You are on page 1of 6

SOP DIARE

SOP

No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman

1- 6

Puskesmas Tanjungpinang
Kota Tanjungpinang

UNIT TERKAIT
CATATAN MUTU

Dr.Hj. R. LISA RIANTUTI


NIP. 19741007 200502 2 006

1.
2.
1.
2.
3.
4.

UGD
PUSKESMAS PEMBANTU
Buku family folder
Buku register harian pasien di poli umum
Kertas resep
Surat rujukan

Rekaman historis
perubahan
Yang diubah

Isi perubahan

Pengertian

Diare adalah keadaan buang-buang air dengan banyak cairan dan merupakan

Tanggal mulai diberikan

gejala dari penyakit-penyakit tertentu atau gangguan lain.


Diare akut adalah buang air besar lembek/cair konsistensinya encer, lebih
sering dari biasanya disertai berlendir, bau amis, berbusa bahkan dapat

SOP DIARE

SOP

No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman

Puskesmas Tanjungpinang
Kota Tanjungpinang

2- 6
Dr.Hj. R. LISA RIANTUTI
NIP. 19741007 200502 2 006

Tujuan

berupa air saja yang frekwensinya lebih sering dari biasanya.


Sebagai acuan dalam penanganan pasien penderita diare di Puskesmas

Kebijakan
Penyebab

Tanjungpinang
Penerapan standar terapi di Puskesmas
Penyebabnya adalah virus, makanan yang merangsang atau yang tercemar

Gambaran Klinik

toksin, gangguan pencernaan dan sebagainya.


Demam yang sering menyertai penyakit ini memperberat dehidrasi.
Gejala dehidrasi tidak akan terlihat sampai kehilangan cairan
mencapai 4 5% berat badan.
Gejala dan tanda dehidrasi antara lain :
Rasa haus, mulut dan bibir kering
Menurunnya turgor kulit
Menurunnya berat badan, hipotensi, lemah otot
sesak napas, gelisah
Mata cekung, air mata tidak ada
Ubun-ubun besar cekung pada bayi
Oliguria kemudian anuria
Menurunnya kesadaran, mengantuk
Bila kekurangan cairan mencapai 10% atau lebih penderita jatuh ke
dalam dehidrasi berat dan bila berlanjut dapat terjadi syok dan

Diagnosis

kematian.
Ditentukan dari gejala buang air besar berulang kali lebih sering dari

Penatalaksanaan

biasanya dengan konsistensinya yang lembek dan cair.


WHO telah menetapkan 4 unsur utama dalam penanggulangan diare
akut yaitu:
Pemberian cairan, berupa upaya rehidrasi oral (URO) untuk

mencegah maupun mengobati dehidrasi.


Melanjutkan pemberian makanan seperti biasa, terutama ASI,

selama diare dan dalam masa penyembuhan.


Tidak menggunakan antidiare, sementara antibiotik maupun
antimikroba hanya untuk kasus tersangka kolera, disentri,

atau terbukti giardiasis atau amubiasis.


Pemberian petunjuk yang efektif bagi ibu dan anak serta
keluarganya tentang upaya rehidrasi oral di rumah, tandatanda untuk merujuk dan cara mencegah diare di masa yang

SOP DIARE

SOP

No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
3- 6

Halaman
Puskesmas Tanjungpinang
Kota Tanjungpinang

Dr.Hj. R. LISA RIANTUTI


NIP. 19741007 200502 2 006

akan datang.
Dasar pengobatan diare akut adalah rehidrasi dan memperbaiki
keseimbangan cairan dan elektrolit. Oleh karena itu langkah pertama
adalah tentukan derajat dehidrasi.

Tidak

Pemeriksaan

Dehidrasi
keadaan umum

baik, sadar

Derajat Dehidrasi
Dehidrasi
Ringan Sedang
gelisah

Dehidrasi
Berat
lesu,tidak
sadar

mata

normal

cekung

sangat cekung

air mata

Ada

tidak ada

tidak ada

mulut dan lidah

basah

kering

sangat kering

rasa haus

Normal, tidak

kehausan,

malas minum

haus

ingin minum

atau tidak

banyak

dapat minum

kembali

kembali

lambat

sangat lambat

turgor kulit

kembali cepat

Kemudian lakukan upaya rehidrasi seperti yang dilakukan terhadap


dehidrasi karena kolera.
Pada penderita diare tanpa dehidrasi: ( Terapi A )
Berikan cairan (air tajin, larutan gula garam, oralit) sebanyak
yang diinginkan hingga diare stop, sebagai petunjuk berikan
setiap habis BAB
o Anak < 1 thn : 50 100 ml
o Anak 1 4 thn : 100 200 ml.
o Anak > 5 tahun : 200 300 ml
o Dewasa : 300 400 ml
Meneruskan pemberian makanan atau ASI bagi bayi
Pada penderita diare dengan dehidrasi ringan sedang (Terapi B) :
Oralit diberikan 75 ml/kg BB dalam 3 jam, jangan dengan
botol.

SOP DIARE

SOP

No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman

4- 6

Puskesmas Tanjungpinang
Kota Tanjungpinang

Dr.Hj. R. LISA RIANTUTI


NIP. 19741007 200502 2 006

Jika anak muntah (karena pemberian cairan terlalu cepat),


tunggu 5-10 menit lalu ulangi lagi, dengan pemberian lebih

lambat (satu sendok setiap 2-3 menit).


Pada penderita diare dengan dehidrasi berat ( Terapi C ) :
Diberikan Ringer Laktat 100 ml yang terbagi dalam beberapa

waktu
Setiap 1-2 jam pasien diperiksa ulang, jika hidrasi tidak
membaik tetesan dipercepat. Setelah 6 jam (bayi) atau tiga
jam (pasien lebih tua) pasien kembali di periksa

Umur

Output
Referensi

Pemberian pertama 30

Pemberian kemudian

ml/kg
70 ml/kg
bayi (< 12 bulan)
dalam 1 jam
dalam 5 jam
> 12 bulan
dalam 30 menit
2,5 jam
Tatalaksana kasus diare sesuai standart terapi Puskesmas
Departemen Kesehatan RI, 2007, Pedoman pengobatan Dasar di Puskesmas
2007, cetakan tahun 2008, Depkes RI, Jakarta.

SOP DIARE

SOP

No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
5- 6

Halaman
Puskesmas Tanjungpinang
Kota Tanjungpinang

Dr.Hj. R. LISA RIANTUTI


NIP. 19741007 200502 2 006

Perawat / Bidan
Melakukan
Pengkajian awal
klinis sesuai SOP
Pengkajian awal

Pasien dipanggil
berdasarkan nomor urut

Pasien
diberikan
pengantar ke
laboratorium

ada indikasi pemeriksaan


penunjang

Ya

Tida
k
Dokter menegakkan diagnosa
berdasarkan anamnesa, pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan penunjang
mengacu pada standar profesi dan
standar asuhan (PMK no 5 tahun 2014)
Pasien membutuhkan
pelayanan atau tindakan
lebih lanjut
Pasien
diberikan
rujukan
internal atau
rujukan

Ya

DIAGRAM ALIR

Tida
Pasien diberikan resep obat sesuai dengan
Diagnosa yang mengacu pada standar profesi
dan standar asuhan (PMK no 5 tahun 2014)

Pasien masuk ke
ruang
pemeriksaan
Dokter / Dokter

Dokter
melakukan
anamnesa dan
pemeriksaan

SOP DIARE

SOP

No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman

Puskesmas Tanjungpinang
Kota Tanjungpinang

6- 6
Dr.Hj. R. LISA RIANTUTI
NIP. 19741007 200502 2 006

Perawat mencatat hasil pemeriksaan,


laboratorium dan terapi, maupun rujukan
kedalam buku register harian pasien poli
umum.

Pasien mengambil obat


di apotek

You might also like