Professional Documents
Culture Documents
2.
f.
g.
h.
i.
j.
a.
Naturalisme
Ini merupakan pandangan bahwa tujuan penelitian sosial adalah untuk menangkap karakter
prilaku manusia yang muncul secara alami, dan ini hanya dapat diperoleh melalui kontak
langsung dengannya, bukan melalui inferensi dari apa yang dilakukan orang dalam latar
buatan seperti eksperimen atau dari apa yang mereka katakan dalam wawancara tentang apa
yang mereka lakukan. Ini adalah alasan bahwa ahli etnografi melakukan penelitian mereka
dalam latar alami, latar yang ada kebebasan proses penelitian, bukan dalam latar yang secara
spesifik dibuat untuk tujuan penelitian.
b.
Pemahaman
Yang sentral disini adalah alasan bahwa tindakan manusia berbeda dari prilaku objek fisik,
bahkan dari makhluk lainnya, tindakan tersebut tidak hanya berisi tanggapan stimulus, tetapi
melalui interpretasi terhadap stimulus dan konstruksi tanggapan. Kadang-kadang tanggapan
ini mencerminkan penolakan yang lengkap terhadap konsep kausalitas sebagai tidak dapat
diterapkan dalam dunia sosial, dan desakan tegas atas karakter yang dibangun secara bebas
dari tindakan manusia dan institusi.
c.
Penemuan
Corak lain dari pemikiran etnografi adalah konsepsi proses penelitian sebagai induktif atau
berdasarkan temuan, daripada dibatasi pada pengujian hipotesis secara eksplisit. Itu beralasan
bahwa jika seseorang mendekati suatu fenomena dengan suatu set hipotesis, mungkin dia
gagal menemukan hakikat fenomena tersebut sebenarnya dibutakan oleh asumsi yang
dibangun kedalam hipotesis tersebut. Namun, mereka memiliki suatu minat umum dalam
banyak jenis fenomena sosial dan atau dalam banyak masalah teoteris atau masalah praktis.
4.
a.
1)
2)
3)
4)
Tahap keempat: merancang instrumen penelitian. Penelitian menggunakan data yang telah
dikumpulkan sebelumnya dari wawancara dan observasi.
5)
Tahap kelima: mengumpulkan data. Ini dilakukan dengan menggunakan satu kelompok
rater independen
6)
Tahap keenam: menganalisis data. Data kemudian dipertentangkan dengan hipotesis dan
diuji untuk temuan baru yang tidak berhubungan dengan hipotesis
7)
8)
Tahap kedelapan; melaporkan hasil. Bila analisis sudah lengkap, dan kesimpulan sudah
digambarkan, McCord kemudian menulis hasilnya untuk publikasi.
b.
1)
Micro Etnografi
2)
deskriptif umum / luas seperti siapa orang yang ada disini ? apa yang mereka lakukan?
dan apa latar fisik dari situasi sosial ini?
Kemudian setelah penggunaan jenis pertanyaan ini untuk menuntun observasi, dan setelah
analisis data awal, dilanjutkan dengan menggunakan pertanyaan struktural dan pertanyaan
kontras untuk penemuan. Ini akan membimbing observasi agar lebih terfokus.
Dalam sebuah etnografi, seseorang dapat mengajukan sub sub pertanyaan yang
berhubungan dengan (a) suatu deskriftif tentang konteks, (b) analisis tentang tema tema
utama dan (c) interprestasi perilaku kultural.
3)
4)
5)
Analisis komponensial yaitu mencari ciri spesifik pada setiap strukur internal dengan
cara mengontraskan antar elemen. Hal ini dilakukan melalui observasi dan wawancara
terseleksi melalui pertanyaan yang mengontraskan.
Analisis tema budaya, yaitu mencari hubungan diantara domain dan hubungan degan
keseluruhan, yang selanjutnya dinyatakan kedalam tema tema sesuai dengan fokus dan
subfokus penelitian.
Seorang peneliti etnografi yang berpengalaman dapat melakukan bentuk bentuk
analisis berbeda ini secara simultan selama periode penelitian. Sedangkan peneliti pemula
dapat melakukannya dengan cara berurutan, belajar melakukan masing masing dalam
putaran sebelum bergerak ke analisis berikutnya. Observasi partisipan dan perekaman catatan
lapangan selalu diikuti oleh pengumpulan data, yang mengarah pada penemuan pertanyaan
etnografi baru, pengumpulan data, catatan lapangan, dan analisis data lebih lanjut.
6)