You are on page 1of 15

Makalah Polimer

Sabtu, 01 Maret 2014

BAB I.
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kita hidup dalam era polimer. Bahan-bahan polimer alam yang sejak
dahulu telah dikenal dan dimanfaatkan, seperti kapas, wool, dan damar.
Polimer sintesis dikenal mulai tahun 1925, dan setelah hipotesis
makromolekul yang dikemukakan oleh Staudinger mendapat hadiah Nobel
pada tahun 1955, teknologi polimer mulai berkembang pesat. Beberapa
contoh polimer sintesis yang ada dalam kehidupan sehari-hari, antara lain
serat-serat tekstil poliester dan nilon, plastik polietilena untuk botol susu,
karet untuk ban mobil dan plastik poliuretana untuk jantung buatan. Apakah
Anda pernah melihat ibu Anda menggoreng telur dengan menggunakan
penggorengan teflon? Bila struktur teflon ditentukan, maka molekul teflon
ditemukan mengandung rantai karbon dengan mengikat atom-atom fluorin.
Tetra fluoroetena (tetra fluoroetilena) merupakan molekul yang sangat non
polar dan relatif kecil ukurannya serta cenderung berupa gas pada suhu
kamar.
1.2. Tujuan Penyusunan Makalah
Tujuan pembuatan makalah ini merupakan salah satu dari proses
kegiatan pembelajaran Kimia yang sedang dipelajari dan dibahas di SMK
Negeri 1 Mundu Cirebon khususnya pada semester VI pada tahun
pembelajaran 2013/2014 supaya memperoleh pengetahuan dan gambaran
tentang materi pembelajaran yang di pelajari serta agar mengenal lebih jauh
pemahaman para peserta didik tentang materi tersebut.
Selain itu juga pembuatan makalah ini pun mengacu pada
pengevaluasian terhadap materi-materi yang umum di pelajari di sekolahsekolah yang ada.

1.3. Perumusan Masalah


Mengingat dalam pembahasan materi pada semester VI ini banyak cakupan
pembahasannya, maka materi-materi tersebut di pecah menjadi beberapa
bagian dimana kelomok kami mendapatkan materi yang akan membahas
materi Polimer yang meliputi :
a) Pengertian Polimer
b) Klasifikasi Polimer
c) Kegunaan Polimer
1.4. Metode Pendekatan
Metode pendekatan makalah dan presentasi ini berdasarkan sumber-sumber
materi berkaitan yang berasal dari buku-buku, internet dan sumber lainnya
sebagai pelengkap penyusunan makalah ini.

BAB II.
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Polimer
Suatu molekul raksasa (makromolekul) yang terbentuk dari susunan ulang
molekul kecil yang terikat melalui ikatan kimia disebut polimer (poly =
banyak; mer = bagian). Suatu polimer akan terbentuk bila seratus atau
seribu unit molekul yang kecil (monomer), saling berikatan dalam suatu
rantai. Jenis-jenis monomer yang saling berikatan membentuk suatu polimer
terkadang sama atau berbeda. Sifat-sifat polimer berbeda dari monomermonomer yang menyusunnya.
2.1.1. Contoh Polimer
Teflon (politetra-fluoroetilena) yang berwujud padat dibuat bila molekulmolekul gas tetra-fluoroetilena bereaksi membentuk rantai panjang. Contoh
lain, molekul-molekul gas etilena bereaksi membentuk rantai panjang plastik
polietilena yang ada pada kaleng susu. Vinil klorida, propena, tetrafluoroetilena, dan stirena. Monomer akrilonitril membentuk polimer
poliakrilonitril (PAN), yang dikenal dengan nama orlon, dan digunakan
sebagai karpet dan pakaian rajutan. Ikatan rangkap pada karbon dalam

monomer berubah menjadi ikatan tunggal, dan berikatan dengan atom


karbon lain membentuk polimer.
2.1.2. Struktur Polimer
Bila
Anda
ingin
memahami
struktur
polimer,
Anda
dapat
mengidentifikasi monomer yang secara berulang-ulang menyusun polimer
tersebut. Karena polimer merupakan molekul yang besar, maka polimer
umumnya disajikan dengan menggambarkan hanya sebuah rantai. Sebuah
rantai yang digambarkan tadi harus mencakup paling tidak satu satuan
ulang yang lengkap.
Selulosa, merupakan komponen utama tumbuhan, suatu senyawa
organik yang kemungkinan sangat berlimpah di bumi. Bahan tumbuhan ini
ditemukan di dalam dinding sel buah-buahan dan sayuran, tidak dapat
dicerna oleh manusia. Selulosa yang melewati sistem pencernaan makanan
tidak diubah, namun digunakan sebagai serat makanan yang diterima sistem
pencerna makanan manusia dengan baik. Panjang molekul selulosa berjarak
dari beberapa ratus hingga beberapa ribu unit glukosa, tergantung dari
sumbernya
Selulosa merupakan polimer yang ditemukan di dalam dinding sel
tumbuhan seperti kayu, dahan, dan daun. Selulosa itulah yang menyebabkan
struktur-struktur kayu, dahan dan daun menjadi kuat. Dapatkah Anda
menemukan bagian dari struktur molekul selulosa yang diulang? Ingat
bahwa bagian cincin dari molekul selulosa semuanya identik. Ada satuansatuan monomer yang bergabung membentuk polimer. Glukosa adalah nama
monomer yang ditemukan di dalam selulosa. Satuan glukosa yang
digambarkan dalam bentuk sederhana tanpa atom karbon dan hidrogen.
Struktur lengkap glukosa digambarkan sebagai berikut.

2.2. Klasifikasi Polimer


2.2.1. Polimer Berdasarkan Reaksi Pembentukannya
Dua jenis utama dari reaksi polimerisasi adalah polimerisasi
adisi dan polimerisasi kondensasi. Jenis reaksi yang monomernya
mengalami perubahan reaksi tergantung pada strukturnya. Suatu polimer
adisi memiliki atom yang sama seperti monomer dalam unit ulangnya,
sedangkan polimer kondensasi mengandung atom-atom yang lebih sedikit
karena terbentuknya produk sampingan selama berlangsungnya proses
polimerisasi.
A.
Polimer Adisi
Reaksi
pembentukan
teflon
dari
monomer-monomernya
tetrafluoroetilen,
disebut reaksi
adisi. Perhatikan Gambar yang

menunjukkan bahwa monomer etilena mengandung ikatan rangkap dua,


sedangkan di dalam polietilena tidak terdapat ikatan rangkap dua.
Gambar 3. Reaksi Adisi
Monomer etilena mengalami reaksi adisi membentuk polietilena yang
digunakan sebagai tas plastik, pembungkus makanan, dan botol. Pasangan
elektron ekstra dari ikatan rangkap dua pada tiap monomer etilena
digunakan untuk membentuk suatu ikatan baru menjadi monomer yang lain.
Menurut jenis reaksi adisi ini, monomer-monomer yang mengandung
ikatan rangkap dua saling bergabung, satu monomer masuk ke monomer
yang lain, membentuk rantai panjang. Produk yang dihasilkan dari reaksi
polimerisasi adisi mengandung semua atom dari monomer awal.
Berdasarkan diatas, yang dimaksud polimerisasi adisiadalah polimer yang
terbentuk dari reaksi polimerisasi disertai dengan pemutusan ikatan rangkap
diikuti oleh adisi dari monomermonomernya yang membentuk ikatan
tunggal. Dalam reaksi ini tidak disertai terbentuknya molekul-molekul kecil
seperti H2O atau NH3.
Mekanisme polimerisasi adisi dapat dibagi menjadi tiga tahap
yaitu:
Sebagai contoh mekanisme polimerisasi adisi dari pembentukan
polietilena
Inisiasi, untuk tahap pertama ini dimulai dari penguraian inisiator dan adisi
molekul monomer pada salah satu radikal bebas yang terbentuk. Bila kita
nyatakan radikal bebas yang terbentuk dari inisiator sebagai R, dan molekul
monomer dinyatakan dengan CH2 = CH2, maka tahap inisiasi dapat
digambarkan sebagai berikut:
Propagasi, dalam tahap ini terjadi reaksi adisi molekul monomer pada
radikal monomer yang terbentuk dalam tahap inisiasi
Bila proses dilanjutkan, akan terbentuk molekul polimer yang besar,
dimana ikatan rangkap C= C dalam monomer etilena akan berubah menjadi
ikatan tunggal C C pada polimer polietilena
Terminasi, dapat terjadi melalui reaksi antara radikal polimer yang sedang
tumbuh dengan radikal mula-mula yang terbentuk dari inisiator (R) CH2
CH2 + R CH2 CH2- R atau antara radikal polimer yang sedang tumbuh
dengan radikal polimer lainnya, sehingga akan membentuk polimer dengan
berat molekul tinggi R-(CH2)n-CH2 + CH2-(CH2)n-R R-(CH2)n-CH2CH2(CH2)n-R Beberapa contoh polimer yang terbentuk dari polimerisasi adisi
dan reaksinya antara lain.

Polivinil klorida

n CH2 = CHCl [ - CH2 - CHCl - CH2 - CHCl - ]n Vinil klorida polivinil


klorida
Poliakrilonitril
n CH2 = CHCN [ - CH2 - CHCN - ]n

B. Polimer Kondensasi
Polimer kondensasi terjadi dari reaksi antara gugus fungsi pada monomer
yang sama atau monomer yang berbeda. Dalam polimerisasi kondensasi
kadang-kadang disertai dengan terbentuknya molekul kecil seperti H2O,
NH3, atau HCl.
Di dalam jenis reaksi polimerisasi yang kedua ini, monomer-monomer
bereaksi secara adisi untuk membentuk rantai. Namun demikian, setiap
ikatan baru yang dibentuk akan bersamaan dengan dihasilkannya suatu
molekul kecil biasanya air dari atom-atom monomer. Pada reaksi
semacam ini, tiap monomer harus mempunyai dua gugus fungsional
sehingga dapat menambahkan pada tiap ujung ke unit lainnya dari rantai
tersebut. Jenis reaksi polimerisasi ini disebut reaksi kondensasi.
Dalam polimerisasi kondensasi, suatu atom hidrogen dari satu ujung
monomer bergabung dengan gugus-OH dari ujung monomer yang lainnya
untuk membentuk air.
Kondensasi terhadap dua monomer yang berbeda yaitu 1,6
diaminoheksana dan asam adipat yang umum digunakan untuk membuat
jenis nylon. Nylon diberi nama menurut jumlah atom karbon pada setiap unit
monomer. Dalam gambar ini, ada enam atom karbon di setiap monomer,
maka jenis nylon ini disebut nylon 66.
Contoh lain dari reaksi polimerisasi kondensasi adalah bakelit yang
bersifat keras, dan dracon, yang digunakan sebagai serat pakaian dan
karpet, pendukung pada tape audio dan tape video, dan kantong plastik.
Monomer yang dapat mengalami reaksi polimerisasi secara kondensasi
adalah monomer-monomer yang mempunyai gugus fungsi, seperti gugus
-OH; -COOH; dan NH3.
2.2.2.

Polimer Berdasarkan Sifat Thermalnya

Plastik adalah salah satu bentuk polimer yang sangat berguna dalam
kehidupan sehari-hari. Beberapa plastik memiliki sifat-sifat khusus, antara
lain lebih mudah larut pada pelarut yang sesuai, pada suhu tinggi akan
lunak, tetapi akan mengeras kembali jika didinginkan dan struktur
molekulnya linier atau bercabang tanpa ikatan silang antar rantai. Proses
melunak dan mengeras ini dapat terjadi berulang kali. Sifat ini dijelaskan
sebagai sifat termoplastik.

Bahan-bahan yang bersifat termoplastik mudah untuk diolah kembali


karena setiap kali dipanaskan, bahan-bahan tersebut dapat dituangkan ke
dalam cetakan yang berbeda untuk membuat produk plastik yang baru.
Polietilen (PE) dan polivinilklorida (PVC) merupakan contoh jenis polimer ini.
Sedangkan beberapa plastik lainnya mempunyai sifat-sifat tidak dapat
larut dalam pelarut apapun, tidak meleleh jika dipanaskan, lebih tahan
terhadap asam dan basa, jika dipanaskan akan rusak dan tidak dapat
kembali seperti semula dan struktur molekulnya mempunyai ikatan silang
antar rantai. Polimer seperti ini disusun secara permanen dalam bentuk
pertama kali mereka dicetak disebut polimer termosetting.
Plastik-plastik termosetting biasanya bersifat keras karena mereka
mempunyai ikatan-ikatan silang. Plastik termoset menjadi lebih keras ketika
dipanaskan karena panas itu menyebabkan ikatan-ikatan silang lebih mudah
terbentuk. Bakelit, poli(melanin formaldehida) dan poli (urea formaldehida)
adalah contoh polimer ini. Sekalipun polimer-polimer termoseting lebih sulit
untuk dipakai ulang daripada termoplastik, namun polimer tersebut lebih
tahan lama. Polimer ini banyak digunakan untuk membuat alat-alat rumah
tangga yang tahan panas seperti cangkir.
Perbedaan sifat-sifat plastik termoplas dan termoset disimpulkan
pada Tabel 2. Perbedaan sifat plastik termoplas dan plastik termoset
Tabel 2. Perbedaan Plastik Termoplast dan Termoset
Plastik Termoplas
Mudah diregangkan
Fleksibel
Tidak leleh rendah
Dapat dibentuk ulang
2.2.3.

Plastik Termoset
Keras dan Rigid
Tidak Fleksibel
Tidak meleleh jika
dipanaskan
Tidak dapat dibentuk ulang

Polimer Berdasarkan Asalnya

Berdasarkan asalnya, polimer dibedakan atas polimer alam danpolimer


buatan. Polimer alam telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu, seperti
amilum, selulosa, kapas, karet, wol, dan sutra. Polimer buatan dapat
berupa polimer regenerasi dan polimer sintetis. Polimer regenerasi
adalah polimer alam yang dimodifikasi. Contohnya rayon, yaitu serat sintetis
yang dibuat dari kayu (selulosa). Polimer sintetis adalah polimer yang dibuat
dari molekul sederhana (monomer) dalam pabrik.
A. Polimer Sintetis
Polimer sintetis yang pertama kali yang dikenal adalah bakelityaitu hasil
kondensasi fenol dengan formaldehida, yang ditemukan oleh kimiawan
kelahiran Belgia Leo Baekeland pada tahun 1907. Bakelit merupakan salah
satu jenis dari produk-produk konsumsi yang dipakai secara luas. Beberapa

contoh polimer yang dibuat oleh pabrik adalah nylon dan poliester, kantong
plastik dan botol, pita karet, dan masih banyak produk lain yang Anda lihat
sehari-hari.
Ahli kimia telah mensintesis polimer di dalam laboratorium selama 100
tahun. Dapatkah Anda membayangkan kehidupan tanpa mengenal polimer
sintesis ini? Pada musim hujan, Anda mungkin akan kehujanan saat pergi
sekolah tanpa membawa jas hujan yang terbuat dari nilon, makan makanan
yang basi untuk makan siang tanpa kantong plastik atau suatu wadah dari
bahan polimer, dan memakai seragam olahraga yang terbuat dari bahan
tekstil yang lebih berat dari buatan pabrik sintesis. Banyak polimer telah
membantu kita dalam menyumbang kehidupan kita.
B. Polimer alam
Laboratorium bukan satu-satunya tempat mensintesis polimer. Selsel
kehidupan juga merupakan pabrik polimer yang efisien.
Protein, DNA, kitin pada kerangka luar serangga, wool, jaring laba-laba,
sutera dan kepompong ngengat, adalah polimer-polimer yang disintesis
secara alami. Serat-serat selulosa yang kuat menyebabkan batang pohon
menjadi kuat dan tegar untuk tumbuh dengan tinggi seratus kaki dibentuk
dari monomer-monomer glukosa, yang berupa padatan kristalin yang berasa
manis.
Banyak polimer-polimer sintesis dikembangkan sebagai pengganti sutra.
Gagasan untuk proses tersebut adalah benang-benang sintesis yang
dibentuk di pabrik diambil dari laba-laba. Amati Gambar 6 yang
menggambarkan kesamaan antara pemintalan dari laba-laba dan pemintalan
secara industri.
Gambar 12. Pemintalan secara industri (a) dan pemintalan dari laba-laba (b)
Benang yang panjang, halus dipintal ketika molekul-molekul polimer itu
ditekan melalui lubang kecil didalam pemintalan, baik secara alami dan
industri
Karet merupakan polimer alam yang terpenting dan dipakai secara luas.
Bentuk utama dari karet alam, terdiri dari 97% cis-1,4-poliisoprena, dikenal
sebagai hevea rubber. Karet ini diperoleh dengan menyadap kulit sejenis
pohon (hevea brasiliensis) yang tumbuh liar. Hampir semua karet alam
diperoleh sebagai lateks yang terdiri dari sekitar 32 35% karet dan sekitar
5% senyawa lain, termasuk asam lemak, gula, protein, sterol, ester dan
garam.
Polimer alam lain adalah polisakarida, selulosa dan lignin yang merupakan
bahan dari kayu.
2.2.4.

Polimer Berdasarkan Jenis Monomernya

Berdasarkan
jenis
monomernya,
polimer
dibedakan
atashomopolimer dan kopolimer. Homopolimer terbentuk dari sejenis

monomer, sedangkan kopolimer terbentuk lebih dari sejenis monomer.


Uraian berikut menjelaskan perbedaan dua golongan polimer tersebut.
A. Homopolimer
Homopolimer merupakan polimer yang terdiri dari satu macam monomer,
dengan struktur polimer. . . A A A A A A -. . .
B. Kopolimer
Kopolimer merupakan polimer yang tersusun dari dua macam atau lebih
monomer. Contoh: polimer SBS (polimer stirena-butadiena-stirena)
a)
b)
c)
d)

2.3.

B.1. Jenis-jenis kopolimer


Kopolimer acak, yaitu kopolimer yang mempunyai sejumlah satuan
berulang yang berbeda tersusun secara acak dalam rantai polimer.
Strukturnya: . . . A B A A B B A A -. . . .
Kopolimer bergantian, yaitu kopolimer yang mempunyai beberapa
kesatuan ulang yang berbeda berselang-seling adanya dalam rantai polimer.
Strukturnya:. . . A B A B A B A B . . .
Kopolimer balok (blok), yaitu kopolimer yang mempunyai suatu kesatuan
berulang berselang-seling dengan kesatuan berulang lainnya dalam rantai
polimer. Strukturnya: . . . A A A A B B B B A A A A -. . .
Kopolimer tempel/grafit, yaitu kopolimer yang mempunyai satu macam
kesatuan berulang menempel pada polimer tulang punggung lurus yang
mengandung hanya satu macam kesatuan berulang dari satu jenis monomer.
Strukturnya
Gambar 15. Kopolimer/Grafit
Kalau bicara masalah polymer sangat luas sekali, yang di bicarakan di
atas adalah sebagian kecil tiori yang ada di polymer. Memang benar salah
satu adalah polymer addisi seperti yang di jumpai di acrylic solution,di mana
applikasinya banyak sekali terutama untuk bahan dasar cat,baik cat mobil
maupun car dekorative. Ada juga polymer yang medianya adalah air,bahan
adalah acrylic dan reaksi yang terjadi adalah addisi. Aplikasi nya juga banyak
di antaranya , cat tembok,textil. ink dan pigment printing. Sedangkan
polymer yang terbentuk karena proses kondensasi seperti saturated
polyester dan unsaturated polyester .dimana aplikasi dari saturated adalah
utk cat kayu,cat mobil dll,sedangkan utk unsaturated aplikasinya adalah utk
fiber glass,yang biasanya orang menyebutnya resin dan kancing baju dll.
Jenis-ienis Polimer

a) Poly Ethylene (PE)


Barang Plastik Yang Digunakan Sebagai Packing Minuman Atau Barang
Cairan.
b) Poly Propylene (PP)

c)

d)
e)
f)

g)
h)

i)
j)
k)

2.4.

Bahan Plastik Yang Digunakan Untuk Dipakai Pada Packing Makanan Kering
Atau Snack.
Poly Vinly Chlorine (PVC)
Bahan Plastik Yang dipergunakan Untuk Packing Botol Minyak,Daging,Pipa Air
Dan Jendela Plastik.
Oriented Polystyrene (OPP)
Sangat Bening,Kurang Tahan Panas.
High Density Polyethylene (HDPE)
Bahan Plastik Yang Berwarna Putih susu Atau Putih Bersih.
Karet Bahan
Adalah Karet Yang Berupa Karet Gelang Bersifat Transparant,Kuat dan
Elastis.
Low Density Polyethylene (LDPE)
Bahan Plastik Yang digunakan Untuk Pelapis Kaleng.
Polyethylene Terephthalate (PET)
Adalah Polimer Jernih Dan kuat Dengan Sifat-sifat Penahan Gas Dan
Kelembaban.
Polystyrene(PS)
Bersifat Berubah Bentuk Dan Berbunyi.
Lunchbox Polystyrene
Bahan Plastik Yang Digunakan Untuk Packing Makanan Ringan,Nasi,Dll.
Plastik Cor
Adalah Bahan Plastik Yang Bisa dipergunakan Untuk Pengecoran
Bangunan.
Kegunaan Polimer
Pemanfaatan polimer meliputi berbagai aspek kehidupan. Industri
polimer berkembang pesat selama beberapa puluh tahun terakhir ini,
bahan industri polimer dapat dipandang sebagai industri dasar negara.
Pemanfaatan polimer dalam kehidupan tergantung sifat-sifat
polimer. Bentuk-bentuk polimer yang banyak digunakan dalam kehidupan
adalah serat, elastomer, plastik, pelapis permukaan (cat) dan bahan
perekat (adhesive).

1.

Polietena

Polietilena (disingkat PE) (IUPAC: Polietena) adalah termo plastik atau


merupakanpolimer plastik yang sifatnya ulet (liat), massa jenis rendah,
lentur, sukar rusak apa bila lama dalam keadaan terbuka di udara maupun apabila
terkena tanah lumpur, tetapi tidak tahan panas. Kegunaan polietena adalah untuk
memproduksi lembaran untuk kantong plastik, pembungkus halaman, ember,
dsb.
2. Polipropena
Polipropilena atau polipropena (PP) adalah sebuah polimer termo-plastik yang
dibuat oleh industri kimia dan digunakan dalam berbagai aplikasi,
diantaranya pengemasan,tekstil (contohnya tali, pakaian dalam termal, dan
karpet), alat tulis, berbagai tipe wadah terpakaikan ulang serta bagian plastik,
perlengkapan labolatorium, pengeras suara, komponen otomotif, dan uang
kertas polimer. Plastik ini juga digunakan untuk membuat botol plastik,
karung, bak air, tali, dan kanel listrik (insulator). Polimer adisi yang terbuat
dari propilena monomer, permukaannya tidak rata serta memiliki
sifat resistan yang tidak biasa terhadap kebanyakan pelarut kimia, basa dan
asam.Polipropena biasanya didaur-ulang, dan simbol daur ulangnya adalah
nomor "5": nomor 5 yang dkelilingi sebuah simbol daur ulang, dengan huruf
"P P" di bawah. Polipropena mempunyai sifat yang sama dengan polietena. Oleh
karena plastik ini juga banyak diproduksi, hanya kekuatannya lebih besar dari
polietena dan lebih tahan panas serta tahan terhadap reaksi asam dan basa.
3.

PVC
Polivinil klorida(IUPAC: Poli(kloroetanadiol)), biasa disingkat PVC, Plastik
PVC bersifat termo plastik dengan daya tahan kuat. Plastik ini juga bersifat
tahan serta kedap terhadap minyak dan bahan organik. Ada dua tipe plastik PVC
yaitu bentuk kaku dan bentuk fleksibel.Plastik bentuk kaku digunakan untuk membuat
konstruksi bangunan, mainan anak-anak, pipa PVC(paralon), meja, lemari,
piringan hitam, dan beberapa komponen mobil. Adapun plastik bentuk
fleksibel, jenis ini digunakan untuk membuat selang plastik dan isolasi
listrik.Dalam hal penggunaannya, plastic PVC menempati urutan ketiga dan
sekitar 68% digunakan untuk konstruksi bangunan (pipa saluran air).

4.

Teflon
Teflon merupakan nama lain dari Politetrafluoroetena (PTFE).Teflon
merupakan lapisan tipis yang sangat tahan panas dan tahan terhadap bahan

kimia.Teflon digunakan untuk pelapis wajan (panci anti lengket), pelapis


tangki di pabrik kimia, pipa anti patah, dan kabel listrik.
5.

Polibutaena
Polibutadien adalah karet sintetis yang merupakan polimer terbentuk dari
proses polimerisasidari monomer 1,3-butadiena. Memiliki resistensi yang
tinggi terhadap aus dan digunakan terutama dalam pembuatan ban.Ini juga
telah digunakan untuk melapisi atau merangkum rakitan elektronik,
menawarkan tahanan listrik yang sangat tinggi.Polibutadiena paling banyak
digunakan untuk membuat ban mobil. Karet ini juga dapat digunakan pada
bantalan kereta api, blok jembatan, bola golf,selang air, dll.

6.

Poliester
Poliester adalah suatu kategori polimer yang mengandung gugus
fungsional ester dalam rantai utamanya. Meski terdapat banyak sekali
poliester, istilah "poliester" merupakan sebagai sebuah bahan yang spesifik
lebih sering merujuk pada polietilena tereftalat (PET). Poliester termasuk zat
kimia yang alami, seperti yang kitin dari kulit ari tumbuhan, maupun zat
kimia sintetis seperti polikarbonat dan polibutirat.Dapat diproduksi dalam
berbagai bentuk seperti lembaran dan bentuk 3 dimensi, poliester sebagai
termoplastik bisa berubah bentuk sehabis dipanaskan. Walau mudah
terbakar di suhu tinggi, poliester cenderung berkerut menjauhi api dan
memadamkan diri sendiri saat terjadi pembakaran. Serat poliester
mempunyai kekuatan yang tinggi dan E-modulus serta penyerapan air yang
rendah dan pengerutan yang minimal bila dibandingkan dengan serat
industri yang lain.
Poliester digunakan untuk membuat botol, film, tarpaulin, kano, tampilan
kristal cair,hologram,penyaring, saput (film) dielektrik untuk kondensator,
penyekat saput buat kabel dan pita penyekat.Kain poliester tertenun
digunakan dalam pakaian konsumen dan perlengkapan rumah seperti seprei
ranjang, penutup tempat tidur, tirai dan korden. Poliester industri digunakan
dalam pengutan ban, tali, kain buat sabuk mesin pengantar (konveyor),
sabuk pengaman, kain berlapis dan penguatan plastik dengan tingkat
penyerapan energi yang tinggi.Fiber fill dari poliester digunakan pula untuk
mengisi bantal dan selimut penghangat.

7.

Nilon 66
Nylon 6-6, juga disebut sebagai nilon 6,6, adalah jenis nilon. Nylon
terdapat dalam berbagai jenis, dua yang paling umum untuk industri
tekstil dan plastik adalah: nilon 6 dan nilon 6,6. Nilon digunakan untuk
banyak hal, seperti serat karpet, pakaian, airbag, ban, tali, selang, stoking,
parasut, dll.
8. Polistirena
Polistirena adalah sebuah polimer dengan monomer stirena, sebuah
hidrokarbon cairyang dibuat secara komersial dari minyak bumi. Pada suhu
ruangan, polistirena biasanya bersifat termoplastik padat, dapat mencair pada
suhu yang lebih tinggi. Stirena tergolong senyawa aromatik.Polistirena padat
murni adalah sebuah plastik tak berwarna, keras dengan fleksibilitas yang
terbatas yang dapat dibentuk menjadi berbagai macam produk dengan detil
yang bagus.Penambahan karet pada saat polimerisasi dapat meningkatkan
fleksibilitas dan ketahanan kejut.Polistirena jenis ini dikenal dengan nama
HighImpact Polystyrene (HIPS). Polistirena murni yang transparan bisa dibuat
menjadi beraneka warna melalui proses compounding Polistirena banyak
dipakai dalam produk-produk elektronik sebagai casing, kabinet dan
komponen-komponen lainya. Peralatan rumah tangga yang terbuat dari
polistirena, a.l: sapu, sisir, baskom, gantungan baju, ember.
9.

2.5.

Fleksiglas
Polimetil Metakrilat disingkat PMMA mempunyai nama dagang flexiglass.
Polimetil metakrilat merupakan polimerisasi adisi dari monomer metil
metakrilat (H2C=CH-COOH3). PMMA merupakan plastik yang kuat dan
transparan. Polimer ini digunakan untuk jendela pesawat terbang dan lampu
belakang mobil (kaca alkrilik).
Manfaat Polimer
Kita telah mengenal apa itu polimer dan apa saja macam-macam
polimer. Kali ini kita bakal belajar tentang kegunaan/manfaat polimer.
Polimer bisa dibilang bayak sekali manfaatnya untuk kehidupan kita. Sebut
saja tas kresek yang kita gunakan setiap hari, asal sobat tahu tas kresek

yang tiap hari kita pakai dengan segala macamnya berasal dari polimer.
Berikut ini beberapa manfaat dan kegunaan polimer.
1. Manfaat Polimer Plastik
Plastik berasal dari polimerisasi adisi dari berbagai monomer ikatan rangkap.
Berikut contoh polimer plastik dan manfaatnya.
Polietena
Polietena merupakan polimerisasi dari monomer etena. Polietena punya titik
didih 110o C dan banyak dimanfaatkan untuk botol, film, pembungkus, dan
isolator alat-alat listrik.

Polipropilena
Merupakan gabungan molekul-molekul propena. Mirip sifatnya dengan
polietena namun lebih kuat. Polipropilena banyak digunakan untuk membuat
tali, botol, karung, dan sebagainya.
Polivinilklorida(PVC)
Sobat hitung pernah dengan pipa PVC yang biasanya untuk membuat
saluran air? Pipa itu terbuat dari Polivinilklorida. Manfaat polimer untuk
membuat pipa, pelapis lantai, dan tongkat.
Teflon(PTFE)
Politetrafluoroetena (PTFE) atau teflon terutama digunakan untuk pelapis
alat-alat memasak. Teflon bersifat ulet, kenyal, tahan zat kimia, tak mudah
terbakar, isolator listrik dan panas yang baik, tak mudah lengket dan
menempel. Dengan ada teflon di alat/panci masak untuk menggoreng sangat
memudahkan kita memasak dan mencucinya.
Polivinil Asetat (PVC)
sebagai bahan pengemulsi cat.
Polistirena
Polistirena merupakan gabungan dari stirena. Manfaat polimer ini sebagai
pembungkus makanan dan minuman (gelas plastik)
Polimetil Metakrilat (PMMA)
bentuknya plastik bening. Strukturnya keras namun ringan sehingga banyak
dimanfaatkan sebagai pengganti gelas dan kaca pesawat terbang.
2. Manfaat Polimer Karet
a. Karet Alam
Karet alam terdiri dari rangkaian isoprena yang berasal dari alam. Sobat tahu
ban mobil? Manfaat polimer ini terbesar adalah sebagai ban kendaraan.

Karet yang awalnya lunak akan menjadi keras setelah di vulkanisir dengan
menambahkan sedikit belerang.
b. Karet Sintesis

Neoprena : tahan terhadap bensin, minyak tanah, lemak sehingga


banyak dimanfaatkan untuk bahan membuat selang karet, sarung
tangan, dan sebagainya

Karet Nitril : manfaat polimer ini mirip seperti Neoprena

Styrena Butadiena Rubber (SBR) : kalau yang alami kita punya


karet alam kalau

yang sintesis kita punya SBR. Manfaat polimer ini

sebagai bahan ban motor.

3. Serat

Sintesis

a. Nilon 66 Merupakan polimer dari heksa metilen diamina dan asam


adipat. Disebut nilon 66 karena baik heksa metilen diamina dan asam adipat
masing-masing mempunyai 6 atom karbon. Karena sifatnya ulet, melar, dan
kuat maka banyak digunakan untuk bahan membuat tali, jala, parasit, tenda,
dan

sebagainya.
b. Orlon (Poliakrilonitril) manfaat plomer sebagai bahan karpet dan

pakaian.
c. Dacron (Ploetilentreftalat) Dacron banyak digunakan sebagai
kemasan minuman dengan kualitas yang baik.

BAB III
PENUTUP
3.1. Rangkuman

Suatu molekul raksasa (makromolekul) yang terbentuk dari susunan ulang


molekul kecil yang terikat melalui ikatan kimia disebut polimer (poly =
banyak; mer = bagian). Suatu polimer akan terbentuk bila seratus atau
seribu unit molekul yang kecil (monomer), saling berikatan dalam suatu
rantai. Jenis-jenis monomer yang saling berikatan membentuk suatu polimer
terkadang sama atau berbeda. Sifat-sifat polimer berbeda dari monomermonomer yang menyusunnya.
Klasifikasi Polimer
Polimer Berdasarkan Reaksi Pembentukannya
Polimer Berdasarkan Sifat Thermalnya
Polimer Berdasarkan Asalnya
Polimer Berdasarkan Jenis Monomernya
Contoh Polimer :
Teflon (politetra-fluoroetilena) yang berwujud padat dibuat bila molekulmolekul gas tetra-fluoroetilena bereaksi membentuk rantai panjang. Contoh
lain, molekul-molekul gas etilena bereaksi membentuk rantai panjang plastik
polietilena yang ada pada kaleng susu. Vinil klorida, propena, tetrafluoroetilena, dan stirena. Monomer akrilonitril membentuk polimer
poliakrilonitril (PAN), yang dikenall dengan nama orlon, dan digunakan
sebagai karpet dan pakaian rajutan. Ikatan rangkap pada karbon dalam
monomer berubah menjadi ikatan tunggal, dan berikatan dengan atom
karbon lain membentuk polimer.

You might also like