You are on page 1of 5

MUNCULNYA SIFAT KIRALITAS SUATU SENYAWA ORGANIK

Munculnya Konsep Sifat Kiralitas Senyawa Organik dan Beberapa Penemuan


penting yang dilakukan Oleh Louis Pasteur Louis Pasteur (1822-1895) lahir di kota
Dole tahun 1822, bagian timur Perancis. Sebagai mahasiswa di Paris dia
memperdalam ilmu pengetahuannya. Kegeniusannya belum tampak tatkala jadi
mahasiswa bahkan salah seorang mahagurunya menganggap Pasteur sedangsedang saja dalam ilmu kimia. Pasteur memulai karirnya di bidang ilmu kimia.
Bahkan, beliau memberikan sebuah sumbangan besar di bidang kimia organik
mengenai struktur molekul yaitu kiral. Kata kiral berasal dari bahasa Yunani
cheir yang artinya tangan. Pada tahun 1848, ketika beliau berusia 25 tahun, ia
melakukan penemuan penting mengenai adanya dua macam kristal ammonium
tartarat dan bahwa kedua macam kristal ini merupakan bayangan cermin satu dari
yang lain. Dengan susah payah ia memisahkan kristal kiri dan kristal kanan dengan
menggunakan pinset. Dengan takjub ia jumpai:
1. suatu larutan campuran asli kristal-kristal itu tidak memutar bidang polarisasi
cahaya,
2. suatu larutan kristal-kristal kiri ternyata memutar bidang polarisasi cahaya,
3. suatu larutan kristal-kristal kanan juga memutar bidang polarisasi cahaya, secara
eksak sama besar, tetapi dengan arah yang berlawanan.
Coba bayangkan tangan kiri berada di depan cermin, tentu saja bayangannya
adalah tangan kanan. Sekarang posisikan tangan kiri dan tangan kanan menghadap
ke bawah atau ke arah lantai. Kemudian letakan tangan kiri di atas tangan kanan
anda. Terlihat, tangan kanan tidak bisa diimpitkan dengan tangan kiri kita.
Hal yang sama juga berlaku bagi molekul-molekul organik tertentu. Dapat dilihat
senyawa Alanine memiliki dua struktur yang berbeda. Sebutlah A dan B yang analog
dengan tangan kiri dan tangan kanan kita. A dan B sering disebut sebagai
stereoisomer (isomer ruang) atau isomer optis. Harus diingat, suatu molekul organik
disebut molekul kiral jika terdapat minimal satu atom C yang mengikat empat gugus
yang berlainan seperti senyawa Alanine pada gambar 1. Molekul-molekul kiral
memiliki sifat yang sangat unik yaitu sifat optis. Artinya suatu molekul kiral memiliki
kemampuan untuk memutar bidang cahaya terpolarisasi pada alat yang disebut
polarimeter.

Sistem tata nama isomer optik diperkenalkan Chan-Ingold-Prelog yang


menglasifikasikan atom C kiral sebagai R atau S. Sistem tata nama ini sering
dinamakan konfigurasi mutlak/absolut. Contohnya (2R,3S)-2,3 dibromo pentana.
Pada tulisan ini tidak akan dijelaskan aturan penamaan R dan S, tetapi para pembaca
dapat membacanya di literatur organik tingkat kuliah. Dengan sistem tata nama ini
diperkenalkan dua klasifikasi stereoisomer, yaitu enantiomer dan diastereoisomer.
Definisi dari enantiomer dan diastereoisomer sedikit rumit tetapi akan dijelaskan
secara sederhana.

Dua enantiomer dari generik asam amino

(S)-Alanine (kiri) dan (R)-alanine (kanan) dalam bentuk zwitterionic pada pH


netral
Percobaan kristalografi Pasteur menjadi topik diskusi menarik di antara ahli
kimia di Paris, dan berita tersebut dengan cepat didengar oleh Jean Baptise Biot, ahli
fisika yang telah membuat penemuan-penemuan penting tentang perputaran sinar
terpolarisasi yang dilakukan oleh kristal. Biot bersikap skeptis terhadap penemuan
Pasteur. Ia meminta Pasteur mengulangi percobaan tersebut di depannya. Pasteur
melakukannya dengan menggunakan larutan-larutan yang dibuat oleh Biot sendiri
dan menghasilkan kristal. Ketika melihat kristal bertangan kiri memutar bidang
polarisasi ke kiri, Biot tidak melanjutkan pengukuran, tetapi memegang bahu Pasteur
muda dab dengan emosi berkata, Anakku, saya sangat mencintai ilmu pengetahuan
sepanjang hidup saya, dan yang ini sangat menyentuh hati saya. Penjelasan
mengenai hubungan aktivitas optis dan geometri molekul baru bisa dijelaskan 25

tahun kemudian oleh dua kimiawan muda, Jacobus Vant Hoff dan Joseph Babel.
Setelah penemuannya tersebut, barulah ia berani menyangkal ucapan profesornya
saat beliau sudah menjadi doktor dan berusia 26 tahun. Setelah penemuannya
tersebut, ia mengalihkan perhatiannya pada bidang mikroorganisme, yaitu dengan
melakukan penyelidikan terhadap peragian dan membuktikan bahwa proses ini
persis seperti proses yang terjadi pada sejenis mikro organisme lainnya dapat
memproduksi hasil-hasil yang tidak dikehendaki dalam hal peragian minuman.
Pendapat ini segera menuntunnya kegagasan lain bahwa semacam mikro organisme
dapat pula menghasilkan hal-hal yang tidak diharapkan dan dapat membawa
pengaruh baik terhadap manusia maupun hewan. Pasteur bukanlah orang pertama
yang memasalahkan teorbaksil penyakit. Tetapi, Pasteurlah yang paling menonjol
dalam hal teori kuman penyakit yang dibuktikannya lewat serentetan percobaan dan
demonstrasi yang merupakan faktor utama dan meyakinkan masyarakat cerdik
pandai bahwa teorinya benar. Apabila penyakit disebabkan oleh baksil, tampaknya
masuk akal bahwa dengan mencegah masuknya baksil itu ke dalam tubuh manusia,
penyakit itu bisa dihindari. Karena itu beliau menekankan pentingnya metode
antiseptik buat para dokter, dan dia punya pengaruh besar terhadap Joseph Lister
yang memperkenalkan cara antiseptik kedalam bidang pembedahan.
Bakteri yang berbahaya dapat memasuki tubuh manusia lewat makanan dan
minuman. Pasteur mengembangkan teknik (biasa disebut pasteurisasi) untuk
memusnahkan mikro organisme dalam minuman. Teknik ini, jika dipraktekkan,
dapat membinasakan susu yang kejangkitan hama sebagai penyebab infeksi.
Tatkala umurnya mendekati pertengahan lima puluhan, Pasteur beralih lagi
perhatiannya kepada penyelidikan baksil penyakit ternak, sejenis penyakit infeksi
serius yang menyerang binatang ternak dan binatang-binatang lain, tidak kecuali
manusia. Pasteur mampu menunjukkan bahwa sejenis baksil menjadi sebab sesuatu
penyakit. Karya lebih penting lainnya ialah pengembangan tekniknya memproduksi
corak baksil penyakit ternak yang sudah dilemahkan. Dengan cara disuntikkan ke
tubuh ternak, baksil penyakit yang sudah dilemahkan ini dapat menimbulkan
penyakit yang ringan dan tidak mengakibatkan fatal sehingga memungkinkan
ternak-ternak itu memperoleh kekebalan untuk menghadapi penyakit normal.
Demonstrasi Pasteur di depan umum mengenai efektivitas teknik mengebalkan
hewan dari baksil penyakit ternak menimbulkan kegemparan. Segera disadari bahwa
metode umum dapat digunakan untuk pencegahan rupa-rupa penyakit masyarakat.
Penemuan pribadi Pasteur yang paling termasyhur adalah pengembangan teknik
penyuntikan terhadap manusia untuk mencegah penyakit Rabies yang ditakuti.
sumbangan Pasteur begitu mendasar sehingga tak perlu dipertanyakan lagi bahwa

Pasteur punya saham besar dalam hal mencegah angka kematian pada akhir abad ini.
Dan tak salah kalau Lois pasteur di letakkan pada urutan pertama dalam urutan
tokoh-tokoh yang sangat berpengaruh terhadap ilmu pengetahuan.

SIMETRI
Simetri dari molekul (atau benda lainnya) dapat ditentukan kekiralannya. Molekul
dikatakan akiral (tidak kiral) ketika rotasi tidak tepat, yang merupakan kombinasi
dari rotasi dan refleksi dalam pesawat, tegak lurus terhadap sumbu rotasi,
menghasilkan molekul yang sama. Untuk molekul tetrahedral, molekul dikatakan
kiral jika semua empat substituen berbeda.
Sebuah molekul kiral belum tentu asimetris (tanpa ada unsur simetri ), karena
dapat memiliki, misalnya, simetri rotasi.

SIFAT ENANSIOMER
Biasanya, dua enansiomer molekul berperilaku identik satu sama lain. Misalnya,
mereka akan bermigrasi dengan identik Rf dalam kromatografi lapis tipis dan
memiliki waktu retensi identik dalam HPLC. NMR dan IR spektrum adalah
identik. Namun, enantiomer berperilaku berbeda di hadapan molekul kiral lain
atau benda. Misalnya, enantiomer tidak bermigrasi identik pada media
kromatografi kiral, seperti kuarsa atau media standar yang telah dimodifikasi
kiral. Spektrum enansiomer NMR dipengaruhi secara berbeda oleh singleenantiomer aditif kiral seperti EuFOD .
Senyawa kiral memutar pesawat terpolarisasi cahaya. Setiap enantiomer akan
memutar

cahaya

dalam

arti

yang

berbeda,

searah

jarum

jam

atau

berlawanan. Molekul yang melakukan hal ini dikatakan optik aktif .


Satu kiral 'objek' yang berinteraksi secara berbeda dengan dua enansiomer dari
senyawa kiral sirkuler terpolarisasi cahaya: Sebuah enantiomer akan menyerap
cahaya terpolarisasi kiri dan kanan sirkuler dengan perbedaan derajat. Biasanya

perbedaan absorptivitas relatif kecil (bagian per seribu). spektroskopi CD adalah


teknik analisis yang kuat untuk menyelidiki struktur sekunder protein dan untuk
menentukan konfigurasi mutlak senyawa kiral, khususnya, kompleks logam
transisi. Spektroskopi CD menggantikan polarimetry sebagai metode untuk
mengkarakterisasi senyawa kiral.

KIRALITAS SENYAWA DENGAN PASANGAN ELEKTRON BEBAS


STEREOGENIK
Ketika sepasang nonbonding elektron, pasangan bebas, menempati ruang, kiralitas
mendapatkan hasil. Efeknya adalah meresap dalam beberapa amina, fosfin,
sulfonium dan oksonium ion, sulfoxida, dan bahkan carbanions . Syarat utama
adalah bahwa selain dari pasangan elektron bebas, tiga subtituen lainnya saling
berbeda. Ligan fosfin kiral berguna dalam sintesis asimetris .

Inversi geometris antara pasangan elektron bebas dan tiga kelompok terikat pada
amina tetrahedral

You might also like