Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
FEMMY FADLYA
FARRAS ABDUL RAUF
GHINA AGNIA AZIZAH
IIK TAUFIK ABDUL BASIR
IMELDA JAUZAIN BAHTIAR
REZA PERMATASARI RACHMAN
RIAN SEPTIANA
SINDI TESA FITRIANI
TIA TASDRIATI
YOSSA ELEGI SAFITRI
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan curahan
rahmat dan nikmat kepada sekalian hamba-Nya serta atas karunia-Nya akhirnya penulis dapat
menyelesaikan Makalah Kimia tentang Dampak Polimer Bagi Kesehatan ini dengan baik.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas guru
mata pelajaran kimia.
Untuk itu pada kesempatan ini pula penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penulisan dan penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan karena
terbatasnya kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu
penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik.
Semoga Allah SWT membalas budi baik yang telah diberikan oleh semua pihak dalam
penyusunan makalah ini yang pada akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan, khususnya di bidang kimia dan kesehatan saat
ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Perkembangan yang sangat pesat dari industri polimer sintetik membuat kehidupan kita
selalu dimanjakan oleh kepraktisan dan kenyamanan dari produk yang mereka hasilkan. Bahkan
plastic dianggap sebagai salah satu cirri kemunculan zaman modern yang ditandai dengan
kehidupan yang serba praktis dan nyaman. Hampir semua bidang dalam kehidupan manusia
tidak lepas dari plastic. Namun, selain keuntungannya yang dijadikan favorit masyarakat,
banyak sekali kerugian yang ditimbulkan dari bahan praktis tersebut. Salah satunya, dampak
terhadap kesehatan.
Zat-zat yang ditambahkan dalam pembuatan kemasan plastic tersebut, tidak sedikit yang
membahayakan kesehatan tubuh manusia. Seperti halnya pelembut. Kebanyakan plastic seperti
PVC, agar tidak bersifat kaku dan rapuh ditambahkan dengan suatu bahan pelembut
(plasticizers). Namun, penggunaan bahan pelembut ini yang justru dapat menimbulkan masalah
kesehatan. Sebagai contoh, penggunaan bahan pelembut seperti PCB sekarang sudah dilarang
pemakaiannya karena dapat menimbulkan kematian jaringan dan kanker pada manusia
(karsinogenik).
Seiring dengan maraknya plastik yang berbahaya bagi kesehatan ini, berbagai upaya
dilakukan manusia untuk mengurangi dampak tersebut, salah satu contohya itu dengan
menggunakan prinsip 4R dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya prinsip tersebut,
diharapkan dampak negative yang dihasilkan dapat ditekan semaksimal mungkin dan
keuntungannya bisa lebih banyak dirasakan di masyarakat luas. Karena tidak bisa dipungkiri
bahwa keuntungan dalam pemakaian plastic ini membuat manusia ingin serba praktis.
B.
a.
b.
c.
d.
e.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
B.
1.
a.
b.
2.
a.
b.
3.
a.
b.
4.
Pengertian Polimer
Polimer adalah makromolekul yang biasanya memiliki bobot molekul tinggi, dibangun dari
pengulangan kesatuan kimia yang kecil dan sederhana. Kesatuan-kesatuan berulang itu setara
dengan monomernya, yaitu bahan dasar pembuat polimer. Akibatnya molekul-molekul polimer
umumnya mempunyai massa molekul yang sangat besar. Dalam kehidupan sehari-hari, polimer
sering disebut dengan plastic, yang keberadaannya sangat lekat dengan kehidupan manusia.
Klasifikasi Polimer
Berdasarkan asal mula Polimer
Polimer alam
Polimer sintetis
Berdasarkan jenis monomer pembentuk Polimer
Homopolimer
Kopolimer
Berdasarkan sifat polimer terhadap panas
Termoplastik
Termoset
Berdasarkan kegunaan
a.
b.
c.
d.
C.
1.
Sifat Polimer
Sifat Thermal
Sifat polimer terhadap panas ada yang menjadi lunak jika dipanaskan dan keras jika
didinginkan, polimer seperti ini disebut termoplas. Contohnya : plastik yang digunakan untuk
kantong dan botol plastik. Sedangkan polimer yang menjadi keras jika dipanaskan disebut
termoset, contohnya melamin.
2. Sifat Kelenturan
Polimer akan mempunyai kelenturan yang berbeda dengan polimer sintetis. Umumnya
polimer alam agak sukar untuk dicetak sesuai keinginan,sedangkan polimer sintetis lebih mudah
dibuat cetakan untuk menghasilkan bentuk tertentu. Karet akan lebih mudah mengembangdan
kehilangan kekenyalannya setelah terlalu lama kena bensin atau minyak.
3. Ketahanan terhadap Mikroorganisme
Polimer alam seperti wool, sutra, atau selulosa tidak tahan terhadap mikroorganisme atau ulat
(rayap). Sedangkan polimer sintetis lebih tahan terhadap mikroorganisme atau ulat.
4. Sifat Lainnya
Sifat polimer yang lainnya bergantung pemakainnnya untuk kemasan atau alat-alat industri.
Untuk tujuan pengemasan harus diperhatikan :
D.
Toksisitasnya
Kelenturan
Transparan
b.
c.
d.
E.
Tidak sedikit alat kesehatan yang digunakan oleh instansi kesehatan maupun tenaga
medisnya berhubungan dengan plastic. Keuntungan yang dihasilkan plastic ini sangat
memudahkan para tenaga medis dalam melakukan tugas dan fungsinya. Diantara alat-alat yang
digunakan dibidang kedokteran yaitu, wadah cairan infuse, dissposible syring, transpusi set,
selang oksigen, urine bag, sarung tangan, thermometer, dan masih banyak lagi.
Manfaat dibidang otomotif
Kendaraan yang sering kita lihat dijalanan, hampir setengah bagian penyusunnya adalah
polimer sintetis. Namun dengan jenis plastic yang berbeda, susunan plastic yang digunakan pada
kendaraan terlihat baik bahkan tidak tampak seperti plastic. Contoh bagian kendaraan yang
berasal dari platik yaitu, ban, stir motor, pembersih kaca mobil, karet di jendela mobil, dan lainlain.
Manfaat dibidang rumah tangga
Secara umum, hampir semua lapisan masyarakat menggunakan polimer sintetis sebagai
alternative atau pengganti perabot rumah tangga yang pecah belah. Ini karena keuntungannya
yang sangat banyak dihasilkan oleh polimer sintetis. Selain tidak akan pecah jika jatuh dari
ketinggian, polimer sintetis yaitu plastic, bahan ini lebih praktis dan sederhana dalam bentuk
fisik. Mulai dari perabot rumah tangga, alat masak, alat makan, dan perlengkapan lainnya, lebih
praktis jika menggunakan polimer sintetis. Contohnya yaitu, tempat makan plastic, toples kue,
tempat sampah, gantungan baju, lemari plastic, Teflon, dispenser, gallon, dan yang lainnya.
Manfaat dibidang pangan
Seperti yang telah diketahui, polimer bukan hanya berasal dari proses buatan manusia,
namun ada juga yang berasal dari alam. Yakni polimer alam yang dimanfaatkan sebagai bahan
makanan. Hanya saja, jumlah polimer alam ini terbatas dan kurang stabil karena proses untuk
menghasilkannya diatur oleh alam. Contoh untuk bahan makanan yaitu amilum yang berasal dari
beras atau gandum.
Dampak yang dihasilkan pada penggunaan Polimer
Sebagaimana yang diketahui, plastik yang mulai digunakan sekitar 50 tahun yang silam, kini
telah menjadi barang yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Diperkirakan ada 500
juta sampai 1 milyar kantong plastik digunakan penduduk dunia dalam satu tahun. Ini berarti ada
sekitar 1 juta kantong plastik per menit. Untuk membuatnya, diperlukan 12 juta barel minyak per
tahun, dan 14 juta pohon ditebang. Konsumsi berlebih terhadap plastik, pun mengakibatkan
jumlah sampah plastik yang besar. Karena bukan berasal dari senyawa biologis, plastik memiliki
sifat sulit terdegradasi ( non-biodegradable ). Plastik diperkirakan membutuhkan waktu 100
hingga 500 tahun hingga dapat terdekomposisi ( terurai ) dengan sempurna.
Selain keuntungannya yang banyak dalam meringankan beban manusia, polimer, khususnya
plastic ini menimbulkan dampak negative pula bagi kehidupan. Hal itu ditimbulkan dari zat-zat
penyusun polimer itu sendiri, yang gagal untuk diuraikan kembali oleh mikroorganisme hidup
disekitarnya. Kita tahu, bahwa plastic itu sulit untuk diuraikan, dan jika teruraipun memerlukan
waktu yang sangat lama.
Untuk menanggulangi sampah plastik beberapa pihak mencoba untuk membakarnya. Tetapi
proses pembakaran yang kurang sempurna dan tidak mengurai partikel - partikel plastik dengan
sempurna maka akan menjadi dioksin di udara. Bila manusia menghirup dioksin ini manusia
akan rentan terhadap berbagai penyakit di antaranya kanker, gangguan sistem syaraf, hepatitis,
pembengkakan hati, dan gejala depresi.
A. Pengertian Plastik
Plastik adalah suatu polimer yang mempunyai sifat-sifat unik dan luar biasa.
Polimer adalah suatu bahan yang terdiri dari unit molekul yang disebut monomer.
Jika
monomernya sejenis disebut homopolimer, dan jika monomernya berbeda akan
menghasilkan kopolimer.
Polimer alam yang telah kita kenal antara lain : selulosa, protein, karet alam dan
sejenisnya. Pada mulanya manusia menggunakan polimer alam hanya untuk
membuat
perkakas dan senjata, tetapi keadaan ini hanya bertahan hingga akhir abad 19 dan
selanjutnya manusia mulai memodifikasi polimer menjadi plastik. Plastik yang
pertama kalib dibuat secara komersial adalah nitroselulosa. Material plastik telah
berkembang pesat dan sekarang mempunyai peranan yang sangat penting dibidang
elektronika pertanian, tekstil, transportasi, furniture, konstruksi, kemasan kosmetik,
mainan anak anak dan produk produk industri lainnya.
Untuk membuat barang-barang plastik agar mempunyai sifat-sifat seperti yang
dikehendaki, maka dalam proses pembuatannya selain bahan baku utama
diperlukan juga bahan tambahan atau aditif. Penggunaan bahan tambahan ini
beraneka ragam tergantung pada bahan baku yang digunakan dan mutu produk
yang akan dihasilkan. Berdasarkan fungsinya , maka bahan tambahan atau bahan
pembantu proses dapat dikelompokkan menjadi : bahan pelunak (plasticizer), bahan
penstabil (stabilizer), bahan pelumas (lubricant), bahan pengisi (filler), pewarna
(colorant), antistatic agent, blowing agent, flame retardant dsb.
B. Contoh Plastik
Beberapa contoh plastik yang banyak digunakan antara lain
polietilen, poli(vinil klorida), polipropilen, polistiren, poli(metil pentena),
poli (tetrafluoroetilen) atau teflon.
1. Polietilen
Poli etilen adalah bahan termoplastik yang kuat dan dapat dibuat dari
yang lunak sampai yang kaku. Ada dua jenis polietilen yaitu polietilen
densitas rendah (low-density polyethylene / LDPE) dan polietilen densitas
tinggi (high-density polyethylene / HDPE). Polietilen densitas rendah relatif
lemas dan kuat, digunakan antara lain untuk pembuatan kantong kemas,
tas, botol, industri bangunan, dan lain-lain.
Polietilen densitas tinggi sifatnya lebih keras, kurang transparan dan
tahan panas sampai suhu 100 0C. Campuran polietilen densitas rendah dan
Plastik Termoset
Keras dan rigid
Mudah diregangkan
Tidak fleksibel
Fleksibel
dipanaskan
Plastik komoditas
Plastik teknik
5 ~ 11 Cair (bensin)
Polimer sintetis:
Biasanya, pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang
dengan angka 1 di tengahnya dan tulisan PETE atau PET (polyethylene
terephthalate). Biasa dipakai untuk botol plastik yang jernih/transparan/tembus
pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman
lainnya. Botol Jenis PET/PETE ini direkomendasikanHanya Sekali Pakai, kenapa?
Bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi
panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan
mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker). Di dalam membuat
Umumnya, pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang
dengan angka 2 di tengahnya, serta tulisan HDPE (high density polyethylene) di
bawah segitiga.
Biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu, tupperware, galon air
minum, kursi lipat, dan lain-lain. HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang
aman untuk digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara
kemasan plastic berbahan HDPE dengan makanan/minuman yang dikemasnya.
HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap
suhu tinggi. Sama seperti PET, HDPE juga direkomendasikan hanya untuk sekali
pemakaian, karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring
waktu.
3. V Polyvinyl Chloride
Tertera logo daur ulang dengan angka 4 di tengahnya, serta tulisan LDPE
- LDPE (low density polyethylene) yaitu plastik tipe cokelat (thermoplastic/dibuat dari
minyak bumi), biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan, dan botolbotol yang lembek. Sifat mekanis jenis plastik LDPE adalah kuat, agak tembus
cahaya, fleksibel dan permukaan agak berlemak. Pada suhu di bawah 60oC sangat
resisten terhadap senyawa kimia, daya proteksi terhadap uap air tergolong baik,
akan tetapi kurang baik bagi gas-gas yang lain seperti oksigen. Plastik ini dapat
didaur ulang, baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat,
dan memiliki resistensi yang baik terhadap reaksi kimia. Barang berbahan LDPE ini
sulit dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi
secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini.
5. PP Polypropylene
Tertera logo daur ulang dengan angka 5 di tengahnya, serta tulisan PP-PP
(polypropylene) adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik, terutama untuk yang
berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan,
botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Karakteristik adalah biasa botol
transparan yang tidak jernih atau berawan. Polipropilen lebih kuat dan ringan
dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil
terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap. Carilah dengan kode angka 5 bila
membeli barang berbahan plastik untuk menyimpan kemasan berbagai makanan
dan minuman.
6 . PS Polystyrene
5, dan 7 (kecuali polycarbonate) bila memungkinkan. Bila tidak ada kode plastik
pada kemasan tersebut, atau bila tipe plastik tidak jelas (misalnya pada kode 7, di
mana tidak selamanya berupa polycarbonate), cara terbaik yang paling aman adalah
menghubungi produsennya dan menanyakan mereka tentang tipe plastik yang
digunakan untuk membuat produk tersebut.
KESIMPULAN
KESIMPULAN
1. Material plastik secara garis besar dikelompokan menjadi 2 bagian utama yaitu
jenis material plastik thermoplast da plastik thermoset.
2. Plastik thermoplast adalah plastik yang dapat di daur ulang , sedangkan plastik
thermoset tidak dapat didaur ulang.
3.
4.
5.
Termostat adalah jenis plastik yang bisa didaur-ulang/dicetak lagi dengan proses
pemanasan ulang. Contoh: polietilen (PE), polistiren (PS), ABS, polikarbonat (PC).
Termoset. Merupakan jenis plastik yang tidak bisa didaur-ulang/dicetak lagi. Pemanasan
ulang akan menyebabkan kerusakan molekul-molekulnya. Contoh: resin epoksi, bakelit, resin
melamin, urea-formaldehida.
Jenis plastik yang baik digunakan
Polypropylene (PP), karena PP memiliki daya tahan yang baik terhadap bahan kimia,
kuat, dan memiliki titik leleh yang tinggi sehingga cocok untuk produk yang berhubungan
dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum, tempat
obat dan botol minum untuk bayi. Biasanya didaur ulang menjadi casing baterai, sapu, sikat,
dll.
6.