Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kekurangan yodium sesungguhnya telah mendunia dan bukan hanya masalah
gangguan gizi di Indonesia. Berdasarkan tafsiran WHO dan UNICEF, sekitar 1 juta penduduk
di negara yang berkembang beresiko mengalami kekurangan yodium. Defisiensi yodium di
suatu wilayah mempengaruhi baik manusia maupun cadangan bahan pangan. Sama seperti
manusia, semua jenis tanaman yang tumbuh di daerah yang tidak atau hanya sedikit
mengandung yodium juga mengalami kekurangan.
Kekurangan yodium ditandai dengan terjadinya pembesaran kelenjar tiroid di leher.
Defisiensi yodium dapat menyebabkan kretin neurologic atau pertumbuhan cebol yang
disertai keterlambatan perkembangan jiwa serta menurunnya kecerdasan anak. GAKY dapat
terjadi pada anak-anak, remaja, dan dewasa. Pada ibu hamil yang menderita GAKY akan
megakibatkan kondisi bayi mati ataupun cacat.
GAKY sesungguhnya bukan penyakit yang tidak dapat dicegah. Sejak tahun 1986,
Lembaga Swadaya Masyarakat Internasional (International Council for Control of Iodine
Deficiency Disorders) bekerja sama dengan WHO dan UNICEF telah merancang program
umum dalam rangka melenyapkan GAKY pada tahun 2000. Tujuan rencana ini ialah
merancang program pengawasan GAKY secara efektif. Kegiatannya mencakup kegiatan pada
tingkat nasional, regional, dan global.
1.2 Tujuan
1. Mengetahui Anatomi dan Fisiologi dari kelenjar Tiroid
2. Mengetahui berbagai definisi yang berhubungan dengan GAKY
3. Mengetahui faktor faktor yang berhubungan dengan masalah GAKY
4. Mengetahui jumlah kebutuhan iodium yang dianjurkan setiap hari
5. Mengetahui macam-macam gangguan akibat GAKY
6. Mengetahui upaya pencegahan dan penanggulangan terhadap GAKY
MAKALAH gaKY
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Anatomi dan Fisiologi
Kelenjar tiroid mulai terbentuk pada janin berukuran 3,44cm. Kelenjar tiroid berasal
dari lekukan faring antara branchial pouch pertama dan kedua. Dari bagian tersebut timbul
divertikulum, yang kemudian membesar, tumbuh kearah bawah mengalami migrasi ke
bawah yang akhirrnya melepaskan diri dari faring. Sebelum lepas, ia berbentuk sebagai
duktus tiroglosus, yang berawal dari foramen sekum di basis lidah. Pada umumnya duktus
ini akan menghilang pada usia dewasa.
Kelenjar tiroid terletak di bagian bawah leher, terdiri atas dua lobus, yang dihubungkan
oleh
ismus
yang
menutupi
cincin
trakea
dan
3.
Kapsul
fibrosa
menggantungkan kelenjar ini pada fascia pratrakea sehingga pada setiap gerakan menelan
selalu diikuti dengan gerakan terangkatnya kelenjar kearah cranial, yang merupakan ciri
khas kelenjar tiroid. Setiap lobus. Berat kelenjar tiroid dipengaruhi oleh berat badan dan
masukan yodium. Vaskularisasi kelenjar tiroid termasuk amat baik. Ternyata setiap folikel
tiroid diselubungi oleh jalajala kapiler dan limfatik, sedangkan system venanya berasal
dari pleksus perifollikuler yang menyatu di permukaan
membentuk
vena
tiroidea
superior, lateral dan inferior. dalam keadaan hipertiroidisme aliran ini akan meningkat
sehingga dengan stetoskop terdengar bising aliran darah dengan jelas di ujung bawah
kelenjar.
Secara anatomis dari dua pasang kelenjar paratiroid, sepasang kelenjar paratiroid
menempel di belakang lobus superior tiroid dan sepasang lagi di lobus medius, sedangkan
nervus laringeus rekuren berjalan di sepanjang trakea dibelakang tiroid.
MAKALAH gaKY
Pembuluh getah bening kelenjar tiroid berhubungan secara bebas dengan pleksus trakealis.
Selanjutnya dari pleksus ini kea rah nodus pralaring yang tepat berada di atas ismus
menuju ke kelenjar getah bening brakiosefalik dan sebagian ada yang langsung ke duktus
torasikus. Hubungan getah bening ini penting untuk menduga penyebaran keganasan yang
berasal dari kelenjar tiroid.
Dinding folikel terdiri dari selapis sel epitel tunggal dengan puncak menghadap ke
dalam lumen, sedangkan basisnya menghadap kea rah membrane basalis. Ternyata tiap
folikel merupakan kumpulan dari klon sel tersendiri. Sel ini berbentuk kolumnar apabila
dirangsang oleh TSH dan pipih apabila dalam keadaan tidak terangsang / istirahat. Sel
folikel mensintesis tiroglobulin (Tg) yang disekresikan ke dalam lumen folikel. Tg adalah
glikoprotein berukuran 660 kDa, dibuat di reticulum
endoplasmik,
dan
mengalami
glikosilasi secara sempurna di aparat golgi. Protein lain yang amat penting disini ialah
tiroperoksidase (TPO). Biosintesis hormone T4 dan T3 terjadi di dalam tiroglobulin pada
batas antara apeks sel koloid. Di sana terlihat tonjol tonjol mikrovili folikel ke lumen;
dan tonjol ini terlihat juga dalam proses endositosis tiroglobulin. Hormon utama yaitu
tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3) tersimpan dalam koloid sebagai bagian dari molekul
tiroglobulin. Hormon ini hanya akan dibebaskan apabila ikatan dengan tiroglobulin ini
dipecah oleh enzim khusus.
Mengingat yodium merupakan unsur pokok dalam pembentukan hormon tiroid, maka
harus selalu tersedia yodium yang cukup dan berkesinambungan. Yodium dalam makanan
berasal dari makanan laut, susu, daging, telur, air minum, garam beryodium dan sebagainya.
Yodium diserap oleh usus halus bagian atas dan lambung, dan 1/3 hingga ditangkap
kelenjar tiroid, sisanya dikeluarkan lewat air kemih. Ditaksir 95 % yodium tubuh tersimpan
dalam kelenjar tiroid, sisanya dalam sirkulasi (0,04 0,57 %) dan jaringan.
2.2 Epidemiologi
Penduduk yang bermukim di wilayah sedikit sekali (bahkan tidak ada sama sekali)
mengandung yodium beresiko mengalami defisiensi. Kehilangan yodium di wilayah itu,
kebanyakan berlangsung di daerah pegunungan, diakibatkan oleh hanyutnya yodium bersama
air hujan. Pemukiman di sekitar pegunungan Himalaya merupakan contoh yang paling nyata.
Namun, daerah yang terbentang di dataran rendah pun bukan tidak mungkin mengalami
kekurangan. Air bah yang kerap berkunjung, menghanyutkan yodium yang tersimpan dalam
tanah. Lembah sungai gangga di wilayah India, Pakistan, dan Bangladesh merupakan bukti
MAKALAH gaKY
hidup.Yodium yang terkandung pada tanaman yang tumbuh di daerah itu pun terbukti sangat
sedikit.
2.3 Definisi GAKY
tubuh yang disebabkan oleh kekurangan iodium sehingga tubuh tidak dapat menghasilkan
hormon tiroid. Kekurangan hormon tiroid mengakibatkan timbul gondok, hipotiroid, kretin,
gangguan reproduksi, kematian bayi dan keterbelakangan mental.
kelainan yang ditimbulkan karena tubuh menderita kekurangan iodium secara terus
menerus dalam waktu yang lama yang berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan
makhluk hidup (manusia dan hewan) (DepKes RI, 1996).
tumbuh kembang manusia, Sprektum seluruhnya terdiri dari gondok dalam berbagai stadium,
kretin endemik yang ditandai terutama oleh gangguan mental, gangguan pendengaran,
gangguan pada anak dan dewasa, sering dengan kadar hormon rendah angka lahir dan
kematian janin meningkat (Supariasa, 2001)
2.4 Definisi Yodium
Yodium merupakan zat essensial bagi tubuh, karena merupakan komponen dari hormon
tiroksin. Terdapat dua ikatan organik yang menunjukkan bioaktifitas hormon ini, ialah
trijodotyronin T3 dan Tetrajodotyronin T4, yang terakhir juga disebut juga Tiroksin.
(Sediaoetama, 2006).
merupakan zat gizi mikro yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan makhluk
hidup.
Yodium diperlukan tubuh dalam pembentukan hormon tiroksin untukmengatur
pertumbuhan dan perkembangan mulai dari janin sampai dewasa.
Garam Beryodium adalah suatu garam yang telah diperkaya dengan KIO 3(Kalium Iodat)
sebanyak 30-8- ppm.
MAKALAH gaKY
Gejala yang sering tampak sesuai dengan dampak yang ditimbulkan , seperti :
Reterdasi mental
Gangguan pendengaran
Gangguan bicara
Hipertiroid (Pembesaran Kelenjar Tiroid/Gondok)
2.7 Patofisiologi
Iodium merupakan semua bahan utama yang dibutuhkan tubuh untuk pembentukan
hormon tyroid. Bahan yang mengandung iodium diserap usus, masuk ke dalam sirkulasi
darah dan ditangkap paling banyak oleh kelenjar tyroid. Dalam kelenjar, iodium dioksida
menjadi bentuk yang aktif yang distimuler oleh Tiroid Stimulating Hormon kemudian
disatukan menjadi molekul tiroksin yang terjadi pada fase sel koloid. Senyawa yang
terbentuk dalam molekul diyodotironin membentuk tiroksin (T4) dan molekul yoditironin
(T3). Tiroksin (T4) menunjukkan pengaturan umpan balik negatif dari sekresi Tiroid
Stimulating Hormon dan bekerja langsung pada tirotropihypofisis, sedang tyrodotironin (T3)
merupakan hormon metabolik tidak aktif. Beberapa obat dan keadaan dapat mempengaruhi
sintesis, pelepasan dan metabolisme tyroid sekaligus menghambat sintesis tiroksin (T4) dan
melalui rangsangan umpan balik negatif meningkatkan pelepasan TSH oleh kelenjar
hypofisis. Keadaan ini menyebabkan pembesaran kelenjar tyroid
2.8 Pathway GAKY
MAKALAH gaKY
Pemeriksaan antropometri
Pemeriksaan antropometri tang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pengukuran tinggi
badan per berat badan.
b.
Pemeriksaan klinis
Pemeriksaan klinis GAKI dapat dilihat dari gejala - gejala yang muncul pada tubuh seseorang,
antara lain :
-
Kelenjar tiroid membesar yang biasa disebut sebagai gondok di masyarakat. Gondok ini
diakibatkan karenakonsentrasi hormon tiroid menurun dan hormone perangsang tiroid / TSH
(Thyroid Stimulating Hormone) meningkat agar kelenjar tiroid mampu menyerap lebih
banyak yodium bila kekurangan berlanjut sehingga selkelenjar tiroid membesar dalam usaha
meningkatkan pengambilan yodium oleh kelenjar tersebut.
Pada ibu hamil dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin, dan dalam
keadaan berat bayi lahir dalam keadaan cacat mental yang permanen serta hambatan
pertumbuhan yang dikenal sebagai kretinisme.
c.
Pemeriksaan laboratorium
MAKALAH gaKY
Penilaian status GAKI yaitu menggunakan urine, di daerah endemis berat (<25 ug/ g kreatinin)
dan sedang (25-50 ug/g kreatinin). Selain itu dapat juga denganmelakukan pemeriksaan pada
kadar hormone tiroid serum yang dilakukan dengan mengambil sampel pada pembuluh darah
vena. Pemeriksaan status gizi secara lab dapatmendiagnosis kurang gizi lebih dini sebelum
tanda-tanda klinis muncul.
d.
Pemeriksaan dietetic
Pemeriksaan dietetic pada penderita GAKI dapat dilihat dari asupan makanan yang dikonsumsi,
antara lain sebagai berikut:
-
- Status gizi
-
Pangan goitrogenik
2.10 Penata Laksanaan
1. Memberikan kapsul Yodium bagi ibu hamil terutama daerah endemik gondok.
2. Penyuluhan tentang Yodium secara kontinue.
3. Kerjasama Lintas sektoral tentang pembagian garam yodium secara gratis di daerah endemik
gondok.
4. Peningkatan konsumsi bahan pangan yang mengandung yodium seperti sayuran dan ikan
laut.
5. Cek up secara teratur bagi penderita gondok jika mempunyai permasalahan dengan
pembesaran kelenjar tiroid.
6. Pemberian suntikan larutan minyak beryodium kepada penderita kekurangan yodium.
2.11 Komplikasi
1. Pada Fetus
-
Abortus
Steel Birth
Kretin Neuroligi
Kretin Myxedematosa
Defek Psikomotor
2. Pada Neonatal
-
Hipotiroid
Gondok Neonatal
MAKALAH gaKY
Juvenile Hipothyroidesm
4. Pada Dewasa
-
Hipotiroid
: 2 Kapsul/tahun @ 200 mg
Ibu hamil
: 1 Kapsul /tahun
Ibu Menuyusui
Mengingat dalam garam beryodium terdapat unsure natriun, maka konsumsi garam
beryodium
harus
dibatasi. Kelebihan
mengkonsumsi
natrium
dapat
memicu
timbulnyaStroke yaitu pecahnya pembuluh darah pada otak yang dapat menyebabkan
kematian.
2.13 Kebutuhan Yodium
Adapun kecukupan iodium yang dianjurkan untuk orang Indonesia antara lain :
1. Bayi (12 bulan pertama) 50 mikrogram/hari
2. Anak (usia 2-6 tahun) 90 mikrogram/hari
3. Anak usia sekolah (usia 7-12 tahun) 120 mikrogram/hari
4. Dewasa (diatas usia 12 tahun) 150 mikrogram/hari
5. Ibu hamil 175 mikrogram/hari
6. Ibu menyusui 200 mikrogram/hari
2.14 Dampak GAKY
1. Terhadap Pertumbuhan
-
2. Kelangsungan Hidup
-
Pada Janin
Pada Dewasa
3. Perkembangan Intelegensia
4. Pertumbuhan Sosial
5. Perkembangan Eokonomi
GAKY akan mengalami gangguan metabolisme berakibatnya rendahnya produktivitas kerja,
yang akan mempengaruhi hasil pendapatan keluarga.
MAKALAH gaKY
10
BAB III
PROSES ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 PENGKAJIAN
1.
Pengumpulan data
Anamnese
Keadaan umum
Pada umumnya keadaan penderita lemah dan kesadarannya composmentis dengan tandatanda vital yang meliputi tensi, nadi, pernafasan dan suhu yang berubah.
2.2
11
Pada pasien dengan post operasi thyroidectomy biasanya didapatkan adanya luka operasi
yang sudah ditutup dengan kasa steril yang direkatkan dengan hypafik serta terpasang drain.
Drain perlu diobservasi dalam dua sampai tiga hari.
2.3
Sistem pernafasan
Biasanya pernafasan lebih sesak akibat dari penumpukan sekret efek dari anestesi, atau
karena adanya darah dalam jalan nafas.
2.4
Sistem Neurologi
Pada pemeriksaan reflek hasilnya positif tetapi dari nyeri akan didapatkan ekspresi wajah
yang tegang dan gelisah karena menahan sakit.
2.5
Sistem gastrointestinal
Komplikasi yang paling sering adalah mual akibat peningkatan asam lambung akibat anestesi
umum, dan pada akhirnya akan hilang sejalan dengan efek anestesi yang hilang.
2.6
Aktivitas/istirahat
Insomnia, otot lemah, gangguan koordinasi, kelelahan berat, atrofi otot.
2.7
Eliminasi
Urine dalam jumlah banyak, perubahan dalam faeces, diare.
2.8
Integritas ego
Mengalami stres yang berat baik emosional maupun fisik, emosi labil, depresi.
2.9
Makanan/cairan
Kehilangan berat badan yang mendadak, nafsu makan meningkat, makan banyak, makannya
sering, kehausan, mual dan muntah, pembesaran tyroid.
MAKALAH gaKY
12
TTV:
Pasien
sehari-harinya
mengatakan
jenis
HR: 96x/mnt
RR: 28x/mnt
mengkonsumsi
kecambah
dan
sayur-sayuran
ketika
dari
masak
jarang
mengatakan,
makan
hanya
4-5
TB: 153
IMT: 20,1 kg/m2
sendok.
Pasien
T: 37,40C
mengatakan
malu
terhadap
keadaannya
Kesadaran composmentis
Pemeriksaan lab:
MAKALAH gaKY
13
Capillary refill
Hasil AGD:
pH: 7,30
PO2: 70
PCO2: 50
HCO3: 22
Stridor
Ekspresi muka pasien tampak meringis
Serum: 150
Anoreksia sekunder
Interaksi
pasien
dengan
lingkungan
berkurang
Pasien terlihat bingung dengan keadaannya
ANALISA DATA
Data Fokus
Problem
Etiologi
Ketidakefektifan bersihan Adanya massa
DS:
fisik
pada
leher
HR: 96x/mnt
RR: 28x/mnt
T: 37,40C
Pasien tampak pucat
Pasien terlihat menggunakan alat
MAKALAH gaKY
14
Obstruksi
partial
mekanik
dan menelan
DO:
Pemeriksaan
fisik
pada
leher
HR: 96x/mnt
RR: 28x/mnt
T: 37,40C
Pasien tampak pucat
Capillary refill
Hasil AGD:
pH: 7,30
PO2: 70
PCO2: 50
HCO3: 22
Kesadaran composmentis
DS:
MAKALAH gaKY
Adanya
obstruksi
15
trakkeofaringeal
dan menelan
DO:
Pemeriksaan
fisik
pada
leher
HR: 96x/mnt
RR: 28x/mnt
T: 37,40C
Pasien tampak pucat
Pasien terlihat menggunakan alat
bantu nafas: cuping hidung
Pemeriksaan lab:
fisik
pada
leher
16
HR: 96x/mnt
RR: 28x/mnt
T: 37,40C
Pasien tampak pucat
Pasien terlihat menggunakan alat
bantu nafas: cuping hidung
Pemeriksaan lab:
Gangguan
mengeluh
nyeri
rasa
pada nyeri
fisik
pada
leher
HR: 96x/mnt
RR: 28x/mnt
T: 37,40C
Ekspresi muka pasien tampak
meringis
Kesadaran composmentis
Skala nyeri: 7
MAKALAH gaKY
17
DS:
Gangguan menelan
Obstruksi
partial
mekanik
fisik
pada
leher
Gangguan
keseimbangan Intake
yang
tidak
adekuat
DO:
Pemeriksaan
fisik
pada
leher
HR: 96x/mnt
RR: 28x/mnt
T: 37,40C
BB sebelum: 50, sesudah: 47
TB: 153
Defisit cairan: 2.01 L
MAKALAH gaKY
18
Kesadaran composmentis
Serum: 150
Mukosa bibir kering
Turgor kulit: elastisitas kurang
DS:
Gangguan
nutrisi
pemenuhan Disfagia
fisik
pada
leher
HR: 96x/mnt
RR: 28x/mnt
T: 37,40C
BB sebelum: 50, sesudah: 47
TB: 153
IMT: 20,1 kg/m2
Kesadaran composmentis
Mukosa bibir kering
Turgor kulit: elastisitas kurang
Anoreksia sekunder
DS:
Kerusakan
verbal
DO:
Pemeriksaan
fisik
pada
leher
19
Perubahan
tubuh
keadaannya
leher)
fisiologis
(pembengkakan
DO:
Pemeriksaan
fisik
pada
leher
pasien
dengan
lingkungan berkurang
DS:
Cemas
Tindakan pre-operasi
Kurang pengetahuan
Kurang
mengenal
sumber
informasi
tentang penyakit
HR: 96x/mnt
RR: 28x/mnt
T: 37,40C
Pasien tampak gelisah/cemas
DS:
20
Pasien
bertanya-tanya
tentang
penyakitnya
DO:
Pasien terlihat bingung dengan
keadaannya
Pasien tampak gelisah/cemas
Diagnosa Keperawatan
O
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
tidak adekuat
Gangguan pemenuhan nutrisi b.d disfagia
Kerusakan komunikasi verbal b.d adanya penekanan pada pita
10.
suara
Gangguan
11.
12.
(pembengkakan leher)
Cemas b.d tindakan pre-operasi
Kurang pengetahuan b.d kurang mengenal sumber informasi
citra
diri
b.d
perubahan
fisiologis
tubuh
tentang penyakit
3.4 INTERVENSI KEPERAWATAN
NO
1.
Diagnosa
Keperawatan
Ketidakefektifan
dilakukan
1. Pantau
frekuensi
pernafasan,
pasien
Intervensi Keperawatan
paten
mencegah aspirasi.
-
RR
x/menit)
normal
laringeal
membutuhkan
evaluasi
yang
dan
pasien
ikatan
pada
untuk
leher,
daerah
luka
karena
pembedahan.
5.
Bantu
dalam perubahan
posisi,
dianjurkan
dan
dapat
22
6. Selidiki
kesulitan
menelan,
indikasi
2.
Gangguan
mekanik
nafas
dapat
menciptakan
suasana
yang
mengancam
kehidupan
yang
Setelah
jalan
napas
bibir,
berbicara/berbimcang
R : berguna dalam evaluasi derajat
sulit
proses penyakit
untuk
bernapas.
Dorong
pengiriman
diperbaiki
dengan
oksigen
dapat
posisi
duduk
MAKALAH gaKY
23
mengindikasi
hipoksemia
berat
4. Evaluasi tingkat toleransi aktivitas
dan batasi aktifitas pasien
R : istirahat diselingi aktivitas
perawatan penting dari program
pengobatan
5. Awasi tanda vital dan irama jantung
R
takikardi,
disritmia,
dan
hipoksemia
sistemik
pada
fungsi jantung
Kolaborasi
1. Awasi seri GDA
R : PCO2 biasanya meningkat dan
PO2 menurun
sehingga
hipoksia
oksigen
tambahan
bila
diperlukan
R : dapat memperbaiki/mencegah
memperburuknya hipoksia
3.
Ketidakefektifan
pola
nafas
adanya
Setelah
dilakukan
1. Pantau
bd tindakan
obstruksi diharapkan
trakkeofaringeal
pernafasan
pasien efektif:
RR=
frekwensi
16-20x/
nafas R
24
Operasi
diperlukan
untuk
Gangguan
perfusi Setelah
dilakukan Mandiri
keperawatan
1. Berikan posisi datar pada anak
diharapkanmenunjukkan
jaringan
normal balik
vena.
mempertahankan
Membantu
/
meningkatkan
otak.
perubahan
kesadaran
keluhan
dalam
tingkat
sakit
kepala,
3. Akral hangat
pada anak
R:
Mencegah
vasokontriksi
25
Gangguan
rasa
Se
Setelah
dilakukan Mandiri
keperawatan
1. Kaji tanda-tanda adanya nyeri baik
(pembesaran
kelenjar tiroid)
lokasi,
tidak
mengeluh
intensitas
(0-10),
dan
lagi lamanya.
nyeri
tenggorokkannya
2. Anjurkan
pasien
untuk
teknik
minuman
yang
yang
lunak
sejuk/makanan
menelan.
:
Menurunkan
nyeri
diharapkan gangguan
menelan
pasien
kepala
dapat Rasional
menetralkan
26
hasil:
Pasien
tidak
mengeluh
sulit
saat
2. letakan pasien pada posisi duduk /
menelan.
Berat
badan
kembali normal
resiko
terjadinya
aspirasi
3. letakan makan pada mulut yang
tidak
terganggu
usaha
untuk
melalui
selang
Rasiona : mungkin diperlukan untuk
memberikan
cairan
pengganti
Gangguan
Setelah
keseimbangan
tindakan
dilakukan Mandiri :
keperawatan
1. Monitor intake dan output cairan.
cairan
dan
2. TTV stabil
3. Membran
MAKALAH gaKY
membran mukosa.
mukosa
3. Ukur berat badan tiap hari.
27
lembab
Gangguan
pemenuhan
Se Setelah
nutrisi tindakan
bd disfagia
keperawatan
1. Kaji keluhan mual, sakit menelan,
diharapkan
nutrisi
klien
Pasien
lagi dihidangkan.
Berat
badan
Rasional :
Pasien sudah
menghidangkan
Cara
makan pasien.
mampu
3. Berikan
makanan
yang
mudah
Untuk
mengetahui
MAKALAH gaKY
28
gizi pasien
Kolaborasi
1. Berikan
obat-obatan
antiemetik
Antiemetik
membantu
Kerusakan
komunikasi
bd
Se Setelah
dilakukan Mandiri
verbal tindakan
keperawatan
1. Kaji
pembicaraan
klien
secara
dengan
baik.
kriteria hasil:
Suara
MAKALAH gaKY
terapi
wicara
29
Rasional
individual
sensoris,
pengkajian
secara
kemampuan
bicara
motoric dan
berfungsi
untuk
kognitif
mengidentifikasi
Setelah
perubahan tindakan
fisiologis
dilakukan
1. Pantau tingkat perubahan rentang
keperawatan harga diri rendah
tubuh diharapkan
(pembengkakan
menunjukkan
leher)
pasien
Mengerti
yang
meningkatkan
rasa
3. Sampaikan
percaya diri
secara
hal-hal
mutlak
yang
positif
untuk
pasien,
tingkatkan
pemahaman
tentang
penerimaan
anda
sebagai
seorang
pada
individu
pasien
yang
berharga.
R : Meningkatkan harga diri pasien
4. Diskusikan
masa
depan
pasien,
Cemas bd tindakan
Se
pre-operasi
Setelah
tindakan
keperawatan periode
diharapkan
Pasien
MAKALAH gaKY
dilakukan
1. Jelaskan apa yang terjadi selama
Tujuan
pra
operasi
dan
pasca
ansietas
berkurang/hilang.
area
tunggu,
tinggal
diruang
30
dan
program
pasca
operasi,
tubuh riileks
selama
postur mempertahankan
pemulihan,
kadar
analgesik
bila
diperlukan
untuk
nyeri
sebelum
nyerinya
bertambah hebat.
3. Informasikan pasien bahwa ada
suara serak & ketidaknyamanan
menelan
dapat
pembedahan,
secara
dialami
tetapi
akan
bertahap
setelah
hilang
dengan
&
biarkan
mempraktekkan
pasien
bagaimana
membantu
menjamin
31
5. Biarkan
pasien
dan
keluarga
khusus
tentang
dapat
menjadi
sumber
yang
diperlukan
lengkap.
Aktifitas
ini
telah
dirancang
Kurang
Se
pengetahuan
Setelah
bd tindakan
mengenal diharapkan
pasien R:
sumber
informasi Mengikuti
pengobatan pasien
yang
lamanya
penyembuhan.
dilakukan
1. Berikan informasi yang tepat dengan
kurang
tentang penyakit
resiko
Meningkatkan
disarankan
2. Identifikasi
sumber
pengetahuan
stress
dan
MAKALAH gaKY
Dapat tiroid
yang
sumber orang/sosial,
terjadi,
seperti
pekerjaan,
infeksi,
32
stress
kehamilan
R : Agar pasien bisa menghindari
sumber stress
3. Berikan informasi tentang tanda dan
gejala dari penyakit gondok serta
penyebabnya
R : Dapat mengidentifikasi gejala
awal dari gondok
4. Diskusikan mengenai terapi obatobatan
termasuk
juga
ketaatan
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
MAKALAH gaKY
33
1. Iodium merupakan salah satu unsur mineral mikro yang sangat dibutuhkan oleh tubuh
walaupun dalam jumlah yang relative kecil. Namun apabila diabaikan dapat menimbulkan
efek atau dampak yang cukup berpengaruh dalam kehidupan semua orang.
2. GAKY merupakan masalah gizi yang sangat serius, karena dapat menyebabkan berbagai
penyakit gangguan seperti Gondok, kreatinisme dan keterlambatan pertumbuhan dan
kecerdasan.
3. Dampak GAKY terhadap permasalahan di lingkungan masyarakat :
-
5. Penanggulangan yang paling baik untuk gangguan akibat kekurangan yodium adalah dengan
pencegahan, salah satunya dengan penyebaran informasi tentang pentingnya mengkonsumsi
garam beryodium, pemberian kapsul pertahun pada masyarakat yang terkena penyakit
Gondok
6. Kebutuhan Yodium orang dewasa diperkirakan 150 mikrogram/hari, bagi wanita hamil
sekitar 75 mikrogram/ hari dan kebutuhan Yodium bagi ibu menyusui mencapai 200
mikrogram/hari.
DAFTAR PUSTAKA
MAKALAH gaKY
34
MAKALAH gaKY
35