You are on page 1of 2

Antagonis reseptor H2, Inhibitor Pompa Proton

Proton pump inhibitor seperti omeprazole, lansoprazol dan pantoprazole bekerja pada sel parietal
lambung, berikatan dengan menghambat pompa proton sehingga menghambat sekresi asam
lambung. Dosis omeprazole pada dewasa adalah 40 mg IV diberikan 30 menit sebelum induksi
atau 40- 80 mg secara oral diberikan 2- 4 jam sebelum induksi.3
Inhibitor reseptor H2 seperti simetidin dan ranitidine menghambat pengikatan histamin pada
reseptor H2 sehingga mengurangi sekresi dan volum gaster serta menurunkan pH lambung
sehingga lebih efektif mencegah pneumonia aspirasi. Sebagai profilaksis dapat digunakan dosis
ranitidine 50 mg IV. Ranitidin oral 150-300 mg diberikan malam hari dan waktu 1-2 jam praanastesia. Pemberian harus lebih berhati-hati pada pasien dengan kelainan ginjal dan hepar.3
Antagonis Serotonin
Serotonin atau 5-hidroksitriptamin(5-HT) adalah neurotransmitter monoamine.
Secara dominan 5-HT ada dalam traktus gastrointestinal, platelet dan susunan saraf
pusat. Pada system hematologi, serotonin 5HT2A bertanggung jawab pada kontraksi
otot polos dan menyebabkan kontraksi yang meningkatkan peristaltic tanpa
memengaruhi sekresi. Selain itu 5HT3 dapat ditemukan pada reseptor yang
memediasi pusat muntah di otak dan juga lambung. Antagonis 5HT3 yang pertama
dikenal ada beberapa jenis, yaitu derivate karbazol(ondansetron),
indazol(granisetron), dan indol(tropisetron dan dolasetron). Granisteron biasa
diberikan 1 mg sebelum induksi anestesi. Antagonis reseptor 5HT hamper
semuanya adalah antiemetik. Penggunaan rutin sebagai profilaksis antimual dan
muntah dianjurkan sebelum induksi dan pasca bedah terutama pada pasien dengan
riwayat mual muntah, pasien menjalani pembedahan yang berisiko tinggi
menyebabkan nausea seperti laparoskopi, serta operasi yang memerlukan
pencegahan mual muntah seperti pada bedah saraf atau operasi mata. Dosisi yang
direkomendasikan pada ondansetron adalah 4 mg. 4
Metoklorpropamid
Metoklorpropamid bekerja sebagai cholinomimetic yang memfasilitasi transmisi
asetilkolin pada reseptor muskarinik selektif. Obat ini adalah agen prokinetik pada
saluran cerna bagian atas, meningkatkan tonus sfingter esophagus bagian bawah,
mempercepat pengosongan lambung dan menurunkan volum gaster. Efektif pada
pasien dengan gastropati diabetikum, gastro-esophageal reflux disease(GERD) dan

pencegahan pneumonia aspirasi. Dosis metoklorpropamid 0,25mg/kgBB efektif


secara oral dengan awitan 30-60 menit dan secara intravena dengan awitan 1-3
menit. 4
Dosis metokloporamid 5- 10 mg IV diberikan 15- 30 menit sebelum induksi atau oral
10 mg diberikan 30- 60 menit sebelum induksi. 3
Dosis lebih besar 1-2 mg/kgBB dapat digunakan pada emesis kemoterapi. Efek
samping pada pemberian intravena cepat adalah kram abdominal. Obat ini
dikontraindikasikan pada Parkinsonisme, obstruksi usus, serta feookromasitoma
karena dapat menyebabkan penglepasan katekolamin dari tumor. Obat dieksresikan
di urin sehingga perlu hati-hati pada pasien gangguan ginjal. 4

You might also like