Professional Documents
Culture Documents
masalah antara lain : ketidakpuasan pelayanan, kurangnya informasi dan komunikasi dari
dokter dan perawat, keramahan petugas, timbang terima perawat tidak lengkap, kurangnya
kecakapan tindakan perawat, lamanya hari perawatan yang akhirnya berimbas dengan
tingginya biaya, ketidaktepatan pemberian obat oleh perawat, dan lain sebagainya. Hal-hal
tersebut belum terdokumentasi dengan baik sehingga menyulitkan dalam melakukan upaya
perbaikan mutu. Oleh karena itu saat ini merupakan waktu yang tepat untuk melakukan
suatu perubahan berupa kegiatan penilaian mutu pelayanan di Instalasi Rawat Intensif.
Upaya peningkatan mutu di Instalasi rawat Intensif merupakan kelanjutan dan
kesinambungan dengan upaya peningkatan mutu rumah sakit umum Kabupaten kediri
secara umum.
III. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Mengendalikan mutu pelayanan kesehatan di RSUD Kabupaten kediri sesuai dengan
standar pelayanan yang ditetapkan dan sesuai dengan harapan masyarakat.
b. Tujuan khusus
1.
2.
3.
4.
5.
2.
Hasil observasi
Catatan obat-obatan
Jadwal pelaksanaan :
Kegiatan penilaian dilakukan setiap 6 bulan sekali. (2 x / tahun)
3.
Sasaran :
Semua perawat yang bertugas di Instalasi Rawat Intensif
Aspek yang dinilai antara lain :
~ Kelengkapan pengisian data pengkajian
~ Penetapan diagnosa keperawatan
~ Penetapan perencanaan asuhan keperawatan berdasarkan diagnosa
keperawatan
~ Catatan pelaksanaan tindakan asuhan keperawatan sesuai dengan
perencanaan.
~ Catatan evaluasi pemberian asuhan keperawatan.
Jadwal pelaksanaan :
Kegiatan penilaian dilakukan setiap 6 bulan sekali. (2 x / tahun)
4.
5.
Jadwal pelaksanaan :
Kegiatan penilaian dilakukan setiap 6 bulan sekali. (2 x / tahun)
b. Penilaian Mutu Pelayanan Medis di Instalasi Rawat Intensif melalui skoring sistem
Apache II.
Pengertian :
Apache II adalah merupakan suatu sistem skoring yang bisa digunakan untuk mengukur
keparahan penyakit pada pasien di Instalasi Rawat intensif. Usia batas bawah tidak
ditentukan tetapi sebaiknya penilaian Apache II digunakan pada pasien berusia 15 tahun
atau lebih. Tujuan skoring Apache adalah untuk mengetahui prosentase kematian
seorang pasien dihubungkan dengan tingkat kondisi penyakitnya. Semakin tinggi skore
maka makin tinggi resiko kematian pasien. Baik buruknya mutu pelayanan sangat
didukung dengan gambaran angka kematian yang terjadi ditinjau dari skore Apache yang
ada.
Metode penilaian Apache dihitung pada 24 jam pertama pasien masuk di Instalasi Rawat
intensif.
Nilai poin dihitung dari :
a.
Suhu
Natrium
MAP
Kalium
Nadi
Kreatinin
Respirasi rate
HCT
Oksigen
Lekosit
Arterial pH
GCS
b.
Usia
c.
Tujuan :
Program Peningkatan Mutu Pelayanan dan Patient Safety
Instalasi Rawat Intensif
Pendataan skore apache pada seluruh pasien yang dirawat di Instalasi Rawat Intensif
penting untuk mengetahui mutu pelayanan medis di Instalasi Rawat Intensif.
Jadwal pelaksanaan :
Kegiatan penilaian dilakukan setiap 6 bulan sekali. (2 x / tahun)
c. Penilaian Upaya Pengendalian dan Pencegahan Infeksi di Instalasi Rawat Intensif
Menilai angka kejadian Infeksi jarum infus
Jadwal pelaksanaan :
Kegiatan penilaian dilakukan setiap 6 bulan sekali. (2 x / tahun)
d. Kegiatan Patient Safety
1.
2.
3.
Jadwal pelaksanaan :
Kegiatan penilaian dilakukan setiap 6 bulan sekali. (2 x / tahun)
V. SASARAN
Program peningkatan mutu pelayanan keperawatan di Instalasi Rawat Intensif
dilaksanankan oleh suluruh petugas di Instalasi Rawat Intensif. Sasaran penilaian adalah
perawat dan pelanggan (pasien dan keluarga pasien).
VI. PELAKSANAAN PROGRAM
Pelaksanaan program kegiatan peningkatan mutu pelayanan bekerjasama dengan
antara lain :
1.
2.
VII.
VIII.
direkap setiap bulan. Analisa data dilakukan 3 bulan dan 6 bulan. Data dan hasil analisa
dibuat pelaporan sesuai alur.
IGD
REKAM MEDIS
Direktur
IX. PENUTUP
Selain sebagai kesinambungan dari program peningkatan mutu rumah sakit serta
program peningkatan mutu keperawatan, Program peningkatan mutu Instalasi Rawat intensif
merupakan upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan dalam rangka mencapai visi RSUD
Kabupaten Kediri untuk menjadi rumah sakit pilihan di Kediri Pencapaian kondisi yang baik
di tahun ini akan memberikan dampak keberhasilan di tahun mendatang.
Berhasilnya implementasi program ini sangat tergantung pada pemahaman,
kesadaran, keterlibatan serta dukungan dari seluruh unsur-unsur dalam lingkungan rumah
sakit Umum Daerah Kabupaten Kediri Keberhasilan pelaksanaan program ini juga menjadi
harapan nyata bagi kemajuan dunia keperawatan khususnya di keperawatan kritis.
Nama pasien
Jenis kelamin
BB ( Gram / Kg )
Asal
Dokter primer
Dokter Konsultan
2.
lajur kiri:
4.
Kode :
-
Systole (V)
Diastole (^)
hijau
5.
Standart
pemeriksaan/pendokumentasian
Setiap jam
2.
3.
4.
5.
6.
7.
b. Kelompok catatan
Terdiri dari:
1.
Posisi
2.
3.
4.
5.
Infus
Transfusi / albumin
Obat-obat drip
Sonde
Cairan maghslang
Urine
Muntah
S & I loss
- Per jam untuk cairan masuk / keluar sesuai kondisi dan perintah
4. Balance cairan masuk dan keluar dihitung tiap 6 jam atau disesuakan
kondisi pasien
5. Catatan warna cairan yang abnormal dan berubah
a.
Kelompok obat-obatan
Terdiri dari :
1. Macam-macam obat-obatan yang diberikan secara berkala
2. Dosis dan frekuensi obat yang diberikan
3. Hari keuntuk pemberian antibiotika
4. Kode :
-
X sesuai jadwal
b.
Kode-kode
Terdiri dari :
1.
2.
S (Sedikit)
M (Medium)
B (Banyak)
Warna cairan :
3.
M (Merah)
H (Hijau)
K (Kuning)
P (Putih)
PP (Pink Proty)
PR (Purulen)
Ventilasi :
SR
: Spontan Respiration
CMV
SIMV
PS
: Pressure Support
ASV
CPAP
LEMBAR BALIK
Terdiri dari:
1.
b.
Catatan perawat :
Frekuensi nafas
PEEP
Peak Pressure
SpaO2
5. Balance cairan (untuk kasus gagal ginjal)
6. CVP (untuk kasus shock, post open heart, post transplantasi ginjal, disamping
pemantauan setiap saat melalui monitor)
7. ABP (Arteri Blood Pressure)
8. Perfusi, tingkat kesadaran, besar, dan reaksi pupil
9. Adanya produksi perdarahan massife
TIAP 2 JAM-3 JAM
1.Pemberian sonde foeding
2.Mobilisasi / perubahan posisi pasien miring Kiri / Kanan secara bergantian
3.Urine dan produksi maghslang
TIAP 4 JAM
1. Tindakan fisioterapi nafas
2. Tindakan Suctioning
3. Mencatat jumlah dan warna sekret
4. Pemberian Nebulizer
5. Pemberian obat (untuk jenis obat yang diberikan 6 x dalam 24 jam / tiap 4 jam)
6. Suhu
TIAP 6 JAM
Program Peningkatan Mutu Pelayanan dan Patient Safety
Instalasi Rawat Intensif
Evaluasi
a.
Evaluasi dilakukan secara random, diambil 10 lembar observasi list tiap enam
bulan
b.
90 % - 100 %
80 % - 90 %
: Good (Baik)
70% - 80%
: Fair (Cukup)
<70 %
: Poor (Kurang)
Tanggal :
HASIL
YA
TIDAK
Keterangan
III.
IV.
Kelompok Catatan
1. Perubahan posisi (Mika / Miki)
2. Jadwal Tindakan suction
3. Warna Suction
Kode :
M (Merah), H (Hijau), K (Kuning),
P (Putih), PP (Pink Proty), PR(Purulen)
4. Jumlah:
Kode :
S (Sedikit), M (Medium / sedang),
B (Banyak)
V.
VI.
Kelompok obat-obatan
1. Nama-nama obat yang akan diberikan
2. Dosis dan frekuensi pemberian obat
3. Jadwal pemberian obat dengan kode X
4. Melingkari X bila telah diberikan
5. Hari ke.pemberian obat antibiotika
C.
LEMBAR BALIK / BELAKANG
Catatan pemeriksaan pasien
Hasil Laboratorium
Catatan Perawat / pesanan dokter
Paraf perawat yang mendokumentasikan
Nilai Total :
Jumlah jawaban Ya
X 100 =
Jumlah yang dinilai
YA
TIDAK
KETERANGAN
Persentase =
Total
X 100
Jumlah berkas x jmlh aspek yang dinilai
REKAPITULASI
Pada akhir penilaian dibuat rekapitulasinya. Hasil rekapitulasi merupakan laporan hasil
pelaksanaan evaluasi.
PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI
PENGKAJIAN
1.
2.
Data
dikelompokkan
(bio-psiko-sosio-
spiritual)
3.
4.
Masalah
kesenjangan
dirumuskan
antara
status
berdasarkan
kesehatan
KETERANGAN
TOTAL
PROSENTASE
NO
KETERANGAN
MEDIS
B.
DIAGNOSA
1.
Diagnosa
keperawatan
berdasarkan
Diagnosa
keperawatan
mencerminkan
PE/PES
3.
NO
C.
PERENCANAAN
1.
2.
3.
4.
Rencana
tindakan
menggambarkan
keterlibatan pasien/keluarga.
5.
Rencana
tindakan
menggambarkan
KETERANGAN
NO
KETERANGAN
MEDIS
D.
TINDAKAN
1.
2.
3.
4.
NO
KETERANGAN
MEDIS
E.
EVALUASI
1.
2.
NO
F.
1.
2.
dilakukan
sesuai
dengan
4.
5.
Berkas
catatan
keperawatan
dismpan
KETERANGAN
TOTAL
PROSENTASE
Petunjuk :
Petunjuk instrumen B terdiri dari 2 hal :
5. petunjuk untuk pengumpul data (penilai )
data umum
2.
3.
Pendidikan
o
1.
SD
2.
SMP
3.
SMA
4.
PERGURUAN TINGGI
JUMLAH
Jumlah
100%
Cara mengisi :
1.
2.
Persentase =
X 100 %
Pekerjaan
o
1.
PNS
2.
ABRI
3.
SWASTA
4.
LAIN-LAIN
JUMLAH
Jumlah
100%
Cara mengisi :
1. jumlah responden yang mempunyai latar belakang pekerjaan PNS dicantumkan pada
kolom jumlah responden PNS, demikian juga seterusnya untuk responden yang
mempunyai latar belakang pekerjaan ABRI, SWASTA dll
2. presentase tiap jenis pekerjaan dihitung dengan cara sebagai berikut :
Jumlah responden dg pekerjaan tertentu
Program Peningkatan Mutu Pelayanan dan Patient Safety
Instalasi Rawat Intensif
Persentase =
__________________________________
Jumlah seluruh responden (N)
X 100 %
c. Lama dirawat
Proporsi lama pasien dirawat
Di Instalasi Rawat Intensif RS Darmo Surabaya
Pada periode .. S/D
N=
N
Lama dirawat
o
1.
3-7 hari
2.
> 7 hari
Jumlah
JUMLAH
100%
Cara mengisi :
1. jumlah pasien yang dirawat 3-7 hari dicantumkan pada kolom jumlah lama dirawat 3-7
hari, demikian juga seterusnya untuk pasien yang dirawat > 7 hari
2. presentase lama pasien dirawat dihitung dengan cara sebagai berikut :
Persentase =
X 100 %
No urut
Jawaban
responden
YA
TIDAK
KOSONG
Persentase =
Jumlah jawaban YA
__________________________________
Jumlah jawaban YA + jawaban TIDAK
X 100 %
3.
INSTRUMEN EVALUASI
PERSEPSI PELANGGAN TERHADAP MUTU ASUHAN KEPERAWATAN
Kepada Yth .
Sdr/I pasien / keluarganya
di Ruang ICU RSUD Kabupaten Kediri
Dengan hormat,
Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan keperawatan di Instalasi Rawat Ruang ICU
kami mohon partisipasi anda secara sukarela untuk menjawab pertanyaan berikut secara jujur
dan benar.
Pertanyaan terdiri dari data umum, layanan keperawatan serta kesan dan saran.
Anda tidak perlu mencantumkan nama untuk menjaga kerahasaiaan jawaban yang diberikan.
Atas peran serta anda, sebelum dan sesudahnya kami ucapkan terimakasih.
A.DATA UMUM
Petunjuk : beri tanda V pada kotak yang disediakan sesuai dengan jawaban anda
1. Pendidikan anda :
a. SD
b. SMP
c. SMA
d. PT
2. Pekerjaan anda :
a. PNS
b. ABRI
c. SWASTA
d. LAIN-2
3. Lama dirawat :
a. 3-7 hari
b. > 7 hari
B.DATA PELAYANAN KEPERAWATAN
Petunjuk :
Beri tanda V pada kolom YA atau TIDAK sesuai dengan jawaban anda
Beri tanda - jika anda tak dapat menjawabnya.
1.
DAFTAR PERTANYAAN
Perawat selalu memperkenalkan diri.
2.
3.
4.
5.
JAWABAN
YA TIDAK
KETERANGAN
PETUNJUK PENGGUNAAN
Instrumen C digunakan untuk mengumpulkan data dan menilai pelaksanaan kegiatan
keperawatan yang sedang dilakukan oleh perawat.
Observer adalah perawat penilai dan observee adalah perawat yang sedang dinilai dalam
melakukan kegiatan keperawatan, rasio observer dan observee adalah 1: 2.
Beri tanda V jika aspek yang dinilai dilaksanakan / ditemukan, dan tanda O jika
aspek yang dinilai tidak dilaksanakan / ditemukan.
2. Kolom 4 terdiri dari 5 sub kolom.Masing- masing sub kolom diisi dengan hasil 1
atau 2 kali observasi.
3. Setiap sub kolom diisi dengan tanda V jika aspek yang dinilai ditemukan /
dilaksanakan, dan tanda O jika aspek yang dinilai tidak ditemulan.
4. Kolom keterangan diisi jika penilai menganggap perlu mencantumkan penjelasan
tentang hasil observasi.
5. Sub total diisi sesuai dengan penjumlahan jawaban nilai V yang ditemukan pada
observasi.
6. Total diisi dengan hasil penjumlahan sub total, sub kolom 1-5
7. Persentase tiap kegiatan dihitung dengan cara sebagai berikut :
Persentase =
TOTAL
__________________________________
Jumlah observasi X jmlh aspek yang
X 100 %
dinilai
KEGIATAN
Melakukan tindakan DC Shock
Menyiapkan pasien dan alat untuk tindakan intubasi
Menyiapkan pasien dan alat untuk tindakan extubasi
Melakukan tindakan fisioterapi dada
5.
6.
7.
8.
9.
39
21
16
35
23
232
NO
1.
JENIS
KEGIATAN
Melakukan a. Persiapan alat :
tindakan
1. Alat DC Shock
DC Shock
2. Jelly
3. Tissue/waslap
b. Persiapan pasien :
1. Pasien/keluarga diberitahu
OBSERVASI
1
KET
5
Prosentase =
TOTAL
__________________________________
5 X (3+2+10)
X 100%
=%
NO
JENIS
KEGIATAN
2.
Persiapan pasien :
Menyiapka
n pasien
1.
dan alat
untuk
tindakan
intubasi
Persiapan Obat dan kelengkapannya :
1. Obat golongan Sedasi ( midazolam,
penthotal, Proporfol)
2. Obat golongan muscle relaxan
( Pavulon, tracrium, Norcuron, Succinil
choline)
3. Obat golongan inotropik (dopamin,
vascon, dobutamin)
4. Obat emergency (sulfas atropin,
adrenalin, Cordarone, Xylocain)
5. Infus : RL, PZ, HAES,
6. Spuit berbagai ukuran
Persiapan alat :
1. Bag & Mask, slang oksigen
2. Laryngoscope berbagai ukuran dengan
Program Peningkatan Mutu Pelayanan dan Patient Safety
Instalasi Rawat Intensif
OBSERVASI
1 2 3 4 5
KET
menggunakan laryngoscope),
6. Perawat melakukan penghisapan sekret
pada daerah mulut dengan suction
bersih
7. Perawat mempersiapkan alat ETT, cek
adakah kebocoran balon, olesi ujung
ETT dengan Jelly atau xyllocain spray
(Setelah dinilai pasien dalam kondisi
aman , Dokter melakukan intubasi :
membuka area mulut pasien,
memasukkan ETT sampai batas yang
ditentukan), bersamaan dengan itu
8. Perawat asisten berada di sisi kanan
pasien, tangan kanan membantu
mempertahankan posisi trachea dengan
memegang area trachea dengan tujuan
memfiksir trachea.
(ETT masuk, dokter malakukan
oksigenasi, Cek posisi ETT )
9. Mengisi cuff dengan 5cc udara perlahanlahan.
10. Memberi tanda batas bibir dengan spidol
artline
11. Memasang plester merah atau pita
pertama dimulai dari tulang pipi sebelah
kanan kearah atas ETT memutari ETT
satu kali diarahkan melintasi atas bibir
kearah kiri. Pasang plester kedua
dimulai dari bibir kanan kearah bawah
ETT memutari ETT satu kali dan
diarahkan kembali ke bibir sebelah
kanan.
12. Memasang mayo pendek beri plester
pendek
13. Merapikan pasien
14. Membereskan alat-alat
15. Cuci tangan
Program Peningkatan Mutu Pelayanan dan Patient Safety
Instalasi Rawat Intensif
NO
3.
TOTAL
Persentase
X 100 % =%
JENIS = __________________________________
ASPEK YANG DINILAI
OBSERVASI
KET
5 X (3+6+18+16)
KEGIATAN
1 2 3 4 5
Menyiapkan Persiapan pasien dan keluarga :
pasien dan
1.
alat untuk
tindakan
extubasi
2.
Persiapan alat :
1. Alat-alat persiapan reintubasi
2. Alat suction lengkap
3. Oksigen dan ambubag/JR
4. mayo tube
5. Bengkok
6. kapas dengan bensin
7. hanscoen
8. Obat-obat emergency
Pelaksanaan :
1. cuci tangan
2. suction ETT dan mulut/hidung
3. Melepas plester dengan cara
membasahi sepanjang plester
dengan kapas berbensin
4. Mengempiskan cuff ETT
5. Menganjurkan pasien untuk
menarik nafas panjang
6. Dalam waktu bersamaan tarik
ETT keluar dari mulut pasien
7. Bersihkan sisa lendir yang masih
ada di daerah mulut/hidung
8. Beri oksigen masker 8 Lpm
Program Peningkatan Mutu Pelayanan dan Patient Safety
Instalasi Rawat Intensif
TOTAL
Persentase = __________________________________
5 X (2+8+13)
X 100 %
= %
NO
4.
JENIS
KEGIATAN
Melakukan
tindakan
fisioterapi
A. Pasien
1. Pasien diberitahu tentang
dada
OBSERVASI
1 2 3 4 5
KET
Persentase =
NO
5.
JENIS
KEGIATAN
Melakukan
TOTAL
__________________________________
5 X (2+6+4+5)
asistensi
A. Pasien
tindakan
1.
:
Pasien diberitahu
X 100 %
OBSERVASI
1 2 3 4 5
=%
KET
pemasangan
CVC
dilakukan
2.
siapkan informed
concent
3.
B. Peralatan
1.
Alat steril
a.
Cavavix /
venocath / double lumen
atau tree lumen catheter
b.
Infus set
c.
Sarung tangan
d.
Spuit 2,5cc,
5cc
e.
Three way
stopcoch
f.
Doek lubang
dan doek buntu
g.
Cucing 2 buah
h.
Kassa,
deppers, lidi waten,
NaCL 0.9 %
i.
Pinset
anatomis,gunting,
knalvouder
j.
Benang dan
jarum kulit
2.
Bengkok
b.
Plester
c.
Gunting
d.
CVP
manometer
e.
Water pass
f.
Bantal kecil
g.
Standart
infuse
3.
Obat-obatan
a.
4.
Lidocain 2%
Cairan desinfektant
a.
Betadine
b.
Alcohol 70%
Pelaksanaan
1. Mencuci tangan
2. Pasien diberitahu
3. Alat-alat didekatkan pada pasien
4. Menggantungkan cairan infus
pada standart infuse
5. Disinfektant daerah yang akan
dilakukan penusukan dengan
betadine, lalu tutup dengan doek
lubang
6. Membantu / asistensi dokter
memasang kanula sentral
7. Cek apakah ujung kateter IV line
sudah tepat dengan cara
melakukan aspirasi dengan spuit
yang telah diisi dengan cairan
NaCl 0,9%,bila darah mengalir
lewat kateter berarti ujung kateter
berada dalam intra vaskuler
8. Setelah itu sambungkan dengan
selang infuse
9. Fiksasi kateter IV line
10. Olesi bekas tusukan dengan
betadine,tutup dengan kassa
steril
11. Memasang plester lebar atau
hypafix
12. Pasang three way
stopcock,sambungkan ke slang
infuse yang menuju CVP
manometer
13. Menempelkan CVP manometer
Program Peningkatan Mutu Pelayanan dan Patient Safety
Instalasi Rawat Intensif
Persentase =
NO
6.
TOTAL
__________________________________
5 X (3+20+16)
JENIS
KEGIATAN
Melakukan
pengukuran CVP
A. Pasien
1.
Pasien diberitahu
X 100 %
OBSERVASI
1 2 3 4 5
=%
KET
Posisi terlentang
dan datar
B. Peralatan
1.
Manometer
2.
3.
Cairan isotonis :
NaCl 0,9% / RL
C. Pelaksanaan
1.
Mencuci tangan
2.
Pasien diberitahu
3.
Mengganti cairan
infus dengan cairan
isotonis
4.
Mempercepat
tetesan infus untuk
menilai kelancaran
aliran cairan
5.
Menghentikan
aliran cairan ke pasien
dengan memutar tree
way stopcock
6.
Mengalirkan
cairan infuse kearah
manometer sampai
setinggi 20 cmH2O
diatas titik nol
7.
Menghentikan
cairan infus kea rah
manometer dengan
mengunci infus set
8.
Dengan
menggunakan water
pass tentukan titik nol
setinggi mid axillary
10.
11.
Mengalirkan
kembali tetesan infuse
menuju pasien
12.
Posisi pasien
dikembalikan seperti
semula
13.
Cairan infuse
diganti sesuai program
semula
14.
Pasien dirapikan
15.
Alat alat
dibereskan
16.
petugas mencuci
tangan
SUB TOTAL
TOTAL
PROSENTASE
PERSENTASE =
TOTAL
__________________________________
5 X (2+3+16)
X 100 %
=%
NO
7.
JENIS
KEGIATAN
Melakukan
tindakan
1. Mesin ECG
merekam
OBSERVASI
1 2 3 4 5
KET
ECG
3. Kassa / tissue
4. Spidol
PROSEDUR
Alat didekatkan pada sebelah kanan
atau kiri pasien
1. Penderita diberi informasi tentang
tindakan yang akan
2. dilakuakn
3. Siapkan lingkungan,pakai penyekat
ruangan apabila perlu
4. terutama untuk pasien wanita
5. Pasang kabel power ke listrik,
nyalakan alat pasang perekan ECG
6. Buka pakaian bagian atas pasien
7. Berikan jelly pada tempat yang
merupakn sandapan ECG sbb :
o Tangan kanan : warna merah
o Tangan kiri : warna kuning
o Kaki kanan : warna hitam
o Kaki kiri : warna hijau
o V1 didaerah intercostae IV
parasternal kanan
o V2 didaerah intercostae IV
parasternal kiri
o V3 daerah intercostae ke V
antara V2 dan V4
o V4 garis klavikula tengah pada
intercostae V
o V5 garis aksila depan sama tinggi
dengan V4
o V6 garis aksila tengah sama
tinggi dengan V4 dan V5
8. Hubungkan tiap-tiap letak
sandapan tersebut dengan
electrode yang sesuai
Persentase =
NO
8.
JENIS
KEGIATAN
Melakukan
TOTAL
__________________________________
5 X (4+12)
tindakan
suction
ETT/Tra
cheostomi
X 100 %
OBSERVASI
1 2 3 4 5
=%
KET
steril
6. Kapas alcohol 70%
7. Cairan Nacl 0,9% + spuit 2,5 cc /
5 cc
8. Aqua steril
9. Bengkok
10. Kom berisi air bersih
11. Stetoskop
12. Bag and mask ( untuk pasien
dengan respirator )
13. Cairan flushing (Oplosan Nabic 1
cc + 9 cc PZ)
Persiapan pasien :
1. Pasien diberitahu tentang
tindakan yang akan dilakukan
2. Posisi diatur sesuai dengan
kondisi pasien
Persiapan petugas :
Petugas dua orang ( untuk pasien yang
dipasang ventilator )
1. Satu orang memberikan
oksigenasi (flow 5 10 lpm,
selama 3 menit)
2. Satu orang melaksanakan
suction / penghisap secret
Pelaksanaan :
1. Cuci tangan sebelum
melaksanakan tindakan
2. Beritahu pasien tentang tindakan
yang akan dilakukan
3. Pakai sarung tangan steril
terutama tangan kanan,
kemudian ambil kateter suction
steril
Program Peningkatan Mutu Pelayanan dan Patient Safety
Instalasi Rawat Intensif
Persentase =
NO
9.
TOTAL
__________________________________
5 X ( 13+2+2+18)
JENIS
KEGIATAN
OBSERVASI
1 2 3 4 5
Melakukan
Persiapan
tindakan
A. Pasien
pengambilan
X 100 %
1.
:
Pasien diberitahu
darah untuk
BGA
dilakukan
2.
B. Peralatan
1.
2.
3.
Bethadine
4.
Alcohol 90%
5.
Karet penutup
6.
Perlak
7.
Plester hypafix
=%
KE
T
8.
Heparin dengan
pengenceran 1cc=500 unit
9.
Pelaksanaan
1. Mencuci tangan
2. Membasahi spuit dengan
heparin yang suidah
diencerkan
3. Memasang perlak pada
bagian yang akan ditusuk
4. Menentukan dan meyakinkan
arteri yang akan ditusuk
5. Mendisinfektan daerah artei
yang akan ditusuk dengan
bethadine dan alcohol
6. Menusuk arteri dengan posisi
jarum sesuai dengan letak
arteri :
a. Radialis 45 derajat
b. Brachialis 60 derajat
c. Femoralis 90 derajat
7. Setelah jarum dicabut, tekan
daerah yang ditusuk dengan
kapas steril selama 5-15
menit kemudian diplester. Jika
benar darah akan
mudahmasuk ke spuit dan
warna merah cerah.
8. Mengeluarkan udara dari
dalam spuit dan ujung jarum
ditusukan pada karet penutup
9. Memasang label identitas
pasien pada spuit yang berisi
bahan pemeriksaan.
Cantumkan : nama, umur,
nomer register, ruangan
tempat dirawat, suhu, FIO2
Program Peningkatan Mutu Pelayanan dan Patient Safety
Instalasi Rawat Intensif
yang diberikan
10. Mengobservasi : tanda-tanda
vital dan daerah tempat
penusukan
11. Segara kirim bahan
pemeriksaan ke laboratorium
12. Petugas mencuci tangan
SUB TOTAL
TOTAL
PROSENTASE
Persentase =
TOTAL
__________________________________
5 X ( 2+9+12)
X 100 %
=%
VARIABEL
1
1.
2.
TANGGAL
2
dst
TOTAL
31
Persentase =
X 100 %
=%
dekubitus
Kolom jumlah kejadian dekubitus diisi hanya ketika didapatkan kejadian dekubitus baru. Bukan
berarti jumlah pasien dengan dekubitus sejak hari sebelumnya.
Kolom jumlah pasien yang beresiko terjadi dekubitus adalah jumlah seluruh pasien yang tirah
baring, tidak mampu melakukan mobilisasi secara mandiri, harus dibantu oleh perawat.
8. Serum Kalium
9. Serum Kreatinin
10. Hematocrite
11. Lekosit
12. GCS
Penilaian riwayat penyakit kronis meliputi :
1. Riwayat adanya kegagalan organ yang berat misalnya :
a. Didapatkan terapi yang menyebabkan penurunan daya tahan tubuh
(immunosupressant, chemotherapi, radioterapi, terapi steroid jangka panjang,
terapi steroid dosis tinggi) atau jika pasien didapatkan limphoma malignancy atau
leukemia.
b. Kegagalan fungsi hepar misalnya : telah dilakukan suatu biopsi liver, hipertensi
portal, adanya perdarahan di saluran pencernaan atas, atau pasien pre koma.
c. Kegagalan kardiovaskuler jika pasien mengalami gagal jantung grade IV.
d. Kegagalan respirasi jika pasien tidak mampu melakukan kegiatan karena adanya
kelemahan dalam bernafas akibat penyakit obstruksi kronis pembuluh darah.
Selain itu adanya riwayat hipoksi kronis, hipercapnea, polisitemia sekunder. Dan
didapatkan respiratory dependent.
e. Kegagalan ginjal jika pasien dalam kondisi kronis dialisis.
2. Adanya hubungan dengan tindakan operasi elektif/ emergensi/ tanpa operasi
Selama pasien tinggal di Instalasi Rawat Intensif, penilaian Apache Skor hanya dihitung satu kali.
Jika pasien sudah keluar dari Instalasi Rawat Intensif dan masuk kembali setelah itu, maka harus
dihitung kembali skor Apache.
Kriteria penilaian skore Apache II
No
1.
2.
Fisiologikal
variabel
Suhu (C)
Mean
+8
+6
+5
+4
+3
4.
Respirasi
+2
+3
+4
36
34
32
30
< 299C
41C
409 C
389
384
359
339
319
C
70
C
50
110
-
129
109
69
110-
70
55
40
139
-109
69
6-9
54
0
130-159
Pressure
(mmHg)
Nadi
+1
39
> 160
> 180
> 50
140-179
35-49
38
>
arterial
3.
POINT SKORE
+2
+1
0
25
12
10
< 49
< 39
<5
rate
( dengan /
34
24
11
tanpa
5.
respirator)
Oksigenasi
d.
> 500
350-499
FIO2 >
200-
<
349
200
0,5
gunakan
AaDO2
b. FIO2 <
> 70
0,5
gunakan
61
55
70
60
< 55
PaO2
6.
7.
(mmHg)
Arterial pH
> 7,7
Serum
> 180
Natrium
8.
(mmol/L)
Serum
>7
Kalium
9.
7,6
7,5
7,33
7,25
7,15
7,69
160
155
7,59
150
7,49
130
7,32
120
7,24
111
179
6
159
154
5,5
149
3,5
129
2,5
119
5,9
3,4
2,9
<
(mmol/L)
Serum
6,9
2
1,5
5,4
0,6
Kreatinin
(mg / dl )
3,4
1,9
1,4
> 3,5
< 7,15
< 110
< 2,5
0,6
Pada
pasien CRF
Serum
Kreatinin
(mg / dl )
>
2\
1,5
3,4
3,4
1,9
pada
10.
pasien ARF
Hematocrite
> 60
(%)
11.
Leukosit
> 40
( 10 /ml)
12.
13.
14
GCS
Usia
Chronic
Health Point
>
65
75
50
46
30
20
59,9
20
49,9
15
45,9
3
29,9
1
< 20
<1
2,9
th
74
2 point untuk pasien post operasi elektif dengan disertai adanya penurunan daya tahan tubuh
atau adanya kondisi kegagalan organ yang berat.
( dipastikan
adakah
kegagalan
5 point untuk pasien post operasi emergency disertai adanya penurunan daya tahan tubuh
atau adanya kondisi kegagalan organ yang berat.
fungsi organ
)
5 point untuk pasien tanpa operasi tetapi riwayat penurunan daya tahan tubuh atau adanya
kondisi kegagalan organ yang berat
INTERPRETASI NILAI
Skore minimum 0. maksimum skore 71
Makin tinggi skore, menunjukkan makin tinggi resiko kematian.
Umur
No. Register
Alamat
Tgl MRS
Diagnosa MRS
Hasil
Point
Keteranga
Observas
Score
i
A. 1. TemperatureC / rektal
2. Mean Arterial Preassure (MAP) mmHg
3. Hart Rate
4. Rate Respirasi (non ventilator / ventilator)
5. Oksigenasi (berdasarkan hasil BGA)
a. FiO2 lebih atau sama dengan 50% dilihat
dari A-aDO2
b. FiO2 kurang dari 50% dilihat dari PaO2
Program Peningkatan Mutu Pelayanan dan Patient Safety
Instalasi Rawat Intensif
6. Atrial pH
7. Serum Na (mmol/L)
8. Serum K (mmol/L)
9. Serum Creatinin (mg/dl) (untuk pasien ARF
Nilai skor x 2)
10. Hct (%)/ PCV
11. WBC / leucosit
12. GCS
B. Usia
C. Chronic Health Point
( dipastikan adakah kegagalan fungsi organ )
2 point untuk pasien post operasi elektif dengan
disertai adanya penurunan daya tahan tubuh atau
adanya kondisi kegagalan organ yang berat.
5 point untuk pasien post operasi emergency
disertai adanya penurunan daya tahan tubuh atau
adanya kondisi kegagalan organ yang berat.
5 point untuk pasien tanpa operasi tetapi riwayat
penurunan daya tahan tubuh atau adanya kondisi
kegagalan organ yang berat
Mengetahui,
Kepala Ruang ICU / ICCU
Penilai
Pemasangan infus
Mengobati luka
nosokomial setiap saat. Rekapitulasi hasil dan analisa dilakukan tiap 1 bulan. Hasil
pendataan diserahkan ke bagian panitia Pencegahan Infeksi (PPI) rumah sakit.
Hasil analisa di Instalasi Rawat Intensif akan dibahas dalam rapat rutin ruangan.
hasil serta adanya usulan akan dilaporkan secara tertulis kepada Direktur melalui Direktur
Medis.
Tujuan :
2.
3.
4.
2. Sasaran
Pasien, keluarga dan petugas di Instalasi Rawat Intensif.
3. Macam Kegiatan
Beberapa kegiatan yang di gunakan sebagai tolok ukur kontrol keselamatan pasien di Instalasi
Rawat Intensif adalah melakukan beberapa pencatatan pada kejadian antara lain :
Pasien jatuh
A.
Variabel
1
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Tanggal
dst
Total
31
Salah pasien
- salah nama , tidak sesuai dengan identitas
Salah waktu :
2.1 terlambat pemberian obat
2.2 pemberian obat terlalu cepat
2.3 obat stop tetap dilanjutkan
Salah cara pemberian
3.1 oral
3.2 i.v
3.3 i.m
3.4 lain-lain
Salah dosis
4.1 dosis kurang
4.2 dosis lebih
Salah jenis obat
Salah dokumentasi
Jumlah kesalahan
Jumlah pasien / hari
Total pasien
Angka KTD dalam pemberian obat
Angka KNC dalam pemberian obat
Jumlah px yang terkena KTD dalam pemberian
Persentase =
Persentase =
X 100 %
=%
X 100 %
=%
Variabel
1
1.
2.
Tanggal
2
dst
Total
31
X 100 %
=%
Variabel
1
1.
2.
Tanggal
2
dst
Total
31
X 100 %
=%