Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fraktur merupakan suatu keadaan dimana terjadi di kerusakan tulang,
penyebab terbanyak adalah insiden kecelakaan tetapi faktor lain seperti proses
degeneratife juga dapat berpengaruh terhadap kejadian fraktur (Brunner &
Suddarth, 2008). Fraktur terjadi jika tulang dikenai stress atau beban yang lebih
besar dan kemampuan tulang untuk mentolelir beban tersebut. Fraktur dapat
menyebabkan disfungsi organ tubuh atau bahkan dapat menyebabkan kecacatan
atau kehilangan fungsi ekstremitas permanen, selain itu komplikasi awal yang
berupa infeksi dan tromboemboli (emboli fraktur). Fraktur pada iga (costae)
adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang/tulang rawan yang disebabkan oleh
ruda paksa pada spesifikasi lokasi pada tulang costa. Trauma tajam lebih jarang
mengakibatkan fraktur iga, oleh karena luas permukaan trauma yang sempit,
sehingga gaya trauma dapat melalui sela iga. Fraktur iga terutama pada iga IV-X
(mayoritas terkena). Perlu diperiksa adanya kerusakan pada organ-organ intratoraks dan intra abdomen Menurut Lukman (2009;26). Fraktur costa terutama
disebabkan karena trauma tumpul dada. Perlu ketelitian untuk membedakan
apakah kontusio dinding dada atau fraktur kosta. Fraktur ini sebagian terbesar
disebabkan kecelakaan lalu lintas diikuti jatuh dari tempat yang tinggi.
Badan kesehatan dunia (WHO) mencatat terdapat lebih dari 7 juta orang
meninggal dikarenakan insiden kecelakaan dan sekitar 2 juta orang mengalami
kecacatan fisik. Usman (2012) menyebutkan bahwa hasil data Riset Kesehatan
Dasar (RIKERDAS) tahun 2011, di Indonesia terjadinya fraktur yang disebabkan
oleh cedera yaitu karena jatuh, kecelakaan lalu lintas dan trauma tajam/tumpul.
Dari 45.987 peristiwa terjatuh yang mengalami fraktur sebanyak 1.775 orang (3,8
%), dari 20.829 kasus kecelakaan lalu lintas, mengalami fraktur sebanyak 1.770
orang (8,5 %), dari 14.127 trauma benda tajam / tumpul, yang mengalami fraktur
sebanyak 236 orang (1,7 %). (Depkes 2009). Dan menurut data depkes 2005
kalimantan timur korban fraktur akibat dari kecelakaan berkisar 10,5%, sedangkan
bedasarkan data yang diperoleh dari catatan medical record di rumah sakit islam
samarinda, data pada tahun 2012 (periode januari-juni) didapatkan 14 kasus
fraktur, sedangkan untuk bulan juli ada 7 kasus fraktur. Sebanyak 25% dari kasus
fraktur costa tidak terdiagnosis, dan baru terdiagnosis setelah timbul komplikasi,
seperti hematotoraks dan pneumotoraks.
Dampak masalah dari fraktur yaitu dapat mengalami perubahan pada bagian
tubuh yang terkena cidera, merasakan cemas akibat rasa sakit dan rasa nyeri yang
di rasakannya, resiko terjadinya infeksi, resiko perdarahan, ganguan integritas
kulit, menganggu proses respirasi
kebutuhan dasar lainnya, selain itu fraktur juga dapat menyebabkan kematian.
Costa merupakan salah satu komponen pembentuk rongga dada yang memiliki
fungsi untuk memberikan perlindungan terhadap organ didalamnya dan yang
lebih penting adalah mempertahankan
fungsi
ventilasi
Tujuan Khusus