Professional Documents
Culture Documents
Komplikasi ini dapat terjadi karena letak sinus paranasal yang berdekatan
dengan mata (orbita). Sinusitis etmoidalis merupakan penyebab komplikasi orbita
yang tersering kemudian sinusitis maksilaris dan frontalis. Terdapat lima tahapan
terjadinya komplikasi orbita ini :
a. Peradangan atau reaksi edema yang ringan
b. Selulitis orbita. Edema bersifat difus dan bakteri telah secara aktif
menginvasi isi orbita namun pus belum terbentuk
c. Abses subperiosteal. Pus terkumpul di antara periorbita dan dinding
tulang orbita menyebabkan proptosis dan kemosis
d. Abses periorbita. Pada tahap ini, pus telah menembus periosteum
dan bercampur dengan isi orbita
e. Trombosis sinus kavernosus. Komplikasi ini merupakan akibat
penyebaran bakteri melalui saluran vena ke dalam sinus kavernosus
di mana selanjutnya terbentuk suatu tromboflebitis septic.
Pada dinding depan sinus dibuat fenestra, dengan pahat, osteatom atau
alat bor. Lubang diperlebar dengan cunam pemotong tulang kerison, sampai jari
kelingking dapat masuk. Isi antrum dapat dilihat dengan jelas. Dinding
nasoantral meatus inferior selanjutnya ditembus dengan trokar atau hemostat
bengkok. Antrostomi intranasal ini dapat diperlebar dengan cunam kerison dan
cunam yang dapat memotong tulang kearah depan. Lubang nasoantral ini
sekurang-kurangnya 1,5 cm dan yang dipotong adalah mukosa intra nasal,
mukosa sinus dan dinding tulang. Telah diakui secara luas bahwa berbagai
jendela nasoantral tidak diperlukan. Setelah antrum diinspeksi dengan teliti
agar tidak ada tampon yang tertinggal, incisi ginggivobukal ditutup dengan
benang plain cat gut 00. biasanya tidak diperlukan pemasangan tampon
intranasal atau intra sinus. Jika terjadi perdarahan yang mengganggu, kateter
balon yang dapat ditiup dimasukan kedalam antrum melalui lubang nasoantral.
Kateter dapat diangkat pada akhir hari ke-1 atau ke 2. kompres es di pipi selama
24 jam pasca bedah penting untuk mencegah edema, hematoma dan perasaan
tidak nyaman.
c. Pembedahan tidak radikal
Akhir-akhir ini dikembangkan metode operasi sinus paranasal dengan
menggunakan endoskop yang disebut Bedah Sinus Endoskopi Fungsional