Professional Documents
Culture Documents
Ratna Kemala
8335123490
Tresno Eka Jaya,SE,M.Ak
Unggul Purwohedi,SE M.Si, Ph.D
Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan
(PSAK)
dan
Peraturan Perpajakan memiliki
aturan dasar yang berbeda dalam
menyajikan laporan keuangan.
Perbedaan dasar kedua aturan
tersebut menimbulkan suatu
permasalahan
mengenai
perhitungan laba (rugi) suatu
perusahaan.
Perbedaan antara penghasilan
sebelum pajak dan penghasilan
kena
pajak
dikategorikan
menjadi perbedaan permanen
(permanent differences) dan
perbedaan temporer (temporer
differences)
sebagai
akibat
adanya perbedaan pengakuan
penghasilan
atau
biaya.
Perbedaan laba akuntansi dan
laba pajak ini selanjutnya akan
memberikan informasi mengenai
kualitas laba.
Di lain sisi, laba menjadi
bagian dalam komponen laporan
keuangan yang pada konteks
tertentu dapat digunakan sebagai
dasar penilaian dan keputusan
ekonomi. Informasi laba yang
relevan dan handal dapat
membantu
para
pengguna
informasi yang terkait dalam
menilai
dan
memutuskan
langkah-langkah apa yang harus
dijalankan.
Semakin persisten laba di
suatu periode maka semakin
informatif informasi laba yang
terkandung di dalamnya bagi
manajer, pemegang saham,
pemberi pinjaman, dan pihakpihak berkepentingan lainnya.
Oleh karena itu, informasi yang
terkandung dalam persistensi
laba haruslah relevan dan dapat
diandalkan untuk memenuhi
kebutuhan para penggunanya.
Penelitian yang dilakukan oleh
Lev dan Nissin (2004), Hanlon
(2005), serta Martini dan
Persada (2009), mengungkapkan
bahwa informasi mengenai
perbedaan laba akuntansi dan
laba pajak dapat digunakan
untuk mengetahui persistensi
laba.
Oleh karena itu, pembahasan
mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi
kepersistenan
laba menjadi penting untuk
dilakukan karena laba yang
persisten akan mencerminkan
Kepemilikan
Institusional
terhadap Persistensi Laba.
B. Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang
penelitian
di
atas,
dapat
dijabarkan beberapa permasalahan
yang berkaitan dengan persistensi
laba, antara lain:
1. Perusahaan berusaha untuk
menunjukkan
kepersistenan
laba sebagai upaya untuk
menjaga
keberlangsungan
perusahaan.
2. Salah satu perusahaan farmasi
di Indonesia pada tahun 2001
melakukan
manipulasi
terhadap
akun
persediaan
barang dalam proses, agar laba
perusahaan menjadi persisten
3. Masih positifnya respon pasar
modal
sebagai
pengguna
laporan keuangan terhadap laba
yang positif, menyebabkan
rentannya manipulasi
4. Perbedaan laba akuntansi dan
laba pajak membuka celah bagi
manajemen untuk melakukan
praktik manajemen laba
5. Adanya indikasi manajemen
laba melalui perbedaaan laba
akuntansi dan laba pajak akan
mempengaruhi
kualitas
informasi
dalam
laporan
keuangan
6. Kepemilikan manajerial dan
kepemilikan
institusional
diperlukan sebagai upaya untuk
meningkatkan
pengawasan
dalam manajemen perusahaan
7. Peningkatan
pengawasan
dalam manajemen melalui
kepemilikan manajerial dan
kepemilikan institusional dapat
menggambarkan kepersistenan
Kompensasi
kerugian
diberikan kepada wajib pajak
yang mengalami kerugian.
B. Kerangka Teoritik
manajerial
persistensi
H3 : Kepemilikan institusional
berpengaruh terhadap persistensi
laba
Metodologi Penelitian
A. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh
perbedaan laba akuntansi dan laba
pajak, kepemilikan manajerial dan
kepemilikan institusional terhadap
persistensi laba.
total
perusahaan
termasuk beban pajak).
(tidak
Menyetujui,
Dosen Pembimbing I