You are on page 1of 4

TUTOR V

LP TUBERCULOSIS

KETUA KELOMPOK
NOTULEN
ANGGOTA

: VEGIA ZENI
: RISKI ASTRIA WULANDARI
:
1. NINA RATNANINGSIH
2. DESI FEBRIANI
3. ANI GUSTIANI
4. ASEP SUBHAN N
5. IAN ISMAYANA
6. IKA NURHAENI
7. MUHAMAD YUSUF S
8. RAZI RAHMATILAH
9. MELIK ADE SURYANI
10. NURWAHIDAH

KELAS

: IKP A2

JURUSAN S-1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ( STIKes ) BINA PUTERA
BANJAR
2013
TUTOR V
TUBERCULOSIS

A. Pengkajian keperawatan
Tuberculosis adalah penyakit yang disebabkan Mycobacterium tuberculosis yang
hampir seluruh organ tubuh dapat terserang olehnya, tapi yang paling banyak adalah
paru-paru
1. Riwayat penyakit asma bronchial

a. Infeksi Primer
Infeksi primer terjadi saat seseorang terpapar pertama kali dengan kuman TB.
Droplet yang terhirup sangat kecil ukurannya, sehingga dapat melewati sistem
pertahanan muskosillier broncus, dan terus berjalan sehingga sampai di alveolus
dan menetap disana.
b. Tuberculosis Pasca Primer (Post Primary TB)
Tuberculosis pasca primer biasanya terjadi setelah beberapa bulan/tahun sesudah
infeksi primer, misalnya karena daya tahan tubuh manurun akibat terinfeksi HIV
atau status gizi yang buruk.
2. Pemeriksaan fisik
Berdasarkan sistem-sistem tubuh dan tanda-tanda vital:
a. Pemeriksaan tanda-tanda vital: RR, TD, P, T
b. Sistem Integumen
Pada kulit terjadi sianosis, dingin, dan lembab tugor kulit menurun.
c. Sistem pernafasan
Pada sistem pernafasan pada saat pemeriksaan fisik dijumpai infeksi: adanya
tanda-tanda penarikan paru-paru, diafragma, pergerakan nafas tertinggal, suara
nafas melemah.
d. Sistem Penginderaan
Pada klien TB paru untuk penginderaan tidak ada kelainan.
e. Sistem Kardiovaskuler
Adanya takipnea, takikardia, sianosis, bunyi P2 yang mengeras
f. Sistem Gastrointestinal
Adanya nafsu makan menurun, anoreksia, BB turun
g. Sistem Neurologis
Kesadaran penderita yaitu kompos mentis dengan GCS: 456.
h. Sistem Genetalia
Biasanya klien tidak mengalami kelainan pada genetalia.
3. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan Radiologi
Tuberculosis paru mempunyai gambaran patologis, manifestasi dini berupa suatu
koplek kelenjar getah bening parenkim dan lesi-lesi TB biasanya terdapat di apeks
dan segmen posterior lobus atas paru-paru atau pada segmen superior lobus
bawah.
b. Pemeriksaan Laboratorium
1) Darah
Adanya kurang darah, ada sel-sel darah putting yang meningkatkan serta laju
endap darah meningkatkan terjadi pada proses aktif.
2) Sputum
Ditemukan adanya Basil Tahan asam (BTA) pada sputum yang terdapat pada
penderita TB paru yang biasanya diambil pada pagi hari.
3) Test Tuberculosis
Memberikan bukti apakah orang yang di test telah mengalami infeksi atau
belum.

B. Penegakan Diagnosa Keperawatan


Apabila dicurigai seseorang tertilar penyakit TBC, maka beberapa hal yang perlu
dilakukan untuk penegakan diagnosa adalah:
1. Anamnesa baik terhadap pasien maupun keluarganya
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan laboratorium (darah, dahak, cairan otak)
4. Pemeriksaan patologi anatomi (PA)
5. Rontgen dada (thorax photo)
6. Uji tuberkulin
C. Perencanaan Asuhan Keperawatan ( terapi mandiri & terapi kolaborasi )
1. Terapi Mandiri
a. Anjurkan klien untuk batuk/bersin menggunakan tisu
b. Anjurkan klien untik tidak meludah tempat terbuka
c. Anjurkan klien untuk meludah ke dalam cairan disinfektan
d. Berikan klien posisi semi fowler
e. Ajarkan pasien untuk batuk efektif dan latihan nafas dalam
f. Bersihkan sekret dari mulut dan trakea: penghispan sesuai keperluan
g. Kaji dispnea, takipnea tidak normal atau menurunnya bunyi nafas, peningkatan
upaya pernafasan, terbatasnya ekspansi dinding dada dan kelemahan
h. Tingkatkan tirah baring atau batasi aktifitas perawatan diri sesuai keperluan
i. Pastikan pola diet biasa klien yang disukai atau tidak disukai
j. Awasi masukan atau pengeluaran dan muntah, dan berat badan secara periodik
k. Dorong dan berikan periode istirahat sering
l. Berikan perawatn mulut sebelum dan sesudah tindakan pernafasan
m. Dorong makan sedikit dan sering dengan makanan tinggi protein dan karbohidrat
2. Terapi Kolaborasi
a. Berikan agen anti infeksi sesuai indikasi contoh obat utama: isoniazid (INH),
etambutoal (myambutol), rifampin (RMP/rifapidin)
b. Beri obat-obatan sesuai indikasi: agen mukolitik, contoh asetils sistein
(mucomyst) bronkodilator, contoh okstripillin (choledyl), teofilin (theodur)
c.
d.
e.
f.

kortikosteroid (prednison)
Awasi seri AGD atau nadi oksimetri
Berikn oksigen tambahan yang sesuai
Rujuk ke ahli diet untuk menentukan komposisi diet
Konsul dengan terapi pernafasan untuk jadwal

pengobatan

sebelum/setelah makan
g. Awasi pemeriksaan laboratorium contoh protein serum dan albumin
h. Berikan antipiretik tepat
D. Etika keperawatan dalam asuhan keperawatan pada pasien TBC

1-2

jam

You might also like