You are on page 1of 6

1.

Pengertian Penelitian Etnografi


Istilah etnografi berasal dari kata ethno (bangsa) dan grafhy (menguraikan). Etnografi
yang akarnya antropologi pada dasarnya adalah kegiatan penelitian untuk memahami cara
orang-orang berinteraksi dan bekerjasama melalui fenomena teramati kehidupan sehari-hari.
Jadi etnografi lazimnya bertujuan mengurangi suatu budaya secara menyeluruh, yakni semua
aspek budaya, baik yang bersifat material seperti artefak budaya (alat-alat, pakaian,
bangunan, dan sebagainya) dan yang bersifat abstrak, seperti pengalaman, kepercayaan,
norma, dan sistem nilai kelompok yang teliti. Uraian tebal (think description) merupakan ciri
utama etnografi.
Etnografi adalah suatu bentuk penelitian yang terfokus pada makna sosiologi melalui
observasi lapangan tertutup dari fenomena sosiokultural. Pemilihan informan dilakukan
kepada mereka yang mengetahui yang memiliki sudut pandang/pendapat tentang berbagai
kegiatan masyarakat. Para informan tersebut diminta untuk mengidentifikasi informan
informan lainnya yang mewakili masyarakat tersebut. Informan inforan tersebut
diwawancarai berulang ulang, menggunakan informasi dari informan informan
sebelumnya untuk memancing klarifikasi dan tanggapan yang lebih mendalam terhadap
wawancara ulang. Proses ini dimaksudkan untukmelahirkan pemahaman pemahaman kultur
umum yang berhubungan dengan fenomena yang sedang diteliti. Penelitian etnografi khusus
menggunakan tiga macam cara pengumpulan data yaitu wawancara, observasi dan
dokumentasi. Sehingga pada gilirannya menghasilkan tiga jenis data yaitu kutipan, uraian,
dan kutipan dokumen yang tergabung dalam satu produk yaitu uraian naratif.[2]
Dari semua yang disiplin yang kita kenal, antropologi-lah yang tampaknya paling
sering menggunakan etnografi beberapa antropolog yang terkenal dengan etnografinya adalah
bronislaw malinowski, A.R. Radcliffe-Brown, Franz Boas, Margaret Mead, and Clifford
Greertz. Tetapi etnografer tidak mengingkari teknik penelitian kuantitatif : mereka juga sering
menggunakan sensus dan prosedur statistik untuk menganalisis pola-pola atau menentukan
siapa yang menjadi sampel penelitian. Etnografer juga terkadang menggunakan tes diagnotis,
inventori kepribadian, dan alat pengukuran lainnya. Pendeknya etnografer akan
memanfaatkan metode apa pun yang membantu mereka mencapai tujuan etnografi yang baik.
[3]
Jadi yang dapat kita fahami bahwa penelitian etnografi merupakan salah satu jenis
penelitian kualitatif yang mana wilayah kajiannya difokuskan pada aspek budaya manusia
baik itu dalam penggunaan bahasa, interaksi maupun fenomena fenomena sosial lainnya
yang terjadi di kehidupan sehari hari.

2.

Ciri Ciri Penelitian Etnografi


Berikut ini aspek atau karakteristik etnografi baik yang dirangkum dari Wolcott dan Gay,
Mills dan Airasian.
a.
b.
c.
d.
e.

Berlatar alami bukan eksperimen di laboratorium


Peneliti meneliti tema-tema budaya tentang peran dan kehidupan sehari-hari seseorang
Interaksi yang dekat dan tatap muka dengan partisipan
Mengambil data utama dari pengalaman di lapangan
Menggunakan berbagai metode pengumpulan data seperti wawancara, pengamatan,

f.
g.
h.
i.
j.

dokumen, artifak dan material visual.


Peneliti menggunakan deskripsi dan detail tingkat tinggi
Peneliti menyajikan ceritanya secara informal seperti seorang pendongeng
Menekankan untuk mengekplorasi fenomena sosial bukan untuk menguji hipotesis.
Format keseluruhannya adalah deskriptif, analisis dan interpretasi
Artikel diakhir dengan sebuah pertanyaan.

Menurut Nur Syam, ciri-ciri penelitian etnografi adalah :


a. Deskripsi etnografis sepenuhnya disusun sesuai dengan pandangan, pengalaman warga
pribumi (emic view)
b. Memanfaatkan metode wawancara mendalam dan observasi terlibat.
c. Peneliti tinggal di lapangan untuk belajar tentang budaya yang dikajinya.
d. Analisis datanya bercorak menyeluruh (holistik) yaitu menghubungkan antara suatu
fenomena budaya dengan fenomena budaya lainya atau menghubungkan antara suatu
konsep dengan konsep lainnya.
3.

Prinsip Prinsip Metodologi Penelitian Etnografi

a.

Naturalisme
Ini merupakan pandangan bahwa tujuan penelitian sosial adalah untuk menangkap karakter
prilaku manusia yang muncul secara alami, dan ini hanya dapat diperoleh melalui kontak
langsung dengannya, bukan melalui inferensi dari apa yang dilakukan orang dalam latar
buatan seperti eksperimen atau dari apa yang mereka katakan dalam wawancara tentang apa
yang mereka lakukan. Ini adalah alasan bahwa ahli etnografi melakukan penelitian mereka
dalam latar alami, latar yang ada kebebasan proses penelitian, bukan dalam latar yang secara
spesifik dibuat untuk tujuan penelitian.

b.

Pemahaman
Yang sentral disini adalah alasan bahwa tindakan manusia berbeda dari prilaku objek fisik,
bahkan dari makhluk lainnya, tindakan tersebut tidak hanya berisi tanggapan stimulus, tetapi
melalui interpretasi terhadap stimulus dan konstruksi tanggapan. Kadang-kadang tanggapan
ini mencerminkan penolakan yang lengkap terhadap konsep kausalitas sebagai tidak dapat

diterapkan dalam dunia sosial, dan desakan tegas atas karakter yang dibangun secara bebas
dari tindakan manusia dan institusi.
c.

Penemuan
Corak lain dari pemikiran etnografi adalah konsepsi proses penelitian sebagai induktif atau
berdasarkan temuan, daripada dibatasi pada pengujian hipotesis secara eksplisit. Itu beralasan
bahwa jika seseorang mendekati suatu fenomena dengan suatu set hipotesis, mungkin dia
gagal menemukan hakikat fenomena tersebut sebenarnya dibutakan oleh asumsi yang
dibangun kedalam hipotesis tersebut. Namun, mereka memiliki suatu minat umum dalam
banyak jenis fenomena sosial dan atau dalam banyak masalah teoteris atau masalah praktis.

4.

Prosedur Penelitian Etnografi

a.

Urutan Linear dalam Penelitian Ilmu Sosial


McCord dan McCord dalam penelitiannya tentang kriminalitas, mengikut prosedur urutan
linear. Mereka menyusun suatu prosedur penelitian untuk melihat apakah model peranan
orangtua memengaruhi anak-anak untuk mengatasi prilaku kriminal atau menghindari prilaku
tersebut. Semua detail dari penelitian mereka tidak perlu dipertimbangkan untuk mengikuti
urutan linear dari aktivitas ringkas berikut:

1)

Tahap pertama: mendefinisikan suatu masalah penelitian. McCord mulai dengan


mendefinisikan masalah penelitian sebagai hubungan antara lingkungan keluarga dengan
penyebab kejahatan.

2)

Tahap kedua: merumuskan hipotesis. Peneliti merumuskan sejumlah hipotesis penelitian


tentang hubungan antara sikap orangtua, prilaku, dan disiplin terhadap aktivitas kriminal
(atau absen dari aktivitas tersebut) dari anak-anak.

3)

Tahap ketiga: membuat definisi operasonal. Penelitian mendefinisikan kata-kata, frase


seperti penyimpangan dan model peran orangtua dalam istilah-istilah spesifik yang
memungkinkan peneliti setuju bila mereka mengidentifikasi prilaku menyimpang.

4)

Tahap keempat: merancang instrumen penelitian. Penelitian menggunakan data yang telah
dikumpulkan sebelumnya dari wawancara dan observasi.

5)

Tahap kelima: mengumpulkan data. Ini dilakukan dengan menggunakan satu kelompok
rater independen

6)

Tahap keenam: menganalisis data. Data kemudian dipertentangkan dengan hipotesis dan
diuji untuk temuan baru yang tidak berhubungan dengan hipotesis

7)

Tahap ketujuh: menggambarkan kesimpulan. Banyak kesimpulan ditarik dari penelitian,


termasuk sebagai contoh, penyimpangan mahasiswa tercermin dalam prilaku kriminal
dikalangan anak-anak.

8)

Tahap kedelapan; melaporkan hasil. Bila analisis sudah lengkap, dan kesimpulan sudah
digambarkan, McCord kemudian menulis hasilnya untuk publikasi.

b.

Siklus penelitian etnografi


Menurut Spradley (1980:22-35) prosedur penelitian etnografi bersifat siklus,bukan bersifat
urutan linear dalam penelitian ilmu sosial. Prosedur siklus penelitian etnografi
mencakupenam langkah yaitu pemilihan suatu proyek etnografi, pengajuan pertanyaan
etnografi, pengumpulan data etnografi, pembuatan suatu rekaman etnografi, analisis data
etnografi, dan penulisan sebuah etnografi.
Berikut ini uraian masing masing langkah :

1)

Pemilihan suatu objek etnografi


Siklus dimulai dengan pemilihan suatu proyek etnografi. Barangkali yang pertama peneliti
etnografi mempertimbangkan ruang lingkup dari penyelidikan mereka. Walcott (1967)
memilih desa Kwakiult di British Columbia dengan sebuah populasi standar 125 orang.
Disamping itu Jules Hendry juga melakukan penelitian tentang kebudayaanAmerika, dalam
bukunya yang berjudul Cultur Agaist Man (1963).
Berikut ini ruang lingkup penelitian Jules Hendry :
Scope of Research
Macro Etnografi

Social Units Studied


Complex sociey
Muliple communities
A single community study
Multiple social institution
A single social institution
Multiple social situation
A single social situation

Micro Etnografi
2)

Pengajuan pertanyaan etnografi


Pekerjaan lapangan etnograpi dimulai keika mulai mengajukan pertanyaan etnografi. Itu
memperlihatkan bukti yang cukup ketika pelaksanaan wawancara, tetapi observasi yang
sangat sederhana dan entri catatan lapangan pun melibatkan pengajuan pertannyaan.
Terdapat tiga jenis utama pertanyaan etnografi, masing masing mengarah pada jenis
observasi yang berbeda dilapangan. Semua jenis etnografi mulai dengan pertanyaan

deskriptif umum / luas seperti siapa orang yang ada disini ? apa yang mereka lakukan?
dan apa latar fisik dari situasi sosial ini?
Kemudian setelah penggunaan jenis pertanyaan ini untuk menuntun observasi, dan setelah
analisis data awal, dilanjutkan dengan menggunakan pertanyaan struktural dan pertanyaan
kontras untuk penemuan. Ini akan membimbing observasi agar lebih terfokus.
Dalam sebuah etnografi, seseorang dapat mengajukan sub sub pertanyaan yang
berhubungan dengan (a) suatu deskriftif tentang konteks, (b) analisis tentang tema tema
utama dan (c) interprestasi perilaku kultural.
3)

Pengumpulan data etnografi


Dengan cara observasi partisipan anda dapat mengamati aktivitas seseorang, karakteristik
fisik situasi sosial, dan apa yang akan menjadi bagian dari tempat kejadian. Anda akan
memulai dengan melakukan observasi deskriptif secara umum, mencoba memperoleh
suatu tinjauan terhadap situasi sosial dan yang terjadi disana. Kemudian setelah perekaman
dan analisis data awal anda, anda akan mempersempit penelitian dan mulai melakukan
observasi ulang dilapangan, anda akan mampu mempersempit penyelidikan anda untuk
melakukan observasi selektif. Walaupun observasi andasemakin terfokus anda akan selalu
melakukan observasi deskriftif umum hingga akhir study lapangan anda.

4)

Pembuatan suatu rekaman etnografi


Tahap ini mencakup pengambilan catatan lapangan, pengambilan foto, pembuatan peta, dan
penggunaan cara cara lain untuk merekam observasi anda. Rekaman ini akan membantu
membangunsebuah jembaan antara observasi dengan analisis. Sebagian analisis anda akan
tergantung pada apa yang telah anda rekam.

5)

Analisis data etnografi


Langkah berikutnya dalam siklus tidak perlu perlu menunggu hingga terkumpul banyak
data. Peneliti etnografi menganalisis data lapangan yang dikumpulkan dari observasi
partisipan untuk menemukan pertanyaan. Anda perlu menganalisis catatan catatan lapangan
anda setelah setiap periode pekerjaan lapangan untuk mengetahui apa yang akan dicari dalam
observasi periode berikutnya dari observasi partisipan. Terdapat empat jenis analisis, yaitu
analisis domain, analisis taksonomi, analisis komponen, dan analisis tema.
Analisis domain yaitu memperoleh gambaran umum dan menyeluruh dari objek
penelitian aau situasi sosial. Melalui pertanyaan umum dan pertanyaan rinci peneliti
menemukan berbagai kategori aau domain tertentu sebagai pijakan penelitian selanjutnya.
Analisis taksonomi yaitu menjabarkan domain domain yang dipilih menjadi lebih
rinci untuk mengetahui struktur internalnya.

Analisis komponensial yaitu mencari ciri spesifik pada setiap strukur internal dengan
cara mengontraskan antar elemen. Hal ini dilakukan melalui observasi dan wawancara
terseleksi melalui pertanyaan yang mengontraskan.
Analisis tema budaya, yaitu mencari hubungan diantara domain dan hubungan degan
keseluruhan, yang selanjutnya dinyatakan kedalam tema tema sesuai dengan fokus dan
subfokus penelitian.
Seorang peneliti etnografi yang berpengalaman dapat melakukan bentuk bentuk
analisis berbeda ini secara simultan selama periode penelitian. Sedangkan peneliti pemula
dapat melakukannya dengan cara berurutan, belajar melakukan masing masing dalam
putaran sebelum bergerak ke analisis berikutnya. Observasi partisipan dan perekaman catatan
lapangan selalu diikuti oleh pengumpulan data, yang mengarah pada penemuan pertanyaan
etnografi baru, pengumpulan data, catatan lapangan, dan analisis data lebih lanjut.
6)

Penulisan sebuah etnografi


Penulisan sebuah etnografi memaksa penyelidik ke dalam suatu jenis analisis yang lebih
intensif. Peneliti etnografi hanya dapat merencanakan dari awal perjalanan penyelidikan
mereka dalam pengertian yang paling umum. Setiap tugas utama dalam tindakan siklus
penelitian dianggap sebagai kompas untuk memlihara diperjalanan. Kesadaran terhadap
siklus penelitian etnografi dapat memelihara dari kehilangan jalan bahkan dalam proyek
penelitian yang sangat kecil. Peneliti etnografi yang menghabiskan beberapa jam sehari
melakukan observasi partisipan secara proporsional akan memiliki sejumlah besar data
lapangan

You might also like