Professional Documents
Culture Documents
SISTEM PERKEMIHAN
DISUSUN OLEH :
NAMA : RAHMITA SARI
TINGKAT : IIB
NIM : 1307079
BPH
A. Konsep Medis
1. Defenisi
Benigna Prostat Hyperplasi adalah Pembesaran progresif dari
kelenjar prostat yang dapat menyebabkan obstruksi dan ristriksi
pada jalan urin (uretrha)
2. Etiologi
Akan ditemukan pada umur kira-kira 45 tahun dan frekuensi makin
bertambah sesuai dengan bertambahnya umur, sehingga diatas
umur 80 tahun kirakira 80% menderita penyakitini. Etiologi
sekarang dianggap ketidakseimbangan endokrin testosterone
dianggap mempengaruhi akan tepi prostat, sedangkan estrogen
(dibuat oleh kelenjar adrenal mempengaruhi bagian tengah
prostat).
3. Patofisiologi
BPH terjadi pada umur yang semakin tua (>45 tahun) dimana
fungsi testis sudah menurun. Akibat penurunan fungsi testis ini
menyebabkan
ketidakseimbangan
dehidrotestosteron
sehingga
hormone
memacu
testosterone
pertumbuhan
dan
atau
menekan
uretra
dari
lateral
sehingga
lumen
uretra
menyerupai celah, atau menekan dari bagian tengah. Kadangkadang penonjolan itu merupakan suatu polip yang sewaktu-waktu
dapat menutup lumen uretra. Pada penampang, tonjolan itu jelas
dapat dibedakan dengan jaringan prostat yang masih baik.
akan
keluar
cairan
seperti
susu.
Apabila
unsure
5. Pemeriksaan diagnostik
a. Pemeriksaan darah lengkap, faal ginjal, serum elektrolit
dan kadar gula digunakan untuk memperoleh data dasar
keadaan umum klien.
b. Pemeriksaan urin lengkap dan kultur.
melemahnya
pancaran
satu
urin.
gejala
dari
Secara
BPH
obyektif
bulan
dan
berat
tanpa
berasal
dari:
disertai
penyulit. Obat
phitoterapi
yang
(misalnya: Hipoxis
4)
CA KANDUNG KEMIH
A. Konsep Medis
1. Defenisi
CA kandung kemih adalah suatu infiltrasi sel-sel ganas di
dinding atau di dalam lapisan kandung kemih.
2. Etiologi
a. Pekerja-pekerja di pabrik kimia (terutama pabrik cat,
labolatorium, pabrik korek api, tekstil, pabrik kulit) karena
terseringnya terpapar bahan karsinogen, komponen zat-zat
tersebut
menetap
di
kandung
kemih,
maka
dapat
sebagai
zat
karsinogen
yang
mengiritasi
kandung kemih.
d. Kopi (kopi bersifat iritatif terhadap lapisan mukosa kandung
kemih)
e. Pasien cedera tulang belakang yang memiliki kateter jangka
panjang. Setelah kateter diangkat hal ini akan bergejala
pada kerusakan sfingkter yang kurang sempurna dalam
penggosonggan kandung kemih yang akan menyebabkan
sistitis kemudian lama-kelamaan menjadi kanker kandung
kemih
f. Usia, resiko terjadinya kanker kandung kemih meningkat
sejalan dengan pertambahan usia.
g. Terapi dengan obat anti kanker siklofosfamid. Orang yang
menerima
terapi
radiasi
pada
pelvis
untuk
kanker
dan
iliaka
komunis,
sedangkan
penyebraran
5. Pemeriksaan diagnostic
a. Laboratorium
Urinalisis.Pemeriksaan
makroskopis
didapatkan
adanya
3. Kemoterapi ajuvan
4. Terapi radiasi
b. Intervensi Bedah
1. Terapi endoskopik.
2. Radikal kistektomi.
a) Panggul
limfadenektomi.
Setelah
melakukan
GLOMERULONEFRITIS AKUT
A. Konsep Medis
1. Defenisi
Glomeruloefritis akut adalah peradangan akut glomerulus yang
terjadi akibat pengendapan kompleks antigen antibodi di kapilerkapiler glomerulus.
2. Etiologi
Infeksi :Infeksi streptococus terjadi sekitar 5-10% pada orang
dengan radang tenggorokan dan 25%pada mereka dengan infeksi
kulit. Penyebab non streptococus,meliputi bakteri, virus dan parasit.
Noninfeksi: Penyakit sistemik multi sistem, seperti pada lopus
eritematosus sistemik (SLE), vaskulitis, sindrom goodpasture,
granulomatosis wegener. Kondisi penyebab lainnya adalah kondisi
sindrom guillain-baire
3. Patofisiologi
Secara patilogis,glomerulonefritis akut akan terjadi dua perubahan
yaitu :
a. Perubahan struktural
Perubahan struktural
antibodi,agregrat
ini
diperantai
molekul(kompleks)dibentuk
dan
beredar
bagian
penyaring
pada
ginjal,
dan
pengaktifan
komplomen
sehingga
terjadi
pembentukan
jaringan
parut,dan
hilangnya
fungsi
KANKER PROSTAT
A. Konsep Medis
1. Defenisi
Kanker prostat adalah suatu keganansan atau tumor yang
tumbuh di kelenjar prostat. Kanker prostat adalah kelompok sel
yang tidak normal di kelenjar prostat
2. Etiologi
a. Predisposisi genetic
Kemungkinan untuk menderita kanker prostate menjadi dua
kali
jika
saudara
Kemungkinannya
laki-lakinya
naik menjadi
menderita penyakit
lima
kali
jika
antara
ini.
ayah
hormon
binatang,
daging
merah
dan
hati
diduga
terdapat
pada
kedelai,
likofen
(anti
oksidan
karotenoit
yang banyak
terdapat
pada
tomat).
dan
Pembagian
derajad
derajad
G-III
yang
keganasan
ini
berdeferensiasi
merupakan
buruk.
indikator
5. Pemeriksaan diagnostik
a. Ultrasonografi transrektal (TRUS)
Pada pemeriksaan ultrasonografi transrektal dapat diketahui
adanya area hipo-ekoik (60%) yang merupakan salah satu
tanda adanya kanker prostate dan segaligus mengetahui
kemungkinan adanya ekstensi tumor ekstrakapsuler. Selain
itu dapat diambil contoh jaringan pada area yang dicurigai
keganasan melalui biopsy aspirasi dengan jarum halus
b. CT scan dan MRI
Scan diperiksa jika dicurigai adanya metastasis pada
limfonudi (N), yaitu pada pasien yang menunjukan skor
Gleason tinggi (>3) atau kadar PSA tinggi
c. Bone scan
Pemeriksaan sintigrafi pada tulang dipergunakan untuk
mencari metasis hematogen pada tulang.
6. Komplikasi
a. kanker menyebar
(metastasis),
kanker
prostat
dapat
dapat
menyebabkan
inkontinensia.
BATU GINJAL
i. Konsep Medis
1. Defenisi
Batu ginjal adalah suatu keadaan terdapatnya batu (kalkuli) di
ginjal.
2. Etiologi
a. Hiperkalsiuria
b. Pelepasan ADH yang menurun dan peningkatan konsentrasi
kelarutan dan pH urine.
c. Lamanya kristal terbentuk dalam urine
d. Gangguan reabsorpsi ginjal dan gangguan aliran urine
e. Kurangnya asupan air dan diet yang tinggi yang mengandung
zat penghasil batu.
3. Patofisiologi
Mekanisme pembentukan batu ginjal atau saluran kemih tidak
diketahui secara pasti, akan tetapi beberapa buku menyebutkan
proses terjadinya batu dapat disebabkan oleh hal-hal sebagai
berikut :
a. Adanya presipitasi garam-garam yang larut dalam air seni,
dimana apabila air seni jenuh akan terjadi pengendapan.
b. Adanya inti ( nidus ). Misalnya ada infeksi kemudian terjadi
tukak, dimana tukak ini menjadi inti pembentukan batu, sebagai
tempat menempelnya partikel-partikel batu pada inti tersebut.
c. Perubahan pH atau adanya koloid lain di dalam air seni akan
menetralkan
muatan
dan
meyebabkan
terjadinya
pengendapan.
batu
obstruktif
pada
ginjal
menyebabkan
iskemia/nekrosis.
b. Darah lengkap
Hb,Ht,abnormal bila psien dehidrasi berat atau polisitemia.
c. Hormon Paratyroid mungkin meningkat bila ada gagal ginjal
(
PTH.
Merangsang
reabsobsi
kalsiumm
dari
tulang,
d. Foto Rontgen
Menunjukan adanya kalkuli atau perubahan anatomik pada
area ginjal dan sepanjang urewter.
e. IVP
Memberukan konfirmasi cepat urolithiasis seperti penyebab
nyeri,abdominal atau panggul.Menunjukan abnormalitas pada
struktur anatomik (distensi ureter).
f. Sistoureterokopi
Visualiasi kandung kemih dan ureter dapat menunjukan batu
atau efek obstruksi.
g. USG ginjal
Untuk menentukan perubahan obstruksi,dan lokasi batu.
6. Komplikasi
a. Obstruksi urine dapat terjadi di sebelah hulu dari batu dibagian
mana saja di saluran kemih. Obstruksi diatas kandung kemih
dapat menyebabkan hidroureter, yaitu ureter membengkak oleh
urine. Hidoureter yang tidak diatasi, atau obstruksi pada atau
atas tempat ureter keluar dari ginjal dapat menyebabkan
hidronefrosis yaitu pembengkakan pelvis ginjal dan sistem
duktus pengumpul. Hidronefrosis dapat menyebabkan ginjal
tidak
dapat
memekatkan
urine
sehingga
terjadi
Adalah
prosedur
non-invasif
yang
digunakan
untuk
KANKER GINJAL
A. Konsep Medis
1. Defenisi
Kanker ginjal adalah Karsinoma sel ginjal merupakan tumor yang
berasal
dari
epitel
tubulus
ginjal
terutama
terletak
di
bilateral.Pertumbuhan
tumor
tersebut
akan
meluas
atau
autosom;
individu
yang
terkena
mengembangkan
tumor
jinak
dari
foliker
rambut
yaitu
keterangan
tambahan
mengenai
PYELONEFRITIS
A. Konsep Medis
1. Defenisi
Pielonefritis merupakan infeksi bakteri piala ginjal, tubulus, dan
jaringan interstisial dari salah satu atau kedua ginjal.
aeruginosa,
dan
Staphilococus
aureus
yang
lalu
ke
ureter
(saluran
kemih
bagian
atas
yang
kronis
muncul
setelah
periode
berulang
dari
5. Pemeriksaan diagnostik
a. Ultrasound
b. Pielogram IV bisa diindikasikan untuk pielonefritis jika diduga
terdapat kelainan fungsi dan struktur ginjal
c. Kutur urin dan uji sensitivitas
d. Pencitraan radionuklidadengan galium jika pemeriksaan yang
lain tidak konklusif
e. Pengukuran BUN, kadar kreatinin, bersihan kreatinin
6. Komplikasi
Pielonefritis kronik adalah penyakit ginjal stadium akhir(mulai dari
hilangnya progresifitas nefron akibat inflamasi kronik dan jaringan
parut)hipertensi, danpembentukan batu ginjal (akibat infeksi
kronik disertai organisme pengurai-urea, yang mengakibatkan
terbentuknya batu).
7. Penatalaksanaan