You are on page 1of 9

BEDSIDE TEACHING

SKENARIO PEMERIKSAAN BAYI BARU DENGAN


ASFIKSIA BERAT

Oleh:
I Dewa Gede Dedi Artha Nugraha

(157008004)

Pembimbing:
dr. Putu Triyasa, Sp.A

KEPANITERAAN KLINIK MADYA


BAGIAN/SMF ILMU KESEHATAN ANAK
RSUD SANJIWANI GIANYAR
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS WARMADEWA

2016

Bedside Teaching

BEDSIDE TEACHING
SKENARIO PEMERIKSAAN BAYI BARU LAHIR

Memberikan Salam
Memperkenalkan Diri
Menanyakan Identitas Ibu
Anamnesis
1 Data bayi
- Rujukan (+) diantar oleh dokter
- Tanggal/jam lahir bayi : 1-7-2016, pukul 19.15 WITA
2 Riwayat Antenatal
- Anak ke : I
- ANC : >3X, (+) bidan, Sp.OG
- USG: (+)
- HPHT : 15/10/2015
- TP : 22/7/2016
3 Riwayat Intranatal
- Perdarahan
- Ketuban pecah dini
- Gawat janin
- nyeri BAK
- demam
- keputihan
- Riwayat terapi deksametason lengkap
- Riwarat terapi lain
4 Riwayat Penyakit Ibu (-)
- DM
- Hep. B
- TB
- Hipertensi
- Imunodefisiensi
- Jantung
- Asma
- Lainnya.
5 Diagnosis Ibu: G1P0000, 37 minggu, T/H, PK II, eklampsia
6 Cara Persalinan
- Spontan
- SC, Indikasi ..
- Vacum, Indikasi ..
- Forcep, Indikasi ibu tidak boleh mengedan dan mempercepat kala II
7

Faktor Risiko Infeksi (-)

Mayor
Minor
-

Ibu Demam (>38 C)


KPD > 24 jam
Karioamnionionitis
Fetal Distress, > 160 x/mnt
Ketuban Hijau
KPD >12 jam
Asfiksia (1<5, 5<7)()
BBLSR (<1500gr)
Uk< 37 Minggu)
Gemeli
Keputihan
Tersangka ISK
Ibu Demam>37,5 C

PemeriksaanFisik
Persiapan Alat
1 Stetoskop
2 Timbangan Bayi
3 Pita ukur/metlin
4 Penggaris
5 Termometer
Tindakan Pra-Pemeriksaan
1 Cuci tangan
2 Memakai handscoon (bila diperlukan)
Pengukuran Anthopometri
1 Menilai berat lahir bayi dengan cara menimbang bayi. Normal berat badan bayi baru
lahir 2500-4000 gram.
Saat pemeriksaan bayi dengan berat badan 2500 gram
2 Pengukuran panjang badan dengan cara meletakkan bayi pada tempat yang datar. Ukur
panjang dari kepala sampai tumit dengan posisi kaki/badan bayi yang diluruskan.
Panjang bayi normal yaitu 45-50 cm
Pada saat pemeriksaan ditemukan panjang bayi 46 cm
3 Ukur lingkar kepala yaitu dilakukan dari dahi kemudian melingkari kepala kemudian
kembali ke dahi. Normal lingkar kepala 33-35 cm
Ukuran lingkar kepala bayi yaitu 33 cm
4 Ukur lingkar lengan atas bayi dengan melingkarkan pita ukur pada garis tengah lengan
kiri atau kanan. Normal lingkar lengan atas yaitu 11-15 cm
Ukuran lingkar lengan bayi yaitu 12 cm
5 Ukur lingkar dada dari daerah dada ke punggung kembali ke dada, pengukuran melalui
daerah puting susu. Lingkar dada normalnya 30-33 cm
Ukuran lingkar dada bayi 32 cm
Status Present
1 Pengukuran Pulse/ frekuensi jantung dengan meletakkan stetoskop pada ICS 4
midklavikula line sinistra kemudian hitung dalam 1 menit. Normalnya antara 120160x/menit

Denyut jantung bayi 142x/menit


Pengukuran Respiration rate/ frekuensi napas dengan meletakkan stetoskop pada
lapang paru kemudian dihitung dalam 1 menit. Frekuensi pernapasan bayi normal 40-60
x/menit
Frekuensi pernapasan 52x/menit
Pengukuran suhu aksila dengan menggunakan termometer. Normal suhu aksila yaitu
36,5-37,20C
Suhu aksila 36,40C

Pemeriksaan Fisik
1 Kepala
Lakukan perabaan pada fontanel anterior. Fontanel yang besar dapat terjadi akibat
prematuritas atau hidrosefalus sedangkan yang terlalu kecil terjadi pada mikrosefali.
Periksa apakah terdapat trauma kelahiran misalnya caput suksedaneum, sefal hematoma
atau fraktur tulang tengkorak.
Pada saat dilakukan pemeriksaan kepala bayi, kepala bayi dalam keadaan normal dan
tidak ditemukan kelainan.
2 Wajah
Wajah bayi harus tampak simetris, perhatikan kemungkinan adanya kelainan pada
wajah dan juga kelainan akibat trauma lahir seperti adanya laserasi.
Pada saat dilakukan pemeriksaan pada wajah bayi, wajah bayi dalam keadaan normal
dan tidak ditemukan kelainan, serta tidak ditemukan adanya kekuningan
3 Mata
Goyangkan mata bayi secara perlahan agar mata terbuka. Perhatikan mata dan periksa
apakah terdapat kelainan pada mata bayi strabismus, adanya bekas trauma, dan juga
adanya sekret pada mata curiga terhadap konjungtivitis. Perhatikan adanya anemia atau
ikterus. Lihat reflek pupil, diameter dan isokor. Lihat juga ada tanda-tanda dehidrasi
seperti mata cowong.
Pada saat dikakukan pemeriksaan mata, mata bayi ikterus (-/-), Anemis (-/-) reflek
pupil (+/+)
4 Telinga
Perhatikan telinga bayi simetris atau tidak dan pada bayi cukup bulan tulang rawan
sudah matang dan daun telinga harus terbentuk sempurna.
Pada saat pemeriksaan telinga bayi, telinga bayi dalam keadaan normal simetris dan
tidak ditemukan kelainan
5 Hidung
Perhatikan bentuk, lubang, lebar, secret, darah ada hidung dan apakah terdapat napas
cuping hidung yang menandakan adanya gangguan pernapasan.
Pada saat pemeriksaan hidung bayi, hidung bayi dalam keadaan normal dan tidak
ditemukan kelainan.NCH (-) sianosis (-)
6 Mulut
Perhatikan mulut bayi, bibir harus berbentuk dan simetris. Perhatikan apakah terdapat
kelainan pada bibir bayi seperti bibir sumbing dan apakah terdapat bercak putih pada

10

gusi atau palatum serta menilai sianosis


Pada saat pemeriksaan mulut bayi, mulut bayi dalam keadaan normal dan tidak
ditemukan kelainan. Sianosis (-), Celah palatum (-)
Leher
Leher bayi biasanya pendek dan pergerakannya harus baik. Perhatikan apa terdapat
trauma pada leher, pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis.
Pada saat pemeriksaan leher bayi, leher bayi dalam keadaan normal dan tidak
ditemukan kelainan pembesaran kelenjar getah bening (-)
Tangan
Perhatikan panjang kedua lengan, jumlah jari dan kemampuannya untuk bergerak
bebas.
Pada saat pemeriksaan tangan bayi, tenaga bayi dalam keadaan normal dan tidak
ditemukan kelainan.
Thorax
Inspeksi :
Perhatikan warna kulit dada, bentuk dada, kesimetrisan gerakan dada saat
bernapas, adanya retraksi dada (suprasternal, interkostal, subkostal), apakah
iktus kordis terlihat atau tidak dan pada ICS berapa
Palpasi :
- Letakkan telapak tangan dan jari-jari pada seluruh dinding dada dan
punggung
- Ada benjolan atau tidak
- Gerakan dada simetris atau tidak
- Raba iktus kordis, normal = iktus kordis teraba di parasternal line sinistra
Cor :
Auskultasi :
- Mulai dari apeks kordis
- Letakkan diafragma dan geser kearah medial, lalu ke tepi kiri bawah
sternum
bising katup trikuspid pada ICS 4 parasternal line sinistra
- Geser keatas sepanjang tepi kiri sternum sampai ke ICS 2 untuk mendengar
bising katup aorta
Normal = S1 S2 tunggal reguler, murmur (-)
Pulmo :
Auskultasi :
Dengarkan suara napas bayi di kedua lapang paru dan dengarkan apakah ada
suara nafas tambahan
Pada saat pemeriksaan dada bayi, dada bayi dalam keadaan normal, tampak simetris,
dan tidak ditemukan kelainan.
Suara jantung bayi yang ditemukan S1 S2 tunggal reguler, murmur (-)
Suara nafas bayi dalam keadaan normal dan tidak ditemukan suara nafas tambahan.
Abdomen
Abdomen harus tampak bulat dan bergerak secara bersamaan dengan gerakan dada saat
bernapas.
Pada saat pemeriksaan abdomen bayi,abdomen bayi dalam keadaan normal dan tidak

11

12

13

15

16

ditemukan kelainan. BU(+)N, Distensi (-), tali pusat (seger)


Genitalia
Pada bayi laki-laki periksa ukuran penis, posisi lubang uretra dan palpasi skrotum untuk
memastikan jumlah testis ada dua.
Sedangkan pada bayi perempuan yang cukup bulan biasanya labia mayora sudah
menutupi labia minora dan lubang uretra terpisah dengan lubang vagina.
Pada saat pemeriksaan genitalia bayi, genitalia bayi dalam kedaan normal dan tidak
ditemukan kelainan. Labia mayora sudah menutupi labia minora dan lubang uretra
terpisah dengan lubang vagina.
Anus dan Rectum
Periksa kemungkinan adanya atresia ani.
Pada saat pemeriksaan anus dan rectum bayi, anus (+)atresia ani (-)
Tungkai
Periksa jumlah jari, kesimetrisan tungkai dengan cara meluruskan kedua kaki dan
bandingkan. Kedua tungkai harus dapat bergerak dengan bebas.
Pada saat pemeriksaan tungkai bayi, tungkai bayi dalam keadaan normal dan tidak
ditemukan kelainan.
Kulit
Perhatikan kondisi kulit bayi, periksa adanya ruam, bercak atau tanda lahir,
pembengkakan, dan verniks kaseosa. Perhatikan adanya lanugo, jumlah yang banyak
biasanya ditemukan pada bayi kurang bulan. Perhatikan pula warna kulit dan mukosa,
terutama disekitar wajah, mukosa bibir, dan ujung-ujung akral, apakah terdapat
perubaan warna atau tidak.
Pada saat pemeriksaan kulit bayi, Lanugo (menipis), warna kemerahan
Refleks Bayi Baru Lahir
1. Refleks Moro
Reflex moro timbul akibat rangsangan yang mendadak. Caranya: bayi
dibaringkan terlentang, kemudian diposisikan setengah duduk dan disanggah
oleh kedua telapak tangan pemeriksa, secara tiba-tiba tapi hati hati bayi
dijatuhkan 30-45o (merubah posisi badan anak secara mendadak). Reflex positif
bila terjadi abduksi-ekstensi keempat ekstremitas dan pengembangan jari-jari,
kecuali pada falangs distal jari telunjuk dan ibu jari yang dalam keadaan fleksi.
Gerakan itu segera diikuti oleh adduksi-fleksi keempat ekstremitas.
2. Refleks Palmar Grasp
Bayi atau anak ditidurkan dalam posisi supinasi, kepala menghadap kedepan dan
tangan dalam keadaan setengah fleksi. Dengan memakai jari telunjuk pemeriksa
menyentuh sisi luar tangan menuju bagian telapak tangan secara cepat dan hatihati, sambil menekan permukaan telapak tangan. Reflex dikatakan positif apa
bila didapatkan fleksi seluruh jari (memegang tangan pemeriksa).
3. Refleks Plantar Grasp
Bayi atau anak ditidurkan dalam posisi supinasi kemudian ibu jari tangan
pemeriksa menekan pangkal ibu jari bayi atau anak di daerah plantar. Reflex
dikatakan positif apa bila didapatkan fleksi plantar seluruh jari kaki.
4. Refleks Snout
Dengan cara dilakukan perkusi pada daerah bibir atas. Refleks dikatakan positif

apabila didapatkan respon berupa bibir atas dan bawah menyengir atau kontraksi
otot-otot di sekitar bibir dan di bawah hidung.
5. Refleks Tonic Neck
Bayi atau anak ditidurkan dalam posisi supinasi, kemudian kepalanya diarahkan
menoleh ke satusisi. Refleks dikatakan positif apabila lengan dan tungkai yang
dihadapi/sesisi menjadi hipertoni dan ekstensi, sedangkan lengan dan tungkai
sisi lainnya/dibelakangi menjadi hipertoni dan fleksi.
Pada bayi ditemukan reflex moro (+), reflek palmar grasp (+), reflek plantar grasp (+),
refleks snout tidak dievaluasi, refleks tonic neck tidak dievaluasi
APGAR Score
3-4 7-8
NBS
38 ~ 39-40 minggu
Diagnosis
BCB (39 minggu) + SMK + Asfiksia Berat+ respiratory distress ec suspek pneumonia
neonatal DD/ SNAD
Penatalaksanaan
- Rawat inkubator
- Kebutuhan cairan 60 ml/kg ~150 ml/hari~ IVFD D10% 6 tetes mikro/menit
- 02 nasal kanul 2lpm
- Vitamin K 1 mg IM
- Hepatitis B 0,5 ml IM
- Puasa 6 jam, , Bila Baik Berikan Asi 10 ml/kg/hari-30 ml @3 jam
- Monitor distres nafas
Pemeriksaan Penunjang
DL, IT-Rasio, BS Stik
Konseling Pasca Pemeriksaan
1 Jelaskan pada ibu dan keluarga mengenai hasil pemeriksaan dan kondisi bayi dengan
keadaan normal
2 KIE ibu dan keluarga agar menjaga kehangatan bayi, merawat tali pusat, memberikan
ASI, dan melakukan imunisasi sesuai jadwal

RESUME PASIEN BED SIDE TEACHING

Bayi inisial NNA berusia 0 hari lahir dengan bantuan forcep di RSUD Sanjiwani
Gianyar pada tanggal 01/06/2016 jam 20.15 Wita. Bayi tersebut merupakan anak pertama.
Berat badan bayi saat lahir didapatkan 2500 gram dan panjang badan 46 cm. Bayi berjenis
kelamin perempuan dan saat lahir bayi tidak segera menagis setelah lahir. Berdasarkan
heteroanamnesis didapatkan data ibu menikah sebanyak 1 kali. Ibu pasien mengatakan HPHT
lupa. Ibu pasien mengatakan selama masa kehamilan melakukan pemeriksaan ke bidan setiap
bulan dan pemeriksaan USG di dokter ahli kandungan setiap 3 bulannya. Riwayat adanya
perdarahan, ketuban pecah dini dan gawat janin disangkal oleh ibu pasien. Riwayat infeksi
pada saat kehamilan seperti adanya demam, keputihan di sangkal oleh ibu pasien. Ibu tinggal
dalam satu pekarangan rumah dan hanya terdapat satu keluarga. Lingkungan sekitar rumah
dikatakan bersih dan ventilasi udara di dalam rumah di katakan cukup. Keadaan ekonomi
dikatakan cukup. Bayi saat ini belum mengkonsumsi ASI.
Setelah anamnesis, selanjutnya meminta ijin kepada keluarga pasien bahwa akan
melakukan pemeriksaan fisik dengan tujuan untuk memastikan bagaimana keadaan pasien.
Setelah diijinkan kemudian mencuci tangan terlebih dahulu. Kemudian dilakukan
pemeriksaan berat badan, panjang badan, lingkar kepala, lingkar lengan atas dan lingkar dada
bayi. Didapatkan hasil untuk berat badan bayi 2500 gram, panjang badan bayi 46 cm, lingkar
kepala bayi 33 cm, lingkar lengan atas bayi 12 cm, dan lingkar dada bayi 32 cm. Kemudian
melakukan pemeriksaan vital sign dan pemeriksaan fisik. Saat pemeriksaan, keadaan umum
bayi baik dengan kesadaran kompos mentis. Tanda-tanda vital yang terdiri dari pemeriksaan
suhu, nadi dan respirasi didapatkan suhu pasien 36,40C, nadi 142 x/menit reguler isi cukup,
dan respirasi 52x/menit. Untuk pemeriksaan fisik meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan
auskultasi. Pemeriksaan fisik yang didapatkan seperti pemeriksaan pada kepala, wajah, mata,
telinga, hidung mulut leher, tangan, thorax, abdomen, genitalia, anus, spina, tungkai dan kulit
dalam keadaan normal.

Pada inspeksi kepala bayi tampak dalam keadaan normal dan tidak ditemukan
kelainan pada kepala bayi. Pada wajah bayi terlihat simetris dan tidak terlihat adanya
kelainan pada wajah. Pada mata bayi tidak terdapat adanya mata cowong, reflek pupil(+/+).
Pada pemeriksaan telinga didapatkan telinga bayi simetris dan berbentuk sempurna.
Pada pemeriksaan hidung, bentuk dan lebar hidung dalam batas normal, bayi bernapas
melalui hidung dan tidak terdapat napas cuping hidung. Pada pemeriksaan mulut didapatkan
hasil yang simetris dan tidak terdapat kelainan pada bibir pasien seperti bibir sumbing, bibir
tidak terlihat kering. Pada pemeriksaan leher, dalam keadaan normal dan tidak tampak
kelainan. Pada pemeriksaan thorax, bentuk dada simetris, gerakan dada saat bernapas juga
simetris, tidak ada retraksi dada. Saat dilakukan palpasi pada thorax, didapatkan hasil dalam
batas normal dimana iktus kordis teraba di ICS 4 midklavicula line sinistra. Selain itu
dirasakan pula gerakan yang simetris pada kedua bagian dada saat dilakukan pernafasan.
Sedangkan pemeriksaan fisik dengan perkusi tidak dapat dilakukan pada bayi. Setelah itu
maka dilakukan pemeriksaan fisik dengan auskultasi. Saat auskultasi dilakukan, didapatkan
hasil suara jantung dan paru yang normal.
Saat pemeriksaan pada abdomen, tidak terdapat distensi dan gerakan abdomen
seirama dengan pernafasan. Pada saat pemeriksaan turgor kulit kembali cepat. Pada saat
pemeriksaan genitalia, genitalia bayi tampak normal dan tidak ada kelainan. Pada saat
pemeriksaan anus bayi, anus bayi dan rectum bayi tampak normal dan tidak tampak kelainan.
Pada saat pemeriksaan kulit bayi tampak kemerahan. NBS didapatkan 38 ~ 39-40 minggu.
Pasien di diagnosis dengan BCB (39 minggu) + SMK + Asfiksia Berat+ respiratory distress
ec suspek pneumonia neonatal DD/ SNAD. Untuk tatalaksana bayi baru lahir yaitu; Rawat
inkubator, Kebutuhan cairan 60 ml/kg ~150 ml/hari~ IVFD D10% 6 tetes mikro/menit, 02
nasal kanul 2lpm, Vitamin K 1 mg IM, Hepatitis B 0,5 ml IM, Puasa 6 jam, , Bila Baik
Berikan Asi 10 ml/kg/hari-30 ml @3 jam, Monitor distres nafas.

You might also like