Meningkatnya kebutuhan kayu sebagai bahan konstruksi membuat pasokan kayu

semakin menurun baik kualitas maupun kuantitas, sehingga perlu metode yang tepat untuk
mengefisienkan dan mengoptimalkan penggunaan kayu. Untuk itu diperlukan informasi
mengenai kekuatan kayu terutama sifat mekaniknya. Tujuan penelitian ini untuk menentukan
nilai kuat tarik kayu, serta menentukan nilai berat jenis dan kadar air. Metode yang digunakan
dalam pengujian kuat tarik adalah dengan searah serat kayu, sedangkan pengujian berat jenis
dan kadar air menggunakan metode bor. Pengujian penelitian ini menggunakan kayu
Bangkirai, kayu Jati, kayu Kamper, kayu Sukun dan kayu Kelapa. Dari hasil penelitian
didapatkan nilai kuat tarik sejajar serat yaitu kayu Bangkirai 112,21 MPa, Jati 74,06 MPa,
Kamper 54,95 MPa, Sukun 21,93 dan kelapa 16,9 Mpa. Sedangkan nilai kadar air dan berat
jenis kayu Bangkirai (7,62%, 0,758), Jati (7,22%, 0,449), Kamper (6,67%, 0,437), Sukun
(5,81%, 0,292) dan Kelapa (5,02%, 0,693). Dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui
bahwa kadar air tidak berpengaruh terhadap kinerja kuat tarik sejajar serat variasi jenis kayu,
sedangkan berat jenis berpengaruh terhadap kinerja kuat tarik sejajar serat berbagai jenis
varian kayu.

The increasing demand of wood as contruction material make a supply of wood declining both the
quality and quantity, so needed right methods to efficient and optimize the use of wood, therefore the
necessary information about the strength of the wood , especially the mechanical properties. The
pupose of this research to determine the value wood tensile strength and determine the value of the
spesific gravity and the water level. The method used in testing the tensile strength is with parallel of
fiber direction, while testing the spesific gravity and the water level using methods drill. Testing this
research use wood bangkirai, teak, kamper, broodvrucht and coconut. From the tensile strength test
results showed Bangkirai 112,21 MPa, Teak 74,06 MPa, Kamper 54,95 MPa, broodvrucht 21,93 and
coconut 16,9 Mpa. While the value of the water level and the specific gravity result showed Bangkirai
(7,62%, 0,758), teak (7,22%, 0,449), Kamper (6,67%, 0,437), broodvrucht (5,81%, 0,292) and coconut
(5,02%, 0,693). Result also showed that water level no effect toward the tensile strength, however
result also showed that specific gravity take effect toward the tensile strength.

55