgar bagian-bagiannya. Peristiwa yang demikian sudah menjadi ketentuan
alam.
Air mata manusia lebih berharga untuk dicurahkan menangisi seorang
raja yang berpulang atau satu kerajaan yang lenyap. Maka manusia tidak
perlu merepotkan diri untuk meratapi seseorang yang tidak pernah berbuat
sesuatu untuk kebahagiaan manusia, walaupun hanya satu hari saja, dan tak
pernah berjuang sesaat pun untuk kesejahteraan manusia umumnya.
Langit dan bumi sendiri acapkali bersifat keras atas kejadiankejadian seperti ini, yang terjadi setiap hari dan telah terjadi ribuan
kali.
Alangkah banyaknya taman dan mata air yang mereka tinggalkan, kebunkebun serta tempat yang indah-indah. Dan kesenangan yang mereka
ni'mati. Demikianlah; dan Kami wariskan semua itu kepada kaum yang
lain. Maka langit dan bumi tidak menangisi mereka dan mereka pun
tidak diberi kesempatan." (ad-Dukhan: 25-29).
Bahkan banyak raja-raja dan bangsa-bangsa itu pada hakekatnya hanya
jadi beban di atas pundak dunia ini, sumber kecelakaan bagi ummat manusia
pangkal penderitaan bagi bangsa-bangsa yang kecil dan lemah, sumber
kerusakan dan penyakit dalam tubuh masyarakat, selalu menghembuskan racun
berbisa ke dalam tubuh masyarakat, Akhirnya, memerlukan operasi besar,
sehingga memotong bagian yang masak dan menjauhkannya dari bagian yang
sehat, menjadi tanda bagi kebesaran Allah dan rahmat-Nya yang luas
disambut oleh ummat manusia dengan rasa puas, gembira dan syukur kepadaNya.
Firman Allah
"Maka orang-prang yang zalim itu dimusnahkan sampal ke akar-akarnya.
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam." (Al-An am : 45)
Akan tetapi berbeda dengan itu semua, tidaklah dapat dianggap bahwa
keterbelakangan, kejatuhan ummat Islam serta hilangnya kedaulatan mereka
dari dunia ini - padahal merekalah pendukung risalah para Nabi, dan
pembawa kesehatan bagi tubuh ummat manusia sebagai sekedar kejatuhan
biasa, kejatuhan satu bangsa atau satu golongan tertentu.
Kejatuhan ummat Islam merupakan kejatuhan suatu "Risalah" yang
berfungsi sebagai roh bagi masyarakat manusia dan merupakan jatuhnya
suatu pondamen yang di atasnya dibangun tata tertib agama dan dunia.
Apakah kejatuhan dan tersisihnya ummat Islam merupakan suatu hal yang
menyedihkan ummat manusia di Timur dan Barat, yang sudah berlalu beberapa
abad itu?
Benarkah, bahwa dunia rugi dengan mundurnya ummat Islam, padahal
dunia kaya dengan adanya bangsa-bangsa dan suku bangsa yang aneka ragam
itu?
Dan kalau rugi, sampai di mana ruginya?
di mana pernah peradaban lama berkembang seperti Itali dan Prancis telah
jatuh jadi mangsa kehancuran, keruntuhan dan kekacauan". 2)
BANGSA YAHUDI.
Di benua Eropa, Asia dan Afrika terdapat satu bangsa yang kaya
dibidang mated agama, mengerti tentang tujuan dan istilahnya, yaitu
bangsa Yahudi. Tetapi mereka tidak pernah jadi faktor yang turut aktif
dibidang kebudayaan, politik dan agama, yang dapat mempengaruhi bangsa
lain di sekitarnya, bahkan mereka telah dijajah dan dikuasai bangsa lain
dalam waktu yang panjang. Mereka telah terbenam dalam penjajahan yang
kejam,
1. H.G. Well, A Short History of the World, hal 170
2. Robert Briffault, Making of Humanity, hal 164
dengan
segala
penderitaan,
penindasan,
pembuangan,
pengusiran,
penyiksaan dan lain-lainnya.
Sejarah dan karakter bangsa Yahudi yang khas, seperti penjajahan yang
lalu, penindasan yang kejam, perasaan nasional yang sempit, anggapan
bahwa mereka bangsa kelas satu dan membanggakan keturunan, loba dan itu
telah berkesan dan mempengaruhi jiwa mereka dengan ciri-ciri khas yang
tidak ada pada bangsa lain. Mereka telah dicap dengan moral tertentu, dan
menjadi pertanda bagi bangsa mereka sepanjang zaman. Antara lath sifat
tunduk dan penjilat sewaktu lemah clan cepat beruhah menjadi kejam dan
ganas waktu kuat dan menang. Munafik dalam segala hal, angkuh, sombong,
mementingkan din sendiri dan pemeras harta orang lain dengan jalan bathil
serta akhirnya mensabot dan merintangi jalan Allah.
Kitab Suci Al- Qur'an telah menyatakan mereka dengan lengkap,
menggambarkan pribadi dan masyarakat mereka pada abad ke enam dan
ketujuh, seperti kebejatan moral dan kebobrokan mental.
Akibat dari semua itu, bangsa Yahudi jatuh dan tersingkir dari
panggung dunia beradab dan tersingkir dari pimpinan ummat manusia.
ANTARA YAHUDI DAN NASRANI.
Permulaan
abad
ketujuh
terjadi
peristiwa-peristiwa
yang
mengalcibatkan renggangnya hubungan antara Yahudi dan Nasrani. Bangsa
Yahudi dibenci oleh ummat Nasrani, sebaliknya ummat Nasrani dibenci oleh
Yahudi, dan sating menjeleklcan satu sama lain.
Tabun terakhir dari kekuasaan Pukas (610 M) bangsa Yahudi mengadakan
perlawanan dan pembunuhan di Antiokia terhadap ummat Kristen, maka
sebagai reaksinya, Kaisar mengutus panglimanya "Abnusus" untuk menindas
perlawanan bangsa Yahudi itu. Panglima ini telah menjalankan tugasnya
dengan keras, dibunuhnya seluruh ummat Yahudi di tern-pat itu dengan
pedang, digantung dan dibenamkan dalam air serta dilemparkan ke dalam
kandang binatang buas.
Demikianlah perumusuhan antara orang Yahudi dan Nasrani terjadi dari
masa ke masa. Al-Muqrizi dalam bukunya "Al-Khitat" berkata: "Pada masa
pemerintahan Pukas Kaisar Romawi, tentara Parsi menyerang negeri Syam dan
Mesir. Mereka merusak gereja-gereja Baitul Makdis, Palestina dan seluruh
negeri Syam dengan membunuh seluruh ummat Kristen di sana. Kemudian
mereka memasuki Mesir untuk mengejar orang-orang Kristen, di sini mereka
sempat membunuh orang Kristen dalam jumlah besar serta menawan sejumlah
rakyat yang tak terkira banyaknya.
Dalam peperangan ini orang Yahudi membantu tentara Parsi memerangi
orang Kristen dan merusak Gereja-gerejanya. Orang Yahudi ini datang dari
Tabariyah, Jabal Al-Jalil, kanipung Nashiriyah Shur dan BaitulMakdis.
Dengan cara amat ganas mereka membunuh dan menganiaya orang-orang
Kristen, merusak dua gereja Kristen di Baitul Makdis dan membakar
pemukiman-pemukiman mereka serta mengambil kayu salib, menawan Uskup
Baitul Makdis dan pembantu-pembantunya.
Selanjutnya Al-Muqrizi mengatakan "Pada waktu itu tentara-tentara
Yahudi membelot dari pasukan Parsi, lalu menduduki kota Shur. Mereka
bersepakat untuk tidak setia kepada pasukan Parsi dan untuk memerangi
kaum
Kristen
sendirian.
Dengan
kekuatan
20.000
prajurit,
dihancurkannyalah gereja-gereja yang ada di luar kota Shur itu. Kaum
Kristen - -yang sudah dikalahkan tentara Parsi - - lalu melawan kekuatan
Yahudi itu dengan tentara yang lebih besar lagi. Akhirnya mereka dapat
mengusir pasukan Yahudi tersebut dan bahkan membunuhnya dalam jumlah yang
besar.
Di Konstantinopel, Kaisar Heraclius berhasil menghalau tentaratentara Parsi yang juga menyerbu ke sana. Kemudian ia berangkat menuju
Syria dan Mesir, untuk memulihkan pemerintahan di sana dan untuk
menggalalckan perlawanan terhadap pasukan Parsi. Setibanya Kaisar di
Thabariyah, maka tentara-tentara Yahudi itu ternyata mengelu-elukan
kehadirannya, mempersembahkan hadiah-hadiah, guna meminta perlindungan
Kaisar dari ancaman kaum Kristen.Permintaan ini diterima baik oleh
Kaisar, setelah mereka (Yahudi) bersumpah setia.
Tetapi sewaktu Kaisar datang Ice Baitul Maqdis, dimana ia disambut
meriah oleh orang-orang Kristen dengan membawa Injil, Salib, dupa dan
lilin-lilin yang dinyalakan di tapak tangan, terperanjatlah dia demi
melihat kota itu telah berantakan dan-gereja-gereja pada hancur. Betapa
terpukulnya perasaannya setelah mendapat keterangan, bahwa yang melakukan
pengrusakan besar-besaran itu justeru kaum Yahudi. Kaisar sangat gemas,
karena di satu pihak (di Mesir) kalangan Yahudi ini telah mengadakan
perdamaian dengan ummat Kristen, tetapi beberapa had saja kemudian hum
Yahudi telah pula memberontak di Baitul Maqdis. Lain di Mesir dan lain
lagi di Palestina.
Kaum
Kristen
Palestina
lalu
mendesak
Kaisar
agar
mengadakan
pembalasan terhadap Yahudi di sana. Tetapi ia tidak mau, karena sesuatu
alasan, yaitu tidak mau melanggar perjanjian yang telah dibuatnya
terhadap kaum Yahudi Mesir. Keputusan ini diprotes oleh para pendeta
Palestina, dengan mengeluarkan fatwa yang menyatakan tidak berdosa Pica
kaum
Kristen melanggar perjanjian yang telah dibuat oleh Kaisar itu,
mengingat perjanjian tersebut merupakan tipuan terhadap dirinya (Kaisar)
olel' orang Yahudi.
Atas dasar inilah kemudian Kaisar memerintahkan pembunuhan dan
pembantaian besar-besaran terhadap semua orang Yahudi. Musnahlah orang
Yahudi jadinya, terutama di Syria dan Mesir, lecuali yang sempat
menyelamatkan did"1
Dad kutipan-kutipan di atas dapatlah diketahui bagaimana hubungan
antara kelompok Yahudi dan Nasrani; suatu hubungan yang penuh keganasan,
penuh curiga dan penuh keinginan untuk membalas dendam. Sikap semacam ini
tentulah didasari "memandang enteng jiwa manusia" serta menganggap
dirinya lebih berhak menguasai ummat manusia, dengan dalih merekalah yang
mampu membahagiakan.
IRAN DAN GERAKAN-GERAKAN REAKSIONERNYA.
Adapun bangsa Parsi bersama-sama dengan bangsa Romawi dalam menguasai
dunia pada waktu itu, merupakan kebun subur bagi kegiatan-kegiatan pokok
gerakan realcsioner untuk menghancurkan peradaban manusia yang pernah
dikenal dunia. Sendi-sendi moral mengalami kegoncangan sejak zaman dahulu
kola. Umpamanya coal mengawini wanita yang ada hubungan "muhrim", karena
hubungan darah dan ketumnan dianggap tabu dan dilarang oleh manusia
normal, tetapi di Parsi masih menjadi persoalan Idulafiah yang terus
menerus
diperbincangkan.
Kaisar
Yazdajird
II
memegang
kendali
pemerintahan pada pertengahan abad kelima Masehi, mengawini anaknya yang
perempuan, kemudian dibunuhnya, dan Buhran Jobyan yang memerintah pada
abad keenam mengawini saudara perempuannya sendiri.
Arthur Chrustin Sein, Guru Besar bahasa-bahasa Timur dan Sejarah Iran
di Universitas Kopenhagen Denmark, menulis, "Para ahli Sejarah yang
Dad mana engkau tahu yang demikian? tanya mereka. Sekarang kalian
saya bawa ke tempat di mana sang Uskup ini menyimpan harta dimaksud,
jawabku. Setelah menyaksikan dan melihat langsung 7 keranjang emas dan 7
keranjang peralc tersebut berkatalah mereka: Demi Tuhan! Kami tidak man
menguburkan mayat Uskup ini, lalu mereka menyalib mayat itu dan
melemparinya dengan batu.
Uskup almarhum itu diganti oleh yang barn. Dia terlalu balk, jib
dibandingkan dengan orang-orang yang tidak melaksanakan Shalat Lima Waktu
di kalangan Waktu itu aku sangat sayang kepadanya demi melihat
ketekunanya beribadat slang dan malam, demi melihat kesederhanaannya dan
kecintaannya kepada Akhirat, demi melihat kesalehan dan kesuciannya. Ada
beberapa tahun lamanya aku selalu bersama dengan Uskup yang saleh ini.
Ketika dia sakit keras, aku pun berkata kepadanya: 'Wahai tuan Uskup!
Sudah agak lama aku bersamamu, dan aku lebih cinta kepadamu ketimbang
tuan Uskup terdahulu. Sekarang ketentuan Tuhan telah tiba, engkau than
meninggalkan dunia
Kepada siapakah engkau menyerah(menitipkan) diriku dan apa pulakah wasiatmu padaku?
Uskup itu menjawab, "Hai anakku...! Demi Allah. Dalam keadaan seperil sekarang, di mana manusia-manusia telah ditelan Jahiliyah, nilainilai luhur telah tidak dimakna, agama yang diwariskan Nabi-Nabi telah
diubah oleh tangan-tangan jahil, aku tidak lagi mengetahui siapa yang
masih menuruti jalanku ini, melainkan hanya seorang yang berada di negeri
Moshul, ikutilah dia......"
Kemudian Uskup itu menghembuskan nafas terakhir, dan setelah selesai
pemakamannya, maka aku segera berangkat menuju negeri Moshul. Setelah
berkenalan, maka kuceritakan kepadanya pesan dan nasehat Uskup negeri
Syam tadi.
Pernimpin agama itupun menerima kehadiranku dan mempersilahkan aku
untuk hidup dan tinggal bersamanya. Dia memang seorang yang sholeh, namun
talc berada lama kemudian dia wafat. Sebelumnya aku telah lebih dahulu
menanyakan kepadanya pertanyaan seperti yang aku ajukan kepada Uskup Syam
dulu. Dan dia sendiri menunjuk seseorang yang saleh di negeri Nashibain
Apa yang ku dapati dad orang saleh Nashibain ini sama dengan yang di
Moshul. Dia menerima kedatanganku dengan suka cita.
Akupun tinggallah bersama ditempat itu. Dan benarlah keadaannya
seperti keadaan dua orang yang telah mendahuluinya, dan aku pun beruntung
berada di samping orang baik. Tetapi ketentuan Tuhan pun datang
memanggil, maka aku pun bertanyalah kepadanya. Hai Tuan! Aku ini telah
dipesan untuk bergabung denganmu. Kepada siapakah aku bergabung dan
apakah nasehatmu kepada ku...? Dia menjawab; Haianakku
Demi
Allah, aku tidak mengetahui seorang pun yang menuruti jejak lcami,
yang dapat ku suruhengkau mendatanginya, melainkan seorang di Amuriyah.
Dialah setahuku yang menuruti ajaran yang kami amalkan. Jika engkau
senang
datangilah dia
Ketika dia mats dan dikebumikan, akupun berangkatlah menuju Amuriyah.
Setelah jumpa kuceritakan kepadanya kisahku. Dia berkata; Tinggallah
bersama kami disini, tinggallah aku bersama dia. Memang benarlah, bahwa
dia menuruti ajaran guru terdahulu itu. Salman meneruskan kisahnya:
Selama tinggal di sana, aku berusaha sampai memiliki beberapa ekor lembu
dan kambing.
Kemudian panggilan Tuhan datang, maka berkata kepadanya; Hai..
Tuan..! Aku ini mula-mula sekali masuk jamaah dari Uskup Negeri Syam.
Ketika ajalnya datang, aku disuruhnya pergi ke Moshul. Yang kedua ini
mewasiatkan aku kepada rekannya di Nashibain. Yang ketiga ini pun ketika
ajalnya dekat mewasiatkan aku kepadamu sendiri. Sekarang kepada siapakah
engkau wasiatkan aku, dan apa nasehatmu kepadaku...? Ia menjawab:
Anakku..! Demi Allah, aku tidak mengetahui orang lain yang meneruskan
jejak kami yang akan kupesankan kepadamu untuk mendatanginya. Akan tetapi
engkau sekarang ini berada di ambang pintu suatu zaman, dimana seorang
Nabi akan dibangkitkan Tuhan untuk membaharui agarna Nabi Ibrahim. Nabi
itu akan keluar dari tanah Arab Mekkah, dan akan hijrah ke suatu tempat
yang diapit dua gunung batu terjal dan dikelilingi kebun-kebun korma. Dia
mempunyai tanda-tanda yang jelas, dia memakan hadiah dan tidak makan
sedekah. Di antara dua belikatnya ada tanda khataman Nubuwah, stempel
Nabi
terakhir.
Dan
jika
engkau
sanggup
memasuki
negeri
itu
berangkatlah......!"1)
Cetita yang menggambarkan keadaan masyarakat beragama di negeri Arab
zaman jahiliyah ini diungkapkan langsung oleh Salman Al-Farisi kepada
Ibnu Abbas, setelab is beragama Islam. Riwayat ini sampai ketangan kita
melalui Imam Ahmad dan Al-Hakim dalam bukunya Al-Mustadrak.
Inilah berita terpercaya tentang masyarakat jahiliyah dan keadaan
keagamaan pada masa itu.
PASAL KEDUA
SISTEM POLITIK DAN EKONOMI PADA MASA JAHILIYAH
ABSOLUT MONARCHI
Zaman jahiliyah merupakan masa-masa pemerintahan dan kekuasaan yang
zalim dan diktator. Sistem politik monarchic-absolut itu ada yang
herdasarkan kultus dan pendewaan keluarga raja, seperti yang terjadi di
Parsi, di mans keluarga Sasania menganggap dirinya sebagai pemegang
kekuasaan yang diberikan langsung oleh Tuhan. Untuk membela dan
mempertahankan keyakinan ini dilakukanlah berbagai usaha mempengaruhi
rakyat, agar mereka ikut meyakini spa yang mereka yakini.
Sistem pemerintahan monarchic - absolut itu ada juga yang didasarkan
alas kultus pribadi raja, sebagaimana yang terjadi dalam masyarakat Cina.
Rakyat menggelari rajanya dengan Imperior atau Putera Langit, karena
mereka menganggap Langit dan Bumi ini sebagai suami-isteri yang
melahirkan jagat rays, melahirkan raja Cina yang pertama dahulu. Oleh
karena itu raja-raja keturunan sang Putera Langit dengan sendirinya jugs
merupakan penguasa mutlak. Dialah satu-satunya bapak semua manusia. Na
diperkenankan melakukan perbuatan apa Baja, sesuai dengan keinginannya.
Dalam ucapan persembahan, semua rakyat harus mengatakan katakata
"Engkaulah ayah-ibu semua manusia"t
Sewaktu Kaisar Lie Yan atau Thai Tsung meninggal dunia, seluruh bumf
Cina berkabung dan berduka-cita sepenuhnya. Di antara mereka ada yang
menusuki mukanya dengan jarum, memotong rambut dan memukulmukulkan
kepalanya ke keranda jenazah itu.
1. James Caxcen, sejarah Cina.