You are on page 1of 21

Asuhan Keperawatan

Aplikasi NANDA
Silahkan berkunjung keblog saya, semoga bermanfaat bagi kita semua dan dapat memajukan dunia
keperawatan.

DIAGNOSA KEPERAWATAN NYERI AKUT APLIKASI


NNANDA, NOC, NIC
Diposkan oleh Rizki Kurniadi
NYERI AKUT
Definisi
Sensori yang tidak menyenangkan dan pengalaman emosional yang muncul dari kerusakan
jaringan baik secara aktual atau potensial atau merupakan kerusakan (Asosiasi Studi Nyeri
Internasional) yang terjadi secara tiba-tiba atau dengan waktu yang lama dengan intensitas
ringan sampai berat dan dapat diantisipasi atau diprediksikan dan lamanya kurang dari 6
bulan.
Batasan Karakteristik
Laporan secara verbal atau nonverbal
Fakta dari observasi
Posisi antalgik (menghindari nyeri)
Gerakan melindungi
Tingkah laku berhati-hati
Muka topeng (nyeri)
Gangguan tidur (mata sayu, tampak capek, sulit atau gerakan kacau, menyeringai)
Terfokus pada diri sendiri
Fokus menyempit (penurunan persepsi waktu, kerusakan proses berpikir, penurunan interaksi
dengan orang lain dan lingkungan)
Tingkah laku distraksi, contoh jalan-jalan, menemui orang lain dan atau aktivitas berulangulang
Respon autonom (seperti berkeringat, perubahan tekanan darah, perubahan nafas, nadi dan
dilatasi pupil)
Perubahan otonom dalam tonus otot (mungkin dalam rentang dari lemah ke kaku)
Tingkah laku ekspresif (contoh gelisah, merintih, menangis, waspada, iritabel, nafas
panjang/berkeluh kesah)
Perubahan dalam nafsu makan dan minum
Faktor Yang Berhubungan
Agen injury (biologi, kimia, fisik, psikologis)
NOC
1.
2.

Tingkat kenyamanan
Kontrol nyeri

3.
4.

Nyeri : efek yang merusak


Tingkat nyeri
NIC

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Accupressure
Pemberian analgetik
Pemberian analgetik : intraspinal
Pemberian anestesia
Penurunan cemas
Pemberian obat penenang
Stimulasi pada kutan
Manajemen lingkungan : kenyamanan
Penurunan gas dalam perut
10. Aplikasi panas atau dingin
11. Perawatan intrapartal : beresiko tinggi
12. Pemberian medikasi
13. Pemberian pengobatan : intrapleural
14. Manajemen pengobatan
15. Penentuan pengobatan
16. Manajemen nyeri
17. Bantuan kontrol analgetik
18. Manajemen rektal prolaps
19. TENS (Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation)

NOC

(Nursing Outcomes Classification)


1. Comfort level (tingkat kenyamanan)
Domain : Penerima Kesehatan
Kelas
: Status gejala
Skala
: Tidak pernah sampai sangat luas

Definisi: Perasaan fisik dan psikologi yang tenang


Indikator
No
1
2
3
4

Tidak
pernah
1

Terbatas

Sedang

Luas

Sangat
luas
5

Melaporkan kesejahteraan fisik


Melaporkan kepuasan dengan
kontrol gejala
Melaporkan kesejahteraan
psikologis
Mengekspresikan kepuasan hati
dengan lingkungan fisik

5
6
7
8
9

Mengekspresikan kepuasan hati


dengan hubungan sosial
Mengekspresikan kepuasan
spiritual
Melaporkan kepuasan dengan
tingkat kebebasan
Mengekspresikan kepuasan
dengan kontrol nyeri
Lainnya..(spesifik)

2. Pain Control (Kontrol Nyeri)


Domain : Pengetahuan dan perilaku kesehatan
Kelas
: Perilaku kesehatan
Skala
: Never demonstrated to consistently demonstrated (tidak pernah dilakukan
sampai terus menerus dilakukan)

Definisi: Tindakan seseorang untuk mengatasi nyeri


No

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Indikator

Tidak
pernah
dilakuka
n
1

Jarang
dilakuka
n
2

Kadangkadang
dilakuka
n
3

Sering
dilakuka
n
4

Mengenal penyebab nyeri


Mengenal onset nyeri
Tindakan pencegahan
Tindakan pertolongan nonanalgetik
Menggunakan analgetik dengan
tepat
Mengenal tanda-tanda pencetus
nyeri untuk mencari pertolongan
Menggunakan sumber-sumber
yang ada
Mengenal gejala nyeri
Melaporkan gejala-gejala kepada
tenaga kesehatan profesional
Melaporkan kontrol nyeri
Menggunakan catatan nyeri
(pain diary)

3.
Pain : Disruptive Effects (Nyeri : Efek yang merusak)
Domain : Perceived health
Kelas
: Status gejala

Terus
menerus
dilakuka
n
5

Skala

: Berat sampai ringan

Definisi: Melaporkan atau menunjukkan efek nyeri yang mengganggu pada emosi dan perilaku
Agak
Sedang
Sedikit
Berat
berat
berat
Indikator
4
3
No
1
2
1
Gangguan hubungan
interpersonal
2
Gangguan penampilan peran
3
Gangguan dalam bermain
4
Aktivitas di waktu luang yang
bermasalah
5
Pekerjaan yang bermasalah
6
Kesenangan hidup yang
bermasalah
7
Kemampuan kontrol yang
bermasalah
8
Gangguan konsentrasi
9
Harapan yang bermasalah
10 Gangguan mood
11 Kesabaran berkurang
12 Gangguan tidur
13 Gangguan mobilitas fisik
14 Gangguan perawatan diri
15 Nafsu makan berkurang
16 Kesulitan makan
17 Gangguan eliminasi
18 Lainnya.. (spesifik)

Ringan
5

4. Pain Level (tingkat nyeri)


Domain : Perceived health
Kelas
: Status gejala
Skala
: Berat sampai ringan

Definisi: Gambaran nyeri atau nyeri yang ditunjukkan


Berat
Indikator
1
N
o
1 Melaporkan nyeri
2 Pengaruh pada tubuh
3 Frekuensi nyeri
4 Lamanya episode nyeri
5 Ekspresi mulut saat nyeri

Agak
berat
2

Sedang
3

Sedikit
berat
4

Ringan
5

6
7
8
9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6

Ekspresi muka saat nyeri


Posisi melindungi bagian tubuh
yang nyeri
Kegelisahan
Ketegangan otot
Perubahan rata-rata respirasi
Perubahan nadi
Perubahan tekanan darah
Perubahan ukuran pupil
Berkeringat
Kehilangan nafsu makan
Lainnya.(spesifik)

NIC

(Nursing Intervention Classification)


1. Accupressure
Definisi: Merupakan tindakan aplikasi, berupa penekanan pada titik tubuh untuk mengurangi
nyeri, menghasilkan relaksasi, dan mencegah atau menurunkan mual.
No
Aktivitas
1
Identifikasi adanya kontraindikasi, seperti cedera kepala, kerusakan jaringan,
infeksi, kondisi gawat jantung, dan anak-anak
2
Tentukan jenis aplikasi akupresur untuk pasien khusus/tertentu
3
Menentukan persetujuan individu pada kenyamanan psikologi dengan sentuhan
4
Menentukan hasil yang diharapkan
5
Mengacu pada tes akupresur untuk menyesuaikan dengan etiologi, lokasi, dan
gejala pada titik penekanan yang cocok setelah latihan teknik akupresur lanjutan.
6
Tentukan titik penekanan mana yang distimulasi, sesuai hasil yang ingin di capai
7
Jelaskan kepada pasien jika anda ingin mencari daerah yang distimulasi
8
Menganjurkan pasien relaks selama stimulasi
9
Periksa mendalam dengan jari, ibu jari, atau buku jari untuk titik tekanan yang
sensitif pada lokasi penekanan
10 Observasi isyarat verbal atau postural untuk mengidentifikasi lokasi yang
diharapkan (seperti pasien bilang ouch)
11 Stimulasi titik penekanan dengan penekanan menggunakan jari, ibu jari, atau buku
jari dan gunakan berat badan untuk menentukan tekanan yang diberikan
12 Gunakan tekanan jari atau manset lengan untuk melakukan tekanan pada titik
yang terseleksi untuk perawatan mual
13 Lakukan penekanan mantap pada nyeri akibat hipertonik jaringan otot sampai

14
15
16
17
18
19
20
21

terasa rileks dan dilaporkan adanya penurunan nyeri, biasanya 15 sampai 20 detik
Ulangi prosedur yang sama pada bagian tubuh yang berlawanan
Rawat bagian kontralateral dahulu pada area yang sangat lunak/lembut
Lakukan penekanan mantap sampai mual berkurang atau pertahankan manset
selama jangka waktu tak tebatas selama mual masih ada atau terantisipasi.
Observasi untuk relaksasi dan pengungkapan secara verbal penurunan
ketidaknyamanan selama mual
Gunakan aplikasi akupresure setiap hari selama satu minggu pertama untuk
perawatan nyeri
Anjurkan untuk menggunakan teknik relaksasi dan atau latihan pelenturan di
antara perawatan
Ajarkan
pada
keluarga/seseorang
yang
berarti
untuk
memberikan
perlakuan/perawatan dengan akupresur
Dokumentasikan tindakan dan respon pasien selama akupresure.
2. Pemberian Analgetik

Definisi: Menggunakan agen farmakologi untuk mengurangi atau menghilangkan nyeri


No
Aktivitas
1
Tentukan lokasi nyeri, karakteristik, kualitas, dan berat nyeri sebelum memberikan
pengobatan
2
Cek catatan medis untuk jenis obat, dosis, dan frekuensi pemberian analgetik
3
Kaji adanya alergi obat
4
Evaluasi kemampuan pasien untuk berpartisipasi dalam pemilihan jenis analgetik,
rute, dan dosis yang akan digunakan
5
Pilih analgetik atau kombinasi analgetik yang sesuai ketika menggunakan lebih dari
satu obat.
6
Tentukan pilihan jenis analgetik (narkotik, non-narkotik, atau NSAID/obat anti
inflamasi non steroid) bergantung dari tipe dan beratnya nyeri
7
Pilih rute, IV,IM untuk pemberian pengobatan injeksi
8
Berikan tanda pada narkotik dan obat terbatas lain, sesuai dengan protokol
9
Monitor tanda vital sebelum dan sesudah pemberian analgetik narkotik saat
pertama kali atau jika muncul tanda yang tidak biasanya
10 Kaji kebutuhan akan kenyamanan atau aktivitas lain yang membantu relaksasi
untuk memfasilitasi respon analgetik
11 Berikan analgetik sesuai jam pemberian
12 Set harapan positif dari keefektifan analgetik agar respon pasien optimis
13 Berikan analgetik lain dan atau pengobatan lain jika diperlukan untuk memperkuat
reaksi analgetik
14 Gunakan pemasukan berlanjut, apakah sendiri atau bersamaan dengan opioid
bolus, untuk mempertahankan tingkat serum
15 Lakukan tindakan pencegahan untuk keamanan (safety precautions) dalam
memberikan analgetik narkotik, jika memungkinkan
16 Instruksikan untuk meminta PRN pengobatan nyeri sebelum nyeri bertambah berat
17 Informasikan kepada individu dengan pemberian narkotik, mengantuk kadangkadang muncul pada 2 atau 3 hari pertama kemudian berkurang
18 Koreksi konsep/mitos pasien dan keluarga yang salah tentang anlgetik, misalnya
opioid (ketagihan dan resiko overdosis)
19 Evaluasi keefektifan analgetik dengan frekuensi interval teratur setiap pemberian,
tetapi terutama setelah dosis awal, observasi tanda dan gejala serta efek obat
(misalnya depresi pernafasan, mual muntah, mulut kering, dan konstipasi)
20 Dokumentasikan respon analgetik dan efek yang muncul

21
22
23
24

Evaluasi dan dokumentasikan tingkat sedasi pasien yang mendapatkan opioid.


Lakukan tindakan untuk mengurangi efek analgetik (misal konstipasi dan iritasi
lambung)
Kolaborasikan dengan dokter jika obat, dosis, dan rute pemberian, atau perubahan
interval diindikasikan, buat rekomendasi spesifik berdasar pada prinsip kesamaan
analgetik
Ajarkan tentang kegunaan anlgetik, strategi untuk menurunkan efek samping, dan
harapan untuk keterlibatan pembuatan keputusan tentang penurunan nyeri.
3. Pemberian analgetik: Intraspinal

Definisi: Pemberian agen farmakologi ke epidural atau intrathecal untuk mengurangi atau
mengeliminasi nyeri
No
Aktivitas
1
Cek kepatenan dan fungsi dari kateter, jalan masuk, dan atau pompa
2
Pastikan akses IV ditempat selama terapi
3
Berikan label pada kateter
4
Pastikan formulasi obat yang digunakan (konsentrasi tinggi dan bebas bahan
pengawet)
5
Pastikan antagonis narkotik tersedia untuk pemberian darurat atas resep dokter
6
Mulai pemasukan analgetik setelah pemasangan kateter dengan tepat dan monitor
rata-rata pemakaian obat sesuai dosis yang diresepkan
7
Monitor suhu, tekanan darah, respirasi, nadi, dan tingkat kesadaran
8
Monitor tingkat blokade/pemblokiran dengan interval yang sesuai
9
Monitor tempat pemasangan kateter dan balutan dan cek lepasnya kateter dan
balutan yang basah
10 Lakukan perawatan tempat kateter sesuai protokol
11 Pastikan jarum dengan balutan dan lakukan perawatan sesuai protokol
12 Monitor reaksi yang merugikan termasuk depresi pernafasan, retensi urin, kejang,
mual, dan muntah
13 Monitor tekanan darah ortostatik dan nadi sebelum melakukan ambulasi dini
14 Anjurkan pasien melaporkan adanya efek samping, perubahan rasa nyeri, rasa
kesemutan di ekstremitas, dan bantuan saat mulai ambulasi
15 Ikuti petunjuk pemberian injeksi analgetik pada tempat pemasukan injeksi
16 Berikan medikasi yang diresepkan (misal antidepresan, antikonvulsan/anti kejang,
dan obat anti inflamasi dan anti steroid)
17 Naikkan dosis intraspinal, berdasar skor intensitas nyeri
18 Ajarkan pasien menggunakan agen nonfarmakologi (misal terapi relaksasi
sederhana, bimbingan imajinasi) untuk meningkatkan keefektifan farmakologi
19 Ajarkan pada pasien tentang perawatan di rumah untuk eksternal atau penanaman
sistem
20 Bantu klien melepas kateter sesuai protokol
4. Pemberian Anesthesia
Definisi: Persiapan dan pemberian agen anestesi dan memonitor respon pasien selama
pemberian
No
Aktivitas
1
Identifikasi dan verifikasi pasien
2
Dokumentasikan riwayat kesehatan pasien dan pemeriksan fisik, evaluasi kondisi
sebelum pemberian, alergi, dan kontraindikasi untuk anestesi jenis atau teknik
tertentu
3
Permintaan konsultasi, sesuai dengan hasil diagnostik dan laboratorium, berdasar

4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27

status kesehatan pasien dan diusulkan pembedahan


Kembangkan dan dokumentasikan rencana anestesi sesuai dengan pasien dan
prosedur.
Kolaborasikan dengan tenaga kesehatan tentang semua fase dalam perawatan
anestesi
Informasikan hasil yang diharapkan dari anestesi, jawab semua pertanyaan dan
berikan perhatian
Berikan inform concent
Cek kembali semua persiapan dan keamanan sebelum masing-masing pemberian
anestesi
Yakinkan keberadaan peralatan esensial untuk kegawatan dan resusitasi
Mulai monitoring jalur intravena dan invasif serta monitoring tindakan non invasif
Berikan pengobatan preanestesi dan cairan
Bantu perpindahan pasien dari ruang penerima ke meja ruang operasi
Posisikan pasien untuk mencegah kerusakan syaraf dan luka akibat penekanan
Yakinkan tempat yang aman dengan tali pengikat dan keseluruhan keamanan
pasien selama perawatan anestesi
Berikan pengurangan nyeri yang konsisten sesuai kebutuhan fisiologi pasien,
pertimbangan klinis, permintaan pasien dan standar praktek untuk perawat
anestesi.
Kaji dan pertahankan jalan nafas dan oksigenasi yang adekuat selama perawatan
anestesi
Tentukan perkiraan kehilangan darah dan persiapan darah, jika diperlukan
Hitung perkiraan kebutuhan cairan dan berikan cairan intravena jika perlu
Monitor tanda vital, respirasi, dan sirkulasi yang adekuat, respon anestesi dan
parameter fisiologi lain, ukur dan evaluasi hasil laboratorium
Berikan kebutuhan obat dan cairan untuk mengatur pemberian obat anestesi,
pertahankan homeostasis fisiologis dan koreksi respon yang tidak diinginkan dari
pemberian anestesi dan pembedahan
Sediakan proteksi mata
Kaji dan atur kegawatan klinis dari anestesi dengan pemberian obat, cairan,
dukungan ventilasi sesuai yang diindikasikan
Pindahkan pasien keruang postanestesi atau ruang rawat intensif dengan
monitoring dan terapi oksigen
Berikan laporan pasien secara lengkap kepada perawat di unit intensif
Monitor nyeri postoperasi dan efek samping anestesi
Pastikan pemulihan dan kestabilan pasien pada periode post operatif sebelum
pindah keruang rawat
Lakukan evaluasi tindak lanjut dan perawatan berhubungan dengan efek samping
anestesi dan komplikasi setelah keluar dari area ruang rawat posanestesi
5. Penurunan cemas

Definisi: Meminimalkan keprihatinan, rasa takut, persangkaan, atau rasa gelisah dihubungkan
dengan sumber yang tidak teridentifikasi dari antisipasi bahaya
No
Aktivitas
1
Gunakan pendekatan yang tenang
2
Jelaskan hasil yang diharapkan dari perilaku pasien
3
Jelaskan semua prosedur, termasuk pengalaman yang dirasakan selama prosedur
4
Pahami perspektif pasien terhadap kondisi yang penuh stress
5
Berikan informasi yang aktual terkait diagnosa, pengobatan, dan prognosa
6
Temani pasien untuk meningkatkan rasa aman dan menurunkan ketakutan

7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24

Tanyakan apakah pasien ingin ditunggu anaknya, jika memungkinkan


Berikan benda yang menyimbolkan keamanan
Lakukan back rub/neck rub, jika mungkin
Menganjurkan aktivitas yang tidak kompetitif, jika mungkin
Jaga agar peralatan pengobatan tidak terlihat oleh pasien
Jadilah pendengar yang baik
Berikan penghargaan perilaku
Buat suasana yang memfasilitasi rasa percaya pasien
Menganjurkan pasien mengungkapkan perasaan, persepsi, dan rasa takut
Identifikasi kapan tingkat cemas berubah
Berikan aktivitas yang dapat menurunkan ketegangan
Bantu pasien mengidentifikasi pencetus rasa cemas
Kontrol stimulus, jika mungkin, sesuai kebutuhan pasien
Dukung penggunaan mekanisme pertahanan pasien
Bantu pasien mendapatkan gambaran realistik dari tindakan yang akan dilakukan
Kaji kemampuan klien dalam mengambil keputusan
Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi
Berikan pengobatan untuk menurunkan cemas, jika mungkin
6. Pemberian obat penenang

Definisi: Pemberian penenang, monitor respon pasien, pemenuhan dukungan psikologis selama
prosedur diagnostik atau terapeutik
No
Aktivitas
1
Kaji kembali riwayat kesehatan pasien dan hasil tes diagnostik untuk menentukan
apakah memenuhi kriteria untuk pemberian obat penenang
2
Tanyakan apakah pasien atau keluarga punya pengalaman tentang pemberian
sedasi
3
Cek alergi obat
4
Kaji apakah pasien menjalani pembatasan diet
5
Kaji program pengobatan klien saat ini, dan apakah ada kontraindikasi jika
diberikan sedasi
6
Berikan penjelasan tentang efek sedasi kepada keluarga dan klien
7
Evaluasi tingkat kesadaran klien dan proteksi refleks ketika klien sadar kembali
8
Observasi tanda vital
9
Observasi saturasi oksigen dan irama EKG
10 Pasang IV line
11 Berikan pengobatan sesuai dengan instruksi dokter dan sesuai protokol
12 Monitor tingkat kesadaran klien dan tanda vital sesuai protokol
13 Monitor saturasi oksigen
14 Monitor EKG
15 Monitor efek samping dari sedasi, termasuk agitasi, depresi pernafasan,
hipoksemia, aritmia, apnea, atau kekambuhan seperti kondisi sebelumnya
16 Restrain pasien
17 Yakinkan pemberian benzodiazepine antagonis reseptor (flumazenil) sesuai order
dokter dan protokol
18 Yakinkan pemberian antagonis narkotik sesuai protokol
19 Tentukan apakah klien sudah boleh keluar atau berpindah
20 Pindahkan klien sesuai protokol
21 Dokumentasikan reaksi dan respon pasien
7. Cutaneus stimulation : stimulasi pada kutan

Definisi: Stimulasi pada kulit dan dibawah jaringan untuk menurunkan tanda dan gejala yang
tidak diinginkan seperti nyeri, spasme otot, atau inflamasi
No
Aktivitas
1
Diskusikan variasi metode pada stimulasi kulit, efeknya terhadap sensasi, dan
harapan pasien selama kegiatan
2
Seleksi strategi stimulasi kutan yang spesifik, berdasar pada keinginan pasien,
kemampuan untuk berrpartisipasi, kesukaan, dukungan orang dekat, dan
kontraindikasi
3
Pilih tipe stimulasi kutan yang sesuai untuk pasien dan kondisinya (misal masase,
dingin, es, panas, mentol, vibrasi, atau TENS)
4
Lakukan sesuai indikasi, frekuensi, dan prosedur aplikasi
5
Aplikasikan stimulasi secara langsung disekitar area yang dipakai
6
Pilih tempat stimulasi, pertimbangkan alternatif tempat lain jika aplikasi langsung
tidak memungkinkan
7
Pertimbangkan titik penekanan pada area yang distimulasi, jika mungkin
8
Tentukan lama dan frekuensi stimulasi, sesuai metode yang dipakai
9
Anjurkan untuk menggunakan stimulasi yang teratur, jika mungkin
10 Ajak keluarga untuk berpartisipasi, jika mungkin
11 Seleksi metode atau tempat alternatif untuk stimulasi, jika tujuan tidak dapat
tercapai
12 Hentikan stimulasi, jika nyeri bertambah atau terjadi iritasi kulit
13 Evaluasi dan dokumentasikan respon klien selama stimulasi
8. Manajemen Lingkungan : Kenyamanan
Definisi: Tindakan manipulasi lingkungan pasien untuk mengoptimalkan kenyamanan
No
Aktivitas
1
Sediakan ruangan yang sama dengan lingkungan yang diinginkan, jika mungkin
dan sesuai
2
Batasi pengunjung
3
Hindari mengganggu yang tidak dibutuhkan dan sediakan waktu istirahat
4
Tentukan sumber ketidaknyamanan, seperti baju yang lembab, posisi pipa, baju
yang ketat, linen tempat tidur yang kerut, dan iritan lingkungan
5
Siapkan ruangan bersih dan tempat tidur yang nyaman
6
Atur suhu ruangan yang nyaman bagi pasien, jika mungkin
7
Pindahkan atau sediakan selimut untuk meningkatkan kenyamanan, jika
diindikasikan
8
Hindarkan paparan yang tidak perlu, banyak angin, terlalu panas, dan dingin
9
Atur penerangan sesuai aktivitas dan kebutuhan pasien, hindarkan nyala lampu
secara langsung ke mata
10 Kontrol dan cegah suasana yang terlalu ramai, jika memungkinkan
11 Fasilitasi kebersihan diri pasien untuk menjaga kenyamanan (seperti menyeka
kening, menggunakan krim kulit atau pembersih tubuh, rambut, dan kebersihan
mulut)
12 Posisikan pasien untuk memperoleh kenyamanan (menggunakan prinsip body
alignment/garis tubuh, dukung dengan bantal, lindungi sendi selama pergerakan,
dan immobilisasikan bagian tubuh yang nyeri)
13 Monitor kulit, terutama area tubuh yang mengalami penekanan, sebagai tanda
penekanan atau iritasi
14 Hindarkan kulit dan membran mukosa dari iritan (seperti feses diare dan drainase
luka)

9. Penurunan gas dalam perut


Definisi: Pencegahan pembentukan gas dalam perut dan memfasilitasi keluarnya gas yang
berlebih.
No
Aktivitas
1
Ajarkan pada pasien bagaimana gas dalam perut bisa terbentuk dan metode untuk
menguranginya
2
Ajarkan pada pasien untuk menghindari situasi yang menyebabkan udara banyak
masuk melalui mulut seperti saat makan permen karet, minuman berkarbonasi,
makan terlalu cepat, menghisap sedotan, makan dengan mulut terbuka, atau
berbicara ketika mulut penuh makanan.
3
Ajarkan untuk menghindari makanan yang menyebabkan gas dalam perut/yang
mengandung gas seperti buncis, kubis, lobak, kembang kol, dan mentimun
4
Diskusikan penggunaan produk sehari-hari
5
Monitor rasa penuh, distensi perut, nyeri kram, dan pengeluaran gas yang berlebih
melalui anus dan mulut
6
Monitor suara usus
7
Monitor tanda vital
8
Ajarkan latihan yang adekuat (misalnya ambulasi)
9
Pasang NGT atau rectal tube di rektum dengan tepat
10 Berikan laksative, suppositoria, atau enema jika sesuai
11 Monitor efek samping dari pemberian pengobatan
12 Batasi masukan oral, jika sistem gastrointestinal bawah tidak aktif
13 Posisikan miring kiri dengan lutut di tekuk, jika mungkin
14 Tawarkan pengobatan anti flatulen

10. Aplikasi panas atau dingin


Definisi: Stimulasi pada kulit dan jaringan dibawah kulit dengan panas atau dingin yang
bertujuan untuk menurunkan nyeri, spasme otot, atau inflamasi
No
Aktivitas
1
Jelaskan penggunaan teknik panas atau dingin, alasan, dan bagaimana efeknya
terhadap gejala pasien
2
Kaji kontraindikasi dari teknik panas atau dingin, seperti penurunan sensasi,
penurunan sirkulasi, dan penurunan kemampuan untuk berkomunikasi
3
Pilih metode stimulasi yang sesuai seperti kantong plastik tahan air yang berisi es,
jely beku pada wadah, es kimia, baju dari dalam pendingin es, botol berisi air
panas, kamar mandi dengan air panas
4
Tentukan keamanan dan ketersediaan peralatan yang digunakan
5
Kaji kondisi kulit dan identifikasi adanya kerusakan kulit yang dapat menjadi
kontraindikasi dilakukannya stimulasi
6
Pilih tempat untuk stimulasi dan siapkan tempat alteranatif jika aplikasi tidak bisa
digunakan secara langsung (daerah yang berdekatan, arah distal, arah kolateral)
7
Lakukan teknik ini dengan menggunakan baju pelindung
8
Gunakan baju yang basah untuk meningkatkan sensasi panas atau dingin
9
Ajarkan untuk menghindari kerusakan jaringan
10 Cek temperatur terutama untuk teknik panas
11 Tentukan lama terapi sesuai perilaku individu dan respon biologi
12 Gunakan waktu yang tepat

13
14
15
16
17
18
19
20
21
22

Lakukan teknik panas dingin secara langsung atau dekat area yang dipengaruhi
Observasi adanya kerusakan kulit atau iritasi atau kerusakan jaringan pada 5 menit
pertama dan seterusnya selama terapi
Evaluasi kondisi umum, keamanan, dan kenyamanan selama terapi
Posisikan pasien untuk mengikuti gerakan dari sumber suhu
Instruksikan untuk tidak mengatur suhu sendiri tanpa prioritas
Ubah tempat untuk aplikasi jika hasil yang diharapkan tidak tercapai
Instruksikan bahwa aplikasi dingin akan menimbulkan rasa nyeri singkat sekitar 5
menit setelah stimulasi awal
Ajarkan tentang indikasi, frekuensi, dan prosedur pelaksanaan
Ajarkan untuk menghindari kerusakan kulit setelah stimulasi
Evaluasi dan dokumentasikan respon pasien
11. Perawatan intrapartal : beresiko tinggi

Definisi: Membantu kelahiran janin pervaginam, multipel, atau malposisi


No
Aktivitas
1
Informasikan kepada pasien tentang tambahan prosedur dan personel untuk
mengantisipasi selama proses kelahiran
2
Komunikasikan perubahan pada ibu dan status janin kepada praktisi primer
3
Siapkan peralatan yang sesuai, termasuk alat monitor janin, ultrasound, alat
anestesi, resusitasi neonatus, forceps, dan penghangat bayi.
4
Siapkan tenaga tambahan untuk membantu kelahiran (misal ahli neurologis,
perawat ruang intensif bayi, dan ahli anestesi)
5
Bantu pemakaian baju dan sarung tangan steril bagi tim obstetri
6
Lanjutkan intervensi untuk Monitor Janin : Intrapartum
7
Ajarkan cara mengejan
8
Beri tanda pada praktisi primer ketika ada abnormalitas dari tanda vital ibu dan
denyut jantung janin
9
Anjurkan orang terdekat untuk mendukung kenyaman pasien
10 Lakukan tindakan pencegahan universal
11 Lakukan perawatan perineal
12 Bantu rotasi manual kepala janin dari oksiput posterior ke posisi anterior
13 Catat waktu kelahiran pertama kembar atau kelahiran sungsang sampai ke tingkat
umbilikus
14 Bantu dengan amniotomi pada membran amniotik
15 Monitor denyut jantung janin
16 Gunakan USG untuk mengetahui posisi janin
17 Ikuti kepala janin dengan tangan untuk membantu fleksi selama kelahiran
sungsang
18 Berikan tahanan pada tubuh setelah kepala bayi keluar
19 Bantu penggunaan forceps atau vakum, jika diperlukan
20 Bantu pemberian anestesi pada ibu, jika diperlukan (misal intubasi)
21 Catat waktu kelahiran
22 Bantu resusitasi bayi, jika perlu
23 Dokumentasikan prosedur (misal anestesi, ekstraksi vakum, forceps, tekanan
suprapubik, manuver McRobert, dan resusitasi bayi)
24 Jelaskan karakteristik bayi baru lahir terkait dengn keahiran resiko tinggi
25 Observasi perdarahan yang tersembunyi selama postpartum
26 Bantu ibu saat kondisi anestesi
27 Dorong interaksi orangtua dengan bayi segera setelah anak lahir

12. Pemberian Medikasi


Definisi: Menyiapkan, memberikan, dan mengevaluasi keefektifan obat yag diresepkan dan
yang tidak diresepkan dokter
No
Aktivitas
1
Kembangkan kebijakan dan prosedur untuk keakuratan dan keamanan pemberian
pengobatan
2
Kembangkan dan gunakan lingkungan yang aman dan efisien dalam pemberian
pengobatan
3
Lakukan prinsip 5 benar
4
Verifikasi peresepan obat sebelum memberikan pengobatan
5
Menentukan dan atau merekomendasikan pengobatan, jika sesuai, menurut
kewenangan peresepan dokter
6
Monitor alergi, interaksi, dan kontraindikasi dari pengobatan
7
Catat jika pasien alergi terhadap pengobatan dan hentikan pengobatan
8
Pastikan hipnotik, narkotik, dan antibiotik tidak diteruskan atau diorderkan kembali
setiap hari
9
Catat waktu kadaluwarsa pada sediaan obat
10 Siapkan pengobatan menggunakan peralatan yang tepat dan teknik pemberian
obat yang benar
11 Hindari memberikan obat yang tidak terlabel dengan baik
12 Buang obat yang sudah kadaluwarsa dan yang sudah tidak terpakai sesuai
petunjuk
13 Monitor tanda vital dan hasil laboratorium sebelum pemberian obat
14 Bantu pasien minum obat
15 Berikan obat sesuai teknik dan rutenya
16 Gunakan order, kebijakan, dan prosedur untuk pedoman metode pemberian obat
17 Instruksikan pada keluarga dan pasien tentang hasil yang diharapkan dan efek
samping dari obat
18 Monitor pasien untuk menentukan kebutuhan medikasi PRN, jika sesuai
19 Monitor efek terapeutik pada pasien dari pemberian obat
20 Monitor efek samping pada pasien, toksisitas, dan interaksi dari pemberian obat
21 Tandai obat narkotik dan obat terlarang lain, sesuai protokol
22 Verifikasi semua hal yang ditanyakan tentang pengobatan dengan tenaga
kesehatan
23 Dokumentasikan pemberian obat dan respon pasien, menurut pedoman yang ada
13. Pemberian Pengobatan : Intrapleural
Definisi: Pemberian obat melalui kateter intrapleural untuk mengurangi nyeri
No
Aktivitas
1
Dapatkan persetujuan tertulis untuk pemasangan kateter intrapleural
2
Siapkan peralatan dan bantu insersi pemasangan kateter interpleural, jika mungkin
3
Jelaskan kepada pasien tentang tujuan, keuntungan, dan rasional pemasangan
kateter interpleural
4
Pastikan tempat kateter benar dengan pemeriksaan sinar X, jika memungkinkan
5
Monitor nyeri pasien sebelum dan sesudh insersi kateter
6
Cek tidak adanya darah yang keluar sebelum pemberian pengobatan
7
Berikan pengobatan untuk mengurangi nyeri melalui kateter interpleural
8
Berikan obat nyeri secara intermiten atau drip melalui kateter interpleural
9
Tunda pemberian obat jika lebih dari 2 cc cairan kembali ketika mengecek kateter
interpleural

10
11
12
13
14
15
16
17
18

Posisikan pasien menjauhi tekanan di kateter interpleural


Monitor adanya nafas pendek atau keabnormalan suara nafas
Catat adanya kebocoran yang mungkin terjadi pada kateter interpleural
Observasi penurunan nyeri, efek samping, atau efek merugikan dari pemberian
obat
Hubungkan kateter dengan pompa pemberian obat, jika mungkin
Anjurka mobilisasi dini jika mungkin dengan menggunakan kateter interpleural
Ganti baju pasien, jika mungkin
Observasi tanda dan gejala infeksi pada area insersi
Kateter interpleural dapat dilepas sesuai order.
14. Manajemen pengobatan

Definisi: Memfasilitasi keamanan dan keefektifan penggunaan resep dokter dan perhitungan
obat
No
Aktivitas
1
Tentukan obat yang dibutuhkan dan berikan sesuai resep dokter
2
Tentukan kemampuan pasien dalam minum obat sendiri
3
Monitor keefektifan pengobatan yang diberikan
4
Monitor efek terapeutik pada pasien dari pengobatan
5
Monitor tanda dan gejala dari toksisitas obat
6
Monitor efek samping obat
7
Monitor interaksi obat
8
Tanyakan kembali kepada pasien dan atau keluarga tentang tipe dan jumlah obat
yang diberikan
9
Fasilitasi perubahan pengobatan dengan dokter
10 Tentukan faktor yang menghalangi pasien mendapatkan obat yang diresepkan
11 Kembangkan strategi dengan pasien untuk meningkatkan keefektfan pemberian
obat
12 Konsultasikan dengan tenaga kesehatan lain untuk meminimalkan jumlah dan
frekuensi obat yang dibutuhkan untuk mencapai efek terapeutik
13 Ajarkan pada pasien dan keluarga tentang metode pemberian obat
14 Ajarkan pada pasien dan keluarga tentang hasil yang diharapkan dan efek samping
obat
15 Sediakan informasi tertulis dan gambar untuk meningkatkan kesadaran
pengobatan terhadap dirinya
16 Dapatkan ijin dari dokter untuk pengobatan mandiri pasien
17 Gunakan protokol tentang sediaan dan monitor obat disamping tempat tidur klien
untuk pengobatan mandiri pasien
18 Kaji sumber keuangan pasien untuk peresepan obat tambahan
19 Tentukan efek pengobatan terhadap gaya hidup pasien
20 Berikan alternatif waktu dalam minum obat untuk mengurangi efek terhadap gaya
hidup pasien
21 Bantu pasien dan keluarga untuk menyesuaikan gaya hidup dengan pengobatan
yang diberikan
22 Bantu pasien ketika mencari perhatian terhadap pengobatan
23 Identifikasi tipe dan jumlah obat yang digunakan
24 Berikan informasi tentang obat yang digunakan dan efek obat terhadap kondisi
pasien saat ini
25 Tentukan apakah pasien menggunakan obat yang biasa dipakai dirumah dan efek
yang mungkin timbul dengan obat yang telah diresepkan
26 Berikan daftar sumber yang bisa dihubungi untuk mencari informasi lain tentang

27

pengobatan yang diberikan


Diskusikan dengan pasien dan keluarga setelah pemberian informasi tentang
pengobatan
15. Penentuan pengobatan

Definisi: Menentukan pengobatan untuk masalah kesehatan


No
Aktivitas
1
Evaluasi tanda dan gejala yang berhubungan dengan masalah kesehatan
2
Kaji riwayat kesehatan dan pengobatan dahulu
3
Identifikasi adanya alergi
4
Kaji kemampuan klien dan keluarga dalam pengobatan
5
Identifikasi pengobatan yang digunakan sesuai masalah
6
Berikan pengobatan sesuai dengan resep dokter
7
Gunakan nama generik dan dosis dalam penulisan resep dari dokter
8
Ikuti dosis awal pemberian obat (misal, miligram per kilogram berat badan, luas
permukaan tubuh, dosisi efektif terendah)
9
Konsultasikan dengan dokter atau ahli farmasi
10 Konsultasikan referensi bagian kedokteran dan referensi lain
11 Konsultasikan dengan perwakilan dari pabrik obat
12 Ajarkan kepada pasien dan keluarga tentang metode pemberian obat
13 Ajarkan kepada pasien dan keluarga tentang aksi yang diharapkan dan efek
samping dari obat
14 Sediakan alternatif waktu pemberian obat untuk meminimalkan pengaruh terhadap
gaya hidup
15 Ajarkan kepada pasien dan keluarga bagaimana cara mengisi resep dokter, jika
dibutuhkan
16 Informasikan kepada pasien dan keluraga saat mencari bantuan tambahan
17 Monitor efek terapeutik dan efek merugikan dari pengobatan
18 Pertahankan pengetahuan dari obat yang digunakan, termasuk indikasi
penggunaan, efek samping, efek toksik, dan informasi dosis sesuai aturan.
16. Manajemen Nyeri
Definisi: Teknik mengurangi nyeri sampai tingkat nyaman yang dapat diterima oleh pasien
No
Aktivitas
1
Kaji secara komphrehensif tentang nyeri, meliputi: lokasi, karakteristik dan onset,
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas/beratnya nyeri, dan faktor-faktor presipitasi
2
Observasi isyarat-isyarat non verbal dari ketidaknyamanan, khususnya dalam
ketidakmampuan untuk komunikasi secara efektif
3
Berikan analgetik sesuai dengan anjuran
4
Gunakan komunkiasi terapeutik agar pasien dapat mengekspresikan nyeri
5
Kaji latar belakang budaya pasien
6
Tentukan dampak dari ekspresi nyeri terhadap kualitas hidup: pola tidur, nafsu
makan, aktifitas kognisi, mood, relationship, pekerjaan, tanggungjawab peran
7
Kaji pengalaman individu terhadap nyeri, keluarga dengan nyeri kronis
8
Evaluasi tentang keefektifan dari tindakan mengontrol nyeri yang telah digunakan
9
Berikan dukungan terhadap pasien dan keluarga
10 Berikan informasi tentang nyeri, seperti: penyebab, berapa lama terjadi, dan
tindakan pencegahan
11 Kontrol faktor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon pasien terhadap
ketidaknyamanan (ex: temperatur ruangan, penyinaran, dll)

12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38

Anjurkan pasien untuk memonitor sendiri nyeri


Ajarkan penggunaan teknik non-farmakologi (ex: relaksasi, guided imagery, terapi
musik, distraksi, aplikasi panas-dingin, massase, TENS, hipnotis, terapi bermain,
terapi aktivitas, akupresusure)
Evaluasi keefektifan dari tindakan mengontrol nyeri
Modifikasi tindakan mengontrol nyeri berdasarkan respon pasien
Tingkatkan tidur/istirahat yang cukup
Anjurkan pasien untuk berdiskusi tentang pengalaman nyeri secara tepat
Beritahu dokter jika tindakan tidak berhasil atau terjadi keluhan
Informasikan kepada tim kesehatan lainnya/anggota keluarga saat tindakan
nonfarmakologi dilakukan, untuk pendekatan preventif
Informasikan kepada tim kesehatan lainnya/anggota keluarga saat tindakan
nonfarmakologi dilakukan, untuk pendekatan preventif
Monitor kenyamanan pasien terhadap manajemen nyeri
Monitor perubahan nyeri dan bantu pasien mengidentifikasi faktor presipitasi nyeri
baik aktual dan potensial
Lakukan pengkajian terhadap pasien dengan nyaman dan lakukan monitoring dari
rencana yang dibuat
Turunkan dn hilangkan faktor yang dapat meningkatkan pengalaman nyeri (misal
rasa takut, kelelahan, dan kurangnya pengetahuan)
Pertimbangkan keinginan pasien untuk berpartisipasi, dukungan dari keluarga
dekat dan kontraindikasi ketika strategi penurun nyeri telah dipilih
Lakukan teknik variasi untuk mengurangi nyeri (farmakologi, nonfarmakologi, dan
interpersonal)
Pertimbangkan tipe dan sumber nyeri ketika strategi penurun nyeri telah dipilih
Kolaborasikan dengan pasien, orang terdekat dan tenaga profesional lain unntuk
memilh tenik non farmakologi
Berikan analgetik yang berguna optimal
Gunakan PCA (Patient Controlled Analgesia)
Berikan pengobatan sebelum aktivitas untuk meningkatkan partisipasi
Berikan analgetik sebelum perawatan dan atau strategi nonfarmakologi sebelum
prosedur yang menyakitkan
Kaji tingkat keetidaknyamanan pasien dan catat perubahan dalam catatan medik
dan informasikan kepada seluruh tenaga yang menangani pasien
Modifikasi kontrol nyeri sesuai respon pasien
Gunakan pendekatan multidisiplin dalam penanganan nyeri
Pertimbangkan dukungan kelompok dan sumber lain untuk pasien, keluarga, dan
orang terdekat
Berikan informasi yang akurat untuk meningkatkan pengetahuan keluarga dan
respon terhadap pengalaman nyeri
Libatkan keluarga untuk mengurangi nyeri

17. PCA (Patient Controlled Analgesia) Assistance : bantuan kontrol analgetik


Definisi: Memfasilitasi klien dalam mengendalikan pemberian analgetik dan teratur
No
Aktivitas
1
Kolaborasikan dengan dokter, pasien, dan anggota keluarga dalam pemilihan tipe
narkotik yang dipakai
2
Rekomendasikan penggunaan aspirin dan obat NSAID (Non Steroid Anti Inflamatory
Drugs) yang berhubungan dengan narkotik/obat bius
3
Hindari penggunaan Demerol
4
Pastiken klien tidak alergi dengan obat yang diberikan

5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

Ajarkan pasien dan keluarga untuk memonitor intensitas nyeri, kualitas dan durasi
Ajarkan pasien dan keluarga untuk memonitor rata-rata pernafasan dan tekanan
darah
Siapkan akses nasogastric, vena, subkutan, atau spinal
Validasi bahwa klien mampu menggunakan alat PCA mampu dikomunikasikan,
penjelasan yang lengkap, dan ikuti aturan pemakaian
Kolaborasikan dengan pasien dan keluarga untuk memilih tipe kontrol pasien
Ajarkan pada pasien dan keluarga bagaimana cara menggunakan alat PCA
Bantu pasien dan keluarga menghitung konsentrasi obat dalam cairan dan
pertimbangkan jumlah cairan yang digunakan per jam melalui alat PCA
Bantu pasien dan keluarga memberikan dosis bolus loading dari analgetik
Ajarkan pada pasien dan keluarga untuk mengatur rata-rata pemasukan basal pada
alat PCA
Bantu pasien dan keluarga untuk mengatur larangan bekerja selama
menggunakan PCA
Bantu paasien dan keluarga untuk mengatur dosis permintaan
Konsultasikan dengan klien dan anggota keluarga dan dokter untuk mengatur
interval kerja dan dosis, menurut respon pasien
Ajarkan pasien untuk mengatur dosis naik atau turun, tergantung rata-rata
pernafasan, intensitas nyeri, dan kualitas nyeri
Ajarkan pasien dan anggota keluarga tentang aksi dan efek samping dari agen
penurun nyeri
Dokumentasikan nyeri pasien, jumlah dan frekuensi dosis obat, dan respon nyeri di
catatan perawatan
Rekomendasikan untuk tatalaksana usus untuk menghindari konstipasi
Konsultasikan dengan ahli klinis nyeri bagi pasien yang mengalami kesulitan
mengontrol nyeri
18. Manajemen Rectal Prolaps

Definisi: Pencegahan dan atau reduksi prolaps rectal secara manual


No
Aktivitas
1
Identifikasi riwayat pasien dengan prolaps rectal
2
Anjurkan untuk menghindari duduk tegang terlalu lama, mengangkat benda berat,
dan banyak berdiri
3
Anjurkan pada pasien untuk mengatur fungsi usus meliputi diet, olahraga, dan
medikasi
4
Bantu pasien untuk mengidentifikasi aktivitas spesifik yang menyebabkan prolaps
rectal saat lalu
5
Monitor inkontinensia usus
6
Monitor status dari prolaps rectal
7
Posisikan pasien miring kiri dengan lutut ditekuk kearah dada ketika rectum prolaps
8
Tempatkan kain basah dengan saline diatas usus yang keluar untuk melindungi dari
kekeringan
9
Anjurkan pasien dalam posisi side lying untuk memfasilitasi kembalinya usus
kedalam rectum
10 Kembalikan prolaps rectum secara manual dengan pelumas, sarung tangan,
lakukan penekanan yang mantap saat mengembalikan pada posisi normal
11 Cek daerah usus 10 menit setelah reduksi manual untuk meyakinkan pada posisi
yang nornal
12 Identifikasi frekuensi kejadian prolaps rektal
13 Beritahu dokter ketika ada perubahan frekuensi kejadian atau ketidakmampuan

14

mereduksi prolaps
Bantu persiapan preoperatif dan jelaskan tes yang dilakukan untuk mengurangi
cemas bagi pasien yang akan mengalami pembedahan untuk perbaikan/repair
19. Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS) : Stimulasi syaraf
transkutan dengan elektrode

Definisi: Stimulasi pada kulit dan jaringan dibawah kulit dengan kontrol, vibrasi listrik dengan
tegangan rendah melalui elektrode
No
Aktivitas
1
Diskusikan rasional , pembatasan, dan masalah potensial dari TENS kepada pasien,
keluarga dan orang terdekat
2
Tentukan apakah direkomendasikan pemakainan TENS
3
Diskusikan dengan dokter tentang terapi dan peroleh resep untuk dilakukan TENS
4
Pilih tempat stimulasi dan siapkan alternatif tempat lain jika tidak memungkinkan
untuk dilakukan TENS
5
Tentukan amplitudo terapeutik dan rata-rata
6
Perhatikan aturan dan pengoperasian TENS
7
Gunakan elektrode pada tempat stimulasi
8
Tentukan amplitudo, rata-rata, dan atau dalamnya nadi untuk menentukan aturan
penggunaan
9
Pertahankan stimulasi untuk menentukan interval (terus menerus atau
intermiten/sebentar-sebentar)
10 Ajarkan kepada pasien untuk mengatur tempat dan seting alat untuk memperoleh
respon yang diharapkan berdasarkan toleransi individu
11 Observasi pasien dalam pemakaian TENS dan lihat permukaan kulit
12 Perhatikan tempat pemasangan elektrode terhadap adanya iritasi kulit setiap
penggunaan atau setiap 12 jam
13 Gunakan TENS secara sendiri atau dihubungkan dengan pemeriksaan yang lain
14 Evaluasi dan dokumentasikan keefektifan TENS untuk mengurangi sensasi nyeri
secara periodik
Hari Jumat, Maret 09, 2012
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

1 komentar:
Muhammad Daryadi mengatakan...
Mantap artikelnya mas..
ijin copi..
bila berkenan kunjungi blog saya juga ya blogaskepku.blogspot.com..
terima kasih...
24 Desember 2014 03.27
Poskan Komentar

Link ke posting ini


Buat sebuah Link

Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda


Langganan: Poskan Komentar (Atom)

My Profile

Rizki Kurniadi
Lihat profil lengkapku
Rank & Link

Arsip Blog

12 (1425)

Desember (79)

November (51)

Oktober (50)

September (6)

Juni (23)

Mei (91)

April (39)

Maret (673)

31 Mar (6)

30 Mar (29)

29 Mar (2)

28 Mar (13)

27 Mar (9)

26 Mar (63)

24 Mar (20)

22 Mar (6)

21 Mar (9)

20 Mar (51)

19 Mar (20)

18 Mar (16)

17 Mar (7)

16 Mar (32)

15 Mar (12)

14 Mar (44)

11 Mar (9)

10 Mar (17)

09 Mar (7)

DIAGNOSA KEPERAWATAN MENYUSUI TIDAK EFEKTIF APLIKA...

DIAGNOSA KEPERAWATAN RISIKO INFEKSI APLIKASI NANDA...

DIAGNOSA KEPERAWATAN NYERI AKUT APLIKASI NNANDA, N...


DIAGNOSA KEPERAWATAN TERMOREGULASI TIDAK

EFEKTIFAP...

DIAGNOSA KEPERAWATAN RISIKO INFEKSI APLIKASI NAND...

ASUHAN KEPERAWATAN ANTISIPASI BERDUKA APLIKASI NAN...


PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN

BERD...

08 Mar (65)

07 Mar (76)

06 Mar (26)

03 Mar (38)

02 Mar (59)

01 Mar (37)

Februari (380)

Januari (33)

11 (62)
Entri Populer

ASUHAN KEPERAWATAN ANEMIA DENGAN NANDA, NOC, NIC

DIAGNOSA KEPERAWATAN NANDA DALAM 9 POLA KEBUTUHAN KESEHATAN DASAR MANUSIA


ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. SR DENGAN POST PARTUM DI RUANG DDS RSUP DR SARDJITO J
MACAM-MACAM SUARA NAFAS
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN FEBRIS
ASUHAN KEPERAWATAN KEJANG DEMAM PADA An. R DI MELATI 2 INSKA RSUP DR. SARDJITO
ASUHAN KEPERAWATAN POST OP SECTIO CAESARIA TERHADAP NY. S DI POLI KEBIDANAN RSU BA
APLIKASI NANDA, NOC, NIC
ASUHAN KEPERAWATAN LUKA BAKAR DENGAN NANDA, NOC, NIC
Asuhan Keperawatan Febris / Demam Aplikasi NANDA, NIC, NOC

ASUHAN KEPERAWATAN BRONKOPNEUMONIA DENGAN NANDA, NOC, NIC

Ada kesalahan di dalam gadget ini

Template Awesome Inc.. Diberdayakan oleh Blogger.

You might also like