Professional Documents
Culture Documents
, (1,64 x
-5
I.
I.
PENDAHULUAN
KAJIAN TEORI
adalah sebesar E =
4.
0 ,
tmenyatakan
kerapatan
muatan
(banyak muatan persatuan luas) di
titik itu.
Pada konduktor yang bentuknya tidak
teratur, muatan konduktor akan
terkonsentrasi pada luas permukaan
yang lebih sempit (lebih lancip). (1)
Nama Bahan
1
2
Air suling
Karbon
).
Konduktivitas ( )
Mho/m
4
3 x 104
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
106
106
106
Grafit
Besi tuang
Merkuri (Hg. Air
raksa)
Nichrome
Konstantan
Timah putih
Timah hitam
Tungsten
Seng
Aluminium
Emas
tembaga
Perak
105
1 x 106
5 x 106
9 x 106
1,8 x 106
1,7 x 106
3,5 x 107
4,1 x 107
5,7 x 107
6,1 x 107
ohm meter
(1)
Untuk bahan konduktor, resistivitasnya berbanding
lurus dengan suhu. Tetapi pada suhu mendekati
titik nol absolut (0K), resistivitas bahan konduktor
juga mendekati nol. Kemiringan (slope) dari
hubungan linier ini ditunjukkan oleh koefisien suhu
hambatan listrik
= 0 (1 + (T - T0)1
(2)
Dimana = resitivitas pada suhu T (kelvin)
0 = resitivitas pada suhu referensi (biasanya 20 o C
atau 293,16 K)
T0 = suhu referensi (K)
L
A
) untuk
1
2
3
4
5
6
7
8
Aluminium
Kuningan
Konstatan
Tembaga
Manganin
Nichrome
Perak
tungsten
(oC-1 ; K-1)
0,0039
0,0020
2 x 10-6
0,00393
0,00000
0,0004
0,0038
0,0045
I=
q
t
(4)
Dengan I = kuat arus listrik (ampere)
Q = muatan listrik (coulomb), dan
T = waktu (sekon)
V =
W
q
(5)
Dengan V = beda potensial (joule/coulomb atau
J/C),
W= usaha (joule) dan,
Q = besar muatan (coulomb)
Beda potensial juga disebut tegangan listrik.
Satuan beda potensial adalah volt yang disingkat V.
(3)
q
t
meter , tegangan
m
V
N
o
1
2
3
Tegangan
(V)
Panjang kawat
(m)
Kuat
(A)
Arus
RA
l
R=
V
I
(0,500,01)x103
(10,000,01
)
(60,000,05)
(52,000,05)
(64,000,05)
RA
l
, diperolehlah
RA
l
, diperolehlah
FOTO PRAKTIKUM
Rangkaian percobaan